Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156513 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Linda Fitri Harningsih
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5355
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Rianto
"Efek media merupakan satu bagian terpenting dari konsep komunikasi massa. Membicarakan media massa sebagai salah satu bentuk komunikasi Massa tidaklah menarik bila tidak mengulas tentang efek, walaupun konsep efek itu sendiri merupakan persoalan yang paling banyak menimbulkan ketidak sepakatan Sebut saja Defleur dengan teori stimulus respons yang dikembangkannya. Menurut Defleur efek merupakan reaksi terhadap stimulisi (rangsangan) tertentu, sehingga orang dapat menduga adanya hubungan erat antara isi pernyataan dengan reaksi audiens. Dengan kata lain, media massa mempunyai pengaruh yang kuat dan langsung pada khalayaknya. Tidak demikian halnya dengan Katz dan Lazarsfeld. Menurut mereka efek media sandatiah terbatas, dan khalayak tidak secara langsung mendapat pengaruh dart media massa, akan tetapi melalui pemuka pendapat. Tidak jauh berbeda dengan model komunikasi massa yang diajukan Schramm, bahwa isi media mempunyai efek terkuat jika di filterkan' mela lui individu-individu dan kelompok-kelompok. Skripsi dengan judul Pengaruh Pengenaan Acara Musik di Radio Prambors terhadap Frekuensi pembelian kaset pada Khalayaknya ini, tidak lain melihat seberapa jauh sebenar hya pengaruh radio terhadap khalayaknya, khususnya dalam membeli kaset. Metode penelitian yang digunakan adalah survei, dimana informasi dan data tentang responden diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, sedangkan sifat penelitiannya deskriptis analitis, yang ditujukan untuk menguji hipotesa dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam tentang hubungan hubungan antara variabel. Populasi dari penelitian ini adalah remaja berusia 15 5 tahun, yang terdaftar pada radio Prambors, dengan sampel berjumlah 100 orang yang tersebar di jabotabek sebagaimana adanya pendengar Radio Prambors. Teknik penarikan pengambilan sampel sampel yang digunakan secara adalah acak/rendom yang sistematis dimana setiap unsur populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Selanjutnya, analisa yang dilakukan untuk melihat bagaimana hubungan antar variabel, digunakan analisa korelasional yaitu untuk melihat kuat lemahnya hubungan antar variabel dean digunakan rumus Statistik d Sommers. Hasil penelitian menunjukkan bahwa radio Prambors dengan acara-acara musiknya, ternyata tidak mempunyai efek langsung terhadap frekwensi pembelian kaset seseorang. Namun demikian radio ini menempati posisi paling atas dibanding media lainnya dalam memberikan informasi tentang adanya lagu-lagu terbaru yang sedang beredar. Disamping juga pengaruhnya yang dapat menimbulkan minat dalam membeli kaset."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 1994
S4125
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Dewi
"Perkembangan masyarakat yang semakin modern, membuat masyarakat semakin kritis dan secara tidak langsung menuntut keberadaan suatu media massa untuk lebih dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai pengguna media. Radio, sebagai salah satu media komunikasi massa turut mengalami kondisi tersebut. Keunggulan radio yang portable, dan tidak memerlukan persyaratan khusus, , membuat radio memiliki khalayak pendengar yang luas, heterogen dan anonim, dan dengan berbagai ciri demografis, psikografis, gaya hidup, minat dan orientasi yang berbeda. Persaingan antar stasiun radio sebagai akibat perkembangan bisnis media massa di Indonesia menuntut stasiun radio mengembangkan siarannya melalui spesialisasi khalayak. Khalayak yang terspesialisasi ini dianggap memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang tidak terlalu beragam. Sehingga pada akhirnya stasiun radio tersebut dapat menyusun dan menyajikan program sesuai dengan target khalayaknya. Radio Trijaya adalah salah satu stasiun radio swasta yang memiliki spesialisasi khalayak, yaitu profesional muda. mereka ini sekelompok khalayak profesional, berusia muda antara 25 - 40 tahun, berasal dari kelas sosial menengah atas dan bergaya hidup kosmopolitan dengan tingkat intelektualitas yang tinggi. Profesional muda dengan ciri dan karakteristiknya menuntut radio Trijaya untuk dapat