Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47103 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Nurwira Shahab
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S8199
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nawira Shahab
"ABSTRAK
Skripsi ini berangkat dari sebuah isu terkait dengan penguatan dalam sebuah organisasi berbasis komunitas, yaitu Yayasan Srikandi Sejati, yang tak lain adalah komunitas transgender di Jakarta. Fokus skripsi adalah pada pembelajaran bagaimana sebuah program pemberdayaan berlangsung dalam sebuah organisasi komunitas dengan bentuk self-help activity atau lebih dikenal dengan bottom-up development, yaitu sebuah proses pemberdayaan yang berasal dari bawah. Saya mencoba mengungkapkan bagaimana organisasi ini dapat berdiri serta proses pendiriannya.
Saya menggunakan metode kualitatif dalam pengumpulan data guna menjawab pertanyaan penelitian saya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan terlibat ataupun tidak terlibat dan wawancara mendalam terhadap beberapa informan baik sebagai pengurus yayasan ataupun sebagai orang-orang yang dijangkau oleh yayasan ini. Dalam melakukan penelitian ini saya juga terlibat menjadi sukarelawan dalam berbagai kegiatan seperti ikut menghadiri beberapa rapat, pertemuan, penjangkauan dan pelatihan.
Temuan-temuan utama dalam penelitian ini, pertama, terkait dengan peran tokoh-tokoh waria dalam menggagas dan menjalankan yayasan. Dalam skripsi ini saya mengungkapkan bagaimana proses dan pengalaman yang dilakukan dalam mendirikan sebuah yayasan yang sah, mengingat dalam masyarakat, waria dianggap sebagai suatu penyimpangan dan waria pun sangat identik dengan kemiskinan dan minimnya tingkat pendidikan.
Kedua, pemberdayaan ini pun diwujudkan dalam bentuk self-help activity yaitu pemberdayaan dilakukan oleh komunitas itu sendiri. Hal tersebut merupakan nilai lebih dalam pelaksanaan program, meskipun tidak terlepas dengan hambatan lainnya. Adapun YSS menekankan pada persamaan hak waria dan lebih menekankan pada pengembangan kepribadian waria untuk mencapai penerimaan atau mengurangi bentuk penolakan masyarakat terhadap waria.
Ketiga, mengkaji persoalan waria di Jakarta tentu berkaitan erat dengan isu pelacuran. Dalam skripsi ini saya juga mengkaji bagaimana relasi YSS dengan isu prostitusi, khususnya dalam kaitannya dengan isu kesehatan terutama HIV/AIDS. Sebagian besar waria bekerja di bidang prostitusi, hal tersebut merupakan suatu kerentanan tersendiri bagi waria terhadap berbagai penyakit. Dari sisi itu pula saya mencoba melihat peranan YSS menghadapi isu tersebut.
Hal tersebut berkaitan dengan kondisi kesehatan waria yang memang rawan dengan berbagai penyakit dan banyak pula waria yang menjadi ODHA serta membutuhkan perawatan khusus. Pemberdayaan pun tidak terlepas dari peran lembaga donor yang menyokong keberlanjutan yayasan ini, meski demikian keberadaan lembaga donor yang bergerak baik untuk isu kesehatan seperti halnya HIV/AIDS ataupun yang bergerak pada isu gender dan seksualitas.

ABSTRACT
This undergraduate thesis raised issue of empowerment in the transgender community in Jakarta. In this undergraduate thesis I focused on this kind of learning how the community development can work in a community organization that is run with a self help activity form, a bottom-up process in developing community. And I tried to reveal how it was built and how the ongoing process.
In gathering data and conducting this research, I used qualitative methods to reveal the answer to my research question. Therefore I used several research techniques in gathering data such as observation, both participation and non-participation observation. I?ve also had been doing this research by interviewing severals informant whoare part of the foundation and who is a member whose reached by this foundation. In conducting this research i have dedicated most of my time to volunteer in this foundation, followings their meetings, outreach and training.
