Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124283 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Budi Djatmiko
Bandung: STEMBI-Bandung Business School, 2011
658.401 3 BUD s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Katharina Indah Sushmita
"Kegagalan konstruksi masih menjadi isu utama dalam dunia konstruksi terutama di Indonesia. Ini dibuktikan dengan banyaknya kegagalan konstruksi pada proyek skala besar. Padahal pemerintah Indonesia mewajibkan semua kontraktor Kelas Besar untuk memiliki sertifikasi ISO 9001. Hal ini dianggap Indonesia belum melaksanakan dengan baik Implementasi Sistem Manajemen Mutu (QMS) oleh kontraktor Kelas Besar. Studi sebelumnya telah menyatakan bahwa implementasi SMM dalam suatu organisasi harus memperhatikan budaya-budaya yang ada didalam organisasi. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan gambaran pengembangan budaya mutu dalam mejalankan sistem manajemen mutu berdasarkan ISO 9001 yang berbasis budaya organisasi dan budaya nasional yang saling mempengaruhi pada perusahaan kontraktor khususnya di Indonesia. Analisis penelitian ini dengan mengolah 151 data responden menggunakan SPSS dan SmartPLS. Dari hasil analisis didapatkan bahwa Budaya Nasional, Sistem Manajemen Mutu dan Budaya Organisasi mempengaruhi pengembangan Budaya Mutu. Adapun indikator signifikan dominan dari variabel Budaya Nasional terhadap pengembangan Budaya Mutu yaitu indivualisme / kolektivisme dan power distance. Sedangkan indikator signifikan dominan dari variabel Sistem Manajemen Mutu terhadap pengembangan Budaya Mutu yaitu konteks organisasi dan operasional. Dan indikator signifikan dominan dari variabel Budaya Organisasi terhadap pengembangan Budaya Mutu yaitu Usaha Pencapaian Kinerja dan Kepemimpinan. Untuk mengembangan Budaya Mutu dipengaruhi oleh Budaya Nasional, Sistem Manajemen Mutu dan Budaya Organisasi. Penelitian ini bisa menjadi bahan ataupun masukan dalam mengembangkan Budaya Mutu untuk mengurangi tingkat kegagalan konstruksi pada perusahaan jasa pelaksana konstruksi BUMN di Indonesia pada masa mendatang.

Construction failure is still a major issue in the construction world, especially in Indonesia. This is evidenced by the number of construction failures on large-scale projects. In fact, the Indonesian government requires all large-scale contractors to have ISO 9001 certification. Previous studies have stated that the implementation of QMS in an organization must pay attention to the cultures that exist within the organization. The purpose of this study is to provide an overview of the development of a quality culture in implementing a quality management system based on ISO 9001 based on organizational culture and national culture that influence each other in contracting companies, especially in Indonesia. The analysis of this research by processing 151 respondents' data using SPSS and SmartPLS. From the results of the analysis, it was found that the National Culture, Quality Management System and Organizational Culture affect the development of Quality Culture. The dominant significant indicators of the National Culture variable on the development of Quality Culture are individualism/collectivism and power distance. While the dominant significant indicator of the Quality Management System variable on the development of Quality Culture is the organizational and operational context. And the dominant significant indicator of the Organizational Culture variable on the development of Quality Culture is Efforts to Achieve Performance and Leadership. To develop a Quality Culture influenced by the National Culture, Quality Management System and Organizational Culture. This research can be used as material or input in developing a Quality Culture to reduce the rate of construction failure in BUMN construction service companies in Indonesia in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dary Vito Kurniawan
"Salah satu penyebab kegagalan proyek disebabkan oleh perbedaan-perbedaan dalam perencanaan, perencanaan yang kurang baik, dan manajemen yang tidak efisien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gap dari kegiatan SMM pada prinsip perencanaan dalam Permen PU No.04/PRT/M/2009 dengan ISO 9001:2015 dan untuk mengetahui bagaimana penerapan kegiatan SMM di proyek Bina Marga. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat tujuh variabel ISO 9001:2015 yang belum terdapat di Permen PU No.04/PRT/M/2009, empat diantaranya mengenai klausul perencanaan dalam tindakan pada peluang dan risiko, serta tiga mengenai klausul perencanaan dalam merencanakan perubahan. Dalam penerapannya dua variabel dalam penerapannya berpengaruh terhadap proyek di kementerian PUPR mengenai merencanakan perubahan untuk meningkatkan SMM, serta satu variabel dalam penerapannya berpengaruh yang tidak dominan mengenai manual mutu.

