Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28156 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erwin Laksana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S5024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desvanto Rosatyawan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S5023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahendra
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frima Zhellia
"Nestlé Honey Stars merupakan sereal sarapan berbentuk bintang yang berlapiskan madu. Dibandingkan dua kompetitor utamanya yaitu Simba Sereal dan Kellog’s, market share Nestlé Honey Stars adalah yang paling tinggi. Namun tetap saja, Nestlé Honey Stars belum muncul sebagai alternatif utama menu sarapan pagi.
Tugas Karya Akhir ini membahas program perencanaan komunikasi pemasaran terpadu Nestlé Honey Stars agar penjualannya meningkat di kuarter 1 dan kuarter 2 tahun 2013. Untuk dapat mencapai tujuan ini maka disusun sebuah strategi kampanye yang dapat meningkatkan awareness konsumen dan juga engagement dengan konsumen. Pada kampanye ini, konsumen akan diajak untuk ikut serta secara langsung dalam setiap tahapan kampanye, sehingga dapat membuat konsumen lebih dekat dengan merek. Meningkatnya awareness dan engagement diharapkan Nestlé Honey Stars bisa menjadi alternatif menu sarapan yang dipilih konsumen. Agar berjalan dengan lancer, kampanye ini juga akan diawasi dan dievaluasi untuk melihat dampak dan efektivitas kampanye.
Program kampanye ini akan menghabiskan biaya sebesar Rp 11.839.995.321 selama enam bulan masa kampanye yaitu Januari - Juni 2013.

Nestlé Honey Stars is a star shaped breakfast cereal made by whole grain coated with honey. Nestlé Honey Stars has a highest market share compared to the main competitors, Simba Sereal and Kellog's. However, Nestlé Honey Stars has not chosen as the first alternative of breakfast menu.
The focus of this study is to work on Integrated Marketing Communication for Nestlé Honey Stars to gain more sales during quarter 1 and quarter 2 2013. To achieve this objective, a strategy to increase awareness and engagement between consumer and brand is needed to build. In this campaign, consumers are invited to be directly involved in every phase of the campaign, thus consumers could be “closer” to the brand. The increasing of awareness and engagement is leading a way for consumers to choose Nestlé Honey Stars as their main alternative for breakfast menu. For the smooth running of this campaign, there will also monitoring and evaluation before, during, and after the campaign to see the effect and effectiveness of this campaign.
This campaign will cost 11.839.995.321 during the six months of the campaign period, January - June 2013.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S5801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Dwiyanti Sumadilaga
"Rekening Ponsel CIMB Niaga adalah produk branchless banking pertama di Indonesia yang mendukung keuangan inklusif untuk kelompok unbanked dan underbanked. Masalah yang dihadapi oleh produk adalah rendahnya tingkat awareness dan tidak adanya pengetahuan maupun pemahaman target khalayak mengenai Rekening Ponsel. Produk juga mengalami penurunan tingkat pertumbuhan pengguna, padahal 1.000.000 pengguna ditargetkan pada akhir Desember 2014. Solusi yang diajukan adalah sebuah strategi komunikasi pemasaran yang dikembangkan berdasarkan Teori Difusi Inovasi dan Technology Acceptance Model. Strategi menggunakan media above the line dan below the line selama 6 bulan untuk menyasar segmen perempuan rumah tangga suburban dari SES BC.

Rekening Ponsel CIMB Niaga is the first branchless banking product in Indonesia that supports financial inclusion for the unbanked and underbanked. The problem faced by the product are low levels of awareness and lack of knowledge and understanding from the target audience about Rekening Ponsel. Product also encounters a decrease in user growth rate, whereas 1.000.000 user is targeted by the end of December 2014. The solution proposed is a marketing communication strategy developed based on Innovation Diffusion Theory and Technology Acceptance Model. The strategy uses above the line and below the line media for 6 months to target suburban women from SES BC."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fikhi Nizar Friviandi
"ABSTRAK
Koneksi jaringan XL 4G LTE adalah produk baru telekomunikasi di Indonesia yang menyediakan koneksi jaringan internet lebih cepat dari koneksi internet yang ada saat ini. Masalah yang dihadapi produk adalah rendahnya tingkat pengetahuan dan kurangnya sosialisasi serta edukasi kepada target khalayak atau pengguna lama XL 3G mengenai XL 4G LTE. Sejauh ini, produk hanya digunakan sebanyak 55.000 pengguna dan mengalami penurunan tingkat pertumbuhan, padahal 3.000.000 pengguna ditargetkan pada akhir Desember 2015.
Solusi yang diajukan adalah strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dikembangkan berdasarkan Teori Difusi Inovasi. Strategi menggunakan media above the line dan below the line, dengan nama strategi ?Make It Better?, selama 6 bulan untuk menyasar segmen perempuan dan laki-laki remaja urban berusia 16-25 tahun dari Socioeconomic Status (SES) A dan B.

