Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89578 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cilik Ratnaningrum
"Stres pada perawat disebabkan karena merawat pasien, konflik dengan rekan kerja, atasan dan rumah sakit tempatnya bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat stres perawat di ruang psikiatri intensif Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Sampel sebanyak 30 orang perawat yang bertugas di ruang psikiatri intensif pria dan wanita. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat di ruang psikiatri intensif mayoritas (66,6%) mengalami tingkat stres rendah. Tingkat Stres rendah yang dialami oleh perawat di ruang psikiatri intensif disebabkan karena peran atasan serta hubungan interpersonal yang baik antara sesama perawat maupun dengan tim kesehatan lain. Perlunya hubungan yang baik antar sesama perawat, tim kesehatan lain dan atasan dalam suatu ruang rawat merupakan rekomendasi dari penelitian ini.

Stress in nurses due to caring for patients, conflicts with colleagues, superiors and the hospital where she works. The purpose of this study is determine the stress level nurses in the psychiatric intensive ward in Dr. H. Mahdi Marzoeki Hospital Bogor. Sample of 30 nurses who served in the psychiatric intensive ward, men and women. The results of this study indicate that nurses in the psychiatric intensive ward majority (66.6%) had low level of stress. The low level of stress experienced by nurses in psychiatric intensive ward due to the role of supervisor, and a fairly good interpersonal relationships among nurses, other health team. The need for good relations among nurses, other health team, and tops in a ward is a recommendation of this study."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42326
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lea P. Sjamsudin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39548
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Andayani
"Skizofrenia adalah gangguan jiwa atau gangguan otak kronis yang mempengaruhi individu sepanjang kehidupannya. Defisit perawatan diri merupakan salah satu perilaku klien skizofrenia dimana seseorang mengalami gangguan atau hambatan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang meliputi defisit: mandi, berpakaian, makan, dan eliminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik klien skizofrenia dengan tingkat kemampuan perawatan diri. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross-sectional melalui metode observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik klien skizofrenia pada umumnya tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan tingkat kemampuan perawatan dirinya, kecuali variabel frekuensi dirawat (P value < 0,05). Rekomendasi penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam penerapan tindakan keperawatan yang tepat dan pembuatan modulmodul terapi keperawatan pada klien skizofrenia sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan secara optimal dan mengurangi tingkat ketergantungan klien skizofrenia dalam perawatan dirinya.

Schizophrenia is a mental disorder or chronic brain disorder that affects human individuals throughout their lives. Self-care deficit is one of the schizophrenia client behaviour in which a person susceptible to interference or hindrance to perform or complete daily activities which include deficit on: bathing, dressing, eating, and elimination. The study aimed to determine the relationship between characteristic of schizophrenia clients with their self-care ability. The study was conducted by using cross-sectional design through direct observation. Results of the study had display generally there are no relationships or any significant difference between characteristic of schizophreniaa client with self-care level, except for the factor of treatment frequency (P value < 0,05). Recommendations suggested by the study can be used as guideline in applying appropriate nursing actions through the production of therapeutic modules on schizophrenia client to increase an optimum nursing care and finally to reduce client dependency on self care ability."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43366
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Yusnipah
"ABSTRAK
Penderita gangguan jiwa dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Halusinasi merupakan bentuk perilaku yang sering ditemukan pada pasien dengan gangguan jiwa. Pengetahuan keluarga sangat diperlukan dalam merawat pasien dengan halusinasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana tingkat pengetahuan keluarga dalam merawat pasien halusinasi di Poliklinik Psikiatri Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan teknik purposive sampling terhadap 104 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 57,7% responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi dalam merawat pasien halusinasi, 25 % responden memiliki tingkat pengetahuan sedang, dan 17,3% memiliki tingkat pengetahuan rendah. Penelitian ini mengindikasikan pentingnya pengetahuan bagi keluarga dalam merawat pasien halusinasi.

