Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77193 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thika Marlina
"ABSTRAK
Permasalahan trafficking merupakan salah satu kekerasan terhadap Hak
Asasi Manusia yang terjadi diseluruh dunia. Korban mayoritas adalah
perempuan sebagai bagian dari kelompok rentan. Tujuan penelitian ini
untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang pengalaman hidup perempuan
korban trafficking dilihat dari perspektif kesehatan jiwa. Partisipan
berjumlah 9 orang, dikumpulkan menggunakan teknik purposive sampling.
Desain penelitian yang digunakan fenomenologi deskriptif. Hasil penelitian
menemukan 7 tema besar yang sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu:
1)Motivasi utama korban trafficking bekerja keluar negri, 2)Peran keluarga
dalam pengambilan keputusan kerja sebagai TKW, 3)Rendahnya
perlindungan bagi tenaga kerja perempuan, 4)Strategi melepaskan diri dari
jeratan trafficker, 5)Trafficking sebagai penderitaan tanpa akhir, 6)Hikmah
penderitaan korban trafficking, 7)Kebutuhan penghargaan perempuan
korban trafficking. Simpulannya pengalaman hidup perempuan korban
trafficking didapatkan melalui kondisi penderitaan dan pendalaman nilai
spiritual. Penelitian ini menyarankan tersusunnya panduan asuhan
keperawatan psikososial pada korban trafficking sejak pra-penempatan
hingga penempatan dan penelitian kualitatif lanjutan mengenai makna hidup
korban trafficking.

ABSTRACT
Trafficking is a human rights violation that occurs around the world.
Women are vulnerable to trafficking. The purpose of this study was to
explore more deeply about the life experience of women trafficked from
mental health perspective. The study was a qualitative research study with
phenomenological design. Participants totaly 9 women trafficked, collected
using purposive sampling technique..The study was found 7 major themes
relevant to the objectives of the study: 1)Primary motivation to work
overseas, 2)The family role in making decision for its member who was
interested in working overseas, 3)Insufficient protection for female workers,
4) Proper strategy in escaping from trafficker, 5)Trafficking as an endless
suffering 6) The positive impact of trafficking on its victims, 7) Reward
necessity for women trafficked. The conclusion was the life experience for
women trafficked found in a state of suffering and deepening of spiritual
values. The research suggest that the comprehensive guidelines of
psychosocial nursing intervention for trafficking victims comprising of predeparture
stage until placement one could be made and further qualitative
study for studying the meaning of life of trafficking victims could be carried
out"
2012
T30656
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Keliat, Budi Anna
"Masalah kesehatan jiwa di Indonesia cenderung terus meningkat, sehingga memerlukan tindak penanggulangan yang menyeluruh dan berkesinambungan. Pelayanan kesehtan jiwa merupakan bagian integral dari pelayanan visi menyeluruh dan berkesinambungan. Pelayanan keperawatan kesehatan jiwa merupakan bagian integral dari pelayanan visi kesehatan jiwa mempunyai falsafah, visi dan misi yang mengacu pada paradigma keperawatan tentang fenomena sentral yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan. Untuk dapat memberikan keperawatan kesehatan jiwa yang holistis, komprehensif dan berkesinambungan sangat diperlukan perawat dengan pengetahuan dan ketrampilan khusus tentang keperawatan kesehatan jiwa sehingga memungkinkan mereka untuk dapat bekerja pada tiap tatanan pelayanan kesehatan.

The mental health problem in Indonesia is increasing which require a comprehensive and continuity of care. The mental health nursing service as an integral part of mental health services has its philosophy, vision and mision based on nursing paradigm of the central phenomena: man, environment, health and nursing intervention. Nurses need to be knowledgeable and skillful on mental health psychiatric nursing to enable them to work at different health sttings."
1997
JJKI-I-2-Juli1997-59
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achir Yani S. Hamid
"Kesehatan jiwa wanita sangat mempengaruhi kesehatan wanita. Pada usia produktif gangguan kesehatan jiwa wanita sering berhubungan dengan; perannya sebagai istri, ibu dan pekerja; kondisi kesehatan fisik terufama kondisi bagian menjadi simbol kewanitaan; serta penganiayaan flsik atau mental. Proses berduka, kemurungan dan psikosa paska melahirkan, bunuh diri merupakan reaksi negatif dari gangguan kesehatan jiwa.
murungan dan psikosa paska melahirkan, proses berduka

