Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189783 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Della Ocksania
"Penelitian ini mengenai kepuasan petugas pemadam kebakaran dalam penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Dinas Kota Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kepuasan petugas atas penerapan K3 di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok yang diukur melalui Indikator-Indikator Penerapan K3. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 responden, teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Hasil dari analisis kepuasan petugas pemadam kebakaran dalam penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Dinas Kota Depok adalah petugas masih belum merasa puas atas penerapan K3 yang diberikan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok.

This research is about the satisfaction of firefighters in the application program Occupational Health and Safety (OHS) in the Office in Depok. This research uses descriptive quantitative approach which aims to determine the officer's satisfaction over the implementation of OHS in Depok Fire Department as measured by Indicators Application of OHS. The number of samples in this study about 80 respondents, the sampling technique is using total sampling. Result of the analysis of satisfaction firefighters in the application program Occupational Health and Safety (OHS) in the Office of Depok is that officers still do not feel satisfied with the implementation of OHS given by Depok Fire Department."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S61003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rejeki
Bandung: Rekayasa Sains, 2020
613.62 SRI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Veronica Desyariani
"Kelelahan merupakan suatu bentuk mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Kelelahan diatur secara central oleh otak. Pada susunan syaraf pusat terdapat sistem aktivasi (bersifat simpatis) dan inhibasi (bersifat parasimpatis). Kondisi lelah biasanya menunjukan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, namun semuanya bermuara pada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh seseorang. PT. X adalah perusahaan penghasil beton campuran pertama dan terbesar di Indonesia. PT. X menggunakan Truk Mixer dalam proses pengiriman beton campuran ke lokasi-lokasi yang melakukan pemesanan. Maka dari itu proses kerja lebih banyak dilakukan dalam perjalanan.
Berdasarkan proses kerja yang terjadi pada di PT. X, dapat diketahui bahwa angka kecelakaan kerja yang terjadi lebih banyak di jalan. Itu artinya pekerja yang memiliki potensi kecelakaan lebih besar adalah pekerja yang mengendalikan alat transport/truk di jalan, yaitu pengemudi truk mixer. Hasil dari data sekunder yang diperoleh di dapatkan bahwa tingkat pengalaman, jumlah Over time dan jumlah waktu tempuh perjalanan pada pengemudi truk mixer di PT. X sangat bervariasi dan melampaui batas over time yang di izinkan menurut UU Tenaga Kerja Tahun 2003 Pasal 78 ayat 2. Dimana ketiga variabel tersebut termasuk salah satu faktor yang memberi kontribusi terjadinya kelelahan yang mengakibatkan suatu kecelakaan, yaitu dalam kelompok klasifikasi intensitas dan lamanya kerja fisik.
Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah relasi atau hubungan antara waktu tempuh dan Over Time pengemudi PT. X dengan frekuensi kelelahan pada tahun 2008 dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.
Dari hasil analisis data dan wawancara mendalam pada pengemudi, Senior Driver, dan beberapa staff yang terkait dalam Departement Trasnportasi di PT. X, diperoleh hasil bahwa tingkat pengalaman pengemudi kurang dari 2 tahun yang mengalami kelelahan dengan frekuensi kadang-kadang sebesar 76,5 %, rata-rata waktu tempuh lebih dari atau sama dengan 2 jam yang mengalami kelelahan dengan frekuensi munculnya kadang-kadang 65,2 %, dan rata-rata waktu over time lebih dari atau sama dengan 3 jam mengalami kelelahan dengan frekuensi munculnya kadangkadang sebanyak 59, 1 %.
Kesimpulan diperoleh bahwa rata-rata over time sudah melampaui batas yang ditentukan, namun memang kelelahan muncul dengan frekuensi kadang-kadang, artinya kelelahan itu muncul 1-2 hari dalam seminggu pada pengemudi truck mixer PT. X.
Dalam rangka mengurangi frekuensi munculnya gejala kelelahan, sebaiknya perusahaan membatasi jumlah over time pada pengemudi, memberikan sosialisasi perlunya peregangan otot dilakukan saat pengemudi sedang proses kerja di Proyek konsumen, membuat shift kerja yang lebih teratur, dan menyediakan pompa yang dapat disewakan pada Proyek yang memindahkan campuran beton secara manual."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wiskan Husein
"Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara sebagai organisasi di bawah Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara mempunyai tugas melakukan pengelolaan aspek "Keselamatan Pertambangan" dan "Perlindungan Lingkungan". Keberhasilan pengelolaan kedua aspek tersebut dilihat dari jumlah kecelakaan, kejadian berbahaya dan kejadian kasus lingkungan. Sementara pada kenyataannya angka kecelakaan di kegiatan pertambangan mineral dan batubara tetap tinggi, terjadi kecelakaan berulang di lokasi yang sama dan diperusahaan yang sama.
Tingginya angka kecelakaan, berulangnya kejadian, seolah-olah tidak terjadi proses pembelajaran dari Direktorat Teknik dan Lingkungan dalam mengelola kegiatan pertambangan khususnya insiden yang terjadi di perusahaan tambang dibawah pembinaan dan pengawasannya. Improvement dapat dilakukan apabila organisasi optimal belajar dari insiden yang pernah terjadi sebelumnya, dengan memperoleh umpan balik dari pengalaman insiden sebelumnya. Kajian kualitatif untuk menilai apakah Direktorat Teknik dan Lingkungan menjalankan proses pembelajaran dengan melakukan pengelolaan dari insiden yang terjadi di perusahaan pertambangan dengan baik. Organisasi mampu mendapatkan pengalaman umpan balik dari insiden, dengan cara memperoleh data dan informasi yang akurat untuk diterapkan pada proses kegiatan pertambangan mineral dan batubara.
Penelitian dilakukan dengan desain kualitatif gap analisis, membandingkan proses yang berlangsung di Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara dengan kondisi ideal berdasarkan literatur. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara dan observasi serta data sekunder dari literatur dan dokumen terkait insiden kegiatan pertambangan mineral dan batubara.
Penelitian ini menggambarkan masih terdapat gap dari beberapa proses or variable yang menyebab proses pembelajaran organisasi dari pengalaman insiden tidak optimal. Masih terdapat ruang untuk improvement bagi Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara dalam menangani insiden, sehingga organisasi optimal belajar dari pengalam insiden, mampu memperoleh umpan balik.

