Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111268 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mia Fauziah
"Penelitian ini memaparkan bagaimana gambaran persepsi khalayak terhadap serial iklan kartu sim simPATI. Dalam penelitian ini, unsur iklan yang diteliti yaitu unsur illustrasi, judul dan naskah iklan. Untuk illustrasi iklan ini menggunakan gambar kepala botak, mobil tanpa ban, tikus di roda berjalan dan udang dibalik batu. Selain keempat unsur illustrasi, juga keempat judul dan naskah iklan ikut diteliti.unsur judul dan naskah merupakan unsur yang melengkapi atau memperjelas illustrasi; tanpa judul dan naskah, illustrasi iklan itu maknanya belum jelas begitupun sebaliknya. Iklan kartu sim simPATI ini tampil di berbagai media baik media cetak maupun elektronik. Namun, dalam penelitian ini, yang diteliti hanya iklan media cetak terutama iklan yang ada di harian KOMPAS selama periode bulan Agustus 2003.adapun populasinya adalah target market dari kartu simPATI itu sendiri, sedangkan sampelnya adalah para mahasiswa/I FISIP UI jurusan komunikasi yang memiliki atau menggunakan handphone. Data primer untuk penelitian yang bersifat deskriptif ini didapatkan dengan jalan mewawancarai 100 responden dengan instrumen kuesioner juga sambil diperlihatkan gambar-gambar iklan secara keseluruhan. Sebagai data penunjang dilakukan juga wawancara dengan pihak Telkomsel sendiri. Dan hasil penelitian ternyata responden umumnya terkena atau terekspos oleh serial iklan kartu simPATI ini juga frekuensi tereksposnya pun cukup sering dan iklan ini pun paling sering dilihat lebih dari tiga bulan yang lalu. Televisi sendiri merupakan media yang paling banyak menerpa responden ini. Untuk perhatian, kebanyakan responden termasuk kedalam perhatian tidak sukarela karena mereka memang tidak ingin mengganti kartu sim mereka sehingga mereka tidak merasa perlu mencari informasi tentang kartu simPATI. Untuk interpretasi, kebanyakan responden yang termasuk kedalam kelompok penyerderhanaan pesan dan penyusunan pesan. Ini bisa dilihat bahwa mereka `setuju' dengan pernyataan mengenai keempat serial iklan. Sedangkan dampak dari persepsi sendiri, untuk pengenalan, banyak responden yang pernah melihat keempat illustrasi, judul dan naskah dan untuk pengetahuan terhadap keempat unsur iklan tersebut, untuk judul dan naskah kebanyakan responden menyatakan setuju'. Untuk kesan terhadap keempat unsur iklan dan keempat iklan secara keseluruhan, responden menyatakan 'biasa saja', dan untuk pilihan iklan, serial iklan pertama dan ketiga paling banyak dipilih responden. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat bahwa dalam membuat sebuah iklan, kita tidak bisa memisahkan unsur illustrasi, judul dan naskah karena ketiga unsur tersebut merupakan suatu kesatuan. Baik illustrasi, judul maupun naskah hams dibuat semenarik mungkin sehingga iklan tersebut bisa menarik perhatian pembaca dan akhimya khalayak membaca isi pesan iklan itu.. Khalayak sendiri dalam memahami isi iklan pun berbeda-beda tergantung persepsi masing-masing. Dalam memahami sebuah iklan, khalayak bisa menginterpretasikannya secara sederhana, menyimpang atau secara tersusun. Untuk mengetahui persepsi khalayak terhadap sebuah iklan, kita tidak hanya melihat hasil pemaknaan yang diberikan khalayak tapi kita juga harus melihat bagaimana mereka memahami sebuah iklan, apakah mereka memiliki perbedaan dalam memberikan makna dengan isi pesan yang disampaikan dalam iklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danu Wiharja Wijaya
"ABSTRAK
Iklan yang muncul di media massa dan media lainnya, merupakan wujud pesan yang dibentuk dengan lambang-lambang tertentu. Lambang-lambang tersebut, antara lain, dapat berapa judul, naskah, warna atau gambar (ilustrasi). Dan sebagai lambang-lambang tentunya ia mempunyai makna. Penelitian ini memaparkan gambaran pemahaman khalayak terhadap serial iklan berwarna cat Dulux, dengan penekanan pada unsur ilustrasinya. Ilustrasi iklan ini menggunakan gambar zebra, pinguin, payung dan gajah untuk menggambarkan keunggulan mutu dan warna cat Dulux. Selain unsur ilustrasi unsur warna, judul dan naskah juga diteliti. Unsur warna ikut diteliti karena merupakan bagian yang terkandung dalam ilustrasi. Sedangkan unsur judul dan naskah merupakan unsur yang melengkapi atau memperjelas ilustrasi. Tanpa judul dan naskah, ilustrasi iklan itu maknanya belum jelas. Begitu pula