Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88300 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Yuliana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi kredibilitas program berita televisi di mata khalayaknya dan sejauh mana pengaruhnya. Permasalahan yang terjadi adalah adanya perubahan era reformasi yang mengelukan kebebasan pers sementara krisis ekonomi belum berakhir. Komunikator berada pada keadaan dualisme dimana mereka dituntut untuk memberikan informasi yang lebih berkualitas namun tetap dapat bertahan menghadapi krisis. Sehingga terjadi persaingan yang ketat antara stasiun televisi dalam menyajikan program berita, bahkan cenderung homogen. Lalu bagaimanakah dengan kepercayaan khalayak terhadap kredibilitas program, apakah tetap percaya dan apa yang menyebabkan mereka untuk tetap memilih salah satu program berita?. Setelah melakukan kajian literatur, penulis memutuskan untuk menggunakan teori Uses and Effects yang menyatakan bahwa pengaruh media yang timbul pada khalayak disebabkan oleh faktor media dan faktor khalayaknya itu sendiri. Dengan menggunakan teori ini dapat diketahui apakah keyakinan khalayak terhadap kredibilitas tetap dipengaruhi media karena kualitasnya meskipun orientasinya untuk berjuang lebih keras menghadapi krisis atau lebih karena faktor dari dirinya sendiri yaitu pola penggunan terhadap media. Selain itu juga penulis mengasumsikan bahwa sikap politik akan memberikan pengaruh mengingat kondisi politik saat ini yang sangat kondusif bagi perkembangan sikap politik khalayak dan dominannya berita-berita politik dan sosial. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel 100 responden dengan populasi penduduk Jakarta dan pengambilan sampel dilakukan dengan multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner yang berisikan indikator-indikator yang telah melalui prosodur operasionalisasi konsep yang diturunkan pada tingkat variabel lalu dimensi baru kemudian indikator-indikator yang sifatnya sangat riil. Sebelum dilakukan uji regresi dan uji multivariat, semua indikator diuji validitas dan reliabilitasnya. Semua indikator pada semua variabel lulus uji reliabilitas namun ada beberapa yang dieliminir karena tidak lulus uji validitas. Hasil analisa dan interpretasi menunjukkan bahwa terbukti bahwa karakteristik program berita menimbulkan kredibilitas untuk semua program. Sedangkan pola penggunaan berpengaruh pada program Dua Jam Saja, Fokus Pagi dan Halo Indonesia. Selain itu, pola penggunaan juga terbukti berperan sebagai variabel intervening pada variabel karakteristik dan kredibilitas program berita. Sikap politik tidak terbukti mempengaruhi kredibilitas program berita, harapan dan kebutuhan terhadap program berita juga tidak mempengaruhi pola penggunaan khalayak."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S4215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tribuana Tungga Dewi
"Berita dalam industri penyiaran adalah program yang semestinya independen dan ada dengan tujuan menjadi media bagi seluruh masyarakat untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta yang sebenarnya. Tetapi, sejak berubahnya struktur industri pertelevisian di Indonesia, peran negara yang sebelumnya sangat dominan menjadi melemah. Bagi sebagian orang perubahan struktur ini dianggap sebagai hal positif. Tetapi nyatanya apa yang kita saksikan di layar kaca, terutama televisi swasta, tak ubahnya sebagai produk dan perpindahan dominasi. Jika sebelumnya dominasi berada di tangan pemerintah, maka saat ini dominasi tersebut beralih ke tangan industri periklanan.
Kehadiran televisi-televisi baru di Indonesia pasca orde baru, membawa angin segar bagi pemirsa dan pengamat media. Dalam suasana reformasi diharapkan akan muncul kebebasan dari kungkungan penguasa yang akhirnya akan membebaskan media untuk menyalurkan informasi ke khalayaknya. Untuk itulah menjadi menarik mengamati keberadaan program berita di stasiun televisi Trans TV, salah satu stasiun televisi yang muncul pasca orde baru. Benarkah angin segar akan bertiup dalam dunia pemberitaan pada khususnya dan dunia pertelevisian pada umumnya?
Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisa wacana kritis, yaitu tipe penelitian analisa wacana yang terutama mempelajari bagaimana penyalahgunaan kekuatan sosial, dominasi, dan ketidakadilan (inequality) muncul, direproduksi, dan dikonfrontasikan melalui teks dan pembicaraan dalam konteks sosial-politik. Pada tingkatan teks, peneliti akan melakukan analisa isi dari beberapa tayangan berita Trans TV, pada dimensi discourse practice pengumpulan data akan dilakukan dengan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan tim redaksi Berita Trans Petang selama beberapa waktu. Sedangkan dalam dimensi sosiokultural, peneliti akan melakukan studi dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa apa yang terjadi dalam ruang redaksi televisi swasta baru, dan dalam skala yang lebih luas, yaitu konteks sosiokultural tidaklah semenyegarkan yang diprediksi banyak orang. Usaha mengejar rating yang lebih tinggi adalah motivasi utama proses pengemasan produk pemberitaan. Di samping itu, masalah kejaran tengat waktu, rutinitas organisasi, dan dominasi kelas penguasa tetaplah menjadi penentu proses produksi pemberitaan yang hasilnya dapat kita saksikan di layar kaca. Hanya saja jika dahulu pemerintahlah yang memegang kendali, saat ini industri periklananlah yang mengontrol apa yang layak dan tidak layak ditayangkan. Batas-batas antar divisi dalam organisasi televisi makin mengabur, ini menyebabkan divisi pemberitaan bukanlah lagi -suatu divisi independen yang memberikan fakta dan informasi umum bagi khalayaknya. Melainkan sekedar kepanjangan tangan dari usaha pemenuhan kebutuhan khalayak yang diasumsikan sebagai khalayak potensial oleh industri periklanan.
Jika khalayak tidak menyukai idealisme pemberitaan yang dianut maka dengan mudahnya mereka dapat memindahkan saluran ke stasiun lain. Dengan demikian tak heran jika rating adalah yang paling penting untuk industri pertelevisian saat ini. Oleh sebab itu, setiap tayangan berita wajib dibuat untuk memenuhi kegemaran pemirsa yang dianggap sebagai pembeli potensial oleh pengiklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Wiryandari
"Menurut Dimmich & Rothenbuhler (1984) dalam perkembangan Teori `Niche' atau celung, bahwa kelangsungan hidup suatu industri media sama halnya dengan makhluk hidup tergantung pada sejumlah sumber penunjang yang ada di sekitarnya. Menurut teori ini ada tiga sumber utama penunjang kehidupan media, yakni: capital (iklan), types of content (jenis isi media) dan types of audience (jenis penonton).
Dari survey yang dilakukan oleh organisasi Cooper sejak tahun 1959 menunjukkan bahwa televisi merupakan sumber berita yang paling banyak digunakan dan dipercaya oleh masyarakat untuk memperoleh berita (Dominick, 1996). Bagi stasiun TV sendiri program acara berita sangat penting artinya karena merupakan representasi image dari stasiun TV itu sendiri. Daya jual sebuah stasiun tv dapat dipengaruhi oleh departemen pemberitaannya.
Hal inilah yang membuat stasiun TV berusaha menampilkan program acara berita yang baik dan berkualitas, sehingga diminati oleh penonton yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan iklannya. Dengan kehadiran 10 stasiun TV swasta membuat pilihan audiens terhadap acara berita makin banyak. Menurut data ACNielsen acara berita sore merupakan acara yang paling banyak ditonton oleh audiens dibandingkan acara berita pagi maupun siang harinya dan kondisi ini berlaku di hampir semua stasiun TV swasta yang menayangkan program berita secara regular.
