Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109481 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S9106
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Harjanti
"ABSTRAK
Sebagai salah satu merek yang dipasarkan oleh perusahaan kosmetika PT
Bunga, Kosmetika Lily menunjukkan kinerja yang terus menurunn, bahkan sudah
mulai merugi.
Untuk mengatasinya, strategi pemasaran yang disarankan adalah berdasarkan
strategi pemasaran terpadu, yang dimulai dengan identifikasí kesempatan
pemasaran yang dipunyai kosmetika Lily, melalui serangkaian analisis terhadap
sumber daya perusahaan, pesaing, pasar, dan pelanggan. Kemudian hal itu
dikembangkan secara sinergis menjadi serangkaian strategi yang membentuk suatu
sistem pemasaran yang berkesinambungan.
Berdasarkan identifikasi kesempatan pemasaran, diketahui bahwa kosmetika
Lily masih mempunyal kesempatan untuk lebih berkembang lagi, sekalipun
persaingan cukup ketat dan perkembangan permintaan terhadap kosmetika di
Indonesia hanya 4,16%, bahkan untuk sediaan yang dijual kosmetika Lily ha.mpir
tídak berkembang.
Untuk itu, sesuai dengan struktur industrinya yang cenderung bersifat
persaingan monopolistik, kosmetika Lily mesti menggunakan kunci sukses
pemasaran kosmetika, yaitu diferensiasi dengan positioning jelas dan tepat serta
promosi atau komunikasi tentang positioning yang dipilih dengan jitu dan agresif
Strategi pengembangan produk merupakan langkah pertama yang mutlak
dilakukan oleh kosmetika Lily, termasuk repositioning produk, terutama mengingat
bahwa produk-produknya bersifat me too.
Adapun repositioning kosmetika Lily harus bersifat unik dan menunjukkan
diferensiasi yang jelas ketimbang para pesaingnya. Sedangkan diferensiasi yang
dipilih adalah diferensiasi produk. Dalam hal ini disarankan agar kosmetika Lily
mengambil ceruk pasar kosmetika modern yang masih kosong, yaitu segmen
kosmetika antialergi, sehingga positioning baru kosmetika Lily adalah kosmetika
yang aman bagi setiap jenis kulit. Di samping itu, Iangkah tersebut juga untuk
menghindarkan pertarungan langsung dengan para pesaing utama, mengingat
perbedaan posisi dan pangsa pasar yang sangat jauh.
Langkah kunci sukses berikutnya adalah promosi yang agresif dan terpadu
antara above dan below the line, yaitu berupa pemasangan iklan di televisi dan
consumer beauty class & demo, publikasi melalui para pakar (dokter kulit), untuk
mengkomunikasikan diferensiasi tersebut di atas.
Melihat posisi harga dan kekuatan distributor kosmetika Lily, maka untuk
strategi pertumbuhan intensif selanjutnya diarahkan kepada penjualan massal (tidak
eksklusif di counter BA saja seperti sekarang), yaitu berupa penetrasi pasar ke toko
toko kosmetika dan kelontong. Langkah ini kemudian dilanjutkan dengan perluasan
pasar ke manca negara, dengan mulai melakukan langkah-langkah berorientasi
ekspor.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Prima Hanang Wibowo
"Persoalan utama dalam proses distribusi adalah bahwa pemasok, produsen, gudang, dan pengecer berhadapan dengan permintaan konsumen yang tidak pasti (volatile). Persaingan yang ketat terjadi antar pemain dalam merebut pasar, lebih-lebih dalam era globalisasi, sementara biaya produksi dan pemasaran cenderung meningkat ada strategi yang dimaksudkan untuk menjangkau kepentingan global, terutama dalam perencanaan produksi dan pengendalian inventori yaitu sisi distribusi perlu dirancang agar ramping (lean) dan lincah (agile) dalam situasi yang berubah itu. Kerampingan cocok untuk tingkat ketidakpastian rendah, sedang kelincahan disarankan untuk tingkat ketidak-pastian yang tinggi. Perusahaan yang memasarkan banyak jenis produk dengan ketidak-pastian yang berbeda tingkatannya perlu mengembangkan pola distribusi sepadan, agar tidak kehilangan pasar.
Strategi klasik dalam menangani persoalan ini adalah melihatnya sebagai persoalan perencanaan besarnya persediaan (inventory) yang dinilai aman terhadap fluktuasi permintaan. Efisiensi strategi distribusi sangat tergantung pada beberapa pihak yang menjadi faktor penentu, antara lain pihak pemasok, pihak gudang, dan pihak pengecer, yang masing-masing berhadapan dengan tingkat permintaan konsumen yang sering tidak dapat diprediksikan jumlahnya pada setiap periodenya.
