Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84453 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
JURFIN 6:18 (2002)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Polisman
"Salah satu upaya pemerintah untuk menjamin terselenggaranya pemeliharaan kesehatan bagi seluruh masyarakat adalah dengan dikembangkannya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat. Bagi pegawai negeri, jaminan pemeliharaan kesehatan tersebut berbentuk Asuransi wajib Kesehatan.
Dalam hal ini perlu diadakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan sejumlah faktor pemanfaatan kartu Askes oleh peserta wajib PT. ASKES dengan upaya mendapatkan pengobatan rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi tahun 2002. Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang. Sedangkan responden yang diteliti adalah sebanyak 110 orang.
Faktor-faktor yang diteliti dikategorikan atas pertama faktor predisposing yang terdiri dari umur, jenis kelamin, status perkawinan, pangkat/golongan, suku/keturunan, agama/kepercayaan, status pekerjaan, status pendidikan, pengetahuan. Kedua faktor enabling terdiri dari jarak ke Puskesmas dan kepesertaan asuransi lain. Faktor yang ketiga faktor need yaitu persepsi keseriusan penyakit.
Secara statistik, penelitian ini menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Analisis univariat digunakan untuk melihat gambaran secara deskriptif. Analisis bivariat dengan uji chi square digunakan untuk melihat bagaimana hubungan diantara faktor-faktor yang ada pada peserta wajib PT. ASKES dengan pemanfaatan kartu Askes. Sedangkan analisis multivariat berfungsi untuk menemukan faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan pemanfaatan kartu Askes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan kartu Askes adalah umur, pangkat/golongan, status pendidikan, status pekerjaan, jarak ke Puskesmas, kepesertaan asuransi, dan faktor need. Dari hasil analisis multivariat ketujuh variabel tersebut, ternyata variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan kartu Askes adalah umur, status pekerjaan dan faktor need. Sedangkan variabel yang paling berhubungan dengan pemanfaatan kartu Askes adalah variabel umur.
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dianjurkan antara lain, pertama PT. Askes hendaknya mengkaji ulang pemanfaatan kartu Askes khususnya bagi peserta yang usia lanjut (manula). Kedua PT. ASKES hendaknya menyediakan Poliklinik yang memadai bagi peserta yang usia lanjut (manula).

Some Factors Related to ASKES Card Usage by Compulsory in Obtaining Mobile Care Treatment at the Public Health Service of South Jambi Sub district in Jambi Municipality in 2002
One of government attempts of keeping public health care is developing public health insurance. For the governmental officers, this insurance is given in the form of health compulsory insurance.
In the respect, there should be a research aimed at obtaining a description on relationship between ASKES card usage factors by its compulsory holders and their attempts of getting mobile health care at South Jambi Sub district Public Health Service (PHS) in Jambi Municipality in 2001. This research uses cross sectional design. Its respondents are 110.
The factors studied in this research are classified into predisposing, enabling and need factor. The first includes age, sex, marital status, social stratification, race/descendant, customs/belief, occupation status, education status, and knowledge. The second consists of distance to PHS and other insurance membership. While the third is perception on disease fatality.
Statistically, this research uses univariate, bivariate and multivariate analyses. Univariat analysis is used to perceive description. Bivariate analysis with chi square trial is applied to see how is the relationship between available factors of PT. ASKES compulsory members and their ASKES card usage. On the other hand, multivariate analysis is functioned to find the most dominant factor related to ASKES card usage.
The research result show that variables related to ASKES card usage are age, social stratification, education status, distance to PHS, other insurance membership and need. Based on multivariate analysis, the factors related to ASKES card usage are age, occupation status and need. On the other hand, the most related factor is age.
