Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111521 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulparida
"Dalam pelaksanaan pelatihan 5S yang dilaksanakan di Rumah Sakit Tebet pada tahun 2011, belum ditemukannya data mengenai seberapa besar tingkat keberhasilan atas pelatihan tersebut terhadap harapan dari manajemen Rumah Sakit Tebet. Berdasarkan kondisi tersebut dilakukan penelitian kualitatif deskriptif untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pelatihan 5S di Rumah Sakit Tebet tahun 2011.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pelatihan belum dilakukan kegiatan evaluasi pasca pelatihan. Untuk melihat reaksi peserta pelatihan belum dilakukan kegiatan umpan balik dengan pemberian kuesioner kepada peserta. Untuk kedepannya, dalam menilai seberapa signifikan peningkatan pengetahuan sebaiknya menggunakan sistem pre dan post test.
Rumah Sakit Tebet sebaiknya melakukan kegiatan evaluasi pasca pelatihan untuk melihat reaksi, pembelajaran, perubahan perilaku dan pengawasan terhadap kepada karyawan setelah mendapat pelatihan untuk melihat hasil yang diberikan karyawan atas pelatihan 5S dilaksanakan Rumah Sakit Tebet.

In the implementation of 5S training conducted at Tebet Hospital in the year 2011, Have not found data the extent of the success training agains the expectations of Tebet Hospital management. Under these conditions, descriptive qualitative research conducted to find out the description implementation of 5S training at Tebet Hospital in 2011.
The results showed that in the implementation of training activities have not been carried out post-training evaluation. To see the reaction of the trainee feedback activity has not been done by administering questionnaires to the participants. For the future, in assessing how significant increase in knowledge should be using pre and post test.
Tebet hospital should conduct post-training evaluation to see the reaction, learning, behavior modification and supervision of employees after training to see the results given above employee training implemented 5S in Tebet Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arinahaq
"Dalam laporan pencapaian mutu 2010 Urusan Diklat, persentase kesesuaian kualifikasi ketenagaan belum mencapai 80%. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dilakukan penelitian kualitatif deskriptif untuk mengetahui pelaksanaan analisis kebutuhan pelatihan yang dilakukan Urusan Diklat RS Hermina Depok (RSHD) tahun 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menentukan kebutuhan pelatihan, belum berdasarkan Training Needs Analysis. Dalam menentukan calon peserta pelatihan tidak berdasarkan tes psikologis. Untuk kedepannya, RSHD sebaiknya melakukan analisis kebutuhan pelatihan yang meliputi analisis organisasi, analisis pekerjaan/tugas dan analisis pribadi serta dalam menentukan calon peserta pelatihan mengacu pada hasil tes psikologis. Evaluasi pasca diklat juga sebaiknya dilakukan agar dapat mengukur pelaksanaan dari pelatihan tersebut.

In a 2010 report the achievement of quality Education and Training Affairs, the percentage of suitability qualified workforce has not reached 80%. Under these conditions, then conducted a descriptive qualitative research to find out training needs analysis conducted Affairs Training Hermina Depok Hospital (RSHD) in 2011. The results showed that in determining training needs, not based on the Training Needs Analysis. In determining candidates for training is not based on psychological tests. For the future, RSHD should conduct a training needs analysis that includes organizational analysis, job analysis / job and personal analysis and in determining candidates for training based on the results of psychological tests. Posttraining evaluation should also be done in order to measure the implementation of the training."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fithri Foenna
"ABSTRAK
Penelitian ini memfokuskan kajian dalam pada bidang pendidikan dan pelatihan In House Training yang dilaksanakan di RSUD Tarakan Jakarta dan baru berjalan sekitar 2 tahun. Dalam proses penelitian ini, pelaksanaan diklat dilihat dari awal perencanaan diklat hingga pelaksanaan diklat tersebut.Selain itu penelitian ini juga ingin melihat bagaimana pelaksanaan diklat selama 2 tahun belakangan ini peneliti juga ingin mnegetahui kendala-kendala apa saja yang tejadi di dalam proses pelaksanaannya dan kendala yang dihadapi oleh penyelenggara diklat dalam pelaksanaan diklat In House Training. Untuk mengetahui obyektifitas pelaksanaan diklat In House Training tersebut, dilakukan wawancara, studi dokumen serta mempelajari dokumentasi yang telah tersedia sebagai data penelitian. Penelitian ini menggunakan metode post-postivis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan studi dokumen. Hasilnya adalah Bidang Pendidikan dan Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan menerapkan pendidikan dan pelatihan diklat In House Training untuk mengefisiensikan anggaran yang ada walaupun belum dapat berjalan secara efektif dan masih banyak terdapat hambatan. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh KSP Pendidikan dan Penelitian agar diklat In House Training dapat berjalan lebih baik. Seperti instruktur tetap widyaiswara, sarana dan prasarana yang lebih baik dan lain sebagainya. Ada dua hambatan di dalam penyelenggaraan diklat In House Training di RSUD Tarakan yang ditemukan yaitu hambatan sumber daya manusia trainer atau instruktur dan anggaran. Pada masa yang akan datang diharapkan RSUD Tarakan mampu menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan atau diklat agar dapat melayani pasien lebih baik.

