Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53081 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Merisa Bestari Faiz
"Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan sempurna untuk bayi karena mempunyai komposisi gizi paling lengkap dan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, tak jarang terdapat kasus dimana ibu harus menggantikan ASI dengan susu formula. Bayi membutuhkan kombinasi distribusi posisi asam lemak yang tepat dalam trigliserida agar lemak tersebut dapat dicerna secara optimal. Sayangnya, distribusi asam lemak pada trigliserida susu formula dapat menyebabkan konstipasi jika didigesti di dalam tubuh bayi. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan solusi atas permasalah tersebut yaitu dengan mensintesis lemak yang memiliki trigliserida dengan distribusi posisi asam lemak mirip dengan distribusi posisi asam lemak pada ASI yang dikenal dengan Human Milk Fat Substitute (HMFS). HMFS disintesis melalui interesterifikasi dengan substrat etil oleat yang berasal dari susu sapi dengan tripalmitin yang merupakan turunan dari minyak sawit. Interesterifikasi ini dikatalis dengan lipase selektif sn-1,3. Untuk alasan teknis dan ekonomi, lipase diimobilisasi melalui metode entrapment pada karbon aktif. Enzim loading yang dihasilkan adalah 92,64%.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa yield HMFS yang diperoleh dari reaksi yang dikatalis oleh lipase terimobilisasi memiliki hubungan positif terhadap kenaikan temperatur dan waktu reaksi. Sedangkan, untuk HMFS yang dihasilkan oleh reaksi yang dikatalis oleh lipase bebas memiliki hubungan yang berkebalikan. Sementara itu, yield HMFS yang dihasilkan dari reaksi yang dikatalis oleh lipase terimobilisasi maupun lipase bebas, memiliki hubungan positif dengan kenaikan rasio mol substrat.

Breast milk is the perfect food for babies because they have the most complete nutritional composition and ideal for the growth and development. However, there are cases when mothers have to replace breast milk with formula. Babies need an exact combination of fatty acid distribution of the triglycerides in milk fat so can be digested optimally. Unfortunately, the distribution of fatty acids on the triglyceride milk formula can cause constipation if digested in babies? small intestines. Therefore, this study provides a solution to this problem. The solution is to synthesize triglycerides with fatty acids position distribution similar to the distribution of fatty acid in human milk, known as the Human Milk Fat Substitute (HMFS). HMFS synthesized through selective interesterification of ethyl oleate derived from cow's milk with tripalmitate rom palm oil. This selective interesterification catalyzed by lipase sn-1, 3. For technical and economic reasons, lipase immobilized by entrapment method on activated carbon. The resulting enzyme loading was 92.64%.
Based on this research, it is known that HMFS yield obtained from the reaction catalyzed by immobilized lipase has a positive relationship to the increase of temperature and reaction time. Meanwhile, for HMFS resulted by reaction catalyzed by free lipase had the negative relationship. Besides, HMFS yield resulted from reaction catalyzed by immobilized lipase and free lipase, have a positive relationship with increase in mole ratio of substrates.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1709
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Adhi Teguh Perma Iskandar
"Latar Belakang : Tingkat konsumsi susu formula bubuk di kalangan bayi masih tinggi sementara sosialisasi   petunjuk WHO terkait penyiapan, penyajian dan penyimpanan susu formula bubuk  formula masih sangat kurang. Susu formula bubuk walau diproduksi dengan teknologi termutakhir sekalipun,  masih belum terbebas dari kontaminasi bakteri E. Sakazakii. Kedua hal tersebut membuat morbiditas bayi terkait konsumsi susu formula bubuk akibat kontaminasi intrinsik maupun ekstrinsik seperti sepsis, enterokolitis dan meningitis tetap tidak bisa berkurang. 
Tujuan : Mengetahui derajat pengetahuan dan perilaku ibu dalam menyiapkan, menyajikan dan menyimpan susu formula bubuk dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di  Kelurahan Pisangan Timur Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur.
