Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114927 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S9251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Octaviana
"Promosi merupakan hal yang harus dilakukan di perpustakaan untuk memperkenalkan jasa yang ditawarkannya. Salah satu metode promosi yang dilakukan Perpustakaan Diknas adalah dengan melakukan kerjasama kemitraan dengan komunitas literasi yang mempunyai visi dan misi yang sama dengan Perpustakaan Diknas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk partisipasi komunitas dalam kegiatan promosi yang dilakukan Perpustakaan Diknas. Partisipasi tersebut dihubungkan dengan bauran promosi yang terdiri dari publisitas, penjualan perorangan (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), direct marketing, dan periklanan (advertising). Penelitian ini juga mengidentifikasi apakah partisipasi yang dilakukan dapat berperan dalam mempromosikan perpustakaan ke kalangan masyarakat yang lebih luas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan metode sample yang digunakan adalah accidental sampling. Kuesioner disebarkan kepada anggota dari tiga komunitas, yaitu Britzone Library@Senayan Speaking Club, Komunitas Athenaeum Light Indonesia, dan Eorlingas The Tolkien Indonesian Society. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk partisipasi yang paling banyak dilakukan adalah promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eine Ayu Saraswati
"Penelitian ini mengenai penerapan manajemen promosi perpustakaan di Perpustakaan Pendidikan Nasonal. Fokus penelitian ini terbatas pada peninjauan terhadap prosedur manajemen promosi PPN melalui pemberitaan di media massa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penerapan manajemen promosi perpustakaan di Perpustakaan Pendidikan Nasional melalui pemberitaan di media massa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu kajian pustaka, wawancara dan dilengkapi observasi. Informan yang diwawancara adalah Koordinator Perpustakaan Pendidikan Nasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen promosi PPN melalui publisitas di media massa dilakukan dengan menerapkan tujuh pokok manajemen promosi yang diadaptasi dari teori yang dikemukakan Lovelock dan de Saez. Persamaan tersebut terdapat pada adanya langkah-langkah berikut ini. Dari 1000 bobot yang diberikan oleh peneliti nilai yang diperoleh PPN adalah: 1)160 untuk perencanaan promosi; 2) 80 untuk pembatasan promosi; 3) 100 untuk penentuan masa pelaksanaan strategi promosi; 4) 100 untuk kerjasama dengan media; 5) 0 untuk kombinasi strategi promosi; 6) 50 untuk motivasi staf; 7) 160 untuk realisasi ide kreatif, dan; 8) 100 untuk evaluasi. Keseluruhan nilai PPN adalah 700. Penelitian ini juga memberikan saran kepada PPN untuk mengembangkan kebijakan tertulis untuk promosi perpustakaan dan melakukan pelatihan sehingga staf lain dapat memahami cara bekerjasama dengan media serta tidak memiliki ketergantungan terhadap Koordinator Perpustakaan Pendidikan Nasional."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Satria Hidayat
"BPJS Ketenagakerjaan sebagai lembaga pemerintah Indonesia yang fokus pada Penyelanggaraan jaminan sosial bagi pekerja. Pekerja BPJS Ketenagakerjaan terdiri dari dua bidang yaitu bidang Penerima Upah (Sektor Formal) dan Bidang Non Penerima Upah (Sektor Informal). Bidang sektor informal yang terdiri dari pekerja mandiri akan cenderung lebih menantang mengingat berbagai latar belakang dan profesi pekerja informal. pekerja informal. juga masih mendominasi jumlah tenaga kerja dibanding tenaga formal dan Sektor Informal memiliki jumlah potensial yang masih bisa diperoleh BPJS Ketenagakerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Tenaga Kerja Informal untuk Program Jaminan Sosial yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja Indonesia (BPJS Ketenagakerjaan). Analis memasukkan berbagai faktor seperti produk, aspek promosi produk dan harga. Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah menggunakan penelitian deskriptif analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta. Pengambilan sampel berdasarkan teori Structural Equation Modeling (SEM) berjumlah 100 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Eksperimen menggambarkan bagaimana analis yang diusulkan dapat digunakan untuk institusi sebagai strategi

