Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 237264 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angghi Muliya Ma`mur
"Bisnis konvergensi triple play memerlukan sistem billing dan charging untuk memastikan distribusi pendapatan dan pembebanan biaya operasi dari seluruh layanan konvergensi seperti video, suara, data dan e-commerce. Kesalahan penempatan billing dan charging dapat menambah risiko operasional pada layanan konvergensi triple play. Operator layanan konvergensi triple play di Indonesia memiliki risiko lebih banyak dibandingkan risiko layanan konvergensi triple play di luar negeri (Inggris dan Italia). Risiko datang dari faktor eksternal yaitu pasar, ekonomi, dan regulasi. Indonesia hingga kini masih belum memiliki regulasi konvergensi. Regulator masih terpisah menjadi 2 yaitu regulator telekomunikasi dan regulator penyiaran.
Kelompok Usaha Bakrie yang memiliki perusahaan telekomunikasi (BTel), media (Viva) dan teknologi (Bakrie Connectivity) memulai bisnis konvergensi triple play yaitu internet TV di Indonesia dengan strategi bernama Telekomunikasi, Media dan Teknologi (TMT 2015). Selain risiko eksternal, Bakrie juga memiliki risiko internal yaitu risiko bisnis, operasional dan manusia. Risiko internal dapat bertambah atau berkurang dengan adanya penempatan sistem billing dan charging.
Sistem billing dan charging mempunyai 4 alternatif penempatan yaitu pada penyedia konten, pada penyelenggara program siaran, pada penyedia jaringan atau menggunakan payment agent. Alternatif yang memiliki risiko paling kecil adalah menggunakan payment agent. Bakrie harus menggunakan payment agent untuk penerapan billing dan charging agar dapat mengurangi risiko. Pada saat ini, Bakrie menempatkan sistem billing dan charging di penyedia jaringan yang dapat menambah tingkat risiko operasional dan bisnis layanan konvergensi triple play. Risiko ini mengkibatkan strategi TMT 2015 memiliki potensi tidak dapat mencapai tujuan yaitu menguasai pasar konvergensi di Indonesia.

Convergence business requires billing and charging systems to ensure the distribution of income and charging of the entire operation of convergence service such as video, voice, data and e-commerce. Billing and charging displacement can increase the risk of operating convergence service. Convergence of triple play service operators in Indonesia have more risk than the risk of convergence of triple play services in abroad (UK and Italy). In Indonesia the risks coming from external factors, such as market, economic, and regulatory. Indonesia is yet to have converged regulation. Regulators have still splits into two, telecommunication and broadcasting.
Bakrie group which has a telecommunication company (Btel), media (Viva), and technology (Bakrie Connectivity) will start a triple play convergence business, internet TV. This business has a strategy called the Telecomunications, Media and Technology (TMT 2015). In addition to external risks, Bakrie also have an internal risk such as business, operational and human risks. These risks can be increased or reduced by the placement of billing and charging systems.
Billing and charging systems have four alternative placements, i.e. in content provider, in the organizers of the program boradcast, the network provider or use a payment agent. An alternative having the least risk is to use a payment agent. Bakrie should use a payment agent for the apllication of billing and charging systems in order to decrease the risk. To Date, Bakrie has applied its billing and charging system to the network provider. Therefore, it will increase its operational and business risks level of covergence services. This risk can make TMT 2015 has potential failure to achieve the objective, become market leader of convergence business in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30351
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ananta Adi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta memberikan rekomendasi atas peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal pada siklus persediaan di PT TMT. PT TMT adalah perusahaan keluarga yang beroperasi di sektor manufaktur khususnya dalam bidang elevator dan escalator, maka dari itu persediaan menjadi sumber pendapatan utama perusahaan. Sebagai perusahaan keluarga, PT TMT memiliki keterbatasan sumber daya dan infrastruktur sehingga hal ini dapat menghambat penerapan sistem pengendalian internal yang efektif.  Penelitian ini mengadopsi metode pendekatan kualitatif yang mengacu pada kerangka kerja Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi langsung, dan melakukan analisis terhadap dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) PT TMT. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa PT TMT masih memiliki kelemahan pengendalian internal terkait dengan kelima komponen kerangka pengendalian internal COSO. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang akurat mengenai kondisi pengendalian internal di PT TMT dan memberikan rekomendasi untuk memperbaiki kelemahan dalam pengendalian internal perusahaan tersebut.