Metode : Penelitian bersifat deskriptif potong lintang dengan pengumpulan data dilakukan secara survei dan observasi pada bulan Juli hingga Oktober 2012. Subyek penelitian adalah ibu yang memiliki anak berusia 0-12 bulan, tinggal di Kelurahan Pisangan Timur Kecamatan Pulogadung yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Data kemudian ditabulasi untuk mendapatkan derajat pengetahuan dan perilaku ibu tekait penyiapan, penyajian dan penyimpanan susu formula. Analisis statistik dilakukan untuk mencari faktor-faktor yang berhubungan dangan pengetahuan dan perilaku ibu terkait penyiapan, penyajian dan penyimpanan susu formula dengan cara uji kai kuardat (analisis bivariat) dan uji regresi logistik (analisis multivariat).
Hasil : Dari 248 ibu yang mengikuti penelitian, pengetahuan kurang dalam menyiapkan, menyajikan dan menyimpan susu formula masing-masing didapati pada 68,1%, 26,2%, 87,5% ibu.  Perilaku buruk dalam menyiapkan, menyajikan dan menyimpan susu formula masing-masing didapati pada  69%, 60,9%, 84,3% ibu. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu dalam menyiapkan, menyajikan dan menyimpan susu formula adalah usia ibu, tingkat pendidikan, status ekonomi, status pekerjaan ibu.Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu terkait perilaku menyiapkan, menyajikan dan menyimpan susu formula adalah usia ibu, status pendidikan, status ekonomi dan sumber air minum.  Hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu dalam menyiapkan, menyajikan dan menyimpan susu formula  berturut-turut adalah kuat (r= 0,68), sedang (r= 0,52) dan kuat (r= 0,73 )
Simpulan : Masih rendahnya derajat pengetahuan dan perilaku ibu dalam penyiapan, penyajian dan penyimpanan susu formula di Kelurahan Pisangan Timur membutuhkan intervensi penyuluhan dan sosialisasi lebih gencar mengenai anjuran WHO terkait penyiapan, penyajian dan penyimpanan susu formula terutama pada ibu-ibu dari golongan berusia kurang dari 25 tahun, pendidikan rendah, ekonomi kurang, tidak bekerja dan mengkonsumsi bukan air mineral kemasan. Produsen susu formula harus memperbaiki lembar informasi terkait penyiapan penyajian dan penyimpanan susu formula yang tertera pada kemasann susu formula agar lebih jelas, lengkap dan mudah dimengerti oleh ibu.

Background: Until to day, the consumption rate of powdered infant formula is still high, neverthenless socialization of WHO’s guidance related to the preparation, serving and storage of powdered infant formula are very limited. Eventhought manufacturend by the latest technology, powder infant formula, cannot be free from E. Sakazakii contamination, hence the potential risk for infant morbidity caused by intrinsic or extrinsic contamination such as sepsis, enterocolitis and meningitis never been low . Objective: To know the degree of mother’s knowledge and behavior in preparing, serving and storing powdered infant formula and their related factors in Pisangan Timur Village, Pulogadung District, East Jakarta. Methods: The study was a crossectional-observation data survey which conducted fom July until October 2012. Subjects were mothers of children aged 0-12 months, living in Pisangan Timur Village, Pulogadung District which selected by purposive sampling technique. The data was then tabulated and calculated to meassure the degree of knowledge and maternal behavior about preparation, serving and storage of infant formul., Chi Square (bivariat) and logistic regression (multivariates) analysis was performed to elaborate factors that related to mother’s knowledge and behaviour in preparation, serving and storage of infant formula. Results: The study was conducted on 248 mothers. Lack of knowledge in preparing, serving and storing infant formula, was found in 68.1%, 26.2%, 87.5% mothers respectively. Unappropriate behavior regarding to WHO guidance in preparing, serving and storing infant formula was found in 69%, 60.9%, 84.3% mothers respectively. Factors related to maternal knowledge in preparing, serving and storing infant formula were the mother's age, education level, economic status, employment status. Factors related to maternal behavior in preparing, serving and storing infant formula were educational level, economic status and source of drinking water. The relationship