Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189424 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Destarina Sari Indarti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S7730
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Santy Atmaja
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Efektifitas Program Aftercare Dalam Upaya Mengurangi Eks Residen Yang Relapse: Studi Kasus Di Rumah Dampingan Jakarta pada Direktorat Pasca Rehabilitasi Deputi Bidang Rehabilitasi BNN serta mengidentifikasi upaya-upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi residen yang relapse pada Rumah Dampingan Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mengandalkan analisis data deskriptif yang diperoleh melalui hasil wawancara mendalam dengan para informan, pengamatan, studi kepustakaan dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Efektifitas Program Aftercare Dalam Upaya Mengurangi Eks Residen Yang Relapse sudah cukup efektif terbukti dengan adanya komunikasi dan hubungan kerja Rumah Damping terhadap masyarakat dan lembaga pemerintah/ masyarakat sudah terlaksana dengan baik dan efektif juga SDM yang dimiliki sudah cukup untuk memenuhi dan memfasilitasi residen dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pasca rehabilitasi selama mereka berada di Rumah Damping. Namun dalam pelaksanaannya masih ada beberapa kendala/hambatan diantaranya capaian atas sasaran/ tujuan yang ingin dicapai belum sesuai yang diharapkan oleh karenanya dibutuhkan koordinasi yang baik antara pihak-pihak pelaksana, baik dari tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota juga terhadap orang tua klien (eks residen) demi keberlangsungan pelaksanaan kegiatan yang efektif. Peningkatan kualitas Rumah Damping agar lebih ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan serta terhadap pelatihan vokasional agar lebih variatif untuk meningkatkan keterampilan sesuai dengan minat bakat residen dan sebagai upaya pemulihan yang berkelanjutan.

This study aimed to analyze the Effectiveness of Aftercare Program Efforts to Reduce Ex-Resident in the Relapse : Case Study at Rumah Dampingan Jakarta on Direktorat Pasca Rehabilitasi Deputy of Rehabilitation BNN as well as identify efforts that have been made in overcoming relapse resident in Rumah Dampingan Jakarta. This study used a qualitative method that relies on the analysis of descriptive data obtained through in-depth interviews with informants, observation, literature study and review documents.
The results showed that the Effectiveness of Aftercare Program Efforts to Reduce Ex-Resident in the Relapse proved effective with an communication and working relationships of Rumah Dampingan Jakarta to the community and government agencies/ community already implemented properly and effectively also has sufficient human resources to fulfill and facilitate resident in a whole series of aftercare activities during their stay in Rumah Dampingan Jakarta. However, in practice there are still some obstacles and barriers including achievement of targets/ objectives have not been as expected therefore required good coordination between the implementing parties, both from the national level, provincial, district/ city as well as to the client`s parent (ex-resident) for the continuation of the implementation of effective activity. Half Way House quality improvement is enhanced in accordance with the needs and to be more varied vocational training to improve the skills according to their interests and talents resident as a sustainable recovery.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Agustina Fitrahayati
"Tulisan ini membahas tentang Strategi SWOT Dalam Pencegahan Relapse Melalui Analisis Peran Keluarga Pada Penyalah Guna Narkoba Di UPT Terapi Dan Rehabilitasi BNN. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan fakta bahwa tingkat peran keluarga dalam pencegahan relapse pada penyalah guna narkoba di UPT Terapi dan Rehabilitasi BNN tergolong rendah hal ini hal ini dikarenakan peran keluarga dalam memberikan dukungan kepada residen belum optimal.
Berdasarkan dari Analasisi SWOT Strategi yang dapat dilakukan oleh BNN adalah Optimalisasi pemberdayaan edukasi keluarga mengenai akan pentingnya peran keluarga untuk menjaga sistem keluarga dalam mendukung pemulihan residen yang berkesinambungan dan peningkatan fasilitas pendukung system pelayanan dan program sebagai strategi dalam mencegah terjadinya relapse pada penyalah guna narkoba.