ABSTRACT
This study focuses on the study of human resources development, especially in the field of education and training of In House Training conducted in Tarakan Hospital Jakarta and has been running for about 2 years. In the process of this research, the implementation of the training is seen from the beginning of the training plan until the implementation of the training. In addition, this research also wants to see how the implementation of training for the last 2 years researchers also want to know what constraints occur in the implementation process and the constraints faced by training providers in the implementation of In House Ttraining training. To find out the objectivity of In House Training training implementation, conducted interviews, document studies and studying the documentation that has been available as research data.This research uses pure post postivist method. Data collection techniques used are in depth interviews and document studies. The result is field Education and Research of RSUD Tarakan implements education and training training In House Training to efficient existing budget although not yet can run effectively and there are still many obstacles. There are several things that must be prepared by KSP Education and Research for In House Training can run better. Such as fixed instructors widyaiswara , better facilities and infrastructure and so forth. For the next stage of innovation Pusdiklat Kemnaker not ready. There are two obstacles in the implementation of In House Training in Tarakan Hospital which is found that is the obstacles of human resources trainer or instructor and budget. In the future Tarakan Hospital is expected to be able to prepare qualified human resources who have followed the education and training or training in order to serve patients better. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Permatasari
"Penelitian ini membahas mengenai analisis pengelolaan pelatihan di Bagian Pendidikan dan Penelitian RSUP Fatmawati Jakarta Tahun 2011. Analisis pengelolaan pelatihan diteliti berdasar pada siklus penyelenggaraan pelatihan yaitu tahap identifikasi kebutuhan pelatihan, tahap perencanaan dan perancangan pelatihan, tahap pengembangan materi pelatihan, tahap pelaksanaan pelatihan dan tahap evaluasi pelatihan dimana masing-masing tahap mempunyai komponen tersendiri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi, dan telaah data sekunder.
Penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pelatihan belum berjalan secara optimal berdasarkan siklus penyelenggaraan pelatihan. Dalam melakukan pengelolaan pelatihan, penyelenggara menghadapi banyak tantangan seperti belum menerapkan TNIA dalam melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan, belum mempunyai pedoman pelatihan, kurang koordinasi antar unit kerja, belum menyediakan modul pelatihan, instruktur pelatihan kurang kompeten dalam penyampaian materi pelatihan, instruktur pelatihan tidak melakukan kontrak belajar dan identifikasi kebutuhan terhadap peserta pelatihan, tidak adanya laporan evaluasi pelatihan yang meliputi evaluasi penyelenggaraan dan instruktur pelatihan.

