Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81821 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yeni Febrina
"Tesis ini membahas tentang kinerja Puskesmas Pahandut sebagai organisasi publik dengan menggunakan metode Balance Scorecard. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kinerja Puskesmas Pahandut ditinjau dari aspek-aspek Balance Scorecard, yang meliputi perspektif pelanggan, keuangan, pertumbuhan dan pembelajaran dan proses internal organisasi. Metode penelitian menggunakan kuantitatif deskripsi.
Hasil penelitian untuk prespektif pelanggan dinilai memuaskan untuk pelayanan yang diterima dengan yang diharapkan, perspektif keuangan masih dinilai kurang efektif karena anggaran habis untuk belanja pegawai dan setiap tahun anggaran untuk Puskesmas Pahandut menurun, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dinilai cukup memuaskan karena pegawai banyak yang merasa kurang menjiwai pekerjaan yang ada dan prespektif proses internal organisasi dinilai cukup memuaskan karena kurangnya fasilitas sarana dan prasana yang mendukung.

This thesis discussed about the achievement of the Pahandut Community Health Centre as the organisation of the public by using the aspect-aspectBalance Scorecard method. The aim of this research of analyse the achievement of the Pahandut Community Health Centre was considered from the Balance Scorecard approach, that covered the perspective of the customer, finance, the growth and learning and the internal process of the organisation. The research method used quantitative the description.
Results of the research to prespective the customer was judged satisfactory for the service that was accepted with that was hoped for, the perspective of finance was still being it was thought more ineffective because the budget completely for the official's expenses and every year the budget for the Pahandut Community Health Centre descended, the perspective of the growth and learning was considered quite satisfactory because of the official many that felt not all that inspired the available work and prespective the internal process of the organisation was considered quite satisfactory because of the shortage of means facilities that supported."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30564
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Dewi Astuti
"Jumlah lansia hipertensi di Puskesmas Jekan Raya meningkat. Pengamatan lapangan, keluarga kurang memberikan dukungan dalam pengendalian hipertensi, sehingga menganggap sembuh jika tekanan darah lansia menurun. Tujuan penelitian mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia. Desain menggunakan cross sectional pada 108 lansia dan keluarga, dengan teknik klaster proporsional. Hasil menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia. Kesimpulannya semua elemen dukungan keluarga berhubungan bermakna terutama dukungan penghargaan. Faktor paling dominan adalah dukungan penghargaan (p=0,000) setelah dikontrol dengan pendidikan, penghasilan, asuransi kesehatan. Direkomendasikan pada pengambil keputusan keperawatan lansia agar meningkatkan program kesehatan lansia berbasis keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.

Number of elderly hypertension was increased in Jekan Raya Public Health Center. Field observations, less family support in the control of hypertension, so consider elderly cured if blood pressure decreased. The purpose of this research was determined the correlation of family support quality of life of the elderly. Used cross-sectional design in 108 elderly and families, with a proportional cluster technique. Results showed correlation of family support with quality of life of elderly. In conclusion all the elements related to family support, especially award support. The most dominant factor was the award support (p = 0.000) after controlled by education, income, health insurance. Recommended in elderly nursing decision makers in order to improve the health of the elderly family-based programs to improve the quality of life of the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34832
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This study aims to getempirical evidence about influence of incentive system to performence effectiviness of the local revenue collection Departemen of Palangka Raya City
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bendo Prayogi
"Pengukuran kinerja digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dan memberikan umpan balik bagi perencanaan peningkatan kinerja berikutnya. Selama ini, pengukuran kinerja dilakukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 dan indikator yang dikembangkan Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM). Kedua pengukuran tersebut menitiberatkan aspek keuangan dan internal perusahaan, kurang memperhatikan aspek eksternal perusahaan. Penelitian ini membahas capaian kinerja PDAM Kota Samarinda dengan pendekatan balanced scorecard yang meliputi empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Hasil penelitian menyarankan antara lain (1) bahwa profitabilitas perusahaan tidak harus dicapai melalui penyesuaian tarif, melainkan dengan efisiensi biaya produksi, penurunan tingkat kehilangan air, dan pengelolaan aset yang memadai, (2) meningkatkan kualitas air produksi menjadi air minum, menggunakan handhelder dan kamera untuk menjamin akurasi perhitungan meter air, meningkatkan kecepatan penyelesaian pengaduan, (3) menggunakan sistem informasi akuntansi yang terintegrasi penuh dan Geographic Information System (GIS), (4) memberikan perhatian atas ketersediaan dan kesiapan alat keselamatan kerja dan kondisi fisik ruang kerja, (5) perlu dibentuknya tim pengkajian tarif air oleh Pemerintah Kota Samarinda, (6) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur maupun Pemerintah Kota Samarinda sudah tidak perlu lagi mengalokasikan dana APBD untuk mengatasi keterbatasan PDAM Kota Samarinda dalam peningkatan cakupan pelayanan.

