Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85749 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Purwadi
"Adanya kemudahan dalam memiliki sepeda motor mengakibatkan jumlah sepeda motor meningkat pesat. Hal ini menyebabkan pula meningkatnya kebutuhan akan aksesoris sepeda motor yang salah satunya adalah box sepeda motor. Box sepeda motor yang ada di pasaran dipergunakan untuk menyimpan barang, terpikirlah suatu ide untuk meningkatkan fungsi box sepeda motor yang dapat dipergunakan untuk menyimpan barang/bahan yang memerlukan kondisi dingin seperti makanan dan minuman dan untuk keperluan delivery darah (blood carrier), vaksin ataupun ASI.
Coolbox sepeda motor ini telah mengalami pengembangan sejak dimulai 2008 lalu, namun pengembangan hanya diarahkan untuk mencapai target temperatur yang serendah mungkin dengan melakukan berbagai modifikasi terhadap box sepeda motor yang telah ada. Setelah target temperatur sudah terpenuhi, timbul pertanyaan baru yaitu tentang bagaimana cara membuat coolbox ini layak untuk diterima konsumen karena coolbox yang ada masih belum dapat diproduksi secara masal disebabkan proses produksinya yang rumit dan ti dak standar.
Oleh karena itu penulisan skripsi ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan tersebut yaitu pembuatan coolbox dengan mempertimbangkan aspek desain untuk manufaktur dan perakitan atau yang lebih dikenal dengan istilah Design for Manufacturing and Assembly (DFMA). Dari hasil penerapan Design for Assembly (DFA) didapat total waktu perakitan coolbox untuk desain awal sekitar 399,16 detik dan nilai efisiensi sekitar 8%, sedangkan total waktu perakitan unutk redesain adalah sekitar 313,01 detik dengan nilai efisiensi 10%.

Acquring motorcycle in Indonesia is relatively very easy, thats why the number of motorcycle in Indonesia is increasing very high. Because of the increase of the number of motorcycle, there are the increase of number of motorcycle accessories and one of them is motorcycle box. Motorcycle box in the market was only used to store some stuff such as helm or jacket. Then comes an idea to add more value to the motorcycle box to be used as a coolbox that can store goods/stuff that need to be stored in cool condition like food and beverages or maybe as a blood carrier, vaccine carrier or ASI.
This coolbox already undergo some developments since it?s debut in 2008 but this development only targeted to make a coolbox that can reach as low as temperature possible with any neccessary modification. After the target temperatur can be reached, then comes a question on how to make this coolbox acceptable to the market since this coolbox was not yet ready for the mass production because the manufacture of this coolbox is really complicated and not following any standards.
Therefore the writing of this thesis aimed to answer that questions on how to create a coolbox by considering the principle of design for manufacturing and assembly (DFMA). From the results of the application of Design for Assembly (DFA) obtained coolbox total assembly time for the intial design of approximately 399,16 seconds and the value of efficiency of about 8%, while the total assembly time for the redesign is about 313,01 seconds with a value of effficiency about 10%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1872
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sonia Tzarina Gita Surya
"Biolistik adalah suatu metode drugs delivery system, yang sedang dikembangkan menjadi metode imunisasi massal sehingga mengarah ke pengembangan alat yang mendukung operator dalam menghasilkan transfer gen bermedia partikel secara berkelanjutan dan cepat, mekanisme pneumatik digunakan untuk memasukkan materi DNA yang melekat pada permukaan suatu microcarrier berupa partikel emas ke dalam sel atau jaringan makhluk hidup. Tube coater merupakan penempel microcarrier pada tube dengan panjang tertentu, agar menjadi sejumah tube terlapisi macrocarrier yang siap digunakan pada gen gun. Penerapan DFA mereduksi jumlah komponen sebanyak 133 komponen, waktu perakitan tereduksi 1246.12 s, dan meningkatnya DFA indeks sebanyak 30 %, menghemat Rp 78146,91.