sebaliknya. Iklan cat Dulux ini tampil di berbagai media: suratkarbar Kompas; majalah Intisari, Tempo, Femina, Kartini serta medium billboard. Namun dalam penelitian ini, yang diteliti hanya yang muncul di ke-4 majalah tersebut, selama periode kampanye April-September 1986 dengan seri-seri zebra, pinguin, payung dan gajah. Adapun populasinya adalah para pembaca salah satu atau lebih majalah-majalah itu, sedangkan sampelnya adalah para pembaca salah satu atau lebih majalah-majalah itu yang bertempat tinggal di Kelurahan Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Data primer untuk penelitian yang bersifat deskriptif ini, didapatkan dengan jalan mewawancarai 70 responden dengan instrumen kuesioner dan juga sambil diperlihatkan gambar-gambar iklannya secara keseluruhan. Sebagai data penunjang dilakukan juga studi kepustakaan serta wawancara dengan PT. ICI Paints Indonesia dan pembuat iklan itu, yaitu PT. Citra Lintas: Indonesia. Dari hasil penelitian ternyata responden umumnya memahami unsur ilustrasi sebagai menggambarkan keunggulan cat Dulux dalam halĀ· mutu dan warnanya. Begitu pula untuk unsur judul. Tapi untuk ke-2 unsur itu ada juga yang memahami nya sebagai sekedar menarik perhatian, tidak tahu dan lain-lain dan jumlahnya cukup besar juga, sehingga perlu diperhatikan lebih lanjut. Pada unsur warna dan naskah sebagian besar responden menganggapnya menarik dan sesuai dengan produknya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Primadini
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa persaingan perusahaan-perusahaan di dunia bisnis semakin tinggi. Perusahaan-perusahaan tersebut melakukan berbagai cara untuk mempromosikan produknya. Unilever sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi consumer?s good memilih cara lain untuk berpromosi. Melalui salah satu produknya, yaitu Lifebuoy, Unilever mempublikasikan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh Lifebuoy. Publikasi itu menggunakan salah satu tools Marketing Public Relations (MPR) yaitu advertorial. Salah satu tugas Public Relations (PR) adalah mendukung perusahaan untuk mencapai visi dan misinya, termasuk mendukung kegiatan marketing perusahaan.
Masyarakat akan melakukan kegiatan pembelian jika citra perusahaan dan citra produknya baik di mata mereka. Banyak hal yang bisa membentuk citra positif mengenai suatu produk, salah satunya melalui CSR. Atas dasar itulah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kredibilitas advertorial terhadap persepsi khalayak mengenai isi advertorial tentang CSR yang dilakukan oleh Lifebuoy dan untuk mengetahui pengaruh persepsi khalayak mengenai CSR tersebut terhadap citra Lifebuoy (brand image), serta untuk mengetahui adakah perbedaan persepsi mengenai CSR yang dilakukan Lifebuoy dan citra merek Lifebuoy antara pemakai dan bukan pemakai.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma positivis pada pendekatan kuantitatif yang bersifat eksplanatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui kuesioner. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Ekstensi FISIP UI. Sampelnya diambil secara acak dari populasi yang telah dipilih dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Penelitian ini memerlukan data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui survei dengan menyebarkan kuesioner. Data sekunder diperoleh melalui company profile dan kepustakaan.
Dari hasil survei dan analisis data yang dilakukan, diketahui tingkat kredibilitas advertorial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi mengenai CSR dan kekuatan hubungannya berada pada tingkat sedang. Sementara persepsi mengenai CSR juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap citra merek Lifebuoy dan kekuatan hubungannya berada pada tingkat lemah. Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan antara pemakai maupun non-pemakai Lifebuoy mengenai CSR dan citra merek.
Berdasarkan hasil analisis data, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kredibilitas advertorial CSR maka persepsi khalayak mengenai CSR pun akan semakin positif, diterima. Dan hipotesis yang menyatakan bahwa semakin positif persepsi khalayak mengenai CSR yang dilakukan oleh Lifebuoy maka semakin positif pula citra merek, juga diterima. Sementara hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan persepsi antara pemakai dan non-pemakai produk Lifebuoy mengenai CSR dan citra merek, tidak diterima.