Kendala-kendala pada peran keluarga dalam pencegahan relapse adalah : 1. Persepsi dan pola pikir keluarga terhadap penyalah guna narkoba masih negative; 2. Masih rendahnya nilai-nilai keagaman dalam keluarga; 3. Keluarga sebagai kelompok dukungan masih memiliki jarak terhadap residen; 4. Keluarga sebagai kelompok dukungan belum memberikan perhatian secara maksimal; 5. Interaksi keluarga dimana struktur didalam keluarga tidak memainkan peran dan fungsi masing-masing anggota keluarga; 6. Keseimbangan didalam keluarga tidak normal; 7. Batas-batas didalam keluarga tidak lagi dijalankan; 8. Ketidakjelasan Keluarga menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan perannya; 9. Adanya ketidakjelasan visi dan misi didalam keluarga; 10. Peran aktif keluarga dalam mengikuti FSG masih rendah; 11. Fasilitas ruang kunjung keluarga yang dapat menjaga privasi antara keluarga dengan residen belum optimal; 12. Waktu visit yang ditetapkan oleh lembaga tidak berdasarkan kebutuhan keluarga, sehingga kelompok dukungan kurang maksimal.

This thesis discusses about Strategic SWOT Analysis Through in Relapse Prevention Family Role of Drug Abusers of UPT Therapy and Rehabilitation of National Narcotics Agency. The method used in this research is a quantitative approach. Based on the results of the study found that the level of the role of families in preventing relapse in drug abusers at UPT Therapy and Rehabilitation of National Narcotics Agency is low. Caused the role of the family in providing support to resident is not optimal.
Based on the analysis of SWOT strategies that can be done by National Narcotics Agency (BNN) is the family education regarding optimization of empowerment of the important role of family to keep the family system in support of a sustainable recovery and improvement resident facilities and program support services system as a strategy to prevent relapse in drug abusers.
There are some impacts on the role of families in preventing relapse, they are: 1. Family perception and mindset of the drug abusers still negative; 2. Religious value in the family is still low; 3. Family as a support group still have a distance to the resident; 4. Support the family as a group have not been paying attention to the maximum; 5. Family interaction in families where the structure does not play a role and function of each member of the family; 6. Balance within the family is not optimal; 7. Boundaries no longer run in the family; 8. Family vagueness in carrying out his duties in accordance with the role; 9. Any lack of clarity in the vision and mission of the family; 10. Active role in following Family Support Group activity is still low; 11. Facility of visit’s family that can maintain privacy between families with resident is not optimal;12. Visit’s time defined by the institution is not based on the needs of the family, so the support group less than the maximum.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Marielly Djaprie
"Selama bertahun-tahun, gangguan jiwa schizophrenia diasumsikan sebagai
suatu misteri yang tak terpecahkan, tak terdefinisikan dan membingungkan seluruh lapisan masyarakat. Kurang lebih 1% dari populasi chmia menderita gangguan jiwa schizophrenia. Dimana baik laki-laki serta wanita memiliki prosentase yang Sama besar untuk menderita gangguan jiwa schizophrenia.
Penyebab gangguan jiwa schizophrenia juga sebaiknya dilihat tidak hanya dari perspektif medis namun juga dari perspektif psikologis sehingga dapat saling menunjang untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh mengenai onset dan perkembangan gangguan jiwa ini.
Prognosa untuk gangguan jiwa schizophrenia dapat dikatakan tidak
membawa pengharapan yang cukup, baik bagi penderita maupun keluarga.
Gangguan jiwa schizophrenia dikatakan memiliki prognosa negatif dimana
sekali gangguan jiwa ini menyerang maka sulit bagi penderita untuk dapat 'sembuh’ karena seringkali penderita memiliki kesulitan untuk
berkomunikasi, berinteraksi, melakukan kegiatan sehari-hari maupun
memecahkan permasalahan yang datang. Hal ini sendiri kemudian dikatakan terkait erat dengan kemunculan relapse. Banyak faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi terjadinya relapse, diantaranya adalah
penurunan kemampuan sosial yang telah disebutkan diatas sefta sikap
complzance terhadap pengobatan yang telah dianjurkan oleh para ahli medis berwenang.
