Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136877 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Antaresa Hendita
"ABSTRAK
Produsen harus selalu menjalin komunikasi pemasaran mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap sikap sedikit banyak guna produknya,karena mempengaruhi perilaku konsumen konsumen terhadap suatu produk terjalin antara produsen dapat mengetahui telah Melalui komunikasi pemasaran yang produsen dan konsumen ini, bagaimana mempengaruhi sikap konsumen yang diketahui ini hingga dapat mendorong konsumen berperilaku positif terhadap produknya. Asuransi jiwa merupakan salah satu bentuk produk yang menawarkan jasa proteksi bagi kehidupan finansial keluarga di masa depan jika kepala keluarga meninggal pada usia dini . Tindakan mengasuransikan diri sebenarnya merupakan tindakan berjaga-jaga jika terjadi hal hal yang tak diinginkan pada kepala keluarga sehingga keluarga tidak akan telantar secara finansial di depan. Namun perkembangan asuransi berjalan sangat lamban yang sedikitnya jumlah pemegang polis ( sekitar 2% dari jumlah penduduk),padahal bila dilihat melalui kemampuan ekonomi jumlah penduduk yang mampu 'membeli' asuransi jiwa adalah 20% ,yakni yang berada pada lapisan kalangan masa jiwa di Indonesia dibuktikan dengan masih sekitar ekonomi menengah ke atas. Hal ini yang mendorong untuk penulis untuk bagaimana sikap kalangan menengah ke harapan hasilnya akan meneliti atas terhadap asuransi jiwa, dengan memberikan masukan yang berarti bagi usaha asuransi jiwa mengenai bagaimana mempengaruhi sikap konsumen (mengubah negatif dan mendorong sikap yang netral) nyata positif melalui strategi sikap yang menjadi tindakan yang pemasaran yang lebih mengena. ini sengaja mengambil lokasi di esreal Jakarta Selatan sebagai daerah Penelitian estate Pondok Indah penelitian , karena berdasarkan observasi lapangan diketahui bahwa penduduk real estate.Pondok Indah berada pada tingkat ekonomi menengah ke atas. Sampel yang ditarik secara random dari daftar penghuni real estate Pondok Indah ini berjumlah 234 orang, yang terdiri dari tiga golongan responden yakni 108 responden non polis, 88 responden pemegang polis dan 38 responden bekas pemegang polis. Pengumpulan data lapangan dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden serta ditunjang dengan wawancara mendalam dengan beberapa orang responden dari masing-masing kelompok. Sikap terhadap asuransi jiwa diukur melalui 4 buah pemegang dilakukan aspek yakni arti kegunaan asuransi jiwa bagi konsumen, produk asuransi jiwa, pelayanan asuransi jiwa dan promosi digunakan adalah dituangkan dalam asuransi jiwa. Metode pengukuran yang Semantic Differential yang kemudian bentuk grafik. hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan sikap di antara ketiga kelompok dalam kalangan Dari menengah ke atas terhadap asuransi jiwa Secara keseluruhan terlihat bahwa pemegang polis cenderung positif , sedangkan bekas pemegang polis Ketidakjelasan sikap bersikap cenderung bersikap sebaliknya. ditunjukkan oleh non pemegang polis dengan adanya sikap cenderung netral terhadap asuransi jiwa. Walaupun demikian ada dua hal yang perlu diperhatikan yakni bahwa seluruh responden cenderung bersikap negatif terhadap pelayanan penyelesaian claia asuransi jiwa dan iklan asuransi jiwa. Lebih jauh lagi penulis akan meneliti tentang kecenderungan berperilaku (intensi) dari responden bekas polis dan non pemegang polis, oleh menyatakan bahwa walaupun orang biasanya pemegang karena ada teori yang berperilaku sesuai dengan 6ikapnya namun adakalanya orang berperilaku berbeda dengan sikap yang dimilikinya. dari responden non pemegang polis diukur yang diperoleh responden dalam menjawab pertanyaan mengenai kesediaan mengikuti asuransi jiwa . Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Intensi dari skor beberapa responden bekas pemegang polis dan non pemegang polis terdapat perbedaan antara sikap dengan intensinya. Namun jelas terlihat bahwa responden yang bersikap negatif akan berintensi negatif terhadap asuransi jiwa. Selanjutnya penulis juga akan antara sikap dengan daur keluarga menggambarkan kondisi keluarga,yakni usia kepala keluarga, jumlah anak yang yang meneliti hubungan hidup keluarga.Daur hidup yang ada pada suatu ditanggung, penghasilan dan pengeluaran mengungkapkan lebih lanjut kondisi finansial dan kebutuhan dalam keluarga yang bersangkutan . Hal-hal besar ini terlihat kaitannya dengan unsur-unsur yang penulis anggap dapat menjadi bahan pertimbangan 'pembelian' asuransi jiwa, yakni tingkat resiko kematian, beban hidup di depan dan kemampuan membayar premi secara teratur. Variabel daur hidup keluarga diukur dari masa usia jumlah anak yang ditanggung, dan penghasilan responden ,yang kemudian responden akan dikelompokkan ke berdasarkan responden, masing-masing tahapan daur hidup kondisi yang mencirikan setiap tahapan dalam daur hidup dalam keluarga. Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan salah satu tes statistik non parametrik yakni Tau B Kendali. Hasil perhitungan Tau B dengan menggunakan program SPSS menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara 6ikap non pemegang polis dan daur hidup Demikian juga terdapat hubungan antara intensi berperilaku dengan daur hidup, matang daur hidup keluarga, semakin negatif sikap dan untuk berperilaku terhadap asuransi jiwa. Disini juga terlihat bahwa sikap dan intensi yang positif Artinya bahwa semakin intensinya terhadap asuransi jiwa banyak dimiliki oleh responden pada daur hidup pertama dan kedua."
1990
S9048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Wahyono
"
ABSTRAK
Drainase, merupakan suatu usaha pengeringan kelebihan air pada daerah permukaan dari hujan yang jatuh ke permukaan jalan dan daerah sekitamya dengan maksud mempersingkat waktu kontaknya dengan konstruksi perkerasan.
Pembangunan terowongan pada simpang Pondoli Indah mengakibatkan terjadinya perubahan pola aliran air, torutama pada sistem drainase jalan raya.
Perubahan pola aliran tersebut antara lain:
- Pola aliran drainase disisikanan dan kiri jalan diarahkan ke kali Sodetan di sebelah utara dan timur area simpang.
- Saluran yang memotong simpang dari sebelah barat dihilangkan, karena akan mempersulit pelaksanaan konstruksi dan kurang baik dilihat dari segi estetikanya.
- Air hujan yang jatuh di daerah terowongan menuju bak penampung yang berada di bawah rumah pompa, tepatnya di area parkir Toys ?R? Us, Ialu dipompakan keIuar dengan menggunakan 4 buah pompa dan 1 pompa cadangan menuju saluran disisi jalan Sultan lskandar Muda yang kemudian diteruskanskan gravitasi menuju pembuangan akhir di kali Sodetan sebelah utara area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35574
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isti Sri Ulfiarti
"ABSTRAK
Skripsi yang berjudul Permukiman Elite di Selatan Jakarta: Sejarah Pondok Indah 1973-1991 memaparkan mengenai sejarah permukiman elite di Jakarta, khususnya di wilayah Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Pembangunan permukiman tersebut dibangun di wilayah yang telah diperuntukan sebagai permukiman, yaitu disesuaikan dengan Rencana Induk Jakarta 1965-1985.
Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui kondisi wilayah dan masyarakat setempat sebelum dibangunnya permukiman Pondok Indah. Kemudian, untuk mengetahui pula alasan pemilihan Pondok Indah dijadikan sebagai permukiman elite serta untuk mengetahui perubahan ruang yang terjadi di Pondok Indah selama kurun waktu 1973 sampai dengan 1991.
Metode penelitian yang digunakan untuk membahas skripsi permukiman Pondok Indah adalah dengan metode sejarah. Metode ini terdiri dari 4 tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan dibangunnya permukiman Pondok Indah memunculkan suatu kemewahan di wilayah pinggiran Jakarta. Wilayah yang awalnya pertanian dan perkampungan berubah menjadi permukiman yang dihuni oleh masyarakat kalangan menengah ke atas dengan beragam fasilitas berstandar internasional. Mereka yang menghuni Pondok Indah secara ekonomi memiliki penghasilan besar, hal tersebut dapat terlihat dari pekerjaan masyarakatnya, seperti pejabat dan pengusaha. Permukiman Pondok Indah selain melambangkan suatu kesejahteraan masyarakat Jakarta di satu sisi, di lain pihak juga menunjukan suatu kesenjangan sosial pada masyarakat asli yang tanahnya digusur untuk pembangunan permukiman tersebut dan kehadirannya berdampak terhadap ekonomi dan sosial masyarakat sekitarnya.

