Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126890 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Riris Loisa
"Persaingan antar bank saat ini memasuki tahap yang
'sengit'. Hal ini terjadi karena penin katan jumlah bank
baru yang oukup tinggi , sementara pasar yang ada relatif
tetap .
Ditengah kompetisi tersebut, Bank Tani Nasional berada
pada posisi yang kurang meng untungkan . Bank ini dipahami
sebagai bank yang terutama melayani para petani serta usahaus
aha pertanian; sebagai anak yang kecil; dari · tidak
bonafid. Karena itu Bank Tan i Nasi onal memutuskan untuk
mengganti nama menjad i Prima Express Bank.
Agar publik menyadari perubahan nama dari B~nk Tani
Nasional menjadi Prima Express Bank, serta memahami bank ini
dengan benar, diputuskan untuk menggunakan iklan perusahaan~
Iklan ini dimuat di berbagai media cetak nasional, seperti harian KOHPAS, harian SUARA PEHBARUAN, harian BISNIS
INDONESIA, majalah TEMPO, dan majalah SWASEHBADA.
Pemahaman memang merupakan suatu daya saing yang
potensial bagi suatu perusahaan. Sementara itu, membangun
pemahaman yang benar bukanlah suatu hal yang mudah, karena
tidak lah mudah untuk menerjemahkan karakter, sikap dan visi
suatu perusahaan ke dalam "hanya~ beberapa kalimat yang
dapat dimuat di dalam suatu seri ik lan p e rusahaan.
Oleh Cipta Citr-a Advertising ber s ama d engan
corporaten y a, SAGA COM MU NICATION, segala hal yang
disampakan kepada publi k in i, di terjemahkan kedalam
yang menggunakan figur orang ketiga (karyawann a ),
menje l s kan figur bank yang diiklankan.
di visi
p erlu
i klan
untuk
Penulis mengambil 100 respo d en yang erat ka itannya
dengan visi Prima Express Bank, yang oleh bank itu sendiri
dijad ikan sebagai slogannya: "terus tumbuh dan be rkembang".
Sebagaimana bank i~i meng iden tif i kas ikan dirinya berdasa rkan
visinya, peneliti mengambil responden yang ber kaitan dengan
masa depan, yaitu ruture u blic yang akan b erpengaruh d alam
opinion former, yaitu mahasi swa.
bahwa responden
baik. Hal ini
Penelitian ini menghasilkan jawaban,
dapat memahami bank dengan cukup
mencerminkan, bahwa iklan perusahaan bagaimanapun cukup
mampu untuk membangun pemahaman yang benar terhadap Prima
Express Bank Dari penelitian ini juga terlihat, bahwa unsur iklan
yang agak menonjol di dalam membangun pemahaman respondeni
pada iklan pertama (iklan Bank Tani Nasional) maupun iklan
kedua (iklan Prima Express Bank), adalah unsur sub - judul dan
teks iklan .
!klan kedua menyampaikan pesan dengan tema ganda, ya itu
tema institusiona l d an tema. even t ual. Dari penelitian i ni,
terli hat, bahwa pada iklan d engan t ema ganda t ersebut, tidak
mud~h bagi res ponden untuk memahami pe s an yang sebenarnya
lebih panting. Walaupun demikian pemahaman mereka tidak
menyi mpang, dan tetap memerlihatkan suatu pemahaman yang
cukup baik tentang bank yang di iklankan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S4048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Suriato
"Dalam mengkomunikasikan karakteristik prod~ pesan iklan dapat dibentuk dengan menggabungkan elemen verb dan nonverbal. Dibandingkan dengan elemen verbal, elemen nonverbal membutuhkan interpretasi yang lebih rumit untuk dapat dimengerti.
Pemahaman terhadap integrasi elemen verbal dan nonverbal a.kat1 menghasilkan impresi terhadap produk. Ketika iklan berseri Ginseng Royal Jelly Drink hadir dengan penekanan yada elemen nonverbal (visual) untuk menggantikan elemen verbal, timbul pertanyaan apakah khalayak mampu melakukan interpretasi terhadap elemen
visual yang digunakan sehingga memperoleh impresi sesuai dengan yang dikomunikasikan.
Selain itu ingin diketahui terjadi atau tidaknya perubahan setiap melihat versi lain dari iklan. Penelitian ini dilakukan dengan asumsi bahwa sernakin banyak versi iklan yang dilihat akan semakin baik impresi produk yang terbentuk.
