Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117761 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Siska Pebriani
"Deposit pada mesin kendaraan berbahan bakar bensin dapat menyebabkan berbagai fenomena diantaranya knocking, meningkatnya fuel consumption, tingginya emisi kendaraan, berkurangnya power dan durability mesin. Deposit dapat diatasi dengan menambahkan aditif pengendali deposit kedalam bahan bakar. Poliisobutilenamina merupakan surfaktan yang memiliki kinerja yang baik sebagai aditif pengendali deposit pada intake valve. Laju adsorpsi deposit karbon dari poliisobutilenamina sangat ditentukan oleh sifat polaritas dan kemampuan untuk bereaksi dengan prekusor deposit karbon tersebut. Laju reaksi dalam pembentukan poliisobutilenamina sangat dipengaruhi oleh pemilihan reaktan, jalur reaksi, jumlah katalis dan pelarut yang digunakan. Penelitian ini melakukan sintesis poliisobutilenamina dengan mereaksikan poliisobutilen, variasi gugus amina dan jumlah katalis serta menggunakan pelarut dengan polaritas indeks diatas 2 secara aminasi pada suhu 105oC selama 4 jam. Hasil karakterisasi produk sintesis dengan menggunakan FTIR, TGA, LC-MSTOF, dan automatic densitymeter menunjukkan bahwa sintesis telah berhasil membentuk produk PIB-amina dengan yield tertinggi pada jumlah katalis 0.023 mol untuk PIB-PEHA dan 0.046 mol untuk PIB-DETA. Uji kelarutan aditif terhadap bahan bakar menunjukkan kelarutan yang sempurna. Pada uji kinerja engine, PIB-PEHA memiliki jumlah deposit yang lebih kecil dibandingkan PIB-DETA, hal ini membuktikan bahwa jumlah amino pada aditif berpengaruh dalam menghasilkan interaksi yang lebih baik antara aditif dengan deposit.

Deposit on gasoline engine can cause various phenomena including knocking, increased fuel consumption, high vehicle emissions, reduced power and engine durability. Deposits can be treated by adding a deposit control additive to the fuel. Polyisobutylenamine is a surfactant which has good performance as a deposit control additive in intake valve. The adsorption rate of carbon deposits from polyisobutyleneamine is determined by the polarity characteristic and the ability to react with these carbon deposit precursors. This study aims to provide new polyisobutyleneamine which is able to prevent the formation of deposits and can absorb carbon deposits in gasoline engine. The reaction rate in the formation of polyisobutylenemine is strongly influenced by the choice of reactants, reaction pathways, the amount of catalyst and solvent used. This research carried out the synthesis of polyisobutylenemine by reacting polyisobutylene, various amine groups and the amount of catalyst and using a solvent with a polarity index above 2 by amination at a temperature of 105oC for 4 hours. The results of the characterization of the synthesis product using FTIR, TGA, LC-MSTOF, and an automatic densitymeter showed that the synthesis had succeeded in forming a PIB-amine product with the highest yield at a catalyst amount of 0.023 mol for PIB-PEHA and 0.046 mol for PIB-DETA. The solubility test of the additive to the fuel showed perfect solubility. In the engine performance test, PIB-PEHA has a smaller number of deposits than PIB-DETA, this proves that the number of aminos in the additive has an effect on producing a better interaction between additives and deposits.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Shinta Sari Hastuningtyas
"ABSTRAK
Pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan deposit berupa karbon yang menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi boros, knocking dan emisi gas buang. Deposit control additive DCA berbasis mannich base memiliki struktur polar head dan hydrocarbon tail sebagai senyawa nonpolar diklaim dapat mencegah pembentukan deposit keep clean . Polyisobutylene PIB sebagai hydrocarbon tail memiliki rantai hidrokarbon panjang dan reaktivitas tinggi dalam bahan bakar. Sintesis deposit control dari coconut methyl ester CoME yang mengandung gugus ester dengan panjang rantai karbon medium dan tidak bercabang memiliki kemiripan struktur rantai PIB. Minyak kelapa didominasi asam laurat C12 berperan menggantikan gugus nonpolar yang bersifat hidrofobik hydrocarbon tail. Analisis gugus fungsi dari produk hasil yaitu PIB-mannich terbentuk gugus fungsi C-N, C-H, N-H, NH2; PIB-amine terbentuk gugus fungsi C-N, CH, N-H, NH2, CoME-mannich terbentuk gugus fungsi C-H, N-H, NH2, RCOO; CoME-amida terbentuk gugus fungsi RCON, C-N, C-H, N-H, NH2. Analisis densitas dari produk hasil yaitu PIB-mannich adalah 0,8865 gr/ml; PIB-amina adalah 0,8566 gr/ml; CoME-mannich adalah 1,0435 gr/ml dan CoME-amida adalah 0,9437 gr/ml. Analisis viskositas kinematik 40oC dari produk hasil yaitu PIB-mannich adalah 421,1 cSt; PIB-amina adalah 75,16 cSt; CoME-mannich adalah 644,5 cSt dan CoME-amida adalah 422,8 cSt.