This research is based on the fact that competition in the business world today has become fiercer. Companies have done many things in order to promote their products. Unilever, as one of the companies that produces consumer?s goods has chosen a different way in promotion. Through one of their products, Lifebuoy, Unilever publicizes the Corporate Social Responsibility (CSR) activity which is organized by Lifebuoy. The publication uses one of tools Marketing Public Relations (MPR) that is advertorial. One of the duties of Public Relations (PR) are to support the company in achieving their aim, including supporting company?s marketing activities.
People will purchase if the company?s image and products are valuable for them. There are many things which can establish a positive image about a product, one of them is through CSR. On the grounds of, this research is aimed to recognize the influence of the advertorial credibility rate in people?s perceptions regarding the content of the advertorial about CSR which has been did by Lifebuoy, to recognize the influence of people?s perception regarding CSR to Lifebuoy brand image, and to recognize whether there are the perception differences between users and non-users about CSR and brand image.
This research is done by using ?positivist? paradigm with quantitative-explanative approach. This research is needed primary and secondary data. The primary data was collected through a survey by spreading questionnaires while the secondary data was gained through company profile and literatures. The populations of this research were taken from college students of the Faculty of Social and Political Science Extension Program University of Indonesia. The sample was taken randomly from 60 persons in the chosen population.
From the survey and the data analysis, it has been recognized that the advertorial credibility rate gives significant influences in the perceptions considering CSR and its relation strength is in the medium level. CSR also gives significant influences in the Lifebuoy brand image in the low level. There are no significant perceptions differences between Lifebuoy users or non-users concerning CSR and brand image.
According to the result of the data analysis, the research hypotesis which explain that the more higher CSR advertorial credibility rate, the more positive people?s perception about it is accepted. The hypotesis which explain more positive people?s perception about CSR ? did by Lifebuoy ? so the brand image will be more positive too is also accepted. Whereas the hypotesis which explain that there are perception differences about CSR and Lifebuoy brand image between user and non-users is not accepted.
"
2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mahendra Suyono
"Merupakan suatu kenyataan bahwa dewasa ini, iklan berbagai produk kemeja kerja menerpa khalayak sasarannya. Setiap iklan dengan karakteristiknya masing-masing berusaha merebut perhatian. Kesamaan pengertian terhadap arti atau makna sebuah iklan merupakan tujuan utama dari pengiklan. Dengan demikian, khalayak akan mempersepsikan iklan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan oleh produsen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi khalayak terhadap iklan kemeja kerja merek Valino yang terdapat di media cetak. Persepsi ini dilihat dari bagaimana atensi dan interpretasi khalayak sasaran iklan Valino terhadap unsur-unsur visual dan verbal dari iklan tersebut. Khalayak yang dimaksud di sini adalah pegawai pria Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang menjadi sasaran terpaan iklan Valino. Tipe penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan menerapkan metode pengumpulan data dan dilakukan melalui kuesioner yang disebar kepada 100 responden terpilih. Dari hasil penelitian, secara umum dapat dikatakan bahwa unsur visual iklan Valino dapat menggambarkan apa yang ingin disampaikan oleh produsen kepada khalayaknya, yaitu mengenai detail kemeja Valino. Namun jika di lihat dari unsur verbal, khususnya headline, kurang dapat dimengerti. Penyebab utamanya adalah penggunaan bahasa Inggris yang kurang cocok dengan khalayak sasaran yang dituju. Daya tarik iklan tidak hanya terletak pada salah satu unsur saja, tetapi merupakan kombinasi unsur visual maupun verbal. Kegagalan salah satu unsur dapat berpengaruh terhadap makna iklan. Dengan demikian pihak pengiklan perlu memberi perhatian pada pemilihan katakata maupun bahasa yang tepat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S4127
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Adisti Dyah Pithaloka
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5371
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Aster
"Representasi gender dalam iklan ikut memiliki andil dalam memperkuat persepsi masyarakat tentang konsep perempuan yang cantik. Tontonan iklan mengagungkan kecantikan perempuan lewat wajah cantik, kulit putih dan halus. Iklan di televisi cenderung menjual mimpi dan imajinasi yang melambung tinggi. Media mengkonstruk sebuah realitas semu dari realitas sosial yang terjadi. Pasar perempuan merupakan pasar potensial yang selalu dieksplorasi oleh pemasar karena perempuan merupakan pengambil keputusan dalam pembelanjaan barang kebutuhan sehari-hari. Dari sini, peran kreativitas periklanan dalam mengadu rayuan menjadi sangat penting. Perempuan akhimya menjadi sasaran utama dari iklan sebuah produk. Mereka menjadi incaran utama dari sebuah pemasaran produk. Melalui interaksi simbolik, persepsi khalayak perempuan dibangun sedemikian rupa sehingga terbentuk suatu konstruksi realitas mengenai perempuan cantik yang mendorong perempuan untuk menjadi serupa dengan perempuan cantik tersebut.