As the result, there are some suggestions, for example the first is that PT ASKES should evaluated ASKES card usage particularly by elder people. The second is that PT. ASKES should provide proper medical clinic for elder people.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T7850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Andri Puar
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Andri Puar
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Clara R.P. Ajisuksmo
"Akibat kemiskinan orang tua, anak harus berada di jalan atau bekerja untuk ikut membantu menunjang ekonomi keluarga. Sebagai konsekuensi, anak harus meninggalkan bangku sekolah. Padahal, menurut pasal 28 dari Konvensi Hak Anak (KHA) pendidikan merupakan salah satu hak anak yang harus dipenuhi, dan negara wajib untuk memfasilitasi pemenuhan hak tersebut melalui penyelenggaraan program pendidikan dasar wajib bagi semua anak tanpa kecuali secara cuma cuma. Pendidikan luar sekolah merupakan program pendidikan alternatif, yang ditujukan agar anak jalanan dan pekerja anak tetap dapat memenuhi hak mereka akan pendidikan. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penting yang harus diperhatikan dalam merancang dan melaksanakan program pendidikan luar sekolah bagi anak yang putus sekolah, seperti anak jalanan dan pekerja anak. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan bagi para tutor yang mendampingi pekerja anak dan anak jalanan melalui program pendidikan luar sekolah yang dilaksanakan. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, dilakukan FGD dan wawancara mendalam kepada pendiri, staf dan pengurus LSM penyelenggara program pendidikan luar sekolah bagi anak jalanan dan pekerja anak, para tutor yang mendampingi kegiatan belajar anak, dan anak jalanan serta pekerja anak yang mendapat manfaat langsung dari program pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan oleh LSM.

Due to poverty, children have to be on the street or involve in child labour to support the families? economy to survive. As a consequence, children have to drop their school activities out. Refering to article 28 of the Convention of The Rights of The Children (CRC) children have the right to education and the states party recognizes to achieving this right by providing primary education compulsory and available free on the basis to equal opportunity. Non formal education is an alternative education for street children and working children, intended for them to fulfill their right to education. The aim of this study is to identify important factors that are essential for designing and implementing educational program for out-of school children, such as street children and working children. In addition, this study is intended to identify training needs for tutors who facilitate street children and working children in their non formal education program. In order to achieve the research objectives, series of FGDs and in depth interviews with staff of NGO working with out-of school children, tutors who facilitate children?s learning processes, and street children and working children as the beneficiaries of the non-formal education program implemented by the NGO."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diin Fitri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja biro perjalanan Umrah yang belum banyak dibahas pada penelitian sebelumnya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mempelajari secara empiris peran dari service leaders’ competencies (SLC) dalam biro perjalanan Umrah. Data dikumpulkan dari 150 agen perjalanan. Dimana setiap agen perjalanan diwakilkan oleh dua orang karyawan. Lisrel 8.8 dan SPSS 2.3 digunakan untuk menganalisis data. Temuan menunjukkan bahwa organizational service orientation (OSO), perceived service quality (PSQ), dan network capabilities (NC) sangat penting dalam meningkatkan kinerja biro perjalanan Umrah. Selain itu, SLC secara signifikan mempengaruhi OSO tetapi tidak mempengaruhi PSQ dan NC. Studi ini menemukan bahwa SLC saja tidak cukup untuk meningkatkan PSQ and NC. Hal ini dikeranakan agar bisa berdampak SLC dipengaruhi oleh beberapa factor seperti budaya atau sistem organisasi, dan followers. SLCmempengaruhi kinerja biro perjalanan Umrah melalui OSO. Resource Capacity (RSC) juga secara positif mempengaruhi NC dan OSO tetapi tidak mempengaruhi PSQ. Penelitian ini juga memberikan kontribusi teoritis seperti mempelajar SLC secara empiris atau literatur tentang religious tourism. Beberapa manajerial juga dijelaskan, serta Batasan dan arah penelitian ke depan