This study discusses the analysis of management training in the Department of Education and Research Fatmawati Hospital Jakarta in 2011. The analysis examined the training management cycle training event based on the stage of identification of training needs, planning and design stages of training, training materials development phase, implementation phase of training and training evaluation phase in which each stage has its own components. This study uses qualitative research methods with in-depth interviews, observations, and review of secondary data.
Research shows that management training has not been running optimally based cycle training event. In conducting management training, organizers faced many challenges. However, some of these challenges can be followed up with research is well. Research result seen from the results of in-depth interviews, check list guidelines, and guidelines for review of secondary data.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Innotata
"Penelitian ini berfokus pada penerapan budaya kerja yang belum dilaksanakan secara konsisten dan maksimal sehingga perlu adanya analisis kepatuhan budaya kerja di Rumah Sakit ‘Aisyiyah Bojonegoro dengan pendekatan 5S lean management. Penelitian ini bertujuan untuk dijadikan acuan Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro dalam penerapan budaya kerja dengan lean management dalam rangka melayani masyarakat seefektif mungkin. Penelitian ini merupakan penelitian mix method yang memadukan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Hasil temuan dalam penelitian ini meliputi: Kondisi budaya kerja di Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro saat ini telah melaksanakan 5S yang meliputi sort, store, shine, standardize, dan sustain. Namun dalam penerapannya masih belum maksimal sehingga perlu dilakukan penguatan. Faktor penghambat budaya kerja di Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro meliputi kurangnya kesadaran karyawan, belum adanya standardize work dan SOP budaya kerja, dan kurangnya edukasi karyawan. Faktor pendukung budaya kerja di Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro meliputi fasilitas dan memiliki team khusus budaya kerja. Dalam implementasi Sort masih sangat rendah dengan angka kepatuhan yang hanya 35%. Sedangkan untuk variabel Store 50.4% patuh, 49.6% tidak patuh. Untuk variabel Shine dan standardize lebih banyak yang tidak patuh. Pada variabel sustain hampir semua responden tidak patuh. Variabel yang berpengaruh/ berhubungan dengan kepatuhan budaya kerja adalah Fasilitas, SDM dan SOP dimana yang paling berpengaruh adalah variabel fasilitas dengan p value < 0.0001 (OR = 7.3).

This research focuses on the implementation of a work culture that has not been implemented consistently and optimally, so it is necessary to analyze of work culture compliance at 'Aisyiyah Bojonegoro Hospital with the 5S lean management approach. This study aims to be used as a reference for Aisyiyah Bojonegoro Hospital in implementing a work culture with lean management in order to serve the community as effectively as possible. This research is a mixed-methods study that combines qualitative and quantitative research. The findings in this study include: The current working culture conditions at Aisyiyah Bojonegoro Hospital have implemented 5S which includes sort, store, shine, standardize, and sustain. But in its implementation it is still not optimal so it needs to be strengthened. Factors inhibiting work culture at Aisyiyah Bojonegoro Hospital include lack of employee awareness, lack of standardized work and work culture SOPs, and lack of employee education. Factors supporting work culture at Aisyiyah Bojonegoro Hospital include facilities and having a special work culture team. The implementation of Sort is still very low with a compliance rate of only 35%. Whereas for the Store variable 50.4% complied, 49.6% did not comply. For Shine and standardize variables, there are more that don't comply. In the sustain variable, almost all respondents did not comply. The variables that influence/relate to work culture compliance are facilities, HR and SOP where the most influential variable is the facility variable with a p value <0.0001 (OR = 7.3)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Murniati H. S.
"Pada penelitian ini dibahas tentang rencana program pendidikan dan pelatihan karyawan Rumah Sakit Bogor Medical Center untuk tahun 2013-2014 menuju Hospital Service Excellence. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada tiga orang informan serta telaah data sekunder. Hasil penelitian menyarankan bahwa perencanaan program pelatihan dapat lebih efektif jika mengikuti konsep tahapan program pelatihan dari Tovey dengan lebih tajam pada identifikasi kebutuhan pelatihan dan mengembangkan Unit Diklat agar berfungsi aktif dalam perencanaan yang mendukung pengembangan SDM RS Bogor Medical Center.