menjalankan fungsinya sebagai media komunikasi massa, yaitu sebagai sarana kontrol sosial, pendidikan, penerangan, kebudayaan, persuasi, dan hiburan. Khalayak profesional muda ini menuntut stasiun radio yang lebih dari sekedar media hiburan biasa, melainkan teman dialog yang pas, dalam pengertian memberikan informasi-informasi aktual yang bermanfaat dan menghibur. Diharapkan tuntutan tersebut dapat dipenuhi dalam setiap program siaran yang ditampilkan. Penelitian ini berusaha untuk melihat pendapat responden tentang program acara di radio Trijaya. Penelitian ini dibatasi pada pendapat khalayak pendengar profesional muda dan non-profesional muda mengenai 7 program unggulan di akhir pekan. Metode penelitian yang dipakai adalah metode survei atas sekelompok sampel yang ditentukan secara sengaja, berdasarkan ciri-ciri dan karakteristik sebelumnya. Peneliti pendapatnya melalui Pertanyaan tersebut khalayak yang telah ditentukan menentukan pertanyaan meliputi 100 responden untuk ditanyai berstruktur pendapat dalam kuesioner. khalayak mengenai 4 unsur penting dalam suatu program acara, yaitu penyiar, materi acara, musik, dan cara penyajian. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan pendapat responden profesional muda dan responden non profesional muda, yang sangat dipengaruhi oleh gaya hidup dan selera masing-masing khalayak. Meskipun demikian secara umum mereka memberikan pendapat yang positif. Dari 4 unsur pendukung program acara yang diukur dalam penelitian ini, unsur topik/materi acara mendapat penilaian positif. Topik/materi acara yang disajikan dinilai cukup sesuai dengan suasana akhir pekan, cukup menghibur dan cukup bermanfaat. Beberapa topik/materi acara yang merupakan program acara impor, menampilkan penyiar berkebangsaan asing, dan menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar dinilai kurang sesuai dengan suasana akhir pekan. Penyiar berkebangsaan asing dinilai belum dapat menyesuaikan diri dengan khalayak pendengar. Sedangkan penggunaan bahasa asing dinilai menimbulkan suasana hari-hari kerja dan kesan serius. Memang pada kenyataannya, bahasa asing digunakan dalam urusan bisnis/pekerjaan seharihari. Tiga unsur pendukung lainnya, gaya penyiar, musik , dan cacara penyajian belum mendapat penilaian positif. Ketiga unsur ini dinilai belum memenuhi kriteria yang diharapkan khalayak pendengar di akhir pekan, belum dapat menimbulkan suasana santai dan menghibur."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4137
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati Syamsiah
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa tingkat persaingan antara radio siaran swasta niaga semakin tinggi. Banyaknya pemain baru dalam bisnis jasa media radio memaksa pemain lama untuk terus menjalin hubungan dengan stakeholder atau khalayak demi mempertahankan loyalitas khalayaknya. Melalui penelitian terhadap persepsi khalayak ini kemudian akan dilihat pengaruhnya pada tingkat loyalitas khalayak. Khalayak yang dijadikan obyek penelitian adalah khalayak pendengar PT. Radio Prambors, sebuah perusahaan radio siaran swasta niaga yang telah 34 tahun berkecimpung dalam bisnis jasa media radio. Berdasarkan hal tersebut, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh persepsi khalayak tentang kegiatan consumer relations. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat eksplanati£ Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei. Populasi penelitian sesuai dengan obyek penelitiannya yaitu pendengar radio Prambors, maka dilakukan penelitian pada pendengar radio Prambors yang datanya tercatat dalam basis data (database) yang dimiliki oleh PT. Radio Prambors yang terdiri dari pria dan wanita dengan jenjang usia 15-24 dengan jumlah sampel sebanyak 112 orang. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cara acak berstrata (stratified random sampling). Data primer dikumpulkan melalui pengisian kuesioner oleh responden dan wawancara dengan pihak terkait sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi atas hasil penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya. Penguj ian statistik dilakukan untuk data univariat, yang dianalisis dengan menyajikan distribusi frekuensinya, sedangkan data multivariat dianalisis dengan uji regresi linear. Dari hasil survey yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi yang positif tentang kegiatan consumer relations yang dilakukan PT. Radio Prambors, khususnya untuk hal teknis kegiatan, layanan yang diberikan Humas dalam kegiatan tersebut serta manfaat yang dirasakan responden atas kegiatan yang diselenggarakan. Demikian pula dengan tingkat loyalitas responden yang cukup tinggi pada radio Prambors, baik dari segi perilaku maupun dari segi sikap responden terhadap radio Prambors. Persepsi khalayak tentang kegiatan consumer relations juga cukup berpengaruh pada tingkat loyalitas responden walaupun tidak terlalu besar sehingga untuk lebih meningkatkan loyalitas khalayak perlu ditelaah lebih lanjut mengenai faktor penentu lainnya yang dalam penelitian ini tidak diteliti, misalnya faktor pemicu loyalitas, salah satunya ialah tingkat kepuasan. Melihat kenyataan di atas, dapat dikatakan bahwa persepsi responden tentang kegiatan consumer relations hanya merupakan salah satu faktor yang menjadikan responden loyal pada perusahaan (dalam hal ini perusahaan jasa media radio). Dengan demikian, diperlukan upaya lain seorang petugas Humas untuk lebih memuaskan khalayak konsumennya dengan perencanaan yang lebih matang, meningkatkan layanan dan kedekatan yang lebih personal serta bermanfaat bagi khalayak.

This research is back-grounded by the fact that competition level among commercial private sector of broadcast radio is increasing. The huge number of new player in radio media service business force old player to continue to braid their relations with the audience or stakeholders for the shake of maintaining its loyalty. Through this research on audience perception will then be seen its influence on the increase of audience loyalty. Audiences taken as research object are the listener of PT. Radio Prambors, a broadcast radio company of commercial private sector which have 34 years dabble in radio media service business. Pursuant to the mentioned, the target of this research is to study audience perception influence about the activity of consumer relations. This research is conducted by using quantitative approach which have the explanative character. Data collecting done by survey. According to its research object, research populations are the listener of Prambors radio. Its data is registered in database of PT. Radio Prambors which consist of woman and man aged 15-24 with amount of sampel counted to 112 people. This research uses stratified random sampling as technique of sample withdrawal. Primary data was collected through admission filling of questionnaire by responder and interview with related parties. While secondary data obtained through the study of similar research which have been done previously. Statistical examination for the data of univariat, analysed by presenting its frequency distribution, while multivariat data analysed with linear regression test. From result survey that has been done, can be concluded that most responder have positive perception about the consumer relations activity conducted by PT. Radio Prambors, specially for technical matter of activity, service given by Public Relations in the activity and also the benefit felt by responder to that activity. The responder level of loyalty on Prambors radio is also high enough, either from behavioral facet and also from responder attitude facet to Prambors radio. Audience perception about activity of consumer relations also has enough effect on responder loyalty level although it is not too big. To improve audience The audience's perception of consumer relations activities is also sufficient has an effect on the level of respondent loyalty, although not too big So to further increase audience loyalty it needs to be studied further regarding other determining factors which were not examined in this study, for example Factors that trigger loyalty, one of which is the level of satisfaction. Looking at the reality above, it can be said that the respondent's perception regarding consumer relations activities is only one factor making respondents loyal to the company (in this case a service company radio media). Thus, other efforts are needed from a Public Relations officer to better satisfy its consumer audience with more planning mature, improve service and more personal closeness as well useful for the public.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Retnowati