The Directorate of Engineering and Environment of Mineral and Coal as an organization under the Directorate General of Mineral and Coal has the task of managing the aspects of "Mining Safety" and "Environmental Protection". Successful management of both aspects is seen from the number of accidents, dangerous events and environmental cases. While in fact the number of accidents in mineral and coal mining activities remained high, recurring accidents occurred in the same location and in the same company.
The high number of accidents, the recurrence of events, as if there is no learning process from the Directorate of Engineering and Environment in managing mining activities, especially incidents that occur in mining companies under the guidance and supervision. Improvement can be done if the organization is optimally learned from previous incidents, by obtaining feedback experience from previous incident. A qualitative review to make sure whether the Directorate of Engineering and Environment undertakes the learning process by managing the incidents occurring in the mining company. Organizations are able to gain feedback experience from incidents, by obtaining accurate data and information to be applied to the process of mineral and coal mining activities.
The research was conducted by qualitative design gap analysis, comparing the process which took place in the Directorate of Engineering and Environment of Mineral and Coal with ideal conditions based on the literature. Data sources taken from interviews, observations, literature and documents related to incidents of mineral and coal mining activities.
This study illustrates there are still gaps of some process or variables that cause organizational learning process from the experience of incidents do not running well .There is still room for improvement for the Directorate of Engineering and Environment of Minerals and Coal in handling incidents, so that organization learns very well from the incident experience, and able to obtain feedback.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Setyowati
"PT X adalah salah satu anak perusahaan manufaktur Astra Group dengan kegiatan dan produksinya memiliki potensi menimbulkan dampak terhadap aspek K3 yang dapat mengakibatkan kecelakaan, kebakaran dan penyakit akibat kerja. Dari data Frequency Rate & Severity Rate di Divisi Agrobussiness & Divisi Heavy Equipment - Astra Group masih cenderung mengalami peningkatan, maka perlu dilakukan perbaikan dan evaluasi Pedoman Sistem Manajemen LK3 (SMLK3) atau disebut juga Astra Green Company.
Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik. Data kualitatif Elemen SMLK3 yang telah dikembangkan oleh PT Astra International Tbk Korporat dalam bentuk tabel dan narasi dianalis dengan membandingkan Sistem Manajemen K3LL yang telah dikembangkan PT Pertamina Korporat yang mengacu pada persyaratan OHSAS 18001, OHSMS Australian/ New Zealand Standard 4801:2001 dan ISO 14001. Data kualitatif kondisi eksisting implementasi SMLK3 didapatkan dari hasil asesmen, wawancara, verifikasi dokumen dan tinjauan lapangan, kemudian dianalisis dengan membandingkan Pedoman SMK3LL PT Pertamina Korporat.
Hasil penelitian perbandingan SMLK3 yang dikembangkan oleh PT Astra International Tbk dengan SMK3LL PT Pertamina Korporat secara substansi sama, namun ada 4 (empat) Elemen yang belum dikembangkan PT Astra International Tbk yaitu tahap 2 - Perencanaan (Planning) Elemen 1 - Penilaian Awal (initial review), Elemen 7 - Manajemen Perubahan, ELemen 10 - Dokumentasi dan Elemen 11 - Penyelidikan Kejadian. Untuk evaluasi penerapan SMLK3 di PT X diketahui bahwa status akhir pencapaian adalah Hijau (76 - 89 %).
Untuk memperkaya SMLK3 AI, disarankan perlu mengembangkan 4 (empat) elemen dalam SMLK3 yaitu pada tahap 2 - Perencanaan (Planning) Elemen 1 - Penilaian Awal (initial review), tahap 3 - Penerapan Elemen 7 - Manajemen Perubahan, ELemen 10 - Dokumentasi dan Elemen 11 - Penyelidikan Kejadian. Dengan mengacu pada usulan perbaikan, setelah dievaluasi penerapan SMLK3 di PT X seyogyanya diperhatikan pada pilar 1 - Green Strategy mengenai updating identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya dan pengendalian dokumen eksternal; pilar 2 - Green Process mengenai pengendalian operasional yang mencakup instalasi listrik, alat pelindung diri, alat proteksi kebakaran, housekeeping, bejana tekan dan instalasi petir; pilar 3 - Green Product mengenai penetapan langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan Green Product sesuai program-program yang sudah ditetapkan, termasuk jadwal waktu pelaksanaannya; pilar 4 - Green Employee tentang pelaksanaan rencana pelatihan yang telah ditetapkan, sesuai jadual yang ada dan dilakukan evaluasi pelatihan sesuai kompetensinya. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, Linchon Hasiholan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen manajemen danprogram pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dalam menerapkan SMK3.Studi yang dilakukan terkait penerapan SMK3 menyebutkan komitmen manajemen danprogram pelatihan K3 merupakan komponen yang menonjol dalam mempengaruhiperforma penerapan SMK3.Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif ndash; semi kuantitatif dengan melakukanpeninjauan pada komitmen manajemen dan program pelatihan K3 dalam menerapkanSMK3. Dan penerapan SMK3 di PT XZY terkait komitmen manajemen dan pelatihan K3dibandingkan dengan standar ISO 45001:2018, OHSMS Australia/ New Zealand AS/NZS4801:2001, PP No. 50 Tahun 2012 dan ISRS Willem, 2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara komitmen manajemen danprogram pelatihan K3 dengan penerapan SMK3, diman hasil analisis multivariate regresilogistic diperoleh p-value model adalah 0.000 omnimbus test of model coefficients , hal iniberarti secara bersama-sama komitmen manajemen dan program pelatihan K3 signifikandapat memprediksi SMK3 di PT XYZ Tahun 2018.Faktor yang paling dominan mempengaruhi SMK3 di PT XYZ Tahun 2018 adalahkomitmen manajemen. Hal ini disebabkan faktor program pelatihan K3 diperlukan adanyaperbaikan seperti melakukan analisis kebutuhan pelatihan terkait K3 TNA , menentukansasaran dan target pelatihan K3, pelatihan K3 sebaiknya juga melihat dari identifikasibahaya penilaian risiko HIRADC dan melakukan evaluasi pelatihan K3.

