Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195844 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Saat ini, para pemasar sibuk mencari cara-cara alternatif untuk menarik perhatian konsumen yang lelah dengan meningkatnya jumlah pesan komersil di berbagai media. Brand placement merupakan bentuk komunikasi pemasaran terpadu yang sedang berkembang dan sering digunakan sebagai taktik non-tradisional untuk menembus kekacauan serangan iklan tersebut. Brand placement juga telah menjadi praktik yang sering ditemukan di Indonesia, terutama dalam film dan acara televisi. Namun, masih sedikit brand yang menggunakan video klip musik sebagai media brand placement, padahal video klip musik diyakini memiliki sejumlah keuntungan yang unik. Makalah ini berusaha melihat beragam faktor dalam brand placement di video klip musik yang dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap brand dengan menganalisis brand placement yang dilakukan oleh MINI dalam video klip musik RAN yang berjudul "Begitu Saja". Analisis mengenai keuntungan, faktor-faktor stimulus, faktor-faktor spesifik pada individual, level pemrosesan, serta hasil pesan pada brand placement di video klip musik menunjukkan bahwa brand attitude sangat dipengaruhi oleh visualisasi brand dalam video klip musik. Kesesuaian citra brand dan selebriti juga menjadi penting. Karena itu, visualisasi yang tepat dan pemilihan artis musik yang selektif menjadi dua hal utama yang perlu dipertimbangkan dalam praktik brand placement di video klip musik.

Nowadays, marketers are busy looking for alternative ways to capture the attention of their consumers who are getting overwhelmed by an increasing amount of commercial messages in various media. Brand placement is a growing form of integrated marketing communication which has been an often used as a non-traditional tactic to break through that advertising clutter. Brand placement also has become a common practice in Indonesia, especially in films and television shows. However, there are still very few brands who use music video clips as brand placement media, while in fact music video clips are believed to have distinct advantages. This paper aims to examine different factors in brand placement in music video clip that could affect consumer's attitude toward brand by analyzing MINI’s brand placement in RAN's music video clip entitled "Begitu Saja". The analysis of the advantages, stimulus factors, specific factors on individual, processing level, and the result of the message of brand placement in music video clip showed that brand attitude is strongly influenced by the visualization of the brand in the music video clip. Congruence of brand and celebrity image seems to be important as well. Therefore, an appropriate visualization and a selective choice of music artists are the two significant things to consider in the practice of brand placement in music video clips."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arni Rachmiati Ardas
"Promosi melalui video musik di televisi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pemasaran kaset rekaman. Karena selama ini sudah banyak bukti keampuhan video musik sebagai pendorong tindakan pembelian kaset.
Kuatnya pengaruh video musik pada penontonnya tak lepas dari kemampuan televisi sebagai media komunikasi yang dapat menghasilkan efek yang sangat kuat pada penontonnya, tidak hanya efek pada tahap kognitif dan afektif, tetapi juga efek pada tahap konatif.
Sekilas Musik merupakan acara pengisi waktu siar kosong saat pergantian acara ke acara di RCTI yang juga berfungsi sebagai acara untuk mempromosikan lagu baru dalam bentuk video musik. Acara ini ditujukan untuk khalayak usia remaja. Karena remaja merupakan kelompok usia yang mayoritas menyukai musik. Remaja juga merupakan konsumen kaset yang potensial. Oleh karena itu, peneliti menganggap perlu melihat bagaimana respon remaja terhadap video musik tersebut.
Pendekatan yang dilakukan adalah kuantitatif dengan didukung data kualitatif dari berbagai narasumber. Data dikumpulkan melalui survai dengan teknik wawancara berstruktur pada pelajar S MAN 68 Jakarta. Selain itu juga dilakukan analisa bentuk-bentuk video musik yang ditayangkan dalam acara Sekilas Musik selama masa penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa video musik yang diputar dalam acara Sekilas Musik selama bulan April 1994 tidak mendorong pada tingkat pembelian, karena banyak cara yang bisa dilakukan responden untuk menikmati sebuah kaset tanpa harus membelinya. Sehingga tingkat pembelian kaset lagu Barat maupun lagu Indonesia sangat rendah. Tetapi video musik memiliki efek yang sangat baik untuk menghasilkan respon kognitif dan respon afektif.
