Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zida Wahyuddin
"Bertujuan untuk menjelaskan soushiki (upacara kematian) kontemporer di Jepang dengan menggunakan jasa sōgisha (perusahaan pemakaman) yang berkaitan dengan keyakinan keagamaan masyarakat Jepang tentang konsep adanya kehidupan setelah kematian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif intepretatif. Sumber data diperoleh dari buku referensi, jurnal penelitian, laporan penelitian, maupun informasi elektronik seperti internet yang berhubungan dengan soushiki kontemporer di Jepang. Metode pengumpulan data digunakan beberapa prosedur yakni data dikumpulkan, dibaca, dipahami, dianalisis, kemudian diinteprestasikan sesuai kerangka teori.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa soushiki kontemporer di Jepang yang dilatarbelakangi oleh modernisasi melahirkan komersialisasi. Adanya dinamika perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jepang dalam konteks modernisasi, menyebabkan munculnya inovasi baru yang bersifat pemenuhan kebutuhan spiritual. Selain karena faktor perubahan gaya hidup terutama orang-orang kota dan semakin berkurangnya seseorang yang ahli dalam menyelenggarakan soushiki, dengan menggunakan jasa sōgisha dapat memberikan solusi dalam menangani prosesi soushiki dengan khidmad yang dipimpin oleh seorang obosan (pendeta Buddha) sesuai permintaan pengguna jasa.

Aiming to explain soushiki (funeral ceremony) in contemporary Japan by using the sōgisha (funeral companies) relating to the religious beliefs of Japanese people about the concept of life after death. This study is a qualitative with descriptive approach intepretatif. Data source obtained from reference books, research journals, research reports, as well as electronic information such as internet-related soushiki in contemporary Japan. Methods of data collection used some procedures that read, understood, analyzed, and then interpreted according to theoretical framework.
The results of this study indicate that contemporary soushiki in Japan against the backdrop of the modernization birth to commercialization. The existence of dynamic changes in various aspects of Japanese society in the context of modernization, led to the emergence of new innovation that is the fulfillment of spiritual needs. Apart from changes in lifestyle factors, especially people who live in the city and the reduction in a person who is an expert in organizing soushiki, with using the sōgisha services can provide solutions in dealing with a solemn soushiki procession led by a obosan (Buddhist priest) as requested by service users.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30523
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Midawati
"Dalam banyak tulisan tentang Revolusi Hijau selalu dikatakan bahwa Revolusi Hijau telah memarginalisasi perempuan dari pertanian terutama di Jawa. Tulisan ini bermaksud bahwa di daerah tertentu tidak terjadi peminggiran perempuan dari pertanian. Sebagai contoh di Nagari Batuhampar di Sumatera Barat terjadi peningkatan peran perempuan di pertanian pada masa Revolusi Hijau. Untuk melihat peran perempuan di pertanian pada masa Revolusi Hijau menurut Palmer bisa dilihat dalam beberapa hal:
1. Kelas-kelas sosial perempuan.
2. Intensitas kerja untuk penanaman pada kondisi yang telah ada sebelumnya.
3. Persaratan teknis yang objektif dari metoda yang baru (tanaman yang baru)
4. Pembagian kerja secara seksual
5. Bentuk-bentuk mekanisasi yang diperkenalkannya.
Penulisan ini mengaitkan sistem kekerabatan matrilinial yang dianut masyarakat dan budaya merantau. Berdasarkan kerangka pemikiran itu penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa perempuan di Batuhampar tidak tersingkir pada masa Revolusi Hijau bahkan terjadi peningkatan peranan mereka baik dari segi intensitas kerja maupun dalam pendapatan. Penelitian ini, selain menggunakan data kuantitatif juga menggunakan wawancara naratif untuk memperoleh "life history" dari petani itu sendiri, yaitu bagaimana pengalaman, kegembiraan yang mereka rasakan pada saat bekerja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T4301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardietyo Hartoro
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2018
T52474
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Santoso
"Evaluation Study of Releasing Commercialization of Transgenic Cotton in South Sulawesi (Commercialization of Biotechnology Product)Transgenic crops are a plant that genetically modified contains a gene that has been artificially inserted instead of the other plant. The inserted gene (known as the trasgene) may come from another unrelated plant or from a completely different species with a purpose to increase the plant/crop productivity. Transgenic cotton is conventional cotton that inserted by gene of Bacillus Thuringensis (called further by Bollgard or Bt) which is immune by target pest from ordo Lepidoptera which is annoying the growth of cotton crops.
The lower production of local cotton at Indonesia and higher import of cotton fiber as a basic need for local consumption for spinning mills, triggering the government to re look the process to look over how to increase the cotton production. The choice is fall to transgene cotton technology which is more effective and efficient.