One of the causes of project failure is due to differences in planning, poor planning, and inefficient management. This research was conducted to know the gap of SMM activities on the principles of planning in the Minister of Public Work Regulation No.04 PRT M 2009 with ISO 9001 2015 and to know how the implementation of SMM activities in Bina Marga project. The results of this study found that there are seven variables of ISO 9001 2015 that have not been included in Regulation of Minister of Public Works No.04 PRT M 2009, four of which are about planning clauses in action on opportunity and risk, and three regarding planning clause in planning change. In its application two variables in its application affect the project in the PUPR ministry on planning changes to improve the QMS, as well as one variable in its application has an effect that is not dominant about the quality manual."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Aliza Putri
"Dalam lingkungan proyek konstruksi di kementerian PUPR sistem manajemen mutu SMM sudah diatur dalam Permen PU No.04/PRT/M/2009. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gap dari kegiatan SMM pada prinsip pendukung dalam Permen PU No.04/PRT/M/2009 dengan ISO 9001:2015 dan untuk mengetahui bagaimana penerapan kegiatan SMM di proyek Bina Marga. Hasil dari penelitian ini ditemukan terdapat sembilan kegiatan SMM pada prinsip pendukung yang belum terdapat pada Permen PU No.04/PRT/M/2009 yaitu berkaitan dengan pengetahuan organisasi dan komunikasi. Selain itu, terdapat empat kegiatan SMM yang penerapannya masih kurang maksimal pada pelaksanaan proyek Bina Marga dimana kegiatan tersebut berkaitan dengan komunikasi dan penentuan sarana prasarana.

In the construction project environment in the ministry of PUPR the quality management system SMM is regulated in Ministry of Public Works No. 04 PRT M 2009. This research was conducted to know the gap of SMM activities on the principle of support in PU Regulation No.04 PRT M 2009 with ISO 9001 2015 and to know how the implementation of SMM activities in Bina Marga project. The results of this study found there are nine activities of SMM on the principle of support that has not been found in the PU Regulation No. 04 PRT M 2009 is related to organizational knowledge and communication. In addition, there are four SMM activities that are not maximized in implementation of Bina Marga projects where activities are related to communication and determination of infrastructure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S70023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Distria Putri Wulandari
"Untuk dapat meningkatkan kinerjanya, Permen PU No. 04/PRT/M/2009 harus dapat disesuaikan dengan standar Internasional yang digunakan saat ini, yaitu ISO 9001:2015. Selain itu perlu juga dilihat pengaruh prinsip pada ISO 9001:2015 serta implementasi Permen PU No. 04/PRT/M/2009 terhadap proyek pemerintah di bidang konstruksi. Penelitian ini fokus pada prinsip evaluasi kinerja dan peningkatan.
Hasil dari penelitian ini yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel pada ISO 9001: 2015 dengan Permen PU No. 04/PRT/M/2009. Selain itu terdapat dua variabel dalam prinsip evaluasi kinerja dan peningkatan yang belum diterapkan dengan baik, yaitu pada kegiatan evaluasi terhadap hasil pengukuran kepuasan pelanggan dan melakukan audit internal SMM untuk mengukur kinerja SMM.

