Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 250 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simbolon, Lusy Esterina
"Pers orde Baru dapat dikatakan sebagai tempat "penitipan" kepentingan tiga komuni tas, yaitu pemerintah, pengusaha media, dan masyarakat. Masyarakat menitipkan kepentingannya memperoleh informasi, menyalurkan aspirasi
politik, dan menjadikan pers sebagai kontrol sosial. Pengusaha berkepentingan agar produk pers laik pasar dan mendukung akumulasi modal. Sementara itu pemerintah berke pentingan agar pers menjadi agen pembangunan dan modernisasi. Dalam kenyataann pers yang ingin bertahan hidup harus mampu menyeimbangkan ketiga hal itu. Kenyataannya,
posisi pers dan kedua institusi lainnya terutama pemerintah-
tidaklah seimbang. Pemerintah yang berada pada posisi
berkuasa dan pers yang berada pada posisi dikuasai seringkali
sama-sama menghadapi kesulitan serius ketika terjadi kasus pemberitaan yang memiliki bobot politik tinggi. Ketika media massa tidak "mampu" memberitakan permasalahan tersebut, kehadiran kartun menjadi lebih bermakna. Dengan menggunakan unsur humor, kartun mampu menggambarkan situasi yang mungkin sukar disampaikan lewat tulisan.
Komik strip Panji Koming adalah salah satu bentuk
kartun: Ia muncul setiap hari Minggu di harian Kompas.
Dengan setting kerajaan Majapahit dan penyajian yang halus,
penuh dengan simbol implisit, komik strip ini mencoba mengungkapkan
segala permasalahan sosial politik yang terjadi di Indonesia.
Skripsi berjudul "Tingkat Pemahamam Mengenai Komik Strip Panji Kerning" ini, hendak melihat sebeDapa jauh mahasiswa memahami , komik srip yang penuh dengan lambang tersirat, ini. Penelitian ini juga melihat apakah perbedaan fakultas, tingkat minat terhadap masalah sosial politik, aktif
tidaknya responden di organisasi, tingkat pengenaan media dan pemanaatannya sebagai arana informasi sosial politik, dan juga kefamiliaran terhadap budaya Jawa, berpengaruh pada pemahaman mereka mengenai komik strip ini. Untuk itu dilakukan penelitian dengan me ode survei dimana informasi diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idrus
"Tesis ini membahas bentuk humor dalam bahasa Jepang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang membahas dan memaparkan humor dalam komik strip bahasa Jepang. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis bentuk-bentuk tuturan yang memicu terbentuknya humor pada komik strip, menganalisis makna gambar dan relevansinya dalam membentuk humor pada komik strip dan merumuskan bentuk humor dalam bahasa Jepang. Data penelitian ini adalah komik strip Shin Kobochan karya Masashi Ueda jilid 28, 29 dan 30 yang diterbitkan pada tahun 2014 oleh penerbit Houbunsha. Teori yang dipakai adalah teori implikatur Grice untuk mengungkapkan makna tersirat tuturan, teori ikonisitas Danesi dan Peron serta teori proses semiosis Perice untuk memaknai gambar dan Teori Relevansi Sperber dan Wilson untuk melihat relevansi antartuturan dan antara tuturan dengan gambar dalam membentuk humor.
Hasil penelitan menunjukkan bahwa tuturan-tuturan pembentuk humor dapat berupa tuturan langsung dan tuturan tidak langsung. Tuturan-tuturan tersebut tidak hanya menyampaikan makna tersurat, tetapi juga mengandung makna tersirat. Gambar menampilkan penutur dan mitra tutur melakukan suatu aktifitas tertentu yang diperlukan dalam proses penarikan kesimpulan sehingga makna pesan yang dikomunikasikan dapat ditemukan. Pada akhirnya, humor pada komik strip berbahasa Jepang dibentuk oleh adanya perbedaan topik pembicaraan, perbedaan logika dan kontradiksi logika penutur dan mitra tutur.

