Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198950 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endah Wulandari
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyatun Ni`mah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perceived partner affirmation dengan forgiveness pada emerging adulthood. Sebanyak 191 responden dengan kriteria individu berusia 18 sampai 25 tahun dan sedang berpacaran minimal 6 bulan, mengisi kuesioner alat ukur partner affirmation (Partner Affirmation Scale) dan forgiveness (TRIM). Pada penelitian ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki perceived partner affirmation rata-rata dan forgiveness yang tinggi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara perceived partner affirmation dengan forgiveness (r = -0,208 , p < 0,05).

The aim of this research was to examine the relationship between perceived partner affirmation and forgiveness among emerging adulthood. A total of 191 respondents age 18-25 years old, currently involved in a dating relationship for minimum 6 months, complete questionnaires on partner affirmation (partner affirmation scale) and forgiveness (TRIM Inventory). In this research, the results points out that the respondents have moderate perceived partner affirmation and high motivation on forgiveness. The result of this research also indicate a positive and significant relationship between perceived partner affirmation and forgiveness (r = -0,208 , p < 0,05).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Febrianti
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara psychological well-being dan identitas nasional pada remaja yang tinggal di kawasan perbatasan Indonesia dan Malaysia. Sebagai tambahan, penelitian ini juga dilakukan untuk melihat gambaran tingkat psychological well-being dan identitas nasional pada remaja di kedua negara tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Psychological well-being diukur menggunakan Ryff?s Scale of Psychological Wellbeing yang diadaptasi dari penelitian sebelumnya oleh Sapto Ashardianto dkk di tahun 2012 sedangkan identitas nasional diukur menggunakan Collective Self- Esteem. Responden penelitian ini berjumlah 298 orang yang terdiri dari 149 orang Malaysia dan 149 orang Indonesia. Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa psychological well-being berkorelasi secara signifikan dengan identitas nasional (r = 0.624; p = 0.000, signifikansi pada L.o.S 0.01) untuk responden Indonesia sedangkan pada Malaysia (r = 0.607; p = 0.000, signifikansi pada L.o.S 0.01). Hal ini berarti, semakin tinggi tingkat psychological well-being seseorang maka menunjukkan semakin tinggi pula identitas nasionalnya.

This study was conducted to find the correlation between psychological well-being and national identity in adolescence that lives in the border area of Indonesia and Malaysia. In addition, this research also aimed to depict psychological well-being and national identity among adolescence in these countries. This research used quantitative approach. Psychological well-being was measured using the Ryff 's Scale of Psychological Well-being adopted from previous research by Sapto Ashardianto et al. in 2012, and national identity was measured using the Collective Self-Esteem. The participant of this research are 298 people consist of 149 people of Malaysia and Indonesia 149 people. The main result of this research showed that psychological well-being correlated significantly with national identity (r = 0.624; p = 0.000, significant at L.o.S 0.01) for the Indonesia participant and in Malaysia (r = 0.607; p = 0.000, significant at L.o.S 0.01) , That is, the higher psychological wellbeing of one?s own, the higher his/her national identity."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S62032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Retno Widiastuti
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1985
S2073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Novanana
"Teknologi informasi dan komunikasi 1CT internet, merupakan fenomena panting di tengaa masyarakat. internet membawa dampak positif dan negatif yang patut mendapat perhatian. Di era globalisasi informasi merupakan komoditas panting yang dapat membuat suatu negara menjadi maju dalam bidang perdagangan, pemerintahan dan' pendidikan, Negara-negara di asia dengan tingkat penggunaan internet yang cukup tinggi adalah Taiwan dan Cina. Indonesia dalam hal ini berada dalam posisi yang sangat tertinggal. Indonesia sudah harus mampu bersaing dalam bidang teknologi informasi untuk dapat bertahan di era globalisasi. Hal ini dapat diwujudkan dengan cara menguasai teknologi informasi dengan baik dan benar. Latar belakang inilah yang mendorong dilaksanakannya penelitian mengenai internet.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembentukan komunitas virtual di kalangan remaja, pola perilaku remaja dalam mengakses internet, aspek-aspek yang berkorelasi dengan intensitas siswa-siswi sekolah menengah umum selaku remaja dalam mengakses internet dan merumuskan suatu strategi pemberdayaan siswa-siswi sekolah menengah umum di bidang ICT.