This research aims to analyze and provide recommendations for improving the effectiveness of the internal control system in the inventory cycle at PT TMT. PT TMT is a family-owned company operating in the manufacturing sector, especially in the elevator and escalator industry, making inventory a major source of revenue for the company. As a family-owned company, PT TMT faces limitations in resources and infrastructure which can hinder the implementation of an effective internal control system. This study adopts a qualitative approach that refers to the framework of the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). Data collection techniques include interviews, direct observations, and analysis of PT TMT's Standard Operating Procedures (SOP) documents. Based on the research findings, it was found that PT TMT still has weaknesses in internal control related to all five components of the COSO internal control framework. This research is expected to provide accurate information about the internal control conditions at PT TMT and provide recommendations to address the weaknesses in the company's internal control."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahliyah Hayati
"ABSTRAK
Kemajuan teknologi komunikasi dewasa ini berkembang dengan sangat pesat.
Kontrol keamanan komunikasi jaringan tidak bisa ditawar lagi untuk memastikan
sirkulasi data dan informasi berjalan dengan baik dan benar, begitupun standar yang
disyaratkan ISO 27001 : 2015 (Standar Internasional Sistem Manajemen Keamanan
Informasi) pada bagian Annex A ISO 27001 : 2015 mewajibkan adanya kontrol
kemanan jaringan yang memadai untuk menunjang kelancaran proses bisnis.
Permasalahannya adalah keamanan jaringan informasi tidaklah cukup hanya sekedar
menggunakan password dan username saja, oleh karena itu dibutuhkan sistem
keamanan yang lebih canggih lagi. Pada penelitian ini penulis mencoba untuk
menghadirkan sebuah alternatif sistem gratis yang handal untuk memenuhi Annex A
ISO 27001 : 2015, yaitu Squid Proxy System. Dari hasil penelitian dan analisa yang
dilakukan oleh penulis, bisa diambil kesimpulan bahwa Sistem Squid Proxy ini
cukup mumpuni dan layak untuk diterapkan di dunia industri sebagai salah satu
alternatif kontrol untuk keamanan komunikasi jaringan dengan beberapa persyaratan
yaitu antivirus yang handal, membuat jadwal dan SOP (Standard Operation
Procedure) mengenai pemeliharaan jaringan (termasuk semua aplikasi yang ada,
contohnya: email, software-software, dll) dan melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan jadwal dan SOP yang telah ditetapkan, memilih provider jaringan yang
terbaik dan memastikan tenaga ahli IT tersedia, baik yang direkrut secara langsung di
dalam organisasi dan atau menggunakan jasa konsultan IT

ABSTRACT
Advances in communications technology today are growing rapidly. Security
controls for network communication are not negotiable to ensure an adequate flow of
data and information to run properly, as well as the standard requirements of ISO
27001: 2015 (International Standard Information Security Management System) in
the Annex A of ISO 27001: 2015 require an adequate control network security to
support the business process. The problem is the security of information networks is
not enough to simply use the password and username only, therefore the system
needs more advanced security control. In this study, the authors tried to present a free
reliable alternative system to meet Annex A of ISO 27001: 2015, the Squid Proxy
System. From the research and analysis conducted by the authors, it can be
concluded that the Squid Proxy system is quite qualified and eligible to apply in the
industrial world as an alternative control for the security for network
communications with some conditions which should be applied, such as: providing a
reliable antivirus, providing network maintenance SOP (Standard Operation
Procedure) and schedule (including maintenance for all application to be used, for
example: email, software, etc.) also conducting monitoring for the implementation of
SOP and maintenance schedule, selecting the best network provider, ensuring that
reliable IT experts are available, either recruited directly in the organization and or
use IT consultants."
