Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115583 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Rejeki
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan kinerja dokter di poliklinik rawat jalan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo, yang dilakukan terhadap seluruh dokter sebagai responden, menggunakan kuesioner penelitian dengan analisa univariat dan bivariat dengan disain cross sectional. Penilaian kinerja dokter dilakukan oleh pasien yang meliputi perilaku, kehadiran dan komunikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja dokter di poliklinik rawat jalan Rumkital Dr. Mintohardjo Jakarta adalah faktor psikologis (kepuasan kerja), faktor organisasi (kepemimpinan) dan faktor organisasi (budaya organisasi).

The research aims to find out the factors that relate to the performance of doctors in outpatient polyclinics Naval Hospital Dr. Mintohardjo, with the respondents of all doctors, using the questionnaire, analysis of univariate and bivariate by cross sectional design. Performance appraisal of doctor was performed by patients, which covers the behavior, presence and communication.
The result showed that factors that influence the performance of doctors in outpatient polyclinic Naval Hospital Dr. Mintohardjo Jakarta are psychological factor (satisfaction work), the organization factor (leadership) and the organization factor (organization culture).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30618
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rafika Fathni
"Laparotomi merupakan salah satu prosedur medis yang dilakukan secara manual dan menyebabkan banyak perlukaan, yang berisiko tinggi mengalami infeksi, yang dicegah dengan antibiotik profilaksis. Pemberian antibiotik profilaksis yang dilakukan secara empiris dapat menyebabkan banyak dampak negatif jika dilakukan tanpa pengkajian kerasionalan penggunaannya.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data penggunaan antibiotik profilaksis dan melakukan evaluasi kerasionalannya dilihat dari ketepatan indikasi, ketepatan obat, dan ketepatan dosis. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data penggunaan antibiotik profilaksis laparotomi dari rekam medis pasien yang menerima prosedur laparotomi pada bulan Januari - Desember 2012 secara retrospektif dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik total sampling. Populasi penelitian berjumlah 486 pasien, dan 161 pasien diterima sebagai sampel penelitian, dengan total administrasi antibiotik profilaksis laparotomi sebanyak 230 kali.
Hasil penelitian menunjukkan pola penggunaan antibiotik profilaksis yang kebanyakan diberikan adalah antibiotik profilaksis tunggal (57,14%), dan antibiotik yang paling banyak digunakan adalah seftriakson dan sefotaksim (34,78%). Penggunaan antibiotik profilaksis yang memenuhi kriteria tepat indikasi adalah 54,78%, tepat obat 3,48%, dan tepat dosis 88,70%. Namun demikian, dari seluruh sampel penelitian tidak ada yang dapat dikategorikan rasional dilihat dari ketepatan indikasi, obat, dan dosis.

Laparotomy is a manual medical procedure which causes many wounds, and has a high infection risk. Surgical site infection is usually prevented by administration of prophylaxis antibiotics. Empirical administration of prophylaxis antibiotics without rationality study can cause many negative impacts.
The aim of this study was to collect prophylaxis antibiotics usage data and to evaluate rationality of the administration, observed from the accuracy of indication, medication, and dose. This retrospective cross-sectional study was done by collecting laparotomy prophylaxis antibiotics usage data from medical record of patients who had received laparotomy procedure on January - December 2012 using total sampling. Population of study included 486 patients, and 161 patients were accepted as samples of study, with total 230 times administration of laparotomy prophylaxis antibiotics.
