Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101854 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Renata
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S7992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S8013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S7961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Sanjaya
"Kompetisi yang sengit mendorong korporasi otomotif menggunakan Twitter. Pemeliharaan hubungan yang tepat menghasilkan output berupa komitmen. Meningkatnya komitmen juga seiring dengan meningkatnya pengaruh pada microblog. Untuk dapat mengidentifikasi strategi pemeliharaan hubungan yang digunakan korporasi otomotif maka digunakan studi analisis isi dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa positivity dan access menjadi strategi dominan pada micro-blog korporasi otomotif. Untuk dapat menguji bahwa kelompok korporasi otomotif berpengaruh pada Twitter lebih dominan dalam menggunakan strategi pemeliharaan hubungan, peneliti menggunakan analisis komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok korporasi otomotif berpengaruh unggul pada rata-rata adopsi assurances dan access, serta tingkat implementasi positivity

Fierce competition pushes automotive corporations to use Twitter. Precise relational maintenance produces commitment as an output. By retaining commitment, automotive corporations set to increase microblogging influence. To identify relational maintenance strategies which are used by automotive corporations, this study employs descriptive content analysis. This study results a dominance presence of positivity and access strategies on automotive corporations’ microblog. To examine whether influencer group of automotive corporations show dominance for using relational maintenance strategies or not, this study employs comparative content analysis.
This study results a dominance presence of average adoptions of assurances and access, and positivity implementation level."
2015
T44607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Agustina
"ASEAN didirikan pada tahun 1967 bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan di wilayah Asia Tenggara. Untuk itu Asean Free Trade Area (AFTA) secara efektif diberiakukan oleh negara-negara anggota ASEAN mulai 1 Januari 2003. Dengan demikian di kawasan negara-negara anggota ASEAN dberlakukan tarif antara 0% - 5% untuk barang dagangan dari negara anggota ASEAN dan tidak boleh lagi ada hambatan non-tariff. Siap atau tidak siap ketentuan tersebut tetap harus dilaksanakan oleh setiap anggota ASEAN, karena mekanisme pelaksanaan zona perdagangan babas AFTA telah secara bertahap diberlakukan dari tahun 1993 melalui skema CEPT (Common Effective Preferential Tariff).
AFTA bertujuan liberalisasi perdagangan regional ASEAN sejalan dengan tujuan GATT/WTO yang berorientasi pasar bebas outward looking oriented dan akan menunjang percepatan liberalisasi perdagangan dunia. AFTA merupakan kesepakatan bersama untuk tujuan bersama, karena adanya kebutuhan bersama. Namun, dalam kondisi Indonesia saat ini sangat patut dipertanyakan siapkah Indonesia mewujudkan kawasan perdagangan bebas, terutama dengan persaingan dagang dengan anggota ASEAN seperti antara lain Singapore, Malaysia, Philippines dan Thailand. Untuk itu pelaku usaha di Indonesia perlu memahami kendala yang mesti dihadapi dan usaha yang perlu dilakukan dengan menimbang usaha bersama pelaku usaha dan pemerintah sebagai antisipasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14233
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endy
"Yang hendak dibahas dalam tesis ini adalah strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan otomotif Eropa dan Jepang. Penulis ingin meneliti apa perbedaan strategi pemasaran antara produk otomotif dari Eropa dan dari Jepang. Yang menjadi objek penelitian dalam tesis ini adalah perusahaan otomotif Land Rover dan Toyota yang terdapat di Indonesia. Di Indonesia, produk-produk Land Rover dipasarkan oleh PT Java Motor, sedangkan produk-produk Toyota dipasarkan oleh PT Toyota Astra Motor. Penulis melakukan penelitian di kedua perusahaan ini untuk memperoleh data primer, di samping juga menggunakan interact sebagai sumber data sekunder. Penulis juga menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan pemasaran sebagai sumber teori untuk menganalisis dan memberikan masukan terhadap strategi pemasaran kedua perusahaan. Tesis ini terdiri dari lima bab dan mengambil batasan waktu antara tahun 2002-2004. Bab satu merupakan pendahuluan, di dalamnya terdapat latar belakang, identifikasi, tujuan dan sasaran penelitian, ruang Iingkup, metode penelitian, serta sistematika penyajian. Bab dua berisi pembahasan mengenai teori-teori yang akan digunakan untuk menganalisis, yaitu teori budaya dan teori pemasaran. Bab tiga berisi introduksi Land Rover dan Toyota baik global maupun lokal serta strategi pemasaran yang dilakukan oleh kedua perusahaan di Indonesia. Bab empat adalah bab analisis di mana penulis menguraikan persamaan dan perbedaan strategi pemasaran kedua perusahaan. Bab lima adalah bab kesimpulan, di dalamnya penulis memberikan masukan yang berkaitan dengan strategi pemasaran dan penutup.

