Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131561 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Widiani
"Penelitian tentang Budaya Organisasi telah banyak dilakukan, terhadap perusahaan-perusahaan besar. Budaya Organisasi merupakan hal yang perlu dimiliki oleh suatu organisasi, karena merupakan pedoman bertingkahlaku bagi para pelaku organisasinya. Dan telah banyak penelitian membuktikan bahwa budaya organisasi dapat menunjang kinerja perusahaan.
PLN merupakan salah satu perusahaan negara yang besar, memahami bahwa di masa mendatang masalah dan tantangan yang dihadapi oleh PLN akan semakin berat. Sehubungan dengan hal tersebut, dirasakan perlu untuk mempunayi pedoman dalam kesamaan bertingkahlaku. Karena itu PLN rnempunyai nilai-nilai di dalam slogannya. Sehubungan dengan hal tersebut, permasalahan yang akan dilihat adalah apa dan bagaimana budaya perusahaan yang ada , khususnya dalam pelaksanaan nilai-nilai tersebut dan aspek komunikasinya. Dan ini akan berkaitan dengan upaya untuk mendukung kinerja bagi seluruh anggota organisasi.
Metode Penelitian yang digunakan untuk mendapatkan hasil dari permasalahan adalah melalui pendekatan kualitatif. Untuk memperoleh data kualitatif maka dilakukan melalui wawancara mendalam. Wawancara mendalam ini ditujukan baik bagi pimpinan maupun bagi para pegawai. Pertanyaan yang diajukan tersebut berdasarkan pedoman wawancara yang telah disiapkan sebelumya. Pemilihan ke dua tipe responden tersebut didasarkan alasan agar dapat memahami apa yang dirasakan oleh pimpinan dan oleh para pegawai. Karena, pelaksanaan budaya organisasi itu sangat terkait oleh para pelaku-pelakunya .
Dalam mengungkapkan hasil penelitian tersebut, digunakan teori yang berhubungan dengan komunikasi dan organisasi. Peranan dari seorang pemimpin untuk menjalankan fungsinya dalam mencapai tujuan organisasi sangat didukung oleh para anggota organisasi yang lain. Salah satu fungsi dari seorang pemimpin adalah membangun saluran komunikasi. Karena dengan komunikasi, seorang pemimpin akan mengetahui apa yang diharapkan bawahan padanya. Komunikasi yang terjadi ini sangat dipengaruhi oleh hubungan yang terjadi antara keduanya.
Dari hasil temuan di lapangan diperoleh gambaran bahwa PLN mempunyai budaya organisasi namun belum dalam bentuk yang tertulis. Selama ini nilai yang dicoba ditanamkan adalah Kebersamaan, Keunggulan dan Keterbukaan dan mengkomunikasikannya kepada seluruh anggota organisasi. Pola komunikasi yang terjadi diarahkan pada nilai Keterbukaan, walaupun pada kenyataanya belum terlaksana secara maksimal. Berbagai cara dicoba untuk dapat mengkomunikasikan nilai-nilai tersebut. Antara lain dengan pendekatan secara formal,informal , melalui majalah dan melalui pendidikan dan latihan.
Pengenalan dan pemahaman terhadap nilai-nilai tersebut dilakukan secar terus menerus dan diupayakan agar dapat diterapkan dalam kegiatan organisasi sehari-hari. Karena tujuannya adalah untuk menghadapi tantangan di masa depan dan berhubungan dengan citra perusahaan. Citra perusahaan yang baik tersebut berkaitan dengan hubungan PLN dengan pihak luar ( para investor dan para pelangggan)."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rika Diah Widyantiningsih
"Skripsi ini ditulis untuk memperlihatkan pentingnya pengenda1ian atas biaya pemasaran, di samping pengendalian biaya produksi yang sudah umum dilakukan. Untuk memperjelas gambaran bagaimana pengendalian biaya pemasaran dapat dilakukan, diambil suatu studi kasus pada PT GKU. Metode penelitian yang dipakai adalah :1. Studi literatur yaitu dengan mengumpulkan bahan bahan teoritis dari buku, majalah dan literatur lain yang relevan. 2. Studi lapangan yaitu dengan peninjauan langsung ke perusahaan dan mewawancarai personel yang terkait. Hasil penelitian : Biaya pemasaran makin lama makin penting bagi PT. GKU melihat persentase terhadap penjualan yang makin meningkat setiap tahun dan pertumbuhannya lebih besar dari biaya umum dan administrasi. Komponen biaya pemasaran terbesar yaitu biaya karyawan dan promosi. PT. GKU memang lebih banyak menggunakan promosi dibanding iklan untuk meningkatkan penjualan, karena dianggap lebih efektif. Perangkat pengendalian yang digunakan yaitu budget. yang ditetapkan setiap tahun. Review dan pembaruan atas budget. di lakukan tiga bulan seka1i dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan serta situasi pasar. Kesimpulan dan saran Kesadaran akan pentingnya pengendalian biaya pemasaran telah ada pada PT. GKU terbukti dengan adanya prosedur untuk melakukan pengendalian tersebut. Namun masih ada hal-hal yang harus diperbaiki. Sistem akuntansi yang ada harus dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh Manajer Pemasaran untuk melakukan review terhadap budget dan menganalisa penyimpangan yang terjadi. Dan analisa biaya sebaiknya diikuti dengan analisa profitabilitas berdasar outlet, produk atau salesman, sehingga pengendalian biaya pemasaran dapat menunjang tujuan perusahaan dalam mencari laba."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny
"Makalah ini membahas mengenai ajang khusus Hilo Green Ambassador yang dilakukan oleh PT Nutrifood dengan menganalisis bagaimana jalannya penyelenggaraan event. Selain itu makalah ini juga menganalisis kegiatan ajang khusus sebagai sarana membangun citra perusahaan di mata publik dengan berlandaskan nilai dan budaya yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Citra inilah yang selanjutnya disampaikan kepada publik sebagai strategi komunikasi penyampaian pesan Makalah ini juga menganalisa tentang hambatan apa saja yang dialami oleh PT Nutrifood dalam menyampaikan pesan perusahaan. Tujuan penulisan makalah menyimpulkan bahwa kegiatan ajang khusus idealnya memiliki ldquo jiwa yang mampu mewakili profil dan budaya dari perusahaan bersangkutan serta mampu menyuarakan visi dan misi perusahaan.

