Ditemukan 147755 dokumen yang sesuai dengan query
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S9107
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Silalahi, Imelda Agnes
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S23131
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yudi Hidayat
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai (valuasi) investasi PT. Bahana Artha Ventura (BAV) dalam bentuk penyertaan pada PT "X" pada saat divestasi tahun 2002, mengevaluasi efektivitas pencapaian target internal rate of return dari investasi tersebut, serta memberikan saran alternatif strategi divestasi yang dilakukan oleh BAV. PT "X" adalah perusahaan pasangan usaha yang bergerak dalam industri ubin keramik dan berlokasi di Bogor. Data primer maupun sekunder yang diolah dalam penelitian ini berasal dari periode 1997-2001.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada manajemen BAV dalam upaya memberikan nilai tambah bagi perusahaan pasangan usahanya serta memilih strategi divestasi yang menguntungkan kedua belah pihak sebagai mitra usaha."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2912
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhairuddin
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Minon Al Masyhur
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17023
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nurana Sekar Lestari
"Modal ventura merupakan salah satu bentuk pembiayaan, yang terutama ditujukan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. Di Indonesia, modal ventura dijalankan oleh perusahaan modal ventura, yang termasuk dalam lembaga keuangan. Salah satu perusahaan modal ventura yang terdapat di Indonesia adalah PT Bahana Artha Ventura. Skripsi ini membahas mengenai modal ventura secara umum dan penerapannya pada PT Bahana Artha Ventura, serta menganalisis salah satu perjanjian modal ventura yaitu Perjanjian Pembiayaan dengan Pola Bagi Hasil antara PT Bahana Artha Ventura dan PT X sebagai perusahaan pasangan usahanya, dengan menggunakan metode penelitian yuridis-normatif.
Venture capital is one of the form of financing, particularly targeted for the micro, small, and medium enterprises. In Indonesia, venture capital is conducted by venture capital companies, which are categorized as financial institutions. One of the venture capital companies in Indonesia is PT Bahana Artha Ventura. This thesis examines venture capital in general and its practice in PT Bahana Artha Ventura. This thesis also analyzes a venture capital contract in the form of Revenue Sharing Financing Agreement between PT Bahana Artha Ventura and PT X as its investee company, using normative-juridical research methods."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S56179
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Veronica
"Indonesia sebagai negara berkembang memiliki keterbatasan dana dalam negeri dan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengolah kegiatan di bidang eksplorasi sumber daya alam, terutama kegiatan operasi pertambangan, yang bersifat padat modal, padat karya, sarat teknologi, sarat (high cost, high tech, dan high risk. Oleh karena itu peranan investor asing sangat dibutuhkan untuk mengolah dan mengeksplorasi potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pemerintah mengundan investor asing melaui kontrak kerjasama, dimana didalamnya diatur hak dan kewajiban antara investor dan pemerintah. Pada tahun 1982 Pemerintah dengan PT Kaltim Prima Coal menandatangani Perjanjian Karya Pengusahaan Tambang Batubara (PKP2B). Salah satu kewajiban investor yang diatur dalam PKP2B tersebut berkaitan dengan promosi kepentingan nasional adalah divestasi saham/indonesianisasi saham. Namun dalam pelaksanaannya ternyata tidak mudah dan berlarut-larut antara lain dikarenakan keinginan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur yang ingin memiliki 51% saham PT KPC sampai dengan Transaksi akuisisi off shore PT Bumi Resources terhadap saham induk PT KPC. Penundaan tersebut tentu saja sangat merugikan pihak Indonesia, karena dengan semakin tertunda investor semakin banyak menarik keuntungan dari kekayaan alam Indonesia . Dengan semangat jiwa otonomi daerah Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur dimana sumber daya alam yang dikeruk berasal dari Kalimantan Timur berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah memiliki otonomi seluas-luasnya atas kekayaan alam di daerahnya, sehingga berhak untuk mendapatkan prioritas dalam divestasi tersebut. Transaksi off shore PT BR terhadap saham induk PT KPC tersebut pun tidak dapat menghilangkan kewajiban PT KPC untuk melaksanakan divestasi saham sesuai dengan PKP2B, karena PT KPC tetap berstatus PMA dan mandiri terlepas dari induknya yakni PT BR, meskipun PT BR adalah Badan Hukum Indonesia.
