Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94733 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Radityo Eko Prasojo
"Skripsi ini membahas anime mangateki realism dalam hifantajii light novel yang berjudul Boku wa Tomodachi ga Sukunai. Light novel adalah novel yang ditujukan untuk remaja yang mempunyai ilustrasi bergaya anime dan manga. Sedangkan hifantajii adalah unsur non-fantasi dalam light novel. Anime mangateki realism merupakan penggambaran dunia anime dan manga dalam light novel. Hal ini dilihat dari penggunaan kyarakutaa deetabeesu dalam light novel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anime mangateki realism sama sekali tidak dekat dengan realisme dan light novel adalah novel yang lebih ditargetkan kepada kalangan otaku.

This thesis explain the concept of anime manga-like realism through non-fantasy light novel titled Boku wa Tomodachi ga Sukunai. Light novel is a type of novel that is targeted toward teen which has anime manga style illustration. Anime manga-like realism is a term for anime and manga world portrayal in light novel. This can be seen by the use of character database in light novel. The results of the research concludes that anime manga-like realism is not like realism at all and light novel is a novel that is mainly targeted toward otaku readers."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43150
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Pratyaksa Vidyanto
"Skripsi ini membahas tentang penokohan dari karakter Ikari Shinji dalam anime Shinseiki Evangelion. Dengan menggunakan teori tokoh utama oleh Sudjiman, penulis mengkaji anime ini dengan metode deskriptif analisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakter Shinji adalah tokoh utama karena hubungannya yang intens dengan karakter lain turut membantu jalannya cerita. Anime ini menunjukkan bahwa sebuah cerita dapat diceritakan melalui interaksi antara karakternya, tidak melalui narasi saja seperti anime-anime yang sudah dibuat sebelum ini. Lebih lanjut anime ini juga memperlihatkan bahwa seorang anak yang tidak memiliki kasih sayang orang tua pada masa kecilnya, maka perkembangan psikis sang anak tidak akan sempurna.

This thesis explains about character analysis of Ikari Shinji from Neon Genesis Evangelion. By applying Sudjiman?s theory of main character, writer will analyze this anime with descriptive analytic method. This analysis showed that Shinji is a main character because of his intense relations with other characters. This anime showed that a story can be told with interaction of the characters, not using narration like the anime before Evangelion. Moreover, this anime also showed that a kid who didn?t had a parents love, his mental development will not perfect."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S62482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
De Landa, Manuel
Cambridge: Polity, 2017
149.2 DEL r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Marielle Nabila Putri Setiawan Latief
"Jepang terkenal luas dengan layanan terpuji yang dapat ditemukan di setiap bisnis, terlepas dari apakah pelanggannya adalah tamu lokal atau tamu asing. Layanan khusus ini disebut ‘Omotenashi’, istilah yang berasal dari kata ‘motte’ yang berarti memegang dan ‘nashi’ yang berarti tidak ada, diringkas menjadi memberikan layanan terbaik tetapi 'tidak menerima' sebagai balasannya. Anime Isekai Shokudou bercerita tentang restoran ajaib dengan pintu yang terbuka ke dunia lain. Restoran tersebut menyediakan makanan untuk manusia dan makhluk di dunia lain setiap hari Sabtu saat pintu dibuka, dengan omotenashi sebagai layanannya. Dalam tulisan ini, penulis akan menganalisis representasi omotenashi dalam anime Isekai Shokudou dengan menggunakan teori Abdulellah Al-alsheikh tentang 3 elemen yang dimiliki omotenashi yaitu Shitsurai yaitu lingkungan fisik omotenashi dilakukan, Furumai berarti kegiatan omotenashi tersebut, dan Shikake adalah reaksi atau timbal balik pelanggan. Penelitian ini akan menggunakan analisis metode kualitatif. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah budaya omotenashi yang ditampilkan di anime Isekai Shokudou sesuai dengan 3 elemen omotenashi, dan ditampilkan di keseluruhan anime.

