Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11842 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rika Eliana
"Turnover, jika tidak diperhatikan sejak dini akan menimbulkan cost yang cukup besar terhadap perusahaan, terutama jika yang keluar adalah pekerja yang potensial. Berbagai upaya bisa dilakukan melalui program retention untuk membuat pekerja benahan bekerja di perusahaan. Bimbingan G adalah salah satu perusahaan di bidang pendidikan, saat ini sedang menghadapi suatu masalah yang cukup mengganggu, yaitu keluarnya staf pengajar yang potensial dan kepala cabang yang bertugas mengelola satu cabang Bimbingan G. Akibatnya, produktivitas kerja terganggu. Sebelum memberikan intervensi untuk mengatasi masalah ini, peneliti melakukan survey untuk mengetahui gambaran umum mengenai kondisi kerja yang dihadapi. Hasilnya menunjukkan adaunya kebutuhan pekerja yang terkait dengan peningkatan gaji dan bonus, serta pemberian asuransi, kesempatan pengembangan karir, butuh kedekatan dengan alasan, dan pemberian penghargaan terhadap pekerja. Intervensi yang sudah dilakukan oleh pihak pengelola adalah memberikan kenaikan gaji saja. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan untuk memberikan Employee Recogniyion Programs (ERP) sebagai Salah satu bentuk intervensi yang diharapkan dapat membuat pekerja terdorong untuk bertahan bekeja di perusahaan ini- ERP adalah bentuk penghargaan yang bentuknya interpersonal, yang diberikan kepada pekerja yang mempunyai perfoma kerja yang baik. Bentuknya beragam, mulai dari pemberian dalam bentuk barang sampai ucapan selamat, year gathering, family gathering, voucher belanja dan sejenisnya. Penghargaan ini bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam diri pekerja, tcerutama pada aspcek penghargaan prestasi kerja dan kebutuhan sosial."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38027
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mezza Limanda Sumarlim
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara modal psikologis dan persepsi akan dukungan organisasi dengan kesiapan perubahan pada karyawan non-akademik Universitas X dengan responden sebanyak 33 orang dari unit kerja Keuangan dan PAFM. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur Readiness for Change Hanpachern, 1997 , Psychological Capital Luthans dkk, 2007 , dan Survey of Perceived Organizational Support Eisenberger dkk, 1986 . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi akan dukungan organisasi berkorelasi positif dan berpengaruh secara signifikan tehadap kesiapan perubahan.

This study was conducted to examine the correlation between psychological capital and perceived organizational support to readiness for change of non academic staff at University X, with the respondents as many as 33 employees from Finance and PAFM divisions. Measuring tools used in this study are Readiness for Change Hanpachern, 1997 , Psychological Capital Luthans dkk, 2007 , and Survey of Perceived Organizational Support Eisenberger dkk, 1986 . The result of this study showed that perceived organizational support has a positive correlations and significant effect on readiness for change"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48090
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nailiu, Christina
"Karakteristik pekerjaan pengelolaan tata naskah (takah) pada subdirektorat Penyiapan Data dan Pengelolaan Arsip Kepegawaian (subdit PD & PAK) di Instansi X merupakan pekerjaan yang sederhana, rutin, monoton, tidak membutuhkan kemampuan dan ketrampilan yang tinggi. Karaktersitik demikian menyebabkan pegawai pada subdit lersebut cenderung memiliki molivasi kerja yang rendah dan ketidakpuasan dalam bekerja, kualitas kerjanya menjadi menurun dan sering terjadi kemangkiran dalam bekerja.