2016
T45746
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan Febriansyah
"Tesis ini membahas strategi bisnis media cetak dalam era konvergensi media. Bagaimana bisnis media cetak melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perkembangan industri media massa dewasa ini. Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan teknik analisis data naratif dan tematik. Penelitian ini mencapai kesimpulan bahwa untuk menyikapi perkembangan era media massa dan agar dapat mempertahankan eksistensi bisnis media cetak di era konvergensi media, media cetak harus terus berinovasi. Dalam Kelompok Kompas Gramedia, diterapkan strategi berbeda pada ketiga unit bisnis media cetak. Pada Harian Kompas diterapkan strategi diferensiasi, pada Perusahaan Pers Daerah diterapkan strategi fokus yang dikombinasikan dengan strategi kepemimpinan biaya menyeluruh, sedangkan pada Gramedia Majalah diterapkan strategi Fokus.

The thesis discusses about business strategy of printed media on media convergence era. How printed media do adaptation to development of mass media industry nowadays. The research is research with qualitative approach with descriptive method and naratif and thematic data analysis technique. The research?s result is to adapt the development of the mass media era and to run printed media business in convergence media era, the company has to always innovate. In Kompas Gramedia Group, different business strategy applied to each printed media business unit. Differentiation strategy is applied for Kompas daily newspaper, strategy of cost focus applied for Group of Regional Newspaper, but for Group of Magazine, focus strategy is the applied one.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Salomo Febrianta
"GPRS (General Packer Radio Services) adalah suatu layanan komunikasi data yang diberikan oleh operator penyelenggara jasa telekomunikasi selular GSM (Global System for Mobile) kepada pelanggannya. Peneraparmya pada jaringan GSM memerlukan beberapa penambahan infrastruktur baik perangkat lunak maupun perangkat keras, termasuk penerapan sistem charging dan biliing yang berbeda. Selain itu sistem charging dan billing yang diterapkan untuk pelanggan prabayar dan pelanggan pascabayar juga berbeda. Untuk pelanggan prabayar, sistem charging dan billing yang diterapkan harus online dan rnendekati real time karena hams mampu rnendeteksi kredit balance pulsa yang dimiliki pelanggan tersebut apakah masih mencukupi atau tidak untuk melakukan transaksi GPRS.
Tugas Akhir ini bertujuan untuk meneliti dan rnenganalisa permasalahan yang teljadi pada sistem online charging dan billing yang diterapkan pada jaringan GPRS untuk pelanggan prabayar IM3 Smart yang merupakan Salah produk layanan dari PT Indosat. Melalui penelitian ini diharapkan diperoleh solusi yang praktis dan efisien yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada sistem charging dan biiling jaringan GPRS.