Sedangkan faktor yang paling mempengaruhi dalam tindakan pembelian kaset adalah faktor kesukaan terhadap lagu. Tanpa adanya kesukaan terhadap lagu tersebut mereka tidak merasa perlu membeli kaset.
Bentuk video musik dalam Sekilas Musik paling banyak adalah kombinasi naratif dan penampilan, yaitu kombinasi penampilan penyanyi dengan gambar-gambar yang menjadi jalinan cerita dan mengandung rangkaian kejadian dalam hubungan sebab akibat yang terjadi dalam satu ruang dan waktu."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S3937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Daniel
"Keberadaan musik di Amerika Serikat sepanjang perjalanan sejarahnya setelah berakhirnya masa Perang Dunia II telah berkembang menjadi sebuah budaya bagi kalangan muda di negara tersebut. Musik yang berkembang menjadi sebuah industri di Amerika Serikat di dalam perjalanannya tidak dapat lepas dari peran serta media sebagai sarana promosi kepada masyarakat sebagai konsumennya. Tulisan yang berjudul Pengaruh Kemunculan MTV Terhadap Perkembangan Musik Di Amerika Serikat pada 1981-84 mencoba untuk menjelaskan peran media di dalam perkembangan musik dan juga sebagai sarana hiburan bagi masyarakat di Amerika Serikat. MTV yang muncul pada 1 Agustus 1981 telah memberikan inovasi bare terhadap perkembangan musik dari segi bisnis dan hiburan dengan menjadikan video musik sebagai sarana hiburan dan promosi. Hal ini disebabkan pada masa sebelumnya hanya media radio yang dikenal oleh masyarakat luas dan juga kalangan pengusaha bisnis rekaman sebagai sebuah sarana bisnis dan hiburan. Di dalam tulisan ini akan dibahas mengenai awal pendirian MTV, tokoh pendirinya serta video-video musik yang ada ditayangkan. Selain itu juga akan dibahas mengenai pengaruhnya terhadap perkembangan musik dan masyarakat khususnya kaum remaja di Amerika Serikat pada 1981-84. Perkembangan saturan MTV juga akan dibahas dan juga kontlik yang terjadi di dalamnya baik dari perspektif kalangan dunia musik maupun dari perspektif masyarakat pemirsanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S12587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggara Dialusi
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya tayangan pada televisi yang mengeksploitasi perempuan. Tayangan-tayangan tersebut mengekspos seksualitas dan tubuh perempuan dan secara langsung merendahkan martabat perempuan. Tayangan seperti ini makin marak dengan adanya MTV (Music Television), saluran televisi yang khusus memutarkan video musik dari artis-artis baik lokal maupun internasional. Melalui MTV. perkembangan musik semakin maju dan beragam. Tentu saja perkembangan yang dimaksud adalah berasal dari musik yang sudah mendunia, yang kononnya berasal dari negara-negara maju seperti Amerika dan juga negara-negara di Eropa. Salah satunya adalah musik Hip-Hop, atau biasa disebut dengan Black Music yang berasal dari Amerika. Musik hip-hop membentuk konstruksi wacana sendiri, terutama dalam seksualitas perempuan. Melalui lirik, video musik, tarian, dan cara berpakaian, musik hip-hop telah merendahkan kaum perempuan. Seksualitas dan tubuh perempuan diekspos dimana-mana. Masalah seksualitas sekarang menjadi semakin kompleks, tidak hanya menjadi urusan pribadi. Ketika seksualitas dan tubuh manusia, dalam hal ini kaum perempuan, diangkat menjadi isu publik, maka keberadaannya seperti dimiliki bersama, terutama oleh kaum laki-laki. Untuk menyikapi hal ini, tentu diperlukan suatu kesadaran orang tersebut terhadap masalah seksualitas. Hal inilah yang disebut dengan kesadaran seksual. Kesadaran seksual adalah tingkatan sejauh mana kita mengetahui masalah seksual, baik mengenai diri sendiri, maupun hubungannya dengan orang lain ataupun masalah seksual pada umumnya. Karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan orientasi kesadaran seksual dengan sikap pada tayangan tersebut. Dan bagaimana perbedaan