Cotton transgenic crops is the pioneer and the first project of biotechnology approach was introduced among the grower/farmer into Indonesia agriculture environment which is has supported by Central government and local government alliance with multinational company who has a leading technology in crop I plant as a agriculture/agrochemical industry named Monsanto through their subsidiary in Indonesia territory was called PT Monagro Kimia.
As real commitment from Indonesia government in order to follow the multilateral world agreement in Trade with World Trade Organization and also to follow up the ratification of Cartagena protocol about the biosafety and food safety to have a contribution and to ensure the maximum level of safe protection about the usage of Genetically modified corps which is possible to get negative impact with agricultural sustainability and keep the unity of National food/biodiversity in general.
The observation was done in order to find out the factor which is implicated the transgenic cotton is not smoothly working and stopped in year 2003 and with two entity interaction : government policies and company strategy who introducing the new transgenic crops. The descriptive evaluation is one of observation method with analyzing in Clipping study, newspaper study, journal study, interview approach in connection with the regulation of biosafety and food safety concern, transgenic crop in general and transgenic cotton in specific.
In this thesis is also describes the role of stakeholder, the role of regulator who has a major involvement with the transgenic cotton policy (externality factor). SWOT analysis and Business Ecological model as well as Competitive Environment Strategy is disclose to have a clear understanding about the importance of mechanism of synergistic partnership in a specific role to reach integration and synergy. The observation also to look the effectiveness of Multinational Corporation to work with partnership will close in contact with society, environment and government. The weakness of core competency, transfer technology and communication with environment is pointed out as a one of improvement in the future(internality factor). The steadiness in law treatment for Biotechnology Company who interest to invest in Indonesia is also one improvement suggested in the last chapter of this thesis.
Synergistic partnership is one engine boost and a good foundation for this such of transgenic project in near future and to encourage the stakeholder to build up the whole of integrated agribusiness cotton system and local cotton consumption.
In line with the project were involvement all parties not only scientist, agriculture ministry, Wealth ministry, university, Indonesia Scientist Center, society, farmer but also Non government organization willing to sit together and have a same perception, acceptation of biotechnology refer to agriculture sustainability, biosafety, food safety.
Recommendation is disclose at the end of this chapter of this thesis as a one of suggestion and improvement of development strategy of cotton transgenic in the future.
Bibliography : 39 book, 6 website, 6 report, 1 regulation, 13 newspaper clipping (1991- 2004)"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13739
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Rafiani
"
ABSTRAK
Skripsi ini didasari oleh banyaknya kegiatan komersialisasi perpustakaan yang terjadi selama beberapa tahun terakhir ini. Pada awalnya komersialisasi perpustakaan dianggap sebagai hal yang tabu dilakukan mengingat misi perpustakaan yang seharusnya menyediakan informasi secara gratis bagi masyarakat luas. Namun dengan adanya pemotongan dana untuk kegiatan operasional perpustakaan, para pustakawan mulai memikirkan kemungkinan untuk menggalang dana dari sumber-sumber yang mereka miliki.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan oleh pustakawan untuk mengkomersialisasikan pelayanannya, bagaimana mereka menjalankannya, kendala-kendala yang mereka hadapi, dan mengetahui prospeknya di masa depan. Perpustakaan perguruan tinggi dipilih sebagai obyek penelitian karena penulis beranggapan bahwa perpustakaan jenis ini mempunyai koleksi dan sumber_-sumber lain yang bisa dikomersialkan, memiliki pasar yang cukup jelas, yaitu mahasiswa, peneliti dan dosen di lingkungan kampus, dan juga pemakai luar yang cukup potensial untuk dijadikan target pemasaran. Metode penelitian yang dipilih adalah metode kualitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan cara mewawancarai pustakawan di perpustakaan tersebut, datang langsung ke tempat penelitian untuk pengamatan, dan mengumpulkan sumber-sumber tertulis.
,br>
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan sebelum perpustakaan melakukan komersialisasi, yaitu peraturan, sarana, dan sumber daya manusia. Sementara kendala yang dihadapi adalah kelengkapan koleksi, kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, serta dana. Hasil yang diperoleh dari komersialisasi ini digunakan untuk membeli sarana perkantoran, menutup biaya-_biaya yang sifatnya darurat, dan meningkatkan kesejahteraan pegawai. Para nara sumber juga berpendapat bahwa perpustakaan perguruan tinggi bisa bersaing dengan perusahaan atau organisasi lain yang rnenyediakan jasa yang sama, asalkan didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan dana yang kuat.
,br>
Saran-saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah meningkatkan kualitas komersialisasi layanan perpustakaan, meningkatkan sumber daya manusia, meneliti lebih lanjut potensi-potensi yang dimiliki oleh perpustakaan, dan meningkatkan kerjasama antar perpustakaan.
"
1998
S15561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Lembaga Pengembangan Inovasi, 2002
658.5 Kom
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Kurniawan
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26936
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: The Japan Foundation, 2005
952 IMA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>