Karakteristik Inti Pekerjaan (Job Core Characteristics) yang dikembangkan oleh Hackman & Oldham (1980) yang seharusnya ada di dalam suatu desain pekerjaan adalah (1) variasi ketrampilan; (2) identitas tugas; (3) signifikansi tugas; (4) otonomi; (5) umpan balik. Dimensi karakeristik inti ini harus disadari oleh para pegawai sehingga akan memberikan makna, rasa tanggungjawab, pengetahuan akan hasil suatu pekerjaan, yang diasosiasikan dengan hasil pribadi dan kerja Dapat disirnpulkan bahwa apabila suatu pekerjaan memiliki dimensi karakteristik inti pekerjaan maka pegawai akan merapakan bahwa pekerjaannya adalah sesuatu yang penuh arti, berharga dan berguna. Selain itu, pegawai yang memiliki Kebutuhan yang kuat dalam Pertumbuhan (Growth Need Strength) akan bereaksi lebih positif terhadap pekerjaan yang memiliki karakteristik kerja yang tinggi daripada pegawai yang rendah dalam Growth Need Strength.
Salah satu alternatif yang diusulkan untuk memberikan kesadaran kepada pegawai akan karakteristik pekerjaannya adalah adalah dengan melakukan pelatihan, yang berjudul Improving Motivational Training. Pelatihan ini bertujuan untuk membangkitkan kebermaknaan (meaningfulness) akan pekerjaannya, tanggungjawab (responsibility) dan pengetahuan terhadap hasil kerjanya (knowledge of the result)
dari seorang pegawai dengan menyentuh aspek-aspek attitude, spiritual dan emosional seorang pegawai.
Pelatihan diadakan selama 4 had dimulai dari jam 08.30 - 16.00 dengan jumlah sesi sebanyak 10 sesi dan 22 pokok bahasan. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah ceramah, sharing, latihan, diskusi, studi kasus, role play, games, dan refleksi. Desain pelatihan dilakukan dengan memperhatikan prinsip belajar pada orang dewasa."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizalman
"It is essential for a manager to know what factors that influence the commitment of employee toward his/her organization, more specifically in the marketing division, because banking service company is dependent on the employees in the marketing division to acquire income for the company through the establishment of company image and satisfaction to its customers.
Previous researches concerning workforce in the sales division in a conceptual way (Johnson, 1987 in Johnson, 1990:333) and empirical research on other type of work (Steers, 1977 in Johnson, 1990:333) said that the employee or individual who is integrated his/herself, identifying and becoming part of the organization that is employing him/her, is a good employee or in other word the employee who has a commitment toward his/her organization tends to have good performance (Mowdays, Steer, Poler, 1979 in Johnson, 1990:334).
As previously delivered, it has been found evidence that there is a close relationship between leadership style and his/her emotional intelligence with the level of commitment of the employee toward the organization. In this research, the writer will research the relationship between the leadership style of the superior, particularly transformational leadership style toward his/hr organization that is mediated by the role of emotional intelligence of the subordinate within the organization of Citibank N.A.
This research is aimed to know how the emotional intelligence of the subordinate has mediated the relationship between transformational and transactional leadership style, and the oommitrnent ofthe subordinate to hisfher organization.
The population of this research is the employees in the sales division of Citibank N.A Jakarta, namely those who are currently holding the position of supervisor. The total number is 197 persons. This number is scattered in several work areas in Jakarta. The level of commitment is measured by applying Organizational Commitment Questionnaire (OCQ). The type of leadership style is measured by applying Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ 5X - shortform) as created by Bass and Avolio. And the measuring of emotional intelligence is applying Self-Report Emotional lntetiigence Test (SREIT).
The result of Ending of the writer against the relationship between the transtomiational leadership of the superior with the oommitrnent of the subordinate toward the organization is not consistent with previous Endings (Humpreys et al., 2003:199; Koh et al. 1995:327; Avolio et al., 2004;960). Other Ending is that the emotional intelligence has not played any role in mediating good relationship of leadership style, transformational as well as transactional, with the oommitrnent of the subordinate toward the organization. The hypothetical testing against the role of emotional intelligence in mediating the relationship between the transformational leadership and transactional leadership has not been proven so that this hypothesis is rejected. lt means that the emotionalintelligence of the. subordinate despite having positive and signiticant correlation with the commitment of the employee is unable to become the empowemient of relationship between the leadership style and the employee commitment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Aurelia
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh organizational mobility preferences dan perceived organizational support terhadap affective commitment karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur Affective Commitment Scale yang telah direvisi dan dikembangkan oleh Meyer, Allen, dan Smith (dalam Meyer & Allen, 2004) untuk mengukur komitmen afektif karyawan sebagai variabel terikat, Boundaryless Career Attitudes Scale (Briscoe, Hall, & DeMuth, 2006) untuk mengukur organizational mobility preferences dan Survey of Perceived Organizational Support (Eisenberger et al., 1997). Penelitian ini dilakukan pada 143 responden yang pernah bekerja selama minimal satu tahun.