Japan is widely known for commendable service that can be found in every kind of business, regardless if the customer is a local guest or a foreign guest. This special kind service is called ‘Omotenashi’ a term that derives from the word ‘motte’ meaning to hold and ‘nashi’ that mean none, summarized as to give the best of service but ‘take none’ in return. Isekai Shokudou anime tells about a magical restaurant with a door that opens to another world. The restaurant provide foods for people and creatures on the other world every Saturdays when the door opens, with omotenashi as its service. In this paper, the author will analyze the representation of omotenashi in the anime Isekai Shokudou by using Abdulellah Al-alsheikh's theory about the 3 elements that omotenashi has, namely Shitsurai which is the physical environment the omotenashi is carried out, Furumai means the omotenashi activity itself, and Shikake being the customer's reaction or feedback. This research will be using a qualitative method analysis. Results and conclusions of this study is the Omotenashi culture that is shown in the anime Isekai Shokudou corresponds to the 3 elements of Omotenashi, and it is shown in the entirety of the anime."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Edelweisa
"Media memiliki pengaruh besar pada era sekarang ini. Salah satu media tersebut adalah Anime yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dan harapan. Salah satunya adalah dengan adanya female gaze atau sudut pandang perempuan dalam Anime Free! Iwatobi Swim Club. Konsep female gaze yang berkaitan erat dengan adanya manifestasi dan kepuasan emosional perempuan ini juga menjadi salah satu alasan bahwa dapat terjadi objektifikasi pada tokoh lakilaki dalam anime ini. Objektifikasi membuat seseorang dapat dipergunakan, dimanipulasi, dan dikontrol layaknya barang. Objektifikasi biasanya lebih umum dan sering dialami oleh perempuan atas tubuh mereka. Namun demikian, hal itu tidak menutup adanya objektifikasi pada laki-laki. Akibat dari objektifikasi tersebut, laki-laki jadi memiliki standar visual dan sikap tertentu yang tertanam dalam dirinya. Penelitian ini akan menganalisis dan membahas tentang bagaimana objektifikasi juga dapat terjadi pada tokoh laki-laki walaupun dilihat melalui konsep female gaze serta bagaimana dampak dari objektifikasi tersebut baik di dalam maupun luar media Anime Free! Iwatobi Swim Club. Melalui analisis teks dan sinematografi dengan teori female gaze, analisis dilakukan dalam rangka membuktikan adanya objektifikasi pada tokoh dalam Anime Free! Iwatobi Swim Club. Dengan demikian, anime ini menghadirkan adanya objektifikasi pada tokoh laki-laki yang dilakukan oleh perempuan sebagai pemenuhan keinginan atas kriteria ideal laki-laki.

Media has a significant influence in today's era. One of the mediums is Anime, which can be used to convey messages and aspirations. Such as through the Female gaze in the Anime Free! Iwatobi Swim Club. The concept of female gaze, closely related to the manifestation and emotional satisfaction of women, is also one of the reasons objectification can occur towards male characters in this anime. Objectification is the way someone looks at another subject as usable, manipulable, and controllable like an object. Objectification is more commonly and frequently experienced by women regarding their bodies. However, men are not excluded from this. As a result of such objectification, men develop specific visual standards and attitudes ingrained within them. This research will analyze and discuss how objectification can also happen to male characters through the lens of female gaze. Moreover, what are the impacts of such objectification both within and beyond the Free! Iwatobi Swim Club AnimeAnime. Through textual and cinematographic analysis using the theory of female gaze, this study aims to demonstrate the presence of objectification towards characters in Anime Free! Iwatobi Swim Club. Moreover, this anime presents objectification towards male characters carried out by women as a fulfillment of the criteria for an idealized male."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kuncoro Adhi Prasetyo
"Jurnal ilmiah ini akan membahas mengenai perilaku manusia yang tak lepas dari pengaruh lingkungan sekitar. Penulis akan membahas pengaruh dari lingkungan, dalam hal ini media, sesuai dengan teori psikologi behaviorisme John Watson. Objek yang mempengaruhi manusia yang dibahas di jurnal ilmiah ini adalah anime. Anime adalah film animasi yang disukai oleh berbagai kalangan mulai dari anak - anak hingga orang dewasa. Lebih spesifiknya penulis akan membahas mengenai anime olahraga. Penulis akan membahas pengaruh anime olahraga ini terhadap mahasiswa penggemar anime di program studi Jepang FIB UI tahun ajaran 2013 - 2014. Penelitian ini menggunakan data kualitatif dan merupakan penelitian terbuka dengan menyebarkan angket survey untuk menghimpun data deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan anime berjenis cerita olahraga terhadap para mahasiswa program studi Jepang FIB UI tahun ajaran 2013 - 2014.