ABSTRACT
This thesis is entitled Elite Settlements in South of Jakarta: History of Pondok Indah in 1973-1991. It describes the history of elite settlements in Jakarta, especially in the area of ​​Pondok Pinang, South Jakarta. Construction of the settlement was built in areas that had been designated as a settlement, which was adapted to the Master Plan Jakarta 1965-1985.
The thesis purpose is to analysing the condition of the region and the local community before the construction of settlements Pondok Indah. This thesis also find the reason why Pondok Indah turn to the elite settlement and the massive change that happened in Pondok Indah during the 1973-1991 period.
This research used the historical method that consist of 4 steps: heuristics, criticism, interpretation, and historiography.
The results showed that the construction of settlements Pondok Indah caused a luxury in the outskirts of Jakarta. The area that previously was agriculture and the village turned to be elite settlement inhabited by upper middle class society. Pondok Indah society have high income, it can be proved from their job. They occupy position as government official and businessmen. However, the existence of Pondok Indah Settlement has an impact on the life of the surrounding community. In social and economic impact of the development of Pondok Indah imply an established life of the higher class people of Jakarta, but on the other side, also shows a social gap in the indigenous people whose land is evicted for the construction of these settlement."
2017
S68953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Totok Soediyarto
"Tesis ini mengkaji masalah pelaksanaan pengamanan Mall Pondok lndah oleh satuan pengamanan (Satpam), yang merupakan studi kasus Community Policing di Mall Pondok lndah Jakarta Selatan.
Kajian datam tesis ini tetah berhasit mengangkat 4 (empat) hal pokok dari pelaksanaan pengamanan Mall Pondok ofeh Satpam.
Pertama : prinsip falsafah dan strategi Community Policing yang dilakukan oleh aparat Kepolisian bersama-sama tokoh masyarakat yang dalam hal ini manajer/pimpinan Mall Pondok lndah merupakan kerjasama cara baru dan kebebasan berfikir yang kreattf dalam mendukung proses pelaksanaan tugas Polisi dengan membentuk Satuan Pengaman (Satpam) untuk memecahkan masalah kejahatan dan mencari penyelesaian masalah serta menangani kepentingan yang mungkin terjadi dl lingkungan Mall Pondok lndah.
Kedua : prinsip pembentukan Polisi Tipe Baru yaitu Community Policing Officer (CPO) I agen pemolisian masyarakat (Polri} yang pelaksanaan tugasnya bersifat sambang (menyambangi) dan pembinaan teknis bila dipertukan datam petaksanaan tugas Satpam yang bersifat koordinatif tanpa mengganggu kemandirian dan kebebasan Satpam dalam pelaksanaan pengamanan di Mall Pondok lndah. Karena sifat tugasnya sebagai pembina Satpam.
Ketiga : Prinsip memperkenalkan hubungan baru antara aparat Kepolisian dengan masyarakat dalam Community Policing/pemolisian masyarakat, karena telah lahir I diperkenalkan kesepakatan baru antara aparat Kepolisian dengan masyarakat yang semula masyarakat apatis dan aparat Kepolisian selalu curiga menjadi saling percaya dalam wujud keberadaan Satpam, dimana masyarakat (dalam hal ini menejer Mall Pondok lndah) dengan Satpamnya dapat menangani sendiri atau mengatur sendiri dilingkungan kawasan kerjanya. Sekalipun dalam hal-hal terjadi kasus yang bersifat ringan langsung ditangani sendiri dan dalam hal-hal tejadinya kasus pidana yang biasa dan yang berat disalurkan ke aparat Kepolisian namun tidak mengurangi arti kepercayaan sama sekali kepada Satpam, bahkan turut membantu penyelesaiannya secara bertanggung jawab.
Keempat: prinsip mencoba menyeimbangkan ketrampilan dan inovasi teknologi yang dimiliki, namun tetap percaya bahwa tidak ada yang lebih baik dari pada upaya manusia yang mengabdi dengan masyarakat dan bekerja sama dalam menanggulangi permasalahan masyarakat. Dalam hal ini nampak sewaktuwaktu kegiatan Satpam disertakan dalam tugas Kepolisian dan sebaliknya pihak aparat Kepolisian sering diminta bantuannya oleh Mall Pondok lndah dalam pelaksanaan pengamanan yang dilakukan oleh Satpam dalam rangka mendukung kepentingan yang diperlukan sewaktu-waktu.
