Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157324 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lintar Yulianto
"Ruang perawatan sebagai ruang yang paling lama ditempati ketika pasien dirawat memiliki pengaruh terhadap pasien. Pengaruh tersebut berkaitan dengan kenyamanan yang salah satunya adalah kenyamanan visual. Tujuan penulisan skripsi ini untuk mengetahui pencahayaan dan kualitas pencahayaan ruang yang dibutuhkan serta pengaruh sistem pencahayaan terhadap pasien pada ruang perawatan di rumah sakit. Penelitian menggunakan metode empiris melalui studi kepustakaan, pengamatan, pengukuran iluminasi, kuesioner dan wawancara untuk mendapat data. Pengamatan dan kuesioner untuk memperoleh data kualitatif. Pengukuran iluminasi untuk memperoleh data kuantitatif. Kuesioner diberikan kepada 15 pasien di bangsal yang memiliki sistem pencahayaan sama seperti bangsal yang diamati. Data diolah secara manual kemudian disajikan dalam grafik distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem pencahayaan mempengaruhi kenyamanan, ketenangan, kesembuhan dan ketentraman pasien. Sistem pencahayaan pada ruang perawatan yaitu pencahayaan alami, pencahayaan buatan, skema warna dan material. Pencahayaan yang perlu diakomodasi adalah pencahayaan umum, pencahayaan pemeriksaan dan pencahayaan baca. Pengaruh sistem pencahayaan yaitu memberikan kenyamanan tetapi juga dapat menimbulkan gangguan seperti silau. Kualitas pencahayaan ruang yang dibutuhkan yaitu pencahayaan yang mempengaruhi kenyamanan dan menunjang kegiatan istirahat. Faktor kenyamanan visual berupa warna ruang dan pemandangan keluar. Pencahayaan yang dibutuhkan yaitu mengutamakan penggunaan cahaya matahari dan tidak terdapat gangguan pencahayaan seperti silau.

Ward as the longest space occupied when the patient were treated have any effect on the patient. The effects are related to the comfort which one is visual comfort. The purpose of writing this thesis is to find out lighting and quality of lighting required and the effect of lighting systems on patient in ward at the hospital. The research uses empirical method by literature study, observation, illumination measurement, questionnaire and interview to obtain the data. Observation and questionnaire to obtain the qualitative data. Illumination measurement to obtain the quantitative data. Questionnaires given to 15 patients in ward that has same lighting systems such as ward were observed. The data is manually processed then presented in the frequency distribution graph.
The results showed that lighting systems affect the comfort, calmness, healing and serenity of the patient. Lighting systems in the ward which is daylighting, artificial lighting, color scheme and materials. Lighting needs to be accommodated is general lighting, examination lighting and reading lighting. Lighting systems effects is providing comfort but it can also cause problems such as glare. The quality of lighting required is lighting that affect the comfort and support the rest activities Visual comfort factors are space color and the view out. Lighting required is prioritizing daylight use and there are no lighting disturbances such as glare.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S818
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anni Kurniawati
"Cahaya mempakan bagian yang tak tarpisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Tanpa adanya cahaya, manusia tidak dapat melihat apa-apa. Dalam dunia arsitektur, cahaya memainkan peranan yang cukup peming sebagai salah satu faktor yang perlu diperahtikan dalam perancangan suatu ruang daIam. Dengan keberadaan cahayalah suatu karya arsitektur dapat dinikmati. Sejauh mana sebenamya pengaruh cahaya dalam suatu kawa arsitektur.
Dalam mendesain pencahayaan suaiu ruang, umumnya para arsitek hanya memandang dari segi fungsi (sebagai penerangan). Apakah pencahayaan dalam ruang hanya berpengaruh terhadap terang-gelapnya ruang. Ternyata tidak, cahaya sebenamya mempunyai pengaruh Iebih dari sekedar untuk kejelasan melihat suatu obiek dalam ruang. Cahaya memiliki nilai-nilai psikologis yang dapat digunakan untuk mempengaruhi suasana dalam ruang.
Dalam kesempatan ini, penulis berusaha menggali lebih jauh mengenai sistem pencahayaan dalam suatu ruang dan meninjau bagaimana pengaruhnya terhadap suasana dalam ruang tersebut. Untuk memberikan contoh mengenai pengaruh sistem penoahayaan terhadap suasana dalam ruang, penulis menyertakan studi kasus tiga bangunan yang berbeda jenis, yaitu bangunan privat (rumah Puzzle), semi publik (galen Gedung 28), dan publik (hotel The Bale). Ketiga bangunan ini memiliki sistem pencahayaan yang telah dipikirkan dengan seksama.