hubungan tersebut pada remaja laki-laki dan perempuan. Penelitian dilakukan dengan metode survei melalui kuesioner yang disebar kepada 200 responden yang berasal dari 5 SMA di lima wilayah Jakarta, yaitu SMA 78, SMA 21, SMA 72, SMA 26, dan SMA 77. Remaja tersebut memiliki usia 15-18 tahun. Teknik penarikan sampelnya menggunakan teknik simple random sampling. Hasil analisa data dengan Pearson s Correlation ditemukan bahwa terdapat hubungan antara orientasi kesadaran seksual dengan sikap seseorang terhadap tayangan yang mengeksploitasi perempuan. Kekuatan tersebut lemah, tetapi pasti. Ini menunjukkan keberadaan faktor-faktor lain yang pengaruhnya lebih kuat dalam pembentukan sikap terhadap tayangan. Namun demikian, hipotesis penelitian yaitu semakin positif orientasi kesadaran seksual seseorang, maka semakin negatif sikapnya terhadap tayangan, terbukti keberlakuannya. Analisa data selanjutnya dilakukan dengan Split Partial Correlation untuk melihat ada tidaknya pengaruh jenis kelamin laki-laki dan perempuan terhadap hubungan antara orientasi kesadaran seksual dengan sikap pada tayangan yang mengeksploitasi perempuan. Ternyata setelah dikontrol oleh jenis kelamin laki-laki, hubungan keduanya signifikan dengan kekuatan yang lemah tetapi pasti. Sedangkan jika dikontrol dengan jenis kelamin perempuan, hubungan keduanya menjadi menguat dengan hasil yang signifikan. Temuan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis penelitian, yaitu jenis kelamin mempengaruhi hubungan antara orientasi kesadaran seksual dengan sikap terhadap tayangan, terbukti keberlakuannya. Temuan yang menarik adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara responden laki-laki dan perempuan dalam pembentukan sikap terhadap tayangan dan pembentukan orientasi kesadaran seksual. Responden perempuan rata-rata lebih menunjukkan sikap negatif atau tidak mendukung terhadap tayangan yang mengeksploitasi perempuan, dibandingkan rata-rata responden laki-laki. Selain itu responden perempuan memiliki skor rata-rata orientasi kesadaran seksual yang lebih besar dibandingkan skor rata-rata orientasi kesadaran seksual responden laki-laki. Temuan-temuan dari penelitian ini sedikitnya dapat memberikan masukan bagi masyarakat mengenai kecenderungan perilaku seksual remaja saat ini dan bagaimana mereka menyikapi tayangan, dalam hal ini video musik yang mengeksploitasi perempuan."
2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesilia Astri
"Industri musik Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Musisi~musisi dan band-band baru bermuneulan mewamai belantika musik Indonesia. Padahal jika kita mclihat I0 tahun ke belakang, lagu-lagu barat masih menguasai pasar musik Nasional. Namun keadaan sekarang berubah dimana saat ini musik Indonesia telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Industri musik negeri kita tidak lagi didominasi oleh musisi yang itu-itu saja, saat ini banyak sekali musisi dan band-band baru yang ikut bersaing merebut hati para pendengar dengan menciptakan lagu-lagu yang sesuai dengan keinginan pasar.
Fenomena yang terjadi di industri musik Indonesia ini mendapat perhatian dari berbagai kalangan, baik dari industri musik sendiri, para musisi, pengamat bahkan para pendengar musik. Perkembangan yang pesat ini menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat. Terlebih dengan bermunculannya musisi dan band-band yang membawakan lagu-lagu yang bernuansa pop melayu dan mendayu-dayu clengan Iirik yang sangat lugas dan apa adanya. Puitis sudah tidak diminati Iagi oleh para musisi dan band-band baru ini. Notasi lagu pun sangat ringan dengan penggunaan kunci-kunci yang sederhana. Scbagian orang menganggap bahwa ini adalah kernunduran musik Indonesia, namun sebagian lagi menganggap bahwa ini adalah variasi bermusik, musik bersitat universal sehingga apapun warna musiknya itu sah-sah saja selama ilu diminati.