Adanya keempat prinsip dalam Community Policing/pemolisian masyarakat yang terwujud dalam kegiatan-kegiatan pelaksanaan pengamanan Mall Pondok lndah oleh Satpam maka tujuan penelitian telah dilaksanakan, dan bahwa ; benar kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Satpam dalam pelaksanaan pengamanan di Mall Pondok lndah adalah merupakan model operasional pemolisian masyarakat (Community Policing) yang paling cocok untuk pelaksanaan pengamanan di Mall Pondok lndah, seperti yang disajikan oleh Trojanowicz dan Buequeroux pada prinsip 1 ,3,5 dan 8 (1990 a: xiii, xiv, xv) dalam bukunya "Community Policing A Contemporary Perspective"."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Sapaat
"Perawat yang bekerja di unit khusus seperti di ruang operasi memiliki beban kerja yang tinggi, hal ini dapat menjadi sumber stres kerja bagi perawat di ruang operasi, Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres kerja yang dialami oleh perawat di ruang operasi Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan, Pengambilan Sampel pada penelitian ini adalah total sampling populasi yaitu sebanyak 69 responden. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat stres kerja di ruang operasi RSPI Pondok Indah Jakarta Selatan dan RSPI Bintaro Jaya, responden perawat yang mengalami tingkat stres sedang menempati urutan tertinggi dengan jumlah 65 orang dengan presentase 94.2%. menempati urutan ke dua tingkat stres yang terjadi di ruang operasi Rumah Sakit tersebut adalah dengan kategori tingkat stres berat yaitu sebanyak 3 orang 4.4%, dan minoritas tingkat stres yang dialami di ruang operasi Rumah Sakit tersebut adalah dengan kategori tingkat stres ringan yaitu sebanyak 1 orang 1.4%. dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan untuk Rumah Sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pekerjaan perawat yang mencakup aspek biopsikososial dan spiritual yang tentunya memiliki tingkat stres dengan kategori tinggi, agar lebih memperhatikan dampak psikologis dari pekerjaan khususnya perawat di ruang operasi dengan demikian perawat dapat bekerja secara optimal dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien.

rses working in special units such as in the operating room have a high workload, this can be a source of work stress for nursing in the operating room, this descriptive research aims to identify the level of occupational stress experienced by Nurse in hospital operation Room Pondok Indah South Jakarta, sampling in this research is total population of 69 respondents. From the results of this study it can be concluded that the level of work stress in the operating room RSPI Pondok Indah South Jakarta and RSPI Bintaro Jaya, nurse respondents who experience moderate stress levels ranks highest with a total of 65 people with a percentage 94.2. Occupying the second order of stress levels that occur in the hospital operating room is by the category of severe stress levels as many as 3 people 4.4%, and the minority of stress levels experienced in the operating room of the Hospital is by the category of mild stress levels as many as 1 people 1.4%. From the results of this study, researchers suggest that for hospitals as a provider of health services to the community, nurses work that includes biopsychosocial and spiritual aspects which certainly has a high level of stress levels, so that more attention to the psychological impact of work, especially nurses in the operating room so nurses can work optimal in carrying out nursing care to patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Glen Felix
"Penelitian ini menjelaskan bahwa bahasa Inggris pada era Globalisasi ini bukan hanya sekedar pengetahuan saja. Seiring perkembangan teknologi, lembaga-lembaga pendidikan bahasa Inggris tampil dalam bentuk yang lebih eksklusif. Akibatnya, munculnya fenomena-fenomena sosial baru, yaitu seseorang tidak hanya untuk meningkatkan penguasaan bahasa Inggrisnya (pengetahuan), akan tetapi sudah menjadi sebuah gaya hidup. Lokasi penelitian ini adalah Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris Wall Street Institute di Pondok Indah Mall 1. Metode penelitian adalah studi kasus, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah pengamatan terlibat (Participant Observations), wawancara (Interviews), dan dokumentasi (Documentation). Hasil penelitian adalah Wall Street Institute telah menyediakan gaya hidup kelas menengah seperti fasilitas, pelayanan jasa, ruang yang nyaman, dan metode belajar yang modern, cepat, dan fleksibel.

