Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136688 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Romanus Kristiawan Sunardi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S9325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umanto
"Portfolio is basically related to how one allocates a number of stocks into various investment types that results on optimal profits. By making diversification, investor may reduce the rate of risk and at the same time optimize the rate of expected return. Based on that, this research raises the problem of how to design an optimal portfolio simulation, i.e. a combination of liquid shares LQ 45 listed in Jakarta Stock Exchange (Now is known as Indonesia Stock Exchange, after the merger with Surabaya Stock Exchange) in the period of 2002-2007 by using Single Index Model and Constant Correlation Model. Single Index Model is a model of portfolio analysis using the account of Excess Return to Beta (ERB) Ratio and value of C* to gain optimal shares on portfolio. The procedure of Constant Correlation Model is exactly parallel to the case of Single Index Model. However, unlike in the Single Index Model, all securities are ranked by Excess Return to Standard Deviation (ERS) instead of Excess Return to Risk. After securities are ranked using the above ratio, securities with greater Excess Return to Standard Deviation and Cut off Point (C*) are included into the optimal portfolio."
Departemen Ilmu Administrasi FISIP Program Studi Ilmu Administrasi Fiskal Universitas Indonesia, 2008
Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ellis Sumarna
"Saat ini kondisi perekonomian di Indonesia sedang mengalami pemulihan, hal ini dapal dilihat dari adanya kenaikan IHSG yang cukup signifikan pada akhir tahun 2004 sampai dengan akhir tahun 2005, meskipun sempat berfluktuasi. Mulai stabilnya perekonomian Indonesia juga dapat dilihat dengan maraknya perdagangan surat berharga di pasar modal ( dalam hal ini Bursa Efek Jakarta ), yang juga menyebabkan semakin banyak altematlf bagi para investor untuk memilih alat investasi dan semakin membuat investor berhati - hati dalam memilih alat investasinya, sebab seperti yang kita ketahui bahwa kegiatan investasi memiliki hasil yang tidak pasli. Investor bukan hanya memperhitungkan tingkat pengembalian dari investasinya tetapi juga harus memperkirakan tingkat pengembalian risiko yang akan dihadapinya Karena sikap investor yang cenderung tidak menyukai risiko ( risk averter ) maka dibentuklah portofolio saham yang bertujuan untuk mengurangi atau meminimalisasikan risiko yang akan dihadapi investor, dimana dengan adanya perhitungan dalam portofolio, investor dapat mengetahui tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk) dari saham - saham yang dipilih sebagai investasi.
Dalam hal ini, digunakan metode analisis Model Indeks Tunggal (Single Index Model) dengan keadaan pasar jika short sales tidak diperkenankan Sebagai sampelnya dipilih dari dua kelompok saham. Kelompok pertama adalah 30 saham papan utama yaitu saham - saham yang tercatat di papan utama, dan kelompok kedua adalah 30 saham papan pengembangan yaitu saham - saham yang tercatat di papan pengembangan. Periode penelitian ini adalah mulai dari Januari 2004 sampai dengan Desember 2005, karena pada masa periode tersebut keadaan perekonomian sedang "bullish". Data - data yang diperlukan adalah IHSG tanggal perdagangan terakhir dan bulan - bulan yang diteliti ; harga penutupan tiap bulan dari kedua kelompok sampel saham Serta tingkat suku bunga bebas risiko.
Dari data - data tersebut diatas akan diperoleh variabel - variabel seperti tingkat pengembalian pasar, varians pasar, kovarians antara saham dengan pasar, risiko sistematis, risiko tidak sistematis, excess return to beta, cut off rate. Dari cut off rate inilah yang menentukan apakah suaiu saham masuk kedalam portofolio atau tidak. Selelah diketahui apakah suatu saham masuk kedalam portofolio atau tidak, maka langkah selanjulnya adalah menghitung skala timbangan masing-masing saham yang dilanjutkan dengan menghitung proporsi dana yang akan diinvestasikan atas saham - saham yang masuk kedalam portofolio tersebut. Hasil dari perhitungan portofolio didapatkan tingkat pengembalian portofolio dan risiko portofolio masing-masing kelompok sampel.
Dari hasil perhitungan di atas, memperlihatkan bahwa portofolio dari saham-saham papan pengembangan memberikan return yang lebih tinggi dari pada return portofolio dari kelompok saham papan utama.