Performance measurement is used to measure the success of the company and provide feedback for the planning of subsequent performance improvements. During this time, performance measurement done by referring to the Minister of Home Affairs Decree Number 47 of 1999 and indicators developed by the Subsidiary Body Water Supply System Development (BPPSPAM). Both measurements are mainly focused on financial aspects and internal aspects of the company, less attention to external aspects of the company. This study discusses the performance achievement PDAM Kota Samarinda using balanced scorecard approach that includes four perspectives: financial perspective, customer, internal business processes and learning and growth. This research is descriptive research.
The results suggest, among others 1) that the profitability should not be achieved through tariff adjustments, but with the cost efficiency of production, reduction of water losses, and adequate asset management, (2) improve the quality of production water into drinking water, using handhelder and camera to ensure the accuracy of water meters, increasing the speed of settlement of complaints, (3) use fully integrated accounting information systems and Geographic Information System (GIS), (4) give attention to the availability and readiness of equipment safety and physical conditions of work space, (5) City Government of Samarinda needs to form tariff assessment team, (6) the Government of East Kalimantan Province and City Government of Samarinda is no longer need to allocate budget funds to overcome the limitations of PDAM Samarinda in increasing service coverage."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T28164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neny Fidayanti
"This research was made not only to find out scope of green area and total of carbon
dioxide?s emission in Palangka Raya which can be absorbed by vegetation but also to find
out suitability of land use of green area of Palangka Raya with necessity of green open
space in Palangka Raya. The research was a description about environment condition in
Palangka Raya which related to total of carbon dioxide?s emission and scope of vegetated
land. The result of the research based on analysis of land cover and carbon dioxide
absorption showed that scope of vegetated land in Palangka Raya was 219.498.7 hectares
and it was still able to absorb all carbon dioxide?s emission amount to 387.366,248 tons
which came from energy consumption and respiration of Palangka Raya?s inhabitants.
Based on the extent of its region, urban area of Palangka Raya needed green open space
(RTH) with wide to 14.096,1 hectares, based on the number of inhabitants was needed
581,84 hectares RTH which consisted of city park, city forest, median, river border and
cemetery, based on equality of water use was needed 323,75 hectares RTH and based on
carbon dioxide?s emission was needed 3.331,38 ha RTH. Based on suitability plan of land
use of green area in urban area of Palangka Raya, there was lack of green open space. Sub
district Pahandut lack of RTH based on extent of its district (-3.513,23 hectares), number of
inhabitants (-244,85 hectares), need of water (-142,45 hectares) and carbon dioxide?s
emission (-2.368,88 hectares) while sub district Jekan Raya lack of RTH based on extent of
its district (-9.071,96 hectares) and carbon dioxide?s emission (-5.660,93 hectares).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas kawasan hijau dan jumlah emisi
karbondioksida yang mampu diserap oleh vegetasi serta untuk mengetahui kesesuaian tata
ruang kawasan hijau Kota Palangka Raya dengan kebutuhan ruang terbuka hijau Kota
Palangka Raya. Penelitian berupa deskripsi tentang keadaan lingkungan di Kota Palangka
Raya yang berkaitan dengan jumlah emisi karbondioksida dan luas lahan bervegetasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis tutupan lahan dan serapan
karbondioksida, diketahui luas lahan bervegetasi di Kota Palangka Raya adalah 219.498,7
ha dan masih mampu menyerap seluruh emisi karbondioksida sejumlah 387.366,248 ton
yang berasal dari konsumsi energi dan respirasi penduduk Kota Palangka Raya.
