Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127516 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melfayetty Arief
"Tantangan terbesar di sektor kesehatan yaitu menurunkan angka kematian ibu dengan target
Millenium Development Goals/MDGs 102 per 100.000 kelahiran hidup. Saat ini angka
kematian ibu di Indonesia 228 per 100.000 kelahiran hidup. Tingginya angka kematian ibu
terkait dengan rendahnya pemanfaatan layanan persalinan di fasilitas kesehatan. Penelitian ini
menganalisis lebih lanjut mengenai determinan pemilihan persalinan di fasilitas kesehatan.
Penelitian ini dilakukan terhadap ibu yang melahirkan anak terakhir dalam kurun waktu 5
tahun (2005-2010) dengan menggunakan data riset kesehatan dasar 2010. Determinan
pemilihan persalinan di fasilitas kesehatan dapat dilihat dari faktor predisposing, enabling
dan need.
Metode penelitian yang digunakan adalah crosssectional dengan menggunakan analisis
regresi logistik. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 15.418 sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang memilih persalinan di fasilitas kesehatan sebesar
54,5% responden, ibu yang memilih persalinan di fasilitas kesehatan bertempat tinggal di daerah
perkotaan sebanyak 73,8%, yang memeriksakan kehamilan pada tenaga kesehatan sebanyak 61,9%,
dan yang frekuensi pemeriksaan kehamilan lebih dari atau sama dengan empat kali 62,6%.
Penelitian ini menyarankan untuk mengevaluasi mengenai kebijakan biaya persalinan di fasilitas
kesehatan dan peningkatan akses masyarakat ke fasilitas kesehatan, melakukan pelatihan untuk bidan
mengenai bagaimana berkomunikasi dan berinteraksi sosial yang baik terhadap masyarakat sehingga
masyarakat mempunyai persepsi yang baik dan kepercayaan yang tinggi terhadap bidan, melakukan
monitoring dan evaluasi kinerja bidan desa secara kontinyu untuk meningkatkan kinerja bidan,
mensosialisasikan kepada masyarakat khususnya suami mengenai pentingnya persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan melalui rapat desa atau kelompok tani.

Abstract
The biggest challenge in the health sector is reducing maternal mortality ratio in line with the
Millennium Development Goals (MDGs) target of 102 per 100,000 live births. Presently, the
maternal mortality ratio in Indonesia is 228 per 100,000 live births. The high rate of maternal
mortality is related to underutilization of health facilities for deliveries. This research further
analyzes the determinants of deliveries in health facilities.
This research was performed on mothers who gave birth to their last child in the last 5 years
(2005-2010) by using basic health research of 2010 data. The determinant use in selecting
delivery process in health facilities can be seen from predisposing, enabling and need factors.
The method used was a cross sectional study with logistic regression analysis. The number of
samples included in this research was 15,418 samples.
The results showed that mothers who choose to give birth in health facilities is 54.5% of
respondents, 73.8% of these live in urban areas, and 61.9% of these chooses to do ante natal
checkup with health care professional, 62.6% of these performed checkup at least four times
during pregnancy.
This study suggests to evaluate the cost of delivery at the health facilities and improved
public access to health facilities, conduct training for midwives on how to communicate and
socially interact well to the public so the public has the perception of good and high
confidence of midwives, monitoring and evaluating the performance of village midwives to
continuously improve the performance of midwives, socialize to people especially husbands
about the importance of birth attended by skilled health care at health facilities through
village or farmer group meetings."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31666
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khaerudin
"ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi. Sebagian besar
terjadi selama melahirkan dan periode postpartum langsung dengan penyebab
utama akibat komplikasi obstetrik. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
telah dikaitkan dengan upaya menurunkan angka kematian ibu, pemanfaatan
pelayanan ini masih relatif rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi determinan pemanfaatan pelayanan berdasarkan karateristik
individu. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, dengan data
primer yang dikumpulkan melalui penyebaran angket kepada 203 responden.
