Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108036 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajeng Mayangratih
"Hubungan antarpribadi adalah suatu bentuk hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Salah satu bentuknya adalah hubungan romantis termasuk didalamnya hubungan pacaran jarak jauh sebagai masa penjajakan sebelum menikah. Hubungan pacaran jarak jauh memerlukan usaha yang lebih besar untuk dipertahankan dan dipelihara dibandingkan dengan hubungan pacaran jarak dekat. Hubungan akan berjalan baik jika diiringi dengan komunikasi yang baik. Dengan berkembangnya teknologi, kini komunikasi antarpribadi bisa dilakukan dengan media perantara mesin (machine assisted interpersonal communication). Salah satu bentuk komunikasi lewat mesin ini adalah layanan SMS (Short Message Service) yang memiliki kekurangan dan kelebihan Penelitian ini mempertanyakan bagaimana pasangan yang berpacaran jarak jauh memelihara dan mempertahankan hubungan mereka melalui SMS. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui bagaimana pola dan bentuk komunikasi pasangan pria dan wanita di SMS. Dengan menggunakan paradigma post-positivis metode penelitian kualitatif, peneliti berusaha menjawab pertanyaan penelitian serta menjelaskan hasil temuan penelitian dari kacamata konsep pemeliharaan (maintenance) hubungan dari De Vito dan konsep self disclosure dalam Komunikasi Antarpribadi yang dikaitkan dengan karakteristik pria dan wanita dari Deborah Tannen. Juga dilihat aspek kedalaman (depth) dan keluasan (breadh) informasi dalam hubungan sebagai mana disebut dalam Teori Penetrasi Sosial Altman dan Taylor Peneliti menggunakan teknik depth interview dalam proses pengumpulan data, dan penentuan informan didasarkan pada metode purposeful sampling dengan kriteria tertentu. Hasilnya adalah pasangan yang berpacaran jarak jauh memiliki beberapa strategi tertentu dalam menyiasati hubungan pacaran jarak jauh mereka dengan menggunakan keterbatasan SMS. Beberapa strategi pemeliharaan hubungan jarak jauh melalui SMS yang dilakukan oleh informan adalah be open, be nice, communicate, give assurance, share joint activities, dan be positive. Selain itu ditemukan bahwa pola komunikasi pria dan wanita di SMS memiliki perbedaan. Perbedaan terlihat dari gaya Bahasa dan kekreatifan dalam menggunakan huruf dan simbol dalam SMS. Selain itu perbedaan juga terlihat dari isi SMS. Hasil terakhir adalah penggunaan SMS bagi informan adalah sebagai media pemberi kabar, media untuk self disclosure, dan media komunikasi sehari-hari. Namun SMS tidak bisa dijadikan sebagai media untuk menyelesaikan masalah dalam hubungan pacaran jarak jauh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayi Rizqa Aldila
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara kecerdasan emosi dan kepuasan hubungan pada mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh. Pengukuran kecerdasan emosi dilakukan dengan menggunakan alat ukur Brief Emotional Intelligence Scale (Davies et al., 2010) dan pengukuran kepuasan hubungan dilakukan dengan menggunakan alat ukur Relationship Assessment Scale (Hendrick, 1988). Partisipan penelitian berjumlah 185 mahasiswa dengan karakteristik sedang menjalani hubungan pacaran jarak jauh.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosi dan kepuasan hubungan pada mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh (r =0.251; p = 0.001, signifikan pada L.o.S 0.01). Artinya, semakin tinggi kecerdasan emosi yang dimiliki seseorang, maka semakin tinggi kepuasan hubungan yang dicapai.

