Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42689 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sjahril A. Rahim
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan hasil penelitian tahap ketiga atau tahap akhir dari serangkaian penelitian yang berjudul "Model Pembelajaran Bidang Ilmu Teknik Mesin Dalam Upaya Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pendidikan Tinggi". Rangkaian dari penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap Pertama: Analisis Kebutuhan Kompetensi Ahli Teknik Mesin, tahap kedua: Rancangan Pembelajaran yang Mendukung Pemenuhan Kebutuhan Kompetensi (5'SB') yang Perlu Ditingkatkan di Perguruan Tinggi, tahap ketiga: Model Pembelajaran 5'SB'
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model pembelajaran yang memenuhi kebutuhan kompetensi yang perlu ditingkatkan di perguruan tinggi bidang ilmu teknik mesin, yaitu yang mampu meningkatkan mahasiswa dalam (1) berkomunikasi (KB), (2) merencanakan dan atau merancang rekayasa di bidang permesinan (KMM), (3) menerapkan prinsip manajemen (KPM), (4) menerapkan prinsip penelitian dan pengembangan dengan memperhatikan kelayakan jual (KPP), (5) menunjukkan contoh perilaku sesuai kode etik profesi (KKE)

ABSTRACT
This research was the last stages from a series of research about "Instructional Model in Mechanical Engineering Subject for Improving Higher Education effectiveness and Efficiency". The series of research consist of three stages. First stage: Need Analysis in Professional Mechanical Engineer Competencies, the second stage: Instructional Design and Materials for Improving 'The Need Competencies' in Mechanical Engineering Department, the third stage: Instructional Model in Mechanical Engineering Subject for Improving 'The Need Comptencies' in Mechanical Engineering Department.
The objectives of this research is to find out the instructional model in mechanical engineering subject for improving communication skill, implementation of sciences in designing mechanical objects, implementation the management principles in doing a job, implementation principles of research, development and commercialization, and understanding knowledge in professional ethics."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Rahmat Saleh HFS
"Sekolah dengan kapasitasnya sebagai sebuah institusi sosial berfungsi sebagai agen sosialisasi dan sekaligus agen kontrol sosial. Dalam fungsinya tersebut misalnya membentuk perilaku seseorang, tidaklah cukup hanya dengan mengandalkan pelajaran-pelajaran formal saja, diperlukan adanya perbuatan nyata, yang jika dalam lingkup sekolah bisa dicontoh melalui segala bentuk interaksi antara aktor-aktor di sekolah. Hal inilah yang dinamakan dengan kurikulum terselubung (hidden curriculum) yang sudah barang tentu terdapat di setiap sekolah. Seperti yang dilakukan oleh SMA Negeri "X" Jakarta yang mana salah satu visi-misi-tujuannya adalah ingin mewujudkan sikap/perilaku siswanya menjadi demokratis. Penelitian ini ingin mencoba melihat hubungan antara kurikulum terselubung terhadap pembentukan perilaku demokratis siswa.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan kurikulum terselubung memiliki peranan/pengaruh dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi pada siswa. Terdapat hubungan yang cukup/sedang dan arah yang positif antara variabel kurikulum terselubung dengan variabel perilaku demokratis siswa. Lebih jauh lagi, telah dibuktikan dalam penelitian ini tentang pentingnya penanaman nilai-nilai demokrasi melalui penerapan kurikulum terselubung yang cukup efektif.

School with it's capacity as a social institution has a function to become an agents of socialization and social control. Its function for example to form a person's behavior, not enough just to rely on any formal lessons, concrete action is needed, that if within the scope of the school can be emulated by all forms of interaction among actors in the school. This is called the hidden curriculum (hidden curriculum), which of course contained in each school. As performed by SMA Negeri "X" Jakarta where one of the vision-mission-goal is to establish the democratic attitude/behavior of students. This study try to see the relationship between the hidden curriculum to formation of student democratic behavior.
The results of this study empirically indicate that application of the hidden curriculum has a role/influence in internalize democratic values in students. There is a moderate relationship and positive direction between hidden curriculum variable with student's democratic behavior variable. Furthermore, it has been proved in this study on the importance of cultivation of democratic values through the application of the hidden curriculum is quite effective.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Askary
"ABSTRAK
Kereta api merupakan moda transportasi yang efisien dengan berbagai kelebihannya. Namun, PT KAI dinilai kurang kompetitif dalam menyediakan pelayanan perkeretaapian Indonesia. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh keuangan Perusahaan yang sering merugi. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan solusi berupa penganalisisan komponen biaya operator kereta api Indonesia dan potensi penaikan keuntungan dengan regulasi sistem vertical separation yang sudah ada. Penelitian dilakukan dengan metode benchmarking pada Inggris, Jerman, dan Jepang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasukan angkutan penumpang, angkutan barang, PSO, KSO, dan lain-lain berpotensi sedang serta pemasukan sewa-menyewa berpotensi besar untuk dikembangkan. Sementara itu, biaya TAC berpotensi sedang serta gaji petugas dan pegawai berpotensi besar untuk diefisiensikan.

