Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55857 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ranggi Marsetti Layyinanti
"ABSTRAK
Cerita cinta dalam dongeng adalah suatu cerita yang memiliki berbagai kisah dan
jenis cinta di dalamnya. Kisah percintaan ini memiliki sesuatu yang sama antara
cerita yang satu dengan yang lainnya, dimana terdapatnya konflik dan akhir yang
bahagia. Karena persamaan tersebut, muncullah konsep cinta dongeng sebagai
penyatuan persamaan. Cinta dongeng adalah suatu konsep cinta yang mengadukaduk
emosi yang berujung pada kebahagiaan. Cinta dongeng ini memberikan
suatu kenikmatan, seperti membayangkan cerita cinta tersebut ke kehidupan nyata
(pseudo love). Dari konsep dan dampak tersebut yang memunculkan suatu
pernyataan bahwa adanya catharsis di dalam cinta dongeng. Catharsis menurut
Aristoteles adalah pembersihan jiwa terhadap sesuatu yang kita nikmati.

ABSTRACT
Love stories in fairy tales are stories that have various things to tell and content
various kinds of love in them. Those love stories have a same content between
one and another, which content conflict and a happy ending. Because of those
similiarities, the concept of fairy tale love appears as a unity of the similiarities.
Fairy tale love is a love concept which mix someone?s emotion and ended in
happiness. Fairy tale love also give a pleasure, as if someone imagines that love
story in a real life (pseudo love). From the concept and impact, which stimulate a
statement of the existence of catharsis in a fairy tale love. Catharsis according to
Aristoteles is purification of emotion of something we consider it as a pleasure."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42187
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ranggi Marsetti Layyinanti
"Film drama cinta dongeng memiliki keragaman cerita dari masa ke masa, dari dongeng masa kecil hingga film dewasa yang menggambarkan kehidupan percintaan yang penuh dengan koflik dan perjuangan yang berakhir dengan bahagia. Film drama cinta dongeng ini memiliki peminatnya sendiri yang umumnya khalayak perempuan. Penelitian ini membahas bagaimana proses keberadaan katarsis, fantasi, dan hiperrealitas dalam diri penonton saat menonton film drama cinta dongeng. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan paradigma konstruktivis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film drama cinta dongeng memunculkan berbagai emosi dalam kisahnya dan ditutup dengan kebahagiaan. Penonton merasakan peranan katarsis, dimana rasa pembersihan jiwa dan emosinya muncul saat menonton film tersebut. Lalu, fantasi muncul dengan memposisikan diri penonton sebagai pemeran tersebut yang didukung dengan adanya simulasi. Dari fantasi, muncul rasa kepuasan yang menghadirkan sisi hiperealitas di dalam diri penonton, yaitu dengan mengimajinasikan dan menginginkan kisah cintanya. Bahkan ada yang mempraktekkan adegan-adegan dalam film drama cinta dongeng tersebut. Kehadiran hiperrelitas inilah yang membuat para penonton mencampur adukkan antara kenyataan dan imajinasi yang berujung pada suatu kebutuhan.

Drama of Fairy tale love movie vary in its stories from time to time, from childhood tale to movies which depict love life with its conflicts and happy ending struggle. This drama of fairy tale love movie has its own audience which mainly female. This research provide explanations about how the catharsis and hypereality process exists in audience's selves when they watch the drama of fairy tale love movie. This research uses qualitative approach and post constructivist paradigm.
This research results that, drama of fairy tale love movie bring out various emotions in their stories and end happily. Audieces experience chatarsis' role, where the purgation of their soul and emotion appear. Then, fantasy arise by positioningthe audience as the cast, which is supported by the simulation. Fantasy cause satisfaction which bring out hyperreality in audiences' selves, by imagining and wanting their own love story. Some audiences even act out the scenes from the film. The presence of hyperreality is what makes the audience confuses between reality and imagination that pointed to a need.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45086
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Marcellina Sandiata
"Cinta merupakan suatu hal yang mendasar dalam kehidupan manusia yang tidak dapat diabaikan keberadaannya. Keberagaman sudut pandang dalam mengartikan cinta juga menjadi suatu hal yang wajar terjadi dalam kehidupan. Cinta yang filosofis dan cinta yang religius seringkali dilihat sebagai dua hal yang bertentangan dan tidak dapat bersatu. Bagaimana filsafat dan agama Kristen melihat cinta dan hubungan di antara keduanya menjadi kajian utama penulisan skripsi ini yang berusaha membuktikan bahwa cinta yang dilihat dari sudut pandang filosofis ataupun religius dapat saling melengkapi satu sama lain, sekaligus membuktikan adanya relasi yang tidak selalu berlawanan antara filsafat dan agama.

