Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168435 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S8958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S8628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosmalia Helmi
"Visi baru Indonesia Sehat 2010 dengan pendekatan paradigma sehat merubah cara pandang dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat yang semula mengutamakan upaya kuratif dan rehabilitatif, dengan paradigma sehat lebih mementingkan upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Perubahan paradigma ini berdampak terhadap peningkatan kemampuan SDM kesehatan yang dibutuhkan untuk mencapai misi baru. Untuk meningkatkan kemampuan SDM kesehatan ditempuh berbagai cara salah satunya adalah pelatihan.
Desentralisasi penyelenggaraan pembangunan kesehatan berdampak meningkatkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab SDM kesehatan di kabupaten/ kota. Peningkatan harus diimbangi dengan peningkatan kemampuan SDM kesehatan di kabupaten/kota. Untuk meningkatkan kemampuan SDM kesehatan di kabupaten/ kota, salah satu upaya melalui pelatihan. Desentralisasi penyelenggaraan pembangunan kesehatan termasuk kewenangan menyelenggarakan pelatihan oleh kabupaten/kota. Dengan perubahan-perubahan tersebut, pelatihan di kabupaten/kota akan meningkat baik jumlah maupun jenisnya. Atas dasar itu perlu dipersiapkan kemampuan kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pelatihan kesehatan.
Untuk mengetahui bagaimana kondisi kemampuan kabupaten/kota dalam menyelenggarakan pelatihan, dilakukan penelitian. Objek penelitian adalah kemampuan penyelenggaraan pelatihan kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus. Variabel yang diteliti adalah komitmen akan pentingnya pelatihan, kapasitas kuantitatif dan kapasitas kualitatif penyelenggaraan pelatihan. Sebagai responden adalah seluruh SDM kesehatan yang terlibat dalam penyelenggaraan pelatihan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif jenis studi kasus didukung oleh analisis kuantitatif sederhana. Instrumen penelitian menggunakan pedoman akreditasi pelatihan Pusdiklat Pegawai Depkes RI Jakarta tahun 1999 dan pedoman wawancara terhadap responden.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan penyelenggaraan pelatihan kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus masih rendah. Rendahnya kemampuan penyelenggaraan pelatihan disebabkan faktor kurangnya kemampuan SDM kesehatan dalam mengelola pelatihan. Upaya untuk meningkatkan kemampuan melalui pelatihan. Jenis pelatihan yang diperlukan yaitu manajemen pelatihan dan administrasi pelatihan. Mengingat masih rendahnya kemampuan penyelenggaraan pelatihan kesehatan di Kabupaten Tanggamus, maka desentralisasi penyelenggaraan pelatihan agar dilaksanakan secara bertahap sambil terus menerus meningkatkan kemampuan penyelenggaraan pelatihan kesehatan di Kabupaten Tanggamus."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T2607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Partogi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S6020
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Ony Prihartono
"Dalam rangka pemberdayaan masyarakat terdapat tiga strategi yang dapat dilakukan. Salah satu strategi tersebut yaitu intervensi yang dilakukan oleh pemerintah, karena pemerintah melalui aparat birokrasinya berperan untuk menjalankan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat, mendorong kemajuan masyarakat dalam rangka mewujudkan kemakmuran dan keadilan. Kemajuan masyarakat tersebut dapat berwujud tatanan kehidupan masyarakat madani, yaitu suatu masyarakat yang dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam proses pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat.
Untuk menghadapi hal itu aparatur birokrasi secara terus menerus dan terprogram harus meningkatkan dan ditingkatkan kemampuannya agar secara internal dapat melaksanakan tugas organisasi dan secara eksternal dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Peningkatan dan pemantapan profesionalisme aparatur pemerintah (Depdagri dan Pemda) melalui pendidikan dan pelatihan aparatur merupakan salah satu fungsi yang vital hares dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Dalam Negeri dalam rangka membina dan mengembangkan kualitas profesional aparat birokrasi pemerintahan.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan perlu dilakukan Analisis Kebutuhan Diklat sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi secara tepat kemampuan yang dibutuhkan atau yang belum dimiliki oleh aparatur dalam pelaksanaan tugas-tugas kedinasan dilapangan.