This thesis discusses the form of humor in Japanese. This study is a qualitative research that discusses and explains humor in strip comic. The aims of this research to analyze the forms of utterance that triggered the formation of humor in strip comic, analyze the meaning of images and their relevance‟s in shaping the humor in strip comic, and define a form of humor in Japanese. The data of this study are taken from ?Shin Kobochan? strip comic by Masashi Ueda volume 28, 29 and 30, published in 2014 by Houbunsha. The theories employed in this study are Grice‟s implicatures theory which aims to reveal the implicit meaning of the utterances, Danesi and Peron‟s iconicity theory, Perice‟s theory of semiosis process, which aim to interpret the images and Sperber and Wilson‟s relevance theory, which aims to see the relevance between the speech and the images in the form of humor utterances.
The results show that the humor utterances can be in the form of direct and indirect speech. Those utterances not only convey explicit meaning, but also reveal some implicit meaning. Images showing the speaker and hearer performing certain activity are required in the process of understanding the whole humor, so that the communicated meaning and the message can be found. At last, humor in Japanese strip comic is created by topic differences, logical differences, and logical contradiction between the speaker and the hearer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T44255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Alfa Avionita
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada tindak tutur ilokusi dan perlokusi dalam comic strip daring Is Lieb? karya Eylou. Korpus data dari penelitian ini adalah enam episode comic strip daring Is Lieb? yang berjudul Riskant, Ehrlich, Lange Her, Keine Sorgen, Bett, dan Wenn Du Tot Warst. Keenam episode yang dianalisis bertemakan keintiman dalam hubungan sebuah pasangan. Dalam tugas akhir ini dibahas jenis dan fungsi dari masing-masing tindak tutur yang ada dalam tiap episode. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindak tutur (speech acts) oleh Searle. Namun, untuk beberapa dialog yang tidak dapat dijelaskan dengan teori tindak tutur (speech acts) oleh Searle dijelaskan dengan fenomena bahasa wanita dan bahasa pria (Frauensprache und Mannersprache) berdasarkan teori dari Deborah Tannen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat jenis tindak tutur ilokusi yang terdapat pada keenam episode yang dianalisis, yaitu tindak tutur asertif, direktif, ekspresif, dan komisif. Namun, tindak perlokusi yang terdapat dalam keenam episode tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh karakter penutur dalam comic strip ini. Hal ini kemungkinan dibuat untuk menciptakan unsur komedi dalam komik."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Han-jo
Seoul: Hangyere, 2007
KOR 951.9 KIM o I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nuria Widyasari
"Komik Asterix hasil karya Rene Goscinny dan Albert Uderzo merupakan komik yang sangat terkenal bukan saja di negeri asalnya, Perancis, melainkan juga di seluruh dunia. Kejenakaannya begitu mudah dicerna, bahkan oleh masyarakat di negeri-negeri yang tidak memiliki atau mengetahui budaya Perancis sekalipun. Mengapa? Itulah yang dibahas di skripsi ini. Setelah diperhatikan dengan teliti, ternyata komik Asterix mengandung budaya-budaya modern yang mendunia, Padahal latar cerita komik itu berada pada jaman Galia Romawi, yaitu tahun 50 sebelum Masehi. Di sini jelas terjadi suatu anakronisme atau kerancuan waktu. Komik terdiri dari gambar-gambar dan teks yang merupakan satu kesatuan. Dalam komik Asterix ini, gambar-gambar dan teks yang tersaji hampir selalu berupa ikon dari realita masa kini, yang disesuaikan dengan latar cerita, yaitu tahun 50 sebelum Masehi. Sangat terasa bahwa budaya modern itu ada dalarn konsep-konsep ide yang dikemukakan sementara budaya Galia Romawi muncul pada visualisasinya. Dalam sebuah karya sejarah, anakronisme memang merupakan suatu kesalahan besar. Namun komik Asterix justru sengaja menggunakannya untuk menciptakan humor-humor segar. Bahkan dengan _kesalahan_ itu, tanpa disadari, para pembacanya telah mempelajari budaya dan sejarah Romawi serta budaya modern yang dimiliki negara lain. Memang inilah kekuatan komik tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadillah Kharisma Guzaini
"Interjeksi adalah kata-kata yang menggambarkan ungkapan perasaan dari penuturnya dan juga onomatope atau tiruan dari suara makhluk hidup dan benda-benda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang membahas tentang penggunaan interjeksi dalam komik Mirakelman en De Goochelaar #1501 Karya Juan Llarch dan Emilio Giralt Fernando. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan jenis-jenis interjeksi apa saja yang ada dalam komik Mirakelman en De Goochelaar #1501 Karya Juan Llarch dan Emilio Giralt Fernando serta mengungkapkan interjeksi apa saja yang dominan digunakan dalam komik Mirakelman en De Goochelaar #1501 Karya Juan Llarch dan Emilio Giralt Fernando. Interjeksi-interjeksi yang ditemukan antara lain adalah interjeksi tidak bermakna dari suara manusia dan suara benda lain, interjeksi bermakna dari jenis interjeksi emosional yang dapat dihindari (fatis, komunikasi, perintah, nasihat, teguran, melontarkan pertanyaan) dan interjeksi emosional yang tidak dapat dihindari (interjeksi spesifik, interjeksi tidak spesifik). interjeksi yang paling banyak ditemukan adalah jenis interjeksi emosional yang tidak dapat dihindari, lebih khususnya lagi interjeksi spesifik yang berjumlah sebanyak 39 interjeksi.

