Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182097 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dita Tri Buana Tunggal Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengalaman kekerasan perempuan yang dilacurkan sebagai korban kekerasan negara yang direpresentasikan melalui aparat penertiban. Penelitian ini dilihat dalam tinjauan kriminologi dengan menggunakan perspektif gender dalam menjelaskan kekerasan terhadap perempuan. Penelitian ini menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kekerasan yang dialami oleh perempuan yang dilacurkan, bentuk kekerasan, reaksi, dan dampak mereka terhadap kekerasan yang dialami perempuan yang dilacurkan. Dalam menganalisa digunakan Dalam menganalisa digunakan perspektif feminis yang mana dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk kajian kriminologi, berkontribusi dalam memperjuangkan hak-hak serta keadilan untuk perempuan.
Tipe Penelitian ini adalah penelitian lapangan. Sedangkan untuk pendekatan penelitiannya adalah kualitatif yang menggunakan perspektif gender dalam memperoleh data dan informasi mengenai perempuan. Peneliti telah melakukan wawancara 3 orang perempuan sebagai subyek inti. Hasil penelitian menemukan bahwa perempuan yang dilacurkan mengalami kekerasan yang sangat erat dengan victim blaming dari stigma yang mendiskriminasikan mereka. Penelitian ini merekomendasikan kepedulian sosial dari masyarakat maupun pemerintah mengenai hak-hak asasi perempuan yang dilacurkan.

This research is aimed to see the violence experienced of women which is involved in prostituted women as state violenced. This research is seen from criminology and gender overview to see violenced of women. The study also describe violence factors, violence forms, reaction, and impact with their violences. In analyzing the data the researcher uses feminist perspective which have contribution to defend rights and justice for women.
This research method appertain into field research. While the research approach is qualitative which use feminist perspective to collect data and information about women. Researcher have conducted interviews 3 woman as the core subjects. This result find women prostituted got victim-blaming from stigma which is discriminated them. This result recommended social cares from society and goverment about prostituted women rights.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2000
323.34 NEG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Aulia Rahmi
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana viktimisasi pekerjaan yang dialami oleh petugas lapangan Satpol PP DKI Jakarta, sejak petugas memilih untuk bekerja di Satpol PP hingga selama menjalankan tugas di lapangan. Satpol PP sebagai aparat penegak peraturan daerah dihadapkan dengan kondisi yang dilematis. Disatu sisi, petugas lapangan harus menegakan Perda. Disisi lain, petugas dihadapkan dengan permasalahan dan perlawanan oleh masyarakat dalam menjalankan tugasnya. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori penegakan hukum, within the job troble dan on the job trouble. Metode yang digunakan adalah mixed method dengan menggunakan teknik pengumpulan data kuantitatif melalui kuesioner dan teknik pengumpulan data kulitatif melalui wawancara tidak berstruktur.

