Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55490 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Upaya polisi menjailin hubungan baik dengan masyarakat dilakukan melalui media seperti surat kabar, majalah, tabloid, buku-buku, atau bentuk-bentuk tulisan lainnya atau dapat juga melalui televisi dan radio. Karena pada dasarnya masalah hubungan polisi dengan ma-
syarakat adalah masalah komunikasi. (Radelet, 1980: 421). Media dapat dipakai sebagai perantara atau alat utama untuk menyampaikan pesan mengenai apa itu polisi dan apa saja kegiatan polisi serta
mengapa kegiatan tersebut dilakukan polisi."
Jurnal Polisi Indonesia, Vol. 3 (2001): 56-65, 2001
JPI-3-2001-56
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurudin
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008
659.2 Nur h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Martriana Ponimin Said
"Kekuatan sebuah media, bisa dikatakan, bersumber dari kekuatan audiensnya. Secara umum, terjadi hubungan yang menjadi saling membutuhkan, adanya ketergantungan. Penelitian ini mencoba untuk mencari hubungan yang signifikan di dalam hal tersebut. Fokus dan pendekatan digunakan kepada audiens yang mengkonsumsi media. Fenomena lain yang menjadi latar belakangnya adalah adanya stagnansi atau bahkan penurunan jumlah pembaca suatu media surat kabar. Sehingga loyalitas pembaca harus dipertanyakan dan diupayakan terus menerus oleh pelaku industri media cetak ini, agar industri ini tidak hanya mudah tumbuh namun harus berkembang dan bertahan.
Hasil dari penelitian yang menggunakan analisa pendekatan uses and gratifications ini, menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel demografi individu, konsumsi media dan loyalitas merek media. Namun dengan angka koefisien korelasi yang bernilal sedang ke rendah (koefisien korelasi di bawah 0,7), menunjukkan hubungan yang terjadi kurang kuat, sehingga diperkirakan masih ada variabel-variabel lain yang mempengaruhi hubungan tersebut.
Beberapa hal yang dapat disarankan penulis disini adalah adanya penelitian yang lebih komprehensif mengenai gaya konsumsi bermedia dan loyalitas. audiens terhadap media dengan faktor-faktor atau variabel yang lebih valid dan reliabel dan dilakukan penelitian kepada kelompok responden yang lebih beragam. lndustri media cetak juga diharapkan banyak melakukan penelitian terhadap pasar produknya, agar dikenali kebutuhan dan keinginan konsumen."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ardimas
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana praktisi PR membangun dan memelihara hubungan dengan wartawan, dan korelasinya dengan praktik media bribery dan independensi media. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan metode etnografi. Informan penelitian terdiri dari sekitar 140 wartawan, ahli media, pimpinan asosiasi wartawan dan Dewan Pers, dan praktisi PR. Hasil temuan penelitian yang menggunakan relationship management theory RMT dan teori-teori terkait menunjukkan: 1. Hubungan sumber berita dengan wartawan bersifat transaksional; 2. Praktik media bribery merupakan efek samping dari hubungan transaksional. Tindakan praktisi PR memberikan favours media bribery untuk mendapatkan berita mendapat tempat dengan adanya budaya menerabas yang bertemu dengan tradisi saling memberi sebagai bentuk keramahtamahan sosial, rasa kasihan yang tinggi, dan persoalan ekonomi pada sisi wartawan; 3. Mayoritas wartawan memahami profesi kewartawanan dan kode etik profesi, tetapi memilih bersikap pragmatis karena pertimbangan ekonomi; 4. Praktik media relations dipengaruhi oleh corporate culture dan tone gaya komunikasi manajemen.Kata kunci: media bribery, media relations, independensi media, corporate culture.

This research was conducted to investigate how PR practitioners built relations with journalists, and its correlation with media bribery, and media independence. This study used qualitative method, and ethnographic method. In order obtain the required data and information, the researcher interviewed and conducted a survey on around 140 journalists, media experts, executives of journalists lsquo associations and the Press Council, and PR practitioners. The findings of the study which used relationship management theory RMT and related theories showed 1. Relations of PR practitioners and journalists was transactional 2. The practice media bribery was a side effect of transactional relationship between agents. The practice of media bribery grew stronger in a fertile land of culture of Indonesians to take shortcuts to achieve their goals, which meets with the tradition of social exchange as a form of social hospitality, high compassion, and economic issues of journalists 3. Majority of journalists were aware of the noble journalistic profession and code of ethics, but chose to be pragmatic because of economic considerations 4. The practice of PR was influenced by corporate culture and tone of communication of management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
D2319
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bland, Michael
Jakarta: Erlangga, 2001
070.1 BLA et
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sawqi Muttaqi
"ABSTRAK
Seorang presiden perlu melakukan tindakan membangun dan menjaga hubungan dengan media seperti jurnalis, pemimpin redaksi, dan pemilik media. Hubungan tersebut tidak hanya dilaksanakan oleh staf kepresidenan atau staf humas Presiden, tetapi dari Presiden sendiri juga harus ikut terlibat secara personal dengan para awak media. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menggambarkan tindakan Presiden Jokowi menjalin hubungan dengan para awak media dari semenjak beliau menjabat sebagai Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan menjadi Presiden RI ke-7 hingga tulisan ini dibuat. Hal yang ditemukan dalam penulisan ini, bahwa hubungan Jokowi dengan media sangat dekat dengan dibuktikan bahwa yang bersangkutan mendapat label media darling dari kalangan media sendiri yang dianugrahkan pada Hari Dewan Pers Nasional tahun 2014. Selain itu, Jokowi juga melaksanakan berbagai program media relations sesuai dengan metode media relation menurut Michael Bland, Alison Theaker, dan David Wrag.
