Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168298 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pasaribu, Deborah Imelda
"Universitas Indonesia (UI) sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki kekuatan moral dalam mendidik manusia Indonesia (mahasiswanya), dituntut untuk selalu siap dalam menghadapi perubahan zaman. Salah satunya perubahan status UI menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN), yang memberi konsekuensi perubahan mendasar di segala bidang. Dalam menginformasikan perubahan yang mendasar ini, perlu adanya suatu badan Kehumasan yang dapat mengkomunikasikan segala bentuk informasi, baik itu dalam bentuk pertukaran fakta, pandangan dan gagasan antara UI dengan masyarakatnya. Adapun tujuan dan pembentukan Humas dianggap penting karena praktisi Humas dapat menciptakan sistem komunikasi dan informasi yang terpola dan terpadu dalam publik internal dan atau eksternal UI, membentuk dan memelihara citra UI sebagai universitas yang positif di mata publik. Fungsi dan peran Humas UI dalam hal ini diharapkan mampu memberi kontribusi strategi komunikasi yang efektif untuk membantu Pimpinan Universitas dalam pencapaian tujuan universitas. Agar humas universitas itu sendiri dapat berjalan dengan baik dalam menyamakan persepsi publik, perlu dikaji terlebih dahulu bagaimana tanggapan publik atas keberadaan humas. Berangkat dari tanggapan yang diberikan publik internal universitas maka dapat dideskripsikan bagaimana pengetahuan tentang humas, pendapat dan harapan atas keberadaan divisi humas dalam universitas dan bagaimana hubungan antar variabel tersebut diatas. Yang ingin dicapai pada penelitian yang mengg-unakan pendekatan eksplanatif kuantitatif ini adalah untuk mengetahui serta dapat menggambarkan sejauh apa tingkat pengetahuan publik internal tentang humas secara umum dan bagaimana tingkat pendapat dan harapan mereka terhadap fungsi dan peran Humas UI, serta korelasi diantaranya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh individu yang termasuk dalam publik internal UI, dengan sampel yang diambil adalah publik internal pada Rektorat, FISIP dan Fakultas Teknik, jumlah responden yaitu 60 orang. Dengan 5 dimensi pada operasionalisasi konsep, indikator-indikator pertanyaan pada kuesioner yang disebar pengukurannya menggunakan skala Likert-Interval, dimana tingkat pengetahuan menggunakan kategori jawaban Sangat Tidak Tahu hingga Sangat Tahu, tingkat pendapat menggunakan kategori jawaban Buruk hingga Sangat Baik, dan tingkat harapan menggunakan kategori jawaban Tidak Setuju hingga Sangat Setuju. Variabel independennya masing-masing Profil Responden dan Tingkat Pengetahuan tentang humas secara umum, variabel dependennya masing-masing Tingkat Pendapat dan Tingkat Harapan terhadap Fungsi dan Peran Humas UI. Pengolahan data analisa univariat dan bivariat menggunakan SPSS dengan teknik analisis Descriptive-Frequency, Pearson's Correlations dan Compare Means — ANOVA. Hasil dan pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif dengan arah kekuatan hubungan Cukup Kuat antara pengetahuan publik internal tentang humas secara umum dengan harapan mereka terhadap fungsi dan peran Humas UT. Berdasarkan fungsi dan peranannya di UI, diketahui bahwa sebagian besar publik internal UI berpendapat Humas UI pada kategori penilaian "BIASA" dengan kata lain, pendapat publik internal terhadap Humas UI berada path level sedang (tidak rendah, juga tidak tinggi). Publik internal memberi penilaian yang paling dianggap baik terhadap fungsi dan peran Humas UI sejauh ini adalah kegiatan publikasi seperti pameran pendidikan, sponsorship yang telah dilakukan, dimana rata-rata menjawab dengan kategori BAIK. Sementara, pendapat berupa penilaian yang paling rendah terhadap kegiatan humas di UI oleh publik internal adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan krisis komunikasi internal, kegiatan membangun identitas UI status BHMN dilingkungan internal yang dianggap belum merata dan belum adanya kegiatan yang berhubungan dengan dialog kepada publik internal UI. Hasil analisa difference juga menunjukkan adanya perbedaan pada kelompok jenis kelamin dan latar belakang pendidikan atas harapan mereka terhadap fungsi dan peran Humas UI. Dari hasil interpretasi data berdasarkan analisis SPSS juga terlihat bahwa harapan yang memiki tingkat kesetujuan yang paling tinggi adalah harapan publik internal (Rektorat, FISIP dan Fakultas Teknik) agar Humas UI mempunyai fungsi dan berperan lebih besar dalam menjalankan kegiatan komunikasi, yaitu sebagi media informasi dan komunikasi, membentuk citra positif universitas, dan membangun identitas UT berstatus BHMN baik dilingkungan dalam maupun luar universitas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Desliana