The study explains that the English language in the era of globalization was not merely knowledge. As the development of technology, institutions of English language appeared in the form of the more exclusive. As a result, the emergence of new social phenomena, that a person not only to enhance the mastery of the English language (knowledge), but it has become a lifestyle. The location of the research is language education Institute United Kingdom Wall Street Institute in Pondok Indah Mall 1. Research methods are case studies, using a qualitative approach. Data collection techniques are the participant observations, interviews, and documentation. The research is Wall Street Institute provides a middle class lifestyle such as facilities, services, confident rooms, and modern learning methods, fast, and flexible."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Madina
"Rumah tangga merupakan sumber penghasil sampah terbanyak dengan komposisi sebesar 53% dari keseluruhan volume sampah yang dihasilkan di DKI Jakarta (Dinas Kebersihan DKI Jakarta, 2009). Diperlukan suatu konsep pengelolaan sampah secara terpadu yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah sedekat mungkin dari sumbernya yaitu dengan menggunakan konsep zero waste. Civitas akademik Universitas Indonesia (perancang SOP pengelolaan sampah) bekerjasama dengan Komunitas Hijau Pondok Indah, Greeneration Indonesia (Konsultan Persampahan) dengan dana CSR CIMB Niaga untuk mewujudkan pengelolaan sampah mandiri menuju zero waste di lokasi studi RT 01,06,07/RW 13 Pondok Indah. Skripsi ini bertujuan untuk merumuskan SOP (Standard Operating Procedure) pengelolaan sampah dengan pengimplementasian selama periode Maret hingga April 2012 sebagai upaya awal pengurangan jumlah timbulan ke TPST Bantar Gebang.
Berdasarkan survei timbulan di rumah dan di TPS serta hasil kuesioner dan diskusi dengan pihak warga maupun RT dan RT, maka dirumuskan SOP melalui pemilahan di sumber dan optimalisasi pengangkutan oleh petugas. Pemilahan di sumber dilakukan dengan pembagian wadah sampah disertai kantong plastik merah dan hitam kepada warga. Sampah nonorganik dimasukkan ke dalam kantong plastik merah di dalam wadah sampah nonorganik dan sampah organik dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam di dalam wadah sampah dalam rumah. Untuk optimalisasi pengangkutan, sampah nonorganik dijual ke lapak sedangkan sisa sampah dalam gerobak dibuang ke TPS.
Dari hasil pemantauan dan evaluasi visual setelah sekitar dua bulan fase awal penerapan SOP, didapatkan hasil bahwa dari ketiga RT yang dijadikan pilot project, hanya RT 06 yang memiliki tingkat peran serta masyarakat dan teknik operasional yang cukup baik tehadap implementasi SOP pengelolaan sampah. Oleh karenanya, diperlukan upaya dan strategi yang lebih mendalam, khususnya dalam sosialisasi dan penyuluhan warga untuk mencapai hasil yang optimal dalam sistem pengelolaan sampah di masa yang akan datang

Household is the biggest solid waste producer. It generates 53% of solid waste total volume in DKI Jakarta (Jakarta Sanitation Office, 2009). Integrated waste management concept that includes solid waste reducing and handling at the source, becomes a crucial need for domestic waste. Civitas academic of Universitas Indonesia (designer of solid waste management standard operating procedure) in collaboration with Green Community of Pondok Indah (local community organization), Greeneration Indonesia (Solid Waste Consultant), and a CIMB Niaga participating through the Community Social Responsibility (CSR), planned and applied independent solid waste management system toward zero waste in RT 01, 06, 07/RW 13 Pondok Indah area. The aim of this project was to plan a solid waste management standard operating procedure (SOP) with the implementation during March through April 2012 periode, as an initial effort to reduce solid waste in final disposal area (landfill).
Based on waste generation in household and local material recycling facility as well as questionnaire results and discussion with local neighborhood organization, the solid waste management SOP included separation at the source and optimize of collecting system. Separation at the source was applied by distributing the container with pack of red and black plastic bags to the residents. Inorganic waste is contained in red plastic bag and organic waste is contained in black plastic bag. To optimize solid waste collection, recyclable waste is sold to the local selling point by the trash collector, whereas the residue is discarded to the local material recycling facility.
