Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204623 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R.A. Astria Maruti
"ABSTRAK
SMU Ragunan adalah sekolah yang dikhususkan bagi pengembangan prestasi
atlet remaja. Dalam pelaksanaannya, sekolah ini memiliki tunmtan yang harus
dipenuhi siswa dari bidang akademik dan olahraga agar siswa tidak dikeluarkan dari
sekolah. Tuntutan dari bidang akademik mengatakan bahwa apabila siswa tidak naik
kelas/lulus, maka siswa akan dikenakan sangsi di dikeluarkan dan sekolah atau
dikeinbalikan ke orangtuanya. Demikian juga dengan tuntutan dari bidang olahraga
yang mengatakan bahwa apabila siswa tidak dapat dikerabangkan lagi prestasi
olahraganya, maka siswa akan langsung dikeinbalikan ke orangtuanya/ke daerah
asalnya (Tata Tertib SMP/SMU Negeri Ragunan, 1996).
Tuntutan yang datang dari tingkungan, diketahui dapat mempengaruhi tingkat
aspirasi seseorang (Hurlock, 1973). Maka, dalam hal ini, tuntutan dalam bidang
akademik dan olahraga yang datang dari lingkungan sekolah dikatakan dapat
mempengaruhi tingkat aspirasi akademik dan tingkat aspirasi olahraga siswa. Selain
iiu. sebagai atlet, siswa inembutuhkan pertandingan-pertandingan sebagai media
Lintuk meningkatkan prestasi olahraga mereka. Uamun dengan keadaan krisis moneter
yana melanda negeri kita akhir-akhir ini membuat berbagai kegiatan pertandingan
olahraga berkurang Ha! ini cukup memberikan pengaruh bagi siswa SMU Ragunan, karena mereka membutuhkan media untuk berprestasi dan untuk memenuhi tuntutan
dari bidang olahraga yang dikeluarkan sekolah.
Menurut hasil penelitian Rehberg (dalam Grinder, 1978) diketahui bahwa ada
hubungan antara keinginan untuk meraih prestasi yang tinggi pada bidang olahraga
dengan keinginan untuk mencapai sasaran akademik dan pekerjaan yang tinggi pada
seorang atlet. Maka dilandasi hasil penelitian tersebut, diduga ada hubungan antara
tingkat aspirasi akademik dan tingkat aspirasi olahraga pada siswa atlet remaja yang
berada di SMU Ragunan.
Dari hal di atas, maka dibuatlah penelitian yang bertujuan untuk melihat
adanya hubungan antara tingkat aspirasi akademik dengan tingkat aspirasi olahraga
pada siswa atlet yang berada di SMU Ragunan.
Penelitian ini sifatnya kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan
memberikan kuesioner tingkat aspirasi akademik dan kuesioner tingkat aspirasi
olahraga kepada responden yang menekuni cabang olahraga perorangan (individual).
Data yang diperoleh akan diolah dengan teknik korelasi Pearson's Producl Moment
dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows Release 6.0. Sampel penelitian ini
adalah 56 siswa SMU Ragunan, kelas dua dan kelas tiga, berusia antara 15-18 tahun,
yang diperoleh dengan teknik purposive sampiittg.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
tingkat aspirasi akademik dengan tingkat aspirasi olahraga pada siswa SMU
Ragunan.
Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu
diperhatikan, yaitu memperbesar jumlah sampel agar hasil penelitian dapat
digeneralisasikan dan mencari informasi yang akurat dan lebih banyak mengenai
tingkat aspirasi akademik dan tingkat aspirasi olahraga berkenaan dengan belum
banyaknya literatur yang membahas secara khusus mengenai tingkat aspirasi
olahraga."