This research aims to understand factors influencing the performance of Umrah travel agencies, which has been limited to discussed in previous studies. Previous literature on hajj and Umrah service providers mostly focuses on the customers' side. In addition, this research also aimed to empirically study the impact of service leaders' competencies, as there is limited research empirically learning the influence of service leaders' competencies. The data was gathered from 150 travel agencies, with two employees representing each travel agency. Lisrel 8.8 and SPSS 2.3 were utilized to analyze the data. The finding shows that Organizational Service Orientation, Perceived Service Quality, and Network Capabilities are pivotal in enhancing travel agencies' performance. In addition, Service leaders' competencies significantly influence the organization's service orientation but fail to influence the perceived service quality and network capabilities. This study finds that leaders' competencies only are not enough to enhance some organizations' conduct. Leaders' competencies can be used to enhance performance and are influenced by the organization's environment, such as its culture or organizational system, and their followers. Resource capacity also positively influences network capabilities and organization service orientation but fails to influence service quality. Providing service quality requires the whole system or a combination of inputs. The theoretical and managerial contributions are also described, as well as research limitations and future research direction"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Kemala
"Komunikasi merupakan bagian mendasar dalam kehidupan, tak terkecuali bagi sebuah perusahaan. Perkembangan teknologi komunikasi yang demikian pesatnya mengantarkan masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan modern dengan memanfaatkan alat komunikasi canggih berupa telepon selular. Dampak dari ponsel ini adalah tumbuhnya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bisnis selular dan mengklaim dirinya sebagai provider atau perusahaan penyelenggara jasa untuk pengguna ponsel. Setiap perusahaan memiliki komitmen untuk memberikan produk dan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya. Manajemen perusahaan khususnya PR memegang peranan penting dalam menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan publik. Bentuk pelaksanaan kegiatan yang dijalankan oleh PR dalam berhubungan dengan khalayak sasarannya yaitu pelanggan adalah dengan menjalankan strategi komunikasi pemasaran, dimana tujuan akhirnya adalah untuk memperoleh citra positif perusahaan. Penilaian pelanggan merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh perusahaan. Studi mengenai proses pembelian sebagai awal untuk dapat mengetahui penilaian pelanggan terhadap citra perusahaan merupakan pedoman bagi perusahaan agar dapat menciptakan suatu proses pembelian dan program komunikasi yang efektif dan menarik bagi pelanggan. Dalam realitas, selain dirasakan kondisi yang menguntungkan bagi pelanggan, terkadang juga dijumpai keadaan yang tidak sesuai dengan harapan, mulai dari proses pembelian hingga kepada tahap dimana pelanggan telah menggunakan produk dan merasakan kualitas dan pelayanan dari perusahaan. Kondisi tersebut akan melahirkan penilaian terhadap keseluruhan kinerja perusahaan yang mengarah pada pembentukan citra perusahaan. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai penilaian pelanggan terhadap citra perusahaan, dengan terlebih mengetahui tentang proses pembelian pelanggan, dilanjutkan dengan upaya untuk mendapatkan informasi mengenai masalah atau kendala yang ditemui pelanggan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dimana para respondennya adalah pelanggan kartuHALO. Dad hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses pembelian yang dilalui oleh pelanggan kartuHALO berjalan dengan cukup baik dimana pelanggan menjalani tahapan yang cukup mudah dalam proses pembelian serta merasakan kondisi yang cukup puas dalam memenuhi kebutuhan dan harapannya. Penilaian pelanggan juga menunjukkan hasil positif, dimana pelanggan memberikan penilaian cukup balk terhadap citra perusahaan yaitu PT Telkomsel. Dad penelitian ini diperoleh informasi adanya beberapa kendala atau masalah yang dirasakan oleh sejumlah kecil pelanggan berkaitan dengan produk dan pelayanan, yang harus segera ditindaklanjuti dan diatasi oleh perusahaan. Hasil penelitian ini tentunya merupakan masukan berharga bagi perusahaan untuk terus melakukan perubahan-perubahan ke arah kebaikan demi kepuasan pelanggan serta untuk kemajuan perusahaan sendiri di masa mendatang."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Fatmasari