abstract
People with mental disorders tend to increase. Hallucination is a form of behavior that often found in patient with psychiatric disorders. Knowledge of the family is important to cure patient with hallucination. The purpose of this study was to determine the extent of the knowledge level of the family in caring for patient hallucination in Psychiatric Clinic of the Hospital Marzoeki Mahdi Bogor. This study is descriptive, using a purposive sampling technique on 104 respondents. The results showed that 57.7% of respondents have particularly high levels of knowledge in caring patient hallutination, 25% of respondents have a mid level of knowledge , and 17.3% have a low knowledge level. This study indicates the importance of knowledge in caring patient hallucination for the family.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43301
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Istiana Ifada
"Manajemen sumber daya manusia mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan pembinaan, penggunaan, dan perlindungan sumber daya manusia baik yang berada dalam hubungan kerja maupun yang berusaha sendiri. Maju mundurnya organisasi sangat bergantung kepada sumber daya manusia dan pengelolaanya. Begitu juga dengan rumah sakit, yang merupakan suatu organisasi yang padat karya, padat modal, padat ilmu pengetahuan, dan padat teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kepuasan pelayanan urusan kepegawaian di Rumah Sakit Dr.H. Marzoeki Mahdi Bogor Tahun 2008.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey (survey research method) yang bersifat analitik (explanatory study), dengan analisis kuantitatif yang berasal dari data hasil pengisian kuesioner oleh responden sebagai analisis utama dan didukung dengan analisis kualitatif. Namun bila dilihat dari segi waktu, penelitian ini termasuk dalam metode cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling dengan jumlah sampel 93 responden dan 5 informan yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Rumah Sakit Dr.H. Marzoeki Mahdi Bogor. Variabel Independen yang dipakai pada penelitian ini adalah karakteristik pegawai yang terdiri dari umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan lama bekerja. Sedangkan variabel dependen adalah kepuasan pelayanan urusan kepegawaian, yang dilihat dari 5 dimensi pengukuran yaitu kemampuan (ability), kehandalan (responsiveness), empati (emphaty), jaminan (assurance), dan tanggung jawab (accountability). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: analisis univariat, bivariat dengan memakai uji Chi Square, dan diagram kartesius.
Hasil penelitian didapatkan bahwa pada analisis univariat untuk karakteristik responden, sebesar 64,5% (60 responden) berumur lebih dari 40 tahun, sebesar 86% (80 responden) memiliki pendidikan tinggi, 43% (40 responden) dari kelompok non medis, dan 64,4% (60 responden) memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun. Pada analisis bivariat, didapatkan bahwa jenis pekerjaan mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat kepuasan pelayanan urusan kepegawaian RS Dr.H. Marzoeki Mahdi Bogor Tahun 2008 (p = 0,011). Dan hasil analisis berdasarkan distribusi frekuensi kepuasan total, responden puas sebesar 52,7% (49 responden), dan tidak puas sebesar 47,3% (44 responden) menyatakan tidak puas terhadap pelayanan urusan kepegawaian.
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka saran yang ditujukan untuk rumah sakit yaitu melakukan pengembangan karier bagi petugas urusan kepegawaian, dengan cara membuat program kerja, jangka pendek maupun jangka panjang, job description dan SOP (Standar Operating Procedures), birokrasi perjalanan berkas urusan kepegawaian, peningkatan kompetensi pegawai, melakukan pengawasan secara berkesinambungan dan memperkuat struktur organisasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yossy Syarnen
"Skripsi ini menganalisis tentang bagaimana kelengkapan pengisian Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa (LPKPJ) di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor yang dilakukan oleh perawat dengan subjek penelitian adalah Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa tahun 2011 Penelitian ini dilakukan dengan dua metode yaitu kuantitatif untuk melihat besar kelengkapan pengisian lembar tersebut dan kualitatif untuk melihat gambaran berdasarkan gambaran dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana, metode, pengisian Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa, penyusunan rencana keperawatan, dan monitoring serta evaluasi.
Hasil Penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa besar kelengkapan pengisian lembar pengkajian itu di ruang rawat inap sebesar 1, 45% yang artinya bahwa banyak lembar pengkajian keperawatan pasien jiwa yang tidak terisi lengkap. Sedangkan pada hasil penelitian kualitatif menyebutkan bahwa dari sumber daya manusia berdasarkan pendidikan dan pelatihan didapat bahwa perawat umumnya memiliki pendidikan D3 meskipun masih ada yang berpendidikan SPK/SPRB, namun untuk pelatihan mengenai rekam medis perawat belum pernah mengikuti, sedangkan berdasarkan beban kerja, perawat merasa jumlah perawat belum cukup. Selain itu sumber daya manusia berdasarkan persepsi menemukan bahwa perawat umumnya sudah mengerti dan paham mengenai fungsi Pengisian Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa. Untuk sarana dan prasarana umumnya sudah tersedia di setiap ruangan namun untuk tempat penyimpanan masih belum memadai. Pada metode dengan melihat ketersediaan dan penerapan SPO serta sosialisasi, ditemukan bahwa SPO terkait kelengkapan pengisian LPKPJ sudah tersedia yaitu SPO Rekam Medis tentang Pengisian Rekam Medis, Petunjuk Teknis tentang pengisian LPKPJ, serta SPO tentang asuhan keperawatan.