Data-data studi kasus diperoleh dari data-data primer dan sekunder. Uraian mengenai pengaruh sistem pencahayaan terhadap suasana dalam ruang ini, ditujukan agar para arsitek atau calon arsitek mengetahui bahwa suatu sistem pencahayaan mempunyai pengaruh terhadap suasana dalam ruang tersebut Bagaimana sistem pencahayaan alami berupa bukaan dan perlindungan terhadap cahaya matahari , dan sistem pencahayaan buatan yang digunakan mempengamhi suasana dalam ruang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah
"Tesis ini membahas penggunaan fasad bangunan dalam memanfaatkan cahaya alami sebagai alat penghalang matahari exterior dan elemen arsitektural. Pencahayaan alami merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan kenyamanan ruang yang berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan fasad perforated sebagai kulit luar bangunan pada pencahayaan alami berdasarkan pola, persentase dan jarak perletakannya dari jendela.
Pada studi kasus di ruang klinik, salah satu usaha untuk mendapatkan pencahayaan alami dan transparansi pandangan ke luar adalah dengan menggunakan fasad perforated. Sebagai sebuah elemen arsitektural, diharapkan fasad perforated ini dapat menjadi solusi alternatif tampilan fasad luar bangunan. Tahap pertama adalah dengan mengukur kondisi pencahayaan alami eksisting dibandingkan dengan simulasi pencahayaan alami. Tahap berikutnya adalah simulasi persentase bukaan perforated, membandingkan dengan alat penghalang matahari exterior lainnya, distribusi cahaya dan arah hadap ruangan. Simulasi pencahayaan alami dilakukan dengan menggunakan software Ecotect Analysis 2011 dan Radiance yang dapat menghasilkan data pencahayaan alami dari penggunaan fasad perforated.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan iluminasi ke dalam ruangan terhadap jarak perletakan fasad perforated dari jendela dengan mempertimbangkan kenyamanan visual transparansi pandangan dan sirkulasi untuk maintenance. Dengan jarak perletakan tersebut diharapkan dapat memenuhi intensitas cahaya dalam ruang dalam memperoleh pencahayaan alami dan kenyamanan visual keluar bangunan sehingga lebih efisien dalam menggunakan energi listrik pada bangunan.

The use of building façade to take advantage of natural lighting as exterior shading and architectural element is disclosed. Natural lighting is one of important factors to make room comfortable related to human productivity. The object of this research is to find out the effect of use of perforated façade as secondary skin of building to natural lighting based on their pattern, percentage and distance from window.
In case study to clinic room, one way to get natural lighting and view transparency to outside is by using perforated façade. It is desirable that, as an architectural element, this perforated façade can be an alternative solution to exterior building façade. The first step is by measuring the existing natural lighting condition compared with natural lighting simulation. Next steps are by making simulation of openness percentage of perforated façade, making comparison with other exterior shadings, minimum working area, lighting distribution and room facing direction. The simulation was carried out with ?Ecotect Analysis 2011? and ?Radiance? software resulting natural lighting data from the use of perforated facade.
The result shows that illumination inside the room was increased when distance of perforated façade to window was increased. The visual comfort of view transparency and circulation space for maintenance were taken into account to determine the most efficient distance. It is desirable that the most efficient distance can satisfy light intensity inside room required to have natural lighting and visual comfort to outside of building, therefore the use of electrical energy in building is more efficient.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Ayunda Putri
"Pengunjung kafe umumnya ingin merasakan suasana yang nyaman dan rileks, dan cahaya yang agak redup dan kekuningan dinilai dapat memberikan kesan rileks. Sedangkan sebuah kafe perpustakaan memiliki aktivitas membaca sebagai aktivitas tambahan, yang membutuhkan cahaya yang terang. Beberapa lembaga juga mengeluarkan rekomendasi tingkat iluminasi untuk sebuah ruang baca. Namun setelah dilakukan kajian teori dan studi kasus didapat bahwa pencahayaan yang dapat membuat rileks tidak hanya bergantung dari warna cahaya akan tetapi ada pengaruh dari penempatan sumber cahaya, arah cahaya dan elemen-elemen lain dalam sebuah ruang. Untuk aktivitas membaca tidak harus terang sesuai tingkat iluminasi yang direkomendasikan, namun tetap harus cukup untuk kenyamanan manusia ketika membaca.