The main findings of my research are as follow.First of all that is related to the contribution of several figures that built and develop this organization. I revealed the processess and the experiences in establising of thisthis oficial foundation, referring to the transgender is seen as an aberration and the transgender also very synonymous with less of education and wealth.
Second, this community development is embodied in a self help activity which is the community it self who work in the development. This form also provides advantages to the impelementation of theprogram, althought it still has its own constraints.
Many concerns that must bebe faced while implementing this community development, internal and external barriers during the process. These organization and the peoples in organization moves up and down until the latest progres. The contribution of funders and networking its also a major concern in building this foundation. YSS emphasized their work on the equal rights egality of transgender and develop transgender characteristic to achieve acceptance or at least reduce resistance from the surrounding society.
Third, study the transgender issue in Jakarta is always tightly related to the issue of prostitution. In this undergraduate thesis I focused my research on the relevance of this foundation on the issue of prostitution among the transgender which more clodrly related on medical issues especiallyHIV/AIDS and IMS. Most transgender living in trslm of prostitution, which bring vulnerabilityto the transgender especially in health concern.
This development must be not separated by the the funding organization or foundation who support the program and bring the ongoing progress with in the community. Most funders based on health issues, genderand sexuality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S8270
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmani
"Berbagai program pemberdayaan masyarakat dalam rangka penanggulangan kemiskinan di RW 04 Kelurahan Setu Kecamatan Cipayung-Jakarta Timur telah dilakukan. Namun, program-program tersebut kurang menyentuh masyarakat Iokal lapis bawah, terutama dalam hal bantuan atau akses modal usaha yang terbentur pada persoalan persyaratan dan kelayakan usaha.
Pemberdayaan Masyarakat meialui Program Pengembangan Keluarga (selanjutnya disingkat Probangga) yang dilakukan oleh Yayasan BMS merupakan solusi allernatif terhadap penanggulangan kemiskinan yang terjadi di RW O4 Kelurahan Setu, Cipayung-Jakarta Timur. Melalui Probangga, 11 (sebelas) kegiatan yang telah terealisasi dari 13 (tiga belas) kegiatan yang direncanakan menunjukkan adanya upaya pemutusan kemiskinan melalui pendampingan keiuarga dengan fokus utama pada anak.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemberdayaan masyarakai melalui Probangga, hambatan-hambatan dan penanggulangannya serta hasil atau perubahan yang dicapai dari proses pemberdayaan yang dilaksanakan oleh BMS di RW 04 Kelurahan Setu Kecamatan Cipayung-Jakarta Timur. Pendekatan yang digunakan dalam rangka pendeskripsian proses pemberdayaan tersebut adalah pendekatan kualitatif.
Ditinjau dari penyebabnya, kemiskinan yang terjadi di RW O4 Kelurahan Setu terdiri dari dua faktor utama. Pertama, budaya masyarakat lokal secara turun temurun yang mengekalkan kernlskinanl Hal tersebut ditunjukan dengan kebiasaan atau pola hidup yang konsumtif dan penggunaan uang secara berlebihan yang tidak layak jika dibandingkan dengan asset dan keuangan yang mereka miliki Budaya ataupun pola hidup yang demikian diistilahkan ?Biar Tekor Asal Nyohor" disertai perilaku malas dan iidak kreatif. Kedua, kebijakan pelebaran kawasan Mabes TNI yang membuat lahan perkebunan dan pertanian masyarakat Iokal semakin menghilang dan kebijakan-kebijakan pembangunan yang kurang menyentuh masyarakat yang paling bawah dan tidak berdaya.
Kedua faktor dominan tersebut menyebabkan masyarakat lokal kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai akibat dari tingkat pendidikan yang mereka miliki, dimana 70,7% berada pada tingkat sekolah dasar. Dalam kondisi demikian, masyarakat lokal tidak mampu bersaing untuk mendapatkan pekerjaan baik pada sektor formal maupun informal dan pada akhirnya menjadi miskin. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan krisis multi-dimensi yang melanda Bangsa Indonesia.
