Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55486 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Novita Widyawati
"Beberapa waktu ini situasi krisis perekonomian melanda negeri kita. Dampaknya terasa di segala bidang, termasuk bidang kerja yang merupakan sendi kehidupan yang penting bagi individu sendiri maupun keluarganya. Untuk dapat bertahan di tempat kerja, karyawan harus bekerja dengan sebaik mungkin. Sementara itu situasi di tempat kerja yang mengandung stress tidak dapat dihindari. Ada banyak stressor di tempat kerja. Fokus penelitian ini adalah stressor kerja yang secara internal terdapat di tempat kerja dan penggolongan aspek stressor ini disesuaikan dengan stressor yang umum terjadi di lingkungan organisasi. Ditetapkan keempat aspek stressor kerja, yaitu beban kerja, peran kerja, kurangnya dukungan sosial, dan lingkungan kerja secara fisik maupun psikologis. Pada penelitian mengenai stress kerja, umumnya ditemukan korelasi dengan kepuasan kerja. Namun demikian stress yang dimaksud adalah hasil reaksi individu terhadap stressor kerja, bukan penilaian terhadap stressornya. Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang langsung dan signifikan antara stressor dan kepuasan kerja, namun tidak sedikit pula penelitian yang menemukan adanya korelasi yang signifikan antara stressor kerja dan kepuasan kerja. Walaupun demikian, tidak semua stressor kerja yang telah digolongkan menjadi empat bagian di atas menjadi perhatian dari penelitian-penelitian tersebut. Apakah ada korelasi yang negatif antara masing-masing aspek stressor dan kepuasan kerja, pertanyaan ini mendorong peneliti untuk meninjau hubungan tersebut.
Metode pengambilan sampel adalah non-probability sampling. Sejumlah 80 subyek berhasil diperoleh datanya. Untuk teknik pengambilan data, dipergunakan kuesioner yang merupakan self rating dan self report dengan menggunakan skala Likert. Rentang penilaian dari skala 1 hingga 6. Kuesioner stressor mencontoh format survei stress kerja yang ditinjau dari tingkat kadar dan frekuensi timbulnya stressor kerja. Selain itu digunakan kuesioner kepuasan kerja yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan format kuesioner Job Description Index (IDI). Perhitungan korelasi digunakan untuk mendapatkan hasil penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan korelasi negatif yang signifikan antara aspek stressor peran kerja, kurangnya dukungan sosial, dan beban kerja dengan kepuasan kerja. Artinya, semakin tinggi persepsi karyawan terhadap ketiga aspek stressor tersebut akan berhubungan dengan kepuasan kerja yang semakin menurun. Sebaliknya, tidak terdapat korelasi yang signifikan antara aspek stressor Iingkungan kerja dan kepuasan kerja. Sementara itu ditinjau dari proporsi hubungan seluruh aspek stressor kerja menunjukkan bahwa aspek stressor beban kerja, peran kerja, kurangnya dukungan sosial, dan lingkungan kerja berperan terhadap stressor kerja internal, meskipun faktor perbedaan individual cukup berpengaruh terhadap skor persepsi terhadap stressor kerja, seperti usia dan pengalaman kerja. Dengan kondisi ini, subyek tidak memandang stressor dan kepuasan kerja dari kondisi lingkungan fisik kerja., melainkan dari kesesuaian tugas dan imbalan yang diterimanya.
Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa masih banyak kemungkinan yang belum terjawab, seperti dinamika hubungan antar aspek stressor kerja dan aspek kepuasan kerja yang ada, gambaran persepsi subyek terhadap stress kerja dan kepuasan kerjanya. Agar dapat diperoleh hasil yang lengkap dan akurat, disarankan adanya penelitian lanjutan yang mempertimbangkan faktor keseimbangan jumlah item, pendekatan teoritis untuk kepuasan kerja, karakteristik sampel, serta memperbesar jumlah sampel. Selain itu dapat dilakukan penelitian yang terpusat pada sebuah organisasi perusahaan atau bidang pekerjaan atau membandingkan dua organisasi ataupun dua bidang pekerjaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Thomas
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1995
S2271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Wulan Deborah
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kualitas hidup dan psychological ownership pengemudi mobil pribadi yang melakukan komuter ke Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur WHOQOL-BREF dari WHO dan alat ukur psychological ownership. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti 60 partisipan yang mengemudi mobil pribadi usia dewasa muda yang melewati jalan tol Karang Tengah ke arah Jakarta setiap hari kerja. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan secara signifikan antara tiga domain kualitas hidup, yaitu domain physical, social relations, dan environment dan psychological ownership, namun tidak terdapat korelasi secara signifikan antara domain psychological dan psychological ownership pada pengemudi mobil pribadi yang melakukan komuter ke Jakarta.