"RSUBY sebagai institusi pemberi Iayanan kesehatan dituntut untuk mengupayakan pemanfaatan setiap fasilitas layanan yang dimiliki secara optimal agar dapat tetap survive dalam situasi yang cukup kompetitif seperti sekarang ini. Salah satu fasilitas layanan yang penting adalah apotek, selain karena keberadaannya dibutuhkan untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhan obat pasien, bila dikelola dengan baik, apotek akan menjadi salah satu sumber penghasilan bagi rumah sakit yang bersangkutan. Adanya kesenjangan yang cukup menyolok antara jumlah lembar resep penderita rawat jalan di RSUBY dengan jumlah lembar resep yang dilayani depertemen farmasi akan berpengaruh terhadap kelancaran layanan dan sekaligus mengurangi kesempatan menambah penghasilan bagi RSUBY. Untuk dapat mengoptimalkan peran apotek dalam rangka meningkatkan pendapatan rumah sakit perlu dilakukan penelitien survei dengan analisis kuantitatif dibantu dengan perhitungan statistik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan pasien dalam pembelian obat di apotek. Pengumpulan data dilakukan secara survei dengan bantuan kuesioner, besar sampel 105, terhadap pasien poli anak dipilih sebagai responden, dihitung dengan p = 0,5; Cl = 95%. Analisis data yang digunakan analisis univariat dan bivariat.
Dan hasil penelitian didapatkan responden yang berobat ke RSUBY adalah bukan pegawai negeri sipil, bertempat tinggal dekat, berpendidikan rendah, berpenghasilan rendah, membayar sendiri, berpersepsi biaya obat murah, berpersepsi obat lengkap, berpersepsi lama terhadap kecepatan pelayanan, berpersepsi tidak nyaman terhadap ruang tunggu, dan mengetahui adanya layanan apotek lain disekitar RSUBY. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dari 10 variabel babas yang diteliti, terdapat 3 variabel (persepsi tentang ketersediaan obat, persepsi kecepatan pelayanan petugas, dan pengetahuan tentang adanya layanan apotek lain) yang terbukti mempunyai hubungan bermakna secara statistik dengan keputusan pembelian obat di departemen farmasi di SUBY.

Related Factors to the Decision Of Outpatients Associated with Purchasing of Medicines in Pharmaceutical Departement at Bhakti Yudha Public Hospital, 2001The Bhakti Yudha Public Hospital as a service provider is demanded to cany out optimally the use of it's every service facility In order to survive in the current competitive situation. One of the prospective service facilities Is pharmacy departement. Beside to fulfil the whole medicine needed by the patient, if it is well managed, the pharmacy departement could become one of the profit centers of the hospital. The sharp gap between the number of the out-patients prescriptions of the Bhakti Yudha Public Hospital and the number of prescriptions served by the pharmaceutical departement will affect the level of services as well as reducing the opportunity to Increase the Income. In order to optimize the role of pharmaceutical departement to increase revenue of the hospital, a research needs to be done with quantitative analysis by using statistics program analysis.
The objective of this research Is to obtain a description on the related factors to the decision of outpatients associated with purchasing of medicines in pharmaceutical departement . The reseach is using survei approach, data collection process is using queslonnaire which were directly asked to respodents, sampel size of 105 and p = 0,5; CI = 95%, Data analysis used are univariate and bivariate.
The research has shown that respondents who are come to hospital are having non goverment employes, having residences close by hospital, having low education, having low income, self payment of medicine, having perception that medicine is cheap, having perception that the medicine is available, having perception that quality of service is bed, having perception that waiting room is uncomfortable, and understand that there are pharmacies located surrounding the Bhakti Yudha Public Hospital. The results of this research show that 7 out of 10 variables have no significant statistical relationship with the utilization of pharmaceutical departement."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T1825
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Indrati
"Penanggulangan TB di Propinsi Lampung dan juga Kabupaten Tanggamus mencakup upaya pengobatan dengan target angka kesembuhan minimal 85% dari kasus baru TB BTA positif setiap tahunnya, serta cakupan penemuan penderita secara bertahap setiap tahunnya diupayakan agar mencapai 70% pada tahun 2005, yang dilakukan melalui unit pelayanan Puskesmas yang ada dan unit pelayanan kesehatan lainnya.