Data charging dan billing yang dianalisa merupakan data charging Salah satu nomor langganan prabayar yang diperoleh dari perangkat GPRS Indosat. Analisa permasalahan yang timbul pada sistem charging dan billing GPRS juga dilakukan pada konfigurasi dan proses sistem billing serta kontigurasi jaringan GPRS itu sendiri."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
John Mathiang Machar Mathiang
"Pengelolaan limbah padat yang efektif sangat penting bagi kelestarian lingkungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Praktik pengelolaan limbah yang buruk oleh perusahaan dan pemerintah kota dapat menimbulkan risiko besar terhadap lingkungan, kesehatan masyarakat, dan kesejahteraan sosial. Tulisan ini mengkaji perusahaan pengelola sampah PT X yang beroperasi di wilayah perkotaan Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menganalisis penerapan manajemen risiko dalam pengelolaan limbah padat (SWM) pada kasus PT X. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pentingnya memasukkan konsep manajemen risiko ke dalam operasi PT X untuk memastikan lingkungan hidup yang lebih aman dan sehat. Dengan menganalisis penilaian risiko perusahaan, strategi mitigasi, dan keterlibatan masyarakat, kita dapat mengidentifikasi solusi potensial terhadap tantangan organisasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun PT X berupaya untuk secara efektif mengelola risiko yang terkait dengan operasi pengelolaan limbah di sepanjang rantai nilai bisnisnya, ada beberapa kendala signifikan yang harus diatasi untuk mengoptimalkan operasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar secara keseluruhan. Tantangan-tantangan ini termasuk tidak adanya standar manajemen risiko formal dalam organisasi, ketidakpatuhan karyawan terhadap tindakan pencegahan keselamatan, dan kurangnya pendidikan di kalangan tenaga kerja. Studi ini merekomendasikan penerapan standar manajemen risiko yang komprehensif, terutama penerapan standar manajemen risiko yang diakui secara internasional yang dikenal sebagai kerangka organisasi internasional untuk standardisasi (ISO), program pelatihan staf reguler untuk meningkatkan kesadaran, dan pengenalan insentif untuk mendorong kepatuhan karyawan. terhadap prosedur keselamatan untuk mengatasi tantangan-tantangan yang melekat ini dan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memitigasi risiko sehingga dapat mencapai tujuan keseluruhannya dalam menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan. Dengan menggunakan PT X sebagai studi kasus, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman praktik manajemen risiko dalam pengelolaan limbah padat dan memberikan wawasan berharga bagi perusahaan pengelolaan limbah yang ingin meningkatkan operasi mereka dan mendorong lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan.

Effective solid waste management is essential for environmental sustainability and improving the community's quality of life. Poor waste management practices by companies and municipalities can pose grave risks to the environment, public health, and social welfare. This paper examines the waste management company PT X, which operates in the urban region of Malang, East Java. The research analyzes the implementation of risk management in solid waste management (SWM) in the case of PT X.
This study demonstrates the significance of incorporating risk management concepts into PT X's operations to ensure a safer and healthier living environment. By analyzing the company's risk assessment, mitigation strategies, and community involvement, we can identify potential solutions to the organization's challenges. The study concludes that while PT X strives to effectively manage the risks associated with its waste management operations along its business value chain, several significant obstacles must be overcome to optimize the process and improve the overall well-being of the community around it. These challenges include the absence of formal risk management standards within the organization, the need for more compliance of employees with safety precautions, and the need for more education among the workers.
This study recommends the implementation of comprehensive risk management standards, especially the adoption of an internationally recognized standard on risk management known as the International Organization for Standardization (ISO) framework, regular staff training programs to raise awareness, and the introduction of incentives to encourage employee adherence to safety procedures to overcome these inherent challenges and improve the company's ability to mitigate risks to achieve its overall objectives of creating value for all stakeholders.
Using PT X as a case study, this research contributes to understanding risk management practices in solid waste management. It provides valuable insights for waste management companies seeking to enhance operations and promote a safer, more sustainable environment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi
"Sistem pengamanan pada lapas terdiri dari subsitem-subsistem pengamanan, yaitu petugas, sarana/ prasarana, peraturan dan administrasi pengamanan. Hasil analisis sistem pengamanan pada lapas di wilayah Jabotabek diketahui bahwa rasio petugas pengamanan terhadap petugas non pengamanan dan penghuni masih dibawah standar, sarana/prasarana pengamanan dalam kondisi dan jumlah baik namun terjadi kelebihan daya tampung (overkapasitas) mencapai 200%, PPLP merupakan pedoman pengamanan lapas tahun 1974 sudah seharusnya diperbaharui dan administrasi keamanan berhubungan dengan penempatan personil regu dan sarana pengamanan.
Identifikasi faktor yang mempengaruhi sistem pengamanan pada lapas di wilayah Jabotabek dirumuskan dalam analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunity dan Threat). Hasil analisis dengan diagram SWOT menunjukkan pelaksanaan sistem pengamanan pada lapas di wilayah Jabotabek berada di kuadran I, strateginya mendukung kebijakan pertumbuhan (growth oriented strategy).