Love is an unavoidable basic thing on human life. The varying point of views that human have to acknowledge the word 'love' is also a common thing existed. The 'philosophical love' and the sacred love are often seen as two different things which will never be kept together. Therefore, the primary focus of this writing is how philosophy and Christianity concepts are employed to analyze the concept of love so that people can see the relation between two. Moreover, this writing will show that those concepts are completing each other rather than opposing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42149
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nunik Estiningsih
" ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang konsep laku ?berjalan? yang dilakukan oleh hewan sesuai dengan cerita Dongeng Sato Kewan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kalimat yang mengandung laku ?berjalan? dalam cerita Dongeng Sato Kewan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana konsep laku ?berjalan? yang dilakukan oleh hewan-hewan yang ada di dalam cerita itu. Penelitian ini menggunakan teori segitiga semiotik Ogden & Richards (1952) dan konsep fabel dari Gorys Keraf (1988). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Hasil dari penelitian ini adalah 19 konsep laku ?berjalan? yang dijabarkan dengan definisi dari setiap kalimat yang mengandung unsur laku ?berjalan? yang dilakukan oleh hewan.

ABSTRAK
The thesis discusses about the concept of laku ?walking? animals do based on Dongeng Sato Kewan story. The data of research is all of sentence that has a concept of laku ?walking? in Dongeng Sato Kewan story. The purpose of the thesis is to describe about how is the concept of laku ?walking? animals do in it. This study uses the theory of referential meaning triangle by Ogden & Richards (1952) and a concept of fable by Gorys Keraf (1988). The methods that being used in this research is descriptive-analysis. The result of this research are 19 concepts of laku ?walking? that describe with definitions from each sentence that has a concept of laku ?walking? animals do."
2016
S65520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Franz, Marie-Louise von
"Perempuan di dunia Barat saat ini mencari citra yang dapat mendefinisikan identitas mereka. Pencarian ini dimotivasi oleh disorientasi dan ketidakpastian mendalam pada perempuan modern. Di Barat, ketidakpastian ini disebabkan karena, seperti yang telah ditunjukkan Jung, perempuan tidak memiliki wakil metafisik dalam citra Tuhan Kristen. Protestanisme harus bersedia dipersalahkan sebagai agama laki-laki murni. Katolik setidaknya memiliki Perawan Maria sebagai representasi arketipe femininitas, tetapi citra arketipe feminin ini tidak lengkap karena hanya mencakup aspek sublim dan cahaya dari prinsip feminin ilahi dan oleh karena itu tidak mengungkap seluruh prinsip feminin.
Pencarian tentang identitas diri sedang melanda kaum perempuan di dunia Barat. Setiap saat, mereka mencari citra yang dapat mendefinisikan identitas diri mereka. Pencarian ini dimotivasi oleh disorientasi dan ketidakpastian mendalam bahwa mereka tidak memiliki wakil metafisik dalam citra Tuhan Kristen. Protestanisme harus bersedia dipersalahkan sebagai agama laki-laki murni. Katolik setidaknya memiliki Perawan Maria sebagai representasi arketipe femininitas, tetapi citra arketipe feminin ini tidak lengkap karena hanya mencakup aspek sublim dan cahaya dari prinsip feminin ilahi dan oleh karena itu tidak mengungkap seluruh prinsip feminin.
Sebagai psikolog Jungian yang tersohor dengan studinya mengenai interpretasi dongeng dan alkimia, Marie-Louise von Franz pertama kali menemukan gambaran feminin yang melengkapi kekurangan ini dalam agama Kristen. Menurutnya, dongeng mengungkap fantasi kreatif lapisan penduduk pedesaan dan kurang berpendidikan.
Selain itu, Marie-Louise von Franz mengurai bahwa sosok feminin dalam dongeng, dengan keseluruhan cerita yang mengitarinya, tidak serta-merta membuktikan bahwa sebuah kisah ada hubungannya dengan psikologi perempuan. Banyak cerita panjang tentang penderitaan perempuan ditulis oleh laki laki dan merupakan proyeksi dari masalah anima laki-laki.
"
Yogyakarta: IRCiSoD, 2023
305.4 FRA f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rohmansyah Putra Agung
"Eksistensialisme Soren Aabye Kierkegaard adalah pemikiran yang menitikberatkan kaijan eksistensialismenya kepada manusia. Eksistensialisme dari Soren Aabye Kierkegaard memberikan pemahaman akan eksistensi manusia individu yang berakar pada keinginan atas pilihan di dalam kehidupan dimana manusia akan selalu berusaha, mengalami pertengkaran hati guna memenuhi keinginannya. Ketidakpastian akan pilihan adalah hal yang akan selalu muncul di dalam diri manusia dan akan membuat manusia merasakan kecemasan dan ketakutan. Manusia dibalik kecemasan dan ketakutan itu, membutuhkan adanya keyakinan yang akan membuatnya terlepas dari kecemasan dan ketakuatan pada saat memilih sebuah pilihannya; yang akhirnya akan mengkantarkan manusia itu kepada sebuah keotentikan dan eksistensi di dalam dirinya. Henry di dalam film The Time Traveler_s Wife merupakan sebuah wujud aplikasi atas pemahaman eksistensialisme Soren Aabye Kierkegaard. Kebenaran subjektif, keputusasaan, komitmen terhadap yang absurd, cinta dan pernikahan dan eksistensi yang mendahului esensi merupakan beberapa pemikiran dari Soren Aabye Kierkegaard yang sangat aplikatif terhadap perjalanan kehidupan Henry. Henry dihadapkan langsung dengan pilihan atas eksistensinya di dalam hidup yang membutuhkan banyak pertimbangan atas dirinya sendiri.

