Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194437 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wisudarini Maritapiska
"ABSTRAK
Individu yang memiliki dua tugas yang berbeda yaitu sebagai pekerja dan
mahasiswa berarti mempunyai sumber stres ganda yaitu stres di tempat kerja dan
stres dalam penyusunan skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sumber-sumber stres apa saja yang dialami dan dirasakan oleh mahasiswa bekerja
yang sedang menyusun skripsi, dan untuk mengetahui gambaran peringkat dari
sumber-sumber stres tersebut.
Dalam penelitian ini menggunakan jenis stresor menurut Sarafino (1994)
yaitu sumber stres dari dalam diri, sumber stres dari keluarga, dan sumber stres
dari komunitas dan masyarakat. Jenis stresor dari Sarafino tersebut digunakan
sebagai alat ukur dalam penelitian ini. Alat ukur penelitian ini menggunakan
kuesioner dalam bentuk skala sumber stres, dan data yang didapat dari kuesioner
tersebut diolah dengan menggunakan SPSS (Stalistical Product and Service
Solufion) versi 10.0.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh kondisi-kondisi yang
menimbulkan stres yang berasal dari dalam diri seperti kesulitan untuk
mendapatkan referensi yang dibutuhkan, sumber stres dari keluarga seperti
kematian anggota keluarga, dan sumber stres dari komunitas dan masyarakat
seperti pembimbing skripsi sibuk sehingga sulit ditemui. Urutan/rangking
berdasarkan pandangan Sarafino (1994) yang dianggap paling potensial sebagai
sumber stres adalah sumber stres yang berasal dari dalam diri sendiri, urutan
kedua sumber stres yang berasal dari komunitas dan masyarakat, dan yang
terakhir sumber stres berasal dari keluarga. Sedangkan urutan/peringkal dari
keseluruhan kondisi-kondisi yang menimbulkan stres diurut mulai dari mean (nilai
rata-rata) tertinggi sampai terendah. Kondisi yang menimbulkan stres dari mean
tertinggi adalah apa yang menjadi harapan kita, tidak sesuai dengan harapan
pembimbing skripsi, sedangkan mean terendahnya adalah ketidakmampuan
menyusun kata-kata. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kondisi-kondisi yang
berasal dari komunitas dan masyarakat semuanya berhubungan dengan
pembimbing skripsi."
2003
S3205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat stres responden. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif komparatif yang diambil secara cross sectional kepada 41 mahasiswa program ekstensi FIK UI 2010 sebagai sampel. Metodologi yang digunakan adalah fisher's exact test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat stres pada dua kelompok responden (nilai p 0,047; a 0,05). Penelitian ini merekomendasikan institusi pendidikan untuk menerapkan metode pembelajaran yang efektifdan kondusif sesuai dengan karakteristik mahasiswa demi menunjang mahasiswa dalam menjalani perannya.

The purpose of this research is to identify the different stress levels of the respondents. This research used descriptive comparative with quantitative research as a design that used 41 Student of Extension program of FIK UI 2010 as the sample. This research used jisherls exact test as the methodology.
The results showed that there were significant differences in stress levels in two groups of respondents ( p value 0,047; a 0,05). This research recommends educational institutions to provide the effective and conducive teaching methods according to the characteristics of students to support their role.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
TA5961
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lu`Lu Nurrahiimah Assyahidah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara optimisme dan stres pada mahasiwa penerima beasiswa Bidikmisi di Universitas Indonesia. Optimisme dalam penelitian ini didefinisikan sebagai sebagai keyakinan umum bahwa akan terjadi sesuatu yang baik (Schieier & Carver, 1985). Stres dalam penelitian ini merupakan keadaan yang muncul ketika individu merasa bahwa ia tidak dapat secara memadai mengatasi tuntutan yang ditunjukkan pada dirinya atau merasakan adanya ancaman terhadap dirinya (Lazarus, 1966). Life Orientation Test-Revised (Carver & Scheier, 1988) dan Perceived Stress Scale (Scheier, Carver, & Bridges, 1994) digunakan untuk mengukur optimisme dan stres mahasiswa. Dalam penelitian ini mengambil sebanyak 258 mahasiswa Bidikmisi UI dari angkatan 2014 sampai 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan dan negatif antara optimisme dan stres pada mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi.