Pengamatan yang kemudian dilakukan pada kedua subyek yang
digunakan dalam penelitian ini, memperlihatkan bahwa banyak sekali
faktor-faktor yang terkait dengan kemungkinan kemunculan relapse. Sama
seperti halnya penyebab kemunculan gangguan jiwa schizophrenia, pada
subyek-subyek penelitian ini faktor-faktor pendukung kemunculan relapse dapat terdiri atas berbagai macam faktor yang saling terkait dan mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah dukungan
keluarga serta kesadaran penderita akan gangguan jiwa yang dideritanya
Temuan lain yang juga menarik adalah bahwa ternyata ditemukan adanya
hubun gan yang sangat erat antara relapse, compliance, dan social skills penderita. Ketiganya menjadi hal-hal yang saling mendukung dan
membentuk lingkaran yang berkelanjutan. Peneliti melihat bahwa dalam
proses pencegahan relapse dibutuhkan tingkat compliance dan social
skills yang baik. Dengan bersikap compliance penderita akan mampu
untuk mencegah relapse, sementara itu dengan social skills yang baik maka penderita akan mampu untuk berinteraksi secara adekuat dimana interaksi yang adekuat tersebut tentu saja sangat berperan dalam proses perawatan.
Namun di sisi lain, pada kedua subyek penelitian terlihat pula bahwa
setelah prosentase maupun jarak waktu antar relapse mereka jauh
berkurang maka keinginan mereka untuk meningkatkan compliance dan
social skills pun turut semakin membaik.
Selain hal-hal tersebut, ditemukan pula pada subyek-subyek
penelitian ini peranan besar stabilitas sosial dalam proses pencegahan
relapse. Stabilitas sosial tersebut mencakup pekerjaan, perningkahan Serta tempat tinggal. Dengan adanya stabilitas sosial ternyata kedua subyek penelitian semakin terpacu untuk mencegah relapse pada gangguan jiwa yang mereka derita.
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah
penggunaan subyek yang lebih banyak dengan rentang waktu penelitian
yang lebih panjang sehingga dapat terungkap variasi-variasi yang mungkin
tercakup tidak hanya dalam proses kemunculan relapse namun juga dalam
proses pencegahannya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heti Sri Hari Cahyani
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat strategi panti rehabilitasi dalam pencegahan relapse pada korban penyalahguna Napza. Penelitian dilakukan di PSPP Galih Pakuan Bogor dengan metode penelitian deskriptif analisis dan metode analisis kebijakan SWOPA Strengthness, Weaknesses, Opportunities, Problems, Actions . Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan penelusuran data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah ada arah kebijakan pemerintah yang mendukung upaya rehabilitasi dalam penanganan penyalahgunaan Napza yang dapat dilihat dari peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan Napza. Meski demikian, masih ada disharmoni peraturan tentang ketentuan sanksi penyalahgunaan Napza yang menyebabkan pemberian sanksi bagi korban penyalahguna Napza masih terfokus pada sanksi pidana. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa PSPP Galih Pakuan mempunyai strategi rehabilitasi yang berfokus pada klien dan keluarga klien. Walaupun strategi tersebut belum menunjukkan hasil kelulusan rehabilitasi yang tinggi dan tidak menjamin kondisi kepulihan pasca rehabilitasi, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan keberfungsian sosial selama klien menjalani rehabilitasi di dalam panti.

