Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117685 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M.TH. Kurniati Sutadi
"ABSTRAK
Berkomunikasi pada saat ini sudah merupakan suatu kebutuhan utama bagi manusia. Dengan semakin rumit dan beragamnya aktivitas manusia, suatu sarana komunikasi yang mampu menjangkau sasaran yang luas secara serentak amatlah diperlukan, dimana kemudian manusia menjadi begitu tergantung pada sarana komunikasi yang bersifat massa ini, atau yang dikenal sebagai media massa. Salah satu media massa tersebut adalah radio. Khususnya di Indonesia, radio merupakan media dengan tingkat pengenaan tertinggi terhadap masyarakat dibandingkan dengan media massa-media massa lain. Sejalan dengan semakin berkembangnya pembangunan di Indonesia, stasiun-stasiun radio pun bermunculan demikian banyak bak jamur dimusim hujan. Beberapa radio memperebutkan sasaran pendengar dengan segmentasi yang sama. Hal ini kemudian menimbulkan kompetisi diantara mereka. Salah satu cara memenangkan atau bertahan dalam kompetisi adalah promosi, yang salah satunya adalah promosi kepada pendengar. Salah satu cara promosi kepada pendengar secara 'on-air1 adalah dengan mengudarakan kuis radio, dimana salah satu tujuan dari pengudaraan kuis ini adalah untuk meningkatkan waktu yang dihabiskan oleh pendengar untuk mendengarkan radio. Penelitian ini hendak melihat motivasi keikutsertaan pendengar radio terhadap acara kuis promosi 'on-air1, yaitu motivasi keikutsertaan pendengar radio Prambors terhadap kuis FMANIA CASH. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan Uses and Gratifications, dimana khalayak dianggap aktif dalam menggunakan media dengan tujuan untuk memperoleh kepuasan dan dapat memenuhi kebutuhannya. Penggunaan media akan berlanjut terus apabila kepuasan yang dicari oleh khalayak tercapai. Dari sudut metodologi penelitian ini bersifat Deskriptif Analitis yakni hanya menggambarkan motivasi keikutsertaan pendengar radio Prambors terhadap kuis FMANIA CASH dengan menganalisanya berdasarkan variabel-variabel antesedent, serta melihat pola penggunaan media akibat keikutsertaan tersebut serta kepuasan yang diperoleh oleh mereka. Penelitian ini tidak mengukur suatu kekuatan hubungan antar variabel. Sampel penelitian adalah peserta kuis FMANIA CASH berusia 15-25 tahun, yang diambil dengan cara purposive sampling. Motivasi keikutsertaan peserta kuis FMANIA CASH sebagian besar adalah karena hadiah dan permainannya, selain itu juga karena teman, karena selalu menjadi peserta kuis di Prambors dan karena ditelpon oleh pencari data Prambors. Motivasi ini menjadi berbeda berdasarkan variabel-variabel antesedent. Sementara untuk pola penggunaan media, minimal peserta mendengarkan radio Prambors selama 3 hari dalam seminggu, namun untuk setiap harinya, pola mendengarkan radio menjadi tergantung pada aktivitas mereka. Pola penggunaan media ini pun berbeda berdasarkan variabel-variabel antesedent dan motivasi keikutsertaan."
1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Saffita Amelia S.
"Meningkatnya jumlah radio siaran swasta niaga di jalur FM ditambah dengan munculnya televisi swasta menjadikan persaingan antar radio siaran swasta semakin ketat dalam memperebutkan angsa iklan. Masing-masing radio perusaha untuk menarik khalayak pendengar yang menjadi sasarannya melalui program-program yang menarik. Melalui program-program yang menarik tersebut diharapkan akan terjadi peningkatan jumlah pendengar sehingga pada gilirannya akan menarik minat sponsor untuk menyiarkan iklannya di radio tersebut.
Salah satu acara yang diandalka untu menarik minat pendengar adalah acara kuis berhadiah. Dengan mengasumsikan bahwa tawaran hadiah akan menjadi faktor penarik minat pendengar maka acara kuis berhadiah ini seringkali menjadi acara andalan bagi radio siaran swasta
maga.