1998
S2752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Prestasi di bidang akademik yang dicapai oleh siswa sekolah menengah yang
berada pada tahapan usia remaja, dinilai memegang peranan penting karena
dianggap sebagai batu loncatan bagi keberhasilan pendidikan dan pekerjaan di
masa yang akan datang. Sehubungan dengan meningkatnya perkembangan sosial
dan kecenderungan remaja untuk mengikuti kegiatan berkelompok, maka faktor
harapan kelompok yang turut mempengaruhi pembentukan aspirasi cukup penting
untuk diperhatikan. Remaja yang kebutuhan berafiliasinya cukup besar biasanya
condong kepada standar tingkah Iaku teman sebayanya, dan akan berusaha untuk
memebuhi standar yang ditetapkan kelompok agar mendapatkan penerimaan dari
para anggota kelompok. Hal tersebut membuat peneliti sampai pada suatu asumsi
bahwa remaja yang memiliki keterikatan dengan kelompok akan Iebih terpacu untuk
berprestasi serta meningkatkan aspirasi akademiknya bila kelompok dipersepsikan
cenderung berorientasi akademik atau Iebih menghargai keberhasilan di bidang
akademik. Sementara bila kelompok dipersepsikan Iebih menghargai hal-hal yang
sifatnya non-akademik, maka anggota kelompok akan cenderung mengikuti standar
kelompok atau hal-hal yang Iebih dihargai oleh kelompoknya itu. Namun pada
kenyataannya tidak selalu demikian. Suatu kelompok yang cenderung berorientasi
akademik ternyata juga memliki anggota yang tingkat aspirasi akademiknya rendah sehingga prestasi yang ditampilkan lebih rendah dibanding anggota kelompok yang
lain. Sementara ada kelompok yang tampaknya kurang berorientasi akademik, tapi
memiliki anggota yang tingkat aspirasi akademiknya tinggi sehingga prestasinya
lebih memuaskan dibanding anggota kelompok yang lain. Adanya kesenjangan
antara asumsi secara teoritis dengan kenyataan yang ditemui tersebut, mendorong
peneliti untuk mengetahui dan membuktikan apakah sebenarnya harapan kelompok
atau standar yang dianut oleh kelompok memang berperan atau berkaitan secara
langsung dengan tingkat aspirasi akademik remaja. Adanya pertentangan antara
beberapa hasil penelitian mengenai faktor jenis kelamin yang turut mempengaruhi
tingkat aspirasi, mendorong peneliti untuk mengetahui apakah sebenarnya memang
terdapat perbedaan antara tingkat aspirasi akademik pria dan wanita.
Metode penarikan sampel dalam penelitian ini adalah non-probability sampling
dengan teknik insidental. Sebagian siswa-siswi SMU Negeri IV Jakarta akan
mewakili populasi remaja di Jakarta yang berusia antara 15 tahun sampai 18 tahun
yang berada pada tingkat pendidikan Sekoiah Menengah Umum (SMU). Sebagai
alat pengumpul data digunakan kuesioner yang item-itemnya disusun sendiri oleh
peneliti. Kuesipner tersebut bertujuan untuk mengukur persepsi remaja tentang
harapan kelompoknya serta tingkat aspirasi akademik remaja tersebut.
Dalam penelitian ini ada beberapa hasil yang ditemukan oleh peneliti. Pertama,
diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang harapan1
kelompok dengan tingkat aspirasi akademik pada remaja. Masih berkaitan dengan
hal tersebut, dalam penelitian ini diketahui pula bahwa faktor kedekatan diantara
para kelompok ternyata juga dapat menjadi prediktor yang cukup baik.
untuk meramalkan tingkat aspirasi akademik remaja. Selanjutnya hasil yang kedua,
tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat aspirasi akademik remaja pria
dengan tingkat aspirasi akademik remaja wanita. Namun ternyata dalam hal
persepsi tentang harapan kelompok, ditemukan bahwa antara subyek pria dan
wanita terdapat perbedaan dalam mempersepsikan hal-hal yang Iebih dihargai oleh
kelompoknya. Kelompok pria Iebih banyak yang mempersepsikan kelompoknya
cenderung berorientasi akademik atau lebih menghargai keberhasilan di bidang
akademik. SebaIiknya, kelompok wanita Iebih banyak yang mempersepsikan
kelompoknya cenderung berorientasi non-akademik.