between mothers’s knowledge to mother’s behavior in preparing, serving and storing infant formula respectively were strong (r= 0,68 ), moderate (r= 0,52 ) and strong (r= 0,73 ). Conclusion The lack of mother’s knowledge and inapproriate mother’s behavior in the preparation, serving and storage of infant formula in the Pisangan Timur Village requires intervention, counseling and socialization of WHO’s recommendation about preparation, serving and storage of infant formula more intensively, especially to the mothers that less than 25 years, low education level, low economic’s status , jobless and not consume bottled mineral water whoose giving their baby infant formula. Manufactures should changed and standardized their instruction so it can be easily understand by mother."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Apriyanti
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai analisis yuridis pemberian dan promosi susu
formula pada bayi baru lahir di rumah sakit. Permasalahan dalam skripsi ini
adalah bagaimana pelaksanaan informed consent dalam hal pemberian susu
formula pada bayi baru lahir oleh dokter dan perawat di rumah sakit dan
bagaimana tanggung jawab dokter dan perawat dalam promosi susu formula
dilihat dari segi etik dan hukum. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis-normatif dan tipe penelitian
bersifat deskriptif. Kesimpulan atas permasalahan tersebut adalah bahwa setiap
tindakan medis khususnya pemberian susu formula harus menggunakan informed
consent dan adanya tanggung jawab dokter dan perawat dari segi etik dan hukum
atas promosi susu formula pada bayi baru lahir di rumah sakit. Sehingga perlunya
penegakan oleh pemerintah khususnya kementerian kesehatan untuk memberikan
sanksi pada dokter dan perawat yang terbukti melakukan promosi susu formula
pada bayi baru lahir di rumah sakit. Kementerian kesehatan perlu menegakan dan
mengefisienkan waktu dalam proses pemberian sanksi terhadap dokter dan
perawat dari teguran lisan hingga pencabutan izin praktik perawat.

ABSTRACT
This article discusses the juridical analysis of the provision and promotion of
infant formula on new born baby in hospital. The problem examined in this
article is about how the informed consent, in the case of formula feeding in
new born by doctor and nurse in the hospital, is implemented, and how the
doctor?s and nurse?s responsibility in promoting infant formula is conducted
in terms of ethics and law. In this study, the author uses juridical-normative
library research methods and descriptive type of research. The conclusion on
the matter is that every medical act, particularly formula feeding, must use
informed consent, and the presence of doctor?s and nurse?s responsibility in
terms of ethics and law on infant formula promotion on new born in the
hospital. Thus, there is the need for law enforcement by government,
especially the Ministry of Health, to give sanction on doctors and nurses who
are convicted in doing infant formula promotion on new born in hospital. The
Ministry of Health needs to enforce and optimize the time in the process of
giving sanction towards doctors and nurses from verbal warning to practice
license revocation."
2017
S65952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Wijaya
"This randomized double-blind placebo-controlled trial aimed to compare the efficacy of daily iron supplementation and multi-micronutrient supplementation both daily and weekly basis on increasing iron status among 284 apparently healthy Indonesian infants aged 6-12 mo. Infants were randomly assigned to receive either daily 1 RDA multi micronutrient supplement (n = 72), weekly 2 RDA multi micronutrient supplement (n = 70), daily ferrous sulphate 10 mg (n = 72), or placebo (n = 70) for wk. Blood hemoglobin, plasma ferritin, plasma zinc, and plasma C-reactive protein concentrations were measured prior to intervention and after 23 wk of supplementation. At baseline, 58.1% of subjects were anemic, 28.2% were iron deficient, and 11.2% were zinc deficient. After 23 wk of supplementation, both daily 1 RDA multi micronutrient and iron supplemented groups had significantly increased blood hemoglobin and plasma ferritin concentration, furthermore reducing the percentage of anemia and iron deficiency.