The results showed that most of prophylaxis antibiotics were given as single type antibiotic (57.14%), and the most antibiotics used were ceftriaxone and cefotaxime (34.78%). Patients given prophylaxis antibiotics with rational indication were 54.78%, only 3.48% were given the appropriate medication, and 88.70% were given antibiotics with the right dose. However, among all samples, none was considered rational in terms of indication, medication, and dose accuracy.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktaviani Tika Wulandria
"Antibiotik sebagai salah satu pilihan terapi penyakit infeksi saluran pernafasan akut banyak digunakan pada anak-anak. Penggunaan antibiotik yang tepat akan mengurangi angka kejadian resistensi dan efek samping obat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan antibiotik pada balita dengan infeksi saluran pernafasan akut di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo Jakarta Pusat. Penelitian ini bersifat observasional dengan metode retrospektif berdasarkan rekam medis dengan desain potong lintang. Analisis dilakukan secara deskriptif. Sampel adalah anak-anak berusia 12-<60 bulan dengan infeksi saluran pernafasan akut dan diberikan terapi antibiotik. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Sampel yang didapatkan sebanyak 66 pasien yang terdiri dari 53,03% laki-laki dan 46,97% perempuan. Terdapat 3 jenis infeksi saluran pernafasan akut yang diderita yaitu faringitis (95,45%), laringitis (1,51%), dan pneumonia (3,04%). Sebanyak 9 jenis antibiotik digunakan yaitu amoksisilin (2,5%), gentamisin (6,3%%), kloramfenikol (1,3%), sefadroksil (5,0%), sefiksim (5,0%), sefotaksim (30,0%), seftriakson (42,5%), sulfametoksazol-trimetoprim (antimikroba) (5,0%), dan tiamfenikol (2,5%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ketepatan penggunaan antibiotik pada sampel dilihat dari segi indikasi (100%), pemilihan antibiotik (100%), regimen dosis (83,8%), dan lama penggunaan (50,0%). Data diuji dengan Metode Kai Kuadrat dan hasil yang diperoleh menunjukkan terdapat hubungan yang lemah antara jenis antibiotik yang digunakan dengan ketepatan dosis, serta tidak terdapat hubungan bermakna antara jenis antibiotik yang digunakan dengan ketepatan lama penggunaan.

Antibiotics, as a treatment option for acute respiratory tract infection were widely used in children. Appropriate use of antibiotics could reduce the incidence of resistance and adverse drug effects. The purpose of this research was to analyze the use of antibiotics in children with acute respiratory tract infection in Dr. Mintohardjo?s Naval Hospital Central Jakarta. This was an observational research with retrospective method based on medical records and cross sectional design. Descriptive analyze was performed. Samples were children aged 12-<60 months with acute respiratory tract infection and antibiotic therapy. Sampling?s technique used was total sampling. The numbers of samples were 66 children consist of 53.03% males and 46.97% females. The types of acute respiratory tract infections were pharyngitis (95.45%), laryngitis (1.51%), and pneumonia (3.04%). Total of 9 types of antibiotics used were amoxicillin (2.5%), gentamicin (6.3%), chloramphenicol (1.3%), cefadroxil (5.0%), cefixime (5.0%), cefotaxime (30.0%), ceftriaxone (42.5%), sulfamethoxazole-trimethoprim (antimicrobial) (5.0%), and tiamfenikol (2.5%). From this research, it can be concluded that appropriate used of antibiotics in the samples in terms of indication (100%), antibiotic treatment (100%), dose regimen (83.8%), and duration of use (50%). Data were tested by Chi Square Methods and the results show that there were a weak relationship between the types of antibiotic used with appropriate dosage, and there were no significant relationship between the types of antibiotic used to the appropriate duration of used."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S52584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fithrotul Aini