Hasilnya menunjukkan ada hubungan antara pendapatan keluarga, sikap
terhadap pelayanan kesehatan dan persepsi kebutuhan kesehatan yang dirasakan
dengan pemanfataan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Sikap
merupakan determinan paling dominan terhadap pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan (p=0,000 OR=19,292 CI 95%=8,337?44,644). Sedangkan
umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, kepemilikan jaminan kesehatan, persepsi
jarak dan waktu tempuh ke fasilitas kesehatan tidak teridentifikasi berhubungan
secara signifikan. Disarankan kepada pihak puskesmas untuk meningkatkan
koordinasi dengan berbagai pihak terkait, mengintegrasikan program kesehatan
ibu dengan program lain, melibatkan masyarakat dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan, dan menyebarkan informasi pentingnya pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan.

ABSTRACT
Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still quite high. Mostly occurred
during delivery and immediate postpartum period due to the major cause of
obstetric complications. Delivery assistance by health professionals has been
associated with reducing maternal mortality effort, this service utilization is still
relatively low. The aim of this study is to identify the determinants of health
service utilization based on individual characteristics. Cross sectional approach
was used with primary data that is collected by spread out the questionaire to
203 respondents with . The results showed that there is a relationship between
family income, attitudes toward health care and perceptions to the need of heath
service with the utilization of delivery assistance by health professionals.
Attitude is the most dominant determinant of delivery assistance by health
professional (p = 0.000 OR = 19.292 95% CI = 8.337 to 44.644). As for age,
education level, occupation, property insurance, the perception of distance and
travel time to health facilities was not significantly associated. The
recommendation for the Cijeruk Health centre is to enhance coordination with
relevant stakeholders, integrating maternal health program with other programs,
involving the community in identifying health problems, and disseminate
important information delivery assistance by health professionals."
2012
T31699
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Rahmawati
"ABSTRAK
Ketika kecepatan menjadi tantangan pada dunia penerbangan saat ini, baggage delivery sebagai salah satu komponen layanan juga memegang peranan penting di dalam keseluruhan proses operasional terutama pada layanan bagasi kedatangan. Studi ini menganalisis komponen-komponen operasional yang mempengaruhi tercapainya kualitas layanan baggage delivery time sesuai dengan target yang ditetapkan dalam service level agreement. Keluhan penumpang terhadap waktu tunggu bagasi dalam tahun-tahun belakangan ini mengarah pada kompetisi dari perusahaan penerbangan untuk dapat meminimalkan waktu tunggu dan mempercepat proses dengan melakukan terobosan-terobosan perbaikan. Ground handler sebagai operator tata kelola darat dari perusahaan penerbangan berkewajiban untuk dapat memenuhi indikasi kinerja kunci tersebut. Rekomendasi layanan first baggage-last baggage sebagai variabel-variabel dalam pemenuhan layanan baggage delivery time yang juga dipengaruhi oleh karakteristik infrastruktur dan fasilitas serta operasional yang tersedia pada bandar udara Soekarno-Hatta dapat meningkatkan keunggulan dalam berkompetisi dari gerak dinamis penerbangan.