This thesis is about analyzing the marketing strategies of automotive companies from Europe and Japan. Author wants to analyse the differences in term of marketing strategies between automotive products from those two countries. Objects of this research is Land Rover and Toyota in Indonesia. In Indonesia Land Rover is marketed by PT Java Motor and Toyota by PT Toyota Astra Motor. Author conducted research in both of these companies to obtain primary datas and use the internet for secondary data. Author also utilized many books that contain theories of marketing to analyse and give input on marketing strategies of Land Rover and Toyota. This thesis contains five chapter and research length time is between 2002 until 2004. Chapter one is about the introduction, contains background, identification, goals and purpose, setting, research methode, and presentation sequence. Chapter two is about the description of the theories that author intend to use. Chapter three contains introduction of Land Rover and Toyota both globally and locally, and their marketing strategies in Indonesia. Chapter four contains analysis about those two companies marketing strategies, the similarities and the differences. Chapter five is conclusion where author put advices for both companies and also closing."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T20259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Aswan Maruli
"Krisis perekonomian yang melanda banyak negara di dunia saat ini menyebabkan kemunduran di berbagai sendi perekonomian. Di Indonesia, sektor rill yang diharapkan dapat menopang keterpurukan menjadi tidak berdaya karena banyaknya pabrik yang ditutup, produsen kesulitan menjual produknya karena daya beli masyarakat yang berkurang. Pertumbuhan investasi PMA dan PMDN pada kwartal pertama dan kedua tahun 2002 ini menurun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dengan berbagai sebab, hal ini memberikan indikasi bahwa perekonomian masih belum membaik.
Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh industri otomotif Indonesia dalam mengantisipasi krisis ekonomi. Tujuan penelitian diuraikan lebih lanjut yaitu, pertama mengetahui dan menjelaskan alternatif-alternatif orientasi kebijakan bisnis perusahaan otomotif yang diteliti dan kedua untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi alternatif kebijakan perusahaan otomotif tersebut.
Analisis bertujuan untuk mengetahui kekuatan perusahaan untuk bersaing dan sumber-sumber ancaman yang akan dihadapi. Pendekatan penyelesaian permasalahan dianalisis dengan menggunakan kerangka kerja value chain untuk mengetahui kekuatan-kekuatan perusahaan, dan analisis five forces untuk mengetahui sumber-sumber ancaman. Penelitian difokuskan kepada faktor-faktor kekuatan perusahaan untuk bersaing di bisnis otomotif. Oleh karena itu analisis kerangka kerja rantai nilai menjadi acuan panting dalam penelitian ini.
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data primernya, dan dengan aplikasi Analytic Hierarchy Process (AHP). Sebagai hasil dari penelitian akan didapat peringkat prioritas secara berurutan yang merupakan bobot dari faktor-faktor, subfaktor-subfaktor dan alternatif keputusannya.
Kesimpulan dari penelitian merupakan prioritas keputusan strategi manejemen dalam menghadapi krisis, yaitu: Orientasi ke Pasar lnternasional, Peningkatan Penggunaan Interchangeable Parts, Out-sourcing dan Rasionalisasi Model. Saran dari hasil analisis strategi manajemen pada industri otomotif ini adalah penelitian perlu dikembangkan lebih lanjut dengan meneliti sumber-sumber ancaman yang diharapkan dapat menemukan semaksimal mungkin strategi manejemen dalam mengantisipasi krisis yang telah mengglobal ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7538
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Binarjo
"ABSTRAK
Hasil studi yang pernah dilakukan ternyata industri otomotif indonesia berperan besar dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sampai dengan tahun 1996 tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai rata-rata 6-7% per tahun sedangkan pertumbuhan industri otomotif indonesia 15 tahun terakhir mencapai 14-21% per tahun. Artinya terdapat korelasi positip antara pertumbuhan ekonomi indonesia dan tingkat pertumbuhan industri otomotif yang sekitar 2-3 kalinya (Aswita, 1997).
Setidaknya terdapat 4 hal yang menunjang perlunya Indonesia mengernbangkan industri Otomotif di dalam negri, yakni penghematan devisa. kesempatan kerja/berusaha. penguasaan/ pengembangan teknologi dan strategi hankamnas. Dan sehubungan dengan krisis ekonomi saat ini, maka 4 hal tersebut semakin sukar untuk dicapai.