ABSTRACT
This study was conducted to look at the strategy of rehabilitation center in relapse prevention for drug abuser. This research has been conducted in PSPP Galih Pakuan Bogor using the analysis descriptive research method and SWOPA policy analysis method Strengthness, Weaknesses, Opportunities, Problems, Actions . Data collection is done through in depth interviews, observation, and secondary data tracking. The results indicate that there is already a policy that supports the rehabilitation efforts for drug abuser rsquo s treatment which can be seen from the prevailing regulations on social rehabilitation for drug abuser. Nevertheless, there are still disharmony on the provisions of sanctions of drug abuse which led to sanction for drug abusers are still focused on criminal sanctions. In addition, the results also show that PSPP Galih Pakuan has strategies that focuses on clients and client families. Although the strategy has not shown high graduation results and doesn rsquo t guarantee the condition of post rehabilitation, the results show that there is an increase in client rsquo s social functioning within the rehabilitation center."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zadam Marita
"Tuberculosis (TB) merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang merupakan masalah Kesehatan masyarakat baik secara nasional maupun global. Kepatuhan pengobatan dan perilaku pencegahan relapse TB merupakan salah satu factor yang berkontribusi untuk menurunkan angka kambuh TB sehingga dapat menekan penurunan angka relapse TB. Hal ini perlu menjadi perhatian, sehingga dikembangkan inovasi Aksi MOIST dalam upaya pencegahan relapse tuberculosis di kelurahan jatijajar, kota Depok. Tujuan inovasi ini yaitu memberikan gambaran pengaruh intervensi keperawatan edukasi aksi MOIST dalam Upaya pencegahan relapse Tuberkulosis. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga dengan melibatkan 10 keluarga dan 30 kelompok usia dewasa yang ada di Kelurahan Jatijajar menggunakan total sampling. Inovasi edukasi aksi MOIST merupakan integrasi dari terapi peer group atas 8 sesi selama 18 kali pertemuan untuk 2 kelompok. Data sebelum dan setelah intervensi diukur menggunakan instrument perilaku (pengetahuan, sikap dan keterampilan dan pengukuran tingkat kemandirian keluarga. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan usia dewasa p Value < 0,05 serta peningkatan kemandirian keluarga. Simpulan terjadi peningkatan tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan terhadap upaya pencegahan relapse TB serta peningkatan kemandirian keluarga setelah implementasi Aksi Edukasi MOIST. Diharapkan hasil studi ini dapat diaplikasikan oleh perawat dalam penatalaksanaan pengendalian relapse tuberculosis di komunitas.

Tuberculosis (TB) is a disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis which is a public health problem both nationally and globally. Adherence to treatment and prevention behavior of TB relapse is one of the factors that contribute to reducing TB relapse rates so as to suppress the decrease in TB relapse rates . This needs to be a concern, so that the MOIST Action innovation was developed in an effort to prevent tuberculosis relapse in Jatijajar sub-district, Depok city. The purpose of this innovation is to provide an overview of the influence of MOIST action education nursing interventions in efforts to prevent tuberculosis relapse. The method used is a case study with a family nursing care approach involving 10 families and 30 adult age groups in Jatijajar Village using total sampling. The educational innovation of MOIST action is an integration of peer group therapy for 8 sessions for 18 meetings for 2 groups. Data before and after the intervention were measured using behavioral instruments (knowledge, attitudes and skills and measurement of the level of family independence. The results showed an increase in knowledge, attitudes and skills of adulthood p Value < 0.05 and an increase in family independence. In conclusion, there was an increase in the level of knowledge, attitudes and skills towards TB relapse prevention efforts and an increase in family independence after the implementation of the MOIST Education Action. It is hoped that the results of this study can be applied by nurses in the management of tuberculosis relapse control in the community"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tita Nurdiah
"ABSTRAK
Meskipun sudah tidak menggunakan narkoba, mantan pecandu narkoba masih memiliki
sejumlah permasalahan, diantaranya adalah relapse (kekambuhan) dan reintegrasi. Studi
ini melihat adanya agen sosial yang berperan penting, yaitu komunitas. Penelitian ini
berlokasi di sebuah komunitas mantan pecandu Yayasan Sahabat Rekan Sebaya (SRS),
Kalibata Jakarta TImur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi.
Pemilihan informan dilakukan secara snowball. Hasil penelitian memperlihatkan
bagaimana modal sosial bekerja dalam membantu permasalahan mantan pecandu. Nilai
dan norma komunitas SRS berperan sebagai kontrol sosial terhadap pencegahan relapse.