This mini thesis discussed about how risk of job victimization which is experienced by Satpol PP field officer, ever since that officers chose to work at Satpol PP until did their duty on the field. Satpol PP as a local law enforcer is faced by a dilemmatic condition. On one side, they have to uphold local law and on the other side, they are confronted by problems and oppositions from society when doing their job. The theories that had been used in this research were law enforcement theories, within the job trouble, and on the job trouble. The mixed method was applied in this research due to its purpose for reconfirming the results from different data sources by combining data collecting both quantitative approach and non structure interview technique with qualitative approach.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Nurasta Wibawa
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S6374
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Farida Wismayanti
"Perdagangan anak perempuan untuk tujuan pelacuran, merupakan praktek yang tidak berpihak pada anak-anak. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan teknik wawancara mendalam bersama anak-anak perempuan korban perdagangan anak perempuan, germo, teman, serta kerabat yang diharapkan mampu mengungkap jaringan dalam perdagangan anak perempuan. Berbagai Stigma sosial, resiko penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), bahkan HIV/AIDS sangat rentan atas anak-anak yang dilacurkan. Beberapa peraturan perlindungan anak digulirkan, namun belum mampu menekan kuatnya politik dominasi dalam perdagangan anak perempuan yang dilacurkan serta melanggengkan praktek pelacuran anak. Temuan lapangan menunjukkan bahwa aktor atau pelaku perdagangan anak, ternyata seringkali juga dilakukan oleh orang dekat bahkan oleh kerabatnya sendiri termasuk oleh perempuan itu sendiri. Praktek perdagangan yang dilakukan oleh sesama perempuan, seringkali tersembunyi dengan berbagai dalih tanpa terlihat ada paksaan, yang justru menjadikan mereka korban."
Kementerian Sosial RI, 2011
SOSKES 17:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hurin Fidyafi
"ABSTRAK
Penelitian ini menemukan adanya kejahatan yang dilakukan oleh negara, terhadap anak dari perempuan pekerja migran yang mengalami kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan melakukan wawancara terhadap S, M dan A. Ke tiga subjek adalah anak yang lahir dari perempuan pekerja migran yang mengalami kekerasan seksual. Peneliti menggunakan teori feminis sosialis oleh Rosermarie Putnam Tong, dalam menjelaskan permasalahan perempuan pekerja migran terkait kapitalisme dan patriarki. Kemudian teori ekologi milik Bronfenbrenner, dalam menjelaskan lapisan-lapisan terjadinya kekerasan pada anak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kekerasan yang terjadi pada anak dari perempuan pekerja migran, tidak dapat terpisahkan dari permasalahan yang terjadi pada ibu mereka. Sedangkan negara tidak hanya abai terhadap permasalahan kekerasan yang terjadi pada anak. Tetapi juga melakukan diskriminasi terhadap pencatatan administrasi negara dalam bentuk akta kelahiran, melihat latarbelakang anak yang dilahirkan tidak dalam status pernikahan.

ABSTRACT
It was found that there are cases of crime committed by state towards children of women migrant workers who had occurred sexual violence. This study uses qualitative method and in-depth interview technique on S, M, and A. Each subject is children who are born from women migrant workers who had occurred sexual violence. We use socialist feminist theory by Rosemarie Putnam Tong to explain the female migrant workers? issues on capitalism and patriarchy and ecological theory by Bronfenbrenner to explain some levels of violence against children. The results show that the children?s issue cannot be separated from their mother?. Meanwhile, state is not only neglects them, but also discriminates them. Especially in way of birth certificate making. State tends to problematize them, related to their ?status? as children who were not born under the marriage status."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagong Suyanto
"Studi ini mencoba mengkaji dan memahami eksploitasi yang dialami anak-anak perempuan yang dilacurkan di industri seksual komersial dari perspektif teori kritis. Penelitian dilakukan di Kota Surabaya dan di daerah wisata Tretes, Kabupaten Pasuruan. Secara keseluruhan, dalam penelitian ini telah dilakukan wawancara yang mendalam terhadap 45 informan, yakni anak-anak perempuan yang dilacurkan, mantan anak yang dilacurkan, germo, mucikari dan lelaki pelanggan prostitusi. Studi ini menemukan bahwa pelacuran terjadi bukan saja akibat tekanan kemiskinan, kurangnya pendidikan, dan tidak dimilikinya akses yang memadai ke dunia pasar kerja, keterlibatan dan terjerumusnya anak-anak perempuan dalam industri seksual komersial juga terjadi karena perkembangan gaya hidup dan akibat dari terjadinya tindakan kekerasan terhadap anak perempun. Sebagai anak yang mengalami proses komodifikasi dalam industri seksual komersial, anak-anak perempuan yang dilacurkan umumnya mengalami proses eksploitasi dan alienasi sosial.