Interjections are words that describe the expression of the speaker's feelings as well as onomatopoeia or imitation of the sounds of living organism and other objects. This research is a descriptive qualitative research that discusses the use of interjection in the comic Mirakelman en De Goochelaar #1501 by Juan Llarch and Emilio Giralt Fernando. This study aims to describe what types of interjections are in the comic Mirakelman en De Goochelaar #1501 by Juan Llarch and Emilio Giralt Fernando and to reveal what interjections are dominantly used in the comic Mirakelman en De Goochelaar #1501 by Juan Llarch and Emilio Giralt Fernando. The results of this study showed that interjections were found, including meaningless interjections of human voices and the sounds of other objects, meaningful interjections of types of emotional interjections that could be avoided (fatis, communication, orders, advice, reprimands, asking questions) and unavoidable emotional interjections (specific interjection, non-specific interjection). The most common type of interjection found was the type of unavoidable emotional
interjection, more specifically specific interjections which amounted to 39 interjections.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sergio Sinay
Yogyakarta: Resist Book, 2004
741.5 SER c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meehan, Thomas
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016
813 MEE a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Rumble strip adalah penambahan tinggi perkerasan jalan ( yang menipakan bagian dari marka jalan). Dibuat dengan menggunakan bahan therrrroplastic yang dipasang melintang ialan daIam beberapa jalur dan memiliki ketinggian tertentu ( biasanya 10 std 13 mm). Tujuan dibuarnya rurrrble strip adalah untuk menyadarkan pengemudi sehingga kccepatan kendaraan dapat dikurangi demi meningkatkan keselamatan lalu lintas. Dengan adanya rumble strip maka pengemudi mempunyai dua pilihan . mengurangi kccepatan kendaraannya atau merasa tidak nyaman dan kerusakan pada kendaraan akibat benturan ban dengan permukaan rumble strip. Studi ini menguji apakah penurunan kccepatan akibat rumble strip signifiikan berbeda untuk setiap penambahan jalur rumble strip. Upaya untuk menentukan hubungan antara jumlah rurrrble strip dengan penurunan kecepatan serta jumlah rumble strip yang paling efektif untuk mengurangi kecepatan tanpa , menimbulkan ketidaknyamanan pengemudi, Data yang dikumpulkan di lapangan adalah data jumlah rumble strip dan waktu tempuh kendaraan untuk setup lokasi peninjauan. Analisa secara statistik untuk menentukan rata-rata kecepatan, signifikan penumnan kecepatan dan hubungan antara jumlah rumble strip dengan penurunan kecepatan. Basil analisa menyimpulkan rumble strip dapat mengurangi kecepatan kendaraan di jalan kota maupun jalan lingkungan secara signifikan dan kontribusi jumlah rumble strip terhadap penurunanldeviasi kecepatan tidak besar (e = 0,57 untuk jalan kota dan W = 0,07 untuk jalan lingkungan)."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S35619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>