This correlational research was conducted to find the correlation between optimism and stress in college students with Bidikmisi scholarship at University of Indonesia. Optimisme is defined as general belief that something good will happen (Schieier & Carver, 1985) and Stress in this study is defined as a condition that arises when an individual feels that they can not adequately cope with the demands indicated on them or feel any threat against themselves (Lazarus, 1966). Life Orientation Test-Revised (Scheier, Carver, & Bridges, 1994) and the Perceived Stress Scale (Cohen and williamson, 1988) was used to measure optimism and stress students. In this study as many as 258 students that received the Bidikmisi scholarsip in University of Indonesia was asked to partisipate. The results showed that there is a significant and negative correlation between optimism and stress on Bidikmisi scholarship recipients in UI.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuadi Rahmat
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara hope for success dan fear of failure dari motif berprestasi dengan prokrastinasi pada mahasiswa Universitas Indonesia dalam mengerjakan skripsi Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling dengan jumlah sampel 145 mahasiswa Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur adaptasi Revised Achievement Motive Scale RAMS untuk mengukur motif berprestasi dan Academic Procrastination Scale APS untuk mengukur prokrastinasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hope for success dengan prokrastinasi R 0 078 p 0 358 tidak signifikan pada L o S 0 05 Artinya tinggi atau rendahnya tingkat hope for success tidak mempengaruhi tingkat prokrastinasi pada mahasiswa UI dalam mengerjakan skripsi Kemudian terdapat hubungan positif yang signifikan antara fear of failure dengan prokrastinasi R 0 23 p 0 006 signifikan pada L o S 0 05 Artinya semakin tinggi tingkat feaf of failure semakin tinggi tingkat prokrastinasi mahasiswa UI dalam mengerjakan skripsi Kata Kunci Fear of failure Hope for success Mahasiswa Prokrastinasi Skripsi.

This study aimed to find the relationship between hope for success and fear of failure from achievement motive with procrastination at Universitas Indonesia college students in making undergraduate thesis Sampling method used in this study is accidental sampling with 145 sample Adaptation of Revised Achievement Motive Scale RAMS used to measure achievement motive and adaptation of Academic Procrastination Scale APS used to measure procrastination The result showed that there is no significant relationship between hope for success with procrastination R 0 078 p 0 358 not significant at L o S 0 05 That it high or low levels of hope for success doesn rsquo t affect the level of procrastination at Universitas Indonesia collage students in making undergraduate thesis Then there is a significant positive relationship between fear of failure procrastination R 0 23 p 0 006 significant at L o S 0 05 That it the higher level of fear of failure the higher the level of procrastination at Universitas Indonesia collage students in making undergraduate thesis Keyword College students Fear of failure Hope for success Procrastination Undergraduate Thesis."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trinzi Mulamawitri
"ABSTRAK
Masuknya tenaga kerja asing (TKA) ke Indonesia adalah suatu fenomena yang sudah tidak asing lagi apalagi dengan semakin maraknya globalisasi. Namun bertugas di luar negeri apalagi jika negara tersebut memiliki latar belakang budaya berbeda adalah hal yang tidak mudah. Selama tinggal di luar negeri, TKA akan mengalami akulturasi psikologis yaitu perubahan yang terjadi pada diri individu akibat kontak dengan budaya lain yang berlangsung secara terus menerus (Graves dalam Berry & Kim, 1988). Selama proses akulturasi inilah acap kali muncul berbagai sumber stres yang diakibatkan adanya perubahan tersebut (Berry, 1994). Adanya nilai-nilai budaya yang bertentangan antara negara asal dan negara yang didatanginya juga meningkatkan stres akulturatif yang dihadapinya (Adler, 1991). Penelitian ini akan melihat gambaran sumber stres akulturatif serta strategi coping yang dilakukan TKA Amerika ketika bekerja di Indonesia. Negara asal Amerika dipilih sebab jumlah ekspatriat terbanyak dari negara Barat berasal dari negara ini (Depnaker, 2002).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif melalui wawancara dan observasi. Subyek yang diperoleh adalah 3 orang manajer Amerika yang telah tinggal di Indonesia selama 1,5 tahun hingga 2,8 tahun. Berbagai masalah dalam pekerjaan yang diakibatkan perbedaan budaya yang dikemukakan oleh Shuetzendorf (1989 dalam Ruky, 2000) serta permasalahan lainnya ternyata dialami oleh semua subyek. Sumber stres utama yang ditemukan pada ketiga subyek adalah adanya penekanan pada hubungan baik dan harmonitas kelompok saat bekerja daripada kinerja individu. Sumber stres lain adalah masalah kurangnya keterbukaan karyawan dalam berkomunikasi, kurangnya inisiatif karyawan dan kurangnya rasa tanggung jawab personal karyawan.
Berdasarkan analisis dengan menggunakan teori Hofstede (1995), Ruky (2000) dan Koentjaraningrat (1997 dalam Ruky, 2000) maka memang terbukti bahwa masalah-masalah tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan-perbedaan dimensi nilai dalam budaya kerja Amerika dan Indonesia yang mengganggu TK A saat melaksanakan pekerjaannya. Perbedaan utama terlihat dari dimensi individualisme dan kolektivisme antara dua negara yang saling bertentangan. Kemudian adanya kesenjangan power distance juga kerap menimbulkan berbagai masalah. Dalam penelitian ini berdasarkan strategi coping yang dikemukakan oleh Carver, Scheier & Weintraub (1989) ditemukan bahwa strategi coping yang sering digunakan semua subyek untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah strategi active coping.- Strategi emotion focused coping berbentuk acceptance juga sering digunakan secara bersamasama dengan active coping.