To be able to improve their performance, Permen PU No. 04 PRT M 2009 that issued by the Ministry of Public Works and Housing regarding to QMS must be adjusted to the international standards, which is ISO 9001 2015. In addition, we also need to consider the impact of the principles in ISO 9001 2015 and the implementation of Permen PU No. 04 PRT M 2009 in government construction projects. This research focuses on the performance evaluation amd improvement principle
The result of this research is that there is no significant difference between the variables in ISO 9001 2015 and Permen PU No. 04 PRT M 2009. There are also two variables in the performance evaluation and improvement principle that have not been applied properly, which are the activity of evaluation to measures customer satisfaction by assessing the responses received on the QMS performance and perform internal audits of QMS to measure QMS performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cika Sonia
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan perancangan kebijakan dan prosedur Sistem Pengendalian Mutu KAP X, suatu KAP kecil yang berbadan perseorangan berdasarkan kriteria International Standard on Quality Control 1 (ISQC1) yang melalui Standar Pengendalian Mutu 1 (SPM 1) telah diadopsi dan diterapkan di Indonesia. Namun, karena KAP X belum memiliki kebijakan dan prosedur yang jelas, penerapan Sistem Pngendalian Mutu. Selain SPM 1, perancangan kebijakan dan prosedur pada penelitian ini juga menggunakan Standar Audit 220 prihal audit atas laporan keuangan. Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan metode kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui metode wawancara, dokumentasi, dan penelaahan. Dokumentasi perikatan merupakan bukti bukti tertulis yang digunakan oleh KAP X dalam melaksanakan pekerjaan perikatan mulai dari tahap pendahuluan, pelaksanaan, hingga penyelesaian. Selain checklist dokumentasi perikatan, penelitian ini juga menyajikan alur prosedur audit KAP X dan menggunakannya sebagai dasar analisis sistem pengendalian mutu KAP X. Hasil penelitian memberikan penilaian terhadap kesesuaian penerapan sistem pengendalian mutu, pengembangan profesi, serta hasil dari reviu system pengendalian mutu yang belum berjalan sesuai SPM 1. Solusi yang dihasilkan melalui rancangan ini adalah menyediakan informasi kebijakan dan prosedur pengendalian mutu.

This study discusses the analysis and design of policies and procedures for Quality Control Systems of KAP X, a small Public Accounting Firm which is a sole proprietor, based on the criteria of International Standard on Quality Control 1 (ISQC1) through Standar Pengendalian Mutu 1 (SPM 1) are used and applied in Indonesia . However, KAP X does not have clear policies and procedures to provide reasonable assurance in regards with audit quality. In addition to SPM 1, the design of the research policies and procedures also uses Audit Standards 220 concerning audit of financial statements. This research studies uses qualitative methods. Research data is obtained by direct interview, documentation, and observation. Documentation of the engagement is evidence of approval used by KAP X in the implementation of the engagement work from the introduction, implementation, to completion. In addition to the engagement documentation checklist, this study also presents KAP X audit procedure and also as a basis for the analysis of KAP X quality control systems according to SPM 1. Solutions made through this design provide information and quality control procedures."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Kurniawan
"ABSTRAK
Risiko menjadi salah satu hal tak terduga yang dapat terjadi dan menyebabkan target proyek tidak tercapai sesuai rencana. Risiko adalah situasi di mana ada ketidakpastian dan tingkat ketidakpastian itu dapat diukur secara kuantitatif dan dapat menyebabkan kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko dominan (tinggi) dalam proses pengendalian mutu, terutama dalam proyek konstruksi, yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya indikator-indikator output (hasil) dari Proses Manajemen Mutu Proyek sesuai dengan Project Management Body Of Knowledge (PMBOK) edisi ke-6 2017 dan langkah-langkah yang harus diambil untuk meningkatkan Sistem Manajemen Mutu yang ada terhadap risiko dominan (tinggi). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan literatur dan analisis arsip, validasi ahli, survei pilot dan kuisioner responden. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada 3 risiko dominan (tinggi) yang mempengaruhi tahap implementasi pengendalian kualitas, yaitu kesalahan review dokumen kontrak, beragam interpretasi isi dokumen kontrak terkait peralatan dan spesifikasi bahan serta isi dokumen kontrak (tambahan). Langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan pengendalian mutu terkait dengan risiko dominan (tinggi) yang ditemukan yaitu dengan mengembangkan prosedur yang terkait dengan kompetensi karyawan khususnya tim proyek dan memperbarui prosedur yang ada terkait dengan Administrasi Kontrak.

