Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Trisna Anggraini Adiwibowo
"Makalah ini membahas perubahan visi dan format majalah Clara dari isu perempuan ke isu nasionalisme dalam konteks global. Perubahan tersebut diteliti dari sisi produksi, teks dan konsumsi. Wawancara mendalam digunakan untuk membahas motivasi redaksi, teknik close reading dilakukan dengan membandingkan Clara versi lama dengan versi baru, dan analisis respon pembaca dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap 4 pembaca.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan visi dan format majalah Clara terjadi akibat persaingan dengan media lisensi asing dalam industri media cetak. Perubahan ini dilakukan dengan menggunakan wacana nasionalisme sebagai politik identitas dan usaha memperoleh keuntungan ekonomi serta menaikkan target pasar. Perubahan visi dan format sekaligus menunjukkan dominasi kekuatan global serta lemahnya posisi tawar budaya lokal dalam media cetak populer di Indonesia.

This paper discusses the change of vision and format of Clara magazine from stressing on women?s issues to focusing on nationalism in global context. These changes are examined from the production, text and consumption perspectives. Several methodologies were used in the research such as in-depth interviews to analyze the editorial motivation, close reading techniques to compare the old and the new format of Clara, and in-depth interviews of 4 readers to analyze their responses.
The research findings conclude that the change of vision and format of Clara have been triggered by its competition with licensed magazines. The changes have been conducted by using the discourse of nationalism as political identity, as well as economy resources and increasing market share. At the same time, the change of Clara's vision and format illustrate the dominance of global power, and the limitations of the bargaining position of local cultures in popular print media in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T30867
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Catur R.
"DB Audio News merupakan sebuah aplikasi baru berbentuk berita audio digital yang berisi update berita harian dan dikelompokkan berdasarkan berbagai kategori sesuai minat baca para target audiensnya. Dibentuk berdasarkan ide inkubasi dari sebuah Digital Production House yang melihat di era globalisasi target pengguna yang disasar melakukan mobilitas yang tinggi namun tetap membutuhkan informasi terbaru setiap harinya . Jenis aplikasi seperti ini merupakan hal yang baru di Indonesia sehingga BDB Audio News sebagai produk digital baru memiliki permasalahan dengan awareness dan positioning dimata target pengggunanya.
Serangkaian strategi komunikasi yang mengusung Big Idea Faster, Smaller, Better mencoba untuk memperkenalkan aplikasi berita audio pertama di Indonesia ini sebagai aplikasi dengan kecepatan download berita yang tinggi dibandingkan portal berita konvensional yang sering kali lama untuk diakses karena banyak iklan dan gambar dengan resolusi yang cukup tinggi, memiliki memori aplikasi kecil, yang tentunya menjadikan aplikasi ini lebih baik dan lebih praktis dibanding harus terlebih dahulu membuka portal berita konvensional untuk mengakses informasi atau berita.
Dengan menggunakan strategi digital yang terdiri dari web banner, social media dan web review serta memanfaatkan online forum sebagai alat untuk menjangkau target audiensnya. Biaya kampanye ini sebesar Rp. 118.150.000,00. Proses evaluasi dan monitoring akan dilaksanakan dengan menggunakan instrument digital untuk mengukur tingkat efektivitas dari kampanye ini.