Berdasarkan luas wilayah, kawasan perkotaan Kota Palangka Raya memerlukan RTH
seluas 14.096,1 ha, berdasarkan jumlah penduduk diperlukan 581,84 ha RTH yang berupa
taman kota, hutan kota, jalur hijau jalan, sempadan sungai dan pemakaman, berdasarkan
kesetaraan penggunaan air diperlukan 323,75 ha RTH dan berdasarkan emisi karbondioksida diperlukan 3.331,38 ha RTH. Berdasarkan kesesuaian rencana tata ruang
hijau kawasan perkotaan Kota Palangka Raya, diperoleh adanya kekurangan RTH.
Kecamatan Pahandut kekurangan RTH berdasarkan luas wilayah (-3.513,23 ha), jumlah
penduduk (-244,85 ha), kebutuhan air (-142,45 ha) dan emisi karbondioksida (-2.368,88 ha),
sedangkan Kecamatan Jekan Raya kekurangan RTH berdasarkan luas wilayah (-8.936,96
ha) dan emisi karbondioksida (-2.849,04 ha)."
Universitas Palangkaraya, 2016
502 JMSTUT 17:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Hizrah Harianto
"ABSTRAK
Asma merupakan gangguan inflamasi kronis di jalan napas dengan prevalensi
yang cukup tinggi. Asma dapat terjadi pada semua usia, diperkirakan 300 juta
orang menderita asma diseluruh dunia dan tahun 2025 diperkirakan mencapai 400
juta pasien asma. Prevalensi asma di Provinsi Kalimantan Tengah melebihi angka
nasional dan kota Palangkaraya termasuk daerah dengan prevalensi asma
tertinggi. Prevalensi asma dipengaruhi oleh banyak faktor seperti keturunan serta
lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat
kepadatan kecoa di rumah tangga dan faktor risiko lainnya yang dapat memicu
asma. Penelitian menggunakan desain Case control. Sampel terdiri dari 58
sampel untuk kasus dan 58 sampel untuk kontrol berusia 12-45 tahun. Hasil
penelitian menunjukkan variabel-variabel yang berhubungan dengan kejadian
asma adalah kepadatan kecoa, riwayat atopi, sensitifitas terhadap makanan, polusi
udara, kondisi cuaca, kondisi sanitasi rumah tangga, jarak rumah dari jalan raya
dan memiliki hewan peliharaan. Sedangkan karakteristik individu seperti
pendidikan, pekerjaan serta jenis bahan bakar memasak tidak berhubungan
dengan kejadian asma. Kesimpulannya tingkat kepadatan kecoa berhubungan
dengan kejadian asma setelah dikontrol variabel karakteristik individu dan faktor
lingkungan. Penderita agar menjaga kebersihan dan sanitasi rumah yang baik,
sehingga tidak menjadi habitat perkembangbiakan vektor kecoa dan sedapat
mungkin menghindari faktor-faktor risiko yang dapat memicu terjadinya asma.

ABSTRACT
Asthma is a chronic inflammatory disease in the airways with highly prevalence.
Asthma can occur at any age, 300 million people estimated suffering asthma in
the world and by 2025 there will be 400 million. Asthma prevalence in Central
Kalimantan Province exceeds the national number. Furthermore, Palangkaraya is
the highest one. The prevalence of asthma is influenced by many factors such as
heredity and the environment. This research aimed to analyze the relationship of
cockroach density in households and other risk factors that can trigger asthma.
This research is using Case control design which consisted of 58 samples for the
cases and 58 samples for the controls aged 12-45 years. Results showed cockroach
density, atopy history, food sensitivity, air pollution, weather, household
sanitation conditions, home distance from highways and pet ownership were
associated with the incidence of asthma. While education, occupation and types of
cooking fuel were not associated. In conclusion, the cockroach density is related
to the incidence of asthma after controlled by variable characteristics of
individuals and environmental factors. Patient is sugessted to maintain good
hygiene and sanitation, so would not become the habitat of cockroach and avoid
risk factors that can trigger asthma."