Metode penelitian adalah eksperimen lapangan dengan desain "Correlated- Groups, after-only, no control group". Subyek penelitian - 60 pria dan 60 wanita yang ditarik secara purposif- dimasukkan dalam satu kelornpok eksperimen yang dikenai empat treatment iklan berseri. Kesimpulan tentang efek variabel independen
diambil dengan membandingkan basil dari setiap treatment. Jawaban subyek yang dikumpulkan melalui pertanyaan terbuka didata dengan metode content analysis dan diberi skor agar dapat dibandingkan dengan t-test for correlated samples. Hipotesa dibuktikan melalui Single-Factor Analysis of Variance for Within-Subjects design.
· Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek penelitian mampu menginterpretasikan elemen visual dan mengintegrasikannya dengan elemen verbal dengan baik sebingga impresi yang terbentuk setelah melihat empat versi iklan lebih baik daripada impresi yang terbentuk setelah melihat kurang dari empat versi iklan. Sesuai dengan
model perubahan proporsional dalam teori integrasi konsumen (C T), infonnasi bam secara terns menerus aimasukkan ke dalam impresi yang lama sehingga membentuk impresi yang telah direvisi. Interpretasi elemen visual diintegrasikan dengan elemen verbal dan menghasilkan informasi bam tentang karakteristik produk yang ditambahkan
ke dalam impresi terdahulu sehingga membeptuk impresi bam yang lebih baik.
Hal ini terjadi karena elemen visual yang digunakan memiliki makna yang umum sehingga khalayak mampu menginterpretasikannya dengan bailc. Selain itu, elemen verbal yang digunakan marnpu menuntun interpretasi elemen visual sehingga sesuai dengan
pesan komunikasi produsen. Adanya fuktor pengalaman rnasa lalu dan perbedaan individual hanya mempengaruhi tinggi-rendahnya skor impresl, bukan pada meningkat-tidaknya impresi yang terbentuk dalam benak konsumen"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Denise Risakotta
"Iklan merupakan sua bentuk komu · asi antara produsen dan konsumen.
Melalui iklan p odusen berusaha menyampaikan pesan yang berhubungan dengan
produk kepada konsumen. Dntuk itu pembuat iklan berusaha sebaik mungkin untuk
merancang bukan hanya isi pesan, tetapi juga bentuk pesan, agar khalayak dapat
menerirna pesan tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Dengan isi dan bentuk pesan
yang tep~ dih kan tujuan pembuat iklan dapa tercapai.
Penelitian ini hendak menelusuri efektlvit~ iklan permen Rootbeer dari ·
Golden Valley ada khala)"ak sasarannya. Penelitian ini.hendak melihat apakah tujuan
pembuat iklan ini tercapm. Tetma$Uk di dalamnya adalah apakah pesan yang ingin
disampaikan pembuat iklan dapat ditangkap ole khalayak sasaran. Disamping hal-hal
tersebut, penelitian ini juga hendak melihat efek iklan ini pada tahap pengetahuan
. / .
(/mow/edge), tahap suka/tidak (liking), tahap kecenderungan (preference) dan thap
ketertarikan mencoba (convince). Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh iklan ini
adalah; pertama, membangkitkan kesadaran khalayak sasaran akan adanya iklan
permen Rootbeer dari Golden Valley, kedua, menggerak:ka.11 rasa tertarik untuk
mencoba permen Rootbeer dari Golden Valley (tahap convince). Sedangk:an pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat ildan adalah permen Rootbeer dari' olden Valley
merupakan pennen yang enak, u~ dan segar. Karena penelitian ini juga bertujuan
untuk melihat efek iklan ini pada tahap pengetahuan, sukaltidak kecenderungan, dan
ketertarikan mencoba, responden yang diambil adalah mereka yang telah mengenal
iklan tersebut atau dengan kata lain telah memiliki kesadaranlawareness terhadap iklan
- ini. Jadi tujuan yang menjadi fokus penelitian ini adalah tujuan pembuat iklan yang
kedua.
Dengan metode survei yang menggun.akan kuesioner dan wawancara terhadap
I 00 orangf esponden yang memiliki karakteristik kha.layak sasaran iklan permen
Rootbeer dari ·Golden Valley yang diambil secara purposif perielitian ini memper-
,
lihatkan hal-hal berikut ini: Untuk tahap pengetahuan te~lihat bahwa pengetahuan ·
teknis dan pengetahuan prinsipil khalayak akan iklan ini 'sedang'. Untu ttahap suka
atau tida.k, terlihat bahwa umumnya res~nden meny.ukai iklan ini. Untuk tahap
kecenderung~ terlihat tidak adan kecenderungan tertentu, yang berarti mereka
menganggap iklan ini sama saja dengan iklan permen ainnya. Untuk tahap ketertarikan
mencoba, terlihat bahwa umumnya responden tidak memiliki ketertarikan membeli. Di
sini tampak bahwa tujuan iklan ini, yaitu menggerakkan rasa tertarik: khalayak untuk:
mencoba produk tidak: terca~. Berarti iklan ini tictak efetif untu mencapai tujuan
. tersebut. Sedangkan dan tujuan pesan, iklan ini su4ah cukup efektif Hal ini terlihat
dari pesan yang ditangkap khalayak. ebany an khalayak menangkap pesan unik,
atau enak, atau kedua-duanya. Hanya pesan segaryang jarang tertangkap oleh
khalayak. Ini berarti iklan ini telah mampu menyampaikan sebagian besar pesan kepada
khalayak.