Diharapkan untuk penelitian berikutnya adalah dalam perhitungan return saham berdasarkan harga penutupan yang telah disesuaikan misalnya dengan menggunakan Indeks Harga Saham individual. Selain itu diharapkan penelitian selanjutnya dalam kriteria pemilihan saham untuk diambil sebagai pembentukan portofolio saham dapat menggunakan kriteria lainnya misalnya dengan mengkombinasikan saham yang teraktif dengan kinerja masing - masing saham tersebut. Serta untuk para investor harus lebih berhati - hati dalam melakukan investasi saat ini, sebaiknya menginvestasikan dananya pada kelompok saham papan pengembangan.

At this moment Indonesian economics condition is recovering. which seems from the progress of Jakarta Composite Index in the end 2004 to the end 2006, even though ever fluctuate. The stable of lndonesian can be seen from the trading of commercial paper that become more active in capital market (at this case Jakarta Stock Exchange), which is made an additional to investor for choosing their investment tools. The additional to investor for choosing their investment tools, as we know that investment activity had uncertain return. Investor not just predict the rate of return from their investment tools but also have to predict the risk that they will face. Because of the investment behavior that prefer risk averter, therefore portfolio was made which is meant to regress or to minimize the risk that investor will face. By the calculation of portfolio, the rate of return and risk of rate stock can be known.
In this case, its used single index mode analysis method with, market condition of short sales not allowed. As the sample it has chosen from two groups of stock The first group are 30 main board stock and the second are 30 development board stock Period of this research is January 2004 until December 2005, because in this period the Indonesia economics condition is rising from the year before. The data that needed in calculating are the last trading of every month Jakarta Composite Index. Interest rate of both sample groups every month and the risk free asset.
The result of processing data will got variable such as : rate of stock return, stock variance, covariance between market and stock systematic risk, unsystematic risk; excess return to beta, cut off rate. From the cut of rate, we definite whether the stock are in the optimal portfolio or not. After knowing that the stock are in the portfolio or not, then the next step is calculating the balance scale of each stock then calculating fund allocation which will be invested at stock that included in the optimal portfolio. The final result from portfolio calculation we can got portfolio rote of return and portfolio risk from each sample group.
Above calculating shown portfolio development board stock gave the higher return than portfolio main board stock.
The sugestion for the next research is using Index Stock Individual for calculating the return of the stock and another Suggestion is using another criteria for choosing the stock for calculating the portfolio. For example is to combine the most active stock with its performance. And for investor should be carefully for choosing the instrument in the capital marker. Its better for choosing investment in development board stock and we can get higher return from this group of stock.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hanafi Sudirman
"Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk meneliti kointegrasi dan dinamika jangka pendek, dan untuk mencari portofolio optimal antara indeks saham gabungan pada enam negara emerging market di ASEAN pada rentang waktu penelitian 1 Januari 2011- 31 Desember 2013 untuk mengetahui apakah masih terdapat peluang diversifikasi internasional. Setelah dilakukan uji unit root terhadap data time series index harga saham harian menggunakan uji Augmented Dickey-Fuller (ADF) dan Phillips-Perron (PP), kemudian dilanjutkan dengan uji kointegrasi menggunakan model Johansen dan Juselius, penelitian ini menemukan bahwa terdapat satu kointegrasi antara indeks saham gabungan pada enam negara ASEAN, hal ini menunjukan adanya peluang diversifikasi portofolio internasional. Selain itu, dengan menggunakan metode mean-variance dengan mean-lower partial moment untuk mencari portofolio optimal, didapatkan bahwa berinvestasi pada kawasan ASEAN pada ketiga periode di atas masih memiliki daya tarik karena dapat memberikan return yang lebih besar dari risk free assets pada tingkat risiko tertentu.

The general objective of this study is to examine cointegration and shortterm dynamics, and to find the optimal portfolio between composite stock index among six emerging market countries in ASEAN during the period of January 1, 2011 to December 31, 2013 to determine whether there is chance for international diversification. After testing the unit root problem on daily stock price index time series data using Augmented Dickey-Fuller (ADF) and Phillips-Perron (PP), and then proceed with the cointegration test using Johansen and Juselius models, the study find that there is a cointegration between composite stock index among six ASEAN countries, which indicate the chance of international portfolio diversification. And, by using the mean-variance and mean-lower partial moment method to find the optimal portfolio, the result shows that investing in the ASEAN region during the research period still attractive, because it provides larger return compare to invest in risk free assets at a certain level of risk."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina Dina Pujiastuti
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S9269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Soleh Abdullah
"ABSTRAK
Dewasa ini terdapat banyak altematif yang dapat dipilih investor untuk menginvestasikan dana dalam instrumen investasi, secara umum investor melakukan investasi ,pada obligasi, saham, valas, emas dan deposito. Pemilihan jenis instrumen investasi merupakan sesuatu yang sulit untuk dilakukan, oleh karena itu mendorong unn1k dilakukan penelitian yang obyektif yang dapat memberikan gambaran bagi investor untuk memilih secara obyektif diantara intrumen investasi yang paling sesuai dan mengwltlmgkan atau kombinasi dari kelima instrumen investasi tersebut. Karya akhir ini mempunyai dua tujuan utama yaitu, pertama unhlk mencari investasi mana yang paling menguntungkan diantara kelima instrumen investasi dimaksud selama periode Tahun 2000-2002, serta membentuk portofolio yang optimal dari kelima intrumen investasi tersebut sehingga dapat menghasilkan return tertentu dengan risiko terendah.