This research is conducted to gain insight about the correlation between emotional intelligence and relationship satisfaction on undergraduate students who are experiencing long distance relationship. The measurement tool that is used to gauge the emotional intelligence factor is the Brief Emotional Intelligence Scale (Davies et al., 2010) and the measurement tool used for relationship satisfaction factor is Relationship Assessment Scale (Hendrick, 1988). The number of samples for this particular research are 185 undergraduate students with the characteristic of having engaging in long distance relationship.
The result obtained in this research shows that there’s a significant positive correlation between emotional intelligence and relationship satisfaction among the undergraduate students who experience long distance relationship (r =0.251; p = 0.001, that shows significance at L.o.S 0.01). Which means, the higher the level of emotional intelligence within a person, therefore resulting in achieving a higher level of relationship satisfaction.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karen Alexandria
"As one of the most commonly human communication, interpersonal communication has reached great advancement that broadened its scope. The influence of the technology has enriched the interpersonal communication through new medias. Short Message Service (SMS) is one of the interpersonal communication media based on new technology. Those who posses cellular phones, teenagers and adults, use this facility. It is assumed that they use the SMS, even once. The different characteristic between teenagers and adults, more or less, will certainly create some effects to the usage of SMS. The main idea of this research is how teenagers and adults use the SMS. The research was seen on the bases of Uses and Grat cations theory from few related variables, such as age, dependency on peer-group, facilities of SMS (based on technology and communication media), and functions of SMS (trend, affection, social, relax, mobile, access, instrument, urgent). The researcher has done survey towards 220 respondents which include 110 teenage respondents (age 15-21) and 110 adults respondents (age 22-40). The samples were collected by purpose (purposive sampling), only those with cellular phones are included in the sample. Respondents were taken from public places such as malls and offices in the center of Jakarta. The selected variables were analyzed with cluster analysis. The analysis created two groups: cluster 1 with older respondents in average and cluster 2 with younger respondents in average. In other words, cluster 1 can be described as the adults and cluster 2 can be described as teenagers. The cluster analysis also showed that the average usage of facilities and functions by the teenagers in cluster 2 are higher than the average usage done by the adults in cluster I. And the average satisfaction of the usage of facilities and functions of SMS are also higher on teenagers. Even though in some variables such as the affection function of SMS, the degree of satisfaction by teenagers and adults, are almost the same. Further more, the average teenage respondents in cluster 2 depend more on their peer-groups than the average adults respondents in cluster I. There is great chance that dependency on peer-groups influenced the decision of using SMS. Therefore the teenagers tend to be influenced more by their peer-groups in using SMS so that they have higher uses. Teenagers tend to have higher degree of self-disclosure than the adults. The teenagers also have tendency of personality introvert, while the adults are more open. But the differences between them are very little. In that case, the self-disclosure variable do not have strong relationship with the personality variable."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2004
S4233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Deasy Ariyani
"Per Maret 2013, Indonesia menduduki peringkat kedua negara pengguna Facebook terbanyak di Asia. Di balik euforia penggunaan Facebook di Indonesia, terungkap fenomena bahwa sejumlah remaja perempuan hilang setelah berkenalan dengan seseorang di Facebook. Penelitian ini membahas proses pertemanan remaja perempuan di Facebook dengan orang yang kemudian diketahui sebagai pelaku tindak kejahatan terhadap dirinya.

Dengan berdasar pada Teori Tahap Perkembangan Hubungan dari Knapp & Vangelisti dan menggunakan rancangan penelitian kualitatif, penelitian ini menggambarkan tahap-tahap hubungan antarpribadi yang dijalin oleh korban bersama pelaku kejahatan yang dikenalnya melalui Facebook. Dari empat kasus yang diteliti, hubungan korban dan pelaku secara umum menyerupai pola gerakan non-linier, berkembang dari Inisiasi, Mencoba-coba, Intensifikasi, kemudian melompati tahap-tahap Penggabungan, Pengikatan, Pembedaan, Pembatasan, dan Stagnasi, langsung menuju tahap-tahap Penghindaran dan Penghentian.


As of March 2013, Indonesia ranked second of the most Facebook users in Asia. Behind the euphoria of Facebook in Indonesia, a phenomenon was revealed that a number of girls missing after initiating friendships on Facebook. This study discusses the process of adolescent female friendship on Facebook with people who later became known as the perpetrators of the crime upon them.

Using Knapp & Vangelisti?s Stages of Development and Deterioration and with qualitative research design, this study describes the stages of interpersonal relationships built by the victim and the-latter-known offender of crime through their acquaintainceship in Facebook. From four cases studied, victims? and offenders? relationships resemble the patterns of a non-linear motion. The stages are Initiating, Experimenting, Intensifying, skips the stages of Integrating, Bonding, Differentiating, Circumscribing, and Stagnation, straight to Avoiding and Terminating stages.