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa organizational mobility preferences (β = -0,30, p = 0,000) memiliki pengaruh negatif terhadap komitmen afektif dan perceived organizational support (β = 0,51, p = 0,000) memiliki pengaruh positif terhadap komitmen afektif karyawan, Lebih lanjut lagi diketahui bahwa variabel organizational mobility preferences dan perceived organizational support memiliki kontribusi varian yang unik pada komitmen afektif karyawan setelah mengontrol usia, tahun lulus pendidikan terakhir, tahun mulai kerja, lama kerja saat ini, dan waktu paling lama kerja karyawan.

The aim of this research is to examine the influence of organizational mobility preferences and perceived organizational support on affective commitment. This study is a quantitative study using Affective Commitment Scale developed by Meyer, Allen, dan Smith (in Meyer & Allen, 2004) to measure employee's affective commitment towards organization as the dependent variable (DV), Boundaryless Career Attitudes Scale developed by Briscoe, Hall, and DeMuth (2006) to measure the dimension of organizational mobility preferences and Survey of Perceived Organizational Support developed by Eisenberger et al. (1997) to measure employee?s perceived organizational support. The sample of this study is a total of 143 respondents who have worked in a company for at least a year.
Results indicated that organizational mobility preferences (β = -0,30, p = 0,000) negatively influenced employee?s affective commitment while perceived organizational support (β = 0,51, p = 0,000) positively influenced employee?s affective commitment. Furthermore, organizational mobility preferences and perceived organizational support explained a unique variance in affective commitment above age, year graduated from latest education, year first started a job, employee's tenure (current tenure and longest tenure).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inggil Sholata Sya
"Penelitian ini terdiri dari dua studi yaitu studi pertama studi korelasi dan studi kedua merupakan studi intervensi. Studi pertama bertujuan untuk melihat hubungan antara komitmen afektif organisasi dan ketangkasan karyawan. Studi dua bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari pemberian workshop X & Me untuk meningkatkan komitmen afektif organisasi karyawan. Studi pertama diperoleh data dari 154 karyawan non produksi menunjukkan komitmen afektif organisasi memiliki hubungan positif dengan ketangkasan karyawan (r=.48, p<.05).
Kesimpulan dari studi satu yaitu terdapat hubungan positif antara komitmen organisasi afektif dan ketangkasan karyawan pada karyawan PT XYZ. Selanjutnya, dilakukan studi dua dengan memberikan workshop X & Me kepada 13 karyawan dengan hasil terdapat peningkatan skor rata-rata yang signifikan pada komitmen afektif organisasi setelah diberikan intervensi. Kesimpulan pada studi dua terdapat peningkatan yang signifikan pada skor komitmen afektif organisasi karyawan PT XYZ setelah diberikan intervensi workshop X & Me.

This research consists of two studies, correlation study and intervention study. The first study aims to look at the relationship between affective commitment and workforce agility. Study two aims to determine the effectiveness of the X & Me workshop to increase affective organizational commitment. The first study obtained data from 154 non-production employees showing the results of affective commitment has a positive relationship with workforce agility (r = .48, p <. 05).
The conclusion of study one is that there is a positive relationship between affective commitment and workforce agility on PT XYZ employees. Next, the second study was conducted by giving X & Me workshops to 13 employees with the result of a significant increase in average scores on affective commitment after the intervention. The conclusion of study two is that there was a significant increase in the affective commitment score of the PT XYZ employee organization after the X & Me workshop intervention was given."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T54063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Schunk, Dale H.