This study talks about special event of HiLo Green Ambassador which held by PT Nutrifood with analyze special event activity as a tool to create an image. This image is built based on corporate value and corporate culture This image has a function as a message to deliver corporate's communication. This study also talks about the barriers that faced by PT Nutrifood to communicate their corporate's message through the special event. The study gives advice to the special event of a corporate that is supposed to be has a soul rdquo of the corporate. This soul rdquo is very important as a representative of corporate profile and corporate culture and to communicate the messages of the corporate to the publics."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Patar
"Industri perbankan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kebijakan pemerintah dibidang perbankan yang terkenal dengan pakto 88, merupakan deregulasi dibidang perbankan yang telah memberi kesempatan lahirnya bank baru sementara bank yang telah berdiri, secara ekspansif memperluas kantor cabangnya. Hal ini menimbulkan situasi kompetitif tinggi yang terjadi diantara bank dalam rangka menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.
Tulisan ini menganalisis strategi pemasaran produk tabungan bank oleh PT. Bank Rahastama, yang merupakan salah satu Bank Swasta Nasional Non Devisa. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbankan, Bank Rahastama menghadapi berbagai masalah pemasaran diantaranya persaingan yang semakin kompetitif karena banyaknya peserta yang ikut didalam arus persaingan.
PT. Bank Rahastama mulai beroperasi pada tanggal 28 Januari 1994, lahir didalam era pasca booming dunia perbankan. Pada saat itu terjadi lonjakan kuantitas bank dari 111 bank pada tahun 1988 menjadi 220 bank pada akhir tahun 1994. Keseluruhan bank tersebut, sesuai dengan Undang-Undang Perbankan No. 7/1992 melakukan aktivitas usaha perbankan dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Banyak bank yang bangkrut karena melakukan strategi yang tidak tepat dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Pada usia yang relatif muda Bank Rahastama menunjukkan prestasinya dengan berhasil menghimpun dana masyarakat sebesar lebih dari 33,3 milyar sampai akhir tahun 1995. Namun demikian strategi pemasaran tabungan sebagai salah satu sumber dananya, harus terus ditingkatkan untuk menghadapi pesaing di industri yang sama dengan produk yang sama pula.
Tulisan ini menguraikan strategi pemasaran tabungan yang sesuai dengan posisi perusahaan dalam situasi persaingannya. Untuk mengetahui posisi persaingannya digunakan pendekatan daur hidup produk dan analisis portofolio perusahaan.
Dalam menganalisis SWOT, digunakan perhitungan metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dari hasil analisis strategi pemasaran dapat diketahui pilihan strategi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan posisi perusahaan diharapkan dapat mempertahankan produk tabungannya di pasaran, dan meningkatkannya secara bertahap. Kemungkinan untuk memperluas pasar dengan cara yang sesuai dengan kekuatan yang dimiliki.
Disarankan perusahaan melakukan:
· Mempertahankan pasar
· Meningkatkan modal
· Melakukan program promosi yang maksimal
· Memperluas saluran pemasaran"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Ani Poerwati
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S10205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Hidayat
"Sebagai Salah satu sumber pendapatan Daerah, eksistensi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di era otonomi daerah diharapkan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kenyataannya, kontribusi BUMD terhadap PAD masih belum optimal. Bahkan, banyak BUMD di beberapa Daerah yang merugi dan justru menjadi beban Pemerintah Daerah yang bersangkutan.