Ditinjau_ dari perbedan jenis kelamin, pada tahap pengetahua~ suka/tidak,
kecenderungan, tidak terdapat · perbedaan dengan hasil ·yang dicapai respond en secara
keseluruhan. Perbedaan di antara k~duanya. mnncui pada tahap ketertarikan mencoba yang menjadi tujuan ikJan ini. Pada tahap ini terlihat umumnya responden w~ta
merasa tertarik mencoba produk sedangkan responden pria tidak. Berarti iklan ini lebih
efektif kepada wanita dibanding pria. Sedangkan untuk tujuan pesan (pengetahuan "prinsipil),terlihat bahwa i]9an ini cukup efektif Baik pria maupun wanita sama-sama memiliki tingkat pengetahuan pesan yang sedang. Artinya mereka dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan walaupun tidak semuanya .
Jika ditinjau dari segi perbedaan pendidikan, . pada tahap pengetahuan, sukaltidak, dan ketertarikan mencoba tidak terdapa perbedaan dengan hasil yang dicapai responden secara keseluruhan. Ildan ini tidak efektif untuk mencapai tujuan pembuat iklan. Sed8!lgkan untuk menyarnpaik.an pesan, iklan ini cukup efektif Baik responden yang berpendidikan SMA aupun perguru tinggi, dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan walaupun tidak secara keseluruhan.
Jika ditinjau dari segi perbedaan frekuensi melihat iklan, tahap pengetahuan, suka atau tidak, dan kecenderungan, juga tidak berbeda dengan hasil responden secara keseluruhan. Perbedaan kembali terf t pada tahap ketertarik:an mencoba. Iklan ini mampu menimoulkan rasa tertarik untuk mencoba produk pada responden yang memiliki frekuensi inelihat iklan sedang. Sedangkan pa responden yang memiliki frekuensi meliha iklan rendah an tinggi iklan ini tidak mampu menimbulkan ketertarikan untuk mencoba produk. Ini berarti ildan tersebut lebih efektif mencapai tujuan komunikasi pada kelompok yang memilik'i frekuensi yang melihat iklan sedang dibanding rendah dan tinggi. Sedangkan untuk menyampaikan pesan,iklan ini sudah cukup efektif baik kelompok responden yang memiliki frekuensi memiliki rnelihat ildan rendah, sedang rnaupun tinggi, dapat menangkap pesan yang ingin disarnpaikan, walaupun tidak sernuanya"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nesia Isrilmirantie
"The focus of the study is advertising ef’fectiveness of the localized advertisement in communicating WOM referral marketing strategy that is adapted by the local culture and custom way of communicating of Indonesian people. Besides that it consumer word of mouth activity is also conducted to the consumer’s pre- purchasing thinking and also the product involvement. Since the focus of the research is a product of a multinational company with a global-localized vision, it is interesting discover their localized approach in adjusting with the local culture in their marketing strategy planning.
The variables that are included in this research are advertising effectiveness, pre- purchasing thinking, product involvement, and consumer WOM (word of mouth).
This research is a quantitative uses path analysis to measure the effect between the advertisement effectiveness and the consumer WOM (word of mouth), pre-purchasing thinking, and product involvement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33854
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jefkins, Frank William
Jakarta: Erlangga , 1996
659.1 JEF p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Reski Damayanti
"Iklan merupakan salah satu strategi pemasaran guna menyampaikan informasi kepada konsumen. Namun sayangnya informasi yang disampaikan oleh pelaku usaha belum tentu sepenuhnya benar. Akibat yang timbul dari iklan yang menyesatkan tidak hanya merugikan konsumen tetapi juga pelaku usaha lainnya. Penelitian ini melihat peranan Pemerintah dan PPPI terkait permasalahan iklan yang menyesatkan. Metode penelitian yang dipergunakan bersifat yuridis normatif dengan menitikberatkan penelitian terhadap data sekunder. Dari hasil penelitian diharapkan Pemerintah dapat lebih berperan dalam menerapkan ketentuan hukum dalam bidang periklanan.