Penelitian ini dilakukan dengan penarikan sampel Purposif dan dengan metode deskriptif korelasi. Responden berjumlah 182 orang yang diambil dari tiga sekolah yang berada di kawasan Jakarta Selatan, yaitu Sekolah Menengah Umum Negeri 8 Jakarta, Sekolah Menengah Umum Tarakanita I Jakarta dan Madrasah Aliyah Sa'adatudarain Jakarta.
Dilema yang dihadapi oleh para pengguna internet sekarang ini adalah dunia tanpa batas tersebut rentan terhadap dampak negatif seperti penyalahgunaan internet. Baik para orang tua maupun guru di sekolah masih merasakan bahaya internet untuk anak didik mereka. Para siswa dengan leluasa dapat mengakses situs-situs pornografi maupun perjudian. Pembatasan yang sampai saat ini dilakukan oleh orang tua dan guru di sekolah adalah dengan memberikan bekal keagamaan berupa keimanan dan perbuatan yang baik guna mencegah perbuatan yang tercela. Hal ini menunjukkan bahwa tidak menutup kemungkinan siswa-siswi tersebut akan berbuat di luar jalur yang baik dan benar dan karena usia mereka tergolong remaja dimana rasa keingintahuan mereka sangat besar, oleh karena itu kondisi yang dihadapi saat ini tidak cukup untuk memberikan rasa aman bagi orang tua dan guru di sekolah dalam memberikan kebebasan berinternet.
Bagi siswa-siswi yang duduk di bangku sekolah menengah umum sudah saatnya untuk dapat menggunakan internet sebagai teknologi informasi secara tepat. Karena selama ini terlihat bahwa penggunaan internet semata hanya untuk hiburan saja bagi beberapa pihak selain dari pengguna yang berasal dari dunia bisnis. Dunia bisnis tidak terlepas dari informasi terutama informasi yang bersifat aktual dan kompetitif yang dapat menunjang pertumbuhan bisnis mereka dan dalam memenangkan persaingan bisnis.
Oleh karena itu peran pemerintah dalam dunia sibernetika ini menjadi sangat panting. orang tua dan sekolah kerap merasa takut untuk memberikan kesempatan kepada siswa-siswi sekolah menengah umum dikarenakan kurangnya informasi yang mereka terima mengenai internet serta belum adanya program pemberdayaan siswa-siswi di bidang teknologi informasi yang tepat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12403
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama bagi anak sehingga memeiliki pengaruh yang sangat besar terhadap sikap dan perilaku anak sehari-hari....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Globalisasi merupakan tahapan perkembangan dunia yang harus dilewati Indonesia, salah satu efek dari globalisasi adalah persatuan budaya dunia. Salah satu cara remaja agar harga dirinya lebih tinggi adalah dengan mengikuti norma kelompok. Berpacaran berikut konsekuensi tindakan yang harus mereka lakukan selama berpacaran adalah salah satu norma kelompok yang mengilcuti budaya dunia. Padahal masyarakat Indonesia masih berpendapat bahwa hubungan fisik seperti itu dapat mencoreng nama baik pelakunya. Karena pertentangan itulah peneliti benisaha membuktikan apakah memang masih ada hubungan antara perilaku seksual selama berpacaran terhadap harga diri remaja setelah putus berpacaran. Peneliti menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja usia 15-18 tahun di SMA Depok dan SMA N 1 Depok sebanyak 260 remaja yang diambil secara acak. Peneliti menggunakan skala harga di Coopersmith (1967) dan skala perilaku seksual dalam buku Seks as User Manual. Hasil dari penelitian diolah dengan uji chi square dan mendapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara perilaku seksual selama berpacaran terhadap harga diri remaja setelah putus berpacaran yang ditunjukkan dengan P value > α. Tingkat perilaku seksual terbesar di SMA N 1 Depok termasuk dalam kategori tidak menyimpang dan SMA Depok menyimpang ringan. Harga diri mayoritas siswa baik di SMA N 1 Depok maupun SMA Depok adalah sedan Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan harga diri pada penelitian ini adalah harapan orang tua dan lingkungan terhadap prestasi remaja, peer, dan konsep din. Dengan cinta, pengawalan, dan dukungan remaja akan mampu menghindari resiko, membangun kekuatan diri, dan mengeksplorasi kemampuannya (Papalia et al.,2004).