Studi ini ingin melihat sikap khalayak pendengar Radio DMC, sebagai salah satu radio siaran swasta niaga dijalur FM, terhadap lima acara kuis berhadiah yang menjadi acara andalan, yaitu kuis Rock & Roll, Chez Gado-Gado, Kupel 3 in 1, Tek Tok dan Jakasia. Dengan mengetahui sikap khalayak pendengar terhadap acara kuis berhadiah tersebut sekaligus dapat diperoleh garnbaran evaluatif sejauh mana acara kuis berhadiah tersebut telah berhasil mencapai sasarannya sebagai media promosi. Studi ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan teknik semantik diferensial sebagai alat untuk mengukur sikap. Sikap responden terhadap acara kuis berhadiah diukur melalui lima atributnya, yaitu: gaya penyiar, suasana yang diciptakan, materi kuis, hadiah yang disediakan serta hiburan. Untuk: tiap atribut ditetapkan empat ajektif berupa pemyataan bipolar (dua kutub) dengan skala 7, yang oapat menggambarkan apakah responden memiliki tanggapan
yang positif (favorable) atau ah negati (Unfavorable) terhada atribut yang bersangkutan. Untuk me dukun serta mernpertajam data kuantitatif digunakan diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion!FGD) terhadap beberapa sampel terpilih. Hasil penelitian terhadap sejumlah 52 responden yang dijadikan sarnpel dari studi ini
memperlihatkan adanya sil(ap yang pos.tif dari responden terhadap acara kuis berhadiah di radio DMC (skor: 4.21). Dari lima kuis yang ditel:iti kuĀ·s Kupel 3 in 1 memperoleh sko yang tertinggi
(5.16) sedangkan yang memperoleh skor terendah adala kuis Rock & Roll ( 4.61 ).
Atribut yang paling mendapat tanggapan positif dari responden adalah atribut suasana yang diciptakan oleh penyiar (skor: 5.35), artinya, secara umum responden menyukai kesan akrab, santai, komunikatif dan menyenangkan yang terasa pad a acara kuis berhadiah.
Hal lain yang menarik sebagai temuan studi ini adalah bahwa gaya penyiar yang dipilih oleh responden sebagai prioritas utama dalam rnendengarkan suatu acara temyata menjadi atribut yang mernperoleh skor yang paling rendah dalam pengukuran sikap responden. Dari sini dapat dikatakan bahwa atribut yang dianggap paling penting belum tentu, dalam kenyataannya, akan
menjadi atribut yang paling mendapat tanggapan positif dari responden.
Dari gambaran sikap responden yang cenderung positif terhadap acara kuis berhadiah dapat dikatakan bahwa acara kuis berhadiah yang disiarkan oleh radio DMC sebagai salah satu kegiatan promosi dapat dikatakan cukup berhasil"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Rianto
"Efek media merupakan satu bagian terpenting dari konsep komunikasi massa. Membicarakan media massa sebagai salah satu bentuk komunikasi Massa tidaklah menarik bila tidak mengulas tentang efek, walaupun konsep efek itu sendiri merupakan persoalan yang paling banyak menimbulkan ketidak sepakatan Sebut saja Defleur dengan teori stimulus respons yang dikembangkannya. Menurut Defleur efek merupakan reaksi terhadap stimulisi (rangsangan) tertentu, sehingga orang dapat menduga adanya hubungan erat antara isi pernyataan dengan reaksi audiens. Dengan kata lain, media massa mempunyai pengaruh yang kuat dan langsung pada khalayaknya. Tidak demikian halnya dengan Katz dan Lazarsfeld. Menurut mereka efek media sandatiah terbatas, dan khalayak tidak secara langsung mendapat pengaruh dart media massa, akan tetapi melalui pemuka pendapat. Tidak jauh berbeda dengan model komunikasi massa yang diajukan Schramm, bahwa isi media mempunyai efek terkuat jika di filterkan' mela lui individu-individu dan kelompok-kelompok. Skripsi dengan judul Pengaruh Pengenaan Acara Musik di Radio Prambors terhadap Frekuensi pembelian kaset pada Khalayaknya ini, tidak lain melihat seberapa jauh sebenar hya pengaruh radio terhadap khalayaknya, khususnya dalam membeli kaset. Metode penelitian yang digunakan adalah survei, dimana