Dari teori yang pernah dilakukan sebelumnya, diketahui ada banyak faktor yang mempengaruhi audiens menonton acara berita antara lain pengeluaran, pendapat terhadap isi, penilaian tentang penyiaran, akivitas promosi, pendapat kelompok, minat, media use dan penilaian terhadap packaging (Kotler, 2000; Barwise & Ehrenberg,1988; Turrow, 1997; McQuail & Windahl, 1996; Sutisna, 2001; Webster & Wakshlag, 1983; Rubin, 2002). Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini akan menjawab beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Diketahuinya faktor yang paling dominan mempengaruhi intensitas menonton a audiens terhadap program berita sore pilihan di TV.
2. Diketahuinya topik-topik berita yang diminati audiens terhadap program acara berita sore pilihan di TV.
3. Diketahuinya Intensitas audiens dalam menonton program acara berita sore pilihan di televisi
Penelitian yang bersifat ekspanatif ini dilakukan pada populasi penduduk usia 17 tahun ke atas dan sampelnya dipilih secara simple random sampling. Sedangkan yang menjadi sample adalah warga 3 RT di Kelurahan Kelapa Gading Barat dengan total responden 100 orang.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa program acara berita Liputan 6 Petang, Seputar Indonesia dan Metro Sore merupakan acara favorit pilihan responden. Sementara, topik-topik yang paling diminati oleh responden dalam tayangan suatu berita antara lain masalah metropolitan dan kesehatan masing-masing sebesar (9%) diikuti oleh topik yang mengupas masalah nasional (8,8 %), bencana alam (8,5%) dan kriminalitas sebesar (7,8%). Hasil pengolahan data dalam penelitian ini memaparkan bahwa media use menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi secara langsung intensitas menonton audiens.
Setelah dilakukan elaborasi berdasarkan acara berita favorit pilihan responden seperti Liputan 6 Petang, Seputar Indonesia dan Metro Sore, menunjukkan bahwa hanya acara berita Metro Sore yang memperlihatkan adanya 3 variabel yang signifikan mempengaruhi secara langsung intensitas menonton audiens, yaitu: pengeluaran, motivasi penilaian terhadap packaging dan pendapat kelompok. Oleh karena itu, pihak-pihak yang berkepentingan dalam perencanaan dan pengelolan televisi perlu mempertimbangkan faktor -faktor di atas dalam menyusun program atau format berita.
Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa sebanyak 66% dari total responden memiliki intensitas menonton di atas rata-rata. Responden, umumnya, menonton acara berita sore pilihan sebanyak 6-7 kali per minggu dengan durasi menonton selama 20-30 menit per harinya. Dengan demikikian bisa dikatakan bahwa intensitas menonton berita sore pilihan oleh responden cukup tinggi. Hal ini juga didukung oleh strategi stasiun televisi yang menayangkan program acara berita sore dengan durasi yang tidak terlalu panjang, sehingga mampu membuat audiens cukup intens melihat tayangan tersebut.
Ada beberapa rekomendasi akademis yang diajukan berdasarkan hasil penelitian ini. Disamping menggali lebih dalam lagi teori-teori komunikasi mengenai perilaku audiens terhadap program acara berita TV. Perlu juga diperhatikan dalam setiap penelitian tentang proses konsumsi media yaitu pengaruh berbagai jenis media yang terdapat di lingkungan audiens. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan kajian teoritis yang lebih luas dan mendalam agar didapatkan model regresi yang lebih baik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misty Agustini Diah Ekawati
"Informasi telah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat dunia saat ini.
Perkembangan pesat dunia komunikasi menegaskan bahwa informasi kekuatan
tersendiri pada masa kini. Peranan media massa sebagai pembawa informasi bagi khalayak menjadi semakin penting. Setiap manusia akan berusaha mencapai pemenuhann keputuhan iformasinya.
