Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124628 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tengku Saffita Amelia S.
"Meningkatnya jumlah radio siaran swasta niaga di jalur FM ditambah dengan munculnya televisi swasta menjadikan persaingan antar radio siaran swasta semakin ketat dalam memperebutkan angsa iklan. Masing-masing radio perusaha untuk menarik khalayak pendengar yang menjadi sasarannya melalui program-program yang menarik. Melalui program-program yang menarik tersebut diharapkan akan terjadi peningkatan jumlah pendengar sehingga pada gilirannya akan menarik minat sponsor untuk menyiarkan iklannya di radio tersebut.
Salah satu acara yang diandalka untu menarik minat pendengar adalah acara kuis berhadiah. Dengan mengasumsikan bahwa tawaran hadiah akan menjadi faktor penarik minat pendengar maka acara kuis berhadiah ini seringkali menjadi acara andalan bagi radio siaran swasta
maga.
Studi ini ingin melihat sikap khalayak pendengar Radio DMC, sebagai salah satu radio siaran swasta niaga dijalur FM, terhadap lima acara kuis berhadiah yang menjadi acara andalan, yaitu kuis Rock & Roll, Chez Gado-Gado, Kupel 3 in 1, Tek Tok dan Jakasia. Dengan mengetahui sikap khalayak pendengar terhadap acara kuis berhadiah tersebut sekaligus dapat diperoleh garnbaran evaluatif sejauh mana acara kuis berhadiah tersebut telah berhasil mencapai sasarannya sebagai media promosi. Studi ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan teknik semantik diferensial sebagai alat untuk mengukur sikap. Sikap responden terhadap acara kuis berhadiah diukur melalui lima atributnya, yaitu: gaya penyiar, suasana yang diciptakan, materi kuis, hadiah yang disediakan serta hiburan. Untuk: tiap atribut ditetapkan empat ajektif berupa pemyataan bipolar (dua kutub) dengan skala 7, yang oapat menggambarkan apakah responden memiliki tanggapan
yang positif (favorable) atau ah negati (Unfavorable) terhada atribut yang bersangkutan. Untuk me dukun serta mernpertajam data kuantitatif digunakan diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion!FGD) terhadap beberapa sampel terpilih. Hasil penelitian terhadap sejumlah 52 responden yang dijadikan sarnpel dari studi ini
memperlihatkan adanya sil(ap yang pos.tif dari responden terhadap acara kuis berhadiah di radio DMC (skor: 4.21). Dari lima kuis yang ditel:iti ku·s Kupel 3 in 1 memperoleh sko yang tertinggi
(5.16) sedangkan yang memperoleh skor terendah adala kuis Rock & Roll ( 4.61 ).
Atribut yang paling mendapat tanggapan positif dari responden adalah atribut suasana yang diciptakan oleh penyiar (skor: 5.35), artinya, secara umum responden menyukai kesan akrab, santai, komunikatif dan menyenangkan yang terasa pad a acara kuis berhadiah.
Hal lain yang menarik sebagai temuan studi ini adalah bahwa gaya penyiar yang dipilih oleh responden sebagai prioritas utama dalam rnendengarkan suatu acara temyata menjadi atribut yang mernperoleh skor yang paling rendah dalam pengukuran sikap responden. Dari sini dapat dikatakan bahwa atribut yang dianggap paling penting belum tentu, dalam kenyataannya, akan
menjadi atribut yang paling mendapat tanggapan positif dari responden.
Dari gambaran sikap responden yang cenderung positif terhadap acara kuis berhadiah dapat dikatakan bahwa acara kuis berhadiah yang disiarkan oleh radio DMC sebagai salah satu kegiatan promosi dapat dikatakan cukup berhasil"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Griya Ratri Putri
"Keberadaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mampu mendongkrak dan mempercepat pertumbuhan perekonomian di negara kita. Namun, jumlah UKM di Indonesia masih rendah karena menjadi wirausaha masih belum menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan dewasa muda. Padahal ini merupakan salah satu upaya penyerapan tenaga kerja yang paling memungkinkan di tengah semakin bertambahnya jumlah angkatan kerja. Ditambah lagi, informasi yang memadai mengenai edukasi keterampilan berwirausaha oleh media massa, jumlahnya masih sedikit. Media massa, khususnya radio, mayoritas lebih memilih mengangkat hiburan dan musik. Usulan program talk show radio ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan alternatif informasi bagi pendengar yang ingin berwiraswasta.