"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42428
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Aninditha Budi Larasati
"Bagi pasangan yang berpacaran jarak jauh, memerlukan media komunikasi yang mampu memfasilitasi munculnya kedekatan dengan pasangan mereka dan membuat mereka mampu mempertahankan hubungan. Computer mediated Communication (CMC) merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi komunikasi, mengizinkan manusia untuk berkomunikasi walaupun ada jarak yang memisahkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara penggunaan CMC (telepon, video call, Instant Messenger, Instagram, dan Facebook) terhadap relational maintenance pada individu dewasa muda yang menjalin hubungan LDR. Penelitian melibatkan 170 responden wanita dan pria yang menjalin hubungan LDR dengan usia hubungan minimal 6 bulan. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah frekuensi penggunaan CMC dan Relational Maintenance Strategy Measure (RMSM). Hasil menunjukkan bahwa jenis CMC telepon, video call, Instant Messenger, dan Instagram memiliki hubungan terhadap relational maintenance, sedangkan Facebook tidak memiliki hubungan terhadap relational maintenance pada individu yang berpacaran jarak jauh. Video call memiliki hubungan yang paling kuat dengan relational maintenance.

ABSTRACT
For couples who are in long distance relationship, of course it requires communication media that are able to facilitate the emergence of closeness with their partners and make them able to maintain their relationships. Computer mediated Communication (CMC) is a form of communication technology advancement, allowing people to communicate even though there is a distance. This study aims to look at the relationship between the use of CMC (telephone, video call, Instant Messenger, Instagram, and Facebook) on relational maintenance in young adults who are in Long Distance Dating Relationship (LDDR). The study involved 170 female and male respondents who had the relationship with a minimum of 6 months long. The measuring instrument used in this study is the frequency use of each CMC and Relational Maintenance Strategy Measure (RMSM). The results show that CMC telephone, video calls, Instant Messenger, and Instagram have a relationship to maintain relationships, while Facebook has no relationship to maintain relationships in individuals who are in LDDR. CMC video calls have the strongest relationship to maintaining relationships.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Haswan Boris Muda
"ABSTRAK
Tesis ini mendiskripsikan stategi komunikasi Presiden SBY dengan rakyat
melalui PO BOX & SMS 9949. Strategi komunikasi politik yang digunakan
melalui PO BOX & SMS 9949 adalah menjalin komunikasi dengan rakyat dengan
pesan persuasif yang dilakukan dengan metode penyampaian yang informative
dan persuasive, yaitu bentuk dan isi pesan yang bertujuan mempengaruhi
khalayak dengan cara memberi penerangan dengan menyampaikan pesan yang
sesuai kepentingan politik SBY. PO BOX dan SMS 9949 menjadi salah satu
media komunikasi interpersonal Presiden SBY, yang berupaya mengelola citra
diri (self image) atau pencitraan. Upaya memanfaatkan SMS dan POX 9949
sebagai pencitraan, antara lain dapat dilihat dari surat jawaban Staf Khusus
Presiden kepada pengirim surat, dan pidato yang sangat persuasif dan menggiring
opini bahwa presiden telah bekerja sesuai dengan harapan rakyat. Dalam konteks
komunikasi presiden dengan rakyat melalui media SMS dan PO BOX 9949, unsur
attention (perhatian), interest (minat), desire (hasrat) sudah terpenuhi. Namun,
pada tataran decision (keputusan) dan action (tindakan) sangat minim atau tidak
optimal sehingga tidak menimbulkan efek politik yang tinggi kepada rakyat.
Bahkan, komunikasi interpersonal yang face to face, SBY juga tidak dapat
membuktikan decision dan action dari komunikasinya, sehingga komunikasi SBY
hanya memberikan harapan belaka tapi minim realisasi.