However, the changes of hemoglobin were not significantly different among the treatment groups. Changes of hemoglobin were significantly higher in daily 1 RDA multi micronutrient group than in placebo group when initial blood hemoglobin was low. The change of plasma ferritin concentration in both daily 1 RDA multi micronutrient and iron groups was significantly higher than in other groups. Hemoglobin and ferritin concentrations of weekly 2 RDA multi micronutrient group were not significantly increase, but there were significantly increased in the subjects with low concentration of blood hemoglobin or plasma ferritin. Proportion of infants with zinc deficiency was increased significantly in iron group Daily I RDA multi micronutrient and daily iron supplementation are efficacious in improving the concentration of blood hemoglobin and plasma ferritin and reducing the percentage of infants with anemia and iron deficiency of Indonesian infants aged 6-12 months in a rural community.
However, there was an increasing proportion of infants with zinc deficiency in daily iron supplementation. The efficacy of daily 1 RDA multi micronutrient supplementation was higher among the children with blood hemoglobin < 110 g/L Efficacy of weekly 2 RDA multi micronutrient supplementation on the concentration of blood hemoglobin and plasma ferritin of all subjects was not found, but it affected in children with low concentration of blood hemoglobin or plasma ferritin."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T10075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esterik, Penny Van
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1990
612.664 EST b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Royhan Faqihuddin
"Laporan magang ini menganalisis pengendalian internal pada siklus pengeluaran perusahaan PT ZXC yang bergerak di bidang penjualan susu formula bayi. Penjualan susu formula bayi tidak dapat diperjualbelikan secara bebas karena terdapat peraturan-peraturan dari para pemangku kepentingan. Aktivitas bisnis yang tidak taat peraturan akan membebani pengeluaran perusahaan. Cakupan analisis berfokus pada siklus pembayaran jasa medis dan reimbursement pegawai menggunakan COSO Framework 2013, berikut solusi perbaikan kekurangan yang ada sesuai dengan cakupan kerja penulis saat melakukan program magang. Hasil analisis menunjukkan hampir semua komponen COSO Framework 2013 terpenuhi kecuali beberapa prinsip dari komponen COSO Framework 2013 yang kurang teraplikasikan.

This internship report analyzes internal controls in company namely PT ZXC rsquo s payment cycle company engaged in the sale of infant formula product. The sales can not be traded freely as there are regulations of the stakeholders. Non compliance business activities will burden corporate spending. Analysis focus on the payment cycle of medical services and reimbursement of employees using the COSO Framework 2013, following solutions of existing deficiencies in accordance with the author 39 s scope of work while doing the internship program. The analysis results show that almost all COSO Framework 2013 components are met except for some of principles that are less implemented."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Mutmainnah
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengetahuan, kepercayaan diri ibu dan perawatan bayi pada tahun pertama kehidupannya. Penelitian ini dirancang dengan desain kuasi eksperimen, dengan pendekatan pre dan post test dengan kelompok kontrol. Penelitian yang melibatkan 58 orang ibu primipara dengan persalinan normal ini bertujuan untuk menguji efektifitas pendidikan kesehatan dengan Metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan (CPDL) dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu primipara merawat bayi. Pendidikan kesehatan dengan metode CPDL ini didasari oleh teori belajar dari Bandura, kerucut pembelajaran (cone of learning), teori behavioristik dan teori humanistic. Pendidikan kesehatan diberikan pada hari kedua dan ketiga post partum selama 45-60 menit dengan materi menyusui, memandikan bayi, dan memberikan stimulasi. Evaluasi terhadap pengetahuan dan perilaku ibu merawat bayi dilakukan satu bulan setelah intervensi dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukkan. pendidikan kesehatan dengan metode CPDL cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu dalam merawat bayi, meliputi: menyusui (p =0,00), memandikan bayi (p=0,05) dan memberikan stimulasi (p=0,00). Perilaku menyusui (p=0,03), memandikan (p=0,05), memberikan stimulasi (p=0,00). Hasil penelitian ini menyarankan untuk perawat yang bekerja dalam area keperawatan maternitas untuk dapat menyiapkan pendidikan kesehatan dengan metode CPDL ini dengan tetap memperhatikan kesiapan fisik dan psikologis ibu post partum. Sehubungan dengan waktu kepulangan yang semakin singkat (48 - 72 jam) post partum pada persalinan normal, penelitian ini menyarankan agar pendidikan perawatan bayi telah diperkenalkan sejak masa prenatal.