Namun bagaimanakah proses hingga akhirnya musik pop melayu dan mendayu berhasil mendominasi pasar musik Indonesia saat ini dan berhasil menelurkan banyak musisi dan band-band yang ikut memeriahkan kancah musik Indonesia?, make. penelitian ini mengangkat tentang fenomena dalam Industri musik Indonesia. Bagaimana musik-musik pop melayu, bertema ringan dan mendayu-dayu dapat menjadi raja di hati masyarakat negeri, padahal kontroversi yang ditimbulkan pun tidak sedikit. Ujung tombak dari keberhasilan musisi dan band-band tentu tidak terlepas dari proses publikasi dan promosi yang diterapkan. Dengan promosi yang gencar maka masyarakat dapat mengetahui lagu-lagu yang saat ini bam dinlis dan dapat dengan cepat akrab di telinga pendengar. Faktor yang paling penting adalah media massa yang menyebarkan lagu-lagu tersebut kepada pemirsa. Dcnganjangkauan yang luas di masyarakat dan frekuensi pemutaran yang berulang-ulang akan mernbangun awareness masyarakat akan lagu-lagu baru yang kemudian mcmbentuk selera masyarakat dan menciptakan trend. Dari sinilah popularitas sang musisi dan band-band terbentuk, basil akhimya adalah peningkatan penjualan terhadap produk musik dan mcmbuka peluang lebih besar dalam dunia entertainment.

Today musics industries in Indonesia are rapidly developed. Newly-formed bands and musicians showed to flourish the world’s of Indonesian musics. Whereas. back to 10 years ago, westem songs were controlled the market of national musics. However, the time has changed where Indonesian music has become the master in its own territory. The industry of our domestic musics are no longer dominated by common musicians, currently there are a vast majority of new bands and musicians that tightly competing for their audiences in producing marketable and reasonable songs.
The current phenomenon in Indonesian music industry has been paid huge attention by music industry itselfi musicians, observers and even music listeners. This highly rapid development is causing pros and cons in the population. Moreover, with emerging of musicians and bands on slow and Pop-Malay musics with simple and to the point lyrics. Poetical is no longer interested by new bands and musicians. Song notation is very light with using simple keys. Partly, people think that this is a setback for Indonesian musics, however, the remaining are thinks that this is a variety of musics, music as a universal language, and it is very acceptable that this kind of music is intriguing.
However, what is the process for slow and Pop-Malay musics can dominating current Indonesian musics and has succeeded to produce many musicians and bands to enliven Indonesian music industry ? So, this study is to review the phenomenon in Indonesian music industry. How can slow, Pop-Malay musics become the king in the heart of Indonesian people, whereas there are so many controversies in this kind of musics.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33890
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riani Fatonah
"Artikel ini membahas tentang unsur sensualitas yang terdapat di dalam video klip musik penyanyi Dima Bilan yang berjudul ПоПарам/Po Param/Berpasangan.Model-model perempuan dalam video klip dianggap sebagai objek yang dipertontonkan untuk memberikan kesenangan visual.Penyanyi Rusia, Dima Bilan, seringkali menjadikan perempuan-perempuan cantik sebagai model di dalam video-video klip musiknya, salah satunya di dalam video klip tersebut. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode kualitatif dengan deskriptif analitis, yang selanjutnya akan dikaitkan dengan teori tatapan laki-laki atau male gaze dari Laura Mulvey, teori sinematik, teori gender, dan teori sensualitas.Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahuiapakah ada pergeseran makna sensualitas yang terjadi melalui representasi video klip.