2017
T47778
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Mutaqien
"Puskesmas adalah pusat kesehatan masyarakat dan sarana kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat dalam melayani masalah kesehatan. Namun dalam pelaksanaannya, tidak sedikit masalah yang dialami puskesmas dalam rangka melayani masyarakat dibidang kesehatan. Dalam laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Cirebon 2004 disebutkan masih belum optimalnya kemampuan, motivasi dan komitmen dari pengelola program di puskesmas, terbatasnya tenaga medis dan non medis di puskesmas sehingga banyak petugas puskesmas yang melakukan tugas rangkap, dukungan dana terbatas pada puskesmas, fasilitas ruangan dan sarana/pra-sarana pada beberapa puskesmas masih kurang mendukung dalam melayani pasien, sosialisasi dan penyebaran informasi kesehatan di puskesmas belum optimal, rendahnya kinerja manajemen program di puskesmas, dan yang paling disorot dalam permasalahan tersebut, adalah keluhankeluhan masyarakat/pasien terhadap sikap petugas yang terkadang ernosi/tidak ramah dan sabar dalam menghadapi pasien. Oleh karena itu, perlu mengetahui bagaimana kinerja puskesmas di Kota Cirebon, khususnya puskesmas penelitian, dengan pendekatan Balanced Scorecard yang menyangkut beberapa hal, yaitu 1) Kemampuan dan motivasi pegawai (perspektif pertumbuhan dan pembelajaran), 2) Kualitas proses pelayanan (perspektif proses internal), 3) Kepuasan pasien (perspektif pelanggan), dan 4) Penerimaan retribusi pelayanan kesehatan (perspektif keuangan).
Denis penelitian non eksperimental dengan rancangan cross sectional dan menggunakan metode kuantitatir dan kualitatif. Penelitian dilakukan pada lima puskesmas di Kota Cirebon, yaitu: Puskesmas Kejaksan, Puskesmas Gunungsari, Puskesmas jagasatru, Puskesmas Kesunean dan Puskesmas Kalitanjung. ]umlah responder sebanyak 129 pegawai puskesmas dan 400 pasien yang berkunjung ke puskesmas. Alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan data sekunder.
Hasil penelitian dari kelima puskesmas menunjukkan bahwa kemampuan dan motivasi pegawai pada kelima puskesmas termasuk kategori baik, namun ada yang perlu diperhatikan yaitu mengenai kekurangpuasan pegawai terhadap gaji/tunjangan yang mereka terima; Pada kualitas proses pelayanan pada kelima puskesmas termasuk kategori balk; Kepuasan pasien pada kelima puskesmas menunjukkan kategori balk, namun masih ada yang perlu diperhatikan yaitu mengenal kekurangpuasan pasien terhadap penyampaian informasi bare tentang pelayanan kesehatan, pengertian petugas terhadap keinginan pasien kurang, dan khusus pada Puskesmas Jagasatru, masih kurang baiknya sarana fisik dan peralatan operasional dan kurang baiknya kebersihan dan kenyamanan pada Iingkungan. Hal ini disebabkan oleh adanya rehabilitasi gedung puskesmas; dan Kinerja keuangan, dalam hal ini ratio penerimaan retribusi pelayanan kesehatan terhadap potensinya, pada kelima puskesmas menunjukkan hasil yang sangat baik. Dari hasil evaluasi terhadap seluruh perspektif pada masing-masing puskesmas menunjukkan bahwa kinerja puskesmas penelitian selama tahun 2004 termasuk kedalam kategori baik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18409
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian Bramandito Widagdo
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S10528
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Army Winarty
"Perubahan yang selalu terjadi membawa konsekuensi pada perlunya kebutuhan untuk lebih strategis. Penyebab perubahan ini bervariasi dan bagi perusahaan hal ini tentunya mengakibatkan suatu pergeseran penekanan ke tingkatan manajemen strategis. Sebagai pelaku ekonomi, BUMD harus dapat menempatkan perannya pada posisi strategis, dengan demikian keunggulan bersaing dibandingkan dengan perusahaan lain menjadi suatu keharusan. Di lain pihak, banyak muncul sorotan terhadap peranan BUMD dalam skala daerah, baik dari kalangan ekonomi maupun masyarakat. Hal tersebut dikarenakan adanya harapan yang belum memuaskan terhadap BUMD yang secara normatif seyogyanya menjalankan misi sebagai sumber pendapatan daerah (profit making) dan sebagai penyedia pelayanan umum (public services).