This research was considering the important of improvement mother's knowledge and self confidence of primipara in caring their infant on the first year of his life. This research design was quation experiment, pre-test and post-test with control group. The study involves 58 primiparas was normal delivery which purpose to examine the effectiveness of health education with CPDL method in improving mother's knowledge and behavior of primipara in caring their infant. Health Education with CPDL method was based on learning theory from Bandura, Cone of learning, Behavioral and Humanistic theory. The intervention was done on the second and third day of post partum during 45 - 60 minutes about breastfeeding, bathing baby, and stimulating for growth and development. Before intervention was provided, pre test was done of mother's knowledge about breastfeeding, bathing baby and stimulating, while evaluation of mother's knowledge and behavior in caring their infant was done for 1 month after intervention was done. The finding of this study indicate that health education with CPDL method was effective in improving mother's knowledge in caring their infant, breastfeeding (p=0,00), bathing baby (p=0,05) and stimulating (p=0,00). Mother's behavior in caring their infant of breastfeeding (p=0,03), baby bathing (p=0,05), stimulating (p=0,00). This research result suggests for maternity nurse to prepare health education with CPDL method without neglecting readiness of mother's physical and psychological of post partum. This health education integrated in nursing care during 24 hours. Referring to go home time which shorten progressively (48 - 72 hours) of partum post, this research also suggest that information about infant care had been provided since prenatal."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17483
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninis Indriani
"Bayi dengan asfiksia perinatal sangat rentan mengalami komplikasi baik jangka pendek seperti disfungsi multi organ maupun komplikasi jangka panjang dengan terjadinya gangguan perkembangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat asfiksia perinatal dengan perkembangan bayi usia 6 sampai 12 bulan. Desain penelitian ini menggunakan ?cross sectional?, yang melibatkan 56 bayi dengan riwayat asfiksia berat, sedang dan ringan di Kabupaten Banyuwangi.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara riwayat asfiksia perinatal dengan perkembangan bayi (p value=0,026, α=0,05). Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu dilakukan deteksi dini penyimpangan perkembangan khususnya bayi dengan risiko tinggi serta mengoptimalkan peran serta orang tua dalam proses perkembangan anak sehingga perkembangan anak tercapai dengan optimal.

Infant with perinatal asphyxia history is very susceptible to have both short-term complications such as multiple organ dysfunctions and long-term complications with development disorder. The purpose of this research is to know the relation of perinatal asphyxia history with infant?s development age 6 to 12 months old. The design of this study uses ?cross-sectional?, which involves 56 infants with severe, moderate and mild asphyxia histories in Banyuwangi Regency.