"Bedah ortopedi adalah suatu tindakan bedah untuk memulihkan kondisi disfungsi muskuloskeletal.Infeksi Luka Operasi (ILO) adalah infeksi pada luka operasi atau organ/ruang yang terjadi dalam 30 hari setelah operasi atau dalam kurun 1 tahun apabila terdapat implan. Salah satu cara pencegahan ILO adalah dengan menggunakan antibiotik profilaksis. Namun, penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menimbulkan resistensi antibiotik yang sangat merugikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan mengevaluasi kerasionalan penggunaan antibiotik profilaksis bedah ortopedi di RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta Pusat periode tahun 2012. Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang dan metode retrospektif dengan mengambil dan mengumpulkan data dari dokumen rekam medis pasien yang menjalani operasi ortopedi selama tahun 2012. Sebanyak 163 sampel yang diperoleh terdiri dari laki-laki 73% dan perempuan 27% dengan rentang usia dibawah 12 tahun 9,8%, 12-25 tahun 23,3%, 26-65 tahun 28,9% dan diatas 65 tahun 8,0%. Antibiotik profilaksis yang sering digunakan adalah seftriakson 87,8%, gentamisin 3,7%, sefotaksim 3,7%, sefoporakson 1,2%, siprofloksasin 1,2%, fosfomisin 0,6%, meropenem 0,6%, dan vankomisin 0,6%. Sebanyak 55,8% antibiotik yang diberikan sudah tepat waktu, sedangkan sebanyak 93,9% antibiotik tidak tepat obat. Terdapat 8 kasus ILO (4,9%) dari seluruh pasien bedah ortopedi yang mendapat antibiotik profilaksis. Jenis mikroorganisme yang paling sering ditemukan di RSAL Dr. Mintohardjo, Jakarta, adalah Eschericia coli (23,08%), Coliform (18,62%), Staphylococcus aureus sp. (18%). Pseudomonas Sp. (12,15%) dan Alkaligenes Sp (9,31%). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan antibiotik profilaksis bedah ortopedi di RSAL Dr. Mintohardjo tidak rasional. Hasil yang diperoleh dari uji kai kuadrat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jenis antibiotik profilaksis yang digunakan dengan kondisi pasien pasca operasi.

Orthopedic surgery is a surgery to recover muskuloskeletal dysfunction. The Surgical Site Infection (SSI) is an infection of the surgical wound or organ / space that occurs within 30 days after surgery or within 1 year if an implant there. One way to prevent SSI is by using prophylaxis antibiotics. However, improper use of antibiotics can lead to antibiotic resistance wich is very harmfull. The purpose of this study was to collect data and evaluate the rational use of prophylaxis antibiotic in orthopedic surgery at RSAL Dr. Mintohardjo Central Jakarta in 2012. The study was designed cross sectional and conducted retrospectively by taking and collecting data from the medical record document of patients who were undergoing orthopedic surgery during 2012. A total of 163 samples consisted of men 73% and women 27% with an age range under 12 years 9.8%, 12-25 years 23.3%, 26-65 years 58.9% and over 65 years 8.0%. Prophylaxis antibiotics which common used were ceftriaxone 87.8%, gentamycin 3.7%, cefotaxime 3.7%, cefoporaxone 1.2%, siprofloksasin 1.2%, fosfomycin 0.6%, meropenem 0.6%, and vancomycin 0.6%. A total of 55.8% of these prophylaxis antibiotics were given on time, and 93.9% of them were not appropriate drugs. There were 8 SSI cases or 4.9% of all orthopedic surgical patients who received prophylaxis antibiotics. The types of microorganisms which most frequently found at RSAL Dr. Mintohardjo Central Jakarta was Eschericia coli (23.08%), Coliform (18.62%), Staphylococcus aureus sp. (18%). Pseudomonas Sp. (12.15%) and Alkaligenes Sp (9.31%). From these results we could concluded that the use of prophylaxis antibiotics in orthopedic surgery RSAL Dr. Mintohardjo was irrational. Data were tested by chi square test and the results showed that there were a relationship between the types of antibiotic used with patient’s condition after surgery."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Luwiharsih
"Pemilihan obat yang aman, tepat dan rasional akan mempengaruhi proses penyembuhan. Dengan makin banyaknya macam dan jenis obat akan menyulitkan pemilihan obat yang tepat bagi dokter. Kurangnya pengetahuan farmacologis terutama untuk obat baru, bersamaan dengan sikap bebas dokter dalam memilih obat menimbulkan selera yang berbeda. Selain itu adanya promosi obat yang terdorong oleh target penjualan tertentu akan menimbulkan konsumsi berlebihan berupa penggunaan obat yang tidak rasional dan merugikan pemakai obat. Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan seleksi obat yang di rumah sakit lebih dikenal dengan nama formularium rumah sakit yaitu merupakan buku yang berisi kumpulan_ nama - nama obat yang dipakai di rumah sakit tersebut. Dengan diberlakukannya formularium rumah sakit maka mengganggu kebebasan dokter dalam memilih obat dan ini sering menimbulkan konflik bagi dokter sehingga formularium rumah sakit belum dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi penggunaan formularium rumah sakit dan hubungan faktor tersebut dengan penggunaan formularium rumah sakit.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptip analitik dengan mengadakan wawancara kepada seluruh dokter di Unit Rawat Jalan dan mengobservasi resep antibiotik dan analgetik yang ditulisnya selam bulan April 1989. Dari hasil observasi resep didapatkan data rata - rata penggunaan formularium rumah sakit adalah 51.29 %.