Perangkat untuk menguji kinerja instrumen investasi yang diukur dari rata-rata return adalah uji anova, suatu uji untuk melihat apakah terdapat perbedaan rata-rata retum diantara kelima instumen investasi secara serentak atau sekaligus, dilanjutkan dengan uji post hoc dengan uji Tukey, yaitu uji lanjutan untuk mengetahui intmmen investasi mana yang memiliki kinerja terbaik Sedangkan metoda yang digunakan untuk membentuk portofolio optimal dari kelima instrumen investasi adalah dengan pendekatan Markowitz diversification dikombinasikan dengan preferensi investor tehadap risiko.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja instrumen investasi obligasi dengan return sebesar 40,00% dan standar deviasi 67,43%, lebih baik dari saham yang memiliki return -11,85% dan standar deviasi 186,54%, tetapi memiliki kinerja yang tidak berbeda dari instnunen investasi valas, emas dan deposito. Sedangkan instrumen investasi valas, emas, deposito maupun saham
memiliki kinerja yang tidak berbeda. Portofolio pada instrumen investasi aset berisiko yang paling optimal berdasarkan Metode Markowitz Diversification diperoleh dari portofolio investasi yang hanya terdiri dari 100% Obligasi. Portofolio tersebut menghasilkan tingkat return portofolio 40,00% dan standar deviasi portofolio 67,43%. Indeks reward to variability ratio yang dihasilkan portofolio instrument investasi aset berisiko tersebut sebesar 0,4054.
Pada umumnya investor adalah menghindari risiko (risk averse) diasumsikan memiliki indeks
keengganan terhadap risiko (risk avertion index) sebesar 4 (A=4), sehingga portofolio lengkap
pada instrumen investasi yang terdiri dari aset berisiko dan aset bebas risiko yang paling optimal,
diperoleh dari portofolio investasi yang terdiri dari 85 % pada Deposito dan 15% Obligasi.
Portofolio terse but menghasilkan tingkat return portofolio 16,78% dan standar deviasi portofolio
10,14%.
Temuan ini memberikan implikasi, bagi investor dapat digunakan sebagai referensi dalam berinvestasi pada instrumen investasi obligasi, saham, valas, emas dan deposito, Walaupun tidak pernah menjadi jaminan instrumen investasi yang memilki kinerja terbaik dimasa lalu akan memberikan basil yang sama dimasa depan, tetapi paling tidak konsistensi jangka panjang atas kinerja masa lalu merupak:an salah satu petunjuk atas instrumen investasi tersebut dimasa depan. Investor sebaiknya mengalokasikan dananya pada suatu portofolio lengkap, karena adanya efek diversifikasi sehingga dapat mengurangi risiko dibandingkan dengan hanya melakukan investasi pada satu intrumen investasi, komposisi portofolio lengkap yang optimal adalah deposito sebesar 85% dan obligasi sebesar 15%.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agul Bayumashudi
"Kondisi perekonomian yang mulai membaik menghasilkan keuntungan yang berarti bagi sebagian orang. Mereka dapat menginvestasikan kelebihan uang mereka dalam berbagai bentuk investasi. Perkembangan bursa efek di Indonesia juga semakin baik ditandai dengan meningkatnya index pasar modal. Saham dapat dijadikan salah satu bentuk investasi yang, jika dikelola dengan baik, akan memberikan keuntungan bagi investor.
Tujuan investor dalam melakukan investasi di pasar keuangan, khususnya saham, adalah selain deviden juga return dari capital gain. Capital gain merupakan keuntungan selisih harga jual dan harga beli saham. Bagi investor yang mengharapkan return dari capital gain perlu cermat dalarn memilih saham yang akan dibeli. Keputusan pemilihan saham yang tepat akan memberikan return sesuai harapan. Sebaliknya, kesalahan dalarn pernilihan saham yang dibeli akan memberikan kerugian yang tidak diharapkan.