Hasil pemilihan strategi prioritas menggunakan matrik SWOT didapat prioritas strategi SO, WT, ST dan WO. Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan kinerja pengamanan pada lapas di wilayah Jabotabek :
  1. mewujudkan kebijakan umum bidang kamtib pada lapas;
  2. menyelenggarakan diktat teknis bagi petugas pengamanan lapas;
  3. memberikan re-ward and punishment kepada petugas pengamanan lapas;
  4. memperkuat sistem informasi dan adminstrasi baik dari tingkat UPT maupun Kantor Pusat;
  5. meningkalkan kerjasama dengan instansi terkait untuk menurunkan tingkat gangguan kamtib dan over kapasitas.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhita Putri Utami
"Tesis ini meneliti tentang bagaimana strategi dan implementasi komunikasi krisis pemulihan citra yang dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia saat terjadinya kasus kekerasan seksual dan perundungan pada tahun 2021. Saat suatu organisasi mengalami krisis, organisasi tersebut harus merespon dengan cepat untuk mengantisipasi kerusakan reputasi organisasi tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengelaborasikan teori dan konsep dari manajemen komunikasi krisis pada tahapan prakrisis, saat krisis dan postkrisis serta bagaimana strategi pemulihan citra dilakukan oleh KPI saat krisis terjadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data melalui teknik wawancara, observasi dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa teori the nine steps of strategic public relations tidak diimplementasikan secara optimal pada kasus kekerasan seksual dan perundungan yang terjadi tahun 2021, KPI tidak menyusun strategi komunikasi krisis untuk menangani kasus yang berdampak pada reputasi organisasi tersebut, hal ini menyebabkan penanganan kasus berjalan dengan lambat. Sedangkan untuk strategi pemulihan citra KPI menggunanakan mortification strategy yaitu bentuk tanggung jawab organisasi atas krisis yang terjadi melalui permintaan maaf maupun kompensasi. Peneliti menilai KPI bertanggung jawab dalam penanganan kasus tersebut dari mulai melakukan pendampingan korban hingga pemutusan kontrak kerja antara KPI dengan pelaku sebagai upaya penyelesaiin kasus. Strategi ini dinilai berhasil untuk memulihkan citra KPI dalam kasus kekerasan seksual dan perundungan tahun 2021 dapat dilihat dari grafik sentiment negatif media KPI yang terus menurun. 

This thesis examines the strategy and implementation of image restoration crisis communication carried out by the Indonesian Broadcasting Commission when cases of sexual violence and bullying occurred in 2021. When an organization experiences a crisis, the organization must respond quickly to anticipate damage to the organization’s reputation. This research was carried out by elaborating the theories and concepts of crisis communication management at the pre-crisis, crisis, and post-crisis stages, as well as how image restoration strategies are carried out by KPI when a crisis occurs. This research was carried out by elaborating the theories and concepts of crisis communication management at the pre-crisis, crisis, and post-crisis stages, as well as how image recovery strategies are carried out by KPI when a crisis occurs. This research uses a qualitative approach and collects data through interview techniques, observation, and document study. The research results show that the theory of the nine strategic steps in public relations was not implemented optimally in cases of sexual violence and bullying that occurred in 2021; KPI did not develop a crisis communication strategy to handle cases that had an impact on the organization’s reputation, this causes the handling of cases to proceed slowly. Meanwhile, for the image restoration strategy, KPI uses a mortification strategy, a form of organizational responsibility for the crisis that occurred through apologies and compensation. Researchers assess that KPI is responsible for handling the case, from assisting the victim to terminating the employment contract between KPI and the perpetrator to resolve the case. This strategy is considered successful in restoring KPI’s image in cases of sexual violence and bullying in 2021, which can be seen from the negative KPI media sentiment graph, which continues to decline."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Faiz Ahmad
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kendala dalam penerapan probity audit di lingkungan Kementerian Keuangan dan memberikan rekomendasi rumusan strategi penerapan probity audit dalam rangka mitigasi risiko fraud pengadaan barang/jasa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga hambatan utama penerapan probity audit. Tiga hambatan dimaksud adalah kurangnya penguasaan substansi keahlian teknis pengadaan barang/jasa tertentu, risiko hukum bagi auditor, dan interkoneksi data yang belum berkesinambungan. Selanjutnya dari hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat disampaikan rekomendasi hasil penelitian berupa usulan strategi penerapan probity audit yang mencakup kebijakan yang perlu dipersiapkan, sisi sumber daya manusia dan sisi infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi TIK .

