Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143071 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutajulu, Niko A.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S5039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Indra Refipal
"Munculnya jenis speda motor skutermatik direspon ole dua temain besar Yamaha dan Honda tengan meluncurkan produk Suktermatik Yamaha Mio dan Honda Vario. Pasar skutermatik yang saat ini dirajai ole Yamaha, pada awalnya dimasuki olhe Kymco. Akan tetapi Kymco tidak berhasil menguasai pasar tenis motor ini karena kurangnya upaya perusahaan untuk memasarkan produk tersebut. Berbeda dengan Kymco, Yamaha dan Honda mengemas pemasaran produce dengan baik.
Penelitian ini debut until membandingkan due iklan televise yaitu Yamaha dan Honda. Dalam mengumpulkan data, penulis terlebih dahulu memnentukan iklan televisi yang akan diamati yang dilanjutkan dengan menentukan script yang diamati dari kedua iklan televisi tersebut. Kedua iklan yang dipilih, kemudian secara bergantían dipertontonkan kepada responden. Selanjutnya, responden mengisi kuisioner yang telah ditentukan. Responden berjumlah 120 orang yang semuanya MM-FEUI kelas pagi dan madam
The emergence of this type of speed scooter was responded to by two major themes, Yamaha and Honda, who were launching Suktermatik Yamaha Mio and Honda Vario products. The scooter market, currently dominated by Yamaha, was initially entered by Kymco. However, Kymco failed to dominate the motorcycle tennis market due to the company's lack of efforts to market the product. In contrast to Kymco, Yamaha and Honda packaged produce marketing well.
This research debuts to compare the two television commercials, namely Yamaha dan Honda. In collecting data, the authors first determine the television advertisements to be observed, followed by determining the scripts observed from the two television advertisements. The two selected advertisements are then shown alternately to the respondents. Next, respondents filled out a predetermined questionnaire. Respondents amounted to 120 people, all of whom were MM-FEUI class morning and night
"
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008
T23055
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Kurniawan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5402
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mikhail Mega Morales
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pengaruh dari Digital Marketing, dalam hal ini yaitu Facebook Marketing terhadap Brand Equity dan pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian. Menggunakan metode kuantitatif dan alat pengumpulan data berupa kuisioner. Populasinya adalah para follower akun fanpage Facebook "We Love Honda Indonesia". Dengan menggunakan metode analisis Structural Equation Modelling didapatkan hasil Facebook Marketing berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian, namun apabila dibantu dengan Brand Equity akan membantu mendongkrak Keputusan Pembelian dibandingkan hanya mengandalkan Facebook Marketing saja.

ABSTRACT
This thesis discusses the influence of Digital Marketing, in this case is Facebook Marketing on Brand Equity and its effect on Purchasing Decisions. Using quantitative methods and data collection tools is questionnaires. The population in this thesis are the followers of Facebook's "We Love Honda Indonesia" fanpage account. By using the Structural Equation Modeling analysis method, the results of Facebook Marketing have a positive effect on Purchasing Decisions, but if assisted with Brand Equity, it will help boost Purchasing Decisions compared to relying on Facebook Marketing only."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T52608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Maria Anggia
"Tight competition on the motorcycle industry has shown by the distribution of numerous motorcycle brands in Indonesia. The variety of brand names in nowadays market puzzles the customers. In order to survive and get the biggest share, motorcycle producers have to develop new products that are unique and differ from their competitors. Honda motorcycle has been leading the market Indonesia for more than 30 years. However, PT Astra Honda Motor, as the sole agent and distributor of Honda motorcycle, should take heed since its main competitor Yamaha has grown in the market significantly. The objective of this research, which focuses on customer-based of brand equity, is to illustrate the strength of Honda?s brand equity comparing with other competitors specifically Yamaha and Suzuki. Brand equity is said to be high if the customers recognize the brand and they have strong associations, advantageous, and recognize the uniqueness or superiority of the brand. Customer-based brand awareness roots on brand awareness and brand image. This research is using quantitative descriptive approaches. There are two types of research designs that have been conducted, i.e. exploratory research and conclusive research. Exploratory research has main intention to acknowledge, discover and understand the idea and problems, particularly to picture how customers associate the big three motorcycle brands with a number of associations, product related or non-product related. Conclusive research is used to help writer for choosing, evaluating and selecting the best steps to manage problems. Literature studies used for analysis research output concentrate on customer-based brand equity illustrated by Keller, with the basis of brand awareness and brand image in place of brand associations, both productrelated and non-product related. Research on top mind awareness describes that Honda?s cub type motorcycle has been the brand with the top of mind awareness. In the research of brand associations, Honda has the strongest product association, i.e. fuel saver, strong and durable engine, tough in any road conditions, advance and innovative technology, comparative price and quality, high resale value, spare parts are available in many outlet, affordable service or maintenance cost, broad service networks, sympathetic and helpful customer service, and high availability of leasing. Besides, from the perspective of non-product association, Honda has strongly associated with well-known brand mark, film or opera soap actors and actresses are fit to be the advertising model, familiar, pleasant, humble, charismatic and extrovert. Honda has positive associations on its customers. Though, Yamaha has achieved much more non-product associations. Therefore, PT Astra Honda Motor has to be more innovative on its product and technology, strong engine but still efficient, to generate Honda?s competitive advantage, more aggressive on promotion activities, both in media activities and marketing events, maintain good relationship with Honda motorcycle clubs and bloggers which have important roles in spreading information and positive image of Honda. Honda should also be more intelligent in selecting its endorser. The endorser should be well known among the wide society and has good influence towards products.