Akan tetapi pada kenyataannya dilapangan diperoleh fakta bahwa dalam perumusan program diklat aparatur di Badan Diktat Depdagri tidak melalui tahapan awal perencanaan yaitu melaksanakan analisis kebutuhan diklat sehingga tidak memberikan hasil yang maksimal dalam perencanaan diklat aparatur.
Sehubungan dengan hal tersebut, permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui mengapa program ini tidak dapat berjalan sesuai dengan normative yang ada serta untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam pelaksanaan analisis kebutuhan diklat agar program ini dapat berjalan sesuai dengan rencana awal kebijakan ini dikeluarkan .
Penelitian ini mempergunakan pendekatan teori dan konsep tentang analisis kebutuhan diklat, perencanaan dan pendidikan dan pelatihan aparatur serta analisis kebutuhan diklat sebagai sebuah program kebijakan Badan Diklat Depdagri. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data memakai teknik wawancara studi kepustakaan serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan data yang telah terkumpul akan dianalisis untuk menjawab permasalahan penelitian ini.
Penelitian ini berkesimpulan bahwa, pelaksanaan program analisis kebutuhan diktat tidak dapat berjalan sesuai dengan ketentuan normatif yang ada karena lemahnya unsur perencanaan pada saat program ini akan ditetapkan sehingga program ini terlihat tidak rasional, integrative dan fleksibel. Disamping itu terdapat tiga faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan program ini.
Faktor tersebut berupa ada tidaknya kewenangan pelaksanaan program analisis kebutuhan diktat, karakteristik pelaku kebijakan (stakeholders) serta pengaruh lingkungan intern dan ekstern yang turut mempengaruhi kebijakan pelaksanaan program analisis kebutuhan diklat. Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi dan terkait satu dan lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Sulanty
"Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset terpenting suatu organisasi dalam mencapai tujuannya karena itu memiliki masalah dan tantangan tersendiri bagi organisasi tersebut. Menurut Slamat (2004:465), tujuan mengadakan suatu program pensiun bagi perusahaan atau pemberi kerja adalah sebagai Kewajiban moral / Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) yaitu perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa aman / kesejahteraan kepada karyawan pada saat mencapai usia pensiun, loyalitas yaitu dengan diadakannya program pensiun karyawan diharapkan akan mempunyai loyalitas dan dedikasi terhadap perusahaan serta kompetisi perusahaan yaitu dengan memasukkan program pensiun sebagai suatu bagian dari total kompensasi yang diberikan kepada karyawan diharapkan perusahaan akan memiliki daya saing dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan profesional di pasaran tenaga kerja. Selain bagi pemberi kerja (perusahaan), tujuan mengadakan suatu program pensiun bagi karyawan atau peserta antara lain rasa aman karyawan terhadap masa yang akan datang dalam arti tetap memiliki penghasilan pada saat mencapai usia pensiun dan kompensasi yang lebih baik yaitu karyawan mempunyai tambahan kompensasi meskipun baru bisa dinikmati pada saat mencapai usia pensiun / berhenti kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, berdasarkan tujuannya, penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif, berdasarkan dimensi waktu penelitian dilakukan secara cross-sectional, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah mengumpulkan data atau informasi dari sampel atau populasi yang spesifik, biasanya dengan menggunakan kuesioner, wawancara atau survei, populasinya adalah para Pegawai PT PLN (Persero) Disjaya dan Tangerang yang berjumlah 28 responden. Pelaksanaan program pelatihan agrobisnis pertanian dalam rangka pembekalan pegawai yang akan menjalani masa persiapan pensiun pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang sudah berjalan dengan baik sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Dimensi Pembelajaran dan Perilaku merupakan dimensi yang bobot indikatornya rata-rata tinggi sehingga dapat membantu membangun rasa positif (optimis) pada diri peserta dalam menghadapi dan memasuki masa pensiun.Pelatihan ini dapat membantu peserta dalam mempersiapkan karir kedua / pensiun dan pelatihan ini dapat mengingatkan peserta dalam tanggung jawab peserta terhadap diri, keluarga dan masyarakat. Indikator yang memiliki skor