The aim of this study was to examine the relationship between quality of life and psychological ownership on young adult drivers who commute to Jakarta. 60 participants who drove their own car, and traveled to Jakarta through Karang Tengah toll way on work days were asked to complete the Quality of Life instruments (WHOQOL-BREF) developed by WHO and Psychological Ownership Scale. The study found significant positive relationships between three domains of quality of life, namely physical, social relations, and environment and psychological ownership. There was no significant relationship between psychological domain and psychological ownership on young adult car driver who commute to Jakarta.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Januar J. Rasyid
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1987
S2147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karen Sheila Gustin
"ABSTRAK
Pada era globalisasi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat menuntut setiap karyawan memworking pressureberikan yang hasil kerja yang terbaik kepada perusahaan. Oleh karena itu dunia kerja tidak bisa lepas dari tekanan kerja. Tenaga kerja baru rentan terhadap tekanan
kerja dikarenakan mereka masih dalam proses adaptasi dengan lingkungan baru. Salah satu bentuk perilaku karyawan jika mereka merasa tidak nyaman dengan pekerjaan atau lingkungan kerja mereka adalah munculnya keinginan untuk keluar (turnover intentions)
yang dapat berujung pada keputusan karyawan meninggalkan pekerjaannya. Untuk itu penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana hubungan antara tekanan kerja dengan turnover intention karyawan baru. Metode yang dilakukan dalam penelitian adalah
dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para karyawan baru di kantor pusat PT Media Televisi Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan kerja memiliki hubungan positif dengan turnover intention karyawan baru di PT Media Televisi Indonesia.
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya hasil-hasil penelitian dari tekanan kerja dan turnover intention. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan wawancara mendalam kepada para karyawan guna mengetahui secara mendalam faktor-faktor
apa saja yang berhubungan dan mempengaruhi turnover intention.

Abstract
In the era of globalization with the increasing competition, requires all employees to give their best work to the company. Therefore, work itself can not be separated from the working pressures. The new employees are vulnerable to work pressures because they are still in the process of adaptation to new environment. If the employee doesn?t feel
uncomfortable with their job or work environment, they will have the urge and intention to leave the company. And then it can result in the employee's decision to leave his/her job. This study tried to find out what is the relationship between working pressure with turnover intention of new employee. The method performed in this study is by distributing the questionnaire to new employees at the headquarters of PT Media Televisi Indonesia. The results of this study showed that work pressures has a positive relationship with turnover intention of new employees in PT Media Televisi Indonesia.
The study is expected to enrich the research results of work pressure and turnover intention. For further research is recommended to use in-depth interviews to the employees to know what factors are related and affect turnover intention."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Kusumaningtyas
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara leader-member exchange (LMX) dan perilaku inovatif di tempat kerja. Responden penelitian ini adalah 103 karyawan dari PT.X. PT.X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pertambangan batu bara yang juga menerapkan inovasi di tempat kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur Innovative Work Behavior Scale (IWB Scale) dari Janssen (2000) dan Leader-Member Exchange Multidimensional (LMX-MDM) dari Liden dan Maslyn (1998). Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pearson Product Moment correlation, Simple Regression, dan Multiple Regression.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LMX memiliki hubungan positif secara signifikan dengan perilaku inovatif di tempat kerja pada PT.X (r = .324, p < .01). Penelitan ini juga menemukan bahwa LMX berkontribusi secara signifikan terhadap perilaku inovatif di tempat kerja (R2 =.105, p < .01). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa dari keempat dimensi LMX, hanya satu dimensi yang berkontribusi secara signifikan terhadap perilaku inovatif di tempat kerja yaitu contribution (β = .383, p < .01). Di sisi lain, dimensi affect, loyalty, dan professional respect tidak berkontribusi secara signifikan terhadap perilaku inovatif di tempat kerja.