Dengan demikian diperlukan upaya-upaya peningkatan peran BUMD yang antara lain melalui peningkatan efisiensi, produktivitas dan keuntungan, sehingga badan ini dapat berperan sebagai salah satu sumber keuangan yang penting bagi daerah. Terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan dan memperburuk kondisi perekonomian sekarang ini, memaksa BUMD DKI Jakarta untuk mencari strategi perusahaan yang tepat melalui perbaikan kinerja.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, dengan metode studi kasus. Melalui metode ini akan dilakukan deskripsi suatu variabel secara mendalam terhadap sejumlah kasus yang dipilih yang selanjutnya diarahkan untuk menjawab rumusan masalah tentang : Bagaimana Kinerja PD Pembangunan Sarana Jaya dianalisis dengan Pendekatan Balance Scorecard?
Partanyaan-pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah bagaimanakah kinerja PD Pembangunan Sarana Jaya. Dengan menggunakan Pendekatan Balance Scorecard, hal ini akan dianalisis dengan melihat berbagai aspek seperti keuangan, pelanggan, kinerja proses bisnis internal, serta kinerja dari aspek pertumbuhan dan pembelajaran. Populasi adalah seluruh karyawan PD Pembangunan Sarana Jaya untuk melihat kinerja Learning and Growth, sedangkan untuk populasi pelanggan adalah seluruh pelanggan PD Pembangunan Sarana Jaya. Untuk melihat kinerja Learning and Growth dipilih responden yang terdiri dari sebagian kelompok manajer, lower manager dan staf biasa yang dipilih secara stratified random sampling.
Responden untuk kelompok pelanggan dilakukan dengan cara survey kepada sebagian pelanggan Sarana Jaya khususnya untuk pelanggan Unit Persewaaan Pertokoan dan Wisma (UPPW) dan pelanggan Unit Rumah Sewa Bertingkat (URSB) melalui pengisian kuesioner. Survey pelanggan dipilih pada kelompok diatas dengan pertimbangan pelanggan-pelanggan untuk unit pelaksana tersebut yang mengetahui secara langsung kinerja Sarana Jaya.
Hasil pengumpulan, pengolahan dan analisis data menggambarkan tingkat kinerja PD Pembangunan Sarana Jaya dalam kondisi cukup baik berdasarkan hasil perhitungan skor keseluruhan yaitu 57(lima puluh tujuh). Secara lebih rinci untuk aspek pertumbuhan dan pembelajaran, hasil kinerja adalah kurang baik dengan total skor yang diperoleh yaitu 23 (dua puluh tiga). Skor minimal untuk aspek ini 9 dan skor maksimalnya adalah 45 (empat puluh lima). Untuk aspek keuangan, kinerja saat ini berada dalam kondisi cukup sehat. Kondisi ini dibuktikan dari total skor yang diperoleh 16 (enam belas). Skor minimal untuk kinerja ini adalah 6 dan skor maksimalnya adalah 30. Untuk aspek proses bisnis internal, kondisi saat ini berada dalam kondisi cukup sehat. Kondisi ini dibuktikan dari skor yang diperoleh 10 (sepuluh). Skor minimal untuk kinerja ini adalah 3 dan skor maksimal 15. Selanjutnya kinerja dari aspek pelanggan berada dalam kondisi cukup sehat, yang ditunjukkan dari skor yang diperoleh yaitu 8 (delapan). Skor minimal untuk aspek ini 3 dan skor maksimalnya adalah 15 (lima belas).