Tingginya persaingan dalam industri sepeda motor saat ini ditandai dengan bermunculannya berbagai merek sepeda motor di Indonesia. Banyaknya merek yang ada di pasar saat ini tentu saja dapat membingungkan konsumen. Oleh karena itu, untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan merek, para produsen sepeda motor harus membangun merek yang unik dan berbeda dari merek lainnya. Meskipun merek Honda adalah merek yang selama puluhan tahun telah mendominasi pasar sepeda motor di Indonesia, namun PT Astra Honda Motor selaku pemilik merek Honda harus berhati-hati karena merek Yamaha sebagai pesaing utama Honda terus mengalami peningkatan pangsa pasar yang cukup signifikan. Tujuan dilakukannya penelitian terhadap ekuitas merek berbasis konsumen pada sepeda motor merek Honda terhadap Yamaha dan Suzuki ini adalah untuk melihat kekuatan ekuitas merek Honda tersebut. Ekuitas merek dikatakan tinggi apabila konsumen menyadari keberadaan merek dan konsumen memiliki asosiasi yang kuat, menguntungkan, dan menyadari keunikan atau keunggulan merek tersebut. Ekuitas merek berbasis konsumen bersumber pada brand awareness dan brand image. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Ada dua jenis desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu (i) Desain riset exploratory research, yang bertujuan untuk mengetahui, menggali, memahami ide dan masalah, terutama untuk mengetahui bagaimana konsumen mengasosiasikan ketiga merek sepeda motor yang menjadi objek penelitian, dengan berbagai asosiasi, baik produk (product-related association) maupun non produk (non product-related associations); (ii) Desain riset conclusive research, yang bertujuan membantu penulis untuk menentukan, mengevaluasi dan memilih tindakan yang terbaik untuk mengatasi permasalahan. Telaah pustaka yang digunakan sebagai panduan untuk menganalisis hasil penelitian berfokus pada ekuitas merek berbasis konsumen yang dijelaskan oleh Keller, yang bersumber pada kesadaran merek dan citra merek yang melihat asosiasi merek, baik yang berhubungan dengan produk, maupun yang tidak berhubungan dengan produk. Hasil penelitian terhadap top of mind awareness menunjukkan bahwa merek yang menjadi top of mind awareness untuk sepeda motor jenis CUB adalah merek Honda. Sedangkan hasil penelitian secara keseluruhan pada asosiasi yang berhubungan dengan produk menunjukkan bahwa merek Honda paling kuat asosiasinya dengan berbagai asosiasi produk, seperti irit bahan bakar, mesin kuat dan tahan lama, tangguh di segala medan, teknologi mutakhir dan inovatif, harga sebanding dengan kualitas sepeda motornya, nilai jual kembali yang tinggi, suku cadang asli mudah didapat, biaya perawatan yang terjangkau, tempat servis banyak dan ada dimana-mana, pelayanan customer service yang ramah dan sangat membantu, serta pembelian secara kredit mudah dilakukan. Sementara itu dari segi asosiasi non-produk, merek Honda paling kuat diasosiasikan dengan logo merek yang mudah dikenali, tokoh artis sinetron/film paling cocok menjadi bintang iklan, sangat mudah dikenali dari penampilannya, berwibawa, ramah, rendah hati, karismatik dan ekstrovert (terbuka). Meskipun merek Honda memiliki asosiasi yang positif di dalam benak konsumen, namun merek Yamaha memperoleh asosiasi non-produk yang jenis lebih banyak dari Honda. Oleh karena itu, PT Astra Honda Motor hendaknya lebih inovatif dalam menghasilkan produk dengan teknologi yang lebih inovatif, yaitu mesin yang kencang namun tetap irit bahan bakar sehingga dapat menambah keunggulan daya saing Honda, lebih agresif dalam menjalankan aktivitas promosinya, baik melalui media, maupun event-event marketing, dan menjalin hubungan baik dengan klubklub sepeda motor Honda dan para blogger yang memiliki peran penting dalam penyebaran informasi dan citra positif merek Honda serta lebih bijaksana dalam memilih endorser yang telah dikenal baik di kalangan masyarakat luas dan memberi pengaruh positif pada produk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26605
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Sinta Hartojo
"Penelitian mengenai strategi persaingan pemasaran melalui iklan cetak dalam kategori produk rokok jenis rendah tar dan rendah nikotin ini dilakukan berdasarkan ketertarikan terhadap adanya fenomena persaingan iklan-iklan di berbagai media, termasuk di media cetak. Diasumsikan bahwa persaingan ini merupakan salah satu terobosan panting dan menjadi bagian dari strategi pemasaran produk-produk tertentu.