This study attempts to assess and understand the exploitations of girls who are forced into prostitution in the sex industry through critical theory perspective. The study was conducted in Surabaya and in a touristic area Tretes, Pasuruan. Overall, the in-depth interviews were conducted to 45 informants, girls who are forced into prostitution, former young prostitutes, pimps, and also male customers. The study found that it takes more than just pressures of poverty, lack of education, and inadequate access to the labor market for young girls to be involved in the prostitution. In fact, their involvements is the impact of the life style and permissive behavior in dating, victims of dating rape, child abuse, broken home family, as well as victims of fraudulent practices and mode of recruitments that related to the increased market demand for new and young prostitutes, and also the peer groups? influences which offer shortcuts to overcome problems and life pressures. As children who experienced commodifications in the commercial sex industry, the girls who are forced into prostitution generally undergo exploitation and social alienation process."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagong Suyanto
"Studi ini mencoba mengkaji dan memahami eksploitasi yang dialami anak-anak perempuan yang dilacurkan di industri seksual komersial dari perspektif teori kritis. Penelitian dilakukan di Kota Surabaya dan di daerah wisata Tretes, Kabupaten Pasuruan. Secara keseluruhan, dalam penelitian ini telah dilakukan wawancara yang mendalam terhadap 45 informan, yakni anak-anak perempuan yang dilacurkan, mantan anak yang dilacurkan, germo, mucikari dan lelaki pelanggan prostitusi. Studi ini menemukan bahwa pelacuran terjadi bukan saja akibat tekanan kemiskinan, kurangnya pendidikan, dan tidak dimilikinya akses yang memadai ke dunia pasar kerja, keterlibatan dan terjerumusnya anak-anak perempuan dalam industri seksual komersial juga terjadi karena perkembangan gaya hidup dan akibat dari terjadinya tindakan kekerasan terhadap anak perempun. Sebagai anak yang mengalami proses komodifikasi dalam industri seksual komersial, anak-anak perempuan yang dilacurkan umumnya mengalami proses eksploitasi dan alienasi sosial.

This study attempts to assess and understand the exploitations of girls who are forced into prostitution in the sex industry through critical theory perspective. The study was conducted in Surabaya and in a touristic area Tretes, Pasuruan. Overall, the in-depth interviews were conducted to 45 informants, girls who are forced into prostitution, former young prostitutes, pimps, and also male customers. The study found that it takes more than just pressures of poverty, lack of education, and inadequate access to the labor market for young girls to be involved in the prostitution. In fact, their involvements is the impact of the life style and permissive behavior in dating, victims of dating rape, child abuse, broken home family, as well as victims of fraudulent practices and mode of recruitments that related to the increased market demand for new and young prostitutes, and also the peer groups? influences which offer shortcuts to overcome problems and life pressures. As children who experienced commodifications in the commercial sex industry, the girls who are forced into prostitution generally undergo exploitation and social alienation process."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Wardiman
"Penelitian kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga khususnya kekerasan terhadap isteri, akan mengkaji bentuk-bentuk kekerasan terhadap isteri dan faktor-faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap isteri. Maraknya kekerasan terhadap isteri karena lemahnya penegakan hukum, kurangnya perhatian dari lingkungan masyarakat dan ketergantungan ekonomi yang tinggi terhadap suami.
Adanya kepedulian atau keaktifan masyarakat terhadap kekerasan dalam rumah tangga khususnya terhadap isteri, adanya penghargaan dari masyarakat terhadap prestasi yang diperoleh seseorang, menerapkan norma agama dengan baik, dan adanya kesadaran individu dalam menerapkan norma-norma budaya dengan baik, akan dapat mengikis egoisme laki-laki dalam mengatur kehidupan rumah tangga yang selama ini telah mengakar budaya dalam masyarakat.
Penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif. Dalam penelitian melakukan pengumpulan data di lapangan dari informan dengan melalui wawancara dan data dari hasil penelitian maupun data yang telah ada. Penelitian ini menggunakan teknik analisis melalui pendekatan kualitatif.
Dari penelitian ini terungkap bahwa bentuk-bentuk kekerasan terhadap isteri ada yang berupa kekerasan fisik, kekerasan fisik dan psikologis, serta kekerasan fisik, psikologis, seksual dan finansial. Sedangkan yang menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap isteri dapat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat, hubungan komunikasi, seks (penyelewengan), kekerasan sebagai sumber daya untuk menyelesaikan masalah, yang sifatnya saling berkaitan antara penyebab satu dengan penyebab lainnya. Karena para korban umumnya tidak bekerja dan para pelaku pada umumnya memiliki kekuaaaan yang besar dalam kehidupan rumah tangga, menyebabkan para korban tidak berdaya hanya bersifat pasrah, pasif dan apatis, akibatnya para isteri menderita lebih dari satu bentuk kekerasan. Perbedaan bentuk kekerasan tergantung pendidikan yang dimiliki, tekanan berat, pengetahuan hukum pidana, pengetahuan hak asasi manusia, dan ketaatan beribadah para pelaku.