Proses pemberdayaan masyarakat yang dilakukan BMS dikategorikan dengan mengacu pada pendapat Adi (2001), yang terdiri dari, tahap persiapan; tahap assessment; tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan; tahap formulasi rencana aksi; tahap pelaksanaan; tahap evaluasi; dan tahap akhir. Hambatan-hambatan yang ditemui selama proses pemberdayaan antara lain, persepsi negatif masyarakat lokal terhadap kehadiran BMS dengan Probangganya; Penentuan terget group; Partisipasi target group; Keterbatasan dana dan tenaga pendamping. Upaya penanggulangan hambatan-hambatan tersebut dinilai sudah cukup optimal dan cukup berhasil yang disertai dengan usaha pengembangan.
Pemberdayaan yang telah berjalan selama setahun (periode 2003-2004) telah memberikan pengaruh para kondisi hidup target group, balk dari segi ekonomi maupun sosial budaya. Perubahan pada bidang ekonomi yang ditandai dengan (1) Meningkatnya pendapatan keluarga dari hasil pengembangan usaha keluarga/akumulasi modal (50% dari peminjam), (2) Pengembalian cukup lancar dan tidak macet, (3) Dapat meringankan beban ekonomi keluarga (4) Manajemen usaha dan Pengaturan Ekonomi Rumah Tangga (PERT), (5) Tumbuhnya jiwa kewirausahaan, perintisan usaha baru dan pengembangan usaha Iama. Sedangkan perubahan pada bidang sosial budaya ditandai dengan: (1) Meningkatnya motivasi, minat dan kesempatan anak untuk melanjutkan sekolah (35 orang anak telah mendapatkan beasiswa), (2) Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan anak dalam bidang bahasa lnggris, (3) Meningkatnya kemampuan membaca anak melalui kegiatan kelompok belajar, (4) Bertambahnya wawasan dan pengetahuan umum dari kalangan orangtua dalam hal pendidikan, manajemen usaha dan Pengaturan Ekonomi Rumah Tangga (PERT), serta jender, (5) Terkikisnya budaya konsumtif, (6) Anak telah mampu menggunakan komputer tingkat dasar, (7) Tumbuhya budaya belajar dikalangan anak, (8) Semakin eratnya hubungan ketetanggaan dan tumbuhnya rasa kebersamaan dalam suasana pluralitas melalui belajar berorganisasi yang mengarahkan untuk melakukan aksi-aksl kolektif (collective action).
Mengacu atas hasil penelitian dan analisisnya, dapat dikelompokkan menjadi dua hal pokok permasalahan dan sekaligus upaya pemecahannya atau solusi yang diberikan untuk segerah dilakukan oleh BMS dalam upaya pengoptimalan pemberdayaan, yakni pertama, upaya peningkatan pendapatan keluarga anggota Probangga melalui Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif dengan berbasis kelompok. Kedua, penambahan tenaga pendamping atau fasilitator lapangan dan optimalisasi volunteer disertai dengan adanya alokasi dana buat mereka."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T21689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budi Wiluyo
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S48205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sahidin
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang upaya perlindungan terhadap wanita penjaja seks (WPS) melalui pendekatan kelompok dukungan sebaya, peran yang dilakukan oleh pendamping (PL/PE) dan hambatan yang timbul serta upaya mengatasi hambatan dalam perlindungan WPS melalui pendekatan kelompok dukungan sebaya di Yayasan Bandungwangi Jatinegara Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian menggambarkan upaya perlindungan WPS melalui pendekatan kelompok dukungan sebaya, meliputi (1) bentuk-bentuk perlindungan dan tahap-tahap perlindungan WPS melalui pendekatan kelompok dukungan sebaya, (2) peran yang dilakukan oleh pendamping, meliputi sebagai komunikasi personal, sebagai edukator, sebagai integrator/koordinator, sebagai penggerak (mobilizer), sebagai fasilitator, memberikan konseling (advice giving and counselling), sebagai pembela (advocate), sebagai pemungkin (enabler), sebagai supporting, sebagai analyst/evaluator, dan (3) hambatan yang timbul serta upaya mengatasi hambatan.