informasi dan data tentang responden diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, sedangkan sifat penelitiannya deskriptis analitis, yang ditujukan untuk menguji hipotesa dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam tentang hubungan hubungan antara variabel. Populasi dari penelitian ini adalah remaja berusia 15 5 tahun, yang terdaftar pada radio Prambors, dengan sampel berjumlah 100 orang yang tersebar di jabotabek sebagaimana adanya pendengar Radio Prambors. Teknik penarikan pengambilan sampel sampel yang digunakan secara adalah acak/rendom yang sistematis dimana setiap unsur populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Selanjutnya, analisa yang dilakukan untuk melihat bagaimana hubungan antar variabel, digunakan analisa korelasional yaitu untuk melihat kuat lemahnya hubungan antar variabel dean digunakan rumus Statistik d Sommers. Hasil penelitian menunjukkan bahwa radio Prambors dengan acara-acara musiknya, ternyata tidak mempunyai efek langsung terhadap frekwensi pembelian kaset seseorang. Namun demikian radio ini menempati posisi paling atas dibanding media lainnya dalam memberikan informasi tentang adanya lagu-lagu terbaru yang sedang beredar. Disamping juga pengaruhnya yang dapat menimbulkan minat dalam membeli kaset."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 1994
S4125
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Mary Christa
"ABSTRAK
Kebutuhan masyarakat akan informasi sangat besar dan cenderung terus meningkat setiap saat. Kenyataan tersebut menyebabkan peranan media massa menjadi sangat penting karena media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan masyarakat pada masa kini. Radio Sonora sebagai salah satu jenis media massa yang menempatkan siaran informasi sebagai salah satu paket acara yang penting. Pentingnya penyiaran informasi tersebut dibuat dalam bentuk-bentuk paket informasi yang selalu disiarkan setiap waktu. Dalam Penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan pendapat pendengar radio Sonora terhadap penyajian informasi yang disiarkan radio tersebut dan berusaha untuk mengetahui motivasi mereka mendengar siaran radio dan juga ingin mengetahui bentuk serta cara penyajian informasi yang menarik serta memuaskan keinginan pendengar terhadap informasi yang setiap saat mereka butuhkan. Penelitian ini bersifat deskriptip dengan metode survey sampel. Data dikumpulkan dari. 72 orang responden dengan mengunakan instrumen kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan variabel jenis kelamin dan status kerja responden cenderung mempengaruhi pembentukkan pendapat mereka terhadap bentuk serta cara penyajian informasi melalui radio Sonora, sedangkan variabel usia tidak terlalu berpengaruh. Dari hasil penelitian ini selanjutnya terungkap bahwa keberhasilan pengelola acara, membuat acara ini menarik dan memberikan manfaat serta kepuasan bagi para pendengarnya."
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hanny Shintawati
"ABSTRAK
Sejalan dengan kenaikan standar ekonomi dan era kecanggihan teknologi dunia elektronik audio, pendengar radio tidak lagi menuntut pada radio yang sekedar 'asal bunyi', melainkan pada segi kualitas materi program dan audionya. Dalam abad teknologi digital audio saat ini, radio T rijaya dan sederet radio lain di jalur Frekuensi Modulasi (FM), saling bersaing menjaring target pendengar masing- masing. Melalui motto The Real Radio More Than Just Music, radio ini mengemas lagu-lagu enak didengar dan sajian acaraacara unggulan dalam bentuk Talk Show radio. Kemasan tai k show radio ini didukung oleh atribut Gaya Penyiar, Suasana yang ditampi1kan, Topik Perbincangan serta Musik, untuk menghasilkan acara informatif dengan gaya komunikatif. Proses penyampaian program acara radio Trijaya kepada pendengarnya merupakan keseluruhan pesan dalam proses."