Research on violence against woman in the household, particularly to house-wives, the relevant typical forms of violence, and will evaluate factors causing such violence. The increasing tendency of violence against housewives was due to the weakness of law enforcement, the lack of attention of the respective environmental community and high economic dependency of housewives on husbands.
The rising interest or care of the community on violence in the household, especially against housewives, and the fact that community has been appreciative to any achievement or meritious deed, proper conduct of religious norms and the arising individual awareness in applying moral behavior, will contribute to eradicate man egoism governing the household which, so far, has deeply rooted in the culture of the community.
This research used descriptive method with data sampling gathered from field informant through interview, data collected in previous research and other available data high. These data further analyzed applying qualitative approach.
This research showed that the forms of violence against housewives, among others of physical, psycho-physical, and physical-psychological, sexual and financial. Meanwhile behind this violence against housewives were the influence of the environment community, communicative relation, sexual affairs, and problem solving through violence, which were interrelated. Apparently, in general, the victims were not working and less dominant in the house hold which made them helpless, passive and apathy and caused housewives to bear more than one form of violence. These forms of violence were related to the degree of education, level of mental pressure, knowledge of related law and human rights and the degree of obedience to the religious rule of conduct of the violence criminal.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Diky Hudjatul Islam
"Perubahan dalam konteks perilaku organisasi adalah pergantian cara pandang dan perilaku dalam mengerjakan sesuatu untuk melakukan pergeseran dari keadaan sekarang menuju ke keadaan yang diinginkan di masa datang. Perubahan perilaku organisasi yang pertama kali terjadi di Satpol PP di awali dengan faktor lingkungan strategis dengan terpilihnya Gubernur baru di DKI Jakarta yaitu Joko Widodo. Komitmen beliau untuk merubah wajah Satpol menjadi lebih humanis selanjutnya diimplementasikan oleh Kepala Satpol PP DKI Jakarta yaitu Kukuh Hadi Santosa. Model Gaya kepemimpinan, peran dan hambatan kepemimpinan Kasatpol PP dalam mengimplementasikan perubahan organisasi Satpol PP menjadi poin yang akan diuraikan dalam penelitian ini. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada informan yang telah ditentukan dan diperkuat dengan hasil kuesioner yang menggunakan teori Multifactor Leadership Question (MLQ), Skala Peran H.Mitzberg dan hambatan Kepemimpinan. Dari penelitian diketahui bahwa peran kepemimpinan memiliki dominasi besar dalam melakukan perubahan perilaku organisasi., selanjutnya model gaya kepemimpinan Kukuh Hadi selaku Kasatpol PP DKI adalah transformasional. Adapun peran kepemimpinan yang paling dominan adalah interpersonal, sedangkan hambatan kepemimpinan yang paling dominan karena faktor ketegasan, menyalahkan situasi dan kesejahteraan anggota.

A change in the context of organizational behavior is the turn of viewpoint and behavior in working on something to do shifting from its present state towards the desired state of the future. The change of organizational behavior firstly occurred in Satpol PP initiated with environmental factor strategic, with the chosen of the new governor of DKI Jakarta, namely Joko Widodo. Mr. Joko Widodo committed to change the face of Satpol PP to be more humanist, was upcoming implemented by the Head of Satpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santosa. A model of leadership style, role and leadership barrier of the Head of Satpol PP in implementing organizational change of Satpol PP being the point will be outlined in this study. The qualitative method was used in this study conducted by in- depth interview with specified informants and reinforced with the results of a questionnaire using the theory Multifactor Leadership Question (MLQ), the scale of role H.Mitzberg and the barrier in leadership. The study shown that the role of leadership has significant dominance in making change of organizational behavior. Furthermore, the model of leadership style of Kukuh Hadi as the Head of Satpol PP DKI is transformational. As for the most dominant role of leadership is interpersonal, whereas the most dominant leadership barrier due to assertive"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-pdf;
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>