This study was conducted to examine the relationship between leader-member exchange (LMX) and innovative work behavior. The respondents of this study were 103 employees of PT.X. PT X is a company that engaged in the coal mining industry and also implements innovation in the workplace. This research is a quantitative research that used Innovative Work Behavior Scale (IWB Scale) from Janssen (2000) and Leader-Member Exchange Multidimensional (LMX-MDM) from Liden and Maslyn (1998). This study used Pearson Product moment correlation, Simple Regression, and Multiple Regression as the analysis technique.
The result showed that LMX has significant relationship with the innovative work behavior in the workplace (r =.324, p < .01). This research also found that LMX contributed to innovative work behavior (R2 =.105, p < .01). In addition, this study showed that from the four dimensions of LMX, only one dimension that contributed to innovative work behavior significantly, namely contribution (β =.383, p < .01). On the other hand, affect, loyalty, and professional respect did not contribute significantly to innovative work behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
A.A.A. Diana Aryani Djlantik
"Karya akhir ini bertujuan untuk mengetahui dampak pelanggaran kontrak psikologis oleh organisasi terhadap penyimpangan dan perilaku negatif karyawan. Selain itu, juga untuk melihat seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh pelanggaran kontrak psikologis. Kontrak psikologis merupakan kontrak informal tidak tertulis yang terdiri dari ekspektasi karyawan dan atasannya mengenai hubungan kerja yang bersifat timbal balik. Pelanggaran oleh organisasi dapat menyebabkan tindakan negatif dari karyawan yang dapat merugikan organisasi. Untuk hal tersebut dilakukan pengujian hubungan pelanggaran kontrak psikologis sebagai variabel independen dengan penyimpangan perilaku karyawan di tempat kerja (workplace deviant behaviour) dan perilaku negatif karyawan yaitu intention to quit serta neglect of job sebagai variabel dependen.
Penelitian tentang keterkaitan pelanggaran kontrak psikologis dengan workplace deviant behaviour telah dilakukan oleh Zottoli pada tahun 2003. Sedangkan keterkaitan pelanggaran kontrak psikologis dengan intention to quit dan neglect of job telah dilakukan oleh Rousseau dan Robinson pada tahun 1996, Weiss dan Rusbult pada tahun 1988. Penelitian-peneitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara pelanggaran kontrak psikologis dengan workplace deviani behaviour, intention to quit dan neglect of job.
Penelitian karya akhir ini bersifat cross-sectional dengan mengambil metode sampling non-probability sampling dan tehnik convenience sampling di divisi kredit sebuah bank nasional. Pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner. Analisa data menggunakan statistik deskriptif untuk melihat pola gambaran data dan metode General Linier Modeling-Multivariat untuk menguji hubungan yang dijadikan hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pelanggaran kontrak psikologis dengan workplace deviant behaviour dan intention to quit. Hal ini dapat disebabkan karena pengaruh faktor-faktor non-organisasi seperti faktor-faktor psikologis (seperti kepribadian seseorang), sosiologis (seperti hubungan pertemanan, hubungan den gan atasan).Hal ini menandakan adanya penyimpangan dan perilaku negatif karyawan dapat tetap terjadi meskipun organisasi telah memenuhi hak-hak karyawannya secara optimal sebagai bentuk timbal balik atas kontribusi karyawan.
Hubungan yang signifikan terdapat pada hubungan pelanggaran kontrak psikologis dengan neglect of job. Tingginya perilaku neglect of job menandakan tindakan balasan yang hanya terkait dengan aspek pekerjaan dan yang relatif mudah untuk dilakukan. Hal ini disebabkan perilaku tersebut tidak terlalu ekstrem dibandingkan dengan perilaku negatif lainnya yang dapat diamati langsung oleh lingkungan kerjanya.