ABSTRACT
One of the challenges in airlines industry nowadays is about the speed, and delivery baggage service is one of the components which play important role in overall operational process especially for the post-flight service. This study analizes the influence of the operational components in regard of the baggage delivery time achievement in compliance with the quality of service as in the service level agreeement. Recently passenger?s complaint againts length of waiting time at the baggage claim which has been arrised as big issued among the airline competition. Thus the airlines try to find the way reducing the lengh of time and speed the process up into maximum by many kind of improvement. Ground Handler as the operator of the airlines during flight on the ground, has the responsibility to accomplish the key perfomance indicator as lay down in the service level agreement. Recommended first baggage-last baggage service is also effected by the the characteristic of the infrastructure and facilitiy as of operasional process provided at the airport to leverage the competitive advatage of this dynamic industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuesta Refaningati
"

Last mile delivery adalah perjalanan terakhir dari suatu barang sebelum tiba ke tujuan akhir. Peningkatan last mile delivery saat ini adalah dampak dari meningkatnya home delivery service pada suatu wilayah akibat dari semakin berkembangnya e-commerce. Dalam proses pengoperasiannya terdapat beberapa permasalahan, antara lain tingginya jumlah perjalanan dari parcel delivery service. Salah satu inovasi untuk memperbaikinya adalah sistem smart locker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik dan efisiensi sistem smart locker yang sudah berjalan di Jabodetabek untuk mengurangi perjalanan home delivery service. Analisa dilakukan menggunakan data travel diary salah satu operator Smart Locker. Hasil yang diperoleh adalah penggunaan smart locker masih mengalami kendala sehingga menyebabkan kinerja setiap transit hub (sebagai bagian dari trip chain smart locker) memiliki perbedaan yang signifikan. Kendala tersebut antara lain pada variabel waiting time saat pick up maupun delivery pengiriman. Permasalahan lainnya adalah coverage area untuk setiap loker tidak sama sehingga mempengaruhi kinerja setiap transit hub. Dalam hal panjang perjalanan pengiriman, penggunaan smart locker lebih efisien 30.65%  jika dibandingkan dengan parcel delivery service, dimana untuk mengantarkan 222 barang jika menggunakan parcel delivery service membutuhkan total panjang perjalanan 717,8 km sedangkan  jika menggunakan smart locker membutuhkan total panjang perjalanan 497,83 km.


Last mile delivery is the last trip of an item before arriving at the final destination. Current increase of last mile delivery is the impact of increasing home delivery service in an area due to growing development of e-commerce. In its operation process there are several issues, including the high number of trips from parcel delivery service. One of the innovations used to solve these issues is smart locker system. The objective of this research is to analyze the characteristic and efficiency of smart locker system that has been running in Jabodetabek to reduce the trip of home delivery service. Data analysis were performed using travel diary data of one of Smart Locker operator. The obtained result is that the use of smart locker is still having issues, causing the performance of each transit hub (as a part of trip chain smart locker) to have a significant difference. One of the issues include the variable of waiting time either at the pickup or at the delivery of shipments. Another issue is that the coverage area for each locker is not the same, thus affecting the performance of each transit hub. In terms of delivery trip length, the use of smart locker is 30.65% more efficient when compared to parcel delivery service, where in order to deliver 222 items, the total trip length is 717.8 km if using the parcel delivery service, while using the smart locker requires total trip length of 497.83 km.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perpustakaan umum milik dan untuk masyarakat luas tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status soaial-ekonomi. Begitu besar peran perpustakaan ini, maka perlu senantiasa membuat inovasi atau pembaharuan dalam kualitas dan kuantitas layanan. Layana perpustakaan haruslah berorientasi kepada pemustaka (customer oriented), sehingga kepuasan pemustaka selalu terjaga. Salah satu faktor rendahnya tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan dan rendahnya minat baca masyarakat adalah akibat sulitnya memperoleh sumber informasi. Oleh karena itu, agar pemustaka mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan, perlu membuat inovasi layanan perpustakaan yang dpat mengatasi masalah demikian, yaitu menyelenggarakan jasa layanan pesan antar (delivery order). Jika perpustakan menerapkan jasa layana ini maka akan sangat membantu masyarakat yang sibuk dan sedikit memiliki waktu luang ke perpustakan. jasa layanan delivery order merupakan salah satu penunjang citra perpustakaan dengan memberikan pelaynan terbaik kepada pelanggan. Pada bagian akhir tulisan ini, disampaikan metode atau cara kerja layanan ini."