terendah, yaitu keluasan penguasaan materi pelatihan dan kedalaman materi pelatihan yang dimiliki instruktur. Saran disampaikan adalah agar pada indikator yang masih memiliki skor rendah, yaitu pada kompetensi instruktur meliputi keluasan penguasaan materi pelatihan, kedalaman dan kemampuan komunikasi agar menjadi perhatian manajemen terkait misalnya dengan mencari instruktur yang lebih kompeten, memberikan pelatihan bagi para instruktur tersebut atau melakukan kerjasama dengan instansi terkait perihal pemenuhan kebutuhan instruktur pelatihan, pemilihan materi peneliti menyarankan agar pihak penyelenggara menyediakan lebih banyak lagi pilihan-pilihan materi lainnya yang sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta, lebih meningkatkan lagi sosialisasi kepada para pegawainya, dalam hal peningkatan kualitas program pembekalan pegawai yang akan menjalani masa persiapan pensiun, agar PT PLN (Persero) Disjaya dan Tangerang melakukan analisa dan evaluasi program tersebut sehingga materi-materi, kurikulum dan jenis pelatihan dapat terus diperbaharui mengikuti perkembangan jaman dan kebutuhan para pesertanya sehingga tujuan dari program tersebut yaitu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial pegawai yang berkelanjutan bagi para pegawai yang sudah pensiun dalam rangka mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia seutuhnya dapat terwujud, peneliti juga juga menyarankan kepada PT PLN (Persero) Disjaya dan Tangerang untuk menambah materi keagamaan selama pegawai mengikuti program pembekalan dengan harapan pegawai dapat memperdalam ajaran agama masing sehingga dapat mengurangi stes serta dapat mengisi waktu luang para pegawai yang sudah pensiun dengan meningkatkan kegiatan keagamaan dan diharapkan perusahaan melakukan program pasca pensiun.

Human resources is the most important asset for organization to reach organization goals. The successfulness of organization influenced by the quality of its human resources. As the corporate social responsibility, to keep the employee's loyalty, as the total compensation, and for the competition among other company, PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang offer The Agribusiness Training Program in Order To Preparing The Retirement Era at PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang for its employee who will go through retirement preparation time. The aims of this program is to prepare a second carreer for retired emlpoyee and also to swithcing the employee's mind set from worker into enterpreneur. The aim of this research is to discover how the employee's perception of the agrobusiness training implementation in order to preparing their retirement era. through the process of organizations and to discover its effectivity. This research is using the descriptive method which will explain or describe the research foundings. This research is using the survey approach which implies the use of questioners and interviews as the two major tools used to collect data and information, beside the other secondary and literature sources. The criteria for selecting a sample in survey research are statistical onces. They are based upon well-established and formal statistical grounds formulated by Arikunto. This total sampling process have results 28 employees as samples. To oversee wheter the employee's perception of the agrobusiness training program implementation in order to preparing their retirement era has been attempted in a good procedure, researcher used the range criteria method, which will strech from the lowest range to the highest range. However, the implementation of employee's empowerment program who will go through retirement preparation era done at PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, has not been completely effective. This demontrates several problems and barries found in the process, especially for the competence of instructur. Determining effectivity of the employee's perception of the agrobusiness training implementation in order to preparing their retirement era can be seen by measuring the human resources productivity after employee retired. To pursue and reach the program goal, the success of this process will lead to a more prospectous economical n social future for the employee of the organizations iin order to develop Indonesian human resources which is program goals and targets."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>