"ABSTRAK
Perkembangan dunia periklanan di Indonesia sudah mengalami kemajuan pesat baik yang menyangkut media cetak, media audio, media visual maupun media audio visual. Salah satu jenis iklan radio yang saat ini sedang menjadi trend adalah jingle. Sebagai salah satu alternatif bentuk iklan untuk media audio, sebuah jingle memiliki kelebihan-kelebihan tertentu disamping kekurangan yang ada. Penelitian ini membahas secara deskriptif tentang preferensi khalayak temaja terhadap 4 jingle rokok yang mereka dengar melalui radio yaitu jingle Wisnilak, Lucky Strike, Jarum Super, dan Gudang Garam. Penelitian ini sendiri tidak ada sangkut pautnya dengan pernah konsumsi atau penggunaan produk yang diiklankan oleh jingle-jingle tersebut. Hal ini dapat dilihat pada sampel penelitian yaitu reuaja usia 15 sampai 21 tahun yang mendengarkan keempat jingle, yang tinggal di Jakarta Selatan dan mereka mi bukan perokok. Peneliti kemudian menetapkan sampel penelitian sebanyak 50 orang yang diambil berdasarkan tehnik Quota Sampling. Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner terungkap bahwa sebuah jingle dapat lebih disukai dari jingle-jingle lainnya karena elemen-elemen si dalam jingle tersebut memiliki kelebihan-kelebihan tertentu. Elemen-elemen itu adalah musik, lirik. voice over, sound effect, dan sebagainya. Data yang terungkap di lapangan dari wawancara dengan 50 orang responden itu juga menunjukkan bahwa keberadaan musik ternyata tidak selalu menjadi faktor utama disukainya sebuah jingle iklan di radio. Jingle Gudang Garam adalah pilihan terbanyak sebagai jingle yang disukai oleh responden. Lirik dalam jingle Gudang Garam juga merupakan pilihan terbanyak sebagai elirik yang disukai, disamping elemen pengisi suara. Berarti di. sini, keberadaan elenen lirik dan pengisi suara lebih dirasakan oleh responden sebagao suatu hal yang nenpunyai peran lebih penting dibandingkan nusiknya. Sedangkan pilihan terbanyak dari jingle yang tidak disukai oleh responden adalah jingle Lucky Strike baik itu nengenai nusiknya, liriknya, naupun pengisi suaranya. Kesenuanya neraih angka terendah. Kelebihan jingle Lucky Strike nenurut para responden adalah terletak pada elenen sound effectnya yang terasa lebih nenonjol dibandingkan sound effect yang terdapat pada jingle rokok lainnya. Kenyataan ini cukup nenarik, karena selana ini keberadaan sound effect sebuah jingle hanya dijadikan pelengkap saja dari keseluruhan elenen yang nenbentuk jingle."
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rozy Aldilasa
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5267
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Novriadi
"Sebagai salah satu media massa. radio siaran telah mendapat tempat di hati masyarakat Hal ini ditunjang beberapa kelebihan radio siaran antara lain : (1) mempunyai daya tembus yang kuat; (2) memiliki daya siaran langsung; (3) harganya relatif komersial Indonesia. murah. Bagi pengelola radio siaran komersial, pendengar merupakan unsur yang penting dalam mencapai tujuan usaha. Sekalipun tidak memberikan kontribusi secara langsung, tetapi jumlah dan kwalitas pendengar suatu stasiun radio siaran komersial sangat berpengaruh pada peluang mendapatkan dana dari iklan dan sponsor acara. Oleh sebab itu terjadilah persaingan yang ketat di antara radio siaran komersial dalam memperebutkan pendengar.
Untuk memenangkan persaingan dalam memikat dan mengikat pendengar, umumnya pengelola radio siaran komersial melakukan beberapa upaya antara lain (1) memilih khalayak sasaran yang terbatas agar dapat dengan mudah mengenali selera, kebutuhan dan minat mereka; (2) menyusun suatu strategi siaran yang akan dituangkan ke dalam acara-acara radio.
Skripsi ini bermaksud mendeskripsikan serta mengkaji strategi siaran radio siaran komersial terhadap khalayak sasaran yang mereka pilih. Penelitian difokuskan kepada hal-hal : (1) pemilihan khalayak sasaran; (2) penyusunan strategi siaran; (3) hubungan antara simbol-simbol khalayak sasaran dengan simbol-simbol komunikasi yang milik digunakan dalam acara. Hasil penelitian di Radio Prambors menunjukkan bahwa baik ketika melakukan pemilihan khalayak sasaran maupun menyusun dan mengimplementasikan strategi ciaran. Pengelola radio siaran komersial mempergunakan pengetahuan kebudayaan mereka mengenai kondisi lingkungan di luar dan di dalam perusahaan.