ABSTRACT
This thesis describes the communication strategy of the President to the people
through SMS & PO BOX 9949. The Political communication strategies used by
PO BOX & SMS 9949 is to establish communication with people with persuasive
messages carried by delivery methods informative and persuasive, that
influencing audiences. SMS and PO BOX 9949 become the President
interpersonal communication media, which seeks to manage self-image or
political imagery. Efforts to utilize SMS and POX 9949 as imaging, among
others, can be seen from a letter of response to the President's special staff sending
letters, and speeches were very persuasive and lead opinion that the president has
been working in accordance with the expectations of the people. In the context of
presidential communication with the people through the medium of PO BOX and
SMS 9949, elements of attention, interest, desire are submitted. However, at the
level of decision and action is minimal or not optimally. In fact, face to face
communication, also can not prove the decision and action of the communication."
2013
T37666
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Haswan Boris Muda
"Tesis ini mendiskripsikan stategi komunikasi Presiden SBY dengan rakyat melalui PO BOX & SMS 9949. Strategi komunikasi politik yang digunakan melalui PO BOX & SMS 9949 adalah menjalin komunikasi dengan rakyat dengan pesan persuasif yang dilakukan dengan metode penyampaian yang informative dan persuasive, yaitu bentuk dan isi pesan yang bertujuan mempengaruhi khalayak dengan cara memberi penerangan dengan menyampaikan pesan yang sesuai kepentingan politik SBY. PO BOX dan SMS 9949 menjadi salah satu media komunikasi interpersonal Presiden SBY, yang berupaya mengelola citra diri (self image) atau pencitraan. Upaya memanfaatkan SMS dan POX 9949 sebagai pencitraan, antara lain dapat dilihat dari surat jawaban Staf Khusus Presiden kepada pengirim surat, dan pidato yang sangat persuasif dan menggiring opini bahwa presiden telah bekerja sesuai dengan harapan rakyat. Dalam konteks komunikasi presiden dengan rakyat melalui media SMS dan PO BOX 9949, unsur attention (perhatian), interest (minat), desire (hasrat) sudah terpenuhi. Namun, pada tataran decision (keputusan) dan action (tindakan) sangat minim atau tidak optimal sehingga tidak menimbulkan efek politik yang tinggi kepada rakyat. Bahkan, komunikasi interpersonal yang face to face, SBY juga tidak dapat membuktikan decision dan action dari komunikasinya, sehingga komunikasi SBY hanya memberikan harapan belaka tapi minim realisasi.

This thesis describes the communication strategy of the President to the people through SMS & PO BOX 9949. The Political communication strategies used by PO BOX & SMS 9949 is to establish communication with people with persuasive messages carried by delivery methods informative and persuasive, that influencing audiences. SMS and PO BOX 9949 become the President interpersonal communication media, which seeks to manage self-image or political imagery. Efforts to utilize SMS and POX 9949 as imaging, among others, can be seen from a letter of response to the President's special staff sending letters, and speeches were very persuasive and lead opinion that the president has been working in accordance with the expectations of the people. In the context of presidential communication with the people through the medium of PO BOX and SMS 9949, elements of attention, interest, desire are submitted. However, at the level of decision and action is minimal or not optimally. In fact, face to face communication, also can not prove the decision and action of the communication."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josephine Maria Cristissa Windanti
"Pasangan hubungan jarak jauh semakin umum di Indonesia yang mana memiliki keterbatasan dalam bertemu dan berinteraksi secara fisik. Keterbatasan tersebut berdampak pada aktivitas seksual yang biasa dilakukan bersama pasangan sehingga dapat berpengaruh pada menurunnya kepuasan seksual. Namun seiring berkembangnya teknologi, aktivitas seksual dapat dilakukan secara daring yang salah satunya adalah sexting. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perilaku sexting terhadap kepuasan seksual pada dewasa muda berusia 20 – 30 tahun (M = 22.04, SD = 1.833) yang menjalani hubungan jarak jauh. Penelitian ini dilakukan pada 411 partisipan (93.2% perempuan, 6.8% laki-laki) yang berpacaran selama minimal enam bulan (M = 28.38, SD = 24.34), menjalani hubungan jarak jauh, melakukan aktivitas seksual dan sexting dengan pasangan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur perilaku sexting yang dikembangkan oleh Gordon-Messer et al. (2013) dan The Global Measure of Sexual Satisfaction (GMSEX). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku sexting berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan seksual (B = .219, t(411) = 5.905, p < .05) dengan rata-rata frekuensi menerima sext sebesar 10.06 (SD = 4.003) dan rata-rata frekuensi mengirimkan sext sebesar 10.61 (SD = 4.265) sepanjang menjalin hubungan pacaran dengan pasangan. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para pasangan berpacaran jarak jauh untuk menjaga aspek seksual dalam hubungan dengan melakukan sexting.