ABSTRACT
Risk becomes one of the unexpected things that can happen and causes the project target not to be achieved according to the plan. Risk is a situation where there is uncertainty and the level of uncertainty can be measured quantitatively and can cause loss. This study aims to identify dominant (high) risk in the quality control process, especially in construction projects, which can result in not achieving the output indicators of the Project Quality Management Process according to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK) 6th edition 2017 and steps to be taken to improve the existing Quality Management System against dominant (high) risk. The method used in this study are literature review and archive analysis, expert validation, pilot survey and respondent questionnaire. The results of this study found that there were 3 dominant (high) risks that affected the implementation stage of quality control, namely the error of contract document review, multiple interpretations of contractual material (equipment and material specifications) and the contents of contract documents (addendum). Steps taken to improve quality control related to the dominant risks found include developing procedures related to employee competencies in particular the project team and updating existing procedures related to Contract Administration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurim Hatamaiya Setyorini
"ABSTRAK
Menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi terpadu dalam Sistem Manajemen Terpadu (IMS) adalah cara yang efektif untuk memantau kinerja dan mengevaluasi dalam pengelolaan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi sistem monitoring dan evaluasi terintegrasi dalam Sistem Manajemen Terintegrasi (Sistem Manajemen Mutu, keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan) dan bagaimana mengembangkan IMS dalam sistem monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan konstruksi. Study kasus perusahaan serta survei kepada ahli manajemen proyek dari perusahaan konstruksi di Indonesia dilakukan untuk memferifikasi pengembangan indikator kinerja dan faktor berpengaruh dalam peningkatan kinerja dalam sistem manajemen mutu, keselamatan, kesehatan dan lingkungan yang terintegrasi. Dari data tersebut kemudian dilakukan analisis kualitatif berdasarkan faktor berpengaruh dengan sistem manajemen terintegrasi yang ada sebelumnya untuk mengembangkan sistem manajemen terintegrasi pada sistem monitoring dan evaluasi untuk peningkatan kinerja perusahaan.

ABSTRACT
Implementing an integrated monitoring and evaluation system in an Integrated Management System (IMS) is an effective way to monitor performance and evaluate in corporate management. The purpose of this research is to identify the factors that influence the integrated monitoring and evaluation system in the Integrated Management System (Quality Management System, Occupational Safety and Health and Environment) and how to develop IMS in monitoring and evaluation system to improve the performance of construction company. Company case studies and surveys to project management experts from construction companies in Indonesia are conducted to verify the development of performance indicators and influential factors in performance improvement in integrated quality, safety, health and environmental management systems. From the data then conducted qualitative analysis based on influential factors with the existing integrated management system to develop integrated management system on monitoring and evaluation system for improvement of company performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50466
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Antonius Manaek
"ABSTRAK
Salah satu kualifikasi perusahaan yang dinyatakan sehat dapat dipastikan memiliki
neraca yang akuntabel serta diikuti pencapaian pengelolaan kesejahteraan
karyawan secara baik. Pemenuhan pencapaian ini mempunyai relevansi erat
dengan tata kelola dan pengendalian mutu pada ruang lingkup bisnis perusahaan.
Sejalan dengan hal tersebut, perusahaan yang bergerak dibidang industri apapun
lazim menjalin kerjasama profesional dengan para konsultan aktuaria untuk
mendapatkan edukasi dan guidance guna menghasilkan neraca dan laporan valuasi
yang terbaik.
Karya akhir ini menguraikan kajian tentang perspektif pengendalian mutu suatu
perusahaan konsultan aktuaria yang dimitrai oleh perusahaan klien sebagai pemberi
kerja. Penelitian case study dengan pendekatan applied research terhadap tiga
perusahaan konsultan aktuaria, menjadi instrumen pengamatan dalam menyusun
suatu proposisi yang mengakomodasi panduan pengendalian mutu kinerja
konsultan dalam menyajikan laporan valuasi pada program imbalan pasca kerja.
Kajian dalam karya akhir ini memuat mekanisme penyajian data, sistem validasi,
asumsi, teknik perbandingan bersesuaian PSAK-24 dan regulasi terkait, uji data,
valuasi, langkah proyeksi profit-loss, proses peering, hingga pada final report.
Hasil studi pengamatan terhadap perbedaan baku standar yang diimplementasikan
oleh para konsultan tergambarkan sangat beragam dan berlangsung dengan
kelaziman umum. Kajian pada riset ini mendapatkan hasil perbandingan pada
proses siklikal valuasi yang mengikuti mekanisme di internal konsultan cenderung
kurang komprehensif dan berpotensi besar memberikan kesimpulan cadangan yang
rentan berbeda jika dilakukan sensitivity testing pada laporan antar konsultan.
Keberadaan suatu proposisi pada penelitian ini menjadi instrumen arahan untuk
mendukung pencapaian efektifitas kegiatan valuasi secara optimal. Kontribusi
hasil kajian dalam proposisi ini diperlukan dan dapat dimanfaatkan sebagai
panduan di lingkungan pemberi kerja dalam pengendalian mutu aktivitas
penyusunan laporan valuasi.