Untuk hasil penelitian berdasarkan Pengisian LPKPJ, perawat paham tentang alur pengisian tetapi pelaksanaannya kurang maksimal karena tugas perawat terkait pendokumentasian tidak sedikit, selain itu di ruang Subadra pengisian tidak hanya untuk pengkajian jiwa tetapi juga pengkajian fisik sehingga perlu format yang bisa menggambarkan kondisi fisik dan jiwa dengan lebih efektif. Dari hasil penelitian mengenai proses perencanaan asuhan keperawatan menyebutkan bahwa perawat juga telah paham bahwa dengan mengisi LPKPJ nantinya akan digunakan untuk menegakkan diagnosa keperawatan sehingga dapat ditentukan rencana asuhan keperawatan untuk pasien, namun pelaksanaannya pun masih belum maksimal. Dan dari monitoring dan evaluasi ditemukan bahwa monitoring dan evaluasi yang dilakukan selama ini hanya untuk resume medis dan informed consent sedangkan untuk LPKPJ belum dilakukan.
Saran yang diusulkan yaitu melakukan pelatihan terkait kelengkapan pengisian rekam medis termasuk LPKPJ karena LPKPJ merupakan bagian dari berkas rekam medis pasien yang harus diisi lengkap; perlu dilakukan penambahan kapasitas untuk tempat penyimpanan sesuai dengan kebutuhan di tiap ruangan; Melakukan perhitungan kebutuhan perawat untuk mengetahui jumlah perawat ideal sehingga pelaksanaan asuhan keperawatan dapat berjalan secara optimal; Memodifikasi format Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa untuk ruangan khusus seperti Subadra yang melayani pasien dengan gangguan jiwa yang disertai gangguan fisiknya untuk memudahkan melakukan pengkajian sehingga bisa menggambarkan kondisi fisik dan jiwa pasien dengan optimal; Menambahkan kolom tanda tangan perawat-perawat yang telah mengkaji pasien di setiap ruangannya sehingga nantinya jika terdapat ketidaklengkapan pengisian bisa melihat siapa saja perawat yang bertanggungjawab dalam pengkajian yang telah dilakukan sehingga memudahkan proses monitoring dan evaluasi; Menambahkan kolom tanggal pengkajian disetiap point dengan tujuan memberikan informasi tentang kapan pengkajian terhadap point tersebut dilakukan; Melakukan sosialisasi SPO Rekam Medis kepada seluruh perawat secara langsung; Melakukan bimbingan teknis terkait juknis pengisian Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa di ruangan.

This study analyse about the completeness of Psyciathric Patient Nursing Assessment Form (LPKPJ) in Inpatient Room at the Hospital of Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor that nursing did with the subject of this research is the Psyciathric Patient Nursing Assessment Form (LPKPJ) in 2011. This research used two methods is Quantitative for know about the value of completeness and Qualitative for describe completeness based on Human Resources, infrastructure and medium, method, filling of Psyciathric Patient Nursing Assessment Form (LPKPJ), the proses of nursing plan, and also monitoring and evaluation process.
Results of quantitative research is Value of completeness in Inpatient room is 1,45%, that mean the incompleteness is higher than completeness. Meanwhile, results of the qualitatif research is if from human resources in education is most of nurses had a Diploma III although several of them had a School of Nursing graduate till now, however in training history, most of them had never get training for completeness of medical records especially Psyciathric Patient Nursing Assessment Form, But based on nursing workload, they feeling that number of nursing in the room is not sufficient. In other case, for perception most of nurses know and understand about the function of filling LPKPJ. For medium and infrastructure, all of room had a place for filling and had a place for storage to supply of medical records form but for storege is not sufficient yet in the several room. For methods, with analyse willing and application also socialization is procedures about completeness Psyciathric Patient Nursing Assessment Form that is Standard Procedures of Operation (SOP) of Medical Records about filling the medical records, technical instruction for filling LPKPJ, also SOP about nursing care.