BPJS Ketenagakerjaan as an Indonesian government agency that focuses on social security for workers. Participants in the BPJS Ketenagakerjaan division consist of two fields, namely the Receiver of Wages (Formal Sector) and the Non-Receiving Sector (Informal Sector). The sector of the informal sector which consists of self-employed workers will tend to be more challenging given the various backgrounds and professions of informal workers. informal workers. also still dominates the number of workers compared to formal workers and the Informal Sector has a potential amount that can still be obtained by BPJS Ketenagakerjaan. This study aims to analyze the factors that influence the decision to purchase informal workers for the Social Security Program organized by the Indonesian Manpower Social Security Administration (BPJS Ketenagakerjaan). Analysts include various factors such as product, product promotion aspects and price. This type of research used for this research is to use analytic descriptive research. The population in this study is BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta. Sampling based on the theory of Structural Equation Modeling (SEM) totaling 100 respondents. The results of this study indicate that promotion factors have a positive and significant effect on purchasing decisions. Experiments illustrate how the proposed analyst can be used for institutions as a strategy"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Detty Suryati
"Penelitian bertujuan untuk menelaah komitmen para pimpinan dan kepala bidang terhadap pelaksanaan manajemen promosi jasa di perpustakaan serta pemahaman para kepala bidang terhadap konsep manajemen promosi jasa; menelaah pengetahuan dan pemahaman para pelaksana promosi jasa terhadap teknik promosi dan pengetahuan para petugas jasa layanan terhadap teknik layanan jasa perpustakaan. Mengidentifikasi kendala pelaksanaan promosi jasa, mendapatkan gambaran model bauran promosi, menelaah persepsi para pengguna terhadap pelaksanaan promosi jasa perpustakaan.
Penelitian dilaksanakan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) - LIPI, dan di Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian (P-3KP) sejak bulan September 1997 sampai Mei 1998. Penelitian menggunakan metoda deskriptif kualitatif-kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposif, data dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumenter. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Komitmen pimpinan terhadap manajemen promosi jasa di PNRI dan PDII: baik, sedangkan pimpinan P-3KP berpendapat cukup baik.
Komitmen para kepala bidang ke tiga perpustakaan terhadap pelaksanaan manajemen pemasaran dan promosi secara keseluruhan cukup baik, tetapi pemahaman mereka terhadap konsep manajemen pemasaran umumnya kurang baik. Pemahaman kepala bidang PNRI terhadap kondisi Strength Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) ternyata kurang baik. Pengetahuan dan pemaha¬man para Relaksana promosi jasa ke tiga perpustakaan terhadap teknik promosi jasa umumnya kurang baik, mereka ternyata belum mengenal dan memahami kerangka konsep Attention, Interest, Desire, Action (AIDA) sebagai tugas promosi.
Kendala utama pelaksanaan promosi jasa di ke tiga perpustakaan ialah kurangnya pemahaman para pengelola dan pelaksana promosi terhadap manajemen dan teknik promosi jasa di perpustakaan. Para petugas layanan jasa ke tiga perpustakaan umumnya hanya memiliki keterampilan bidang perpustakaan, tetapi kurang pengetahuan keterampilan di bidang pemasaran jasa, kurang mengenal memahami teknik layanan jasa proaktif sehingga hanya sedikit yang bersikap proaktif. PNRI menerapkan 5 teknik Bauran Promosi: Publisitas (P) 44,57%, Hubungan masyarakat (H) 37,73%, Penjualan perorangan (PS) 11,05%, Pemasaran langsung (PL) 5,3%, dan Promosi penjualan (SP) 1,35%. PDII menerapkan 4 teknik Bauran Promosi yakni P=46,38%, H=32,04%, PS=20,46%, dan SP=1,12 %. P-3KP menerapkan 3 teknik Bauran Promosi: P=79,7%; PS=14,03% dan H=6,27%. Para pengguna ke tiga perpuskaaan umumnya pernah mendengar menyaksikan teknik promosi: P, PS, dan H, tetapi frekuensinya sedikit. Teknik promosi PL dan PS perlu ditingkatkan frekuensinya. Kebersihan dan kenyamanan ke tiga perpustakaan sudah cukup memadai, kecuali PDII dan P-3KP masih kurang memadai.