Guests of cafe in general way want to feel relax ambience, generally dreary and warm light claimed can create impression of relax. While library cafes have reading as additional activity that require bright light. Some institute also published recommendation of illuminance for a reading room. However after did theory research and study case, found that lighting which can make relax not only depend by color of light but also effected by location of light source, direction of light and other elements of a room. For reading activity must not bright as recommendation of illuminance, but still must enough for human comfort when reading."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tifanny Febrina
"Pencahayaan buatan merupakan salah satu aspek desain interior untuk menerangi interior ruang komersil yang bergerak di bidang food & beverages. Dalam hal ini, pencahayaan buatan juga berperan penting untuk membentuk suasana interior dan suasana hati pengunjung, karena berkaitan dengan interaksi visual pengunjung dalam mengalami sebuah ruang ketika sedang menikmati makanan. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kriteria mendesain interior ruang komersil yang menjual western cake melalui pencahayaan buatan serta standar iluminasi yang dibutuhkan untuk sebuah kios di pasar dan kafe sehingga dapat mengetahui pengaruh pencahayaan buatan terhadap persepsi visual manusia. Penulisan ini menggunakan metode studi kepustakaan, studi kasus, wawancara dan kuisioner untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Studi kasus dilakukan dengan mengamati dan membandingkan karakteristik suasana yang terbentuk melalui pencahayaan buatan pada sebuah kios dan kafe yang masih tergolong baru. Pencahayaan buatan pada suasana interior di kedua tempat tersebut membentuk karakteristik yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh persepsi visual manusia dalam menerima intensitas cahaya yang dibutuhkan ketika sedang menikmati kue, kawasan dimana kios dan kafe tersebut berada, dan target pengunjung yang datang untuk menikmati kue.
Artificial lighting is one aspect of interior design to illuminate the interior of commercial space engaged in food & beverages. In this case, artificial lighting also has an important roles to form the interior atmosphere and mood of visitors, because it related to the visual interaction of visitors in experiencing a space while enjoying the food. This thesis aims to determine the criteria for designing the interior of commercial space that sells western cake through artificial lighting and illumination standards required for a kiosk at the market and cafe so it can determine the effect of artificial lighting on human visual perception. The methods used literature studies, case studies, interviews and questionnaires to obtain the required data. Case studies conducted by observing and comparing the characteristics of the atmosphere that is formed through artificial lighting at a new kiosk and cafe. Artificial lighting on the interior atmosphere in both places forming different characteristics. It is influenced by human visual perception in receiving the required light intensity while enjoying cake, an area where the kiosk and cafe are located, and the targeted visitors who come to enjoy the cake."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisgumantika Suha
"Pencahayaan adalah salah satu aspek yang paling mendukung arsitektur. Pencahayaan membuat efek visual tertentu yang mempengaruhi persepsi manusia. Ruang komersial memiliki tujuan utama untuk menjual, sehingga pencahayaan juga dimanfaatkan untuk mempersuasi calon pembeli. Supermarket adalah jenis retail yang menjual beragam jenis produk dan berukuran besar dengan berbagai bagian berdasarkan jenis barang yang dijual. Supermarket mendisplay barang-barang yang dijualnya dengan pencahayaan tertentu supaya bisa menarik pembeli. Supermarket menggunakan sistem self-service dan memiliki banyak bagian, sehingga pengunjung biasa menghabiskan waktu cukup lama di dalamnya. Selain display yang menarik, alur dan atmosfir ruang juga merupakan aspek penting untuk meningkatkan kenyamanan yang berdampak juga pada penjualan.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem tata cahaya supermarket dan pengaruhnya terhadap pengunjung untuk membeli dan berkeliling dalam supermarket. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah studi literatur dan studi kasus. Studi literatur dilakukan dengan mempelajari teori cahaya, persepsi visual, pencahayaan interior, pencahayaan ruang komersial, dan prilaku konsumen. Studi kasus dilakukan dengan mengamati tata cahaya artifisial secara umum dalam supermarket dari pintu masuk sampai keluar, dan secara khusus mengamati pengaruhnya pada pengunjung atau pembeli pada satu bagian supermarket yang memiliki tata cahaya tertentu.