This study aims to determine the effect of management commitment and trainingprogram Occupational Health and Safety OHS in implementing OHSMS. The studyconducted related to the implementation of OHSMS mentions the managementcommitment and training program K3 is a prominent component in influencing theperformance of OHSMS implementation.This study uses descriptive semi quantitative research by reviewing the managementcommitment and OHS training programs in applying OHSMS. And the implementation ofOHSMS in PT XZY related to management commitment and OHS training compared withISO 45001 2018 standard, OHSMS Australia New Zealand AS NZS 4801 2001, PP.50 Year 2012 and ISRS Willem, 2009.
The results showed that there is a significantrelationship between management commitment and OHS training programs with theapplication of OHSMS, whereas multivariate logistic regression analysis obtained p valuemodel is 0.000 omnimbus test of model coefficients, it means jointly commitment ofmanagement and OHS training programs can significantly predict OHSMS in PT XYZYear 2018.The most dominant factor affecting OHSMS in PT XYZ Year 2018 is managementcommitment. This is due to the OHS training programs needs to be improved, such asconduct needs analysis related to OHS training TNA , determining the target and objectiveof OHS training, OHS training should also look at the hazard identification risk assessment HIRADC and conduct evaluation of OHS training.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Suryohartono Sasmita
"PT. XYZ adalah salah satu perusahaan manufaktur di bidang pengolahan minyak nabati/ minyak CPO crude palm oil , yang menghasilkan produk margarine, shortening serta minyak goreng. PT. XYZ menerapkan beberapa sistem manajemen, diantaranya sistem manajemen K3, sistem manajemen lingkungan dan sistem manajemen mutu. Implementasi sistem manajemen K3 secara formal dimulai sejak tahun 2010 dan saat ini sudah mendapatkan sertifikasi dari badan audit. Namun demikian untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan terhadap sistem menajemen K3, PT. XYZ belum mengetahui efektivitas penerapan sistem yang ada, meskipun selama ini sudah mendapatkan sertifikasi dari badan audit,belummenjamin sistem sudah efektif dan bisa diandalkan mengelola keselamatan dan kesehatan pekerja. Analisis dilakukan terhadap efektivitas sistem manajemen K3 yang sedang diterapkanmenggunakan metode triangulasi, yaitu wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen terhadap implementasi sistem.
Hasil penelitian selain mengetahui efektivitas SMK3 juga mengungkap tipe sistem yang digunakan oleh PT. XYZ yaitu tipe traditional design and engineering. Instrumen penilaian kinerja sistem manajemen menggunakan hasil penelitian dari Gallagher, 1997 dan diperoleh hasil akhir PT. XYZ memenuhi kriteria penilaian sebesar 63,9 . Outcome data 5 tahun terakhir menunjukkan tiga indikator insiden di PT. XYZ memiliki tren yang variatif positif dan negatif. Sehingga bisa disimpulkan kinerja sistem belum efektif dalam menurunkan tingkat insiden final outcome.