Pemerintah Propinsi DKI Jakarta sesuai amanat peraturan perundang-undangan, juga terus mengembangkan BUMD, dimana salah satu tujuannya adalah memperoleh keuntungan agar dapat meningkatkan PAD, disamping menyediakan pelayanan yang baik dan terjangkau oleh masyarakat. Salah satu BUMD tersebut adalah PD Pembangunan Sarana Jaya yang pada awalnya bergerak di bidang penyediaan lahan (land banking), yang merupakan kegiatan bisnis hulu sektor properti. Kemudian perusahaan mengembangkan kegiatan usahnya ke arah hilir dengan bisnis intinya seperti penyewaan gedung, pembangunan perumahan, bangunan umum dan kawasan industri berikut prasarana, sarana dan fasilitas Iainnya.
Kondisi yang dialami oleh PD Pembangunan Sarana Jaya tidak berbeda jauh dengan kondisi BUMD pada umumnya. Pengembangan dan perencanaan dilakukan tanpa memperhitungkan aspek profesionalisme dan dalam pengelolaan sangat kental nuansa birokratisnya. Beberapa kelemahan yang menonjol pada PD Pernbangunan Sarana Jaya antara lain aspek keuangan yang dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir menunjukkan kinerja yang rendah, sumberdaya manusia yang tidak memiliki kompetensi bisnis seperti yang diharapkan, produktivitas perusahaan yang kurang menggembirakan, struktur organisasi yang cenderung gemuk sehingga tidak efektif dan efisien, serta pemasaran produk yang tidak digarap dengan baik. Disamping itu, kontrol yang dilakukan Pemda sangat ketat. Padahal mereka belum tentu memiliki intuisi bisnis seperti yang diharapkan.
Implikasinya, PD Pembangunan Sarana Jaya sulit memenuhi efisiensi, bergerak secara kreatif dan inovatif, serta sukar mengimbangi dinamika lingkungan eksternal yang berkembang dengan cepat dan sarat dengan persaingan.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman, Serta strategi pemberdayaan yang tepat bagi PD Pembangunan Sarana dalam mengemban fungsi dan perannya sebagai salah satu sarana pengembangan perekonomian Daerah dan sumber PAD.
Secara lebih rinci, dalam membahas upaya pemberdayaan perusahaan properti (PD Pembangunan Sarana Jaya) sebagai Salah satu sumber pendapatan Daerah, penulis menggunakan kerangka yang tersusun secara sistematis. Pembahasan dimulai dari visi dan misi perusahaan, permasalahan pokok yang dihadapi pemsahaan dalam mengemban misinya. Kemudian berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal akan diperoleh kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Selanjutnya berdasarkan analisis tersebut penelitian dilanjutkan untuk menganalisis daya tarik industri (industrial attractiveness) dan kekuatan bisnis (business strength) yang akan menghasilkan beberapa faktor kunci sukses (key success factor). Kemudian untuk mengetahui posisi bersaing perusahaan dalam matriks GE, digunakan metode expert choice. Setelah diketahui posisi bersaing perusahaan, maka akan didapat beberapa alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Langkah berikutnya adalah merumuskan strategi tingkat perusahaan (corporate Ievel), strategi fungsional (functional level) dan berbagai kebijakan yang mendukung agar strategi yang telah ditetapkan dapat terlaksana dengan baik.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa, fungsi pemasaran, organisasi dan manajemen, produksi merupakan kekuatan bisnis PD Pembangunan Sarana Jaya, dan perusahaan memiliki daya industri yang tinggi. Namun, perusahaan tidak dapat mengeksploitasi kekuatan bisnis dan memanfaatkan peluang bisnis karena intervensi yang dominan dari Pemda (shareholder) dalam mengelola perusahaan. Penulis memformulasikan bebarapa strategi, baik pada tingkat pemsahaan (corporate Ievel) maupun strategi-strategi fungsional (functional level), untuk memberdayakan unit-unit usaha yang terdapat pada PD Pembangunan Sarana Jaya, yaitu strategi bidang pemasaran, strategi bidang keuangan, strategi bidang produksi, strategi pengembangan SDM, strategi pengembangan organisasi.
Untuk mendukung berbagai strategi yang telah dirumuskan sebagai upaya pembenahan atas kondisi perusahaan saat ini, penulis menyarankan perlu ditetapkan kebijakan-kebijakan yang merupakan petunjuk untuk mengarahkan keputusan-keputusan dan aksi para manajer dan bawahan dalam hal mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan. Kebijakan-kebijakan tersebut berupa prosedur untuk beroperasi standar (standard operating procedures) yang akan bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas manajerial. Disamping itu, perlu segera dibentuk peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan BUMD (terutama yang mengatur Bentuk, Badan Hukum, Tujuan dan Misi BUMD) sebagai amanat UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
Perlu diciptakan iklim good corporate governance di dalam pengelolaan PD Pembangunan Sarana Jaya, yang ditandai dengan berfungsinya secara efektif organ-organ vital perusahaan seperti RUPS, Komisaris, dan Direksi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12449
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>