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati Syamsiah
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa tingkat persaingan antara radio siaran swasta niaga semakin tinggi. Banyaknya pemain baru dalam bisnis jasa media radio memaksa pemain lama untuk terus menjalin hubungan dengan stakeholder atau khalayak demi mempertahankan loyalitas khalayaknya. Melalui penelitian terhadap persepsi khalayak ini kemudian akan dilihat pengaruhnya pada tingkat loyalitas khalayak. Khalayak yang dijadikan obyek penelitian adalah khalayak pendengar PT. Radio Prambors, sebuah perusahaan radio siaran swasta niaga yang telah 34 tahun berkecimpung dalam bisnis jasa media radio. Berdasarkan hal tersebut, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh persepsi khalayak tentang kegiatan consumer relations. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat eksplanatiĀ£ Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei. Populasi penelitian sesuai dengan obyek penelitiannya yaitu pendengar radio Prambors, maka dilakukan penelitian pada pendengar radio Prambors yang datanya tercatat dalam basis data (database) yang dimiliki oleh PT. Radio Prambors yang terdiri dari pria dan wanita dengan jenjang usia 15-24 dengan jumlah sampel sebanyak 112 orang. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cara acak berstrata (stratified random sampling). Data primer dikumpulkan melalui pengisian kuesioner oleh responden dan wawancara dengan pihak terkait sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi atas hasil penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya. Penguj ian statistik dilakukan untuk data univariat, yang dianalisis dengan menyajikan distribusi frekuensinya, sedangkan data multivariat dianalisis dengan uji regresi linear. Dari hasil survey yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi yang positif tentang kegiatan consumer relations yang dilakukan PT. Radio Prambors, khususnya untuk hal teknis kegiatan, layanan yang diberikan Humas dalam kegiatan tersebut serta manfaat yang dirasakan responden atas kegiatan yang diselenggarakan. Demikian pula dengan tingkat loyalitas responden yang cukup tinggi pada radio Prambors, baik dari segi perilaku maupun dari segi sikap responden terhadap radio Prambors. Persepsi khalayak tentang kegiatan consumer relations juga cukup berpengaruh pada tingkat loyalitas responden walaupun tidak terlalu besar sehingga untuk lebih meningkatkan loyalitas khalayak perlu ditelaah lebih lanjut mengenai faktor penentu lainnya yang dalam penelitian ini tidak diteliti, misalnya faktor pemicu loyalitas, salah satunya ialah tingkat kepuasan. Melihat kenyataan di atas, dapat dikatakan bahwa persepsi responden tentang kegiatan consumer relations hanya merupakan salah satu faktor yang menjadikan responden loyal pada perusahaan (dalam hal ini perusahaan jasa media radio). Dengan demikian, diperlukan upaya lain seorang petugas Humas untuk lebih memuaskan khalayak konsumennya dengan perencanaan yang lebih matang, meningkatkan layanan dan kedekatan yang lebih personal serta bermanfaat bagi khalayak.