Tujuan penelitian kualitatif ini berusaha untuk mengetahui dan memaparkan bagaimana pesan-pesan iklan dikonstruksikan lewat susunan-susunan gambar dalam suatu konteks persaingan pemasaran. Untuk itu pendekatan teori pemasaran dan semiotika dalam aktivitas persuasi lewat elemen-elemen gambar menjadi relevan dalam konteks persaingan tersebut di atas.
Dengan paradigma konstruktivis, peneliti secara metodologis bersikap sebagai passionate participant, yaitu fasilitator yang menjembatani keragaman subyektivitas pelaku sosial. Tujuan paradigma ini adalah melakukan rekonstruksi realitas sosial secara dialektis antara peneliti dan pelaku sosial yang diteliti (Cuba & Lincoln, 1994).
Data penelitian berasal dari data sekunder berupa teks dan gambar iklan cetak produk tiga merek rokok, yaitu : A Mild, LA Lights, dan Star Mild. Ketiganya diambil dari media cetak (majalah, tabloid dan surat kabar yang terbit dari tahun 1995-2000). Studi kepustakaan dan pengumpulan kliping artikel mengenai ketiga merek rokok tersebut mendukung pengumpulan data sekunder.
Hasil penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa: elemen-elemen gambar dalam iklan cetak dapat menjadi sarana melakukan persaingan, baik persaingan iklan dan hingga tingkat tertentu juga bisa menjadi representasi persaingan pemasaran antara merek-merek yang beriklan. Ketiga merek rokok kategori rendah tar dan rendah nikotin ini sama-sama menggunakan strategi serupa dalam beriklan, yaitu strategi penciptaan keunikan karakteristik `kepribadian' dari merek.
Dengan strategi itu, masing-masing merek rokok menciptakan karakternya sendiri yang membuat mereka terdiferensiasi secara perseptual satu sama lain. Pembentukan karakterisasi yang tegas ini secara implisit juga mengindikasikan adanya motif persaingan pemasaran dari para produsen rokok yang proses eksekusinya difasilitasi oleh pihak biro iklan, entah internal ataupun eksternal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T2928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Jadi Mangatur
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S5017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Prasetyo Perwiranto
"Tesis ini membahas Produk Sedan Mini Compact Hatchback yang diproduksi oleh PT. Indomobil Tbk sebagai produsen Suzuki Swift. Kebijakan perusahaan untuk menggunakan rakitan lokal untuk menurunkan harga jual tidak terlalu mempengaruhi penjualan Swift dibandingkan dengan pesaingnya Honda maupun Toyota. Sehubungan dengan hal tersebut, kemudian dilakukan penelitian yang bertujuan, untuk mengetahui awareness konsumen, kemudian untuk mengetahui atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih sedan tipe ini dan tingkat kepentingan masing-masing atribut. Terakhir mengumpulkan informasi mengenai persepsi konsumen terhadap Suzuki Swift. Riset pemasaran diawali dengan exploratory research, kemudian dilanjutkan dengan descriptive research Metoda pengumpulan data primer dilakukan dengan cara self administered survey Jumlah sampel ditetapkan sebanyak 120 responden dengan metoda Convenience Sampling. Hasil dari penelitian ini antara lain; merek Honda Jazz menjadi Top of mind awareness. Namun terdapat merek-merek yang tidak termasuk kategori sedan tipe ini Dalam pengujian aided awareness lebih dari 100% responden mengetahui merek Suzuki Swift. Atribut hemat BBM, keawetan mesin, harga, ketersediaan sparepart, layanan purna jual, harga jual kembali merupakan atribut yang sangat penting, sedang atribut bentuk atau model, peralatan keselamatan, kelegaan interior, dianggap agak penting mengarah ke penting oleh responden. Penilaian responden atas atribut-atribut Suzuki Swift yang menjadi obyek penelitian ini sebagian besar belum dapat memenuhi harapan responden.

The focus of this study is to discuss the reduced price policy made by PT. Indomobil Tbk for Suzuki Swift Mini Compact Hatchback Sedan. Did not meet its goals, its market share still below the two competitors Honda and Toyota. In connection with the situation mentioned above, a research was conducted to understand the consumer awareness, later this research like to find which attributes are considered important. Last this research also likes to gather information about the consumer perception toward Suzuki Swift. This research begins with exploratory research, and then continues with descriptive research. A self administered survey is used to gather primary data. Sample size is fixed to 120 respondents with Convenience Sampling method. The result of this research; that Honda Jazz has the Top of mind awareness on consumer?s minds. However there are several brands that not included as Mini Compact Hatchback Sedan, such as; Nissan Grand Livina, Renault, Volvo, Mitsubishi. An aided awareness test proof that 100% respondent know Suzuki Swift brand. The economical fuel attribute, machine duration, price, spare part availability, after sales service, resale value are an important attributes, while design, safety equipment, interior space, are considered less important attributes. The appraisal on the attributes for Suzuki Swift cannot fulfill the respondent expectation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26516
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>