Saat ini, banyak sistem televisi global yang memancarkan siaramya ke seluruh dunia Sebagian darinya mengkhususkan dir-i pada satu pola mata acara. Salah satunya adalah CNN, stasiun televisi global yang menyiarkan berita dan informasii 24 jam dalam sehari. CNN mulai dikenalluas sejak terjadinya Perang Teluk tahun 1991., dan sejak saat itu moto The World Leader in 24 Hour News and Information. menjadi tanda pengenal CNN.
Kebutuhan inanusia didorong oleh motivasi untuk memenuhi kebutuhanilya
(gratifikasi). Hal ini dipengaruhi oleh terpaan yang dialami khalayak pada media yang dipllumya·
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrul
"Dampak krisis ekonomi di Indonesia sejak 1997, yang mendorong diluncurkannya pengurangan subsidi pemerintah untuk bahan bakar minyak (BBM) pada tahun 2002, menyebabkan makin meningkatnya harga berbagai kebutuhan pokok. Untuk mengurangi dampak buruk terutama bagi masyarakat yang tergolong miskin, pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa Program Kompensasi Pengurangan Subsidi-Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM). Tujuan program adalah membantu masyarakat yang terkena dampak kenaikan BBM.
Kata kunci pada program yang terkait dengan kesertaan masyarakat luas adalah sosialisasi. Program yang telah disusun matang dan diharapkan bermanfaat bagi masyarakat, akibat sosialisasinya yang tak dirancang sempurna, targetnya tak terwujud. Terkait dengan upaya memperkecil kegagalan program, Pusat Promosi Kesehatan, Departemen Kesehatan memproduksi dan menayangkan spot iklan televisi tentang PKPS-BBM bidang kesehatan, pada tahun 2002.
Tindakan pengukuran terhadap hasil sosialisasi yang hendak dicapai dan diikuti dengan menentukan faktor yang mempengaruhi keinginan untuk berperilaku sesuai pesan iklan, perlu memperoleh perhatian. Terkait dengan hal tersebut sebagai tindak lanjut dari penayangan spot iklan, dilakukan evaluasi dan penentuan faktor yang mempengaruhi keinginan berperilaku sesuai pesan iklan oleh sasaran program sosialisasi. Dari data yang terjaring, dapat diperoleh gambaran berhasil-tidaknya program sosialisasi yang dilaksanakan oleh Pusat Promosi Kesehatan - Departemen Kesehatan.
Dengan menggunakan pendekatan Ajzhen dan Fishbein, keinginan berperilaku (behavioral intention) dari sikap yang ditunjukkan khalayak, dapat digunakan sebagai penduga (peramal) utama dari perilaku selanjutnya, ingin diketahui seberapa besar keinginan khalayak untuk berperilaku (BI) sesuai anjuran yang disampaikan dalam iklan, dan pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi Bl khalayak spot ikian televisi PKPS-BBM.
Dari data yang dikumpulkan ditunjukkan : sebagian besar (70%) responden memiliki sikap yang baik terhadap isi pesan iklan layanan masyarakat PKPS BBM. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan frekuensi menonton, dengan Sikap terhadap Anjuran dalam Iklan (Ab). Behavioral Intention (Bl) atau keinginan berperilaku, khalayak setelah menonton iklan layanan masyarakat PKPS BBM dipengaruhi secara signifikan oleh Sikap terhadap Anjuran dalam Iklan (Ab) dan Norma Subyektif (SN). Norma Subyektif (SN) memberikan pengaruh yang lebih besar pada Behavioral Intention (BI), Kerangka model yang telah disesuaikan, tidak membentuk model yang fit. Namun dapat dinyatakan Theori Reasoned Action, Fishbein dapat sepenuhnya terkonfirmasi jika beberapa syarat tertentu, yang belum sepenuhnya terungkap akibat keterbatasan penelitian, dapat dipenuhi.