This scientific journal will discuss the human behavior which could not be separated from the influence of the surrounding environment. The author will discuss the influence of the environment, in this case the media, according to the theory of psychological behaviorism from John B. Watson. The object that affects humans which will be discussed in this scientific journals is anime. Anime is the animated films favored by various groups ranging from childrens to adults. More specifically, the author will discuss the anime of sports. The author will discuss the influence of sport anime towards the students of Japanese studies of FIB UI academic year of 2013 - 2014 whom are the fans of anime. This study uses qualitative data and is an open research by distributing a questionnaire survey to gather descriptive data. The purpose of this study is to acknowledge the effect that arises from anime based on sports stories towards the students of Japan FIB UI academic year 2013-2014."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Hanif Amrullah
"Realisme magis berusaha menggabungkan dua sisi mata uang yang berbeda, yaitu sisi realita dan sisi magis. Magis disini berarti suatu kenyataan yang tidak tampak dihadapan kita, tetapi bisa dirasakan keberadaannya bahkan didalam jiwa yang paling dalam. Gabungan dari dua sisi ini nantinya dapat menciptakan gejolak magis yang dapat menolong manusia masuk kedalam dunia yang tidak nyata, tetapi penuh dengan kesempurnaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya realisme magis dalam novel Собачье Сердце. Novel ini bercerita tentang seekor anjing liar bernama Sharikov, yang ditemukan oleh seorang ahli bedah, dan menjalani operasi ekstensif untuk tujuan eksperimental untuk menciptakan manusia Soviet Baru, seseorang yang berkomitmen pada cita-cita komunisme di Uni Soviet. Selanjutnya akan dibahas secara mendalam tentang bagaimana novel ini memiliki karakteristik yang terdapat dalam realisme magis.

Magical realism tries to combine two different sides of the coin, namely the reality side and the magical side. Magic here means a reality that is not visible in front of us, but its existence can be felt in the deepest soul. The combination of these two sides can later create a magical turmoil that can help humans enter a world that is not real, but full of perfection. This study aims to describe the style of magical realism in the novel Собачье Сердце. This novel tells the story of a lying dog named Sharikov, who is found by a surgeon, and undergoes surgery for experimental purposes to create a New Soviet man, someone who is committed to the ideals of communism in the Soviet Union. Furthermore, it will be discussed in depth about how this novel has the characteristics contained in magical realism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurhalisah
"Dalam diskusi mengenai gender, terdapat perbedaan konsep di masyarakat dari berbagai penjuru dunia. Sebagian memaknai gender sebagai hal yang tetap, laki-laki dengan maskulin dan perempuan dengan feminin. Sedangkan Judith Butler mendefinisikan gender sebagai suatu tindakan oleh seseorang yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga gender tersebut terbentuk, atau gender itu adalah performatif. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji performativitas gender yang dilakukan oleh tokoh utama Makoto Hanaoka dalam anime Senpai wa Otokonoko. Dengan menggunakan teori performativitas gender oleh Butler, penelitian ini menganalisis bagaimana Makoto memainkan peran feminin dan maskulin sehingga membentuk identitas gendernya. Metode yang digunakan yaitu analisis sinematografi, yang tidak hanya berfokus pada teknik shot, tetapi juga memperhatikan elemen visual lainnya dan analisis teks juga berfungsi untuk mendukung proses analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Makoto menampilkan performativitas gender yang dinamis melalui ucapan serta tindakan-tindakannya. Makoto lebih cenderung menampilkan performa gender ke arah aspek feminin yang membuat dia akhirnya menemukan identitas dirinya dan memberikan pemahaman yang subversif terhadap konstruksi gender, yaitu bahwa mengekspresikan gender yang tidak sesuai dengan stereotip gender yang berlaku di masyarakat itu tidak apa-apa.