Mind Your Own Business merupakan program talk show radio yang berisi konsultasi seputar dunia wirausaha dan bisnis. Program ini menyasar kalangan dewasa muda yang akan memulai bisnisnya. Dalam program ini pendengar juga dapat berkesempatan untuk merealisasikan idenya dalam segmen kompetisi ide bisnis. Perkiraan anggaran produksi yang dibutuhkan untuk program ini per episodenya kurang lebih adalah Rp 715.000.

The existence of Small Business Enterprise (SBE) can boost up our national economic growth. However, the amount of SBE is still small because becoming an entrepreneur is not popular here, especially among young adults in Indonesia. In fact, entrepreneurship could be the possible way to solve unemployment problem since the number of labor is increasing day by day. Moreover, a lot of mass media, especially radio, prefer to present entertaiment and music rather than business topic.
"Mind Your Own Business" is a radio talk show program that presents business consultation for young adult entrepreneurs who want to start up their business. The listeners also have the opportunities to get the capital by joining business plan competition. The estimation for production cost is about Rp 715.000 per episode.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Togi Prakoso
"ABSTRAK
Program televisi yang saat ini populer di masyarakat diantaranya adalah program pencarian bakat, yang
umumnya adalah pencarian bakat seni. Program-program tersebut seringkali memiliki rating yang sangat tinggi
dan juga mempengaruhi perilaku khalayak penikmat dan penonton televisi. Jurnal ini kemudian akan membahas
mengenai program-program pencarian bakat tersebut dan hubungannya dengan kepuasan yang dicapai para
pesertanya. Seringkali kepuasan yang diusahakan dan dicapai oleh para pesertanya bersifat semu. Hal tersebut
juga terjadi pada para penonton program tersebut. Mereka kemudian memiliki pandangan mainstream mengenai
aliran seni tertentu yang dianggap populer dan bisa menguntungkan secara ekonomis.Teori dan konsep yang
digunakan diantaranya adalah jouissance, komodifikasi, dan mainstreaming. Jurnal ini diharapkan dapat
memperkaya wawasan dan mampu membuka kesadaran pembaca mengenai program pencarian bakat di televisi.
Program-program tersebut cukuplah dijadikan sebagai ajang hiburan dan tanpa mempengaruhi esensi seni itu
sendiri sebagai sarana ekspresi diri dan bukan merupakan sebuah komoditas. Dengan begitu maka masyarakat
akan lebih dapat mengapresiasi berbagai jenis seni dan menghargai proses penciptaan karya seni tanpa
jouissance.

ABSTRACT
Popular television program nowadays are talent search programs. Those programs are sometimes the highest
rated program among others in the television station. This journal will examines about the programs and the
connection with the satisfactory achieved by the contestant. Mostly, the satisfaction achieved are pseudo and
apparent. This is also reflected in the audience of the program. They then have the mainstream view of the
particular art form that is considered popular and can be advantageous economically. Theories and concepts
used include jouissance, commodification, and mainstreaming. This journal is expected to enrich the knowledge
and being able to open the reader's awareness of the talent search program on television. Such programs serve
as entertainment only and without affecting the essence of art itself as a means of self-expression and not a
commodity. By doing so, the community will be able to appreciate different kinds of art and appreciate the
process of creating a work of art without jouissance."
[, ], 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Reality show merupakan jenis tayangan televisi yang semakin diminati dan bahkan mampu menempati posisi prime time di televisi. Kemiskinan dan kehidupan kaum miskin merupakan salah satu tema yang cukup populer yang diangkat dalam tayangan realita ditelevisi. Tulisan ini membahas fenomena tayang anrealitas di Indonesia, khususnya bagaimana program tayangan realitas mengkontruksi ibadah keagamaan dan distingsi kelas. Empat tayangan realitas yang disiarkan pada momen bulan suci Ramadhan 1432 H yaitu "bukan puasa biasa" (Trans TV). "orang pinggiran" (Trans 7), "jika aku menjadi-Ramadhan" (Trans TV) dan "big brother Indonesia" (Trans TV) menjadi focus kajian dalam tulisan ini. Kajian mendalam terhadap ke empat tayangan realitas tersebut menunjukkan bahwa ada proses tertikasi dan obyektifikasi realitas kemiskinan guna mendefinisikan dan menggarisbawahi ibadah kelas. Tayangan realitas tentang kelas bawah cenderung menampilkan banalitas pesan tentang kemiskinan. Realitas hidup dan ibadah agama kelas bawah hanya menjadi project bagi kelas diatasnya untuk memperbaiki kualitas spiritual keagamaannya dan untuk membangun citra positif tentang sikaya. Persolan kemiskinan, pada akhirnya, hanya dianggap sebagai problem individual yang bisa dilalui atau diatasi dengan religiu sitas dan ketekunan ibadah individual."