Lighting is one of the most supporting aspect in architecture Lighting could give visual effect thaLighting is one of the most supporting aspect in architecture. Lighting could give visual effect that affect human perception. Commercial space has main objective to sell, therefore, lighting also used to persuade buyers. Supermarket is a kind of retail store that provide a wide range of products, usually with large space and several sections according to product variety. Supermarket display their products with spesific lighting to attract buyers. With the self-service system and the variety of sections, customers usually spend some time in supermarket. Beside the attractive display, the atmosphere of space is also important to increase comfortness that could affect sales.
This thesis aims to determine the lighting system in supermarket and how it affects customers. I use literature studies and case studies as a method in this thesis. Literature studies done by studying lighting theory, visual perception, interior lighting, lighting for commercial space, and consumer behavior. Case studies done by observing artificial lighting in general and the impact to customers in particural sections.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faris Baskoro
"Pengaturan pencahayaan yang baik akan memberikan kenyamanan pada saat melakukan aktivitas dan akan meningkatkan produktivitas. Penelitian ini melakukan audit sistem pencahayaan internal pada ruang kelas di Gedung S Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Dari hasil audit yang dilakukan pada siang hari, semua ruang kelas pada Gedung S FTUI telah memenuhi standar SNI 03-6575-2001. Namun, terdapat beberapa kelas yang memiliki persebaran cahaya yang buruk sehingga beberapa area bidang kerja pada tidak mendapatkan cahaya yang memenuhi standar. Pergantian sistem pencahayaan dengan tujuan untuk mendapat persebaran cahaya yang lebih baik dan merancang sistem pencahayaan yang lebih hemat energi. Desain dilakukan dengan tiga skenario. Skenario 1 dilakukan dengan mengganti lampu tanpa merubah titik lampu. Skenario 2 dilakukan dengan mengganti lampu dan merubah titik lampu. Skenario 3 menargetkan penambahan lampu dan titik lampu hanya pada ruangan yang memiliki masalah penyebaran cahaya dari hasil pengukuran. Ketiga skenario tersebut disimulasikan dengan kondisi malam hari dan siang hari. Hasil dari analisis desain pergantian menunjukkan bahwa persebaran cahaya pada skenario 2 adalah yang terbaik dari ketiga skenario tersebut dengan penghematan konsumsi energi sebesar 97,33 kWh dan penghematan biaya sebesar Rp9.745.493.

Lighting is one important aspect in human’s life. A good lighting system can provide convenience of sight on daily activities which, furthermore, can affect productivity. This research evaluates the lighting system in classrooms at S building of University of Indonesia. The result finds that every classroom has meet the lighting standards of SNI 03-6575-2001. However, some classroom has a problem in the light distribution across the room that cause certain area does not get enough lighting based on the standards. Three replacement scenarios are done to solve the problem and to make a system with lower energy consumptions. Scenario 1 is done by replacing all the lamp with new LED lamps. Scenario 2 is done by replacing all the lamp with the addition of changing the lights point of the room. Scenario 3 is done by adding lights only in the class that has problem with the light distribution. The study from the simulation shows that implementation of scenario 2 has successfully reduced the energy consumption by 97.33 kWh and reduced the cost by Rp9,745,493."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Almas Hutasuhut
"Sistem pencahayaan pada sebuah bangunan atau tempat kerja menjadi aspek yang penting dalam kehidupan kita karena sistem pencahayaan dapat mempengaruhi produktivitas para pekerja yang sedang bekerja di bangunan tersebut. Penelitian ini berlokasi pada ruang studio yang terletak di Gedung Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Hasil audit menunjukkan bahwa 100% ruang studio yang dimiliki belum memenuhi standar pencahayaan yang berlaku di Indonesia, yaitu SNI 03-6575-2001. Maka, perlu adanya desain penggantian tata pencahayaan pada setiap ruang studio yang terdapat pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia atau disebut dengan skenario. Skenario penggantian tersebut terdiri dari 2 jenis, yaitu skenario 1 dan skenario 2. Skenario pertama dilakukan dengan mengganti lampu aktual dengan lampu baru dengan lumen yang lebih besar tanpa adanya perubahan dari titik lampu tersebut. Dan skenario 2 dilakukan dengan penggantian lampu aktual dengan lampu baru yang berbeda dengan skenario 1 dengan adanya penambahan dan pengubahan titik lampu pada ruangan. Lampu yang digunakan untuk skenario 1 dan 2 merupakan lampu jenis hemat energi, yaitu LED(Light Emitting Diode). Hasil dari analisis desain penggantian skenario 1 dan 2 menunjukkan bahwa skenario 1 dan 2 mampu memperbaiki tingkat pencahayaan setiap ruangan dengan rata-rata kesesuaian dengan standar sebesar 120,15% dan 118,685%. Dan juga, lampu yang digunakan masing-masing skenario meningkatkan efikasi cahaya dibandingkan dengan pencahayaan aktual dengan selisihnya sebesar 63 dan 120 lm/W. Lalu, juga terdapat hasil analisis konsumsi energi yang menunjukkan bahwa terdapat peningkatan konsumsi energi listrik per hari dari lampu masing-masing sebesar 13,528 dan 3,552 kWh. Dan terakhir, terdapat analisis biaya yang menunjukkan kenaikan biaya instalasi masing-masing sebesar Rp Rp170.200.492,00 dan Rp616.922.500,00 dan kenaikan biaya operasional sebesar Rp4.880.554,00 dan Rp2.920.837,00.