Dengan keterbatasan dan kelemahannya, penelitian ini mengajukan rekomendasi penelitian-penelitian lanjut dengan tema sejenis, namun jumlah sampel perlu memperoleh perhatian Sedangkan di dunia praktis perlu dikembangkan bauran unsur program komunikasi, dalam sosialisasi program. Sebab kecilnya behavior intention, boleh jadi akibat tak terjadinya penguatan keinginan berperilaku yang hanya dibentuk oleh spot iklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11997
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verawati
"Krisis ekonomi dan perbankan yang terjadi pada tahun 1997, telah menyebabkan banyak bank berjatuhan. Hal ini diawali dengan pelikuidasian 16 bank, dilanjutkan dengan tujuh bank beku operasi (BBO) pada tahun 1998, dan mencapai klimaksnya pada 13 Maret 1999 dimana 38 bank diberi status sebagai bank beku kegiatan usaha (BBKU) dan sembilan bank diikutkan dalam program rekapitalisasi perbankan. Bank Internasional Indonesia (BII) merupakan salah satu bank yang masuk dalam kategori bank rekapitalisasi, namun akhirnya berhasil keluar kembali menjadi bank yang sehat. Upaya penyehatan dilakukan dengan melakukan pembenahan ke dalam dengan membuat komitmen bersama bahwa BIT harus bisa eksis dan menjadi salah satu bank terbaik di Indonesia, serta pembenahan ke luar dengan mengganti logo dan meningkatkan kepercayaan nasabah. Melalui logo barunya BII ingin melakukan reposisi. BIT ingin menciptakan asosiasi bahwa BIT ingin menampilkan nuansa modern dan kontemporer, lebih bersahabat dan percaya din serta mengesankan kehangatan dan kepedulian dalam melayani nasabah. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sikap khalayak pada ekuitas merek dengan studi kasus perubahan logo Bank Internasional Indonesia (BII). Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang diperoleh melalui purposive sampling, dengan karakteristik pria dan wanita, nasabah BIT dan tahu perubahan logo BII. Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen maka peneliti menggunakan teknik multiple regression. Dimana berdasarkan hasil uji regresi terlihat bahwa kekuatan hubungan antara variabel-variabel tersebut adalah kuat. Temuan dari penelitian ini adalah lemahnya hubungan atensi khalayak pada logo baru dan interpretasi khalayak pada logo baru dengan sikap khalayak pada ekuitas merek. Hal ini bisa jadi dikarenakan perubahan logo BII baru saja dilakukan, sampai penelitian ini dilakukan perubahan logo tersebut belum sampai satu tahun. Sehingga nasabah kurang menangkap makna dan nilai yang terkandung pada logo baru tersebut secara maksimal. Kelima variabel independen secara signifikan mempengaruhi sikap khalayak pada ekuitas merek, namun hanya dua variabel saja yang memiliki hubungan yang kuat yaitu pengalaman khalayak pada produk dan pemahaman khalayak pada iklan, sedangkan tiga variabel lainnya (atensi khalayak pada logo baru,interpretasi khalayak pada logo baru dan interaksi sosial) ternyata memiliki hubungan yang lemah terhadap sikap khalayak pada ekuitas merek. Berpengaruhnya faktor pengalaman khalayak pada produk terhadap sikap khalayak pada ekuitas merek ini dikarenakan objek penelitian ini adalah bank, dimana sebuah bank tujuan utamanya adalah menjual jasa, oleh sebab itu penilaian khalayak terhadap ekuitas merek BIT sendiri paling besar dipengaruhi oleh bagaimana perlakuan bank dalam melayani mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiyani Fudiyah