ABSTRACT
Train was an efficient transportation mode with a lot of superiorities. However, some people felt that PT KAI was less competitive in providing rail service. One of the reasons was company financial loss happened in recent years. This research was conducted to provide a solution with cost components of Indonesia railway operator analysis and profit improvement with the vertical separation system set. Reseacher used benchmarking methods with England, Germany, and Japan as benchmark. The results showed that revenues from passenger, freight, PSO, KSO, and others had medium potential and lease has big potential to be increased. Furthermore, TAC had medium potential and staff cost has big potential to be decreased."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
"ABSTRAK
Penelilian tahap perlama ini merupakan penelitian survai, yang bertujuan untuk
memperoleh informasi tentang : (1) urutan kompetensi ahli teknik mesin yang
dibutuhkan oleh dunia kerja, (2) urutan penguasaan kompetensi sarjana teknik
mesin, (3) urutan kompetensi ahli teknik mesin yang perlu didngkatkan, (4)
kompetensi lulusan teknik mesin yang perlu ditingkatkam menurut perguruan
tinggi, (5) kompehensi yang perlu mendapat perhatian perguruan tinggi dalarn
pengcmbangan kurikulum, (6) urutan prioritas cabang ilmu heknik mesin yang
perlu dikembangkan, (7) kerjasama perguruan tinggi dan industri, (8) kondisi
perguruan tinggi. Lnformasi tersebut di atas akan dijadikan sébagai landa,san_)
dalam penelitian berikutnya, yaitu perancangan model pernbelajaz-an yang
mampu mendukung terciptqnya kebutuhan kompetensi yang telah dirumuskan
pada penelitian `
Untuk mendapatkan infonnasi tersebut di atas, dilakukan survai pada '16 industri
yang bergerak di bidang teknik mesin dan 6 perguruan tinggi negeri. Industri
yang disurvai mencakup induslri mesin yang memproduksi bahan, barang jadi,
dan jasa. Perguruan tinggi yang di survai adalah UNSRL ITB, UI, UGM, ITS,
UNHAS. Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitiah ini berupa
kuesioner yang dibuat untuk industzi dan keperluan pergunzan tinggi. Kuesipner
untuk keperluan industri terdiri dari 4 bagian yailu idemitas responden, persepsi
kemampuan dasar ahli heknik mesin, penguasaan kompetensi sazjana teknik
mesin clan kerjasama dengan perguruan tinggi. Kuesioner untuk keperluan
pérgliruan tinggi terdiri dari 5 bagian yaitu identitas responden, `pe1nbekalan
pengetahuan teknik mesin, kelengkapan fasilitas pendidikan, kondisi pengajaran,
kerjasama dengan instansi lain.
Hasil analisis data secara deskriptif mengungkapkan bahwa A). Kebutuhan ahli
teknik mesin menurut industri adalah 1 (1) lima umtan prioritas kompetensi dari
yang paljng penting adalah : perencanaan & perancangan nekayasa, rnanajemen rekayasa, pendidikan dan pelatihan, komunikasi, pengetahuan 8: keterampilan
dasar rekayasa profesional; (2) Urutan penguasaan kompctensi diurut mulai dari
yang paling lemah adalah kumuniksi, penelitian & pengembangan,
komersialisasi, manajemen aset, implementasi proyek, manufaktur 6: produksi;
(3) umtan kompetensi yang perlu ditingkatkan diurut mulai dari yang paling
-penting adalah komunilcasi, perencanaan & perancangan rekayasa, pendidikan &
pelatihan, penelitian & pengembangan, komersialisasi; (4) arah perkembangan
bidang ilmu tekni1< mesin diurut mulai dari yang paling penting adalah konversi
energi, pemipaan & instalasi, variasi mesin untuk kebutuhan khusus, mesin-
mesin otomotif, mesin-mesin pertanian; B) Kebufsuhan ahli teknik mesin menurut
pergnu-uan tinggi adalah: (1) kompetensi yang perlu dilingkatkan adalah prinsip
& etika profesi, (2) kompebensi yang perlu dipertimbangkan dalam
pengembangan kudkulum adalahz komunikasi, perencanaan '& perancangan
rekayasa, pendidikan 8: pelatihan, manajemen aset, penelitian & pengembangan,
komersialisasi; prinsip 8: etilca profesi; (3) seluruh perguruan Iinggi ternyata
pernah melakukan kezjasama dengan industri, namun masing-masing melihat
dari kepantingannya sendiri, belum pada kepentingan bersama, (4) praktikum
pada umumnya berjalan lancar, fasilitas perpustakaan dan administrasi
pelayanan memadai, metoda, media pembelajaran serta tugas yang diberikan
pada mahasiswa miskin variasi.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diiemukaan bebe)-apa saran
implikasi hasil temuan penelitian sebagai berikul: (1) model pembelajaran yang
dikembangkan dirancang sedemikian, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
(kompetensi) sebagai berikut : (a) kemampuan berkomunikasi secara efektif
(terlulis dan lisan), (b) lcemampuan rancang bangun dan rekayasa dalarn bidang
pcrmesinan, (c) kemampuan mengaplikasikan konsep dan prinsip manajemen
dalam proses belajarnya, (d) kemampuan menjelaskan prinsip-prinsip penelitian