Hasil penelitian ini memiliki beberapa implikasi. Untuk organisasi, dapat dipertimbangkan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya persepsi karyawan tentang terjadinya pelanggaran kontrak psikologis. Terutama tentang hak-hak yang tidak dipenuhi secara optimal oleh organisasi sehingga timbal persepsi terjadi pelanggaran kontrak psikologis. Pengetahuan akan hal ini diharapkan dapat membantu organisasi dalam mencegah dan menghindari dampak negatif yang berkepanjangan. Untuk para akademisi, basil ini dapat rnenjadi penjelas teoritis mengenai kerangka hubungan ketenaga-kerjaan yang tidak hanya berlaku secara formal raja. Untuk penulis, basil temuan berguna untuk memahami peran konsep kontrak psikologis dalam dunia kerja dan peningkatan kontribusi kinerja."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Yoanita
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gaya kepemimpinan autentik dengan perilaku kerja inovatif pada karyawan perusahaan digital di Indonesia. Mengingat inovasi merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk terus bertahan menghadapi kondisi pasar terkini. Penelitian ini bersifat korelasional dengan menggunakan sampel karyawan perusahaan digital yang telah bekerja selama minimal tiga bulan dengan atasan yang sama N = 217.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur gaya kepemimpinan autentik adalah Authentic Leadership Questionnaire ALQ, sedangkan perilaku kerja inovatif diukur melalui Skala Perilaku Inovatif di tempat kerja yang diadaptasi oleh Etikariena dan Muluk 2014 berdasarkan Innovative Work Behavior Scale IWB Scale Janssen 2000. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan R = .47, n = 217.

Innovation was known to be a critical value for companies to survive in todays hyper competitive market. This research was carried to examine the relationship between authentic leadership and innovative work behavior upon digital companies employees in Indonesia. This is a correlational study with scientific support from digital companies employees sample who have worked for at least 3 months under a common manager N 217.
To measure the authentic leadership style, this research used Authentic Leadership Questionnaire ALQ as its research instrument. Furthermore, innovative work behavior was measured in Skala Perilaku Inovatif which is an adapted instrument by Etikariena and Muluk 2014 upon Innovative Work Behaviour Scale IWB Scale Janssen 2000. The researchs results suggested that there is a positive and significant relationship between the two variables R .47, n 217.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devika Nur Shabrina
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepemimpinan pemberdayaan dan perilaku kerja inovatif pada karyawan di perusahaan digital Indonesia. Dengan semakin berkembangnya perusahaan digital di Indonesia, maka daya saing antar perusahaan digital semakin ketat. Salah satu cara penting yang dapat dilakukan oleh karyawan pada perusahaan digital di Indonesia untuk menghadapi persaingan tersebut adalah berinovasi. Pada penelitian ini terdapat 217 responden yang berasal dari beberapa perusahaan digital di Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur perilaku kerja inovatif oleh Janssen 2000 yang telah diadaptasi oleh Etikariena dan Muluk 2014 dan kepemimpinan pemberdayaan dari Amundsen dan Martinsen 2014.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan pemberdayaan dan perilaku kerja inovatif pada karyawan perusahaan digital di Indonesia r= 0.56, n = 217, p < 0.01. Selain itu, hasil juga membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi dukungan otonom r=0.57, n=217, p.

This research aims to examine the relation between empowering leadership and innovative work behavior on employees in Indonesia rsquo s digital enterprises. With the increasing development of digital enterprises, the competitiveness between each company becomes more rigorous. Therefore, one of the most important things that the employees in digital enterprises can do is to innovate. There are 217 respondents from several digital enterprises in Indonesia within this research.
The method used in this research is quantitative method in which the author uses Janssens 2000 innovative work behaviour instruments and Amundsen and Martinsens 2014 empowering leadership instruments to measure the data. The analysis technique used in this research is Pearsons Product Moment.
The result shows that there is a significant relation between empowering leadership and innovative work behavior on employees in Indonesias digital enterprises r 0.56, p 0.01, autonomy support and innovative work behavior r 0.57, n 217.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>