Penelitian ini membahas mengenai persepsi perempuan terhadap iklan sabun kecantikan dalam kaitannya dengan konstruksi realitas mengenai kecantikan yang terbentuk di dalam masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Peneliti menggunakan tehnik wawancara terhadap 9 informan perempuan yang adalah wanita pekerja, ibu rumah tangga dan mahasiswi. Kerangka konsep yang digunakan adalah proses persepsi yang melalui 4 tahapan, yaitu Attention, Interest, Memory dan Impact (Moriarty, 1991). Melalui proses kreatif iklan mampu membangun suatu realitas sosial yang sering disebut sebagai kesadaran palsu (Berger, 1990) Ditinjau dari persepsi informan, mereka menggunakan sabun kecantikan karena keinginan mereka menjadi perempuan yang sesuai dengan iklan tersebut. Hal ini membuat iklan sabun kecantikan mengutamakan keindahan, kecantikan dan mengkonstruksi wanita sebagai mahiuk yang harus cantik dan mendorong khalayak untuk mencontoh dan berpola pikir sesuai dengan apa yang dipesankan di dalam iklan. Pemasar dengan sengaja membuat suatu konstruksi realitas sosial mengenai pola pikir ataupun gaya hidup masyarakat melalui iklan televisi yang dapat dijangkau oleh masyarakat secara luas. Konstruksi realitas sosial ini membuat wanita selalu ingin mengungguli sesama wanita dengan berpatokan pada suatu bentuk ideal yang sebenamya adalah semu. ReaIitas semu ini dibentuk dari interaksi simbolik yang muncul pada saat menonton iklan. Melalui penelitian ini membantu pemaharnan terhadap konstruksi realitas sosial yang terjadi di masyarakat mengenai bentuk ideal seorang perempuan dan persepsi perempuan terhadap suatu produk. Hal ini dapat digunakan oleh pengiklan dalam membuat kreatif iklan untuk menarik minat khalayak perempuan. Sebaliknya penelitian ini juga membantu konsumen agar tidak serta merta memilih produk. Di satu sisi akan menguntungkan produsen dalam memperkenalkan produknya melalui iklan, di sisi lain konsumen harus dapat menyikapi sikap konsumtif dan mengikuti konstruksi iklan yang dibangun oleh produsen agar tidak terjadi pembodohan terstruktur.

Gender representation in advertising contributes a big part in constructing audience perception regarding `beauty' concept. Advertisements mostly highlight `beauty' concept with using female star which have a beautiful face, white and smooth skin. The TV ad usually sells unreal reality and high expectations. Media construct this unreal reality from social reality which already occurred. Women segmentation always becomes potential segment which always explore by marketers due to women are the decision maker in buying daily need. From this point of view, creativity in making an ad especially for women is very important. Women finally the main target from the marketers and from the ad itself. Women perception is build using symbolic interaction in the ad and it construct a social reality regarding `beautiful' women and insist them to become those `beautiful' women by using their products.
This research explains women perception regarding a beauty soap TV ad from the reality social construction about `beautiful' women. Method that being used in this research is qualitative method. Researcher interviewed 9 (nine) women, who is professionals, housewives and students to know their perception. Researcher used perception process which has 4 steps which is attention, interest, memory and impact (Moriarty, 1991). The ad creative process can construct social reality which sometimes said as an unconsciously awareness (Berger, 1990). From informants perception can conclude that they using a beauty soap because they want to be the same with the women in the ads. This make soap ad always using beautiful women and always stress on beauty, smooth skin and these construct women's idea about `beautiful' women and encourage them to duplicate the ad. Marketers construct a social reality regarding beauty by using TV ad which can reach a big number of people. This social reality construction make women always want to be perfect which means the same as the social construction which already exist. This research hopefully can help audience understanding regarding the social construction about `beautiful' women and their perception about soap ad, which can used by advertising in making attractive ad for women. Also help consumers in selecting product from advertisement.
"
2005
T14092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victoria Catarina Ndeo
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5169
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>