Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121858 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dira T. Fabrian
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8228
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Angie Wulandari
"Penelitian ini bertujuan untuk menjawab mengapa Korea Selatan bersedia untuk membuka sektor agrikulturnya kepada Amerika Serikat di bawah skema KORUS FTA. Padahal pada perjanjian perdagangan bilateral sebelumnya, Korea Selatan tidak memasukkan sektor agrikultur ke dalam klausul setiap perjanjiannya. Untuk memahami perubahan tersebut, penelitian ini menggunakan kerangka analisis two-level game dari Robert Putnam. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis eksplanatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada Level I, Amerika Serikat memiliki posisi tawar menawar yang lebih tinggi dan menuntut Korea Selatan untuk membuka sektor sensitifnya sebagai bentuk liberalisasi perdagangan dan negosiator Korea Selata yang US-centered menjadikan strategi negosiasi tidak transparan dalam kesepakatan KORUS FTA. Pada Level II determinan I, terdapat upaya dari organisasi bisnis yang berperan dalam politik domestik Korea Selatan dan mendorong pengesahan KORUS FTA. Pada Level II determinan II, semakin besarnya otonomi badan eksekutif Korea Selatan dan badan legislatif diisi oleh politisi-politisi yang memiliki visi sama dengan eksekutif, sehingga preferensi eksekutif mendominasi dalam proses pengesahan kesepakatan. Untuk itu, KORUS FTA merupakan bentuk perjanjian untuk memperdalam keterikatan baik dari segi ekonomi maupun politik bilateral Korea Selatan dan Amerika Serikat agar mampu beradaptasi di kawasan Asia Timur yang dinamis dan beriorientasi dalam perdagangan internasional. Maka dari itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa kesediaan Korea Selatan dalam membuka sektor agrikulturnya terhadap Amerika Serikat di bawah skema FTA merupakan bentuk jaminan dari kompleksitas hubungan Korea Selatan dan Amerika Serikat yang tidak hanya dicapai melalui perekonomian melainkan terdapat unsur keamanan yang saling bergantung dengan negara yang lebih besar.

This study aims to answer why South Korea is willing to open its agricultural sector to the United States under the KORUS FTA scheme. Whereas in the previous bilateral trade, South Korea did not include the agricultural sector in the clause of every agreement. To understand these changes, this study uses a two-level game analysis framework from Robert Putnam. The methodology used is a qualitative approach with explanative analysis. The results of this study indicate that at Level I, the United States has a higher bargaining position and demands South Korea to open its sensitive sector as a form of trade liberalization and the US-centered South Korean negotiators made the negotiation strategy not transparent in the KORUS FTA agreement. At Level II determinant I, there are efforts from business organizations that play a role in South Korean domestic politics and encourage the ratification of the KORUS FTA. At Level II determinant II, the greater autonomy of the South Korean executive and the legislative is filled with by politicians who have the same vision as the executive, therefore the executive preference dominates in the process of ratifying the agreement. For this reason, the KORUS FTA is a form of agreement to deepen ties both from economic and bilateral political aspects of South Korea and the United States, hence both countries are able to adapt to the dynamic of East Asia region oriented towards international trade. Thus, this study concludes that South Korea’s willingness to open its agricultural sector to the United States under the FTA scheme is a form of guarantee of the complexity of the relationship between South Korea and the United States not only achieved through economic relations, but there is a security matters that is interconnected with a larger country."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nalia Rifika
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8227
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Maghfirahma Febriana Sofyan
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh diplomasi antara Amerika Serikat dan Korea di bidang medis sejak masa Kerajaan Joseon pada tahun 1882 dengan pendekatan diakronis. Sejak disahkan perjanjianShufeldt ditahun 1882, AmerikaSerikatmulaimemberikan perhatian terhadap Korea dan memberikan bantuan salah satunya di bidang medis. Meskipun perjanjian tersebut sempatterhenti pada tahun 1910ketika JepangmulaimenganeksasiSemenanjungKorea, Amerika Serikat kembali membantu Korea bagian selatan termasuk di bidang medis pada Perang Korea 1950. Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pembahasan penelitian pada peran Amerika Serikat terhadap perkembangan medis di Korea. Adapun penelitian ini ditujukan untuk menjelaskan peran Amerika Serikat terhadap perkembangan Korea Selatan di bidang medis sejak awal terjalin hubungan diplomatik pada tahun 1882 hingga masa pemerintahan Rhee Seungman pasca Perang Korea di tahun 1961. Peneliti menggunakan metode deskriptif – analisis dengan sumber data jurnal dan disertasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan yang terjalin antara Korea dan Amerika Serikat sangat berpengaruh terhadap perkembangan medis di Korea khususnya Korea Selatan. Adanya campur tangan Amerika Serikat di bidang medis sejak masa Joseon, pada dan pasca Perang Korea menjadi titik awal perkembangan medis modern di Korea Selatan.

This research discussed the diplomatic relations between United States of America and Korea in medical field since the era of Joseon Kingdom in 1882 with diachronic approach. Since the Shufeldt Treaty was signed in 1882 United States started to focus and supported Korea, medical development was one of their support. Although the treaty was revoked d ue the Japanese annexation in Korean Peninsula in 1910, United States continued to support southern Korea especially in medical aid when the Korean War outbroke in 1950. Therefore, this research focuses on the role of United States in Korea’s medical development. The purpose of this study is to describe the role of United States in South Korea’s medical field development from the diplomatic relation was built in 1882 until post Korean War - Rhee Syngman government in 1961. The researcher used a descriptive-analysis method with journal and dissertation as the data sources. The analysis shows that the relations between Korea and the United States greatly influenced the medical development in Korea, especially South Korea. The intervention of the United States in the medical field since the Joseon period, during and after the Korean War became the starting point for the development of modern medicine in South Korea."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siti Tri Joelyartini
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T27357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Fithriansyah
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S7537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S77786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>