Indonesia as a development country is lack of capital, knowledge, and technology to explore its natural resources, especially in mining operation. Mining operation characteristic is high cost, high tech, dan high risk. Therefore foreign investor role in Indonesia is needed to process and explore Indonesia’s natural potential. The Government of Indonesia invites foreign investors by joint venture contract, in the contract there were ruled the rights and the obligations beetween investors dan the government of Indonesia. In 1982 the government of Indonesia with PT Kaltim Prima Coal signed Coal Contract of Work. One of the obligation of PT KPC as a contractor in the contract in connection with promoting the national interest is divestment share to the Indonesian/Indonesianisation share. However the implementation is not easy, because of the willingness of PT KPC postpone it, the demand of the Government Province of Kalimantan Timur who wants 51% share of PT KPC until the off shore acquitition transaction of PT Bumi Resources to hold 100% share of PT KPC’s holding in Caymand Island. Posponing it could disadvantage the Indonesian, because the investor could take more advantages from Indonesia’s natural resources which in Indonesian Constitution year 1945 article 33 Indonesian Natural Resources authorized by Indonesian Government for the welfare of Indonesian people. With the spirit of autonomy the Government Province of Kalimantan Timur who has the natural resources and where the exploration and exploitation of PT KPC takes place, by the Law No. 32 year 2004 about provincial autonomy, is given wider autonomy on its natural resources in its area, so that the Government Province of Kalimantan Timur has the right to get priority in the divestment obligation of PT KPC. The off shore acquitition transaction PT BR doesn’t erase the obligation of PT KPC in implementing the divestment policy as ruled by ariticle 26 in the Coal Contract of Work altough PT BR is an Indonesian participant."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mia Noni Yuniar
"Perusahaan penanaman modal asing yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing 'UU 1/1967' tetap dibebani dengan kewajiban divestasi saham, walaupun Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal 'UU 25/2007' telah mencabut UU 1/1967 dan tidak mengatur mengenai divestasi saham. Salah satunya adalah PT X sebagai perusahaan penanaman modal asing yang berdiri pada tahun 1987 dan bergerak di bidang usaha industri bahan kimia khusus untuk kertas dan perdagangan besar minyak pelumas. PT X memiliki kewajiban divestasi saham yang telah jatuh tempo dan tidak dapat mengajukan izin usaha di BKPM hingga kewajiban divestasi saham dilakukan.
Tesis ini membahas mengenai dasar hukum PT X tetap harus melaksanakan kewajiban divestasi saham walaupun UU 25/2007 sudah tidak mengatur mengenai divestasi saham, pelaksanaan kewajiban divestasi saham pada PT X serta peranan notaris dalam pelaksanaan kewajiban divestasi saham pada PT X. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peraturan pelaksanaan dari UU 1/1967 tetap berlaku berdasarkan teori pencabutan peraturan perundang-undangan dan teori ketentuan peralihan, pelaksanaan kewajiban divestasi saham PT X telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan syarat yang ditentukan oleh BKPM serta peranan notaris dalam hal ini adalah melakukan waarmerking atas keputusan sirkuler, membuat akta pernyataan keputusan para pemegang saham dan memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas perubahan pemegang saham PT X. Sebaiknya ketentuan divestasi saham juga diatur dalam UU 25/2007 dan dilakukan pemberitahuan oleh BKPM kepada perusahaan penanaman modal asing minimal 6 enam bulan sebelum jangka waktu kewajiban divestasi saham berakhir.