For results based on filling LPKPJ, they understand about the filling process, but for action not optimum yet because nurse has many task of nursing care, in Subadra, not only filling psyciatric assessment but also physic assessment because it is the psyciatric-physic room. Results based on nursing plan process is they understand to filling assessment for make sure of diagnosis of nursing and then make a planning to take action a nursing care, but in reality, this not optimum too. The last from monitoring and evaluation results is the monitoring and evaluation did along only for medical resume and informed consent, for other is not yet including.
Suggestions can be proposed to improved training about completeness medical record, including Psyciathric Patient Nursing Assessment Form, because the LPKPJ is also a part of medical records that complete for filling; do additional capacity for storage supply of medical records form depend as need; do a counting for need of nursing in a room for get ideal number of nursing in a room; do modifying Psyciathric Patient Nursing Assessment Format for Subadra room for effectiveness and eficiency; do additional spot for signature of nursing that do assessment in each room at the patient who'll be their guarantee to facilitate of monitoring and evaluation; do additional date coloumn in each point of assessment form for noted by nursing that filled the point for information of assessment did; do direction socialitation of medical records procedure to all of nurses; do techincal guidance of filling assessment in room.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Merry Juliana
"Penyakit HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit menular dan berbahaya. Jumlah penderita HIV/AIDS setiap tahun bertambah. Kurangnya kesadaran pelaksanaan standar pencegahan umum menyebabkan resiko penularan HIV/AIDS pada perawat. Perawat masih ada yang menunjukkan sikap diskriminasi terhadap pasien HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap perawat terhadap pasien HIV/AIDS.
Metodologi penelitian ini adalah deskriptif sederhana, menggunakan teknik proporsional sampling terhadap 106 responden. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner yang telah melewati tahap uji validitas dan reliabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 66% responden memiliki pengetahuan sedang; 30,2% tinggi dan 3,8% rendah. Sementara hasil sikap perawat terhadap HIV/AIDS 52,8 % responden menunjukkan sikap kurang baik dan 47,2% bersikap baik.

HIV/AIDS is one of contagious and dangerous diseases nowdays. The number of people with HIV/AIDS has increased every year. Lack of awareness of the implamentation of standard precaution lead to the risk of transmission of HIV/AIDS on nurses. Patient with HIV/AIDS were still receiving discrimination from health worker. The purpose of this study was to describe the knowledge and attitude of nurses towards patients with HIV/AIDS.
The methodology of this study is descriptive, by using proportional sampling on 106 respondents. The instument of this study used questionnaires that has passed validity and reliability test.
The results showed that 66% of respondents had moderete knowledge; 30, 2% had high and 3.8 % had low. Where the result of nurses attitude toward patient with HIV/AIDS showed 52,8% respondent had unfavorable attitude and 47,2% respondent showed favorable attitude.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43437
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suryaningrum
"Skizofrenia menduduki peringkat keempat sebagai penyakit yang membebankan di seluruh dunia. Salah satu manifestasi klinik dari skizofrenia adalah perilaku kekerasan. Beban berat yang dirasakan keluarga dapat menurunkan kemampuan keluarga merawat pasien dengan perilaku kekerasan.
Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan beban dengan kemampuan keluarga merawat pasien perilaku kekerasan di Poliklinik Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Desain penelitian adalah analitik dengan tehnik purposive sampling terhadap 103 responden.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara beban dengan kemampuan keluarga dalam merawat pasien perilaku kekerasan (P value <0,05). Penigkatan kemampuan keluarga merawat pasien perilaku kekerasan perlu dilakukan agar beban yang dirasakan keluarga menjadi berkurang.

Schizophrenia is the fourth most burdening health problem in the world. One of the clinical manifestation of schizophrenia is violent behavior. Strenous burden perceived by the family could lower the ability of family to care for patient.
The purpose of this study is to indentify the relationship of family's burden and the family ability to care for patient with violent behavior at the Psychiatric Clinic of Marzoeki Mahdi Hospital of Bogor. This study used analitical design and collected 103 samples using the purposive sampling technique.