cjan pengembangannya untuk menghasilkan produk Iayak jual, (e) kemampuan
menjalankan tugas sesuai dengan kode etik profesional, (2) mata kuiiah yang
akan digunakan sebagai obyek garapan pengembangan model pembelajaran
adalan mata kuliah yang memungkinkan (cocok) untuk climinati. Stra pembelajaran yang diusulkan adalah strategi mendukung ke arah pembentukan kompetensi sebagaimana tertera di atas, (3) bidang garapan kerjasama Perguruan Tinggi - Industri yang ada agar diupayakan untuk dimanfaatkan sebagai lahan penerapan dalam menumbuhkan kompetensi yang diperlukan, (4) temuan mengenai arah pengexnbangan bidang ilmu teknik mesin, agar diperlimbangkan,
sebagai masukan dalam mengembangkan metode pernbelajaran, (5) kegiatan
pembelajaran, jenis tugas yang diberikan, media pembelajaran dan kegiatan
praktikum seria fasilitas laboratorium yang ada, agar dimanfaatkan, dimoclifikasi
sedemikian sehfngga mendulcung ke arah tercapainya kompetensi yang
diharapkan, (6) karakheristik dosen, mahasiswa perlu digali, agar efektlfitas
pembelajaran meningkat.

Abstract
The aim of this first stage research were to find out the information about : (1) the ranking
priority of Mechanical Engineer?s competence in industries, (2) the ranking of mastering
level?s competence of Mechanical Engineer who works in industries, (3) the kinds of
competence of Mechanical Engineer needed to be improved proposed by industries, (4)
the competence of Mechanical Engineer?s needed to be improved proposed by the
Technical Higher Education, (5) the ranking priority of Mechanical Engineering
Specialisation needed to be developed, (6) kind of partnership activities between industry
and technical higher education., (7) the existing condition of instructional facilities usage
in the technical higher education. All this infomation above will be`used as main input,
instrumental input for developing instructional model that will be able to support the
competency needed by the Mechanical Engineer that will be held in the second stage of
research.
Survey in 16 industries producing materials, goods and mechanical engineering service,
and 6 (six) States Technical I-Hgher Education in Mechanical Engineering Division had
been done in order to gather infomation needed for this research. The (six) States
Technical Higher Education in Mechanical Engineering Division were UNSRI, ITB, UI,
UGM., ITS, UNHAS. The instmments for survey consist of questiormaire for industries
and for universities. The questionnaire for industry consists of 4 parts, there are
respondent identity, the perception items of basic knowledge competency needed for the
professional mechanical engineer, the perception of mastering level competency of
Mechanical Engineer who works in industries, kind of partnership activities between
industry and university. The questionnaire for States Technical Higher Education in
Mechanical Engineering Division consists of 5 (five) parts, there are respondent identity,
the perception of mechanical engineering content to be given in promoting competency
,needed for Mechanical Engineer in university, the existing facilities in education, the
existing condition of instructional activities to be handled, kind partnership activities
between industry and university. This research find out : A) From industrial point of view that : (1) The ranking priority of Mechanical Engineer competency, presents from the most important competency were Engineering Planning and Design, Management of Engineering Works, Education and Training, Communication, Professional Engineering Practice Skill and Basic Engineering Knowledge, (2) The ranking mastering level competence of Mechanical Engineer who
works in industry presents from the lowest level ofmzistcring were Communication,
Research Development and Commercialisation, Asset Management, Project
Implementation and Production ; (3) The ranking of competence needed to be improved
according to the industries, presents from the most important competency were
Communication, Engineering Planning and Design, Education and Training, Asset
Management, Research Development and Commercialisation ; (4) The direction of
mechanical engineering specialist needed to be developed presents from the most
important were Energy Conversion & Electric Power, Plant and Piping Engineering,
Various Special Industries Machinery Engineering, Automotive Engineering, Agricultural
Machine Engineering ; B) From Higher Education point of view this research find out that
2 (1) The competency needed to be improved according to respondent in the higher
education technology was The Professional Ethics and Principles; (2) The competency
needed to be considered in curriculum development were Communication, Engineering
Planning and Design, Education and Training, Asset Management, Research.