BDB Audio News is a new digital mobile application contains daily update news and grouped on some category based on the target audience interests. Created from an incubation idea by a Digital Production House seeing the condition in globalization era which the targeted user having a high mobility but also need an updated information every day. This kind of mobile application is a new thing in Indonesia, that?s why BDB Audio News as a new product having a problem with brand awareness and positioning for the target audience.
A series of communication strategy with Big Idea ?Faster, Smaller, Better? wants to introduce BDB Audio News as the first Indonesian Audio News with high speed news downloaded compared to conventional news portal which low speed loading because of many online advertising and high resolution picture on that website. BDB Audio News also use small space of phone storage which make this apps better and simple than visit the conventional news website.
This campaign use a digital strategy contains web banner, social media and web review also online forum to reach the specific target audience which cost Rp. 118.150.000,00. The monitoring and evaluation process will use digital instruments to measure the effectiveness of the campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Alya Ramadhani
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas bagaimana penulis perempuan merepresentasikan kecantikannya dalam salah satu bentuk media baru bernama Madgalene. Melalui medium menulis, penelitian ini ingin melihat bagaimana kecantikan yang penulis perempuan representasikan untuk melawan nilai-nilai patriarki. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan paradigma kritis. Hasil penelitian menjelaskan bahwa penulis perempuan merepresentasikan kecantikan dan tubuhnya dalam situs Magdalene guna menolak representasi kecantikan dan tubuh perempuan dalam diskursus arus utama. Kemudian, muncul identitas negosiasi sebagai bentuk tegangan antara tekanan yang datang pada perempuan dan sebagai bentuk kekuasaan perempuan akan tubuhnya. Selain itu, melalui proses menulis, penulis perempuan memperlihatkan positive body image sebagai bentuk apresiasi dan kecintaan terhadap tubuh perempuan. Penulis perempuan juga memperlihatkan kekuatan atas tubuhnya melalui redefinisi praktek-praktek kecantikan dan diri. Selain itu, penulis perempuan senantiasa menolak dikotomi tubuh perempuan dengan menganalisa ulang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.

ABSTRACT
This research will discuss about how women writers represent their beauty in one of new media called Magdalene. Through writing, this research wants to look further how women represents their beauty to subvert patriarchal values. This research is qualitative research with critical paradigm. The result explained that women writers represents their beauty in Magdalene to subvert beauty and body representation in mainstream discourse. After that, appeared identity negotiation as tension from oppresion and at the same time power toward and from womens body. Besides that, through writing process, women writers showed positive body image as self love and apreciation to their body. Women Writers also showed power of their body through redefinition of beauty practices and self. Also, they subverts body dichotomy to reanalyze values in society. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyani Putri Pertiwi
"Artikel ini memuat tentang penelitian mengenai representasi perempuan Indonesia dalam majalah Intisari periode 1970-1980 di tengah upaya pembentukan citra ideal perempuan Indonesia pada masa awal Orde Baru. Pembentukan citra tersebut mengikutsertakan perempuan dalam meningkatkan stabilitas nasional dengan mengarahkan mereka ke lingkup domestik melalui organisasi yang berfokus pada bidang keluarga seperti Dharma Wanita dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Pembentukan ini mengidealisasikan tugas perempuan untuk menjalankan peran ganda dalam lingkup keluarga yakni sebagai pendamping suami serta ibu yang mengayomi anak-anaknya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan studi kasus majalah Intisari sebagai majalah edukasi bulanan yang memuat berita tentang ilmu pengetahuan serta gaya hidup, termasuk berita tentang isu-isu perempuan.Sumber yang digunakan meliputi surat kabar sezaman seperti majalah Intisari, Harian Rakjat (sebagai rujukan era Orde Lama) dan Berita Yudha (sebagai rujukan era Orde Baru) serta buku-buku bertemakan pers Indonesia dan perempuan pada era Orde Baru yang diperoleh dari Perpustakaan Nasional dan koleksi pribadi. Hasil penelitian ini memuat perbedaan representasi citra perempuan Indonesia antara majalah Intisari dengan konsep pembentukan citra ideal perempuan Indonesia di masa awal Orde Baru (1970-1980).