Initial observation and evaluation after approximately two months of initial phase implementation of SOP showed that among RT 01, 06, 07 as pilot project, only RT 06 had good SOP implementation. A specific strategy in socialization will be needed to achieve the optimal result of solid waste management in the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43662
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadeak, Binur
"Kualitas pelayanan rumah sakit merupakan indikator yang menentukan citra rumah sakit yang pada gilirannya akan menentukan kesinambungan rumah sakit baik sebagai lembaga pelayanan kesehatan maupun sebagai bisnis pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan rumah sakit akan meningkat apabila kepuasan kerja dokter di rumah sakit tersebut dapat dipenuhi. Kepuasan kerja merupakan perasaan emosi yang menyenangkan setelah merasakan, mengalami dan memperoleh imbalan dari tempat kerja yang keseluruhannya berkaitan dengan faktor manajemen rumah sakit dan persyaratan yang sesuai dengan tuntutan profesi di bidang kedokteran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan kerja dokter di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta dan melihat hubungan antara karakteristik dokter dengan tingkat kepuasan kerja dokter. Karakteristik yang dikaji adalah umur, pendidikan, jenis kelamin, status dokter dan lamanya bekerja. Data diperoleh melalui survey dengan menggunakan kuesioner yang reliabilitas dan validitas telah diuji coba terlebih dahulu. Besar sampel penelitian adalah sebanyak 93 responden. Survey dilakukan dalam waktu satu minggu, sehingga data survey merupakan data "cross sectional". Metoda analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat. Analisis bivariat dilakukan dengan metoda "chi-square".
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa rata-rata tingkat kepuasan kerja dokter di RSPI sebesar 67 % , dengan prosentase yang puas sebesar 81,7 % dan berada pada gradasi puas. Dari variabel yang diteliti ternyata hanya faktor jenis kelamin dan lama kerja yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter di RSPI.
Hasil penelitian ini menyarankan untuk menyiapkan kotak saran untuk dokter tamu dan paruh waktu terutama dokter yang tidak diikutkan dalam pertemuan rutin serta untuk selalu untuk memantau dan mengevaluasi kebijakan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban.

Service quality of a hospital indicates certain image of the hospital, which in turn determines its continuity in health cervices either as an institution or a business. The service quality improves in accordance with an increase in job satisfaction of the physician at the hospital. Job satisfaction is a reflection of a good emotional feeling, resulting from involvement, experience, end recept of compensation provided by the work place, which are all relate to the management of the hospital and the other factors required by professional medical standards.
The purpose of this study is to measure job satisfaction level of the physicians correlation between the physician characteristics and their level of satisfaction. The studied characteristic include age, gender, physicians status, and physicians length of service. Datas were gathered through a survey, the questionnaires were distribute among 93 respondents as the sample_ Prior to distribution are three types analysis used in this research : univariat, bivariat, and multivariat. Different from bivariat analysis which "Chi-Square" method, Multivariat analysis uses multiple logistic regression method.
This study has come up with following conclusions : The level of physicians job satisfaction in RSPI averages to 67 %, 81,7 % of the physicians shows their satisfaction. From all physicians characteristics studied only physicians gender and length of service shows significant correlation to physicians job satisfaction, at the confidence level 95 %.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Sutadi
"Di abad informasi sepertai sekarang ini, televisi merupakan 'salah satu alternatif terbaik untuk mendapatkan informasi. Selain menyampaikan informasi yang aktual dan cepat, televisi juga efektif untuk memberikan hiburan bagi pemirsanya. Dan seiring dengan kemajuan teknologi telekomunikasi dewasa ini, keinginan masyarakat terhadap keberadaan televisi juga berubah. Pemirsa ingin punya keleluasaan dalam memilih dan menikmati program acara yang mereka minati. Untuk menjawab tantangan terse-but, maka dikembangkanlah sistem televisi kabel.