Adanya kesamaan latar belakang budaya Amerika dan budaya perusahaan asing tempat mereka bekerja kemungkinan mempengaruhi stressor akulturatif yang dihadapi. Untuk mendapatkan gambaran stressor akulturatif yang lebih kaya maka penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan subyek yang berasal dari berbagai negara dan bekerja untuk perusahaan dalam negeri. Saran terutama diberikan pada perusahaan agar memberikan informasi lebih lanjut tentang budaya kerja Indonesia pada TKA untuk mendorong keterbukaan terhadap budaya lain. Kegiatan konseling bagi TKA untuk mengatasi stres akulturatif juga akan sangat bermanfaat."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Aziz
"ABSTRAK
Mengalami peristiwa slressful merupakan hal yang pernah dialami oleh
seseorang dalam rentang kehidupan, termasuk kehidupan mahasiswa. Banyak
peristiwa stressful yang dapat menjadi potenlial slressor dan bila tidak diatasi
dengan baik dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Menghadapi
deadline skripsi bisa menjadi peristiwa yang stressful bagi mahasiswa bila tidak
mempersiapkan diri dengan baik saat mengerjakan tugas skripsi yang sewaktuwaktu
dapat menjadikan dirinya keadaan stres. Banyak cara untuk mengatasi
stres, salah satunya adalah coping religius yang merupakan bagian dari emotionfocused
coping.
Penelitian dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan teknik event
& incidental sampling dengan jumlah sampel 73 orang pada mahasiswa yang
sedang menghadapi deadline skripsi di Universitas Indonesia, Depok.
Alat ukur yang digunakan merupakan adaptasi dari RCOPE berupa skala
Likert. Validitasnya diuji dengan melalui expert judgement, Pearson Product
Moment Correlation dan reliabilitasnya dengan C.oefficient Alpha. Dalam
pengadaptasian alat tes temvata terdapat satu faktor dan beberapa item yang harus
dibuang karena nilai reliabilitasnya dan validitasnya kurang baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara
mahasiswa pria dengan mahasiswa wanita dalam menggunakan coping religius
bentuk positif dan negatif. Namun terdapat perbedaan antara coping religius
bentuk positif dengan coping religius bentuk negatif pada mahasiswa yang sedang
menghadapi deadline skripsi. Ternyata coping religius bentuk positif lebih banyak
digunakan bila dibandingkan dengan bentuk negatif. Coping religius bentuk
positif cukup sering digunakan, sedangkan bentuk negatif kurang sering
digunakan pada mahasiswa yang sedang menghadapi deadline skripsi.
Saran yang diberikan adalah perlunya meningkatkan kemampuan dalam
menggunakan coping dengan emotion-focused maupun problem focused dan
perlunya menggunakan kedua tipe coping tersebut secara bersamaan agar lebih
berguna dan efektif dalam menghadapi peristiwa yang stressful pada mahasiswa
yang sedang menghadapi deadline skripsi."
2004
S3461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivolinggo Pamudji
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmat Dartono
"Penugasan di daerah konflik mempunyai banyak konsekuensi yang harus dihadapi oleh anggota Brimob yang sedang mendapat tugas. Konsekuensi negatif yang dihadapi berpotensi menimbulkan stres pada anggota Brimob tersebut. Agar mereka bisa tetap survive selama bertugas maka mereka harus mengembangkan strategi coping untuk mengatasi stres yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber stres anggota Brimob selama bertugas di konflik Aceh dan strategi coping apa yang paling banyak digunakan. Penelitian ini dilakukan di Mako Korps Brimob Kelapa Dua dengan sampel anggota Brimob yang baru pulang dari penugasan di Aceh.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumber stres anggota Brimob selama bertugas di Aceh terdiri dari sumber stres fisiologis, psikologis, dari dalam diri, dari keluarga dan dari lingkungan. Keluarga dan lingkungan ternyata lebih potensial menjadi sumber stres. Diikuti kemudian sumber stres fisiologis, psikologis, dan dari dalam diri. Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa sumber stres dari keluarga pada anggota Brimob yang sudah menikah lebih besar dibandingkan yang belum menikah. Hal ini disebabkan beban keluarga yang ditanggung oleh mereka yang sudah menikah lebih besar. Mengenai strategi coping, ternyata anggota Brimob menggunakan ketiga strategi coping yang ada yaitu Problem-Focnsed Coping, Emotion- Focused Coping, dan Maladaptive Coping.
Namun demikian Problem- Focnsed Coping lebih banyak digunakan oleh anggota Brimob selama bertugas di Aceh, kemudian diikuti Emotion-Focused Coping dan Maladaptive Coping. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa anggota Brimob yang berpangkat Perwira lebih banyak menggunakan Problem-Focnsed Coping dibandingkan yang berpangkat Bintara maupun Tamtama. Fenomena ini disebabkan karena fungsi, peran, dan tanggung jawab seorang Perwira yang dituntut untuk menyelesaikan setiap masalah secara efektif. Anggota Brimob yang pernah bertugas di daerah konflik juga lebih banyak menggunakan Problem-Focnsed Coping karena mereka sudah terbiasa dengan lingkungan penugasan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Widyasari Soeyitno
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3173
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ristriarie Kusumaningrum
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>