"Internet merupakan salah satu media baru yang sudah mulai banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik pelajar, mahasiswa, profesional, dan universitas. Dengan memiliki kelebihan-kelebihan tertentu seperti lebih cepat, interaktif, efisien, serta kaya akan informasi, internet menjadi suatau bagian yang tidak dapat dipisahkan untuk beberapa kalangan tertentu, seperti halnya dengan telepon atau mesin faks. Penelitian ini mencoba untuk melihat apakah para praktisi Humas yang terhimpun dalam PERHUMAS mampu melihat internet sebagai bagian yang memiliki keunggulan. tersebut, sebagai salah satu alat yang digunakan untuk menjalankan fungsi-fungsi kehumasan mereka. Seperti untuk mengirimkan press release via email kepada wartawan, atau mengadakan netmeeting dengan shareholders, membuat web untuk kepentingan distribusi informasi, dan sebagainya. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud, Peneliti membuat variabel-variabel penelitian yang terdiri dari Pengetahuan Humas tentang Internet, Penilaian Humas tentang Internet dan Penggunaan Internet sebagai Media Humas. Populasi dalam penelitian ini adalah para praktisi Humas yang berdomisili di Jakarta, sedangkan sampel yang diambil adalah para praktisi Humas yang tergabung dalam PERHUMAS (Perhimpunan Hubungan Masyarakat) sejumlah 50 orang. Dengan menggunakan metode kuantitatif, Peneliti menyebarkan kuesioner serta mengolah kuesioner tersebut dengan menggunakan SPSS. Hasil dari SPSS menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara Pengetahuan Humas tentang Internet dengan Penggunaan Internet sebagai Media Humas, serta terdapat hubungan positif pula antara Pengetahuan Humas tentang internet dengan Penilaian Humas tentang Internet. Hal tersebut sesuai dengan Hierarchy of Effect yang dikemukakan oleh Lavidge dan Steiner yang menjabarkan untuk mencapai tahap konatif (perilaku), pada umumnya akan melalui tahap sebelumnya yaitu tahap kognitif (awareness) dan tahap afektif (evaluasi). Namun, dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa tidak ada hubungan antara tahap p enilaian Humas tenta.ng internet dengan penggunaan internet sebagai media Humas. Dengar kata lain, model Hierarchy of effect tersebut tidak berlaku dalam melihat proses penggunaan internet sebagai media humas, khususnya karena tidak ditemukannya hubungan antara tahap efektif dengan tahap konatif dalam penelitian ini. Adanya kondisi seperti itu diduga disebabkan oleh faktor internal dan eksternal para praktisi. Faktor Internal mengacu kepada "keinginan untuk memenuhi harapan orang lain" dan faktor eksternal mengacu pada ketersediaan fasilitas internet di kantor masing-masing praktisi Humas. Faktor internal tersebut juga dikemukakan oleh Andersen yang mengatakan bahwa terdapat potensi besar kesalahan antara sikap (penilaian) dan tindakan (penggunaan). Seseorang dapat saja mempunyai pendapat atau sikap yang berbeda namun sikapnya tersebut tidak sesuai dengan perilakunya. Begitu pula dalam penelitian ini, terdapat potensi bahwa para praktisi mempunyai sikap tertentu tentang internet namun mempunyai perilaku yang berbeda dengan sikapnya tersebut. Hubungan antara penilaian dan penggunaan internet dapat terbentuk ketika variabel usia dan keterampilan komputer masuk sebagai variabel antara, khususnya pada kondisi praktisi yang berusia ≤ 40 tahun dan mempunyai sertifikat kursus komputer. Selain itu, basil temuan penelitian juga menunjukkan bahwa faktor seperti usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, jenis pekerjaan, keterampilan komputer, serta posisi pekerjaan tidak mempengaruhi hubungan antara pengetahuan, penilaian, serta penggunaan internet sebagai media Humas. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan melihat konteks waktu. Peneliti mempunyai dugaan bahwa para praktisi tersebut tidak mempunyai keterampilan serta pengetahuan yang cukup untuk menggunakan internet. Internet sebagai salah sate media, baru mulai banyak digunakan dalam waktu 3-4 tahun belakangan. Dengan demikian, pada saat itu para praktisi yang mempunyai usia berkisar 25-50 tahun, tidak atau kurang mendapatkan kurikulum atau keterampilan komputer ketika mereka berumur 15-22 pada saat di bangku sekolah atau kuliah. Kondisi ini berbeda dengan anak sekolah atau anak kuliah tahun-tahun belakangan ini. Dengan begitu banyak fasilitas internet di sekolah, kampus bahkan di warung internet sekalipun."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri B. Sulistyani