Dengan bantuan analisis statistik yaitu uji chi square, uji phi maka didapatkan perbedaan bermakna antara pengetahuan, sikap, komunikasi, koordinasi, resources dan referensi dengan penggunaan formularium rumah sakit. Nilai phi tertinggi pada pengetahuan dokter dan terendah pada koordinasi dokter dan farmasi. Dengan regresi ganda full model didapatkan bahwa pengetahuan, sikap, komunikasi, koordinasi, resources dan referensi secara bersamaan mempengaruhi penggunaan formularium maka model dapat diterima dengan nilai F dalam batas minimal. Maka dilakukan regresi ganda metode forward step wise dimana hanya pengetahuan dan sikap yang mempengaruhi penggunaan formularium. Sedangkan komunikasi, koordinasi, resoucres dan referensi dikeluarkan dari model. Untuk uji selanjutnya dilakukan uji regresi ganda dengan variabel terikat pengetahuan dan sikap dan variabel bebasnya komunikasi, koordinasi, resources dan referensi maka dikembangkanlah model penggunaan formularium yaitu penggunaan formularium dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap. Sedangkan pengetahuan dipengaruhi komunikasi dan komunikasi dipengaruhi oleh koordinasi. Hasil dari uji tersebut sikap dipengaruhi komunikasi, resources dan referensi.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap sangat mempengaruhi penggunaan formularium, sedangkan komunikasi, koordinasi, resources dan referensi pengaruhnya terhadap penggunaan formularium tidak secara langsung tetapi melalui pengetahuan dan sikap.
Disarankan agar Pimpinan RS Husada meningkatkan pengetahuan dokter dengan pemberian informasi secara formal dan informal. Selain itu bagi instalasi farmasi peneliti sarankan untuk mengembangkan buku daftar obat standar menjadi buku formularium lengkap dengan ukuran saku dan dibagikan kepada setiap dokter."