361 JPS 1:1(2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ismiralda, Cera
"Jumlah dan jenis media massa pada saat ini semakin banyak dan beragam, namun perkembangan ini tidak disertai dengan kenaikan budget iklan yang ada. Akibatnya persaingan antar media massa termasuk media radio menjadi semakin ketat. Dalam kondisi persaingan seperti ini muncul sebuah stasiun radio baru yang membidik segmen wanita di Jakarta.
Gebrakan awal yang dilakukan untuk meningkatkan brand awarness adalah menggandeng brand Cosmopolitan yang telah lebih dulu dikenal sebagai majalah yang sarat akan info mengenai seks dan relationship. Dengan hadirnya radio ini yang merupakan radio pertama didunia yang menggunakan brand Cosmopolitan, maka peneliti ingin mengetahui pertama konsep awal pernbentukkan radio Cosmopolitan, kedua bagaimana bentuk penjabaran konsep tersebut ke dalam salah satu program unggulan yaitu acara pagi dan ketiga bagaimana gambaran respon pendengar mengenai program acara tersebut dilihat dari kesukaan sampai ketidaksukaan terhadap topik acara, narasumber, variasi program, humor, karakteristik, musik dan sound effect yang digunakan.
Kerangka konsep penelitian ini adalah karakteristik media radio, fungsi media, brand, segmentasi. targeting dan positioning, audiens dan program radio. Konsep tersebut akan memberikan teori dan definisi yang dapat dijadikan acuan pada penelitian ini. Metodologi penelitian yang dilakukan pada penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif yang selanjutnya dapat dijadikan acuan bagi manajemen radio untuk menetapkan langkah selanjutnya.
Dari hasil in depth interview yang dilakukan terlihat bahwa radio Cosmopolitan dibuat dengan konsep awal sebagai on air magazine. Namun karena perbedaan karakter kedua media tersebut, maka terdapat peruedhan usia antara pendengar Radio dan pembaca majalah Cosmopolitan. Info yang diberikan juga mengalami perubahan namun perubahan-perubahan ini harus tetap berada pada satu rujukan yang sama yaitu Fun Fearless Female.
Salah satu turunan dari konsep radio yang dibuat tercemiin dari konsep program acara pagi yang ada setiap hari Senin sampai Jum'at dari jam 06.00 - 10.00 WIB tang disebut dengan acara Breakfast Club. Acara ini dibuat dengan konsep ringan santai, lucu dan tidak serius yang berfungsi sebagai teman perjalanan dari rumah ke tempat aktifitas dan bias membuat orang semangat menghadapi hari ini.
Topik yang dipilih setiap harinya dibagi beberapa kategori yaitu karir, keluarga, current issues, seks dan relationship. Penyiar yang bertugas harus seorang publik figure, memiliki karakter yang kuat dan good story teller. Dari hasil survey yang dilakukan sebagian responden menyukai topik karir dan seks. Sedangkan humor yang spontan dan istilah baru merupakan humor yang disukai oleh responden.