Krisis ekonorni yang berkepanjangan rnengakibatkan tingkat penjuatan kendaraan saat ini turun sampai 90% dibanding penjualan tahun 1997 (sebelurn krisis), tingkat penggunaan kapasitas produksi turun dan 60% menjacli kurang dan 10%, kenaikan harga jual produk kendaraan mencapal 300% dan suku cadang yang rata-rata mencapai 200%. turunnya daya bell masyarakat, industri keuangan yang ikut terpuruk dan terhambatnya proses pengembangan dan alih teknologì serta terjadinya kerawanan dari sisi Hankamnas.
Perubahan lingkungan eksternal industri otomotif Indonesia terjadi begitu cepat sebagal akibat krisis ekonomi diiringi deregulasi pemerintah bulan Juli 1999 yang memberlakukan kebijakan baru dibidang otornotif. Kebijakan tersebut menyangkut kepada hal-hal (I) penghapusan sistern jnsentif (2) penghapusan tataniaga impar kendaraan, (3) pengaturan tarif impor menurut sistem harmonis (I-IS) untuk kendaraan (CBU atau CKD), komponen dan bahan baku, dan (4) penurunan dan penghapusan tarif bea masuk (BM) dan bea masuk tambahan (BMT) serta pajak penambahan nilai (PPN) atas kendaraan niaga berdaya angkut dibawab 5 ton dan sedan 1.500 cc.
Para pemain di industri otomotif Indonesia urnumnya mendapat perlindungan (proteksi) baik dari Pemerintah maupun mitra asing (prinsipal) sehingga tanpa mencapal skala ekonomis mampu bertahan di industrinya. Dengan adanya ketentuan baru yang sangat liberal diatas. para pemain harus segera melakukan-penyesuaian (akselerasi) baik dan sisi bisnis, korporasi maupun operasional intern perusahaan.
Tujuan penulisan karya akhir ini adalah mengidentifikasi permasalahan industri otomotif Indonesia sebelum dan saat krisis yang berfokus kepada hubungan partnership antara prinsipal dengan ATPM. upaya optmasi kapasitas pabrik kendaraan, kondisi pasar kendaraan di Indonesia dan kemampuan operasional industri kendaraan serta penguasaan rantai nilai (value chain).
Dari hasil analisis dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa sangat dibutuhkan deregulasi Pemerintah yang konsisten terutama dalam penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku industri untuk mempertahankan kelangsungan usahanya, misalnya dalam hubungan partnership perlu pengaturan pembatasan kepemilikan saham asing, upaya optimasi kapasitas produksi harus didukung dengan kemudahan ekspor, penghapusan berbagai hambatan (barrier) bagi komponen impor yang tidak dapat dipasok didalam negeri dan dukungan pendanaan. Selanjutnya pengembangan industri komponen sangat perlu dilakukan untuk mengurangi kelemahan akan akses pasar, modal, teknologi, ìnformasi dari manajernen sejalan dengan penciptaan pasar baik domestik maupun ekspor. Disisi rantai nilal dengan penyerahan aktifitas sepenuhnya kepada mekanisme pasar tentu akan mampu mernbentuk efisiensi sendiri sedangkan fungsi pemerintah cukup sebagai pengawas.
Kesimpulan lain yang dapat dipetik dan hasil analisis adalah bahwa dalarn angka pendek secara alamiah pelaku bisnis otomotif indonesia khususnya ATPM akan terseleksi kedalam tiga kelompok, yaitu a) Keìornpok yang tetap eksis di jalur produksi (manufacturing) dengan pilihan strategi fungsional sebagai perusahaan manufaktur. strategi bisnis pada biaya rendah (untuk kendaraan komersial) atau diferensiasi untuk jenis sedan, sedangkan strategi korporat (grand) yang tepat adaìah diversifikasi konsentrik dan mengadakan aliansi strategis, b) Kelompok yang beralih usaha sebaai usaha perdagangan, sebagai importir atau pembeli produksi lokal dengan strategi fungsional yang tepat adalah marketing, strategi bisnis fokus pada biaya rendah atau pada produk yang unik untuk mengambil ceruk pasar (niche) dan pilihan strategi korporat (grandl) dalam bentuk integrasi forward atau aliansi strategis. dan e) Kelompok yang tersisih dari industri karena alasan voIume tidak mampu mencapai skala ekonomis dan pilihan strategi korporal (gmnd) berupa divestasi dan likuidasi."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heroe Sunarko
"Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia Kedua pada tahun 1945 dan kemudian disusul oleh adanya pendudukan dan pengawasan Sekutu atas negara Jepang, telah membawa perubahan-perubahan yang sangat signifikan dalam berbagai aspek kebbidupan masyarakat. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh oleh Pihak Sekutu, baik dalam bidang politik maupun ekonomi, diarahkan untuk penghapusan unsur-unsur feodal dan militer dari masyarakat Jepang serta untuk lebih menjamin terciptanya tatanan sosial, politik dan ekonomi yang lebih adil dan demokratis (Ryoosuke Ishii, 1989: 166).