ABSTRACT
This thesis discusses the protection effort for sex workers utilizing peer support group approach, role of (field worker /peer edukator) and constraints faced and effort solve contraints Bandungwangi Foundation Jatinegara East Jakarta, the results illustrate (1) steps to provide protection, (2) the role of field workers/peer educator as coordinator, mobilizer, fasilitator, advocator, enabler, evaluator. and solve contraints in the protection women seks worker, This thesis discusses the protection effort for sex workers utilizing peer support group approach, role of (field worker /peer edukator) and constraints faced and effort solve contraints Bandungwangi Foundation Jatinegara East Jakarta, the results illustrate (1) steps to provide protection, (2) the role of field workers/peer educator as coordinator, mobilizer, fasilitator, advocator, enabler, evaluator. and solve contraints in the protection women seks worker]"
2015
T44194
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tukina
"Studi partisipasi politik pada awalnya memusatkan perhatian pada determinan-determinan dan pola-pola partisipasi politik dalam kaitanya dengan aspek modernisasi sosial ekonomi. Masalah modernisasi sosial politik berkaitan dengan masalah kemiskinan di perkotaan. Dalam pandangan umum, Pemerintahan yang baik adalah tercermin dari pikiran publik, partai dan legislator yang independen. Idealnya kelembagaan politik yang ada adalah merupakan repesentasi dari rakyatnya. Dengan partisipasi politik maka diharapkan antara warga yang miskin diperkotaan dan pembuat kebijakan atau keputusan politik dapat saling memahami terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. Partisipasi politik warga Bantaran Ciliwung dalam Pemilihan umum 1999 merupakan fenomena menarik apalagi diadakan pada masa reformasi politik di Indonesia.
Dalam penelitian terdapat dua variabel, yaitu : variabel bebas (Independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Studi ini merupakan penelitian lapangan (field research), Teknik penelitian yang digunakan adalah obeservasi dan wawancara mendalam (indepth interview) serta studi kepustakaan dan dokumentasi. Pendekatan penelitian adalah deskriptif-kualitatif dengan data yang bersifat eksploratif Lokasi penelitian di Bantaran Ciliwung, Kelurahan Kampung Melayu, Kec. Jatinegara, Kodya Jakarta Timur. Wawancara dilakukan dengan informan yang dianggap mengetahui banyak terhadap pokok permasalahan tersebut dengan menggunakan pedoman wawancara (guide interview).
Pemilihan umum 1999 berbeda dengan sebelumnya. Kualitas Pemilu 1999 dipengaruhi oleh kebebasan berpolitik, komunikasi politik dan pemberian sesuatu dalam politik. Media komunikasi politik mempengaruhi, pertama, dalam hal isu-isu politik (pesan, program, platform dan agenda partai). Kedua, pendidikan politik (wawasan politik). Ketiga, perilaku politik. Pemberian sesuatu dalam politik memberi semangat dan dianggap sebagai sesuatu yang wajar, terutama dalam kampanye sedang dalam pemberian suara dan penghitungan suara tidak ditemui. Partisipasi politik warga Bantaran Ciliwung dalam Pemilu 1999 tinggi, namun dalam pengambilan keputusan warga menyerahkan kepada tokoh politik yang lebih tinggi, bahkan ada yang masa bodoh dengan politik karena merasa bukan merupakan urusan utamanya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renny S. Azwar
"ABSTRAK
Sampai sekarang ini, Jakarta telah berkembang menjadi kota metropolitan dengan penduduk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan kebudayaan. Mereka menempati tempat-tempat pemukiman yang tersebar di seluruh wilayah kota Jakarta. Ditinjau dari segi penyebaran geografis, proses asimilasi antara kelompok-kelompok sosial telah terjadi di Jakarta, yang menjadikannya kota dengan bermacam-macam kelompok minoritas tanpa kebudayaan yang dominan, sehingga Jakarta disebut sebagai "melting pot" dari bermacam-macam suku bangsa.1
Mungkin pernyataan itu tidak sepenuhnya benar, karena di tengah-tengah penduduk kota Jakarta yang dianggap memiliki "metropolitan super culture" ini,2 terdapat suatu kelompok kecil masyarakat yang berbeda dari penduduk di sekitarnya dari segi sejarah, tradisi dan adat-istiadatnya. Masyarakat Jatinegara Kaum ini masih tetap berusaha untuk menjaga keaslian mereka.