Penggunaan public figure dapat membuat responden memiliki ikatan emosional dengan penyiarnya, namun konsekuensi yang harus diterima adalah pendengar menjadi lebih loyal ke penyiamya dibandingkan dengan stasiun radio tersebut, akibatnya bargaining power pihak manajemen dapat melemah. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya publik figur tersebut harus dapat mempromosikan program acara dan penyiar lainnya sehingga akan terjadi keseimbangan antar program acara lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmy Yahya
Jakarta: HAYE, 2002
384.55 HEL b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwininta Widyastuti
"ABSTRAK
Saat ini popularitas program acara televisi sedang meningkat. Program hiburan ini menarik perhatian pemirsa karena didominasi oleh permainan dan biasanya
melibatkan aktivitas fisik peserta kompetisi game show. Lokasi acara syuting juga bervariasi, termasuk destinasi wisata bertema petualangan yang melibatkan keindahan alam. Penelitian ini menggunakan studi eksperimen untuk mengukur intensi perilaku pemirsa game show terhadap wisata petualangan yang tayang dalam program tersebut. Penelitian ini membuktikan jika hubungan keterlibatan pemirsa dan intensi perilaku untuk melakukan perjalanan ke destinasi wisata dimediasi oleh citra kogntif dan citra afektif. Secara khusus, citra kogntif dapat secara signifikan berkorelasi dengan citra
afektif, dan keduanya menyebabkan dengan intensi perilaku. Media televisi berkaitan dengan keberjalanan proses psikologis, sehingga ditemukan bahwa keterlibatan penonton menyebabkan intensi perilaku pemirsa. Sementara itu, gambar destinasi wisata memediasi hubungan ini, yaitu gambar yang memberikan persepsi citra kogntif dan citra afektif, sehingga kedua variabel ini ditemukan menjadi mediator penting. Oleh karenanya, pengelolaan program televisi sebagai media penyampai pesan perlu fokus pada penciptaan lebih banyak lagi gambaran peristiwa yang positif, yang nantinya menyebabkan pada pembentukan citra afektif yang positif pula terhadap lokasi destinasi wisata. Semakin tinggi citra destinasi wisata untuk pemirsa maka akan menyebabkan
intensi perjalanan yang lebih tinggi pula di masa mendatang.

ABSTRACT
Currently the popularity of the show television programs is on the rise. This
entertainment program attracts viewers' attention because it is dominated by games and usually involves the physical activity of the participants of the game show competition. The location of the shooting event also varied, including adventure-themed tourism destinations involving natural beauty. This study uses an experimental study to measure the behavior intentions of game show viewers of adventure tours that aired in the program. This study proves that the relationship of audience involvement and behavioral intentions to travel to tourist destinations is mediated by cognitive and affective imagery. In particular, cognitive imagery can be significantly effects affective imagery, and both cause with behavioral intentions. Television media deals with psychological process travel, so it is found that audience involvement leads to audience behavior intentions. Meanwhile, the image of a tourist destination mediates this relationship, the image that gives the perception of the cognitive image and the affective image, so that these two variables are found to be important mediators. Therefore, the management of television programs as media messengers need to focus on creating more positive picture of adventure-themed tourism destinations, which will lead to the formation of positive affective image also to the location. The higher the image of the
tourist destination for the viewers will lead to higher travel intentions in the future."
2018
T51275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Bugi Hidayat
"Komunikasi pemasaran adalah salah satu elemen penting dalam bisnis, betapapun bagusnya suatu produk atau jasa, tanpa usaha dan strategi marketing yang tepat produk atau jasa tersebut tidak akan dapat dijual atau tidak dapat mengenai sasaran seperti yang diinginkan. Prinsip 4 P atau bahkan 7 P untuk produk jasa seperti Radio Republik Indonesia ( RRI ) hendaknya sangat tepat bila diaplikasikan.
Tanpa mengurangi unsur-unsur yang lain faktor promosi tampaknya juga merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Sebuah produk atau jasa harusnya di promosikan. Untuk menjalankan strategi promosi yang tepat, beberapa hal harus diperhatikan oleh perusahaan tersebut. Promosi yang baik dapat memberikan brand image yang kuat serta positioning yang baik di konsumen/masyarakat. Dalam berpromosi hendaknya harus lebih dulu diketahui apa dan bagaimana keadaan dan target audience, hal ini memang tidaklah mudah apalagi jika harus mengetahui kebutuhan dan keinginan dari target audience. Namun hal itu bukantah sesuatu yang tidak mungkin untuk dilakukan, oleh sebab itulah perlu diadakan penelitian terhadap audience sehingga diharapkan dapat diketahui apa yang dibutuhkan atau diperlukan oleh audience. Tesis ini adalah sebuah penelitian tentang bagaimana keadaan RRI sekarang di tengah masyarakat setelah RRI berubah status Dari UPT (Unit Pelaksana Teknis) Departemen Penerangan menjadi perusahaan jawatan dan sekarang sedang dalam proses menjadi sebuah 'Radio Publik (Public Service Broadcasting). RRI selama ini mempunyai Brand Image yang kuat, namun Positioning dari RRI adalah sebagai radio pemerintah yang nota bene adalah suara pemerintah yang dianggap selalu membela- kepentingan pemerintah atau dengan kata lain hampir 80% siaran RR1 adalah untuk kepentingan pemerintah.