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Samsiati
"Pada kenyataannya, Hubungan Masyarakat (Humas) belum begitu diketahui arti serta fungsinya di masyarakat Indonesia. Dengan demikian, seringkali sosok Humas tidak ditempatkan pada proporsinya, baik pada perusahaan swasta maupun instansi-instansi pemerintah. Namun kenyataan pula yang menunjukkan bahwa seiring dengan pembangunan yang saat ini sedang gencar gencarnya digaungkan oleh pemerintah, Humas juga semakin banyak bermunculan. Tentunya, masih dengan fungsi yang berbeda-beda, tergantung pada kebijaksanaan dan kebutuhan di mana Humas tersebut berada. Demikian pula dengan PT Radio Prambors, sebagai sebuah organisasi penyiaran yang telah 19 (sembilan belas) tahun berkecimpung dalam dunia media elektronik, khususnya media radio, organisasi penyiaran tersebut telah mampu menempatkan citra atau "image" tersendiri, di kalangan khalayak pendengar Jakarta, khususnya remaja. Hal ini tak lepas dari kegiatan-kegiatan yang diterapkan Humas PT Radio Prambors yang berupaya menciptakan saling pengertian antara perusahaan dengan khalayaknya, sehingga dapat senantiasa terbina hubungan harmonis antara kedua belah pihak. Berangkat dari hal inilah, permasalahan yang dilihat adalah bagaimana pendapat khalayak tentang kegiatan-kegiatan yang diterapkan Humas PT Radio Prambors. Untuk mengetahui hal tersebut, penulis melihat pada karakteristik responden, perolehan dan pemahaman informasi yang diterima responden serta pengalaman responden sebagai anggota Prambors Listeners Club (PLC). Indikator indikator inilah yang sedikitnya dapat menjadi acuan dalam menilai kepada pendapat yang dikemukakan oleh responden selama penelitian berlangsung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survai, dan bersifat deskriptif. Adapun tehnik penarikan sampel yang dipakai adalah sampel random sistematis atau systematic random sampling. Dari 96 responden yang diteliti, diperoleh data bahwa perolehan dan pemahaman responden mengenai siaran maupun kegiatan-kegiatan non siaran kurang lebih sama. Hanya bila sampai pada tahap mengikuti acara-acara kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Humas PT Radio Prambors, minat serta motivasi responden cenderung menurun. Sementara berdasarkan pengalaman mereka menjadi anggota PLC, responden cenderung menyatakan kepuasannya terhadap PLC dan fasilitas-fasilitas yang diberikannya. Hal ini terlihat dari pendapat mereka tentang pelayanan karyawan, manfaat dari kegiatan-kegiatan serta adanya penerbitan majalah Prokamu yang diterbitkan sebulan sekali. Walaupun secara keseluruhan, responden berpendapat-cukup baik, terhadap kegiatan-kegiatan yang diadakan Humas radio Prambors, namun untuk pelayanan kartu anggota ada kecenderungan menurun. Secara umum, penelitian ini dapat menunjukkan bagaimana pendapat khalayak tentang sosok Humas serta kegiatan-kegiatannya dalam suatu perusahaan, tanpa melulu melihat kepada sosok Humasnya sendiri. Dan untuk PT Radio Prambors, dapat dikatakan bahwa secara mendasar, Humas organisasi penyiaran tersebut telah mampu menjaga dan membina hubungan harmonis antara khalayak dengan perusahaannya melalui kegiatan-kegiatan yang diadakannya. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Badawi
"ABSTRAK