ABSTRACT
Imperfect combustion will produce carbon deposit causes high fuel consumption, knocking, and exhaust gas emission. Mannich based deposit control additive DCA has polar head and hydrocarbon tail structures, which are claimed to prevent the formation of deposit keeping clean . Polyisobutylene PIB as nonpolar hydrocarbon tail has long hydrocarbon chain, high reactivity, thermal stability and good solubility in gasoline. Deposit control synthesis from coconut methyl ester contains ester bonds and medium carbon chain have identically structure with polyisobutylene. Coconut oil has dominant of lauric acid as nonpolar hydrophobe hydrocarbon tail. Chemical structure FTIR analysis of PIB mannich describes C N, C H, N H, NH2 bonds PIB amine describes C N, CH, N H, NH2 bonds CoME mannich describes C H, N H, NH2, RCOO bonds CoME amide describes RCON, C N, C H, N H, NH2 bonds. Density analysis of PIB mannich is 0,8865 gr ml PIB amine is 0,8566 gr ml CoME mannich is 1,0435 gr ml and CoME amide is 0,9437 gr ml. Kinematic viscosity analysis of PIB mannich is 421,1 cSt PIB amine is 75,16 cSt CoME mannich is 644,5 cSt and CoME amide is 422,8 cSt. "
2018
T49065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.Hari Prabowo
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26976
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angelia Angriyani Putri
"Konsumsi masyarakat Indonesia terhadap bahan bakar minyak selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya sehingga membawa eksternalitas negatif yaitu polusi udara. Usulan pengenaan cukai atas BBM ini sudah diusulkan oleh Badan Kebijakan Fiskal sehingga skripsi ini akan mengkaji usulan tersebut mengenai potensi pengenaan cukai atas bahan bakar minyak. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivis dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan wawancara mendalam. Penelitian ini menganalisis pengenaan cukai atas bahan bakar minyak dengan mengaitkan teori Legal character cukai milik Sjibren Cnossen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cukai atas bahan bakar minyak sudah memenuhi karakteristik cukai yaitu selectivity in coverage dengan indikator objek cukai merupakan barang dan jasa tertentu yang diatur dalam undang-undang, tujuan pemungutan cukai lebih menitikberatkan kepada fungsi regulerend, terdapat pengawasan secara fisik oleh pemerintah atau otoritas pajak, dan pengenaan cukai hanya dilakukan di salah satu mata rantai produksi atau distribusi, dan jenis tarif yang dikenakan berbeda tergantung pada jenis atau jumlah barang, memenuhi karakteristik discrimination in intent dengan indikator untuk mengompensasi biaya eksternalitas dan untuk mengendalikan konsumsi, dan terakhir memenuhi karakteristik Quantitative Measurement dengan menggunakan sistem pembayaran. Pengenaan cukai atas bahan bakar minyak ini sudah diterapkan di berbagai negara di dunia khususnya negara Thailand dan Filipina.