Nilai dan norma yang diajarkan komunitas mengarahkan pada proses diterima kembali
mantan pecandu di masyarakat. Jaringan sosial komunitas SRS membantu mantan pecandu
memiliki pekerjaan. Sedangkan kepercayaan dalam komunitas terlihat sangat tinggi
sehingga mampu merekatkan hubungan para anggotanya. Modal bonding yang begitu kuat
menjadi modal sosial paling menonjol di komunitas ini. Modal bridging yang dimiliki
komunitas juga telah banyak membuka kesempatan bagi mantan pecandu untuk mengakses
pendidikan informal dan berinteraksi langsung dengan masyarakat.

ABSTRACT
Although no longer using drugs, former drugs addicts still have some problems such as
relapse and reintegration. This study focus on the existance of community that play an
important role to help their problems. This study is located in community of ex-drugs addict
community Sahabat Rekan Sebaya (SRS) foundation, Kalibata, East Jakarta. This study used
a qualitative method with case-study approach. Data collected through in-depth interviews
and field observation. Informants selected by snowball. The research shows how social
capital works in helping ex-drugs addict problems. The norms of the community as a social
control agent to their relapse prevention. Values and norms of the community taught to
reintegration process. Social network of SRS community help ex-drugs addicts to have a job,
which is an indicator of the successfull reintegration in society. While trust in the SRS
community is very high between members. SRS community has strong bonding capital.
Brigding capital of SRS community also provide opportunities for ex-drugs addicts in
accessing to informal education and directly interact with the society."
2015
S60955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Anggraini
"Pendahuluan: Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang terjadi pada fungsi otak. Prevalensi skizofrenia mencapai dua puluh empat juta di seluruh dunia dan sering terjadi pada usia remaja akhir. Prevalensi skizofrenia mengalami peningkatan sebanyak 0,18% di Indonesia sedangkan di Provinsi Bali skizofrenia menempati urutan pertama. Tanda dan gejala skizofrenia dapat berupa perilaku kekerasan. Sebanyak 68 % pasien skizofrenia dilakukan perawatan kembali (rehospitalisasi) di rumah sakit karena perilaku kekerasan. Dampak kekambuhan yang dikarenakan oleh perilaku kekerasan adalah memburuknya gejala, menurunnya fungsi kognitif, resistensi terhadap pengobatan dan sulit diterima kembali di masyarakat. Maka dari itu diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya kekambuhan pada pasien dengan perilaku kekerasan.
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, latihan asertif, dan psikoedukasi keluarga terhadap kemampuan mencegah kekambuhan pada pasien dengan perilaku kekerasan.
Metode : Menggunakan desain penelitian Quasy experiment dengan rancangan pre-post test with control group yang dianalisis menggunakan univariat dan bivariat.
Hasil: Penelitian menunjukkan penurunan tanda dan gejala perilaku kekerasan, peningkatan kemampuan pasien mengendalikan perilaku kekerasan, peningkatan kemampuan berperilaku asertif, peningkatan kepatuhan minum obat, dan peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat pasien dengan perilaku kekerkasan. Rekomendasi: tindakan keperawatan ners, latihan asertif, dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan sebagai upaya untuk mencegah kekambuhan pada pasien.

Background: Schizophrenia is a mental disorder that occurs in brain function. The prevalence of schizophrenia reaches twenty-four million worldwide and often occurs in late adolescence. The prevalence of schizophrenia has increased by 0.18% in Indonesia while in Bali Province schizophrenia ranks first. Signs and symptoms of schizophrenia can include violent behavior. As many as 68% of schizophrenia patients are rehospitalized in the hospital due to violent behavior. The impact of relapse caused by violent behavior is worsening symptoms, decreased cognitive function, resistance to treatment and difficulty being accepted back in society. Therefore, measures are needed to prevent relapse in patients with violent behavior.
Objective: To determine the effect of nursing actions, assertive training, and family psychoeducation on the ability to prevent relapse in patients with violent behavior.