PT. XYZ is one of the manufacturing companies in the processing vegetable oil area crude palm oil CPO, which produces margarine, shortening and cooking oil. PT. XYZ applies several management systems, including OHS management system, environmental management system and quality management system. The implementation of OHS management system formally started in 2010 and todayit has certified by the audit body. However, regarding continuous improvement to the health and safety management system, PT. XYZ is not aware of the effectiveness of existing system, although it has been certified by the audit body, does not guarantee the system has been effective and reliable manage the safety and health of workers. Analysis was conducted on the effectiveness of implemented OHS management using triangulation method, ie in depth interview, observation and document review.
The results of research besides knowing the effectiveness of OHSMS also reveal the type of system used by PT. XYZ is the traditional design and engineering type. The performance analysis instrument of the management system adopted from Gallagher, 1997 and obtained the final result of PT. XYZ criteria complianceis 63.9. The last 5 years data outcome shows three incident indicators at PT. XYZ has a varied trend positive and negative . So it can be concluded that the system performance has not been effective in decreasing the incident rate final outcome.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayi Nuur Asih
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas Evaluasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Berdasarkan PP 50 2012 dan PERMENPU 21 2019 disebuah perusahaan entitas BUMN yang bergerak dibidang jasa konstruksi bangunan gedung. Penelitian ini berdasarkan PP 50 2012 yang mana merupakan peraturan yang dijadikan dasar pedoman dalam penerapan SMK3 di Indonesia, dan juga PERMENPU 21 2019 yang mana menjelaskan Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) untuk mendukung Pekerjaan Konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan dan keberlanjutan yang menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik dan lingkungan. Dengan keterbaruan PERMENPU 21 2019 penelitian ini dimaksudkan menguji pemenuhan atas penerapan SMK3  di PT. X dengan PERMENPU 21 2019 dan juga PP 50 2012.