Disimpulkan: Komitmen pimpinan dan kepala bidang ke tiga perpustakaan terhadap pelaksanaan manajemen promosi jasa perpustakaan: cukup baik. Bauran promosi cukup bervariasi tetapi kurang proporsional serta pemahaman teknik pelaksanaan promosi jasa dari para pengelola pelaksana promosi masih kurang.

This research is aimed at analysing the commitment amongst heads of libraries and their divisions on the implementation of library service promotion management and the head of divisions' comprehension on its concept. Analyzing knowledge and perception amongst service promotion officers as well as service officers on promotion methods. Identifying obstacles of the method of service implementation. obtaining promotion mix model, and also finding out user perceptions on library service promotion.
Research had been carried out at the National Library of the Republic of Indonesia (PNRI), Centre for Scientific Documentation and Information, Indonesian Institute of Sciences (PDII-LIPI), and at the Centre of Agriculture Library and Research Communication (P-3KP) since December 1997 to May 1998. This case study approach used a qualitative-quantitative descriptive method. The purposive sampling was applied. Data were collected by distributing questionnaires, interviews, observations, and study. Those were analysed by using qualitative and quantitative methods.
Commitment of leadership on service promotion management both PNRI and PDII¬LIPI are good while P-3KP is relatively good. Generally, commitments amongst head of divisions on the implementation of library service promotion are relatively good, but their perceptions on the service promotion are less good. It is proved that the knowledge of heads of divisions in PNRI concerning condition of Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) is less good. Knowledge and comprehension of service promotion practitioners in the three libraries to the service promotion is generally less good and they have not familiar with the concept of Attention, Interest, Desire, and Action (AIDA) as promotion tasks.
The main problem of service promotion implementation in the three libraries is the lack of comprehension among managers and promotion officers to the management and service promotion methods in libraries. Service officers of the three libraries generally only have library skills without mastering knowledge and skill in service marketing. They have not comprehend pro-active service methods, so that only a few of them who do it. The application of promotion mix in PNRI is conducting by applying five promotion methods based on funding priority on 44,57 % Publicity (P), 37,73 % Public Relations (H), 11,05 % Personal Selling (PS), 5,3 % Direct Marketing (PL) and 1,35 % Sales Promotion (SP). PDII-LIPI implements four promotion methods, those are 46,58% P, 32,04% H, 20,46% PS, and 1,12% SP. P-3KP applies three promotion methods 79,7% P, 14,03% PS, 6,27% H. The fact, users of these libraries have heard or identify promotion methods of P, PS and H in each library although it is still difficult to be conducted. The promotion methods which are necessarity and frequently to be conducted are PL and PS. Cleanness and comfortability is relatively good, except for PDII-LIPI and P-3KP which are less tidy and comfortable.
It is found that commitments among head of libraries and head of divisions on library sevices promotion are relatively good. Promotion mix applied on the three libraries relatively varies but less proportional, because of the lack of knowledge and comprehension of managers and promotion officers to the application of promotion method in their library.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T38592
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyani Tri Widilistiani
"Persaingan informasi dalam aktivitas promosi menjadi semakin jelas wujudnya serta semakin tipis batasannya. Teori dan praktek yang terjadi di sektor informasi terbukti dapat berjalan seiring dengan perkembangan teknologi. Efektivitas sarana promosi diukur sama-sama dengan perangkat instrumen yang sama. Penunjukkan responden sebanyak 90 yang termasuk konsumen potensial dari FPDSavills. Penunjukkan sampel didasarkan pada metode acak bertujuan dengan dasar pertimbangan segi kepraktisan dan kendala waktu yang ada.
Untuk menganalisa kebijakan bauran promosi di FPDSavills dan proses pelayanan jasa pemasaran Apartemen Plaza Senayan terhadap Brand Awareness konsumen, dipakai metode deskriptif dan korelasional dengan regresi sederhana, korelasi sederhana dan berganda.