Dalam memutuskan membeli suatu saham, kita tidak dapat mengabaikan faktor-faktor yang mungkin dapat memperngaruhi harga saham tersebut di masa datang. Baik yang terkait dengan kondisi perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut maupun faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham seperti faktor ekonomi secara umum.
Selain itu, dalam melakukan investasi, perlu dipahami prinsip yang telah dikenal luas di kalangan investor yaitu "jangan menaruh telur dalam satu keranjang". Dengan kata lain, dalam melakukan investasi, kita jangan menempatkan uang yang akan kita investasikan ke dalam satu aset investasi saja tapi Iebih dari satu. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko. Istilah untuk melakukan investasi pada banyak aset adalah diversifikasi. Dalam melakukan diversifikasi, kita memerlukan panduan yang baik bagaimana memilih aset-aset investasi yang akan kita miliki sehingga memperoleh trade-off antara risiko dan return yang paling baik.
Karya Akhir ini akan mengimplementasikan dan menganalisis salah satu metode diversifikasi yang dikenalkan oleh Harry M. Markowitz, pada tahun 1952. Metode ini membantu investor dalam memilih aset investasi dan menghitung porsi masing-masing aset tersebut secara ilmiah untuk membentuk suatu portofolio yang paling optimum.
Hasil pengolahan data yang dilakukan dalam Karya Akhir ini telah menghasilkan portofolio optimal dengan expected return per bulan sebesar 3,99% dan standar deviasi sebesar 11,36%. Hasil pengukuran kinerja portofolio menunjukkan bahwa portofolio tersebut memperoleh nilai kinerja yang baik. Ukuran kinerja portofolio Treynor memberikan nilai 2,09; Sharpe sebesar 0,26; Jensen alpha sebesar 1,57 dan Information Ratio sebesar 0,83. Kinerja portofolio dalam investasi virtual selama tiga bulan pertama 2006 menunjukan kinerja yang sangat baik dengan menghasilkan return sebesar 20,95% dibandingkan dengan pasar sebesar 12,85%.
Karya Akhir ini diharapkan dapat membantu para investor dalam mengambil keputusan investasi pada aset yang akan dibeli, dalam hal ini adalah saham, terutama dalam proses pembentukan portofolio investasi.
Karya Akhir ini menggunakan sampel data bulanan saham LQ-45 dalam periode 2001 s.d. 2005 (60 bulan). Saham LQ-45 tersebut diseleksi lagi sehingga terpilih lima belas saham yang dipakai dalam peneiitian ini.

The better economic condition in Indonesia recently has resulted excess incomes for some people. They can invest their excess of money or their idle money in many investment forms. Capital market has growth high recently indicated by the highest market indices since it established. Stock market could be selected as an investment form that would give profit for the investor while managed properly.
Investment objectives in financial market, especially in stocks are dividends and return from capital gain. Capital gain is return from difference between selling and buying of stocks. If investor willing to have returns from the capital gain he has to choose the company listed stocks in order to purchase selectively. The right decision in selecting the stock will result a good return as expected. Otherwise, it could result unexpected loss.
In selecting stock, we cannot ignore the other factors that will effect to the stock price in the future. It came either from corporate conditions or from economic factors.
In investing, we should understand the principle of investing: "don't put the eggs in one b askel". In o ther w ords, w hen we invest, invest t hem in many investment forms. The purpose is to reduce investment risk by diversification. Indeed, we need some guidance to diversify our investment forms in order to have the best trade-off between risk and return.
This Final Assignment will implement and analyze one of diversification methods introduced by Harry M. Markowitz in 1952. This method will help investors to select the investment assets and the nght proportion of the assets in the portfolio scientifically that expected to have an optimum portfolio.
This Final Assignment has made an optimal portfolio with expected return of 3.99% and standard deviation of 11.36%_ The portfolio performance measurements resulted good performance rating for this portfolio. Treynor's portfolio measure gave score of 2.49, Shame's measure of 0.26, Jensen alpha of 1.57, and Information Ratio of 0.83. The portfolio performance in virtual investing for first three months of 2006 shows that the portfolio has result better return of 20.95% compared to capital market return of 12.85%.
This Final Assignment could help investors to make their investment decisions in order to select the investment assets for their portfolio especially in stocks.