Di Propinsi Lampung penanggulangan TB sampai saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal itu terlihat dari cakupan penemuan penderita TB BTA positif pada tahun 2002 baru mencapai 26%, dengan angka kesembuhan 68%. Demikian juga di Kabupaten Tanggamus. walaupun penanggulangan TB sudah menggunakan strategi DOTS dengan panduan obat jangka pendek yang diberikan secara cuma-cuma, tetapi penemuan penderita TB BTA Positif hanya mencapai 22% dengan angka kesembuhan sebesar 66%.
Tenaga perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) dalam menangani penderita tuberkulosis menggunakan pendekatan proses keperawatan dengan tahapan mulai dari pengkajian terhadap penderita untuk mengumpulkan data, menganalisa dan mengindetifikasi masalah yang berhubungan dengan penderita, kemudian melaksanakan penanganan dan bertindak sebagai PMO serta melakukan penilaian untuk memantau perkembangan penderita.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kinerja petugas perawat kesehatan masyarakat, mengetahui hubungan karakteristik responden dan karakteristik penelitian dengan kinerja petugas perawat kesehatan dan mengetahui variabel yang paling berhubungan terhadap kinerja petugas perawat kesehatan masyarakat dalam penanganan penderita TB di Kabupaten Tanggamus.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional/potong lintang, dimana pengukuran variabel bebas yaitu variable individu, variabel organisasi, dan variabel psikologis, dan variabel terikat yaitu kinerja petugas perawatan masyarakat dilakukan secara bersamaan. Pengukuran variabel bebas dan terikat menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi responden yang mempunyai kinerja baik dan kinerja tidak baik sama besar, yaitu masing-masing 50%, terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik responden (umur, jenis kelamin) dengan tingkat kinerja petugas perawat kesehatan, terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik penelitian (lama kerja, pengalaman, imbalan, kepemimpinan, motivasi) dengan tingkat kinerja petugas perawat kesehatan dan varibel yang paling berpengaruh terhadap tingkat kinerja petugas perawat kesehatan adalah lama kerja dan motivasi.

To overcome tuberculosis (TB) in the Province of Lampung and the District of Tanggamus has been conducted the therapeutic efforts by achieving minimal cure rate target that is 85% out of new cases of TB with BTA positive in every year and also the coverage of patient found gradually reaches 70% in 2005 which is conducted at available Puskesmas and another community health centers.
At the present, the handling of TB has not been showing a satisfactory result. It was shown from the coverage of TB patients with BTA positive in 2002 just reached 26% with cure rate 68%. Although the handling of TB in the District of Tanggamus has used DOTS Strategy in which using integrated short-term medicines for free but the patients of TB with BTA positive revealed 22% with cure rate 66%.
Public health nursing staffs (Perkemas) in handling TB patients used nursing process approach initiated from patient review to collect data, to analyze, and to identify the problems related to the patient, to conduct the treatment and acted as PMO and also to evaluate in monitoring the patient progress.
The study was aimed to assess the performance of public health nurse, to assess relationship between the characteristics of respondent and research and the performance of public health nurse on handling TB patients in the District of Tanggamus.
The study used cross sectional design in which the measurement of independent variables including individual, organization, and psychological variables were assessed at the same time with dependent variables of the performance of public health nurse. The measurement used questionnaire.
The study resulted that proportion of respondent who had good performance and inadequate performance was equal, 50% in each There was significant relation between the characteristics of respondent (age and sex) and the performance level of public health nurse. Also there was significant relation between the characteristic of research (work span, experience, incentive, leadership, motivation) and the performance level of public health nurse. The most dominant variables towards the performance level of public health nurse were work span and motivation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13080
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>