Indonesian people's consumption of fuel oil always increases every year so that it brings negative externalities for the air pollution. The proposal for the imposition of excise on gasoline has been proposed by the Fiscal Policy Agency (Badan Kebijakan Fiskal) so that this thesis will examine the information regarding the potential imposition of excise on gasoline. This research used post-positivist through literature studies and in-depth interviews. This research based on theory Legal Character Excise by Sjibren Cnossen. The results showed that the impositions of excise tax on petrol has already considered excise, which are Selectivity in Coverage with indicators being certain goods and services regulated in legislation, the purpose of tax collection is more focused on regulerend purpose, excise tax are only carried out in one of the production or distribution links, and different types of tariffs depend on the type or quantity of goods, meet characteristics Discrimination in the Intent with indicators to compensate for the costs of externalities and to increase consumption, and finally according to characteristics Quantitative Measurement. The imposition of excise tax on petro has already been applied in various countries in the world such as Thailand and Philippine."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shahabudin
"Dengan makin meningkatnya kebutuhan bahan bakar minyak. Kebutuhan biaya dan distribusinya menjadi sesuatu yang memberatkan bagi Pemerintah maupun Pertamina, hal ini terlihat dengan makin besarnya subsidi BBM. Undang-undang minyak dan gas bumi yang baru nomor 22 tahun 2001 memungkinkan adanya peranan perusahaan lain diluar Pertamina untuk menangani penyediaan BBM.
Disamping itu dengan akan dimulainya pasar bebas AFTA yang akan dimulai pada tahun 2003, tidak dapat dihindari masuknya perusahaan global didalam pemasaran BBM di Indonesia seperti halnya yang telah terjadi di negara-negara ASEAN lainnya. Sehingga akan terjadi suatu perubahan srategi bisnis dari usaha monopolistik menjadi usaha yang dapat bersaing. Untuk mengantisipasi era pasar bebas yang tidak lama lagi akan di mulai maka perlu disiapkan langkah strategi bisnis bahan bakar minyak di Indonesia dalam menghadapi era pasar bebas mendatang.
Teknik penelitian yang dilakukan adalah mempelajari faktor Internal dan eksternal yang dianalisis dengan metode SWOT melalui penelitian kondisi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi Pertamina didalam bisnis bahan bakar minyak. Dari analisis SWOT tersebut dapat diketahui posisi perusahaan dan strategi yang harus diterapkan oleh perusahaan di dalam bisnis bahan bakar minyak pada era pasar bebas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan masih mempunyai kondisi internal yang kuat dan masih adanya peluang yang cukup besar di dalam bisnis bahan bakar minyak di Indonesia, meskipun ancaman yang akan di hadapi cukup besar pada era pasar bebas. Strategi yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah strategi Intensif atau integration.
Adapun strategi bisnis bahan bakar minyak yang perlu dilakukan oleh Pertamina adalah mengupayakan maksimalisasi pangsa pasar, mengembangkan kompetensi inti dalam infrastruktur distribusi bahan bakar minyak, memperkuat integrasi vertikal antara pengolahan dan pemasaran bahan bakar minyak, meningkatkan kualitas mutu bahan bakar minyak serta cost effectiveness dalam penyediaan distribusi bahan bakar minyak."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T8918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Untuk mengurangi pemakaian bahan bakar diesel yang berasal dari minyak bumi, dilakukan pencarian akan bahan bakar altematif. Metil ester asam lemak yang berasal dari minyak nabati merupakan salah satu alternatif yang telah banyak digunakan sebagai bahan bakar pengganti minyak solar untuk kendaraan bermotor. Dalam penelitian ini, dilakukan pembuatan metil ester dari minyak sawit jelantah. Penggunaan minyak jelantah ini selain dapat memanfaatkan limbah minyak jelantah
yang bersifat beracun bila dipakai berulangkali juga dapat mereduksi biaya untuk