Development and Commercialisation, Professional Ethics and Principles, (3) Almost all
higher education technology in mechanical engineering division ever having activities with
industry ; (4) Almost all higher education technology in mechanical engineering division
had done very well the laboratory works ; library facilities and services also in good order; the instructional method and media usage and task to be given to the students were in
poor in variety.
Base on the summary above, some suggestions are proposed as follow: __ (l) _In order to
develop instructional model for mechanical engineering division: (a) the ranking priority
of competence needed to be achieved have to be used as the instructional objective , (b) he condition of the mechanical engineering division , such as the characteristics of course
content, the characteristics ofthe students, the constraints and strength in the education
institution and industries. (2) By knowing the type of collaboration activities between
university and industry, it can be used as an input for improving a better collaboration
which can give benefits for both clearly, (3) By knowing the direction of mechanical
engineering specialist needed to be developed _ it can be used as an input for designing
specific instructional task for students in order to increase enrichment in knowledge or for
curriculum development. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Cipta Adhi Prakasa
"Gempa bumi yang terjadi belakangan ini merupakan hal yang wajar dikarenakan Indonesia berada didaerah rawan gempa. Struktur baja sistem ganda merupakan salah satu sistem struktur penahan gempa berdasarkan ?Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung RSNI 03-1726-201x?. Struktur sistem ganda merupakan gabungan moment frame sebagai penahan beban gravitasi dan moment frame beserta braced frame sebagai penahan beban lateral. Perilaku inelastis berupa kekuatan, kekakuan, dan daktilitas, serta kinerja model struktur saat terjadi gempa diuji dengan metode analisis pushover menggunakan ETABS v9.7.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model struktur sistem ganda SRPMK dan SRBKK memiliki kekuatan dan kekakuan yang lebih besar. Sedangkan daktilitas dari struktur SRPMK lebih baik daripada struktur sistem ganda SRPMK dan SRBKK.

The earthquake that happened recently is normal because Indonesia is a earthquake-prone area. Dual system of steel frame structure is one of earthquake resistant system based on ?Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung RSNI 03-1726-201x?. Dual system of steel frame structure is a combination of moment frame as gravity resisting and moment frame with braced frame as lateral load resisting. Inelastic behavior such as strength, stiffness, ductility, and the performance of structures during earthquakes tested by pushover analysis method using ETABS v9.7.0. The results showed that dual system structure has greater strength and stiffness. Whereas the ductility of the moment frame structure better than dual system structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Diskarani
"Bandung is a city with rapid growth of development and should be offset by increassing the level of good health. To make it happen, it is required to have a good health facilities such as hospital. A hospital should provide comfort to patients and other occupants, especially if there is a fire, earthquake or other natural disaster so that patients can be evacuated safely. Therefore, it is necessary to design an appropriate evacuation system that is ramp. Ramp can be designed separate or conected to the main structure. Those are 2 variation in this research. After analysis of comparative strength, stiffness and ductility of the variations, found that hospital with ramp conected to main structure has greater strength, stiffness and ductility than the hospital with ramp separated to main structure. But hospital with conected ramp has high torsional irregularity (torsional irregularity 1b), so this building has to be improved by adding shearwall on a side of the main building.

Bandung merupakan kota dengan perkembangan pertumbuhan yang pesat sehingga harus diimbangi dengan peningkatan taraf kesehatan yang baik pula. Untuk mewujudkannya diperlukan penyediaan sarana kesehatan yang baik yaitu rumah sakit. Rumah sakit harus memberikan rasa nyaman bagi para pasien dan penghuninya, khususnya jika terjadi kebakaran, gempa atau bencana alam lainnya sehingga pasien dapat dievakusi secara aman dan lancar. Oleh karena itu diperlukan perancangan sistem evakuasi berupa ramp. Ramp dapat dirancang terpisah atau menyatu dengan struktur utama. Hal tersebut merupakan variasi pada penelitian ini. Setelah dilakukan analisa terhadap perbandingan kekakuan, kekuatan dan daktilitas, diperoleh bahwa rumah sakit yang rampnya menyatu memiliki kekakuan, kekuatan dan daktilitas yang dominan lebih besar dibandingkan rumah sakit yang rampnya terpisah. Namun ketidakberaturan torsi pada bangunan yang rampnya disatukan tidak terpenuhi sehingga dilakukan perbaikan terhadap struktur ini dengan menambah dinding geser pada salah satu sisi bangunan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>