Pengetahuan kebudayaan pengelola radio siaran komersial mengenai kondisi lingkungan ekstern perusahaan antara lain : (1) pengetahuan mengenai kwantitas dan kwalitas kelompok masyarakat yang akan dipilih sebagai khalayak sasaran; (2) pengetahuan mengenai minat, selera dan kebutuhan khalayak sasaran terhadap siaran radio; (3) pengetahuan mengenai perkembangan musik di dalam maupun di luar negeri; (4) pengetahuan mengenai peraturan-peraturan pemerintah di bidang radio siaran; (5) pengetahuan mengenai kondisi para pesaing.
Pengetahuan kebudayaan mengenai lingkungan di dalam perusahaan mencakup pengetahuan mengenai : dan kelemahan radio siaran sebagai media massa; (2) pengetahuan mengenai kekuatan dan kelemahan seluruh sumber (1) kekuatan daya yang dimiliki perusahaan. Temuan lain adalah adanya bukti bahwa pengelola radio siaran komersial menganggap penting upaya mengkaitkan strategi siarannya dengan simbol-simbol yang relevan, milik khalayak sasaran yang mereka pilih. Simbol-simbol acara, musik dan bahasa pengantar yang dimunculkan dalam siaran selalu diupayakan agar sesuai dengan simbol-simbol yang dimiliki oleh khalayak sasaran.
Hambatan-hambatan yang ditemui pengelola radio siaran komersial dalam membuat acara-acara yang sesuai dengan selera dan khalayak sasaran adalah : terbatasnya data yang mendalam mengenai kelompok-kelompok masyarakat yang akan dijadikan khalayak sasaran; serta kurangnya tenaga trampil yang mampu membaca dan menterjemahkan data yang ada ke dalam rancangan-rancangan acara yang menarik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Saffita Amelia S.
"Meningkatnya jumlah radio siaran swasta niaga di jalur FM ditambah dengan munculnya televisi swasta menjadikan persaingan antar radio siaran swasta semakin ketat dalam memperebutkan angsa iklan. Masing-masing radio perusaha untuk menarik khalayak pendengar yang menjadi sasarannya melalui program-program yang menarik. Melalui program-program yang menarik tersebut diharapkan akan terjadi peningkatan jumlah pendengar sehingga pada gilirannya akan menarik minat sponsor untuk menyiarkan iklannya di radio tersebut.
Salah satu acara yang diandalka untu menarik minat pendengar adalah acara kuis berhadiah. Dengan mengasumsikan bahwa tawaran hadiah akan menjadi faktor penarik minat pendengar maka acara kuis berhadiah ini seringkali menjadi acara andalan bagi radio siaran swasta
maga.
Studi ini ingin melihat sikap khalayak pendengar Radio DMC, sebagai salah satu radio siaran swasta niaga dijalur FM, terhadap lima acara kuis berhadiah yang menjadi acara andalan, yaitu kuis Rock & Roll, Chez Gado-Gado, Kupel 3 in 1, Tek Tok dan Jakasia. Dengan mengetahui sikap khalayak pendengar terhadap acara kuis berhadiah tersebut sekaligus dapat diperoleh garnbaran evaluatif sejauh mana acara kuis berhadiah tersebut telah berhasil mencapai sasarannya sebagai media promosi. Studi ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan teknik semantik diferensial sebagai alat untuk mengukur sikap. Sikap responden terhadap acara kuis berhadiah diukur melalui lima atributnya, yaitu: gaya penyiar, suasana yang diciptakan, materi kuis, hadiah yang disediakan serta hiburan. Untuk: tiap atribut ditetapkan empat ajektif berupa pemyataan bipolar (dua kutub) dengan skala 7, yang oapat menggambarkan apakah responden memiliki tanggapan
yang positif (favorable) atau ah negati (Unfavorable) terhada atribut yang bersangkutan. Untuk me dukun serta mernpertajam data kuantitatif digunakan diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion!FGD) terhadap beberapa sampel terpilih. Hasil penelitian terhadap sejumlah 52 responden yang dijadikan sarnpel dari studi ini
memperlihatkan adanya sil(ap yang pos.tif dari responden terhadap acara kuis berhadiah di radio DMC (skor: 4.21). Dari lima kuis yang ditel:iti kuĀ·s Kupel 3 in 1 memperoleh sko yang tertinggi
(5.16) sedangkan yang memperoleh skor terendah adala kuis Rock & Roll ( 4.61 ).