pembuatan metil ester dari minyak nabati karena harga minyak jelantah tentunya lebih murah daripada minyak bersih. Transesterifikasi yang dilakukan disini menggunak:an minyak sawit jelantah sebagai bahan baku utarna yang direaksikan dengan metanol dan NaOH sebagai katalisnya dan berlangsung pada tekanan atmosferik dengan suhu 60°C selama 1 jam. Selain minyak sawit jelantah, ditambahkan pula minyak jarak sebagai aditif anti koagulan. Untuk analisis pembanding, dilakukan pula transesterifikasi minyak sawit bersih dengan perlakuan yang sama. Setelah reaksi transesterifikasi, dilakukan ozonasi 100 ml sampel metil ester dari transesterifikasi selama 30 menit secara semi batch dengan konsentrasi ozon = 0.15%v dan laju air udara = 75 l/jam. Pada ozonasi dilakukan variasi ozonasi tanpa katalis, dan ozonasi dengan katalis zeolit dan GAC. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan ozonasi terjadi perubahan karakteristlk pada metil ester yang diozonasi dan merupakan perbaikan mutunya sebagai bahan bakar. Karakteristik yang diuji meliputi densitas, kadar air, bilangan asam total, viskositas dan indeks setana. Terjadinya perbaikan kualitas bahan bakar jelas terlihat pada kenaikan indeks setana yang dapat mencapai 6 poin. Peningkatan kualitas yang signifikan belum dapat dilihat pada metil ester terozonasi dari minyak sawit jelantah disebabkan oleh lebih kompleksnya komposisi senyawa-senyawa yang terkandung dalam minyak sawit jelantah. Perubahan-perubahan yang terjadi menunjukkan terbentuknya senyawa-senyawa dengan rantai karbon yang lebih pendek sebagai hasil penjenuhan ikatan rangkap oleh ozon dan pembentukan senyawa ozonida yang memiliki kualitas penyalaan yang baik
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Widya Yanti
"Kebutuhan energi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, dimana ketergantungan terhadap minyak bumi dan terakhir terhadap LPG perlu disiasati dengan mencari sumber energi baru. Dimetil Eter dinilai sebagai sumber energi alternatif yang potensial menimbang sumber bahan baku pembuatan DME dapat diperoleh dari biomassa, batubara dan gas alam, yang mana merupakan sumber bahan baku yang terbarukan dan tidak terbarukan, menjamin ketersediaan DME secara terus-menerus. Kajian pustaka terhadap keekonomian pembuatan Dimetil Eter dari tiga bahan baku tersebut dengan menggunakan Indirect dan Direct Technology) akan dibahas, yang mana lebih lanjut analisa pada tesis ini hanya terbatas kepada bahan baku biomassa dan batubara saja.
Dengan membandingkan empat variasi yaitu BB1PI ( Biomassa ? direct technology), BB2P1 (Batubara- direct technology), BB1P2 ( Biomassa ? indirect technology), BB2P2 (Batubara- indirect technology) dengan basis kapasitas produksi DME 5.000 ton/hari (351 hari operasional) dan harga DME adalah USD 1.000/ MT DME atau USD 907.220/ ton DME diperoleh nilai CAPEX dan OPEX terendah USD 3.203.965.095,66 dan USD 373.546.794,34 berturut, dengan nilai IRR tertinggi 38% dan PBP (Pay Back Period) terendah 2.63 tahun untuk variasi BB2P1 (Batubara - direct Technology). Sehingga dengan membandingkan empat variasi tersebut diatas diperoleh kesimpulan bahwa bahan baku dan proses teknologi yang dinilai paling ekonomis didalam penerapannya adalah variasi BB2P1 (Batubara-direct technology).

The need for energy is increasing from year to year, where the dependence on petroleum and LPG should last to overcome by finding new sources of energy. Dimethyl Ether assessed as a potential alternative sources of energy considering its raw material can be obtained from biomass, coal and natural gas, which is the renewable source of raw materials and non-renewable, ensuring the availability of DME continuously. Literature review on the economical manufacture of Dimethyl Ether from three raw materials by using Indirect and Direct Technology will be discussed, which further analysis in this thesis is limited to biomass and coal feedstock only.
By comparing the four variations of the BB1PI (Biomass - direct technology), BB2P1 (Coal - direct technology), BB1P2 (Biomass - indirect technology), BB2P2 (Coal - indirect technology), with base DME production capacity of 5,000 tons / day (351 operational days) with price USD 1,000/MT DME or USD 907.220/ ton DME, obtained lowest CAPEX and OPEX values USD 3,203,965,095.66 and USD 373,546,794.34 respectively, with the highest value of IRR 38% and the lowest value of PBP (Payback Period) 2.63 years for BB2P1 variation (Coal - Direct Technology). Therefore, by comparing the four variations of the above it is concluded that the raw materials and process technologies are considered the most economical in its application is BB2P1 (Coal-direct technology).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>