Any foreign investment company established under the Law Number 1 of 1967 concerning Foreign Investment ldquo Law 1 1967 rdquo still has obligation to divest its shares, even though the Law Number 25 of 2007 ldquo Law 25 2007 rdquo concerning Investment has revoked the Law 1 1967 and does not longer regulate a divestment. PT X as a foreign investment company was established in 1987 and engages in industry of specialty chemicals for paper and large scale trading of lubricants oil. PT X has lapsed obligation to divest its shares therefore it cannot apply its business license in BKPM until it fulfills the obligation. This thesis discusses the legal basis for PT X to implement the obligation to divest its shares although the Law 25 2007 does not regulate concerning divestment, the implementation of obligation to divest its shares in PT X as well as the role of the notary in this matter. This study uses normative juridical. Based on the research results, the implementation regulations of Law 1 1967 remain in force based on the theory of revocation of legislation and theory of transitional provisions, implementation of the obligation to divest its shares in PT X has been conducted in accordance with the procedures and conditions set by BKPM and the role of the notary in this case was registering waarmerking a circular resolution, preparing a deed of statement of shareholders resolution and notifying the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on the changes of the shareholders of PT X. Provision of divestment should also be stipulated in the Law 25 2007 and BKPM should notice to any investment foreign companies at least 6 six months before the term of the obligation to divest its shares lapsed."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
T47329
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Mohamad Syahmirza Irsan N.
"Untuk memudahkan usaha restrukturisasi perusahaan maka BPPN membentuk perusahaan-perusahaan induk (holding companies) dan ke dalam perusahaan induk tersebut telah dialihkan kepemilikan atas perusahaan dan asset milik para konglomerat yang telah disetujui untuk diserahkan kepada pemerintah sebagai jaminan dari utang-utang konglomerat kepada pemerintah. Salah satu perusahaan induk tersebut adalah PT Holdiko Perkasa (Holdiko) yaitu perusahaan induk yang dibentuk sebagai vehicle BPPN untuk menampung asset eks milik Grup Salim.
Calon investor yang berminat untuk membeli asset-aset eks milik Grup Salim dapat langsung membelinya melalui Holdiko, dalam hal ini pembelian tersebut dapat mengakibatkan pihak tersebut mempunyai kemampuan baik langsung maupun tidak langsung untuk mengendalikan perusahaan tersebut. Jika perusahaan yang mengalami perubahan pengendalian tersebut adalah perusahaan terbuka maka berdasarkan peraturan Bapepam No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, ditentukan bahwa pihak yang melalui pembelian atas 25% atau lebih saham suatu perusahaan terbuka atau pengendali baru wajib melakukan penawaran tender untuk seluruh sisa saham atau efek bersifat ekuitas lainnya perusahaan tersebut. Tetap terdapat pengecualian yang ditentukan dalam Peraturan Bapepam No. I3X.H.1 tersebut jika transaksi yang dimiliki danlatau dikuasai badan atau lembaga pemerintah atau egara dalam hal ini BPPN, sehingga ketentuan penawaran tender tidak berlaku.
Yang menjadi permasalahan disini adalah jika terjadi pembelian saham atau efek bersifat ekuitas lainnya melalui Holdiko. PenuIis melihat bahwa terdapat dualisme penafsiran atas ketentuan yang berlaku tersebut. Sehingga bagaimanakah penerapan yang harusnya terjadi pada transaksi tersebut, apakah terkeria pengecualian dari penawaran tender atau tidak."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T19836
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Mayangsari Dian Irwantari
"Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengevaluasi penetapan harga transfer jasa dan material antar unit galangan di PT DKB dan akibat dari penetapan harga transfer tersebut terhadap profitabilitas perusahaan secara keseluruhan dan unit-unit galangan pada perusahaan tersebut. Penelitian untuk skripsi ini berupa studi kasus yang membandingkan teori dan praktek, serta studi kepustakaan, observasi, dan berupa tanya jawab dengan pihak yang berwenang di perusahaan tersebut. Dari hasil penelitian terlihat bahwa penetapan harga transfer yang selama ini terjadi pada PT DKB belum sempurna. Selama ini penetapan harga masih dilakukan baik oleh kantor pusat maupun unit-unit pusat laba yang melakukan transfer, dan masing-masing pusat laba diharuskan untuk melakukan transfer antar unit. Seharusnya penetapan harga transfer ini dilakukan oleh kantor pusat, agar terjadi keseragaman harga dan agar penilaian kinerja dapat lebih mudah, dan wewenang manajer unit pusat laba adalah menentukan apakah pembelian atau penjualan dilakukan antar unit atau dengan pihak luar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18927
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library