Perubahan status RRI dan kenginannya menjadi radio publik nampaknya harus disosialisasikan kepada masyarakat terutama untuk merubah anggapan masyarakat tentang RRI dimasa lampau dengan RRI sekarang.
Dengan dilakukan penelitian diharapkan dapat diketahui persepsi masyarakat terhadap RRI dan jugs dapat diajukannya sebuah rekomendasi terhadap RRI dalam melakukan langkah-langkah strategis dalam memasarkan produknya (jasa siaran) sehingga apa yang di harapkan oleh RRI untuk menjadi radio publik dapat tercapai."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rossy Hardiningsih Hasan
"Penelit·an ini bertujuan adanya pe rbedaan
tingkat pengetahuan pende ngar sebagai akibat pengaruh j enis
bahasa percakapan dalam i klan rad io dengan s ifat pesan dalam
i klan radio. Perbedaa n t i ngkat penge tanuan di lakukan dengan
cara m ena m~ ilkan iklan bahasa s l ang dan bahasa s t andar dengan
dua variasi sifat iklan.
Penelitian in i merupakan eks per 1men aboratorium. Obyek
penelitian sebanyak 60 responden ya g diambil secara ra ndom
dari Siswa kelas III Sosial SMA 17 Agutus Jakarta.
Disain yang dipakai dal am pe nel itian ini adalah uji
faktor ial 2 x 2. Pengolahan data menggunakan multi level (two
way) anavar dengan mixed model. Pengujian Hip6tesa dilakukan
de~gan analisa varians dengan perhitungan Ftes· Setelah itu.
dilakukan pembandingan untuk melihat perbedaan-perbedaan yang
nyata dari masing-masing kelompok eksperimen.
Secara kesel uruhan hasi 1 pene 1 i tian menunj ukkan bahwa
penggunaan bahasa slang sebagai pesa~ iklar radio l8bih
efektif dalam mempengaruhi tingkat pengetahuan khalayak
terhadap isi pesan daripada penggunaan bahasa Indonesia
standar .
Sedangkan sifat pesan i klan yaitu baik informatif maupun
persuasi f, keduanya t i dak mempengaruhi ti ngkat pengetahuan
khalayak pendengar da l am menyerap suatu pesan.
Sebaiknya bagi para perancang pesan iklan r adio, wal aupun
kata- kat a sla ng efekt i f t erhadap tingkat pe ngetahuan
khalayak, namun perlu d iper hatikan pemilihan dan susunan
kata-kata s lang nya. Hal in i untuk menghind ri kesalahan
persepsi dan penonjo an kat a - kat a slang yang menjad i daya
tarik iklan dibandingkan produknya sendiri"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S4045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chintia Maligia
"Radio sebagai salah satu jenis medium komunikasi massa telah sejak lama ambil bagian dalam kehidupan masyarakat luas. Eksistensi dan besarnya industri radio ini juga terjadi di Indonesia. Keadaan ini membuat industri radio melakukan kegiatan promosi agar selalu bisa menjadi yang terdepan. Kegiatan promosi ini diklasifikasi oleh Hendriks & Mims (2014) menjadi on-air promotion dan off-air promotion. Dalam makalah ini penulis akan menganalisa bagaimana penerapan kedua jenis promosi radio ini diterapkan di Indonesia. Analisa dilakukan pada OZ Radio Jakarta sebagai radio yang terbilang baru di Jakarta, melalui jenis-jenis promosi yang dijalankannya. Dalam makalah ini, penulis mendapatkan data mengenai kegiatan OZ Radio Jakarta melalui salah satu stafnya dengan melakukan wawancara mendalam.

Radio as a medium of mass communication has been a part of society for a long time. The radio industry has also developed in Indonesia and many company are competing to be the frontrunner in radio industry by doing promotional activity. Promotion activity is classified by Hendriks and Mims (2014) into on-air promotion and off-air promotion. In this paper, writer will analyze how is the promotional activity being implemented in Indonesia. OZ Radio Jakarta will be the subject of analysis as the writer look through their promotional activity. In the end, writer discovers about the matter by doing in depth interview with one of its staff."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>