The status of woman mental health gives a lot of influences to the whole of her health condition. On productive age, the alteration of woman's mental health could be induced by Her role as wife, mother and worker, her physical condition mainly the condition of sexual organ; as well as physical and mentaly abused. Grieving process, depression, psicosa afler labour and suicide are negative responses that was triggered by those alterations. "
1997
JJKI-I-1-Jan1997-19
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Manumba, Ruliyani
"ABSTRAK
Gangguan jiwa berdampak terhadap individu dan keluarga yang dapat mengganggu fungsi keluarga dan membahayakan kesehatan serta kualitas hidup mereka. Keluarga memiliki peran penting bagi anggota keluarga dengan gangguan jiwa untuk mendapatkan bantuan kesehatan. Pencarian bantuan kesehatan berkaitan dengan Duration of Untreated Psychosis (DUP), yaitu jarak waktu episode awal hingga
mendapatkan terapi yang adekuat. Keterlambatan dalam pencarian bantuan kesehatan menyebabkan DUP lebih lama yang berhubungan dengan tingkat gejala positif, pemulihan, fungsi kognitif dan sosial yang buruk sehingga mempengaruhi kualitas hidup selama perjalanan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengalaman keluarga dalam mencari bantuan kesehatan bagi anggota keluarga mereka yang mengalami gangguan jiwa. Desain penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenologi yang melibatkan 13 partisipan. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan metode Colaizzi. Hasil
penelitian didapatkan lima tema yaitu perubahan perilaku yang membahayakan sebagai pemicu mencari bantuan, dukungan sosial dan keterjangkauan memengaruhi pemilihan bantuan, keterbatasan pengetahuan dan finansial menjadi hambatan mencari bantuan,
upaya optimal keluarga, kondisi negatif klien dan keluarga sebagai penyebab berhenti mencari bantuan. Hasil penelitian merekomendasikan diperlukannya pengembangan peningkatan pencarian bantuan yang efektif melalui pendidikan kesehatan pada
keluarga dan masyarakat luas untuk menciptakan lingkungan dengan literasi kesehatan yang memadai. Pengembangan program intervensi juga perlu dilakukan setelah keluarga kontak dengan layanan kesehatan, yakni dengan meningkatkan komunikasi dan memberikan informasi yang adekuat pada keluarga untuk mempertahankan hubungan kolaboratif dengan keluarga

ABSTRACT
Mental disorders affect individuals and families which can disrupt family functions and endanger their health and quality of life. Family has an important role for family members with mental disorders to seeking help. Seeking help for health is related to the Duration of Untreated Psychosis (DUP), which is the interval from the initial episode to adequate therapy. Seeking help delays lead to longer DUP which is associated with levels of positive symptoms, recovery, poor cognitive and social functioning, thereby affecting quality of life throughout the course of the disease. This study aims to obtain an overview of family experiences in seeking help for their family members with mental
disorders. The study design was qualitative with descriptive phenomenology approach involving 13 participants. Data were collected by indepth interview and analyzed using Colaizzi method. The results emerged five themes, which is violent behaviours changes as a trigger for seeking help, social support and affordability affecting the seeking help selection, the knowledge and financial obstacles to seeking help, optimal family efforts, negative conditions for clients and families as the cause of discontinue seeking help. This study recommends an effective way to increase seeking help behaviours through health education for families and the community to create an environment with adequate health literacy. The development of an intervention program also needs to be conducted after the family contacts with health services, namely by improving communication and
providing adequate information to families to maintain collaborative relationships with families"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keliat, Makmur
Jakarta: FIK-WHO, 2006
362.2 MOD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Endar Cahyawati
"Anggota TNI pada kondisi tertentu sangat berpotensi mengalami tingkat stres tinggi pada saat menjalankan peran dan tugas pokoknya. Diperlukan instrumen untuk mendeteksi tingkat stres pada personel militer, salah satunya dengan MMPI, namun dalam pelaksanaannya masih terdapat keengganan personel untuk melaksanakan pemeriksaan. Tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi pengalaman personel militer tentang pemeriksaan kesehatan jiwa MMPI-2. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang dengan kriteria inklusi personel militer TNI AL laki-laki dan perempuan; sudah pernah melaksanakan pemeriksaan kesehatan jiwa MMPI-2;  pangkat perwira pertama, bintara dan tamtama; berdinas di wilayah Jakarta. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada 10 personel militer dan memperhatikan etika penelitian. Analisis data menggunakan analisis data Colaizzi. Hasil penelitian mengidentifikasi 5 tema yaitu: 1)Pengetahuan tentang pemeriksaan kesehatan jiwa MMPI-2, 2) Motivasi pemeriksaan kesehatan jiwa  MMPI-2, 3) Respon terhadap pemeriksaan kesehatan jiwa MMPI-2, 4) Lingkungan yang mendukung pelaksanaan pemeriksaan kesehatan jiwa MMPI-2, 5) Kebutuhan informasi dan edukasi tentang  MMPI-2.  Penelitian ini merekomendasikan pemberian informasi dan edukasi kepada personel tentang pemeriksaan MMPI sehingga meningkatkan pengetahuan personel.