Saran yang dapt diberikan pada pihak sekolah adalah untuk mencoba
membina serta mengarahkan kelompok-kelompok sebaya yang memang sudah ada
atau sudah terbentuk tanpa adanya paksaan, dalam suatu kelompok belajar yang
terkoordinir dan terarah. Pihak sekolah sebenarnya juga mulai dapat membentuk
beberapa kelompok belajar sejak awal tahun ajaran baru. Adanya kedekatan
diantara para anggota kelompok mungkin dapat dimanfaatkan untuk membantu
meningkatkan aspirasi akademik anggota kelompok yang masih rendah. Mungkin
saja cara ini dapat menjadi permulaan dari suatu sistem pembinaan prestasi
akademik siswa yang cukup efektif dan efisien. Sebagai saran bagi penelitian
selanjutnya, mungkin dapat dilihat secara lebih mendalam mengenai adanya
perbedaan antara pria dan wanita dalam mempersepsikan harapan kelompoknya.
Selain itu mungkin dapat dilihat pula kaitan antara tingkat pendidikan orang tua
dengan tingkat aspirasi akademik remaja."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alexius Kismoyo
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1985
S2081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belinda Herawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik pada siswa-atlet di SKO Ragunan DKI Jakarta. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa-atlet di SKO Ragunan DKI Jakarta sejumlah 86 siswa. Penelitian ini menggunakan alat ukur Academic Procrastination Scale yang disusun oleh McCloskey & Scielzo (2015) untuk mengukur prokrastinasi akademik dan alat ukur Academic Self-Regulation Scale yang disusun oleh Magno (2010) untuk mengukur self- regulated learning. Berdasarkan uji korelasi dengan teknik analisis Pearson Correlation, ditemukan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik (r = -0.230, n = 86, p < 0.01, one-tailed). Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik pada siswa-atlet di SKO Ragunan DKI Jakarta.

This study aims to examine the influence of Self-Regulated Learning towards Academic Procrastination on Student-Athletes at SKO Ragunan DKI Jakarta. The participant in this study were student-athletes who attended SKO Ragunan DKI Jakarta with total 86 students. This study uses a measuring instrument Academic Procrastination Scale compiled by McCloskey & Scielzo (2015) to measure academic procrastination. In addition, this study uses the Academic Self-Regulation Scale compiled by Magno (2010) to measure self-regulated learning. Based on the correlation test using the Pearson Correlation analysis technique, it was found that there was a significant negative correlation between self-regulated learning and academic procrastination (r = -0.230, n = 86, p < 0.01, one-tailed). Which means, that there is a relationship between self-regulated learning and academic procrastination in student-athletes at SKO Ragunan DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryono
"Penelitian ini berangkat dari pemikiran bahwa masa remaja merupakan persiapan memasuki masa dewasa dan remaja adalah unsur generasi penerus bangsa, sehingga pembinaan dan pengembangannya perlu ditingkatkan keefektifannya. Di sisi lain remaja sebagai individu yang sedang dalam suatu tahap perkembangan dari rentang hidupnya, memiliki karakteristik yang menuntut pengertian dan perlakuan tersendiri dari semua pihak yang berhadapan dengannya. Untuk itu pemahaman mengenai remaja merupakan hal yang sangat mendasar atau esensial. Dengan dasar pemahaman yang komprehensif diharapkan usaha pembinaan dan pengembangan remaja tersebut dapat berhasil dengan lebih baik, yaitu terciptanya genarasi penerus yang berkualitas dan orang-orang dewasa yang matang dan mandiri.