Universitas Indonesia sebagai lembaga perguruan tinggi publik di melalui pers. negeri berkepentingan untuk berhubungan dengan luarnya, salah Hubungan tersebut dilakukan semata-mata dalam hubungan yang satunya adalah dengan dan bergantungan, karena hidup dalam suatu lingkungan, tak mau kegiatannya akan saling bersinggungan. saling yang mau Bagian Hubungan Masyarakat-lah yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan yang berhubungan secara resmi Bagian Humas UI memiliki tugas dan fungsi sebagai layaknya Humas organisasi lainnya, yaitu untuk dalam dengan pers. mengkomunikasikan segala aktivitas UI kepada masyarakat luar, guna terciptanya citra yang baik. Sehingga konsep Hubungan Media (Media Relations) pada kebanyakan organisasi lainnya, juga bisa diterapkan secara praktis pada Humas UI. Pada tahap operasionalisasinya, antara teori Media Relations yang ideal dengan prakteknya di lapangan sering tidak sejajar secara sempurna. Walaupun tugas dan fungsi Humas UI secara struktural maupun gambaran kerjanya tegas dan rinci menunjuk pada kegiatan Media Relations, namun pada prakteknya kurang memberi hasil maksimal. Hasil maksimal dari sebuah hubungan media dapat terlacak dari respon pers terhadap kegiatan-kegiatan Humas UI tidaklah berbeda UI. Komentar pers yang mengkritik Humas mencolok dengan kritikan pers Humas-humas di departemen pemerintah. kental serta kurang memberikan informasi secara cepat, tepat dan terus terang, sebagai beberapa hal yang dianggap secara terhadap kegiatan Kesan birokratisnya yang kurang memuaskan pers. fungsi antara Humas dan Pers mengakibatkan keduanya menjadi kompleks. Di satu pihak Humas UI ingin bertangung jawab sebaik-baiknya terhadap organisasi berada di atasnya; di lain pihak pers mempunyai kepentingan tersendiri dengan informasi yang dicari dan diterimanya dari Humas sesuai dengan nilai berita, visi, dan misi medianya. Perbedaan hubungan yang Dari wawancara mendalam dapat diketahui, ketidaksempurnaan kegiatan Media Relations dari Humas UI ini tidaklah I mengganggu secara mendasar bagi kelanjutan hubungannya dengan pers. Karena pers itu sendiri pada isyu-isyu tertensudah cukup puas sensitifv politis, Humas UI tidak bisa diandalkan sebagai lembaga resmi yang menjadi sumber berita yang rapkan tampil. Ini menguatkan fenomena dominan yang seragam dengan Humas pemerintah lainnya. misalnya kegiatan akademis ilmiah, layanan Humas UI. Namun, pada isyu yang tu, dengan terutama masalah diha- Peningkatan kualitas hubungan media memiliki dua syarat pokok, yakni pemberian otoritas yang lebih besar kepada Humas UI dalam berhubungan dengan pers, serta peningkatan sumber daya stafnya agar lebih menguasai praktek hubungan media secara profesional."
1993
S3941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Sabur
"ABSTRAK
Museum Nasional, sebagai mana organisasi lainnya membutuhkan dukungan masyarakat, di dalam mempertahankan dan mengembangkan dirinya. Salah satu upaya Museum Nasional di antaranya adalah melalui pengadaan kegiatan bimbingan bagi rombongan karyawisata pelajar Melalui kegiatan ini, yang penulis cirikan sebagai suatu kegiatan Humas, diharapkan Citra Museum Nasional sebagai Wahana Pendidikan akan terbentuk pada masyarakat dengan para pendidik (guru) sebagai media propagandisnya. Dikatakan bahwa suatu Citra bukanlah hanya sekedar hasil dari pernyataan-pernyataan organisasi, tapi bagaimana pernyataan tersebut tercermin dalam tindakan-tindakan bermanfaat dari suatu organsasi. Bahwa tercerminnya citra melalui tindakan-tindakan petugas Museum menjadi hal yang lebih penting dalam upaya Museum mencitrakan dirinya sebagai Wahana pendidikan pada para pendidik. Untuk itu permasalahan yang penulis lihat adalah apakah tindakan-tindakan petugas Museum Nasional mampu menciptakan rasa puas dalam diri pendidik. Dimana rasa puas pendidik menggambarkan tercermin tidaknya citra Museum sebagai Wahana Pendidikan melalui tindakan-tindakan petugas Museum Nasionalnya sendiri. Untuk mengetahui hal tersebut, penulis mengadakan penelitian mengenai pendapat guru tentang kemampuan pemandu, pendapat guru tentang sikap pemandu, pendapat guru tentang penampilan pemandu serta pendapat guru tentang suasana kunjungan di Museum nasional. Adapun sifat penelitian yang dipergunakan adalah deskriptif dan responden penelitian ini sebanyak 56 orang. Ternyata hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan-tindakan petugas cukup menciptakan rasa puas pendidik. Artinya, upaya upaya pemandu baik dalam menjelaskan materi, baik sikapnya juga penampilannya upaya-upaya petugas kurator,preparator, kebersihan, keamananan serta petugas parkir secara umum cukup mencerminkan citra Museum nasional sebagai Wahana Pendidikan."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Glorya Agustiningsih
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moore, H. Frazier
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1981
659.2 Moo h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>