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana proses penerapan SMK3 di PT. X saat ini, mengevaluasi penerapan SMK3 di  PT. X berdasarkan PP 50 2012 dan PERMENPU 21 2019, dan juga memberikan saran beserta rekomendasi perbaikan jika tejadi ketidaksesuaian dengan peraturan yang sudah dijelaskan. Penelitian ini adalah penilitian ini dilakukan secara kualitatif yang mana pada umumnya penelitian kualitatif didesain secara deskriptif.

Hasil penelitian ini yaitu kinerja K3 yang ada di PT. X berupa gambaran pelaksanaan SMK3 di PT. pada saat ini serta pemenuhan penerapan SMK3 di PT. X berdasarkan PP 50 2012 dan PERMENPU 21 2019.


ABSTRACT
This study discusses the Evaluation of the Occupational Safety and Health Management System (SMK3) Based on PP 50 2012 and PERMENPU 21 2019 in a state-owned company engaged in building construction services. This research is based on PP 50 2012 which is a regulation that is used as a basis for guidelines in the application of SMK3 in Indonesia, and also PERMENPU 21 2019 which explains Construction Safety Management (SMKK) to support Construction Work in realizing compliance with security, safety, health and and standards. sustainability that guarantees the safety of construction engineering, labor safety and health, public safety and the environment. With the renewal of PERMENPU 21 2019 this research is intended to test the fulfillment of the Application of SMK3 in PT. X with PERMENPU 21 2019 and also PP 50 2012.

The purpose of this study is to find out how the current process of applying SMK3 in PT. X, evaluating the application of SMK3 in PT. X based on PP 50 2012 and PERMENPU 21 2019, and also to provide suggestions and recommendations for improvement if there are non-conformities with the regulations that have been described. This research was conducted in a qualitative manner which in general qualitative research was designed descriptively. The results of this study are the K3 performance in PT. X in the form of an overview of the implementation of SMK3 in PT at this time and the fulfillment of the application of SMK3 in PT. X based on PP 50 2012 and PERMENPU 21 2019."

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandita Tonyka Maharani
"UNESCO telah mengakui batik Indonesia sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia pada tahun 2009. Industri batik sangat berkembang dan mempekerjakan banyak orang. Hasil penelitian sebelumnya di perusahaan X menunjukkan bahaya tertinggi adalah kimia dan ergonomik, mereka bekerja dengan statis selama 6-8 jam/hari dalam posisi janggal dan banyak yang mengeluhkan pegal di seluruh bagian tubuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe kursi dan gawangan yang disesuaikan dengan data antropometri pekerja dan menguji coba prototipe yang dihasilkan. Penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara, dan pengukuran antropometri. Hasilnya menunjukkan prototipe memperkecil risiko ergonomi pada bagian punggung, tangan/pergelangan tangan, dan leher tanpa mempertimbangkan keluhan MSDs.

UNESCO recognized batik Indonesia as Intangible Cultural Heritage of Humanity at 2009. Batik is a widespread industry and employed many workers. The previous study in the company stated that chemical and ergonomical are the highest hazards, work for 6 8 hours day in awkward position and complaint about the weariness.
The purpose of the study was to develop the prototypes according to the workers rsquo anthropometry data and to test them. The study was conducted by observation, interview, and anthropometry measurement. The result stated that the prototypes decrease the ergonomic risks on the back, wrist hand, and the neck without considering the MSDs complaints.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eske Prativi
"Analisis risiko K3 perlu dilakukan pada aktivitas pressing di PT X tahun 2012 karena ditemukan berbagai hazard yang cukup kompleks. Tujuannya adalah diketahuinya tingkat risiko K3 pada aktivitas pressing dan memberikan rekomendasi. Metode yang digunakan adalah Job Hazard Analysis (JHA) untuk identifikasi hazard dan metode analisis risiko semikuantitatif dengan menggunakan tabel risiko Fine. Existing risk (dengan memperhitungkan pengendalian yang telah ada) pada aktivitas pressing dikelompokkan menurut tabel risiko Fine yaitu risiko dengan level priority I sebanyak 1 hazard (6.67%), substantial sebanyak 4 hazard (26.67%), priority 3 sebanyak 9 hazard (60%), dan acceptable sebanyak 1 hazard (6.67%). Dampak dengan level priority I (180-350) antara lain dehidrasi, heat exhaustion,dan lemas. Rekomendasi yang diberikan yaitu engineering dan administrative control, housekeeping, dan pengawasan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>