This study result indicated a significant relationship between family?s burden and family ability to care for patient with violent behavior (p value < 0,05). Study showed it is necessary to increase family capability in caring for patient with abusive behavior in order to lower the burden perceived by the family.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Lisna Yuliawati
"Perilaku caring merupakan bentuk dukungan emosional perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang merupakan komitmen moral untuk melindungi, meningkatkan martabat manusia, dan merupakan inti dari keperawatan yang membedakan perawat dengan profesi lain. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survey deskriptif, yang bertujuan untuk melihat sejauh mana perilaku caring perawat di Ruang Rawat Inap Umum RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor berdasarkan penilaian dari pasien. Sampel sebanyak 108 pasien yang sedang menjalani perawatan yang diambil dengan cara stratified random sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah CBA (Caring Behaviour Assessment) yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Hasil Penelitian menunjukan 98,1% responden menilai perilaku caring perawat sudah baik. Peningkatan pengetahuan dan menciptakan iklim motivasi untuk menerapkan perilaku caring menjadi rekomendasi dari penelitian ini.

Caring is an emotional support in providing nursing care to protect patiens, enhance human dignity, and it was the core which made a difference from other professions. This is quantitative study that used descriptive survey methods. The purpose of this study was to know behavior of nursing care in non psychiatric ward Marzoeki Mahdi Hospital, based on patient valuation. Samples used in this study were 108 patients being treated, taken by stratified random sampling. The instrument of this study used CBA (Caring Behavior Assessment Tool) which has been modified by researchers. The results showed 98.1% of respondents high nurse caring behavior. Increase of knowledge and creating the motivation that support nurses to apply the nurse caring behavior, that had recommendations of this study."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43435
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiana Intan Rahayu Pertiwi
"ABSTRAK
Ansietas merupakan kecemasan yang tidak disertai objek yang jelas. Namun seseorang yang memiliki ansietas dapat terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah. Pasien yang memiliki tanda-tanda fisik mengarah ke ansietas jika diukur tekanan darahnya akan mengalami yang peningkatan tekanan darah. Penderita Hipertensi, merupakan penderita yang pada dasarnya memiliki tekanan darah diatas 140 untuk sistol dan diatas 90 untuk diastol. Seseorang yang tidak memiliki ansietas dapat meningkatkan tekanan darahnya, demikian pada penderita hipertensi, maka dampaknya akan bisa menjadi lebih buruk. Untuk itu, karya ilmiah akhir ners ini dilakukan bertujuan agar masalah psikososial Ansietas menjadi perhatian bagi implikasi keperawatan khususnya perawat agar dapat diterapi sehingga masalah fisik akan terbantu jika masalah psikososial juga diatas dengan baik. Penulisan ini melibatkan satu klien yang memiliki masalah ansietas pada kondisi fisiknya yaitu hipertensi. Hasil menunjukkan bahwa asuhan keperawatan ansietas selama 6 hari pada klien dapat menurunkan skor ansietas dengan menggunakan Skor HARS (Hamilton Anxiety Ratng Scale) menjadi 15 poin pada akhir pertemuan dari 27 poin pada awal pertemuan. Asuhan keperawatan yang digunakan hingga skor dapat turun diantaranya melakukan tarik nafas dalam distraksi, hipnotis 5 jari spiritual dan terapi though stopping.

ABSTRACT
Anxiety is a general term for several disorders that cause nervousness, fear, apprehension
and worrying, which did not accompanied by clear measure. However, people with anxiety
could be diagnosed by their physical symptoms because they tend to have an increase in
blood pressure. Hypertension is defined as a systolic blood pressure (SBP) of 140 mm Hg or
more or a diastolic blood pressure (DBP) of 90 mm Hg or more. Hypertensive patient could
worsen their condition if they also have anxiety as their blood pressure could increase even
more. Therefore this scientific journal done to make the psychosocial problem of anxiety
become a concern for nurses as physical problems could be treated better when psychosocial
problems were also handled well. This paper involves one patient who have hypertension
with anxiety. The anxiety scores is measured by HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) score
and results showed that an anxiety nursing care for 6 days on patient could reduce anxiety
score from 27 points to 15 points. The nursing care used includes deep breathing
distraction, five spiritual fingers hypnosis and though stopping therapy"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>