This research is back-grounded by the fact that competition level among commercial private sector of broadcast radio is increasing. The huge number of new player in radio media service business force old player to continue to braid their relations with the audience or stakeholders for the shake of maintaining its loyalty. Through this research on audience perception will then be seen its influence on the increase of audience loyalty. Audiences taken as research object are the listener of PT. Radio Prambors, a broadcast radio company of commercial private sector which have 34 years dabble in radio media service business. Pursuant to the mentioned, the target of this research is to study audience perception influence about the activity of consumer relations. This research is conducted by using quantitative approach which have the explanative character. Data collecting done by survey. According to its research object, research populations are the listener of Prambors radio. Its data is registered in database of PT. Radio Prambors which consist of woman and man aged 15-24 with amount of sampel counted to 112 people. This research uses stratified random sampling as technique of sample withdrawal. Primary data was collected through admission filling of questionnaire by responder and interview with related parties. While secondary data obtained through the study of similar research which have been done previously. Statistical examination for the data of univariat, analysed by presenting its frequency distribution, while multivariat data analysed with linear regression test. From result survey that has been done, can be concluded that most responder have positive perception about the consumer relations activity conducted by PT. Radio Prambors, specially for technical matter of activity, service given by Public Relations in the activity and also the benefit felt by responder to that activity. The responder level of loyalty on Prambors radio is also high enough, either from behavioral facet and also from responder attitude facet to Prambors radio. Audience perception about activity of consumer relations also has enough effect on responder loyalty level although it is not too big. To improve audience The audience's perception of consumer relations activities is also sufficient has an effect on the level of respondent loyalty, although not too big So to further increase audience loyalty it needs to be studied further regarding other determining factors which were not examined in this study, for example Factors that trigger loyalty, one of which is the level of satisfaction. Looking at the reality above, it can be said that the respondent's perception regarding consumer relations activities is only one factor making respondents loyal to the company (in this case a service company radio media). Thus, other efforts are needed from a Public Relations officer to better satisfy its consumer audience with more planning mature, improve service and more personal closeness as well useful for the public.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Retnowati
"ABSTRAK
Perkembangan dunia periklanan di Indonesia sudah mengalami kemajuan pesat baik yang menyangkut media cetak, media audio, media visual maupun media audio visual. Salah satu jenis iklan radio yang saat ini sedang menjadi trend adalah jingle. Sebagai salah satu alternatif bentuk iklan untuk media audio, sebuah jingle memiliki kelebihan-kelebihan tertentu disamping kekurangan yang ada. Penelitian ini membahas secara deskriptif tentang preferensi khalayak temaja terhadap 4 jingle rokok yang mereka dengar melalui radio yaitu jingle Wisnilak, Lucky Strike, Jarum Super, dan Gudang Garam. Penelitian ini sendiri tidak ada sangkut pautnya dengan pernah konsumsi atau penggunaan produk yang diiklankan oleh jingle-jingle tersebut. Hal ini dapat dilihat pada sampel penelitian yaitu reuaja usia 15 sampai 21 tahun yang mendengarkan keempat jingle, yang tinggal di Jakarta Selatan dan mereka mi bukan perokok. Peneliti kemudian menetapkan sampel penelitian sebanyak 50 orang yang diambil berdasarkan tehnik Quota Sampling. Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner terungkap bahwa sebuah jingle dapat lebih disukai dari jingle-jingle lainnya karena elemen-elemen si dalam jingle tersebut memiliki kelebihan-kelebihan tertentu. Elemen-elemen itu adalah musik, lirik. voice over, sound effect, dan sebagainya. Data yang terungkap di lapangan dari wawancara dengan 50 orang responden itu juga menunjukkan bahwa keberadaan musik ternyata tidak selalu menjadi faktor utama disukainya sebuah jingle iklan di radio. Jingle Gudang Garam adalah pilihan terbanyak sebagai jingle yang disukai oleh responden. Lirik dalam jingle Gudang Garam juga merupakan pilihan terbanyak sebagai elirik yang disukai, disamping elemen pengisi suara. Berarti di. sini, keberadaan elenen lirik dan pengisi suara lebih dirasakan oleh responden sebagao suatu hal yang nenpunyai peran lebih penting dibandingkan nusiknya. Sedangkan pilihan terbanyak dari jingle yang tidak disukai oleh responden adalah jingle Lucky Strike baik itu nengenai nusiknya, liriknya, naupun pengisi suaranya. Kesenuanya neraih angka terendah. Kelebihan jingle Lucky Strike nenurut para responden adalah terletak pada elenen sound effectnya yang terasa lebih nenonjol dibandingkan sound effect yang terdapat pada jingle rokok lainnya. Kenyataan ini cukup nenarik, karena selana ini keberadaan sound effect sebuah jingle hanya dijadikan pelengkap saja dari keseluruhan elenen yang nenbentuk jingle."