Dari hasil penelitian didapat bahwa secara deskriptif bauran promosi dan pelayanan ada pengaruh terhadap brand awareness. Dengan metode korelasi didapat koefisien korelasi dari bauran promosi lebih rendah dari koefisien korelasi dari variabel pelayanan. 1.2 (koefisien determinasi) menyarankan bahwa semakin tinggi koefisien determinasi berarti total variance dari variabel dependent dapat dijelaskan dan variabel independent menjelaskan adanya proporsi yang tinggi pada variabel dependent. Dengan analisa teknik regresi sederhana, maka pelayanan memberikan kontribusi yang besar dibandingkan dengan bauran promosi terhadap brand awareness.
Lebih lanjut, bauran promosi dan pelayanan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap brand awareness konsumen in Apartemen Plaza Senayan. Bauran promosi dan pelayanan juga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness dengan menggunakan uji signifikansi dan didapat bahwa ada pengaruh positif dan signifikan dari semua variabel terhadap variabel dependent, dengan demikian hipotesis bahwa Bauran Promosi dan Pelayanan mempunyai pengaruh positif terhadap Brand Awareness konsumen dapat diterima. Dengan demikian, berdasarkan penelitian ini, bauran promosi harus lebih ditingkatkan lagi, kualitas pelayanan dapat juga ditingkatkan lagi untuk membuat konsumen puas dan lebih menarik serta secara komprehensif.

The Influence of Promotional Mix and Service toward Brand Awareness (Case Study Marketing Service in Plaza Senayan Apartment)Information competitions in promotional activities become very clear and no more compromises in its limit. What was happened in theory and practice, in information sector, they flow together with the technology development. The effectiveness of promotion tools are all reflected and measured with same instrument tools. The chosen respondent of 90 people which include the potential consumer from FPDSavills. The appointed sample is based on random sampling which aim to considerate the effectiveness and the time efficiency.
In order to analyze the promotional mix in FPDSavills and the marketing service process in Plaza Senayan Apartment toward consumer's Brand Awareness, descriptive method is used and correlation with simple regression, simple and multiple correlation .
The final result of this research, descriptively, promotional mix and service have influence toward brand awareness. With correlation method, the elation coefficient of promotional mix is lower than correlation coefficient of service. r2 suggest that the higher coefficient determination means that total variance of dependent variable explained and Independent variables explain high proportion of variance within the dependent variable. With simple regression technique, promotional mix and service, give positive contribution and significance to brand awareness. Furthermore, promotional mix and service have positive influence toward consumer's brand awareness in Plaza Senayan Apartment.
Promotional mix and service also have positive influence and significance to consumer's brand awareness using significance test and that there is positive influence and significance from all variable toward dependent variable, therefore the hypothesis can be accepted. Furthermore, based on this research promotional mix should be advanced, service quality can be more upgrade to satisfy and make consumer more attracted comprehensively.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muldian
"Promosi layanan perpustakaan adalah salah satu langkah praktis yang dapat dilakukan perpustakaan untuk meningkatkan pemanfaatan dan pelayanan perpustakaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan pula citra dan apresiasi masyarakat terhadap perpustakaan. Promosi jasa layanan perpustakaan pada perpustakaan perguruan tinggi, dalam hal ini Perpustakaan FEUI Kampus UI Depok, dapat menjadi titik temu antara perpustakaan sebagai pemberi jasa dengan sivitas akademika sebagai pemakai jasa.
Penelitian ini menggambarkan bagaimana peran pustakawan, dalam hal ini staf Perpustakaan FEUI melakukan kegiatan promosi jasa layanan perpustakaan dalam upaya meningkatkan layanan kepada pengguna perpustakaan. Dalam penelitian ini juga mengkaji kegiatan promosi apa saja yang sesuai dengan perpustakaan perguruan tinggi dan juga menjelaskan keterlibatan dan partisipasi lenbaga induk, dalam hal ini perguruan tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S15571
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>