MPMKAP 22:4 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Shabrina Hasya
"Penelitian ini dilakukan di pabrik Mekarsari PT. Danone AQUA. Permasalahan pada PT. Danone AQUA ialah rendahnya pencapaian nilai realisasi pengiriman AQUA galon yang tidak mencapai standar yang telah ditetapkan perusahaan (<97%). Hal ini dikarenakan perusahaan melakukan penjadwalan hanya berdasarkan rutinitas perusahaan tanpa memperhatikan kondisi aktualnya. Untuk itu, diperlukan adanya perbaikan penjadwalan dalam penggambaran kondisi aktual dengan melakukan perhitungan TTAT (Trucks Turn Around Time) sebagai dasar dalam merancang jadwal pengiriman sesuai dengan time window yang ada. TTAT ialah standar waktu yang dibutuhkan truk dalam memenuhi satu siklus ritase. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah penjadwalan yang dapat meningkatan nilai realisasi pengiriman dari 45% menjadi 96% dan service level dari 93% menjadi 100%.
This study is conducted in Mekarsari Plant of PT.Danone AQUA. The problem in PT. Danone AQUA is a low attainment of delivery service level percentage which did not reach the company’s standard (97%). This problem occured due to company’s scheduling method which based solely on historical habits with no concern to the actual conditions. Therefore, an improvement in scheduling is required in the depiction of the actual condition by performing calculations of TTAT (Trucks Turn Around Time) as the basis for designing delivery schedule in accordance with the existing time window. TTAT is calculated by measuring the average time elapsed between a truck's arrival at a facility and its departure. Results obtained from this study is a scheduling which increase the delivery level percentage from 45% to 96% and its service level from 93% to 100%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Dini Nurasih
"ABSTRAK
Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi. Salah satu penyebabnya yaitu persalinan yang tidak dilakukan di fasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan persalinan pada non fasilitas kesehatan di Indonesia tahun 2013. Data yang digunakan yaitu data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 pada 42.587 wanita usia subur yang melahirkan terakhir kali pada kurun waktu 3 tahun terakhir. Analisis data menggunakan uji Chi Square, Chi Square Mantel Haenzel dan regresi logistik. Hasil menunjukkan peningkatan risiko persalinan di non fasilitas kesehatan pada responden berumur muda, paritas tinggi, pendidikan rendah, status ekonomi terbawah, tinggal di perdesaan. Ada hubungan antara tempat persalinan dengan waktu tempuh, jaminan kesehatan, perencanaan kehamilan, tempat ANC, frekuensi ANC, trimester mulai ANC dan pelayanan ANC. Perlu peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai perencanaan persalinan yang aman di fasilitas kesehatan.

ABSTRACT
Maternal mortality rate in Indonesia is still high. Non facility based delivery is known as one of the linked factor. This study aims to show factors associated with non facility based delivery in Indonesia 2013. The data used is from the Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, there are 42.587 women age 15-49 who gave birth to her latest pregnancy in the 3 years preceding the survey. The data was analysed using Chi Square, Chi Square Mantel Haenzel and logistic regression model. Result shows higher risk of giving birth at non healthcare facilities when mother is younger, have higher parity, lower education, at the lowest quintile of economic status, lives in the rural area. There is association between the place of delivery with time needed to reach facilities, health insurance, pregnancy planning, place of antenatal care, frequency of antenatal care, trimester of first antenatal care visit and the antenatal care services. Communication, information and education about safer delivery planning in healthcare facilities are greatly needed.
"
2015
S60365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geneva: World Health Organization, 1974
613 WOR i (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wardah
"Kematian ibu merupakan indikator yang penting untuk menggambarkan status kesehatan maternal. Di Indonesia, angka kematian ibu masih relatif tinggi (228/100.000 kelahiran hidup). Tingginya angka kematian ibu terkait dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan saat persalinan masih rendah. Layanan antenatal dapat dijadikan sarana untuk memotivasi ibu hamil agar bersalin di fasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan layanan antenatal dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan saat persalinan di Indonesia.