The result of this research shows that there is significant relation between perinatal asphyxia history with infant?s development (p value=0.026, α=0.05). The recommendations of this research is that it is so necessary to be detected early about the development disorder especially for high-risk infants and to optimize the participation of parents in a child's development process that child?s development is achieved optimally.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Uli Benyamin
"Danau Kenanga Universitas Indonesia mengalami penambahan nutrien berupa nitrogen yang berasal dari kegiatan domestik dan komersil di sekitar kampus. Pembebanan nitrogen yang berlangsung secara terus menerus telah meningkatkan produktivitas produsen primer di danau, sehingga kualitas air danau menurun dan menyebabkan terjadinya eutrofikasi. Danau Kenanga berpotensi untuk dijadikan sumber air baku di Kampus UI sehingga pemantauan kualitas air danau ditinjau dari konsentrasi nitrogen perlu dilakukan agar dapat dilakukan manajemen danau yang tepat. Pemantauan konsentrasi senyawa nitrogen dapat dilakukan melalui pemodelan yang memetakan perubahan konsentrasi total nitrogen terhadap waktu. Pemodelan konsentrasi total nitrogen di Danau Kenanga menggunakan metode numerik Runge-Kutta orde ke-4 dengan selang waktu 24 jam dan mempertimbangkan proses adveksi-difusi. Konsentrasi total nitrogen diukur pada inlet Danau Kenanga serta keempat titik yang mewakili sistem danau, kemudian dilakukan pemodelan yang menggambarkan konsentrasi total nitrogen selama 7 hari. Beban pencemar yang masuk ke Danau Kenanga diperoleh dengan mengalikan debit saluran dan konsentrasi di inlet danau. Penelitian ini merupakan pengembangan dari model yang dihasilkan oleh Kurnianto (2017) menggunakan objek penelitian Danau Kenanga UI. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis pembebanan nitrogen pada danau dalam bentuk perhitungan imbangan nitrogen, (2) memodelkan konsentrasi total nitrogen dengan memperhitungkan mekanisme transport berupa difusi, serta menganalisis pengaruh mekanisme difusi dan adveksi terhadap akurasi hasil pemodelan, (3) Menganalisis pengaruh penambahan persamaan difusi terhadap hasil simulasi, dan (4) Memperkirakan pembebanan ideal pada danau agar memenuhi baku mutu kelas 1 menurut Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001. Pemodelan akan membandingkan simulasi adveksi dan adveksi-difusi. Akurasi pemodelan diukur menggunakan standard error of the estimate, dan hasil perhitungan adveksi dan adveksi-difusi menghasilkan standard error masing-masing sebesar 30,597% dan 30,569%. Hasil ini menunjukkan bahwa mekanisme transpor di danau terjadi dalam intensitas yang rendah sehingga tidak meningkatkan akurasi pemodelan secara signifikan. Hasil lain dari studi ini memperlihatkan bahwa berdasarkan perhitungan beban pencemaran dalam kondisi steady-state, konsentrasi total nitrogen di inlet Danau Kenanga harus dikurangi sebesar 90,15% agar danau dapat dijadikan sumber air baku."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Kadek Puspita Dewi
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui efek pelatihan Asuhan Bayi Baru Lahir (ABBL), Manajemen Laktasi dan Perawatan Metode Kanguru pada kader posyandu di Kecamatan Sawit dan Ngemplak, Kabupaten Boyolali tahun 2014. Metode yang digunakan pra-eksperimental, variabel yang diukur pengetahuan-sikap sebelum dan sesudah pelatihan pada 40 kader. Uji statistik digunakan untuk melihat perbedaan hasil pretest dan postest. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan pada pengetahuan kader tentang ABBL, Manajemen Laktasi dan PMK (p=0,000) dan sikap PMK (p=0,0001) namun tidak terjadi perbedaan sikap yang signifikan pada ABBL (p=0,862) dan Manajemen Laktasi (p=0,065).

This study aims to determine the effect of training Newborn Care, Management and Treatment Lactation Kangaroo Mother Care ( FMD ) to cadre in health center district of Sawit and Ngemplak, Boyolali 2014. The research method used is pre- experimental by measuring knowledge-attitude before and after the training for 40 person of cadre. The statistical test used to look at differences in pretest and posttest results. Results showed that there was significant difference in knowledge of Newborn Care, Management Lactation and FMD (p=0.000) and attitude FMD (p=0.0001) although no significant difference in attitudes occurred to Newborn Care (p = 0.862) and Lactation Management (p = 0.065).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S57329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>