Untuk mendapatkan kinerja yang optimal, saran yang dapat disampaikan adalah perlunya diterapkan pengelolaan strategi jangka panjang dan sistem manajemen strategis. Penjelasan dan penterjemahan visi dan strategi perusahaan, perencanaan dan penetapan target/sasaran, hubungan kerjasama, peningkatan umpan balik dari pimpinan dan pembelajaran perlu mendapat perhatian.
Pada kinerja pertumbuhan dan pembelajaran perlu ditingkatkan pemberian motivasi dan pemberdayaan pegawai, kemampuan sistem informasi, serta kepuasan pegawai. Dukungan dan umpan balik yang jelas dari pimpinan sangat dibutuhkan begitu pula perwujudan visi bersama guna menumbuhkan inisiatif yang strategis. Pekerjaan sebagai jaminan masa depan mengharuskan organisasi untuk menghubungkan penghargaan dengan ukuran kinerja yang lebih baik dan adil.
Peningkatan kemampuan sistem informasi perlu ditingkatkan karena dalam ketepatan dan kecepatan memperoleh informasi masih dirasakan belum bagus.Untuk aspek keuangan perlu dibuat perencanaan dan penetapan target secara matang melalui penetapan skala prioritas. Dalam kaitan ini alokasi sumber daya dan dana harus berdasarkan penghitungan dan perencanaan yang matang, begitupula untuk pengeluaran-pengeluaran yang tidak terkait langsung dengan proses bisnis internal perlu dibatasi/dihalangkan.
Kepuasan pelanggan perlu mendapat perhatian, untuk itu perbaikan mutu pelayanan khususnya pada pelayanan operator telepon perlu perbaikan. Perbaikan fasilitas yang diberikan kepada penyewa seperti : listrik, kebersihan dan keamanan perlu dilakukan, serta peralatan kerja perlu disesuaikan dengan kebutuhan saat ini. Untuk perbaikan pada proses bisnis internal, peningkatan service management melalui perencanaan dan penentuan kebutuhan melalui survey sangat perlu mendapat perhatian.
Pemberian manfaat tambahan untuk pemeliharaan dan perbaikan produk-produk yang rusak dan penanganan keluhan perlu terus diperhatikan. Dokumen-dokumen tentang keluhan, waktu pelayanan, penanganan keluhan, perlu dibuat direkam dengan baik sebagai input/umpan balik bagi organisasi. Agar tercapai peningkatan kinerja PD Pembangunan Sarana Jaya, maka perbaikan pada aspek-aspek secara menyeluruh perlu dilakukan. Dengan demikian kontribusi yang diharapkan oleh BUMD sebagai sumber pendapatan daerah dapat terwujud. "
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T10111
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Eraini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya. Jenis penelitian ini adalah survei cross-sectional dengan menggunakan kuesioner penilaian kinerja berdasarkan metoda penilaian sendiri dan metoda 360° yang dimodifikasi. Populasi dan sampel adalah semua Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya sebanyak 69 orang. Dari 10 unsur penilaian kinerja, ada 6 (enam) unsur yang telah terbukti tidak memiliki perbedaan yang bermakna yaitu pengetahuan terhadap pekerjaan, kuantitas kerja, kualitas kerja, kreativitas, kemauan belajar dan inisiatif, dan komunikasi, sementara 4 (empat) unsur lainnya seperti kerjasama, integritas, disiplin kerja, dan kepemimpinan memiliki perbedaan yang bermakna. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperlukan perbaikan manajemen dan peningkatan efektivitas kepemimpinan di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya.

This study aims to determine the Performance of Employee of Palangka Raya Municipality Health Office. This type of research is a cross-sectional survey using modified questionnaires of performance asssessment based on self assessment and 360° methods. Population and sample are all Civil Servants of Palangka Raya Municipality Health Office as many as 69 persons. Of the 10 elements of performance assessment, there are 6 (six) elements that have been proved no significant difference such as knowledge of work, quantity of work, quality of work, creativity, willingness to learn and initiative, and communication, while 4 (four) other elements like cooperation, integrity, work discipline, and leadership have significant differences. Based on the results of this study, improved management and increased effectiveness of environmental leadership are needed in Palangka Raya Municipality Health Office."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35942
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>