Existentialism of Soren Aabye Kierkegaard is a study which is focusedTime Traveler_s Wife. Henry in Theon human existentialism concept. Existentialism of Soren Aabye Kierkegaard gives an understanding of a man as an individual, and it is rotted in a man_s desire to make a choice as the way of life. To fulfill the desire, a man will experience some conflicts inside his mind, and feel an anxiety and fear. Absurdity of choice is something that stimulates a man to feel the anxiety and fear of the absurdity itself. This concept will lead a man to be authentic and exist as an individual. Time Traveler_s Wife Keywords: existentialism, Soren Aabye Kierkegaard, subjective truth, despair, commitment of the absurdity, love and marriage, Existence precedes essence. proves the concept of existentialism by Soren Aabye Kierkegaard. Subjective truth, despair, commitment of the absurdity, love and marriage, and Existence precedes essence are some of Kierkegaard_s concept related to Henry_s life. Henry was directly confronted by the life choice that needs a lot of considerations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S16029
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kim Hong Eun
"Skripsi ini merupakan perbandingan konsep cinta yang terdapat dalam sepuluh puisi karya penyair Korea dan Indonesia, yaitu Yang Seong Woo dan Sapardi Djoko Damono. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang cara pengungkapan konsep cinta di dalam puisi-puisi mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ekstrinsik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sudut pandang dalam pengungkapan konsep cinta puisi Yang Seong Woo dan Sapardi Djoko Damono. Perbedaan itu terlihat melalui penggunaan pilihan kata dan gaya bahasa mereka. Selain itu, penggunaan unsur alam untuk mengungkapkan konsep cinta pun ditampilkan secara berbeda.

This thesis is a comparison of the concept of love that exists in ten Korean and Indonesian poems by Yang Seong Woo and Sapardi Djoko Damono. The research means to obtain a description of how the concept of love in their poems is expressed. The method used in this research is analytic descriptive method. The approach used is extrinsic approach. The results of this study indicate that there are different points of view in how to express the concept of love in Yang Seong Woo_s and Sapardi Djoko Damono_s poems. The difference is visible through the use of word choice and style of their language. In addition, the use of natural elements to express the concept of love is shown differently."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S10962
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Kinanti Sekaraji
"Drama merupakan bentuk karya sastra yang mampu mencerminkan realitas kehidupan masyarakat. Di dalam lingkup kehidupan masyarakat, cinta tidak bisa luput dari kisah hidup tiap manusia. Drama tercipta dengan mengangkat berbagai tema, salah satunya adalah cinta. Penelitian ini membahas gambaran konsep cinta dalam drama Our Beloved Summer yang disutradarai oleh Kim Yoonjin. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, penulis bertujuan untuk menganalisis tanda-tanda konsep cinta yang terkandung dalam drama Our Beloved Summer melalui tokoh Kook Yeonsu dan Choi Ung. Penelitian ini dilandasi teori segitiga cinta Robert Sternberg serta menggunakan pendekatan semiotika dengan mengacu pada teori Charles Peirce. Our Beloved Summer terdiri dari 16 episode dan penelitian ini mengkaji episode 12 sampai episode 16 sebagai unit analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan mengidentifikasi object berupa tanda verbal dan tanda nonverbal lalu menganalisis makna dari representasi tersebut kemudian mengaitkan temuan dengan konsep cinta. Hasil yang ditemukan setelah menganalisis drama Our Beloved Summer adalah tanda-tanda konsep cinta yang tergambar dalam drama terdiri dari tiga komponen yaitu intimacy (keintiman), passion (hasrat), dan decision/commitment (keputusan atau komitmen). Hubungan antara kedua tokoh utama termasuk dalam jenis cinta consummate love (cinta sempurna). Dari ketiga komponen cinta dan jenis cinta tersebut dapat terlihat gambaran penggunaan tema cinta di dalam drama.