Masyarakat Jatinegara Kaum menyatakan sebagai keturunan asli Pangeran Jayakarta, berasal dari Banten yang kemudian menetap di Jakarta. Dikelilingi oleh berbagai macam suku bangsa yang menggunakan dialek Jakarta, masyarakat ini, yang sebagian besar pemakai bahasa Sunda dalam percakapan sehari-hari dalam keluarga, seakan-akan terisolasi dari dunia luar, bagaikan "suatu pulau di tengah laut". Kekhasannya inilah yang mendorong untuk mengetahui lebih jauh tentang masyarakat tersebut.
Salah satu usaha untuk mencapai tujuan ini adalah dengan mengenal sastra lisan masyarakat ini (terutama cerita-cerita rakyatnya), karena dipandang dari sudut antropologi, sastra lisan mencerminkan semacam otobiografi suatu masyarakat.3
Dikemukakan selanjutnya bahwa sastra lisan memberikan suatu Cara untuk mengenal suatu kebudayaan dari dalam ke luar, bukan dari luar ke dalam. Di samping itu, sastra lisan dapat menunjukkan bagaimana suatu masyarakat memandang dirinya sendiri. Pandangan atas diri sendiri ini penting bagi siapa pun yang ingin mengenal dan memahami suatu masyarakat.
Dalam kehidupan sastra, sastra lisan tidak dapat diabaikan sebab merupakan bagian dari keseluruhan kehidupan sastra. Sastra lisan mempunyai kemungkinan untuk berperan sebagai kekayaan budaya, khususnya kekayaan sastra, sebab sastra lisan telah membimbing anggota masyarakat ke arah apresiasi, pemahaman gagasan dan peristiwa puitis berdasarkan praktek yang telah menjadi tradisi selama berabad-abad. Selain itu juga sebagai dasar komunikasi antara pencipta dan masyarakat, dalam arti ciptaan yang berdasarkan sastra lisan akan lebih mudah diganti sebab ada unsurnya yang sudah dikenal oleh masyarakat.
Setiap masyarakat di dunia memiliki kebudayaan. Batasan tentang kebudayaan sangat beraneka ragam, tergantung dari sudut pandang yang dipengaruhi minat dari masing-masing perumus batasan. Di antara perumusan-perumusan batasan tentang kebudayaan, sebagaimana yang telah dikumpulkan oleh Kroeber dan Kluckhohn, dapat dikemukakan pendapat Tylor yang banyak mempengaruhi pandangan-pandangan ilmuwan lain tentang kebudayaan, yaitu bahwa "Kebudayaan atau peradaban adalah satu keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, nilai-nilai, seni, hukum, moral, adat istiadat, kemampuankemampuan dan kebiasaan-kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat."5 Dari sudut pandang bahasa, Voegelin dan Harris menyatakan bahwa : "Bahasa adalah bagian?"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rondang Marsaulina S.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S7532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Hery Fuad
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>