TNI members under certain conditions have the potential to experience high levels of stress when carrying out their roles and main tasks. Instruments are needed to detect stress levels in military personnel, one of which is the MMPI, but in practice there is still a reluctance of personnel to carry out inspections. The aim of this study was to explore the experience of military personnel regarding the MMPI-2 mental health examination. There were 10 participants in this study with the inclusion criteria for male and female TNI AL personnel; have ever carried out an MMPI-2 mental health examination; first officer rank, non-commissioned officer and enlisted; serving in the Jakarta are. Data was collected through in-depth interviews with 10 military personnel and paid attention to research ethics. Data analysis using Colaizzi data analysis. The results of the study identified 5 themes, namely: 1) Knowledge of MMPI-2 mental health examinations, 2) Motivation for MMPI-2 mental health examinations, 3) Response to MMPI-2 mental health examinations, 4) An environment that supports the implementation of mental health examinations MMPI-2, 5) Need for information and education about MMPI-2. This study recommends providing information and education to personnel about MMPI examinations so as to increase personnel knowledge."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Kesehatan, 1996
616.89 KES
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Daulima, Novy Helena Catharina
Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
610 JKI 22:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ellya Fadllah
"Klien gangguan jiwa merupakan salah satu dari kelompok rentan terdampak pandemi COVID-19. Kasus terkonfirmasi yang semakin banyak berdampak terhadap peningkatan jumlah klien gangguan jiwa dengan COVID-19, khususnya yang menjalani perawatan di rumah sakit jiwa rujukan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang makna merawat klien gangguan jiwa dengan COVID- 19. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Partisipan penelitian adalah perawat kesehatan jiwa sebanyak 15 orang, yang didapatkan dengan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam menggunakan pertanyaan semi terstruktur. Hasil wawancara dalam bentuk transkrip dianalisis dengan menggunakan teknik Colaizzi. Hasil penelitian menghasilkan lima tema yaitu pengalaman positif selama merawat klien gangguan jiwa dengan COVID-19, tantangan pemberian asuhan keperawatan klien gangguan jiwa dengan COVID-19, pengalaman fisik dan psikologis yang tidak menyenangkan, kesulitan fasilitas pendukung untuk stabilisasi masalah fisik, dan harapan perawat kesehatan jiwa dalam merawat klien gangguan jiwa dengan COVID-19. Penelitian ini merekomendasikan agar perawat kesehatan jiwa mempersiapkan diri secara fisik dan psikologis sebelum bertugas, meningkatkan kompetensinya terutama dalam perawatan masalah fisik klien gangguan jiwa dengan COVID-19.

Clients with mental disorders are one of the vulnerable groups affected by the COVID- 19 pandemic. The increasing number of confirmed cases has an impact on the increase in the number of clients with mental disorders with COVID-19, especially those undergoing treatment at a referral mental hospital. The purpose of this study was to gain an in-depth understanding of the meaning of caring for clients with mental disorders with COVID-19. This study uses a qualitative design with a descriptive phenomenological approach. The research participants were 15 mental health nurses, which were obtained by purposive sampling technique. Methods of collecting data with in-depth interviews using semi-structured questions. The results of the interviews in the form of transcripts were analyzed using the Colaizzi technique. The results of the study produced five themes, namely positive experiences while caring for clients with mental disorders with COVID-19, challenges in providing nursing care for clients with mental disorders with COVID-19, unpleasant physical and psychological experiences, difficulties with supporting facilities for stabilizing physical problems, and expectations of mental health nurses in treating clients with mental disorders with COVID-19. This study recommends that mental health nurses to prepare physically and psychologically before serving, increase their competence, especially in treating physical problems for clients with mental disorders and COVID-19."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Yayasan Dharma Graha, 1984
362.21 OBA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>