This article discusses the research about the representation of Indonesian women in Intisari magazine for the period 1970-1980 in the midst of efforts to form the ideal image of Indonesian women during the early New Order era. The formation of this image involves women in enhancing national stability by directing them to the domestic sphere through organizations that focus on the family sector such as Dharma Wanita and Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). This formation idealizes the duty of women to carry out dual roles within the family sphere, namely as companions to their husbands and mothers who nurture their children. This research uses the historical method with a case study of Intisari as a monthly educational magazine that containtotopicsc about science and lifestyle, including topics about women’s issues. The sources of this research include contemporary newspapers such as Intisari magazine, Harian Rakjat (as a reference for the Old Order era), and Berita Yudha (as a reference for the New Order era) as well as books on the theme of the Indonesian press and women in the New Order era obtained from the National Library and personal collections. personal. The result of this study contains the differences of the image representation of Indonesian women between Intisari magazine and the concept of forming the ideal image of Indonesian women in the early New Order era (1970-1980)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Nalafaza
"Penelitian ini didasarkan pada sebuah fenomena mengenai bias gender dalam iklan cetak di Prancis pada tahun 1970 dan 2001. Pada umumnya dalam iklan, perempuan ditampilkan sebagai sosok yang tidak jauh dari peran domestik dan lekat akan atribut feminin “ideal” yang telah dibentuk sedemikian rupa oleh lingkungan masyarakat patriarkis.
Perempuan sering ditunjukkan sebagai sosok yang didomestifikasi dan hanya aktif bekerja dan berperan sebagai sosok pelayan di wilayah domestik. Hal ini menjadi masalah ketika hampir dalam semua iklan terjadi eksploitasi terhadap perempuan, sehingga iklan malah menjadi alat yang mendukung dan melegitimasi ideologi patriarki yang berkembang dalam masyarakat.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa selama 30 tahun terakhir, eksploitasi perempuan dan diskriminasi gender masih ditemukan dalam iklan cetak. Perbedaan utamanya terletak pada trend baru dalam iklan modern, yang lebih menampilkan perempuan sebagai objek seksual daripada menonjolkan sisi domestiknya.

This research is based on the occurrence of gender bias found in women’s advertising in France, in the period of 1970 and 2001. Women in general are represented not far from their supposed domestic role and depicted closely to their "ideal" feminine attributes, which have been constructed in such a way by the patriarchal society.
Women are often represented as domestificated figures and are only active in terms of being a servant in the domestic territory. This becomes a problem when almost all adverts exploit women, permitting advertisement as a tool to support and legitimize the patriarchal ideology that is developing in the society.
The result of the research provides evidence that for the last 30 years, women's exploitation and gender discrimination is still found in French print ads. The significant difference lies in the women’s image represented in modern advertising, which emphasizes more on their sexuality rather than their domestic attributes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ashari
"Tesis ini membahas tentang jurnalis suratkabar dalam menghadapi perubahan lingkungan kerja sebagai akibat penerapan teknologi digital oleh perusahaannya. Adopsi teknologi digital oleh perusahaan media kerap menimbulkan tegangan antara jurnalis dengan manajemen. Tesis ini melihat perubahan lingkungan kerja yang dialami oleh jurnalis tidak terlepas dari posisinya di dalam arena jurnalistik yang tengah berada dalam dominasi kapitalisme digital. Jonathan Pace (2013) mendefinisikan kapitalisme digital sebagai persilangan antara kecenderungan struktur kapitalisme dengan proses-proses digital. Menurutnya, kapitalisme digital merupakan kumpulan proses, situs dan/atau momen, dimana teknologi digital memerantarai kecenderungan struktural kapitalisme, yakni akumulasi kapital. Dengan demikian, penelitian ini melihat jurnalis berada dalam dua relasi-sosial yang saling berlawanan, yakni jurnalis sebagai agen yang ditundukkan dalam relasi kuasa ekonomi, dimana ia sepenuhnya dipandang sebagai komoditi dan jurnalis sebagai agen yang menjalankan perannya, merealisasikan potensinya di arena jurnalistik, yakni arena yang sebenarnya memiliki nilai, prinsip, serta cara bermainnya tersendiri dan tidak sepenuhnya berdasarkan logika kuasa ekonomi. Penelitian ini menggunakan Teori Arena-Habitus-Kapital Pierre Bourdieu untuk menganalisis kontestasi jurnalis di arena jurnalistik yang didominasi oleh kapitalisme digital tersebut. Penelitian dilakukan terhadap empat subyek yang berprofesi jurnalis Pikiran Rakyat. Paradigma penelitian ini adalah paradigma kritis yang melihat ada hubungan kuasa di dalam praktik sosial agen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bila dominasi kapitalisme digital dalam media massa cetak, khususnya Pikiran Rakyat, berlangsung dari keterlibatannya dalam relasi pertukaran berbasis pasar komoditi media. Kompleksitas yang terjadi dari dominasi kapitalisme digital di “PR” mewujud ke dalam kontestasi jurnalisnya sebagaimana yang tecermin dalam subyek penelitian ini. Di tengah kontestasi subyek, kelas dominan memainkan peran yang menentukan melalui pendistribusian kuasanya ke dalam arena