Biolostic is a drugs delivery system which developed as mass immunization so that leads to support the operator to provide continous and rapid particle mediated gene transfer, that use pneumatics mechanism to add DNA substances into living cells. Tube coater used to coating microcarrier at inner surface of a length of tube, in order to become a number of tube coated by microcarrier, that ready to use at gene gun device. From Design for Assembly (DFA) application, reduce 113 part count, 1246.12 s assembly time, and increase 30% DFA Index, reduce Rp 78146,91."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43290
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arya M.N.
"Adanya kemudahan dalam memiliki sepeda motor mengakibatkan jumlah sepeda motor meningkat pesat. Hal ini kemudian menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan aksesoris untuk sepeda motor yang mana salah satunya adalah box sepeda motor. Box sepeda motor yang ada di pasaran dipergunakan untuk menyimpan barang, terpikirlah suatu ide untuk meningkatkan fungsi box sepeda motor yang dapat dipergunakan untuk menyimpan barang/bahan yang memerlukan kondisi dingin seperti makanan dan minuman dan untuk keperluan delivery darah (blood carrier), vaksin ataupun ASI.
Sejauh ini pengembangan coolbox sepeda motor hanya diarahkan untuk mencapai target temperatur yang serendah mungkin. Setelah target temperatur sudah terpenuhi, timbul pertanyaan baru yaitu tentang bagaimana cara membuat coolbox ini layak untuk diterima konsumen. Dalam penulisan skripsi ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan tersebut yaitu pembuatan coolbox dengan mempertimbangkan aspek desain untuk manufaktur dan perakitan atau yang lebih dikenal dengan istilah Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) dengan fokus kepada penerapan Design for Manufacturing (DFM) untuk pembuatan part coolbox dengan injection molding.
Dari hasil penerapan DFM didapat total waktu pembuatan part dengan injection molding sekitar 3,63 menit, total biaya operasional untuk keseluruhan part sekitar Rp 54.704,29 dan total biaya pembuatan mold untuk injection molding Rp 1.589.824.157,05.

Acquring motorcycle in Indonesia is relatively very easy, that is why the number of motorcycle in Indonesia is increasing very high. Because of the increase of the number of motorcycle, there are the increase of number of motorcycle accessories and one of them is motorcycle box. Motorcycle box in the market was only used to store some stuff . Then comes an idea to add more value to the motorcycle box to be used as a coolbox that can store goods/stuff that need to be stored in cool condition like food and beverages or maybe as a blood carrier, vaccine carrier or ASI.
Until now, the development of motorcycle coolbox is only targeted to make a coolbox that can reach as low as temperature possible. After the target temperatur can be achived, then comes a question on how to make this coolbox acceptable for the market. That is why this writing will answer that questions on how to create a coolbox by considering the principle of Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) mainly on the Design for Manufacturing (DFM) in making motorcycle coolbox parts using injection molding.
From the application of DFM it is obtained that the total manufacturing time for a coolbox with injection molding is 3,63 minutes, total operational cost for all parts is Rp 54.704,29 and total mold making cost for injection molding is Rp 1.589.824.157,05.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1757
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Indra Taruna
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tinni Sumariati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Taufiq Firnandi
"PT. FCM, di bawah naungan PT. FM, adalah merupakan perusahaan yang memproduksi sepeda, yang sering dikenal dengan nama Sepeda Federal. Divisi Perakitan, tempat dilakukannya penelitian merupakan salah satu divisi yang ada di perusahaan selain divisi permesinan dan pengelasan, dan divisi pengecatan.
Dalam rangka pengalihan sebagian fasilitas pabrik untuk perakitan sepeda motor (Honda), maka kapasitas produksi untuk sepeda Federal ini akan diturunkan dari 450 menjadi 250 unit per hari. Namun demikian perusahaan tidak ingin terlalu banyak menambah tenaga kerja langsungnya, dengan pertimbangan alokasi tenaga kerja pada jalur perakitan sepeda Federal sendiri dirasakan berlebihan, tambahan lagi dengan kapasitas produksi yang akan diturunkan tersebut.