ABSTRACT
XL 4G LTE web-connection is a new telecommunication product in Indonesia that currently provides a faster internet connection than others. The product is currently facing the lack of XL 3G users knowledge, socialization, and education about XL 4G LTE. In today?s society, XL 4G LTE is facing a declination of the user growth with the number of 55.000 users only, while their objective by December 2015 is the increase of users up to 3.000.000 users.
The proposed solution is an integrated marketing communication strategy that will be developed by using the Diffusion of Innovation Theory. The strategy of integrated communication, with the name of the campaign ?Make It Better?, will use above the line and below the line media within six months by targeting young adults, 16 to 25 years old with AB SES.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vanessa Arsanti
"Diluncurkan pada bulan Mei 2013. CLEAN & CLEAR Active Clear Acne Marks Cleanser merupakan varian produk pertama yang khusus menghilangkan bekas jerawat di pasar skincare Indonesia. Ini dapat menjawab permasalahan kulit wajah remaja Indonesia, bekas jerawat menjadi salah satu masalah yang mengkhawatirkan bagi mereka baik dari segi penampilan maupun psikologis. Namun karena promosi juga penggunaan media yang belum maksimal, CLEAN & CLEAR masih kalah dibandingkan kompetitornya dalam posisi merek di benak konsumen. Karena itu, perlu dilakukan strategi komunikasi yang tepat untuk meraih target khalayak dan meningkatkan kesadaran terhadap CLEAN & CLEAR Active Clear Acne Marks Cleanser.
Serangkaian kampanye yang bertemakan “It‟s All About You” ini mengajak para remaja untuk lebih percaya diri dan tidak iri kepada orang lain yang mempunyai wajah lebih bersih. Tiga tahapan strategi promosi yang dilakukan melihat dari posisi produk pada tahap perkenalan di pasar, serta mempertimbangkan dari segi karakteristik produk berdasarkan FCB Grid. Menyasar kepada konsumen yang belum mencoba menggunakan CLEAN & CLEAR Active Clear Acne Marks Cleanser sebelumnya, tujuan dari kampanye adalah menjadikan CLEAN & CLEAR sebagai preferensi merek bagi targetnya, sehingga penjualan dari varian tersebut akan meningkat sebesar 5%.
Dengan menggunakan media konvensional dan media online, biaya kampanye yang berlangsung selama 6 bulan ini adalah sebesar Rp 6.557.002.000. Evaluasi dan pengawasan juga akan dilakukan untuk mengukur efektivitas dari pelaksanaan kampanye ini.

In May 2013, CLEAN & CLEAR Active Clear Acne Marks Cleanser was launched for the first time as black spot removal product in Indonesia. This product was released to answer the needs of teenagers in having clear and pure skin. That matters not only in teenagers‟ appearance, but also their psychology. CLEAN & CLEAR was left behind in promotion compared to its competitor; it can be seen from consumer perspective on one brand. In order to win the competition, CLEAN & CLEAR Active Clear Acne Marks Cleanser needs a communication strategy that can gather all awareness of market.
Several campaigns themed “It‟s All About You” urges the teenagers to be more confident and optimistic when they see friends with cleaner face skin. There are 3 stages of strategic promotion based on product position on the market, also considering product character regarding to FCB Grid. The objective of this campaign was to gather all new marker attention, which mostly people that had never use CLEAN & CLEAR Active Clear Acne Marks Cleanser before. To be in one‟s mind as a preferred brand, it should be able to increase its sales by 5%.
Using conventional media and online media, cost of this campaign that lasted for 6 months is up to Rp 6.557.002.000. Last but not least, to make sure this campaign effectiveness, there will be evaluation and monitoring procedures.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54182
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggrya Mahardithaningtyas
"Setelah kurang lebih 6 bulan masuknya pomade Layrite ke Indonesia, kurangnya ketertarikan (interest) masyarakat terhadap pomade Layrite adalah permasalahan yang dihadapi pomade Layrite. Walaupun begitu, tingkat kesadaran masyarakat akan pomade Layrite termasuk tinggi. Dilihat dari animo masyarakat Indonesia terhadap pomade, terlihat dari model rambut model klimis yang kembali menjadi tren serta didukung pula dengan pasar hair care untuk laki-laki di daerah Asia Pasifik di prediksikan akan tinggi dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal tersebut memberikan peluang bagi Layrite di pasar hair care Indonesia.
Kondisi pasar persaingan minyak rambut di Indonesia, pomade Layrite masih merupakan pemain baru dalam pasar pomade Indonesia dengan positioningnya sebagai pomade berbahan dasar air. Positioning tersebut lalu dapat diolah menjadi sebuah perencanaan komunikasi pemasaran terpadu bagi pomade Layrite.
Tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh Layrite yaitu untuk meningkatkan market sharenya sebesar 10% dari market sharenya yang terdahulu, serta tujuan komunikasinya yaitu meningkatkan ketketertarikan target audiens serta menjadikan pomade Layrite sebagai preference utama para target audiens dalam membeli pomade. Kampanye pomade Layrite yang berlangsung dari bulan Januari 2014 sampai dengan Juni 2014 ini memiliki total biaya kampanye sebesar Rp Rp 430.041.000 selama 6 bulan masa kampanye.

Arrived in Indonesia in approximately 6 months ago, Layrite pomade is still lack of public's interest, even though public especially the target audience already aware with the presence of Layrite pomade in pomade market nowadays, but the problem is they have no interest in choosing Layrite as their pomade preference. However, Indonesia is one of the potential market for men's hair care products, especially there's a prediction that said men's hair care market will be big in Asia Pacific region these upcoming years.
Layrite has a quite competitive pomade market in Indonesia, because Layrite is relatively new in Indonesia's pomade market, so there are plenty of old players for this market. However, Layrite has a pretty unique positioning in pomade market, Layrite is a water based pomade. So by that positioning, and also the data of current market situation, Layrite pomade can have a variety of references to create an integration marketing communication plan.
Layrite's marketing objective is to rise the market share by 10% from it's current amount. To achieve that marketing objective, there is Layrite's communication objective to increase the target audience's interest for Layrite and make Layrite as the target audience's top preference of buying pomade. The cost of this January 2014 to June 2014's integrated marketing communication campaign is Rp 430.041.000.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54170
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Miranda
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S5009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>