In the discussions about gender, there are different concepts in societies from all over the world. Some interpret gender as a fixed thing, men with masculine and women with feminine. Meanwhile, Judith Butler defines gender as an action by someone that is done repeatedly so that gender is formed, or gender is performative. Thus, this study aims to examine the gender performativity performed by the main character Makoto Hanaoka in the anime Senpai wa Otokonoko. Using Butler's theory of gender performativity, this research analyzes how Makoto plays feminine and masculine roles to form his gender identity. The method used is cinematographic analysis, which not only focuses on shot techniques, but also pays attention to other visual elements and text analysis also serves to support the analysis process. The findings indicate that Makoto displays dynamic gender performativity through his words and actions. Makoto is more likely to display gender performance towards the feminine aspect that makes him finally find his identity and provide a subversive understanding of gender construction, namely that it is okay to express gender that does not match the gender stereotypes prevailing in society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuuki Canna
"Penelitian ini mengeksplorasi teknik humor audiovisual dalam anime Asobi Asobase. Penelitian ini menggunakan teknik humor audiovisual, benign violation theory (teori pelanggaran tanpa ancaman), wacana kishotenketsu, dan prinsip kerjasama Grice sebagai kerangka teoritisnya. Teori benign violation menjelaskan humor sebagai respon terhadap situasi yang melibatkan pelanggaran yang tidak mengancam, sedangkan wacana Kishotenketsu digunakan untuk menjelaskan penyampaian humor dalam anime. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah setiap situasi yang melibatkan ketidaksesuaian secara otomatis menciptakan humor, dan bagaimana wacana kishotenketsu menjelaskan penyampaian adegan lucu dalam media audiovisual Jepang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan pengumpulan data dari anime Asobi Asobase untuk menganalisis elemen humor dalam konteks kerangka teori. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih dalam tentang korelasi antara ketidaksesuaian linguistik dan humor dalam konteks media audiovisual Jepang, khususnya anime. Penggunaan teknik seperti peculiar voice, exaggeration, dan peculiar music menunjukkan bahwa media audiovisual memiliki keunggulan dalam menghadirkan humor dengan beragam teknik audiovisual.

This study explores audiovisual humor techniques in the anime Asobi Asobase. This study uses audiovisual humor techniques, benign violation theory, kishotenketsu discourse, and Grice's cooperative principle as its theoretical framework. Benign violation theory explains humor as a response to situations involving non-threatening violations, while Kishotenketsu discourse is used to explain the delivery of humor in anime. This study aims to analyze whether every situation involving incongruity automatically creates humor, and how kishotenketsu discourse explains the delivery of humorous scenes in Japanese audiovisual media. This research uses a qualitative descriptive method and data collection from the anime Asobi Asobase to analyze humor elements in the context of the theoretical framework. This research contributes to a deeper understanding of the correlation between linguistic incongruity and humor in the context of Japanese audiovisual media, particularly anime. The use of techniques such as peculiar voice, exaggeration, and peculiar music shows that audiovisual media has the advantage of presenting humor with a variety of audiovisual techniques."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agnesya Arveila
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat representasi feminisme liberal dalam anime Attack on Titan: The Final Season serta menganalisis makna dari temuan representasi feminisme liberal tersebut. Penelitian ini menggunakan tiga teori sebagai kerangka analisis, yaitu feminisme liberal oleh Alison Jaggar (1983), teori kode televisi oleh John Fiske (2001), dan teori fantasi dalam kesusastraan modern Jepang oleh Susan Napier (1996). Hasil analisis menunjukkan bahwa representasi feminisme liberal yang terdapat dalam Attack on Titan berupa penokohan karakter tokoh perempuan yang berkontribusi dalam militer dan politik, tindakan para tokoh perempuan yang menunjukkan kemampuannya dalam militer, dan kesetaraan hubungan antar tokoh perempuan dan laki-laki di dalam organisasi militer. Representasi perempuan dalam anime Attack on Titan: The Final Season ini dapat dibaca sebagai refleksi terhadap realitas dinamika gender di Jepang pada era kontemporer.

The purpose of this study is to discover liberal feminism representations in Attack on Titan: The Final Season and to analyze the meaning of these representations. This study uses three theories as a framework for analysis: liberal feminism by Alison Jaggar (1983), television code theory by John Fiske (2001), and fantasy theory in modern Japanese literature by Susan Napier (1996). The results of the analysis show that the representation of liberal feminism presented in this anime is in the form of characterizations of female characters who contribute to politics and the military, the actions of female characters who show their capabilities in the military, and the equality among female and male characters in military units. The representation of women in the anime Attack on Titan: The Final Season can be interpreted as a reflection of the reality of gender dynamics in Japan in the contemporary era."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>