"Siaran berita televisi Indonesia merupakan fenomena menarik seiring dengan meningkatnya jumlah stasiun TV swasta Indonesia. Khususnya, dilihat dari semakin kreatifnya tehnik pengolahan berita, cara penyajian berita dan upaya-upaya meningkatkan kualitas berita sehingga menarik perhatian pemirsa. Keberadaan siaran-siaran berita tersebut diakui atau tidak menimbulkan efek tertentu pada pemirsa. Efek dimaksud adalah terbentuknya pendapat maupun penilaian, sehubungan dengan ketersediaan siaran berita dalam lingkungan sosial mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendapat khalayak tentang siaran-siaran berita yang disajikan stasiun TV Indonesia untuk pemirsa Indonesia, dalam konteks penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI). IVIetode yang digunakan adalah survei, dengan instrumen penelitian kuesioner. Pendapat yang diharapkan dari responden adalah pendapat tentang kepemirsaan mereka, sehubungan dengan siaran berita yang mereka tonton dan pendapat mereka tentang kualitas siaran berita televisi Indonesia. Sebagai sampel penelitian diambil secara kuota masing-masing 10 responden dari 11 fakultas yang ada di UI, sehingga terhimpun 110 responden. Dalam kepemirsaanya, mayoritas responden menonton siaran berita pada butir (item) berita yang mereka sukai, darioada menonton siaran berita dari awal sampai akhir. Hal ini terkait cengan tujuan utama mereka menonton yaitu untuk memperoleh informasi. Dan beraneka ragam informasi, khalayak memiliki prioritas topik yang akan mereka tonton. Dari penelitian ini terungkap, sebagian besar responden menempatkan topik politik dan krirninalitas sebagai prioritas butir berita yang mereka tonton. Dalam pendapat tentang kualitas siaran berita, pernyataan responden difokuskan pada 3 hal pokok penilaian sebuah siaran berita televisi : isi berita, cara penyajian berita dan penyaji berita. Secara makro, penilaian responden pada siaran-siaran berita di 3 stasiun televisi RCTI, SCTV, Anteve adalah "positif "atau "cukup baik", Sedangkan ketiga stasiun TV lainnya, TVRI mendapat penilaian netral sedangkan TPI dan Indosiar, mendapat penilaian "cukup buruk"."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S4232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wirda Haryany
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana persepsi responden yang mewakili khalayak terhadap penyiar berita di televisi (newscaster) dan program berita di stasiun televisi (newscaster). Dengan menggunakan teknik Multi Dimensional Scaling akan dihasilkan peta spatial yang berisi pemetaaan persepsi responden terhadap newscaster maupun newscast. Proses penelitian mencakup dua. tahap. Tahap pertama adalah deskripsi. Tahapanselanjutnya adalah tahap eksplanatif yang berupaya. melihat ada atau tidaknya perbedaan yang sipiiikan antara responden pria dan wanita dalam hal persepsi terhadap newscaster dan newscast. Tahap deskriptif akan didahului beberapa uji statistik yang secara ketat akan menyaring indikator —indikator yang aka dipakai untuk MDS. Uji statistik itu meliputi thktor analisis yang bertujuan untu menguji apakah tiap indiaktor telah mengtunpul pada dimens yang akan diukurnya_ Faktor analisis tnembantu inereduksi sejuinlah indikator yang ternyata. mengukur variabelaya. Kemudian dilakukan pengujim reliability analysis yang herb jean untuk mengulair sejauh mana konsistensi antara jawaban responden. Pada tahapan selanjutnya akan dilakukan prosedur Multi Dimensional Scaling untuk melihat posisi newscaster dan newscaster dalam banal( audience. Pada tahap eksplanatifprosedur statistik yang dipakai adalah T — test. Image terhadap newscaster akan dibatas menjadi enain tnacam image, yaitu interpersonal attractiveness, likability, dominance, credibility/competence, penampilan fisik dan intelektualitas. Ada delapan newscaster yang akan dibandingkan. Ke delapan newscaster itu adalah Yan Partawijaya (TVRI), Shanta Curanggana (ANTEVE), Teguh Juwarno (RCTI), Tjandra. Wibowo (scerv), Jeremy Teti (SCTV), Tuti Marlina (ANTEVE), Dewi Yudhomiranti (Indosiar) dan Dentamira Kusuma (TPI). Mini output MD. S diktahui bahwa Teguh Juwarno adalah newscaster yang relatif