This thesis discusses newspaper journalists in dealing with changes in the work environment as a result of the application of digital technology by their companies. The adoption of digital technology by media companies often creates tension between journalists and management. This thesis observes that the changes in the work environment experienced by journalists cannot be separated from their position in the journalistic arena which is currently dominated by digital capitalism. Jonathan Pace (2013) defines digital capitalism as a cross between the structural tendencies of capitalism and digital processes. According to him, digital capitalism is a collection of processes, sites and / or moments, where digital technology mediates the structural tendency of capitalism, namely capital accumulation. Thus, this research sees journalists in two opposing social relations, namely journalists as agents who are subject to economic power relations, where they are fully viewed as commodities and journalists as agents who carry out their roles, realizing their potential in the journalistic arena, the arena which has its own values, principles, and ways of playing and is not entirely based on the logic of economic power. This study uses Pierre Bourdieu's Arena-Habitus-Kapital Theory to analyze journalists' contestation in the journalistic arena which is dominated by digital capitalism. The study was conducted on four subjects who are journalists. This research paradigm is a critical paradigm that sees a power relationship in the agent's social practice. The research method used is the case study method. The results obtained are trajectory or a description of the life experience of the subject where the habitus and capital are recorded. The results showed that the domination of digital capitalism in newspaper, especially in Pikiran Rakyat, took place from its involvement in exchange relations of commodity markets. The complexity that occurs from the domination of digital capitalism in "PR" manifests in its journalists' contestation as reflected in the informant of this study. In the midst of journalist contestation, the dominant class plays a decisive role through the distribution of power into the arena"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Fajar
"Isu penistaan agama yang ilakukan oleh petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Ahok Tjahaja Purnama menjelang Pilkada DKI Jakarta di tahun 2017 sempat menjadi perdebatan hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Perdebatan tersebut ramai terjadi di media sosial, menunjukkan adanya kontestasi pro dan kontra terkait penetapan Ahok sebagai penista agama di ranah pidana. Kontestasi wacana di media sosial tersebut terus berlangsung sehingga menyebabkan polarisasi yang berpotensi menyebabkan terjadinya perpecahan di masyarakat. Dari kajian-kajian sebelumnya, diketahui bahwa terjadinya kontestasi dapat disebabkan oleh ekspresi kebangkitan identitas kepentingan pragmatis elit politik serta perkembangan media baru. Namun, studi-studi tersebut cenderung membahas kontestasi secara parsial dan tidak melihat adanya keberagaman aktor serta kepentingan yang melatarbelakanginya. Maka, dalam menjelaskan kontestasi wacana penistaan agama di media sosial, tulisan ini berargumen bahwa kontestasi wacana penistaan agama di media sosial disebabkan oleh adanya isu identitas yang di bingkai melalui media sosial dengan tujuan untuk memobilisasi pemilih dalam pemilihan. Pihak-pihak yang berkontestasi dalam pemilihan menggunakan strategi pembingkaian framing dengan memanfaatkan aktor-aktor di media sosial relawan, buzzer dan juga selebritis mikro sehingga menyebabkan terjadinya aktivitas saling membingkai di media sosial.