Atas pertimbangan itulah diperlukannya penelitian tentang jumlah kebutuhan tenaga kerja yang optimal pada jalur perakitan sepeda Federal, khususnya untuk kapasitas 250 unit per hari tersebut, agar diperoleh efisiensi yang relatif tinggi. Kelebihan tenaga kerja yang terjadi akan dialokasikan untuk perakitan sepeda motor yang sedang dalam perencanaan.
Dengan menggunakan metode-metode penyeimbangan lintas, dalam hal ini digunakan dua metode sebagai bahan perbandingan, yakni metode Peringkat Bobot Posisi can meme COMSOAL, didapatkan hasil penyeimbangan yang antara lain berupa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, elemen-elemen kerja setiap stasiun kerja, efisiensi, balance delay (tundaan seimbang), dan lain-lain.
Dengan bantuan program komputer (QSOM), hasilnya dapat diketahui bahwa kinerja lintas terpasang pada kondisi awal memang cukup rendah, dan dengan menggunakan metode-metode penyeimbangan lintas seperti tersebut di atas, diperoleh keseimbangan dengan kinenja yang lebih baik, sesuai keinginan perusahaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ros Silawati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Wira Adinata
"Pada PT Astra Daihatsu Motor Plant I, sistem penjadwalan produk maslh menggunakan sistem lot, yaitu produksi satu macam barang sampai jumlah barang yang telah ditetapkan terpenuhi, baru selanjutnya komponen yang lain, Hal ini akan menyebabkan dlbutuhkannya ruang inventori yang cukup luas untuk penyimpanan basil produk. Seiring dengan berkembangnya perusahaan dengan mulai terjadinya peningkatan permintaan akan produk membuat pihak manajemen untuk berpikir bagaimana menerapkan sistem penjadwalan produksi yang tepat. Dengan keterbatasan Eempat dimana loka~i pabrik yang berada dilingkungan padat semakin menyulitkan untuk terjadinya pelebaran ruang invemori. Dengan mernpersingkat waktu pengirirnan tidak akan rnenyelesaikan masalah selama masih menggunakan sistim loL Sehingga penuHlis tertarik untuk mem;:oba men&,aunakan teori Just-In-Time (JIT) untuk rnenyeJesaikan permasalahan yang ada dengan meninjau satah satu kasus saat masih sebagai karyawan pada PT ADM Plant I. Penulis mencoba rnenerapkan teori pada sistem produksi JIT menggunakan lini perakitan model campuran, yairu lini perakitan yang merakit bermacam-macam produk dengan lot masing-masing yang kcciL Salah satu pennasalahan yang hams dipecahkan agar hni perakitan tersebut dapal digunakan secara efektif adalah penentuan urutan perakitan produk-produk tersebut Monden [1983] mengemukakan bahwa dalam menentukan urutan perakitan produk-produk bisa didasarkan pacta dua tujuan yang ingin dicapai : meratakan beban (waktu rakitan keseluruhan) pada tiap proses dalam lini perakitan (Tujuan I) untuk meminimasi kemacetan lloi, dan mempertahankan kecepatan yang tetap dalam mcngkonsumsl suku cadang pada lini perakitan {Tujuan H) untuk rneminimasikan variasi keluhan suku cadang. Miltenburg [1989] mengembangkan suatu model algoritma (Model I) untuk penjadwalan produksi dalam lini perakitan model campuran yang mempertimbangkan Tujuan U. Dalam tugas akhir ini. penulis rnenerapkan Model I yang bersifat deterministik dengan sampel pada kasus PT ADM Plant I. Dengan mempertimbangkan Tujuan I dikembangkan model algoritma (Model II) dan Model III yang menggabungkan Tujuan I dan Tujuan ll. Pada data sampel pencatatan waktu yang memiJiki variasi waktu operasi produk, penulis mencoba menerapkan ketiga model dengan metode statistik yang lebih mengacu pada kondisi nyata dilapangan dan rnellhat kelebihan dan kekurangan masing-masing model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>