paling tinggi nilainya untuk ke-6 tipe image tersebut. dipersepsikan responden paling tinggi daya tank interpersonalnya, relatif paling tinggi tingkat intelektualitasnya, relatif paling tinggi kredibilitas/kompetensinya„ relatif paling dominan dan relatif paling disukai. Urutan selanjutnya adalah Tjandra Wibowo, Jeremy Teti, Dewi Yudhomiranti dan Dentatnira Kusurna di urutan yang saina. Kemudia Tuts Marlina, Shanta. Curanggana dan Yan Partawijaya, Yan adalah newscaster yang nilainya tiap-tiap tipe image itu relatif paling rendah. Bisa disebutkan bahwa Yan adalah newscaster yang relatif paling tidak menarik dari segi penampilan fisik, relatif paling rendah daya tank interpersonalnya, relatif paling tidak kredibei dan relatif paling tidak dotninan dibandingkan newscaster 1 ai nnya. Image terhadap program berita dilihat dari dua tipe, yaitu kredihil.itas dan daya tank. Dilihat dari dua hal ini, maka Liputan 6 dipersepsikan sebagai program berita yang paling menarik dan juga paling kredibel dibandingkan program berita lainnya. Urutan kedua ditempati Seputar Indonesia, kemudian Pokus, CalifaWala, Lintas 5. Dua program berita yang paling rendah nilainya untuk kredibilitas dan daya tank adalah program Dunia Dalam Berita. Hasil pengujian T — test menunjukkan perbedaan yang signifikan antara persepsi responden pria dan responden wanita untuk image likability, credibility/competence, penampilan fisik dan intelektualitas. Namun ketika perbedaan itu dipetakan, tidak terbukti bahwa responden pria mempersepsikan newscaster pria lebih tinggi dibandingkan newscaster wanita ataupun sebaliknya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S4155
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Winarto
"Masalah ketenagakerjaan di Indonesia saat ini terutama jumlah pengangguran tenaga kerja terdidik dari lulusan SLTA merupakan prosentase terbesar dari keseluruhan jumlah pencari kerja, telah menjadi masalah yang sangat serius bagi Indonesia. Pengangguran tenaga kerja terdidik ini jika tidak ditangani secara hati-hati dan serius, dapat menjadi ancaman yang serius terhadap stabilitas sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia.
Tenga kerja terdidik yang rata-rata berasal dari masyarakat kelas sosial ekonomi rendah ini sangat membutuhkan tambahan kemampuan dan ketrampilan yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh pasar kerja. Pendidikan yang dibutuhkan adalah suatu jenis pendidikan praktis yang tidak memerlukan waktu belajar lama. sehingga tidak dibutuhkan biaya pendidikan yang besar, sehingga segera dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkan. Dengan masih dominannya faktor kredensial di Indonesia saat maka jenis pendidikan yang sesuai bagi calon tenaga kerja terdidik adalah program pendidikan Diploma I (DI) yang diselenggarakan oleh suatu Politeknik.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari status sosial ekonomi orang tua, lingkungan sosiaL dan prestasi belajar mahasiswa pada saat di SLTA terhadap minat mahasiswa di dalam mengikuti program pendidikan Diploma 1 pada universitas Brawijaya. Dari beberapa teori yang didapat, mengatakan bahwa prestasi belajar dan tingkat pencapaian pendidikan sangat dipengaruhi oleh selain kemampuan murid dan faktor sekolah itu sendiri juga oleh tingkat sosial ekonomi orang tua, lingkungan sosial dan biografi daerah.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode survei pada program pendidikan Diploma 1 Politeknik Universitas Brawijaya Malang, diperoleh suatu hasil bahwa : " Status sosial ekonomi orang tua, lingkungan sosial, dan prestasi belajar mahasiswa mempunyai hubungan negatif yang signifikan dengan minat mengikuti program pendidikan Dilpoma 1 pada Politeknik Universitas Brawijaya"."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>