Long-distance relationship couples are increasingly common in Indonesia and which has limitations in meeting and interacting physically. This limitation has an impact on sexual activity that is usually done with a partner so it can affect the decrease in sexual satisfaction. However, as technology develops, sexual activity can be carried out online, one of which is sexting. This study aims to see the effect of sexting behavior on sexual satisfaction among young adults who establish long-distance relationships. This research was conducted on 411 participants (93.2% female, 6.8% male) who had been dating for at least six months (M = 28.38, SD = 24.34), establish long distance relationship, had sexual activity and sexting with partner, which were obtained by convenience sampling. The measurement tool used in this research is the sexting behavior measurement tool developed by Gordon-Messer et al. (2013) and The Global Measure of Sexual Satisfaction (GMSEX). The results showed that sexting had a positive and significant effect on sexual satisfaction (B = .219, t(411) = 5.905, p < .05) with average frequency of receiving sext is 10.06 (SD = 4.003) and average frequency of sending sext is 10.61 (SD = 4.265) during the dating relationship. The result of this study can be a reference for long-distance dating couples to maintain sexual aspects in their relationship by doing sexting"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas ndonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tono Purwantoro
"Komunikasi dalam berbagai sisi kehidupan merupakan sarana kebutuhan paling mendasar dari hakekat keberadaan manusia. Tak terkecuali di setiap perusahaan tempat interaksi manusia dalam melakukan aktivitas kerjanya. Perusahaan yang dibangun atas dasar mencari profit sangat memerlukan komunikasi yang cepat namun akurat. Tujuannya agar mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para kliennya.
Di AJB Bumiputera 1912, perusahaan yang bergerak di industri jasa asuransi jiwa sangat memahami benar bagaimana komunikasi sangat vital dalam berbagai aktivitas kerjanya. Menyadari akan keperluannya maka penggunaan sarana komputer dengan aplikasi e-mail dan internet merupakan satu alternatif pilihan perusahaan untuk mempercepat proses kerja para karyawannya dalam memberikan data. Tujuan akhir dari perusahaan agar tercipta kepuasan pelanggan. Sementara tujuan lainnya adalah dukungan proses pengambilan keputusan yang bisa mempengaruhi kinerja perusahaan dapat terlaksana secara cepat dan berpihak kepada keuntungan. Sebab, perhitungan keputusan saat ini didasarkan pada waktu singkat namun mampu mewujudkan keputusan besar.
Selain sebagai fasilitas dan aktvitas kerja; komunikasi melalui e-mail dan internet menjadi alternatif cara bekomunikasi antarpribadi yang dilakukan antarpegawai di perusahaan AJB Bumiputera 1912. Bahkan kebiasaan baru dalam berkomunikasi ini menumbuhkan budaya kerja baru bagi pegawai terutama Manajer, asisten Manajer.
Budaya baru senantiasi menumbuhkan cara atau etika kerja baru dalam aplikasi dan proses kerjanya. Selain itu tentunya menuntut kesiapan para sumber daya manusianya untuk mampu mengoperasionalkan pemakaian komputer dengan tersedianya saluran internet di ruang kerjanya.
Begitu pun harapan dari perusahaan bahwa adanya barang mahal dan canggih tersebut mampu membantu para pekerja bekerja secara optimal tanpa dikekang batasan waktu dan jarak.
Namun dari penelitian yang dilakukan masih ditemukan beberapa kendala yang masih menghambat jalan mulus saat melaksanakan pekerjaan. Ada beberapa kendala yang berujung tidak dapat optimalnya komunikasi yang ada sesuai dengan harapan dan tujuan perusahaan. Dalam hal ini ditemukan faktor pengambilan keputusan belum mampu terlaksana baik melalui kegiatan e-mail. Walaupun ditemukan adanya implikasi positip dari para karyawan dalam cara bekerja dan sesuai yang diharapkan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Sementara penggunaan komunikasi e-mail berlaku efektif dalam meraih tujuan komunikasi antarpribadi. Sesuai harapan dan tujuan dari pekerja saat berinteraksi dengan sesama antarpegawai atau dalam mewujudkan naluri sosialnya untuk berkomunikasi.