The focus of this article is about sensuality in a music video clip of Dima Bilan which entitled По Парам/Po Param/in Pairs. Women in video clips considered as visual object who give visual pleasure to the spectators. Russian singer, Dima Bilan, often using some beautiful women as the models, such as in video clip mentioned above. This article is using qualitative research method with analytical descriptive, and fasten upon male gaze theory from Laura Mulvey, cinematic theory, gender theory, and sensuality theory. The purpose of this article is to get to know is there any displacement of term sensuality as we can see throughthe video clip.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Diane Marlina
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk mengindentifikasi dan memodelkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembajakan dalam bentuk file-sharing secara ilegal. Faktor-faktor yang digunakan pada penelitian ini adalah faktor intention-to-use, willingness-topay, customer value, risk perception, advantage perception, attitude toward illegal file-sharing, persepsi terhadap government concern, label and artist concern, dan Online Music Service (OMS) Promotion. Pemodelan faktor-faktor
ini dilakukan dengan metode Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian
ini menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pembajakan dalam bentuk file-sharing ilegal yang dilihat dari intention to use-nya terhadap OMS baik secara langsung maupun tidak langsung adalah attitude toward illegal filesharing, willingness-to-pay, advantage perception, customer value, dan persepsi
terhadap label and artist concern. Sedangkan faktor persepsi terhadap
Government Concern, Risk Perception dan OMS Promotion tidak mempengaruhi pembajakan

ABSTRACT
The purpose of this study is to identify and model the factors that influence illegal file-sharing. Factors used in this study are intention to use, willingness to pay, customer value, risk perception, advantage perception, attitude toward illegal filesharing, government concern, label and artist concern, and Online Music Service (OMS) Promotion. Modeling method for these factors is Structural Equation Model (SEM). As a result, from the intention-to-use factor, illegal file-sharing
piracy is influenced by attitude toward illegal file-sharing, willingness to pay, customer value, label and artist perception and advantage perception. While government concern perception, risk perception, and OMS Promotion have no influence to illegal file-sharing."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T 25947
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Giri Pamungkas
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang bagaimana isu gender dan seksualitas ditampilkan dalam bentuk visualisasi di tiga video klip Lady Gaga. Evolusi musik yang kini tidak hanya didengar tetapi juga bisa dilihat melalui visualisasi dalam video klip musik pun menjadi latar belakang dari permasalahan ini.
Penulis mengambil korpus dari video-video klip musik Lady Gaga yang berjudul Telephone, Bad Romance, dan Alejandro yang beberapa waktu yang lalu sering ditampilkan dalam salah satu stasiun televisi yang khusus menyiarkan acara musik yaitu MTV. Dalam penelitian, penulis melihat motif di mana unsur sensualitas, seksualitas, dan erotisme sangat menonjol dalam ketiga video klip tersebut. Apakah hal tersebut menunjukkan sebuah emansipasi atau hanya sekedar eksploitasi dan objektifikasi belaka?
Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang mengacu pada teori-teori feminisme, khususnya feminisme gelombang ketiga. Penulisan ini dibuat untuk mengungkap pesan-pesan di balik berbagai bentuk ekspresi kebebasan yang ada dalam ketiga video klip Lady Gaga tersebut. Pada akhirnya kata emansipasi pun menjadi kunci jawaban dalam permasalahan ini.
ABSTRACT
This study discuss about how gender and women?s sexuality are shown in Lady Gaga?s music videos .The evolution of music which nowadays has visualized in a form of music video in television becomes the background of this problem. We can know the messages of the song easily.
The corpus of this study is taken from Lady Gaga?s music videos entitled Telephone, Bad Romance, and Alejandro which frequently aired in MTV a couple years ago. In this research, there are some motifs which the three elements; sensuality, sexuality, and eroticism become dominant in these videos. The question is Are these three elements show emancipation or objectification and exploitation?
This study uses qualitative descriptive interpretive which refer to feminism theories especially third wave feminism. The purpose of this study is to reveal the messages behind Gaga?s freedom of expressions in these videos. Finally, the emancipation word becomes the key of the answer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42477
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yaser Arafat
Yogyakarta: Suka Press, 2020
306 YAS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>