In this study discussed about the plan educational programs and employee training Bogor Medical Center Hospital for the years 2013-2014 towards Hospital Service Excellence. This study is a qualitative research by conducting in-depth interviews to three informants and review of secondary data. The results suggest that the planning of the training program can be more effective if it follows the concept stages of a training program by Tovey with sharper identifying training needs and develop Education and Training Unit that is active in supporting the development of human resource planning Bogor Medical Center Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah Setia Puspita
"Skripsi ini membahas mengenai analisis kebutuhan tenaga di Unit Pelatihan dan Pengembangan RS. Tebet tahun 2011 dengan metode Workload Indicator of Staffing Need (WISN). Metode ini digunakan untuk menghitung jumlah optimal tenaga berdasarkan beban kerja pegawai. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen ketenagaan. Pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi dilakukan dengan teknik sampling setiap sepuluh menit sekali selama waktu kerja, selama 6 hari kerja dengan melakukan wawancara mendalam kepada pegawai Unit Pelatihan dan Pengembangan. Data sekunder diperoleh dari data di Unit Pelatihan dan Pengembangan RS. Tebet.
Dari pengamatan terhadap pola kegiatan staf diperoleh hasil bahwa penggunaan waktu produktif pegawai di Unit Pelatihan dan Pengembangan RS. Tebet adalah sebesar 67,47 %, sebesar 19,61 % digunakan untuk kegiatan tidak produktif dan penggunaan waktu untuk kegiatan pribadi sebesar 12,92 %. Berdasarkan data primer dan data sekunder yang berhasil dikumpulkan, setelah diolah dengan menggunakan metode WISN, diperoleh kesimpulan bahwa jumlah optimal kebutuhan tenaga di Unit Pelatihan dan Pengembangan RS. Tebet adalah sebanayak 2 orang. Jumlah ini sama dengan jumlah staf yang ada saat ini.

This paper discuses the analysis of manpower needs in The Training and Development Unit og the hospital Tebet in 2011 with the method of Workload Indicators of Staffing Need (WISN). This method is used to calculate the optimal amount of labor based on the workload of employees. This study is a qualitative study with the observation, indepth interviews and document review work force. Primary data collection through observations made with the technique of sampling every ten minutes or so during work time, for 6 day by conducting in-depth interviews to employees Training and Development Unit. Secondary data obtaines from the data in the Training and Development Unit.
From the observation of staff activity patterns obtained from the data in the Traing and Development Unit is aqual to 67,47 %, amounting to 19,61 % is used for non productive activities and the use of time for personal activities amounting to 12, 92 %. Based on primary data and secondary data collection, when processed by using the WISN method, the conclusion that the optimal amount of energy needs in the Training and Development Unit of the hospital Tebet as many as 2 people. This amount is equal to the number of staff present.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Janatun Rahayu
"Pada tahun 2011, terdapat permasalahan di unit logistik Rumah Sakit (RS) Yadika Pondok Bambu, antara lain ketidaksesuaian antara data fisik dengan data tertulis, terdapat penumpukan beberapa jenis barang umum, dan terdapat kekosongan beberapa jenis barang tersebut di gudang logistik. Hal tersebut terkait dengan fungsi pengendalian barang umum logistik dimana fungsi pengendalian logistik seharusnya dapat dilaksanakan dengan baik agar tercipta efisiensi dalam penyelenggaraan kebutuhan barang umum logistik untuk mendukung pelayanan kesehatan di RS.
Berdasarkan kondisi tersebut, dilakukan penelitian kualitatif untuk menggambarkan pelaksanaan pengendalian barang umum di unit logistik RS Yadika Pondok Bambu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran pengendalian barang umum logistik sudah cukup baik. Namun, masih terdapat kekurangan pada kegiatan pencatatan, proses pengadaan, proses pendistribusian, dan proses penghapusan barang umum logistik. Untuk kedepannya, unit logistik RS Yadika Pondok Bambu sebaiknya melakukan pencatatan secara day to day, membuat surat perjanjian kerjasama dengan supplier, memperbaiki koordinasi dengan unit lain, dan melakukan penghapusan dengan rutin bila diperlukan.
In 2011, there were problems in the logistics unit of Yadika Pondok Bambu Hospital, namely discrepancies between the physical data with written data, there was a buildup of some kind of public goods, and there were several types of goods are gaps in warehouse logistics. This is related to the control functions of public goods logistics where logistics control functions should be implemented properly in order to create efficiencies in the operation of public goods logistics requirements to support health services in hospitals.
Under these conditions, conducted qualitative research to describe the implementation of the public goods control in logistics unit in Yadika Pondok Bambu Hospital. The results showed that the overview of public goods control in logistics unit is good enough. However, there are still deficiencies in record keeping activities, the procurement process, distribution process, and public goods logistics process of elimination. For the future, the logistics unit in Yadika Pondok Bambu Hospital should keep recording for day to day, made a cooperation agreement with suppliers, improving coordination with other units, and perform the routine removal when needed.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kumolo Retno Kusumo Mapata Siwi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis sistem informasi pada Sub Bagian Kepegawaian yang sedang berjalan saat ini. Selian itu analisis sistem yang dilakukan untuk dapat mengetahui kebetuhan akan user serta untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada Sub Bagian Kepegawaian Rumah Sakit Umum Daerah Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan pada penelitian ini menggunakan 3 desain penelitian yaitu dengan telaah dokumen, wawancara mendalam dan observasional partisipasi dengan 3 orang informan yang terlibat dalam pengembangan sistem informasi monitoring dan evaluasi pelatihan.
Berdasarkan hasil penelitian ini merupakan analisis pengembangan sistem yang sedang berjalan saat ini dan dapat diajukan suatu perancangan sistem yaitu Perancangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelatihan di Sub Bagian Kepegawaian Rumah Sakit Umum Daerah Bekasi. Diharapkan dengan adanya analisis pengembangan sistem ini dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat yang berguna bagi pihak internal dan eksternal rumah sakit serta dapat meningkatkan pelayanan yang berujung pada kepuasan pasien.