Depok: Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Aviantari P
"PENDAHULUAN: Omfalokel adalah kelainan bawaan berupa kegagalan penutupan dinding perut tetap masih ditutupi oleh selaput yang lapisan dalam terdiri dari peritoneum, lapisan luar dari amnion.Karena tidak dilapisi otot dan fascia dapat terjadi herniasi organ intrapertoneal viscera melalui defek tersebut. Dilaporkan bahwa insiden kelahiran hidup dengan predominan laki-laki, berkisar antara 1: 4.000-1: 10.000 Suatu penemuan yang mencolok pada kelainan ini adalah banyaknya ditemukan kelainan bawaan lain yang dapat berkisar antara 30%-100% yang sebagian besar berupa kelainan kardiovaskuler, traktus genitourinari, muskuloskeletal dan sistim syaraf pusat. 4 Ternyata kelainan bawaan ini atau komplikasinya seperti starvation akibat ileus lama, gagal nafas, sepsis dapat juga menyebabkan kematian yang sangat tinggi. Mortalitas dapat mencapai 80% bahkan dapat meningkat sampai 100% bila terdapat kelainan kromosom dan kardiovaskular. Peningkatan morbiditas bayi yang lahir di luar RS berhubungan dengan faktor suhu, perawatan, status hidrasi, defek, tekanan vaskular pada usus yang prolaps selama transportasi dan nutrisi. Makalah ini mencoba menganalisis penyebab morbiditas dan mortalitas kasus Omfalokel di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo termasuk kelainan kongenital lain dan faktor resiko seperti ukuran defek, berat badan lahir rendah, waktu dimulainya terapi, omfalokel yang pecah. yang dirawat di divisi Bedah Anak Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta, antara Januari 1999 sampai dengan Desember 2003."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T58449
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Setiawati
"Penelitian kuantitatif cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat, yang dilakukan terhadap 240 responden, menggunakan kuesioner penelitian dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kinerja adalah pengembangan karir (p 0,008 < α 0,05), beban kerja (p 0,013 < α 0,05) dan umur (p 0,03 < α 0,05). Rekomendasi untuk pimpinan rumah sakit dan keperawatan agar lebih meningkatkan kinerja perawat melalui peningkatan kesejahteraan berupa pengembangan karir terutama mendapatkan pendidikan berkelanjutan atau kursus yang berhubungan dengan keahlian, dengan cara loby ke Mabes TNI, Kemhan dan institusi pendidikan (Universitas Pembangunan Nasional, Universitas Hang Tuah) serta farmasi obat.

This cross sectional quantitative research study was aimed to identify factors related to nurse performance, conducted on 240 respondents, using a questionnaire study with univariate analysis, bivariate and multivariate. The results showed that variables related to nurse performance is career development (p 0.008 < α 0.05), workload (p 0.013 < α 0.05) and age (p 0.03 < α 0.05). Recommendations for hospital and nursing leadership to further improve our performance through improving the welfare of nurses in the form of career development, especially to get continuing education or skill-related courses, with the way management approach to the armed force Headquarters, Ministry of Defense and security, and educational institutions (National Development University, University of Hang Tuah) and pharmaceutical drugs."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T29363
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Pancaningrum
"Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapatkan dan berkembang selama pasien dirawat di rumah sakit. Akibat yang ditimbulkan sangat merugikan pasien, selain hari rawat dan biaya perawatan menjadi bertambah sampai menyebabkan kematian. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial. Penelitian ini dilakukan di Rumah sakit Haji Jakarta dengan sampel berjumlah 110 orang.
Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja dengan kinerja perawat dalam pengendalian infeksi nosokomial. Hasil penelitian ini didapatkan tidak adanya hubungan bermakna antara faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dengan kinerja perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial. Namun secara umum didapatkan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap dan ICU adalah baik 50,9% dengan CI 95%.

Nosocomial infections are infection of patient that received and develop during the hospitalization. The effect is so bad for to patient, such as longer hospitalization, increasing hospital cost, until patient?s death. The purpose of this study is identifying the correlation factors that affect nurses executive performance in preventing nosocomial infections. The research was conducted at the Jakarta Haji Hospital with 110 nurses in patient care and intensive care unit.
The study results were obtaining relationship between the factors that affect nurse executive performance with the nurse executive performance to prevent nosocomial infections. The results showed that there were no correlation between the factors that affect nurse executive performance with the nurse executive performance to prevent nosocomial infections. But, it can be displayed that the nurse executive performance in patient care unit and intensive care unit were 50.9% good (CI= 95%).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati
"TNI AL mempunyai potensi sumber daya manusia yang harus selalu dipelihara dan ditingkatkan kemampuan fisik dan mentalnya, melalui pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit Angkatan Laut. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pasien dinas maupun pasien umum terus dilakukan. Pelayanan medik yang merupakan primadona dalam penyembuhan pasien, tidak akan berarti jika tidak ditunjang dengan pelayanan penunjang medik, salah satunya ialah pemeriksaan radiologi. Dalam operasional pelayanan radiologi membutuhkan biaya tinggi untuk pengadaan film.