The issue of religious blasphemy carried out by DKI Jakarta Governor, Basuki 39 Ahok 39 Tjahaja Purnama before elections of DKI Jakarta in 2017 had become a heated debate among the people of Indonesia. The debate is rife in social media, indicating the existence of pros and contras contestation related to Ahok 39s determination as a religious blasphemy defendant in the criminal realm. Contestation of discourse in social media continues to cause polarization that has the potential to cause division in society. From previous studies, it is known that the occurrence of contestation can be caused by the expression of identity resurgence the pragmatic interests of the political elite as well as the development of new media. However, these studies tend to discuss partial cause and do not see any diversity of actors and the underlying interests. Thus, in this paper argues that the discourse contestation of religious blasphemy in social media is caused by the issue of identity that is framed through social media with the aim to mobilize voters in the election. Election winning parties use framing strategies by utilizing actors in social media volunteers, buzzers and micro celebrities, leading to framing activities in social media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Arianita
"Skripsi ini membahas homoseksualitas di dalam masyarakat Indonesia yang heteronormatif yang direpresentasikan dalam novel Gerhana Kembar karya Clara Ng. Tujuannya adalah mengetahui keberpihakan pengarang terhadap homoseksualitas di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif-analitik. Dari penelitian ini diperoleh unsur-unsur heteronormativitas dalam novel Gerhana Kembar dan fungsi-fungsinya dalam membangun novel tersebut sebagai karya sastra populer. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah bahwa homoseksual dalam novel Gerhana Kembar ditampilkan sebagai orientasi seksual yang tidak berbeda dengan heteroseksual.

This undergraduate thesis analyzes homosexuality among Indonesian heteronormative society which is represented in Gerhana Kembar, a novel by Clara Ng. The purpose is to find the author?s alignments towards homosexuality in Indonesia. This research is qualitative research with descriptive-analytic method. Numbers of heteronormative elements and functions in establishing Gerhana Kembar as work of popular literature are obtained in this research. This analysis has come up with a conclusion that the homosexual in this novel which is shown as sexual orientation is not different with heterosexual."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42083
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Citra Rahmani
"Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikas yang sering dipakai dalm marketing untuk memikat konsumen. Iklan media cetak Prancis pada masa sekarang ini kerap memanfaatkan keindahan tubuh perempuan untuk memasarkan produjk-produk mereka. Penelitian ini fokus pada iklan-iklan cetak Prancis yang telah menjadikan perempuan Perancis sebagai obyek fantasi seksual melalui representasi tubuh mereka dan juga slogan-slogan. Tubuh perempuan direpresentasikan sebagai objek yang memiliki daya tarik dan mengandung nilai jual.

Advertising is a particular form of communication commonly used in marketing to attract consumers. Nowadays French print media advertising frequently exploit physical beauty of female models for their products. This study focuses on how French women become objects of sexual fantasy in print advertising through representation of their body and special slogans. Women’s body is actually is seen as appealing objects and become unique selling points.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Mas Sittasari
"Buruh migran perempuan Indonesia harus memenuhi prosedur dan dokumen legal seperti paspor, visa, dan surat izin kerja agar dapat bekerja sebagai buruh migran berdokumen di Malaysia. Disisi lain, pemerintah melakukan upaya-upaya institusionalisasi migrasi dengan tujuan melindungi buruh migran perempuan Indonesia serta membuat arus migrasi menjadi lebih aman. Faktanya, masih terdapat buruh migran perempuan Indonesia yang memilih bermigrasi secara illegal (tidak berdokumentasi). Melalui kacamata feminis liberal, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alasan buruh migran perempuan Indonesia memilih bermigrasi secara illegal dengan memfokuskan pada faktor-faktor ekonomi dan non-ekonomi pada tahapan sebelum migrasi dan migrasi.

Indonesian women migrant workers have to fulfill all of the procedures and legal documents such as Passport, Visa, and also the working permission to be able to work as a documented migrant workers in Malaysia. On the other side, Government need to do the migration institutionalisation to protect Indonesian female migrant workers to make the stream of migration safer. Unfortunately, there are still a lot of Indonesian women migrant workers that choose to migrate and work in Malaysia illegally (undocumented). Through the lens of feminist liberalism, this research intend to analyze the reasons of Indonesian women migrant workers that choose to migrate and work illegally by focusing on the economic and non-economic factors at the stage of pre-migration and migration."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>