Kesimpulan yang didapatkan adalah adanya perubahan strategi media relations Presiden Jokowi dari menjadi seorang Walikota hingga menjadi Presiden RI ke-7. Hal yang perlu diingat dalam membangun hubungan dengan para media membutuhkan usaha dan proses yang cukup besar dan lama.

ABSTRACT
A president needs to take action in order to build and maintaining relationships with the media, such as a journalist, editor, and media owners. The relationship is not only carried out by the presidential staff or public relations staff of the President, but the President himself should also be involved personally with the media crew. The purpose of this paper is to describe Jokowi?s action in maintaining a relationship with the media crew, since he served as mayor of Solo, Jakarta Governor, and ultimately, became the seventh President until now. It is found in this article, regarding the relationship between Jokowi and the media in the form of a label obtained by Jokowi as a media darling. The ?media darling? label Jokowi got from media crew in National Press Council Day in 2014. Then any changes since the Jokowi media relations strategy of becoming Mayor of Solo to become President 7th. In addition, in this article it will be discussed about how to implement various Jokowi?s media relations programs in accordance with the method according to Michael Bland, Alison Theaker, and David Wrag.
The conclusion obtained is that there are some changes in the form of President Jokowi media relations strategy from the beginning he as mayor until he became the seventh President of Indonesia. Another thing to make sure that in building relationships with the media requires great effort and a fair amount of time.
"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Redatin Parwadi
"Pendahuluan
Media massa merupakan sarana komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bagi kehidupan bangsa Indonesia yang merupakan penduduk negara kepulauan, dan terdiri atas aneka ragam suku bangsa dan latar budaya, media massa memegang peran penting sebagai sarana integrasi bangsa, pendidikan dan penggugah partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Pentingnya peranan media massa bagi kehidupan manusia tak dapat dipungkiri lagi. Berbagai pendapat diajukan para ahli tentang keperkasaan efek media massa, Dervin antara lain mengatakan bahwa khalayak dianggap sebagai kepala kosong yang siap menerima seluruh isi pesan yang diekspos kepadanya.
Teori peluru (Bullet Theory) berasumsi bahwa semua orang memberikan reaksi yang sama terhadap pesan. Noelle-Neumann melalui teori "spiral keheningan" (The Spiral of Silence) mengungkapkan bahwa media massa punya kemampuan yang besar untuk mempengaruhi dan membentuk opini khalayak. Sementara itu Denis McQuail menyatakan bahwa media massa telah mendominasi sistem komunikasi bukan saja bagi individu, melainkan juga bagi masyarakat, sebab media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif, yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.
Bila ditelaah di dalam literatur media massa secara implisit mencerminkan dua kenyakinan normatif tentang peran yang seharusnya dimainkan oleh media massa. Pertama, media massa hendaknya menjelaskan diversitas masalah kemasyarakatan. Hal ini berkaitan dengan diversitas masalah yang dianggap penting di kalangan anggota masyarakat. ? "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aceng Abdullah
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000
302.23 ACE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sigiro-Saragih, Asiah Janna
"Televisi dan media cetak adalah 2 jenis media massa yang fungsional untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang hampir sama bagi halayaknya. Tetapi karena interaksi dari berbagai hal maka media tersebut digunakan secara berbeda oleh setiap orang.
Dalam penelitian ini penulis ingin melihat hubungan antara peranserta guru dan intensitas hubungan sosial dengan "peer group", dengan penggunaan televisi dan media cetak pelajar SMP kelas 2. Disamping kedua variabel tersebut dalam penelitian ini turut diperhitungkan beberapa variabel lain yang dianggap turut serta mempengaruhi perbedaan penggunaan media oleh pelajar yaitu : peran serta orang tua, akses terhadap media, selektivitas menonton televisi, kecerdasan dan 'jumlah anggota keluarga .Pelajar SMP diambil sebagai obyek penelitian karena masa SMP itu merupakan masa usia pra remaja dimana seorang anak sangat dipengaruhi oleh "peer group".
Hipotesis penelitian ini ialah :
  1. Intensitas hubungan sosial dengan "peer group" mempengaruhi penggunaan televisi dan media cetak.
  2. Pengaruh intensitas hubungan sosial dengan "peer group" terhadap penggunaan televisi dan media cetak bervariasi ditentukan oleh peran serta orang tua, akses kepada media, selektivitas menonton televisi, kecerdasan dan jumlah anggota keluarga.
  3. Peran serta guru mempengaruhi pengunaan televisi dan media cetak.
  4. Pengaruh peran serta guru terhadap penggunaan televisi dan media cetak bervariasi ditentukan oleh peran serta orang tua, akses kepada media, selektivitas menonton televisi, kecerdasan dan jumlah anggota keluarga.
Sampel diambil dengan cara "stratified random sampel" yang proporsional. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang dikumpulkan pada hari itu jugs. Hubungan antara variabel independen dan dependen diukur dengan menggunakan "Pearson Product Moment Correlation"- dan "Partial Correlation Pearson".
Hasil penelitian : Hubungan antara variabel intensitas hubungan sosial dengan "peer group" dengan penggunaan televisi adalah lemah ,negatip dan tidak signifikan, dan hubunganya dengan penggunaan media cetak lemah, positif dan tidak signif i.kan . Hubungan peran serta guru dengan penggunaan televisi lemah negatip dan signifikan. Sementara hubungannya dengan penggunaan media cetak tetap lemah tetapi positip dan signifikan. Variabel kontrol peran serta orang tua, akses kepada media, selektivitas menonton televisi, kecerdasan dan jumlah anggota keluarga tidak memberikan perobahan pada hubungan variabel independen dan dependen. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>