Methods: Using Quasy experiment research design with pre-post test design with control group which was analyzed using univariate and bivariate.
Results: The study showed a decrease in signs and symptoms of violent behavior, an increase in the patient's ability to control violent behavior, an increase in the ability to behave assertively, an increase in medication compliance, and an increase in the family's ability to care for patients with violent behavior.
Recommendations: nursing actions, assertive practice, and family psychoeducation are recommended as an effort to prevent relapse in patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jolan Tedjokoesoemo
"Tesis ini membahas tentang standarisasi kompetensi konselor adiksi -dan rancangan Unit Pelaksana Teknis (UP1) aftercare daiam upaya efektifitas pelayanan aftercare pecandu narkoba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan faktor operasionalisasi penelitian sudah ditentukan dfawal. Data primer diperoleh dari informan yang merupakan konselor adiksi UPT Terapi & Rehabilitasi (UPT T&R) BNN Lido, direktur program dan manajer program UPT T&R BNN serta lembaga swadaya masyarakat yaitu Yayasan Sababat Rekan Sebaya (SRS), Data selrunder didapatkan dati data yang telab tersodia dan dilakukan studi data. Peneliti melaknkan anaJisis melalui pemetaan job desription dan job specification berdasarkan level konselor, guna melihat kesenjangan antara teori dan praktik pada peranj fungsi dan keablian konselor odiksi di UPT T&R BNN. Setelab itu disusun standar kompetensi konselor adiksi aftercare yang didukung oleh masukan-masukan dati praktisi, direktur progrnm dan manajer program UPT T&R BNN , SRS dan basil dati stodi literatur.
Hasil yang didapatkan standar kompetensi konselor adiksi aftercare serta rancangan UPT aftetcare agar lebih efektif dan untuk meningkatkan pemuJihan pada pecandu. Saran yang diberikan oleh penulis yaitu guna mengurangi kesenjangan yang ada pada konselor adiksi di UPT T&R BNN perlu diadakannya pelatihan.pelatihan untuk menlngkatkan peran, fungsi. dan keahlian yang belum tercapai agar dapat ditingkatkan kualitasnya menjadi konselor adiksi aftercare. Diharapkan dengan rneningkatnya kemampuan dan keahlian para konselor, nantinya konseJor yang ada di UPT T&R Bl-iN dapat menjadi konselor odiksi aftercare. Peneliti juga menyarankan segera dibentuk UPT aftercare agar pemulihan pecandu dapat terus terjaga.

This thesis discusses the addiction counselor competency standarization and design of Aftercare Unit (UPT) in order to ensure service effectiveness in treating drug addicts. This study used a qualitative approach with pre-determined research operative factors. Primary data was obtained from sources who are currently work as addiction counsellors in Therapy & Rehabilitation Unit (UPT T&R) BNN Lido, program director and program manager for UPT T&R BNN as well as non-governmental organizations, such as Sahabat Rekan Sebaya Foundation (SRS). Secondary data was obtained from data which has already been available and has been examined for its validity. The author condocted the analysis by mapping job descriptions 1md job specifications based on the level of counselors, in order to see the gap between theory and practice in the role. functions and skills of addiction counselors in the UPT T&R BNN. The next step is to design the aftercare addiction counselor competency standards which were supported by input from practitioners, program director and program manager UPT T&R BNN, SRS and many other literature sources.
The result obtained is a competency standard as a requirement for addiction counselors and a design of Aftercare UPT to enhance the recovery of the addicts then. Author would like to recommend that more training courses to the addiction counsellors in the UPTT&RBNN are to be provided to meet the gap and enhance the rolefunctions, and expertise that have not been fulfilled so that they can be promoted into aftercare addiction counsellor. It is expected that with the increased capabilities and expertisethe counselors in UPT T&R BNN will have sufficient qualification to act as addiction aftercare counselors. Authors aiso suggests that an Aftercare UPT should be immediately established thus recovery progress of the addicts can be sustained.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T20964
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>