ABSTRACT
This study aimed to analyze existing constraints in the adoption of probity audit in the Ministry of Finance and provide recommendations of probity audit implementation strategy in order to mitigate the risk of procurement fraud. This research is a qualitative case study method. Upon deeper analysis reveals that there are three main constraints in the implementation of probity audit. Three main constraints in the implementation of probity audit are lack of technical proficiency in procurement, certain legal risks for auditors, and interconnection of data that has not been sustainable. Furthermore, the analysis and discussion of the results can be submitted on the form of the proposed probity audit implementation strategy. These strategies are the policies that need to be prepared, the human resources and the information communication technology ICT infrastructure."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Purnomo
"Analisa strategi bersaing PT. Bakrie Telecom dalam bisnis SLI menggunakan teori manajemen strategi yang terdiri dari identifikasi faktor strategis internal dan eksternal yang kemudian dituangkan dalam Matriks Evaluasi Faktor Internal dan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal yang digolongkan sebagai tahap pengumpulan data. Tahap selanjutnya tahap analisa (matching stage) dengan menggunakan Matriks Internal Ekternal, Matriks SWOT dan Matriks Grand Strategy. Tahap terakhir adalah pengambillan keputusan dengan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) untuk menentukan strategi yang akan dipilih. Dari analisa dengan menggunakan Matriks Internal Ekternal diperoleh hasil bahwa posisi PT. Bakri Telecom berada dalam sel 11 dan dalam Matriks Grand Strategy berada pada kuadran I. Perusahaan yang berada dalam kedua matriks tersebut mempunyai posisi yang baik dalam persaingan. Strategi yang bisa diterapkan oleh perusahaan adalah strategi intensif atau strategi integratif. Pada tahap pengambilan keputusan dengan QSPM untuk menentukan apakah strategi intensif atau integratif yang akan dipilih, diperoleh hasil nilai untuk strategi intensif lebih besar daripada strategi integratif. Oleh karena itu dalam menggelar iayanan SLI, PT. Bakrie Telecom dapat menerapkan strategi intensif yang terdiri dari penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Dalam menerapkan strategi intensif, PT. Bakrie Telecom perlu melakukan berbagai kajian dalam hal penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk yang sejalan dengan visi dan misi perusahaan.

Strategic Management Theory is applied in the analysis of the competitive strategy of PT. Bakrie Telecom in IDD business, The theory consists of internal and external factors identification of the company as an input for Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix and External Factor Evaluation (EFE) Matrix. The stage is called data gathering stage. The next stage is analysis stage which consists of internal External Matrix, SWOT Matrix and Grand Strategy Matrix. The final stage is decision making stage using Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) to decide which strategy should be appointed. In the analysis using Internal External Matrix, PT. Bakrie Telecom lies in the cell II of the matrix. While in Grand Strategy Matrix, PT. Bakrie telecom lies in Quadrant I of the matrix. The company lies in both position of the matrix has a good position in the competition. The strategies that can be applied by the company are intensive strategy or integrative strategy. In the decision making stage with QSPM, the score of the intensive strategy is bigger than the integrative strategy. Therefore, in deploying the IDD business, PT. Bakrie Telecom can apply intensive strategy that consist of market penetration, market development and product development. In implementing the intensive strategy, PT. Bakrie Telecom needs to conduct studies on market penetration, market development and product development along with the company's vision and mission."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24275
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>