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Megawati
"Penelitian ini dilaksanakan untuk menentukan positioning yang tepat untuk Radio Ramako 105,8 FM dengan mengetahui pembentukan positioning statement (motto) oleh manajemen Radio Ramako dan pendapat pendengar terhadap positioning statement (motto) Radio Ramako "Listen and Talk to Magic?. Penelitian ini dilakukan terhadap manajemen Radio Ramako 105,8 FM dan 253 orang responden di Jakarta dan sekitamya. Pertimbangannya adalah pendapat responden sebagai pendengar radio pada umumnya dan pendengar Radio Ramako pada khususnya mempunyai pengaruh sangat penting sebagai masukan bagi penentuan positioning yang tepat untuk Radio Ramako 105,8 FM.
Radio Ramako 105,8 FM menentukan positioning perusahaan secara umum melalui positioning statement (motto) "Listen and Talk to Magic? yang diterapkan ke dalam format siarannya, meliputi program siaran dan program musik. Radio Ramako 105,8 FM berharap positioning yang telah dibentuk sudah tepat dan dipersepsikan positif oleh target pendengarnya. Tetapi dalam pandangan pendengar, ternyata mereka memiliki pandangan, pendapat dan persepsi yang tidak selalu sama dengan manajemen Radio Ramako 105,8 FM. Ada kelebihan dan kelemahan Radio Ramako yang dilihat pendengar dari positioning lewat positioning statement (motto) yang diterapkan ke dalam format siaran Radio Ramako 105,8 FM.
Penelitian ini didasarkan pada teori-teori utama seperti : Active Audience - Uses and Gratifications, Segmentasi (Segmentasi Demografis dan Segmentasi Psikografis), dan Positioning. Selain teori-teori utama, penelitian ini juga menyertakan teori-teori pendukung seperti : Perilaku Konsumen dan teori-teori yang terkait dengan Media Radio Siaran.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang didukung oleh data kuantitatif dan metode deskriptif evaluatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer (hasil survei responden dan hasil wawancara mendalam kepada manajemen Radio Ramako 105,8 FM) dan data sekunder (buku bacaan, jurnal, artikel dan lain sebagainya). Untuk mendapatkan data kuantitatif dilakukan dengan survei on line terhadap 253 orang responden yang kemudian hasilnya dianalisa dengan menggunakan penghitungan statistik frekuensi dan crosstab. Untuk pengumpulan data primer lainnya, dilakukan wawancara mendalam yang kemudian hasilnya dianalisa dengan diinterpretasikan berdasarkan teori dan fakta yang terjadi. Pemilihan narasumber dari Radio Ramako berdasarkan kebijaksanaan manajemen Radio Ramako 105,8 FM, dipilih yang dianggap dapat mewakili dan memenuhi informasi penelitian ini. Untuk responden yang mewakili kelompok target pendengar Radio Ramako dengan menyebarkan kuestioner dan jumlah jawaban yang diterima dalam waktu empat bulan (periode Mei - Agustus 2005) seluruhnya dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Dari hasil wawancara mendalam pada pihak manajemen Radio Ramako 105,8 FM mengenai pembentukan motto Listen and Talk to Magic ternyata mengandung makna positif dan diterapkan pada format siaran Radio Ramako. Program acara talkshow tenrtama talkshow pagi hari menjadi kekuatan Ramako, manajemen menambahkan kekuatan lain Radio Ramako adalah format musik dan acara request lagu. Namun saat melihat hasil survei terhadap 253 responden, ada kekuatan dan kekurangan yang dimiliki Radio Ramako. Menggenai pembentukan motto Listen and Talk to Magic ternyata sebagian besar responden menjawab motto tersebut TIDAK TEPAT untuk Ramako dan banyak yang tidak mengenal motto Radio Ramako yang telah dibentuk oleh manajemen Radio Ramako 105,8 FM. Masukan bagi manajemen Radio Ramako terkait dengan motto Listen and Talk to Magic lewat jawaban dari hasil survei sebagian besar responden mengusulkan motto Ramako memuat kata-kata yang terdengar hangat dan bersahabat, juga motto yang memuat kata-kata yang terdengar profesional. Masukan lain yang berguna untuk manajemen Radio Ramako, agar dapat menggunakan motto Listen and Talk to Magic banyak responden mengusulkan agar penyiar lebih menarik dan interaktif membawakan acara, memperhatikan content manajemen yang baik, menambah ragam acara talkshow, menambah koleksi lagu-lagunya dan membuat acara-acara yang lebih interaktif dan melibatkan pendengar. Masukan-masukan dari responden ini sangat berarti bagi manajemen untuk menentukan positioning yang tepat untuk Radio Ramako 105,8 FM lewat positioning statement (motto).