Kata kunci : harga diri remaja, perilaku seksual remaja"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5313
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Remaja memiliki rasa keingintahuan yang besar tentang seksualitas terkait dengan tahap
tumbuh kembang yang sedang dialaminya. Informasi yang tidak memadai serta sumber
informasi yang tidak akurat dapat menimbulkan perilaku seksual yang menyimpang.
Keluarga sebagai lingkungan primer dan sistem pendukung diharapkan mampu menjadi
sumber informasi bagi remaja terkait seksualitas. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi ada tidaknya hubungan antara pola komunikasi keluarga dengan
pencarian informasi seksualitas remaja. Desain penelitian yang digunakan adalah
deskriptif korelasi dengan sampel sebanyak 80 responden siswa siswi SMU 99 Jakarta.
Alat pengumpul data berupa kuesioner. Hasil penelitian menggunakan uji Chi square
didapat nilai p value sebesar 0,007 dan apabila dibandingkan dengan nilai a sebesar 0,05
maka p value lebih kecil dari a yang berarti Ho ditolak atau ada hubungan bermakna
antara pola komunikasi keluarga dengan pencarian inforrnasi seksualitas remaja. Saran
bagi penelitian ini adalah memperluas area penelitian, menguji dan mengembangkan
instrumen penelitian serta sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan pola komunikasi keluarga dan seksualitas remaja."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5314
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Remaja memiliki keinginan untuk tampil berbeda dari orang lain dan mereka juga berusaha untuk menampilkan diri mereka agar menarik perhatian masyarakat. Kebingungan yang diaIami oleh remaja dalam menentukan siapakah diri mereka inilah yang merupakan puncak terjadinya penyimpangan dalam kehidupan remaja. Salah satu bentuk penyimpangannya adalah dalam hal perilaku seksual mereka. Sementara terdapat fakta bahwa sebagian besar dart remaja itu tidak mengetahui dampak dari perilaku seksual yang mereka lakukan. Sehingga penelitian ini dibuat untuk melihat hubungan antara data demografi siswa SMU dengan tingkat pengetahuan seks, HIV/AIDS dan perilaku seksuaI mereka. Metode penelitian ini adalah analitik kategorik dengan menggunakan tehnik pengumpulan data random sampling. Tempat penelitian ini adalah SMU di Jakarta Utara dengan jumlah sampel 93 orang siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia responden dengan tingkat pengetahuan tentang seks, HIV/AIDS dan periIaku seksual remaja, tidak ada hubungan antara usia dengan perilaku seksual remaja, tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku seksual remaja, tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat pengetahuan, tidak ada hubungan antara antara tingkat pendidikan orangtua dengan tingkat pengetahuan remaja, tidak ada hubungan antara status pacaran remaja dengan perilaku seksual rernaja, tidak ada hubungan antara lama berpacaran dengan perilaku seksual remaja. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan bagi perawat komunitas untuk melakukan kerjasama lintas sektor dengan pihak sekolah untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi dan pengetahuan tentang HIV/AIDS serta dampak perilaku seksual pada remaja.
Kata kunci : HIV/AIDS, pengetahuan seks, perilaku, remaja."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5310
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Saat ini perilaku seksual remaja semakin memprihatinkan. Remaja seringkali kurang mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi yang memadai. Salah satu informasi tentang kesehatan reproduksi yang harus dimiliki remaja adalah informasi tentang seks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual remaja. Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan korelasi dengan sampel sebanyak 120 responden siswa kelas XII SMAN 88 Jakarta Timur. Alat pengumpul data berupa kuisioner. Hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi Square didapat nilai p value sebesar 0, 383 dan apabila dibandinglcan dengan α sebesar 0,05 maka p value Iebih besar dari α yang berarti Ho gagal ditolak atau tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang keseliatan reproduksi dengan perilaku seksual. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah memperluas area penelitian, menguji instrumen penelitian serta melanjutkan penelitian tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi dan perilaku seksual remaja."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5675
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>