New Jersey: Prentice-Hall, 1996
370.7 SCH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Oktarina
"Masa remaja awal adalah suatu tahapan dalam perkembangan yang ditandai oleh perpindahan dari sekolah dasar ke sekolah lanjutan tingkat pertama. Perpindahan atau transisi ini menimbulkan beberapa masalah bagi remaja terutama penurunan prestasi akademik (Eccles, Hirsch, et.al., dalam Sprinthall, 1995). Untuk mengatasi dampak dari masa transisi ini remaja membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitarnya. Berkaitan dengan Teori Ekologi Brofenbrenner (dalam Santrock, 1999), orangtua, guru, dan teman merupakan agen sosial yang terdekat dari siswa dan berpotensi untuk memberikan dukungan sosial karena siswa menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berinteraksi dengan lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.
Dukungan sosial yang dimaksud adalah dukungan sosial yang mengarah ke prestasi akademik Ainsworth (dalam Cutrona et.al, 1994,). Selain dukungan sosial, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa di sekolah, diantaranya adalah intelegensi, sikap, minat siswa, serta motivasi. Motivasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam belajar. McClelland dan Atkinson (dalam Slavin, 1994) mengemukakan bahwa salah satu jenis motivasi yang terpenting dalam dunia pendidikan adalah motivasi berprestasi. Mengingat pentingnya peranan motivasi berprestasi bagi prestasi siswa disekolah serta peranan dukungan sosial bagi prestasi siswa, maka peneliti ingin mengungkap hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 256 siswa/i kelas 1, 2 dan 3 SLTPN 19 dan 56 di Jakarta Selatan, yang diambil secara clusler incidenlal sampling (sampling yang dilakukan berturut-turut terhadap unit-unit atau kelompok-kelompok yang paling tersedia). Sedangkan untuk pengambilan data digunakan dua macam alat yaitu kuesioner motivasi berprestasi yang disusun peneliti berdasarkan karakteristik individu dengan motivasi berprestasi tinggi dari McClelland (dalam Huffman, 1997) dan kuesioner persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman yang disusun peneliti berdasarkan komponen dukungan sosial dari Sarafino (1994). Dalam pengolahan data digunakan tehnik perhitungan korelasi pearson untuk mengungkap hubungan antara dukungan sosial dari orang tua, guru dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan peringkat bawah kemudian pada analisa tambahan digunakan teknik statisitik regresi berganda, dan t-test.
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis data adalah, ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah. Hasil analisa tambahan dengan perhitungan t-test menunjukkan, tidak ada perbedaan motivasi berprestasi berdasarkan status sekolah (SLTP Peringkat Atas dan SLTP Peringkat Bawah) serta ada perbedaan persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman berdasarkan status sekolah (SLTP peringkat atas dan SLTP peringkat bawah). Pada hasil tambahan dengan menggunakan regresi berganda menunjukkan perbedaan pada besarnya kontribusi variabel (persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru dan teman) pada siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah.
Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilihat hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guna, dan teman dengan motivasi berprestasi yang dikaitkan dengan prestasi siswa. Kemudian, sebaiknya disampaikan kepada orang tua dan guru mengenai pentingnya peranan dukungan sosial bagi siswa dalam meningkatkan motivasi berprestasinya. Dalam hal pembuatan kuesioner dukungan sosial, sebaiknya menggunakan proporsi pernyataan negatif dan positif yang seimbang. Selain itu perlu diwaspadai penggunaan kata-kata dalam pernyataan kuesioner yang mengarah kepada harapan tentang hal yang ingin diterima responden."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reeve, Johnmarshall
"The book focuses on human needs and illustrates how one can apply motivational principles to their lives. A strong humanistic orientation with balanced coverage of behavioral, cognitive and physiological approaches is presented in the text."
Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc., 2015
153.8 REE u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
McQuaiq, Jack H.
New York : Frederick Fell, 1973
153.8 MCQ h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>