Langkah-langkah reformasi ekonomi yang dicanangkan pihak Sekutu dalam upaya menciptakan tatanan ekonomi yang lebih adil ditempuh melalui pembubaran zaibatsu (klik keuangan) yakni: Mitsui, Mitsubishi dan Sumitomo, karena dinilai telah melakukan praktek-praktek monopoli dan merugikan rakyat. Selain itu, Pemerintah juga mengadakan peninjauan dan penataan kembali kepemilikan tanah (land reform) , serta pada saat yang bersamaan, memperbaiki produk-produk hukum dengan mensahkan Undang Undang Anti Monopoli (Dokusen Kinshi Ho) dan Undang Undang Dekonsentrasi (Shuchu Haijo Ho). Dengan serangkaian kebijakan tersebut, maka Jepang mulai membangun kembali perekonomian nasional dengan menitik beratkan pada sektor industri. Slogan-slogan yang dipakai pemerintah Jepang sejak awal Meiji, yakni 'memperkaya negeri dan memperkuat militer' (fukoku kyohei) mulai ditinggalkan dan lebih menekankan pada semangat "meningkatkan produksi dan memajukan industri" (shokusan kogyo).
Upaya-upaya rekonstruksi perkonomian nasional Jepang dan diikuti pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi, tidak dapat dipungkiri menjadi pendorong bagi terbentuknya berbagai organisasi bisnis atau perusahaan, dalam berbagai bentuknya, yang bergerak dalam berbagai sub-sektor ekonomi. Dalam konteks ini, perusahaan-perusahaan Jepang memainkan peranan dan berfungsi sama tak ubahnya seperti organisasi-organisasi bisnis di negara-negara industri dan dimanapun juga, yakni untuk memperoleh, sejauh mungkin, keuntungan atau produksi maksimum (profit maximization) dan perluasan usaha (Business expansion) dengan biaya yang rendah (Gregory, 1982:4). Untuk mencapai tujuan tujuan tersebut, maka perusahaan memanfaatkan modal, sumber daya manusia dan teknologi yang mencakup mesin-mesin dan alat-alat produksi yang dimilikinya.
Namun demikian, gambaran mengenai keberadaan sebuah perusahaan sebagai organisasi ekonomi yang berorientasi pada perolehan keuntungan merupakan gambaran dari sisi luar suatu organisasi bisnis. Dalam masyarakat dan kebudayaan Jepang, sebuah perusahaan. diberi makna yang lebih dalam dan khusus dari sekedar sebuah unit organisasi bisnis."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benjamin Jahja
"Skripsi ini memaparkan salah satu periode yang penting dalam sejarah kontemporer Cina, khususnya sejarah revolusi Partai Komunis Cina (PKC). Pada tahun 1949, PKC berhasil menumbangkan pemerintahan Partai Nasionalis Cina untuk kemudian mendirikan sebuah negara komunis dengan nama Republik Rakyat Cina. Keberhasilan ini datang setelah melalui sebuah perjalanan panjang yang telah dimulai sejak tahun 1921, tahun berdirinya PKC.Penulis membatasi periode pembahasan skripsi ini dan tahun 1937 sampai tahun 1945, dimana pada masa tersebutlah PKC berhasil membangun kekuatan senjatanya yang kemudian digunakan untuk menggulingkan pihak Nasionalis. Keberhasilan PKC terletak pada perumusan strategi yang tepat dan pelaksanaannya yang sesuai dengan kondisi masa tersebut. Kemampuan pihak Komunis menanggapi aspirasi masyarakat Cina saat itu dengan program-program ekonomi maupun politik mereka telah berhasil memenangkan dukungan rakyat ke pihak mereka. Hal inilah yang menjadi modal mereka dalam membentuk kekuatan senjata mereka, ditambah sistim perekrutan serta pengorganisasian yang penuh disiplin dan hubungan yang dekat dengan rakyat sebagai salah satu doktrin militernya. Kekuatan militer PKC menjelma menjadi sebuah angkatan bersenjata yang terlatih, handal dan dihormati oleh rakyat pada masa itu"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>