Advertisement is one of the marketing strategies with the aim to deliver the information to consumers. Unfortunately not all the information is true. The impact of misleading advertisement is not only causing loss to consumers but also to other business entity. This research will focus on government and PPPI's roles in relation to misleading advertisement. This research is based on juridicalnormative research, emphasizing on secondary data. From this research it is expected that the Government can have more role in implementing the regulation on advertisement."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T27566
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christ Hermawan
"ABSTRAK
Era globalisasi dunia dengan banyaknya peluang ekonomi yang tersedia akan
mendorong perusahaan-perusahaan untuk melakukan penetrasi pasar global dengan
tujuan untuk memanfaatkan peluang pasar tersebut. Ekspor sebagai salah satu mode of
entry merupakan cara yang banyak dilakukan perusahaan-perusahaan. terutama dalam
tahap awal dan proses internasionalisasi kanena mempunyai resiko yang lebih kecil
daripada mode of entry lainnya.
Parameter keberhasilan ekspor seperti pertumbuhan ekspor, intensitas ekspor
ternyata dapat diidentifikasi oleh karakteristik-karakteristik tertentu yang saling
berkontribusi dalam menentukan ukuran kesuksesan dari perusahaan-penisahaan tersebut,
antara lain yaitu karakterisrik perusahaan (ukuran/besar perusahaan, pengalaman ekspor,
keunggulan komparatif), ekspektasi manajerial dan ekspor (persepsi tingkat keuntungan.
resiko, biaya), karakteristik manajemen (umur, pendidikan, pengetahuan serta
komunikasi dalam bahasa asing) dan riset mengenai pasar inlernasional.
Dalam ruang lingkup pemasaran global yang dihadapi oleh perusahaan
perusahaan dalam melakukan aktivitas ekspor, maka keberhasilan ekspor yang dilakukan
oleh perusahaan ternyata juga dItentukan oleh variabel-variabel yang saling berkorelasi
dari segi manajemen yaitu ekspektasi manajerial serta karakteristik manajemen dan
perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor yang terbukti dapat bertahan dalam
periode krísis ekonomi yang terjadi di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap perusahaan
perusahaan yang berorientasi ekspor mengenai faktor-faktor penentu keberhasilan ekspor
yang dipersepsikan dari faktor-faktor internal manajemen sehingga dapat dipersepsikan
strategi yang tepat dan akurat untuk mencapai keberhasilan ekspor. Sedangkan mengenai
faktor-faktor penentu keberhasilan ekspor tersebut, yang berkaitan dengan karakteristik
maupun ekspektasi manajemen tersebut diperoleh dan riset akademis sebehimnya dan
pengembangan teori dan praktek manajemen ekspor.
Bentuk penelitian yang digunakan adalah niset deskriptif. Sumber data adalah
data primer yang diperoleh dan survei dengan wawancara langsung dan data sekunder
diperoleh dan literatur-literatur. Survei dilakukan dengan menggunakan kuesioner
dengan metode stratified sampling dengan total response rate sejumlah 34 perusahaan
dengan 3 bidang usaha yaitu perusahaan garmen, sepatu dan farmasi.
Hal yang utama dalam kuesioner adalah pertanyaan-pertanyaan mengenai faktor
faktor penentu keberhasilan ekspor dengan menggunakan skala pengukuran dan I sampai
dengan 5, dimana skala 1 berarti sangat tidak berpengaruh dan skala 5 berarti sarigat
berpengaruh terhadap kesuksesan eksportir.
Analisa yang digunakan adalah dengan menggunakan tabulasi frekwensi, mean
dan top two boxes (jumlah responden yang menjawab ?berpengaruh? dan ?sangat
berpengaruh?) dan juga tabulasi silang, kemudian akan diadakan uji One-Way Anova.
Dari hasil analisa data, dapat diperoleh kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:
Faktor yang paling dirasakan/dipersepsikan sangat berpengaruh terhadap
kesuksesan daripada aktivitas ekspor adalah fakior Pemahaman dan Kefasihan
Manajemen Berbahasa Asing dan faktor Keahlian Manajernen Di Bidang Marketing,
dimana kedua faktor diatas mempunyai nilai mean yang sama yaitu 3.84, yang diikuti
oleh faktor Keahlian Manajemen Di Bidang Perencanaan (mean 3.78). Dilihat dari
analisa top two boxes maka diperoleh faktor Resiko £kspor Dibandingkan Dengan
Resiko Penjualan Domestik sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap
keberhasilan eksportir dengan hasil sebesar 65.6% responden. Diikuti oleb faktor
Pemahaman Dan Kefasihan Manajemen Berbahasa Asing dan faktor: Keahlian
Manajemen Di Bidang Marketing yang dii awab dengan persentase yang sama sebesar
59.4% responden.