Atribut yang paling mendapat tanggapan positif dari responden adalah atribut suasana yang diciptakan oleh penyiar (skor: 5.35), artinya, secara umum responden menyukai kesan akrab, santai, komunikatif dan menyenangkan yang terasa pad a acara kuis berhadiah.
Hal lain yang menarik sebagai temuan studi ini adalah bahwa gaya penyiar yang dipilih oleh responden sebagai prioritas utama dalam rnendengarkan suatu acara temyata menjadi atribut yang mernperoleh skor yang paling rendah dalam pengukuran sikap responden. Dari sini dapat dikatakan bahwa atribut yang dianggap paling penting belum tentu, dalam kenyataannya, akan
menjadi atribut yang paling mendapat tanggapan positif dari responden.
Dari gambaran sikap responden yang cenderung positif terhadap acara kuis berhadiah dapat dikatakan bahwa acara kuis berhadiah yang disiarkan oleh radio DMC sebagai salah satu kegiatan promosi dapat dikatakan cukup berhasil"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Milhana
"Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya memiliki potensi yang besar untuk industri televisi. Argumen ini tidak lepas dari faktor jumlah penduduk Surabaya yang besar dan ditunjang dengan konsumsi media mereka yang cukup tinggi, terutama untuk media audio visual. Dengan demikian, untuk memenangkan kompetisi dalam menarik perhatian khalayak Surabaya, pengelola televisi perlu mengenali kebutuhan khalayak Surabaya terhadap program acara televisi. Penelitian ini menggali lebih jauh tentang kebutuhan khalayak Surabaya terhadap program acara televisi dan psikografisnya. Populasi penelitian ini adalah penduduk Surabaya dengan jumlah sampling sebanyak 250 orang.
Penelitian ini berangkat dari teori atau pendekatan uses and gratification tentang media menyatakan bahwa audiens bersifat aktif dalam memilih media untuk memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan tersebut dapat terpuaskan melalui penggunaan media maupun non-media (Katz, 1974). Penelitian ini menggunakan metoda penelitian survey dengan analisis deskriptif. Pemilihan sampel dengan cara multistage cluster sampling.
Dari pengolahan hasil penelitian menunjukkan bahwa penduduk Surabaya terdiri dari 3 cluster psikografis dimana diantara ketiga cluster tersebut tidak terdapat perbedaan yang terlalu menonjol terhadap program acara televisi yang dibutuhkan. Selain itu secara garis besar, khalayak Surabaya telah merasa puas dengan program acara televisi yang ada saat ini. Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung klaim yang diberikan oleh pihak televisi bahwa program-program acara tersebut berangkat dari permintaan pemirsa. Sementara bagi pelaku indutri televisi baru yang ingin memasuki pasar Surabaya sebagai televisi lokal masih memiliki peluang yang besar.
Secara umum, hasil penelitian ini memperkuat teori uses and gratifications. Penelitian ini memberikan kontribusi akademis dengan memperkaya teori dan temuan-temuan yang telah dihasilkan pada penelitian sebelumnya. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan atas temuan data, diketahui bahwa khalayak Surabaya dalam memilih acara televisi didasarkan pada kemampuan program acara tersebut dalam memenuhi harapan mereka. Dan dari temuan data pula, dapat diketahui bahwa mayoritas khalayak Surabaya telah puas dengan format acara yang disajikan oleh berbagai stasiun televisi dewasa ini. Dengan kata lain, pihak televisi lokal perlu menyusun strategi produksi acara dengan memadukan kandungan lokal dengan kemasan nasional.
Xii + 199 halaman + 58 tabel + 59 gambar + 6 lampiran + daftar pustaka : 33 buku (1976-2000) + lain-lain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>