Akibat utama dari penanganan sistem distribusi yang tidak optimal adalah tidak tersedianya barang yang dibutuhkan pada waktu dan tempat yang sesuai, yang selanjutnya akan mengakibatkan perusahaan bersangkutan kehilangan kesempatan dalam meraih pasar. Salah satu cara untuk mengatasi hilangnya kesempatan dalam meraih pasar adalah dengan menerapkan strategi pengelolaan rantai distribusi. Manfaat utama yang dapat diraih dengan menerapkan strategi ini adalah bahwa tingkat persediaan barang akan optimum di setiap tingkat atau pihak sepanjang rantai distribusi tersebut Tingkat persediaan yang optimum ini akan menjamin tingkat pemenuhan permintaan konsumen yang sudah ditentukan oleh setiap perusahaan distribusi. Karena tingkat pemenuhan permintaan konsumen berkaitan erat dengan kepuasan konsumen, dan konsumen merupakan target profit center perusahaan yang utama, maka besaran ini merupakan salah satu indicator kesuksesan suatu perusahaan dalam menerapkan pengelolaan rantai pengadaan barang.
Agar usaha penerapan pengelolaan rantai pengadaan barang dapat berlangsung dengan optimal dan efisien, perlu dilakukan analisis terhadap elemen-elemen yang berpengaruh sepanjang sistem rantai distribusi barang. Analisis dilakukan dengan melihat pola dan kecenderungan perilaku sistem rantai distribusi barang terhadap perubahan permintaan, dan perubahan tingkat persediaan barang dalam kurun jangka waktu yang panjang serta berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu, agar segera dapat diambil tindakan atau kebijakan yang tepat pada elemen-elemen yang berpengaruh tersebut Untuk mengetahui kombinasi kebijakan dalam sistem rantai distribusi barang yang dapat memberikan tingkat pemenuhan permintaan konsumen yang optimal maka dilakukan simulasi kebijakan tingkat persediaan barang yang harus disediakan oleh sistem. Analisis dilakuk:an dengan bantuan komputer dengan perangkat lunak Powersim, suatu perangkat analisis dengan menggunakan model dinamika sistem.
Atas dasar sistem nyata sistem rantai distribusi dibangun suatu model aliran distribusi produk. Pemodelan dibangun atas dasar data historis sejak tahun 2002 sampai tahun 2003. Diagram simpal kausal dibangun berdasarkan siklus proses aliran distribusi produk:. Validasi model dilakukan dengan membandingkan tingkat persediaan yang diinginkan dengan tingkat persediaan yang sebenamya.
Berdasarkan hasil simulasi terhadap tiga skenario kebijakan maka diketahui bahwa agar tingkat pemenuhan permintaan konsumen dapat terjaga dengan baik, kombinasi kebijakan yang efektif adalah mempertahankan tingkat persediaan barang di pihak pengecer pada tingkat dimana persediaan barang tersebut dapat menjamin permintaan yang dihadapi selama 36 hari, dan mempertahankan tingkat persediaan barang di pihak gudang pusat distribusi pada tingkat dimana persediaan barang tersebut dapat menjamin permintaan yang dihadapi selama 45 hari."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Ta`in
"ABSTRAK
Bahwa di Indonesia Wall tumbuh dengan pesat perusahaan atau pabrik-pabrik, dan unit-unit perlu pengamanan, Dalam pelaksanaan pengamanan selain dilakukan oleh Kepolisian, juga dilakukan oleh satuan pengaman yang digaji/dibayar perusahaan yang dikenal dengan pengamanan swakarsa (atas Kemauan. Kemampuan dan untuk kepentingan perusahaan sendiri). Pengamanan swakarsa ada yang bersifat tradisional disebut dengan ronda kampung (siskamling), dan ada yang modern (di pabrik atau perusahaan) dikenal dengan Satpam.
Satpant dikenal sejak tahun 1980, dan mempunyai tugas untuk mengamankan perusahaan dengan melakukan penjagaan, pengawasan dan mengontrol perusahaan. Dalam pelaksanaan tugas biasanya dibina oleh Kepolisian. Masa-masa sebelumnya, dalam pengamanan perusahaan banyak dilakukan oleh centeng atau penjaga malam, dan Mulai tahun 1980 ditata dalam bentuk satpam sebagai bentuk pengamanan swakarsa, dikenal adanya 3 macam satpam yaitu satpam yang bekerja di pemukiman, satpam yang bekerja ditempat-tempat umum, dan satpam yang bekerja di perusahaan.
Dalam pengamanan industri (Industrial security), satpam bertindak sebagai security guard atau security force yang bertugas menjaga, mengawasi dan mengontrol untuk melindungi dan mengamankan asset perusahaan, termasuk karyawan dan informasi perusahaan. Guna memahami lebih dalam terhadap perilaku Satpamdalam mengamankan perusahaan, dipilih PT. Martina Berto yang berada di Kawasan Industri Pulo Gadung sabagai tempat pengkajian.