In the whole life of human activity, communication use as a potential and basic needs for the many side of essential humankind.
Including the corporate or company which is a places for human being looking activity working for a living. As a corporate, the shareholders or the owners always concentrate to the whole employee or staff that the corporate are looking for profit. So, the company will be need more fast and use an accurate medium for communication. The whole reason is for a costumer satisfied or for the best cooperation between personal communication and the goal of productivity at the office..
In Bumiputera 1912, Mutual Life Insurance Company, which have activity for the financial services and specialization for the life insurance, must be understand the important thing of communication. So that communication will be support as a vital for the whole work activities.The hardware tools such as computers with e-mail and internet facilities will be need for faster and growing communication
The facilities of e-mail communication with e-mail will be an alternative choice for the company to the fast process activity job such as sending and receiving datas between the employee. The goal of company are to be satisfied of customers and employee_ 'On the other hands, that facilities for making of decision from the Board of Management will be effects to the works activities. One of the good reason for that activity is to make a fast decision or activity so can be effect to the activity employee. For this decade, the countablitily of decision it depends on a short time. Because of that the company needs a faster communication for the decision.
Communicating with e-mail in Bumiputera 1912 are also as an interpersonal communication between employee with the other unit. We found that there are a new habit for the communicating between employee especially between manager, assistant manager or directors. The new culture will be impact to the new way or ethic work for application and process. On the other hand, the human resources must accepted and can working with computer.
The research found a little barriers. The e-mail communication facilities still not as a primary activity for working. There are still finding that the decision not always working with that communication. On the other hand, interpersonal communication with e-mail between the employee still process and there are activity for exchange data or information for the activity of each job description.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11476
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zarra Dwi Monica
"Kepuasan hubungan pacaran jarak jauh merupakan hal yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk diantaranya adalah attachment dan dyadic coping. Individu dengan anxiety attachment relatif sulit mencapai hubungan yang memuaskan, terlebih dalam kondisi terpisah oleh jarak. Penelitian dilakukan untuk melihat apakah common dan negative dyadic coping memiliki peran moderasi di dalam hubungan antara anxiety attachment dengan kepuasan berpacaran. Data diperoleh dengan menggunakan Experience in Close Relationship-Revised untuk mengukur anxiety attachment, Dyadic Coping Inventory  untuk mengukur common dyadic coping dan negative dyadic coping, serta Relationship Assessment Scale untuk mengukur kepuasan hubungan pada individu yang menjalani pacaran jarak jauh. Penelitian pada 270 dewasa muda menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan negatif antara anxiety attachment dan kepuasan pacaran jarak jauh (r= -0.51, p<.01). Akan tetapi, tidak ditemukan adanya efek moderasi dari common dan negative dyadic coping di dalam hubungan tersebut (p>0.05). Perkembangan attachment, konteks hubungan pacarana serta keterpisahan jarak dinilai merupakan faktor yang mempengaruhi hal tersebut.

Satisfaction in long distance relationships is influenced by various factors, including attachments and dyadic coping. Individuals with anxiety attachment are relatively difficult to achieve a satisfying relationship, especially in the condition when their partner is separated by distance with them. The study was conducted to see whether common dyadic coping and negative dyadic coping have a moderating role in the relationship between anxiety attachment and relationship satisfaction. Data is obtained using the Experience in Close Relationship-Revision (ECR-R) to measure anxiety attachment, Dyadic Coping Inventory (DCI) to measure common and negative dyadic coping, and Relationship Assessment Scale (RAS) to measure relationship satisfaction. Research conducted on 270 young adults found that there is a significant negative relationship between anxiety attachment and relationship satisfaction (r = -0.511, p <0.01). However, no moderating effects of common dyadic coping and negative dyadic coping are found in this research(p> 0.05). The duration of attachments, the status of the relationships, and separation with partner are considered to be factors that influence the result."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>