Penelitian ini mengkaji keterkaitan antara tingkat aspirasi, ketepatan pilihan bidang pekerjaan, dan Sikap terhadap sekolah pada remaja, bagaimana hubungannya dengan status sosial ekonomi orang tua, mengingat keluarga masih merupakan lingkungan utama bagi remaja pertumbuhan dan perkembangan remaja masih belum terlepas dari pengaruh orang tua. Berdasarkan kajian teori diajukan enam hipotesis untuk dibuktikan kebenarannya. Penelitian dilakukan pada remaja akhir dengan rentang usia antara 17 hingga 22 tahun, yaitu siswa kelas tiga SMA Negeri I, III, dan IX di Kodya Semarang - Jawa Tengah tahun ajaran 1991/1992. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1. Ditinjau dari tingkat_aspirasi, ketepatan pilihan bidang pekerjaan, dan sikap terhadap sekolah, remaja (khususnya di Kodya Semarang) pada umumnya belum memiliki persiapan yang memadai untuk memasuki masa dewasa. Hereka mamiliki tingkat aspirasi yang cukup tinggi untuk dimensi cita-cita dan hasrat, tetapi sedang untuk dimensi ketetapan hati, ketepatan pilihan bidang pekerjaan dalam kualifikasi cukup, dan sikap yang positif terhadap sekolah sebagai lembaga pendidikan. 2. Tingkat aspirasi dan ketepatan pilihan bidang pekerjaan secara signifikan berhubungan dengan sikap terhadap sekolah, tetapi antara tingkat aspirasi dan ketepatan pilihan bidang pekerjaan tidak menunjukkan adanya
hubungan yang signifikan. 3. Di antara ketiga aspek perkembangan (variabel) yang diteliti, hanya tingkat aspirasi yang masih menunjukan adanya hubungan seoara signifikan dengan status sosial ekonomi orang tua (hasil analisis Korelasi Sederhana). Tetapi setelah dilanjutkan dengan analisis Korelasi Parsial, ketiganya tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Selanjutnya dengan hasil temuan itu diajukan saran agar ditingkatkan nsaha menumbuhkembangkan tingkat aspirasi, ketepatan pilihan bidang pekerjaan, dan sikap terhadap sekolah pada renaja, dengan mengembangkan situasi dan kondisi yang memungkinkan ketiga aspek itu dapat berkembang secara optimal. Perlu dilakukannya penelitian lanjutan dengan memperluas jangkauan sampel penelitian, menggnnakan alat ukur yang lebih standar, dan metode pengumpulan data sacara terpadu, Serta dimanfaatkannya hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan masukan dalam upaya pembinaan dan pengembangan remaja lebih lanjut."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Rini Hastuti Ramelan
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Ayutya Wardhani
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Sarma Suryani
"Risiko cedera adalah permasalahan umum bagi atlet. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan risiko terjadinya cedera olahraga pada siswa sekolah khusus olahragawan DKI Jakarta. Desain penelitian menggunakan korelasional deskriptif (descriptive correlation). Penelitian cross sectional ini menggunakan teknik purposive sampling dalam memilih 66 partisipan dengan rentang usia 15-18 tahun. Hasil uji analisis mengatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan risiko terjadinya cedera olahraga pada siswa sekolah khusus olahragawan DKI Jakarta (p=0,156 dan α=0,05). 58,8% siswa dengan tingkat pengetahuan tinggi memiliki risiko tinggi mengalami cedera olahraga. Pemanasan dan pendinginan harus dilakukan sebelum dan sesudah olahraga untuk mengurangi risiko terjadinya cedera olahraga.

Risk injury was a common problem in athlete. Aim of this study was to determine the correlation between level of knowledge and sport risk injury in DKI Jakarta Sport School. Cross sectional study was conducted among 66 participants aged 15-18 years whom selected by purposive sampling technique. The data were analyzed descriptive correlational methods. The result shows that knowledge has no significant correlation with risk injury (p = 0.156 and α = 0.05). Meanwhile 58,8 % participants with high knowledge caterogy were also high in risk injury. Warming up and cooling down should be conducted to reduce sport risk injury.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulmaya P. Satya Muharamman
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S6852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>