Penelitian dilakukan terhadap ibu yang melahirkan anak terakhir dalam kurun waktu 5 tahun (2005-2010) dengan menggunakan data sekunder Riskesdas 2010 dan metode penelitian cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 19.803 responden. Analisis data menggunakan metode regresi logistik ganda (complex samples).
Hasil penelitian ini memperlihatkan hubungan yang signifikan antara layanan antenatal dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan saat persalinan. Namun efek layanan antenatal K4 berbeda menurut ekonomi keluarga dan wilayah tempat tinggal setelah dikontrol oleh pendidikan dan paritas. Ibu hamil yang melakukan layanan antenatal K4 pada ekonomi keluarga miskin (kuartil 1) dan keluarga kaya (kuartil 4) memiliki peluang 3 kali lebih besar untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan saat persalinan. Demikian juga dengan wilayah tempat tinggal, pedesaan memiliki peluang 3 kali lebih besar memanfaatkan fasilitas kesehatan saat persalinan dibandingkan ibu hamil yang layanan antenatalnya tidak K4.
Untuk meningkatkan pemanfaatan fasilitas kesehatan saat persalinan, motivasi ibu hamil terutama di masyarakat pedesaan ternyata berkaitan dengan keberhasilan pelayanan antental terpadu yang maksimal.

Maternal death is an indicator of maternal health status in a country. In Indonesia, maternal mortality ratio is relatively high (228 per 100,000 live births). High rate of maternal mortality is often associated with low rate utilization of health facilities during birth delivery. The antenatal services should be used to motivate mothers to deliver their babies in health facilities. The objective of this study is to ekonomic the correlation between use of antenatal services and utilization of health facilities during birth delivery in Indonesia.
Sample included mothers who gave birth to their last child during 2005-2010 taken from the Basic Health Research/Riskesdas 2010 data. The Riskesdas used a cross sectional study design with a total sample size of 19.803 respondents. Modelling used a multiple logistic regression method.
Findings show significant correlations between use of antenatal services and use of birth delivery facilities. The effect differs according to family economic status and location of residence, after controlling for education level and parity. Pregnant women from lower economic status (quartile one) and better economy (quartile four) were 3 times more likely to use birth delivery facilities. By location of residence, women who lived in rural areas were 3 times more likely to delivery in birth facilities than women who did not reach four times antenatal care.
To increase the number of birth delivery in health facilities, the findings showed a positive correlation with successful and complete antenatal care (4 times), especially in rural areas.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31824
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wischa Tsaniya Ramadianisa
"ABSTRAK
Tingginya antusiasme masyarakat terhadap jasa pengiriman makanan memicu pertumbuhan usaha pada bidang tersebut. Untuk dapat bersaing dengan perusahaan kompetitor diperlukan suatu competitive advantage. Salah satu cara untuk mendapatkan dan mempertahankan competitive advantage suatu perusahaan adalah dengan meningkatkan rasa kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang ditawarkan. Penelitian ini menggunakan metode structural equation modeling (SEM) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan pengguna layanan pesan-antar makanan berbasis online. Penelitian dilakukan terhadap 395 responden yang berdomisili di Jabodetabek dan pernah menggunakan layanan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kualitas makanan yang diantar, kualitas pelayanan, dan citra perusahaan terbukti mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan secara signifikan

ABSTRACT
Increasing enthusiasm for online food delivery services triggers the growth of its business. To be able to keep up with the competitor, it is required to have a competitive advantage. One way to gain and maintain competitive advantage is to improve customer satisfaction. This study uses structural equation modeling (SEM) to determine the factors affecting customer satisfaction in online food delivery service industry. 395 respondents who live in Jabodetabek and have ordered at least once through this service were surveyed. Findings indicates that quality of food delivered, service quality, and company image significantly affect customer satisfaction."
2016
S63043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>