ABSTRACT
One of the requirements of companies to be classified healthy is to have an
accountable balance sheet and a good management towards employee welfare. The
fulfillment of these requirements has a close relationship with good governance and
quality control in the company's business scope of operation. In order to achieve
this, companies -irrespective of the industry they are in- usually engaged in
professional collaboration with actuarial consultants to get the education and
guidance in order to produce a good balance sheet and the best possible valuation.
This thesis studies quality control function of actuarial consulting firm. Applied
research towards 3 actuarial consulting firms gives a proposition that
accommodates consultants' performance measurement tool in presenting valuation
report of post-retirement benefits program. This thesis consists of the study of the
mechanism of data presentation, system validation, assumptions, consistent
comparison technique Indonesian SFAS-24 and its associated regulations, data
testing, valuation, profit-loss projections steps, peering process, until the final
report.
The study finds that implemented process by the consultants are very diverse with
predominance progress. This research compares cyclical valuation process among
the consultants that potentially provide different conclusion if sensitivity testing is
implemented in reports. The proposition became the instrument to support the
effectiveness valuation activities. Furthermore, this proposition can be used as a
guide for the employer in order to maintain quality control activities of preparation
of valuation reports"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yukifirasy Darwis
"Penerapan SMM pada beberapa proyek konstruksi tidak sesuai dengan Permen PU No. 4 Tahun 2009 dan Permen harus disesuaikan kembali dengan standar internasional, yaitu ISO 9001:2015. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gap dari Sistem Manajemen Mutu pada prinsip operasi Permen PU No. 4 Tahun 2009 dengan ISO 9001 : 2015 serta penerapan dan pengaruhnya terhadap proyek dan instansi di Kementerian PUPR. Pengolahan data dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Terdapat 31 rekomendasi kegiatan yang dapat menjadi bahan revisi Permen PU No. 4 Tahun 2009. Penerapan SMM yang kurang dilakukan ditemukan pada kegiatan Komunikasi Pelanggan, Perencanaan Desain dan Pengembangan, dan Desain serta Pengembangan.

The implementations of Quality Management System on construction rsquo s projects are still not appropriate to Permen PU No. 4 Years 2009 and this regulations must be adjusted to the international standard, ISO 9001 2015. Purposes of this research are to know the quality management system rsquo s gap between Permen PU No. 4 Years 2009 and ISO 9001 2015 speciality operation principle and to know how its implementation and influences to the project and agency in Ministry of Public Works and Housing. Data processing was done by qualitative approaches. There are 31 activities recommendation that can be a revised material of Permen PU No.4 Years 2009. The lacks of implementation of Quality Management System were found on some activites, such as Customer Communication, Design and Development Plan, and Design and Development."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S70007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>