Dari hasil analisa tabulasi silang antara perusahaan sukses ? kurang sukses
dengan faktor-faktor penentu kesuksesan eksportir, diperoleh bahwa dan karakteristik
demografi yang dimiliki oleh manajemen ternyata faktor Pemahaman dan Kefasihan
Manajemen Berbahasa Asing dan faktor Keahlian Di Bidang Marketing berkorelasi
Secara signifikan terhadap kesuksesan ekspor yaitu dengan mean yang sama sebesar 3.93.
Sedangkan dan ekspektasi manajemen mengenai ekspor, ternyata faktor Persepsi
Manajemen Mengenai Perubahan Marketing Mix Terhadap Kegiatan Ekspor lebih
berpengaruh terhadap kesuksesan ekspor.
Dari hasil uji One-Way Anova, terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
faktor Latar Belakang Pendidikan Manajemen, faktor Keuntungan Ekspor Dibandingkan
Dengan Keuntungan Penjualan Domestik, faktor Persepsi Manajemen Untuk Melayani
Permintaan Domestik, faktor Persepsi Manajemen Mengenai Kompetisi hiternasionaL
Yang Relatif Kuat dan faktor Persepsi Manajemen Mengenai Kendala dan Insentif
Finansial.
Sebagai saran dari penelitian ini maka dapat dianjurkan, pertama, memfokuskan
perhatian pada persyaratan dan pengembangan kualifikasi internal berupa -faktor
pengetahuan bahasa asing serta mengembangkan kemampuan pemasaran internasional
dengan pendekatan global yang didukung komitmen jangka panjang, fleksibiIitas praktek
ekspor serta membangun basis konsumen dengan persamaan persepsi komunikasi.
Kedua, manajemen harus dapat mengimplementasikan dan mengendailkan elemen
elemen bauran pemasaran dengan balk contohnya pengembangan saluran distrbusi yang
mendukung skedul pengiriman produk dan kebijaksanaan harga produk yang kompetitif.
Ketiga, perusahaan harus meningkatkan fokus pada peníngkatan kernampuan dan
keahlian manajerial dalam aktivitas pengumpulan informasi peLuang dan peta persaingan
di pasar global menuju identifikasi peluang secara cepat dan akurat karena faktor
kompetisi internasional yang re?atif kuat. Keempat, para manajer yang berkontribusi
dalam pasar ekspor hams memiliki persepsi yang wajar dan realistis mengenal insentif
ekspor dan finansial yang tersedia agar terjadi optimalisasi dalam impiernentasi strategi
ekspor yang berlandaskan pada kemampuan finansial internal.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T2618
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Rachmayati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi peramalan Keikatan Organisasi
dari karyawan perusahaan 'X' di Jakarta dan besarnya
sumbangan dari faktor-faktor tersebut pada variabilitas
Keikatan Organisasi. Faktor-faktor yang dimaksud diatas
adalah Karakteristik Individu (usia, masa kerja, tingkat
pendidikan, jenis kelamin, status pernikahan); persepsi
tentang Karakteristik yang berkaitan dengan Peran
(Tantangan dalam pekerjaan, Ketaksaan Peran dan Konflik
Peran); persepsi tentang Karakteristik Struktural
(Desentralisasi, Ketergantungan fungsional, Formalisasi);
persepsi tentang pengalaman dalam bekerja (perasaan
dipentingkan organisasi, persepsi terhadap gaji, persepsi
tentang sikap rekan sekerja terhadap organisasi, persepsi
terhadap keterlibatan sosial, keterandalan organisasi).
Subyek penelitian berjumlah 161 orang karyawan.
Pengukuran menggunakan skala sikap model Likert, dengan
skala 1 sampai dengan 6. Teknik analisis yang dipakai
adalah 'Standard Multiple Regression' pada taraf
signifikansi = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan ada delapan variabel
terikat yang terbukti signifikan memberikan sumbangan pada
keikatan organisasi, yaitu ketergantungan fungsional,
status pernikahan, konflik peran, tingkat pendidikan,
tantangan dalam pekerjaan, desentralisasi, persepsi
tentang sikap rekan sekerja terhadap organisasi dan masa
kerja.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar lebih
teliti dalam memilih variabel terikat yang digunakan
sehingga dapat meningkatkan persentase variabilitas
keikatan organisasi."
1994
S2250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>