Dengan perkembangan penggunaan sistem transmisi serat optik, hal itu juga akan mengubah sistem jaringan CATV sebelurnnya, yang mempergunakan kabel koaksial. Teknologi bare ini perlu diantisipasi. Termasuk implementasinya di Indonesia. Meski pada tahap awal kajian sistem televisi kabel ini diimplementasikan pada kawasan perumahan mewah di Pondok Indah-Jakarta, dengan alasan untuk memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, itu tak berarti bahwa teknologi ini tidak dapat dikembangkan pada daerah dengan tingkat ekonomi yang kurang baik. Sebab pemilihan lokasi implementasi Tugas Akhir ini juga dikarenakan Pondok Indah hampir sama dengan tipikal kawasan perumahan masyarakat kita."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indrawati
"Tesis ini akan membahas Pendidikan Agama Islam di kalangan Remaja. Metodologi Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, bersifat deskriptif, studi kasus dengan obyek kasus adalah Remaja Masjid Raya Pondok Indah. Karakteristik data adalah kegiatan Remaja Masjid Raya Pondok Indah yang meliputi Kegiatan Pendidikan Agama Islam dan Kegiatan Pengamalan Ajaran Agama Islam di masyarakat. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Ruang lingkup Penelitian akan meliputi, a) Karakteristik Remaja, Psikologi belajar agama pada tingkat remaja; b) Metode pengajaran Pendidikan Agama Islam yang sesuai dengan karakteristik Remaja; dan. Materi (sesuai dengan dasar ajaran Islam): Aqidah, Syari'ah (ihadah, mu'amalah), Akhlak; c) Hasil yang diharapkan : menjadikan RMRPI sebagai wadah ikatan Remaja Islam dalam pembinaan karakter dan potensi remaja melalui kegiatan pendidikan agama Islam. Dari hasil temuan terlihat bahwa meskipun remaja lebih menyukai belajar agama Islam melalui ikatan remaja di mesjid, dibandingkan pendidikan di sekolah maupun di rumah namun pada kenyataannya terlihat peran serta remaja dalam kegiatan kegiatan remaja Islam Masjid belum optimal, dan bahkan dapat dikatakan lesu. Mengapa?
Di sinilah tantangan Pengurus Remaja Islam Masjid Raya Pondok lndah untuk mencari strategi metode pengajaran yang efektif sesuai dengan jiwa remaja dan kebutuhan remaja agar kegiatan-kegiatan di mesjid menjadi menarik dan produktif.
Salah satu alternatif solusi adalah menggunakan metode yang menarik bagi remaja dengan menggunakan metode pengajaran " Quantum Teaching", dalam mengenal Allah dan mengenal diri remaja itu sendiri, melalui ESQ model, untuk menjadikan Remaja, generasi muda yang mempunyai integritas tinggi, shaleh dan bertindak sesuai nilai-nilai Islam.
Menyiasati tantangan diatas dengan melakukan pendekatan kerangka "market-lag" dengan positioning yang tepat atas kegiatan RMRPI, differentiation yang sesuai dengan kompetensi pengurus dan branding yang sinkron dengan kedua aspek pertama positioning dan differentiation sehingga RMRPI memiliki nilai (value) yang lain dengan memberikan suatu tempat di benak remaja.

The thesis encompasses the Islam Education with the teenagers. Meanwhile the methodology is done within qualitative approach, through descriptive and case study taking the youngsters of Masjid Raya Pondok Indah as the sample. The data collated encompassing the activities from the theoretical study of Islam until the applied practices of the study in the community. The data was collated through various means such as observation and interviews. The scope to study covering the various angles, namely: a) characteristic and psychological make-up of teenagers studying islam, b) teaching methodology of Islam in line with the teenagers characteristics covering the basic standard of Islamic study namely, the aqidah, syariah (ibadah, muamalah), akhlak c) the result expected making RMRPI to be come a solid Islam Teenagers Club (Ikatan Remaja Islam). It is observed clearly although youngsters prefer to study Islam among friends in Masjid rather than in school or at home, yet their role in the RMRPI is very low. The above condition could be improved through the enhancement of the methodology and learning process, to offset their reluctance to participate in the RMRPI activities. How would this be materialized?
The first and main challenge would be to seek the best strategy in the way of teaching to be able to attract youngsters in line with their psychological make-up so as the activities become dynamic and interactive. One of the possible alternative would be adopting the "Quantum Learning? in the study of ALLAH The Benevolent through the ESQ Model that has made abundant youngsters deeply engrossed with the study of ISLAM.
The second and major challenge would seek means to market the organization through "market-ing" [in the form of activities not concept], through the precise positioning in accordance with the target and segmentation then making specific differentiation to support the positioning which is in line with the competence of the teachers and RMRPI management, finally the organization should then have the desired brand which augment the first two strategy: positioning and differentiation. Therefore RMRPI will have value that will win the mind and heart of the teenagers.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>