This Final Assignment use monthly data of LQ-45 stocks prices in period of 2001 to 2005. Those LQ-45 stocks were selected for sample and only fifteen stocks selected as sample.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simajuntak, Ruth Meliana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses investasi suatu saham dilakukan dengan beberapa masalah pokok antara lain bagaimana prosedur membentuk portofolio optimal, kombinasi saham-saham mana saja yang membentuk portofolio optimal, berapa proporsi alokasi dana pada masing-masing saham-saham tersebut, bagaimana evaluasi kinerja portofolio tersebut. Untuk tujuan penelitian tersebut, dipilih sampel saham-saham yang tergabung dalam saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan harga-harga saham bulanan selama 4 tahun, yaitu mulai Januari 2009 sampai dengan Desember 2012.
Dalam penelitian ini digunakan model Single Index dan Constant Correlation dalam menganalisa sekuritas dan pembentukan portofolio optimal, dapat memberikan beberapa simpulan yaitu portofolio saham yang masuk ke dalam Single Index Model adalah ASII, INDF, UNTR, BBNI, BBCA, PGAS, BDMN, BMRI, AALI dengan return portofolio sebesar 3,4% dan risiko portofolio sebesar 7%. Dengan menggunakan Constant Correlation model portofolio saham yang didapat adalah ASII, INDF, UNTR, BBNI, BMRI, BBRI, BBCA, PGAS, PTBA, AALI, BDMN. Dengan return portofolio sebesar 3,52% dan risiko portofolio sebesar 7,4%. Dari hasil pengujian yang dilakukan didapat bahwa kinerja portofolio yang dibentuk oleh model Single Index lebih unggul dibanding dengan Constant Correlation.

The objective of this research is to know how the process of stock investment dealt with some main problems, e.g. the procedure of how to make an optimal portfolio, stocks combination in optimizing portfolio, fund allocation in each stock, and performance evaluation of each portfolio. To answer those problems, the monthly stock listed in LQ45 was taken as sample which research period is from January 2009 until December 2012.
Single Index Model and Constant Correlation used in analyzing security to obtain optimal portfolio. From that methods this research gives some conclusions, the first is stocks portfolio which listed in Single Index Model are ASII, INDF, UNTR, BBNI, BBCA, PGAS, BDMN, BMRI, AALI with 3.4% portfolio`s return and portfolio`s risk amounting to 7%. Next, by using Constant Correlation Model, the stocks portfolio obtained are ASII, INDF, UNTR, BBNI, BMRI, BBRI, BBCA, PGAS, PTBA, AALI, BDMN with 3,52% portfolio`s return and portfolio`s risk amounting to 7,4%. Based on the evaluation of portfolio performance, it can be concluded that portfolio made by Single Index Model is superior than portfolio made by Constant Correlation Model.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Paramitha
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alokasi portofolio optimal dengan varians minimum dan hedge ratio dari portofolio saham dan kontrak futures emas yang dimiliki pada pasar saham Indonesia. Penelitian dilakukan pada periode keseluruhan yaitu periode 2004 hingga 2014 dan periode krisis keuangan global 2008 hingga 2009. Penelitian ini menggunakan model multivariate GARCH yang terdiri dari Diagonal BEKK GARCH Scalar BEKK GARCH Constant Conditional Correlation GARCH dan Dynamic Conditional Correlation GARCH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menambahkan kontrak futures emas ke dalam portofolio saham yang dimiliki di pasar saham Indonesia dapat mengurangi risiko investasi saham tanpa mengurangi expected return investor dan dapat menjadi alat hedging dari risiko yang mungkin terjadi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa alokasi portofolio optimal dengan varians minimum pada periode terjadinya krisis keuangan global memiliki rasio yang tidak jauh berbeda dengan periode keseluruhan sedangkan untuk melakukan hedging dilakukan dengan mengambil posisi long beli pada Gold Futures Market.

This paper aims to analyzes the optimal weight with minimum variance and hedge ratios of gold stock portfolio holdings in Indonesia stock market. The period of this research from 2004 through 2014 for the all period and from 2008 through 2009 for global financial crisis. This research using Multivariate GARCH model consisting of Diagonal BEKK GARCH Scalar BEKK GARCH Constant Conditional Correlation GARCH dan Dynamic Conditional Correlation GARCH. The result of this reserach suggest that adding gold futures contract to a portfolio of Indonesia stocks decreasing the stock investment risk without lowering the expected return of the investors and gold helps to hedge against stock risk exposure. The results exhibit that global financial crisis have the same optimal weight as the all period and take the long position in Gold Futures Market to hedge in global financial crisis period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61648
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>