Perusahaan tersebut dinilai memiliki satpam yang tergolong baik, dan juga terletak di kawasan industri yang berada di perkotaan Pulogadung, JakartaTimur. Hasil kajian ditemukan, bahwa perilaku Satpam dalam mengamanankan perusahaan telah dilaksanakan sesuai dengan kepentingan dan keperluan perusahaan, dengan menjaga dan mengawasi asset perusahaan. Pelaksanaan tugas Satpam untuk menciptakan security mindedness belum terlaksana. Temuan lain menunjukan bahwa jumlah Satpam relatif kecil, belum seluruhnya ,mengikuti pendidikan Satpam, sebagai kelompok pelaksana, berstatus sebagai pengawal perusahaan, belum tersedia Manajer Sekuriti.
Dalam kajian pengamanan swakarsa, disamping Satpam sebagai pelaksana dalam pengamanan diharapkan juga dapat berfungsi sebagai pemberi saran pimpinan dalam menciptakan security mindednes.
Berkaitan dengan pengamanan industri (Industrial security), perilaku satpam diharapkan dapat melakukan tugas dalam pengamanan fisik, pengamanan personil dan pengamanan informasi. Sedangkan Kepolisian dalam melakukan pembinaan Satpam dilakukan secara bertingkat, mualai dari Pos Polisi yang terdekat, Polisi Sektor, Polres dan Polda Metro Jaya. Dengan penemuan tersebut disarankan:
Kepolisian untuk lebih aktif memberi pemahaman tentang pengamanan swakarsa dan industrial security serta menyarankan adanya Manajer sekuriti di setiap perusahaan/pabrik, guna peningkatan pelaksanaan tugas Satpam diperusahaan masing-masing.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lita Budi Triasih
"PT. Mandom Indonesia Tbk adalah produsen dan distributor produk kosmetika yang dimiliki sahamnya terbesar yang dimiliki oleh Mandom Corporation, dengan status usaha PMA. Sebagai perusahaan Jepang yang berorientasi perdagangan internasional, struktur Keiretsu merupakan ciri khas operasi perusahaan Jepang, khususnya dalam kegiatan distribusi.
Adanya fenomena dalam bisnis internasional bahwa praktek Keiretsu banyak membuahkan kesuksesan perusahaan-perusahaan Jepang. Oleh karena itu, akan dikaji penerapan Keiretsu di PT. Mandom Indonesia Tbk dan pendistribusian produk kosmetika di kelompok Keiretsu Vertikal Mandom dan faktor yang mempengaruhi kenaikan ekspor.
Dalam menganalisis permasalahan yang diteliti dilandasi kerangka teori perdagangan internasional yang menyangkut infra-firms purchasing, pemasaran internasional, khususnya pendistribusian melalui ekspor dan teori administrasi bisnis internasional yang berkaitan dengan konsep manajemen Jepang.
Metodologi penelitian dilakukan secara kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui in depth interview terhadap prang yang ahli di bidang industri kosmetika. Keiretsu di PT. Mandom Indonesia Tbk dapat dilihat dengan menganalisis kegiatan primer dan kegiatan pendukung dalam mata rantai nilai perusahaan manufaktur yang dimulai dari inbound logistic. Masing-masing fungsi dalam kegiatan primer akan dilihat apakah mekanisme Keiretsu sudah diterapkan, karena kegiatan pendukung itu sebenarnya adalah mekanisme Keiretsu.
Dengan menggunakan analisis rantai nilai tersebut diketahui mekanisme Keirestu yang dilakukan didominasi atas kepemilikan saham silang oleh para pemasok bahan baku dan infra-firms purchasing policy dalam distribsui ekspor. Dibantu dengan analisis SWOT, diketahui distribusi ekspor melalui jaringan kelompok Keiretsu merupakan kekuatan PT. Mandom Indonesia Tbk untuk menjalankan penyebaran produk di negara Asia. Hal ini didukung oleh produk yang menggunakan citra perusahaan internasionai, kekuatan jaringan distribusi dan harga yang kompetitif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T9290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supraktikno Rahardjo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S9198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zia Husnullabib Ahmad
"Percepatan aktifitas dunia usaha mengarah kepada semakin dibutuhkannya informasi yang andal, relevan, dan akurat. Perusahaan mencoba memperbaiki keandalan informasinya dengan menerapkan sistem organisasi informasi, yang diharapkan dapat mendukung pengambilan keputusan bisnis secara tepat. Bagi perusahaan manufaktur yang memiliki investasi bernilai tinggi dalam persediaan, sistem informasi berperan besar dalam menentukan tingkat pembelian persediaan, penilaian aktual biaya-biaya persediaan, dan prosedur-prosedur yang dapat menjaga efektifitas dan efisiensi pengendalian internal atas persediaan. Peran sistem informasi akuntansi adalah topik yang menarik untuk dikaji secara teoritis dan faktual, terutama berkaitan dengan perannya dalam mendukung pengendalian internal pada persediaan. Penelitian yang dilakukan bersifat kualitatif dan memakai kasus di PT Martina Berto, Jakarta. Penelitian ini bertujuan menelaah apakah sistem informasi akuntansi telah mendukung pengendalian internal atas persediaan. Skripsi ini juga mencoba menelaah alternatif pengendalian yang dicoba untuk diterapkan dalam perusahaan atas dasar costbenefit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>