Lighting systems in a building or workplace become an important aspect of our lives because lighting systems can affect the productivity of workers who are working in the building.  This research is located in a studio room located in the Architecture Department Building of the Faculty of Engineering, University of Indonesia. The audit results showed that 100% of the studio space owned did not meet the lighting standards that apply in Indonesia, namely SNI 03-6575-2001. Therefore, there is a need to design lighting replacement in every studio room contained in the Faculty of Engineering, University of Indonesia or called a scenario. The replacement scenario consists of 2 types, namely scenario 1 and scenario 2. The first scenario is done by replacing the actual lamp with a new lamp with a larger lumen without any change from the lamp point. And scenario 2 is done by replacing the actual lamp with a new lamp that is different from scenario 1 with the addition and alteration of light points in the room. The lights used for scenarios 1 and 2 are energy-efficient types of lights, namely LEDs (Light Emitting Diode). Results from scenario replacement design analysis 1 and 2 showed that scenarios 1 and 2 were able to improve the lighting level of each room with average conformity to the standard of 120.15% and 118.685%. Also, the lights used in each scenario increase the efficacy of light compared to actual lighting by a difference of 63 and 120 lm/W. Then, there are also the results of energy consumption analysis that shows that there is an increase in electricity consumption per day from lamps by 13,528  and 3,552 kWh, respectively. And finally, there is a cost analysis that shows an increase in installation costs of Rp170.200.492,00 and Rp616,922,500.00 and an increase in operating costs of Rp4,880,554.00 and Rp2,920,837.00, respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hedy C. Indrani
"Ruang rawat inap rumah sakit peninggalan kolonial Belanda memiliki beberapa karakteristik fisik khas terkait pencahayaan, misalnya struktur bangunan tinggi, material penutup dinding dan lantai yang menggunakan bahan teraso. Karakteristik seperti ini menyebabkan suasana ruang rawat inap rumah sakit tersebut terkesan suram karena besaran luminasi pencahayaan di dalam ruang tidak terpenuhi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan mencari solusi desain pencahayaan yang optimal dengan mengambil kasus ruang rawat inap kelas atas di dua rumah sakit peninggalan Belanda di Surabaya yaitu RS Darmo dan RSK St. Vincentius A Paulo. Langkah pertama adalah pengamatan dan pengukuran menggunakan Lightmeter LX-103 untuk mengetahui besaran luminasi ruang, dilanjutkan dengan verifikasi dan simulasi optimasi menggunakan program komputer DIALux v.4.6.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi pencahayaan pada ruang rawat inap di kedua rumah sakit tersebut belum memenuhi standar sehingga perlu dilakukan beberapa cara untuk mengoptimalkan tingkat pencahayaan, meliputi: penggantian bahan dan warna dinding serta lantai dengan warna yang lebih cerah, penurunan plafon menggunakan drop ceiling, penggantian warna perabot dengan warna yang lebih terang, dan penggunaan lampu TL 28-36W soft white dan lampu downlight 26W."
[Place of publication not identified]: Dimensi Interior : Jurnal Desain Interior, 2009
747 DIM 7:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwisediono Kusdarmawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S48233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>