Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51779 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R.A. Endang Hastarini Indiastoeti Yoedasri Kartika Devi
"Cangkriman adalah soal yang berupa kalimat, cerita, gambar dan sebagainya yang dikemukakan secara samar-samar atau hal yang sulit memecahkannya, yang membutuhkan jawaban. Menurut Ranneft, Cangkriman dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu cangkriman dalam bentuk puisi (CT) dan cangkriman dalam bentuk prosa. Cangkriman dalam bentuk puisi adalah cangkriman yang diungkapkan dalam bentuk tembang Jawa. Sedangkan cangkriman dalam bentuk prosa adalah cangkriman yang diungkapkan dalam bentuk selain tembang. Cangkriman sebagai salah satu karya sastra pasti mempunyai fungsi tertentu, karena setiap karya sastra pasti memiliki fungsi atau manfaat tertentu. Hal ini dikatakan oleh Horace yang dikutip oleh Wellek dan Warren dalam teroi Kesuasastraan (1989 : 25). Masalah sekarang apa fungsi cangkriman. Oleh karena fungsi cangkriman dalam bentuk prosa telah diteliti oleh Wibowo, maka dalam skripsi ini akan dianalisa fungsi CT dengan tujuan untuk mengetahui fungsi CT, sehingga pada akhirnya dapat digunakan untuk menyimpulkan fungsi cangkiriman pada umumnya. Sumber data yang digunakan untuk menganalisa fungsi CT adalah buku Tjangkriman Basa Djawa Ngganggo Tembang, terbitan Bale Poestaka pad atahun 1931, yang terdiri dari 252 bait cangkriman, dalam 12 macam tembang, yang dikumpulkan oleh Ranneft. Buku ini dipilih karena dari 3 buku kumpulan cangkriman yang ditemukan, buku ini paling lengkap dan telah mencakup isi dari buku yang lainnya, selain itu buku ini juga telah dialih aksarakan ke dalam aksara latin. Untuk menganalisa CT ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan melakukan pencarian fungsi dari setiap bait yang kemudian diinventarisasikan, lalu ditentukan fungsi-fungsi yang paling dominan, dominan dan kurang dominan, setelah itu baru ditarik kesimpulan secara keseluruhan. Dari analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa CT mempunyai 3 fungsi, dengan fungsi yang paling dominan adalah untuk mendidik, fungsi yang dominan adalah untuk menguji kepandaian berkias dan yang kurang dominan adalah sebagai hiburan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
398.6 IND c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Priamsari
1999
S11689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sastrawiyata
"Buku ini berisi berbagai macam teka-teki. Penyusunan di dalam buku ini terdiri dari tiga bagian: 1.) pembukaan atau penjelasan mengenai arti kata teka-teki (tebak-tebakan); 2.) berbagai macam teka-teki; 3.) jawaban dari teka-teki tersebut. Adapun jenisnya, seperti: teka-teki mengenai kehidupan (yang terkait) dengan dongeng, teka-teki huruf, barang, teka-teki buah-buahan atau tumbuh-tumbuhan, dan lain sebagainya."
Weltevreden: Bale Pustaka, 1929
BKL.0725-LL 82
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Rosyadi
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Kebudayaan , 1993
394.41 ROS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, 2001
499.207 PEM (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Febiana Rima
"Gending merupakan salah satu tradisi bernyanyi yang tidak pernah ditinggalkan oleh orang Jawa. Dalam budaya Jawa, gending bukan sekedar artefak yang menggambarkan jiwa estetis orang Jawa tetapi di dalam gending ada nasihatnasihat bijak dan cara berpikir filosofis yang akan diajarkan kepada anak-anak generasi penerusnya tentang bagaimana sejatinya manusia harus hidup. Menghargai alam, menjaga relasi antar sesama manusia dan membangun kesadaran diri sebagai manusia merupakan inti ajaran dari seni tersebut. Macapat adalah salah satu jenis gending Jawa berisi kumpulan lagu. Macapat muncul pada akhir Majapahit saat mulainya pengaruh Walisanga di Jawa Tengah sedangkan di Jawa Timur dan Bali macapat telah dikenal sebelum datangnya Islam. Tujuan dari tulisan ini adalah memperkenalkan Macapat sebagai ajaran tentang tentang hidup yang baik melalui menghargai hidup bersama semua makluk hidup."
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2015
300 RJES 20:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dandung Adityo Argo Prasetyo
"ABSTRAK
Tesis ini mengkaji tentang teks Serat Kangsa Adu-Adu Macapat koleksi perpustakaan Reksapustaka Pura Mangkunegaran Surakarta. Teks ini termasuk karya sastra Jawa berkategori cerita wayang. Fokus kajian ini terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu menyajikan edisi teks Serat Kangsa Adu-Adu Macapat yang telah dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga kandungannya dapat dipahami oleh masyarakat masa sekarang. Kedua secara kesastraan, memfokuskan genre teks yang berbentuk puisi tradisional Jawa atau macapat yang digunakan di dalam teks melalui metrum-metrumnya tersusun dalam rangkaian pupuh menggambarkan watak atau karakter tembang. Metrum macapat yang terdapat di dalam teks yaitu Asmaradana berwatak keprihatinan, kesedihan, nelangsa, kebahagiaan, dan kasmaran; Sinom berwatak menggebu-gebu, antusias, cekatan, lincah; Pangkur berwatak memuncak: puncak amarah, puncak rasa cinta, Pocung berwatak santai, jenaka, sendau gurau, dan tidak terlalu serius; Durma berwatak menggurui: peyampaian perintah, curahan perasaan marah, sedih; Mijil berwatak nasihat, himbauan, perencanaan; Dhandhanggula berwatak lentur, senang, sedih; Gambuh berwatak akrab, dekat; Kinanthi berwatak asih, bahagia, bersama, bergandengan.

ABSTRACT
This research examines the text of Sêrat Kangsa Adu-Adu Macapat from the collection of the Reksapustaka Pura Mangkunegaran Surakarta library. This text includes Javanese literary works categorized wayang stories. The focuses of this study is divided into two. The first philological study is presenting the edition of the text of Sêrat Kangsa Adu-Adu Macapat which has been cleansed of mistakes and translated so that its contents can be understood by nowadays society. Second literally, focusing on the genre of text in the form of traditional Javanese poetry or macapat used in the text through the metrums arranged in a series of pupuh depicting the character of the song. The macapat metrum contained in the text of Asmaradana is of concerned, sadness, misfortune, happiness, and love; Sinom is passionate, enthusiastic, nimble, lively; Pangkur is peaked: the peak of anger, the peak of love, Pocung relaxed character, witty, pleasantry, and not too serious; Durma is patronizing: commanding orders, outbursts of anger, sadness; Mijil has the character of advices, appeal, planning; Dhandhanggula is flexible, happy, sad; Gambuh is familiar, close; Kinanthi has a loving, happy, shared character, hand in hand."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T49863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>