Akhir kata, pembentukan positioning oleh manajemen Radio Ramako lewat positioning statement (motto) Listen and Talk to Magic belum dipersepsikan secara positif oleh target audience (pendengar potensial) Radio Ramako yang menjadi responden dalam penelitian ini dan direkomendasikan agar motto tersebut diganti karena dianggap TIDAK TEPAT oleh sebagian besar responden."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasminaring D. Sumarno
"Saat ini manusia modern di kota besar rupanya memiliki lebih kepada media elektronik radio, Radio dituntut untuk bisa menjadi teman, yang tidak hanya menghibur tetapi sumber pengetahuan yang dapat diserap. Pengetahuan yang dapat diserap ini tidaklah terlalu rumit dan ilmiah, tetapi juga tuntutan juga menjadi bukan sekedar omong kosong. Radio Trijaya FM melalui acara Jakarta Round Up nya menyajikan informasi tentang peristiwa-peristiwa aktual dengan pembahasan yang lebih mendalam. Acara ini dipasang pagi hari dengan maksud menemani aktivitas target pendengarnya, mulai dari persiapan berangkat ke tempat kerja, sampai tiba di tempat kerja tersebut. Karenanya, boleh jadi informasi tersebut merupakan informasi pertama yang diperoleh pendengarnya. Bagai manapun, dalam penyampaian informasi, radio sebagai media elektronik memiliki beberapa kelemahan jika dibandingkan media cetak. Salah satu di antaranya adalah dibatasi oleh waktu. Dalam arti, khayalaknya hanya menerima informasi saat mendengarkan saja. Begitu pesan yang disampaikan selesai, pendengar tidak dapat mengulang kembali untuk mendengarkan isi pesan tersebut. Berbeda dengan media cetak, isi pesan yang diterima dapat dibaca berulang-ulang. Dengan keterbatasannya seperti itu bukan tidak mungkin pendengarnya akan mencari pengulangan dari apa yang telah di dengar di radio, dengan memanfaatkan media cetak. Dari kenyataan tersebut, peneliti ingin melihat apakah dengan mendengarkan acara Jakarta Round Up di Radio Trijaya FM, mendorong pendengarnya mencari informasi serupa melalui surat kabar, khususnya surat kabar harian. Dalam melaksanakan studi ini peneliti memakai metoda survei sampel untuk mengumpulkan data dari para pendengar Radio FM, khususnya lagi yang mendengarkan acara Jakarta Round Up. Data diperoleh dianalisa secara statistik dengan Tri jaya yang Koefisien Korelasi Kendali tau-b dan Chi Kuadrat, untuk melihat hubungan antara penggunaan radio dengan penggunaan surat kabar. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara penggunaan radio dengan penggunaan surat kabar adalah kecil dan lemah, dan tidak semua variabel penggunaan radio mempengaruhi penggunaan surat kabar. Penggunaan radio hanya berpengaruh terhadap penggunaan surat kabar jika dilihat dari lamanya responden mendengar acara Jakarta Round Up perhari. Mereka yang lebih lama mendengar, lebih terdorong untuk mencari informasi serupa melalui surat kabar. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa setelah dikontrol dengan variabel kegiatan awal membaca surat kabar dan variabel minat terhadap masalah ekonomi, frekuensi mendengar Jakarta Round Up dalam seminggu mempengaruhi responden mencari informasi serupa melalui surat kabar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S3963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>