Drama is a type of literature that can resemble the reality of people’s lives. Within the scope of people’s lives, love exists in every human being’s life narrative. Drama is made bringing up several subjects, one of which is love. This study aims to identify the representation of the concept of love in Our Beloved Summer directed by Kim Yoonjin. By using a descriptive analysis research method, the writer aims to analyze the signs of the concept of love contained in the drama Our Beloved Summer through the characters Kook Yeonsu and Choi Ung. This study uses Robert Sternberg’s triangular theory of love with Charles Peirce’s triadic semiotics approach. The drama consists of 16 episodes and this study examines episode 12 until episode 16 as the unit of analysis. The data was gathered by identifying object in the form of verbal and nonverbal signs, examining the significance of these signs, and then connecting the findings to the concept of love. The results of the study found that the signs of the concept of love which depicted in the drama consists of three components: intimacy, passion, and commitment. The bond between the two main characters represents consummate love. The use of the subject of love in the drama may be seen in these three components and the type of love."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Denpasar : Baliologi, 1986
899.223 8 DON
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dhika Rizky Sumanto
"Cinta romantis adalah prinsip yang diperkenalkan dalam modernitas, menggambarkan hubungan intim antara dua individu yang bebas. Dalam pengertian masyarakat umum, cinta romantis dimaknai sebagai hubungan heteroseksual dengan nilai-nilai heteronormatif dan heteroseksis. Cinta romantis menimbulkan masalah baru, yakni toxic relationship (hubungan “beracun”). Toxic relationship seringkali berujung pada kekerasan, baik berupa kekerasan mental, emosional, maupun fisik. Artikel ini berpendapat konsep cinta autentik Simone de Beauvoir dapat menjadi jalan keluar untuk terlepas dari jeratan toxic relationship dan membangun cinta romantis yang ideal. Cinta autentik dibangun atas dasar adanya keinginan saling mengakui kebebasan kedua belah pihak. Cinta autentik mengharuskan keduanya mempertahankan individualitas mereka, dan secara bersamaan mengakui adanya perbedaan satu sama lain. Sedangkan cinta tidak autentik didasarkan pada ketidaksetaraan antara kedua jenis kelamin, serta adanya ketundukan dan dominasi. Bentuk cinta semacam ini membuat pihak yang menjalaninya tidak dapat mengalami kebebasan, persahabatan, dan kebahagiaan. Berdasarkan konsep cinta autentik, manusia dapat saling mendukung dalam menemukan, menjangkau dan melampaui diri mereka sendiri, dan bersama-sama memperkaya makna hidupnya. Untuk mencapai tujuan, penulis menggunakan metode distingtif konseptual dan analitis deskriptif guna memperlihatkan adanya perbedaan antara konsep cinta romantis yang dipahami oleh masyarakat di Indonesia dengan konsep cinta autentik de Beauvoir. Kebaruan yang ditawarkan adalah kajian terhadap teori de Beauvoir secara filosofis dapat diterapkan untuk membongkar praktik toxic relationship dan pengkonsepsian ulang cinta romantis di Indonesia.

Romantic love is a principle introduced in modernity, describing an intimate relationship between two free individuals. In the sense of society, romantic love is interpreted as a heterosexual relationship with heteronormative and heterosexist values. Romantic love raises new problems, namely toxic relationships. Toxic relationships often lead to violence, in the form of mental, emotional or physical violence. This article argues that Simone de Beauvoir's authentic love concept can be an escape route from toxic relationships and building an ideal romantic love. Authentic love is built on the basis of a mutual desire to recognize the freedom of both parties. Authentic love requires both to maintain their individuality, while simultaneously recognizing differences from one another. 2 On the contrary, inauthentic love is based on inequality between the sexes, as well as submission and dominance. This form of love prevents those who live it from experiencing freedom, friendship and happiness. Based on the concept of authentic love, humans can support each other in discovering, reaching and surpassing themselves, and together enriching the meaning of their lives. To achieve this goal, the writer uses descriptive conceptual and analytical descriptive methods to show the difference between the concept of romantic love that is understood by people in Indonesia and de Beauvoir's concept of authentic love. The novelty offered is a study of the de Beauvoir theory that can be applied philosophically to dismantle the practice of toxic relationships and the re-conception of romantic love in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>