ABSTRACT
This study aims to analyze information systems in Sub Division of Human Resources which is currently running. In addition the system analysis performed to find out the need for the user and to learn about problems that occured in Sub Division of Human Resources General Hospital Bekasi. This study is a qualitative research and in this study used three research design is to review the documents, in depth interviews and observational participation with three informants involved in the development of monitoring and evaluation of information systems training. Based on the result of this study is an analysis of the ongoing development of current and proposed a system design can the Monitoring and Evaluation System Design Training in Sub Division of Human Resource Regional General Hospital Bekasi. Expected by the analysis of the development of this system can provide fast and accurate information that is useful for internal and external parties as well as the hospital can improve the service that leads to patient satisfaction."
Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Hasri Herdianti
"Pelatihan merupakan unsur penting untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Untuk mencapai pelatihan yang tepat guna, perlu dilakukan evaluasi guna melihat apakah pelatihan yang diberikan sudah mencapai sasaran. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil pelatihan perilaku caring yang dilaksanakan RSUD Pasar Rebo tahun 2011 terhadap perawat di unit rawat inap.
Penelitian ini bersifat kuantitatif. Kuesioner evaluasi diberikan pada 12 responden perawat unit rawat inap yang ikut pelatihan perilaku caring dan 83 responden pasien di ruang perawatan untuk mengetahui penerapan perilaku caring perawat di tempat kerjanya.
Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa sebagian peserta pelatihan dari unit rawat inap memberikan penilaian baik untuk evaluasi reaksi kecuali pada aspek fasilitas. Pengetahuan peserta meningkat pada evaluasi belajar. Namun pada evaluasi perilaku, sebagian peserta menunjukkan hasil kurang caring, begitu pula persepsi dari pasien.

Training is an essential element to improve the competence of employees in performing their works. In order to achieve appropriate training, it should be evaluated to see whether the training has reached the target. Therefore, this study aims to evaluate the outcome of caring behaviour training that conducted by Pasar Rebo general hospital in 2011 against inpatient units nurses.
It's quantitative research. Evaluation questionnaires given to 12 respondents of inpatient unit nurses who take the training and 83 respondents of inpatient unit patients to know the implementation of nurses caring behaviour in the workplace.
Based on researches, result show that some trainees give a good assessment for the evaluation of the reaction except in facitiies aspect. Participants's knowledge was increased on the learning evaluation. But in the behavioural evaluation, half of perticipants showed less caring as well as perception of patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>