Untuk melakukan efisiensi dan meningkatkan efektiftas dalam pelayanan diperlukan suatu perencanaan yang baik. Dari unsur-unsur yang terkait dengan perencanaan, yaitu dari segi organisasi masih belum berjalan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang ada dalam struktur organisasi. Sumber daya manusia yang ada di Subdepartemen Radiologi belum pernah mendapatkan pelatihan/penataran mengenai cara membuat perencanaan yang baik dengan menggunakan metode tertentu. Kebijakan dalam membuat perencanaan belum dibuat secara tertulis. Anggaran yang tersedia dalam pembelian film berasal dari dana APBN dan non APBN (hasil pelayanan terhadap masyarakat umum).
Proses perencanaan yang ada belum menggunakan metode tertentu, tetapi menggunakan perkiraan dari jumlah pemakaian tahun lalu dibagi 12. Proses perencanaan yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan metode peramalan l forecasting time series dengan sepuluh macam model. Dari hasil peramalan yang dilakukan hanya 6 jenis film saja yang dapat dibuat peramalannya. Sedangkan metode peramalan yang dipakai hanya 4, yakni rata-rata bergerak tertimbang, rata-rata bergerak dengan trend liner, single exponential smoothing, double exponential smoothing.
Dengan Analisis ABC diketahui kelompok berdasarkan pemakaian dan besarnya investasi. Semua jenis film mempunyai kekhususan sendiri-sendiri, salah satu jenis film tidak dapat digantikan oleh jenis film yang lain, untuk itu tidak dilakukan analisa VEN. Dengan mengetahui harga per item, waktu pesan, biaya pesan dan biaya penyirnpanan, maka economic order quantity dan reorder point dapat dicari. Metode yang diusulkan dalam penelitian ini diharapkan bisa diterapkan untuk persediaan yang lain.

Planning Analysis of the Film Requirements of Radiology Subdepartment of Mintohardjo Naval Hospital JakartaThe Indonesian Navy has potential human resources who should be always maintained and improved their mental and physical ability, through health services which is given by Naval Hospital. Improvement of the health services for the member of the navy as well as the general public is done continuously. Medical service that is the most importen think in the healing process of the patient, will be meaningless without support of the Medical Supporting System, one of them is radiologic examination. The radiologic services operation requires a high cost in purchasing radiologic films.
In order to increase service efficiency and effectivity a good planning is needed. From all of the planning involved elements, the organizational aspect has not yet run as it should be in means of task and responsibility. The human resources in the Radiology Subdepartment never have any training or improvement in making good planning according to the suitable method. Policy in the making of planning has not been produced yet in writings. The available budget for the purchasing of films sources from the APBN (income from the goverment) and non APBN ( income from the public service).
The process of planning has not used certain method yet, instead using historical usage, divided by 12. The process of planning which is proposed in this research is the forecasting time series with 10 models. From the result of the forecasting there are only 6 kinds of film that can be forecast. The methods that are aplicable are only 4 i.e.: average weighed moving, average trend linear moving, single exponential smoothing and double exponential smoothing.
With ABC analyses it can recognize groups based on usage and the amount of investment. All kind of film has its own specialities, one kind-of film cannot be substitute by another kind, for this purpose the Vital Essential Non essential analyses is being used. With the knowledge of per item price, ordering time, ordering cost and storage cost, the ecoonomic order quantity and reorder point can be calculated. It is hoped that the method being proposed in this research can be applied for other purposes.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4610
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>